OLEH :
NURUL FITRYANI JUFRI
PO.71.3.241.16.1.036
D III FISIOTERAPI
OLEH :
NURUL FITRYANI JUFRI
PO.71.3.241.16.1.036
D III FISIOTERAPI
iii
LE MBAR PERSETUJUAN
PO.7t3.241. 16.1.036
Dengan Judul
Telah disetnjiii oleh Pembimbing Karya Tnlis Ilimali dan dapat dilanjutkan dalairi
Mengetalnii,
Pembimbing I Pembimbing 11
2. Hi Hasbiah,S.ST.Ft.,M.Kes ( Anggota )
NIP. 19720505 199503 2 001
Mengetahui‘
rusan Fisiotera
es Maka
vi
KATA PENGANTAR
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
Terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada kedua orang tua,
Ayahanda H. Muh. Jufri Selle dan Ibunda Hj. Hasnah Mude tercinta yang
senantiasa menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
Kemenkes Makassar.
vii
3. Bapak Muhammad Awal, SKM., M.Kes., selaku Ketua Program Studi
institusi ini.
sepenuh hati dan senantiasa sabar dan telah memberikan saran, pendapat
6. Bapak Dr. Hendrik, SH, SSt.Ft, M.Kes, selaku penguji yang telah memberikan
saran dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam perbaikan
Ilmiah ini.
9. Sahabat dan teman-temanku yang telah menemaniku dalam suka maupun duka
10. Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan juga untuk yang selalu bertanya
“kapan KTI mu selesai?”. Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan
88
sebuah kejahatan, bukanpula sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur
kepintaran seseorang hanya dari siapa yang paling cepat lulus dengan IPK
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis tetap mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan terkhusus
bagi penulis.
Penulis
9
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL.................................................................................................i
LOGO ......................................................................................................... ii
LEMBAR JUDUL ............................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Low Back Pain ............................................. 7
B. Tinjauan tentang Modalitas Fisioterapi.................................... 14
C. Tinjauan Umum Alat Ukur Fisioterapi..................................... 27
D. Kerangka Pikir Penelitian......................................................... 33
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian ......................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 34
C. Prosedur pengambilan Data...................................................... 34
D. Instrumen Penelitian................................................................. 34
E. Alur Penelitian.......................................................................... 35
BAB IV. DESKRIPSI KASUS
A. Proses Pemecahan Masalah Fisioterapi ..................................... 36
1. Anamnesis ............................................................................ 36
2. Pemeriksaan Fisik ......................................................................38
3. Diagnosis Fisioterapi ............................................................ 46
4. Problematik Fisioterapi ........................................................ 46
5. Program Rencana Tindakan Fisioterapi ............................... 47
6. Intervensi Fisioterapi ............................................................ 48
7. Hasil dan Evaluasi ................................................................ 53
B. Pembahasan Kasus ..................................................................... 55
1
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 58
B. Saran-Saran .................................................................................59
Daftar Pustaka
Lampiran
Riwayat Hidup
1
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempunyai fungsi yang khusus. Salah satu organ manusia yang sangat penting
peranannya dalam tubuh yaitu tulang belakang. Tulang belakang atau vertebrae
yang terlalu lama dalam posisi yang statis atau dalam kondisi yang tidak
ergonomis sehingga dapat mengalami kerusakan seperti cedera pada tulang dan
saraf spinal di dalamnya. Kondisi ini yang kita kenal dengan musculoskeletal
jaringan lunak seperti otot, tendon, ligamen, dan sendi serta sistem saraf yang
terjadi akibat paparan faktor risiko yang dapat menyebabkan sejumlah kondisi
termasuk nyeri, mati rasa, kesemutan, kaku sendi, sulit bergerak, kehilangan
Low back pain adalah nyeri punggung bawah, nyeri yang dirasakan di
suatu penyakit namun merupakan istilah untuk nyeri yang dirasakan di area
anatomi yang terkena dengan berbagai variasi lama terjadinya nyeri. Nyeri
1
mempengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan umum. Keluhan LBP dapat terjadi
pada setiap orang, baik jenis kelamin, usia, ras, status pendidikan dan profesi.
ketidakhadiran kerja, diperkirakan sekitar 3,5 juta hari kerja hilang tahun
global, yang diukur melalui years lived with disability (YLD), serta menduduki
peringkat yang keenam dari total beban secara keseluruhan, yang diukur dengan
the disability adjusted life year (DALY). (Hardiah Utari, dkk. 2018)
didiagnosis oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9 persen dan berdasarkan diagnosis
berdasarkan pekerjaan adalah pada petani, nelayan atau buruh yaitu 31,2 persen.
II Pelamonia Makassar, pada bulan Januari tercatat ada 10 pasien, pada bulan
2
Februari tercatat ada 19 pasien, dan pada bulan Maret tercatat ada 21 pasien
yang menderita LBP (Low Back Pain) akibat spasme musculus erector spine.
melakukan suatu aktivitas. Otot yang dimaksud yaitu “core muscle” yang terdiri
problem pada kasus low back pain berupa gangguan nyeri, spasme pada otot
musculus erector spine dan penurunan fleksibilitas lumbal, dalam hal ini maka
relaksasi otot, membantu mengurangi nyeri otot dan sendi (Ayu putri, 2018)
3
Stretching (peregangan) adalah istilah umum yang digunakan untuk
selama beberapa tahun untuk mengobati berbagai problem LBP. Pada beberapa
joint umumnya digunakan program latihan ini Tn. William menjelaskan bahwa
posisi posterior pelvic tilting adalah penting untuk memperoleh hasil terbaik.
dengan kasus Low Back Pain akibat spasme musculus erector spine dengan
mendorong penulis untuk menjadikan kasus ini sebagai bahan penelitian yang
Pelamonia Makassar”
4
B. Rumusan Masalah
Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Pelamonia Makassar
2. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Praktisi
informasi dan referensi tentang Low Back Pain akibat Spasme Musculus
Erector Spine.
Fisioterapi pada Low Back Pain akibat Spasme Musculus Erector Spine
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Low back pain atau nyeri punggung bawah, nyeri yang dirasakan di
terjadinya nyeri. Nyeri ini dapat berupa nyeri lokal, nyeri radikuler,
ataupun keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai
Low back pain terdiri dari tiga jenis yaitu lumbar Spinal Pain atau
spinosus dari vertebrae sacralis pertama dan lateral oleh garis vertikal
tangensial terhadap batas lateral spina lumbalis, sacral spinal pain atau
7
daerah 1/3 bawah daerah lumbar spinal pain dan 1/3 atas daerah sacral
spinal pain.
oleh nyeri pinggang bawah yaitu problem nyeri dan keterbatasan gerak.
8
- Kelainan psikogen
berikut:
a. Usia
bahaya pada stuktur tulang belakang. Salah satu daerah pada tulang
vertebrae lumbal.
9
c. Beban kerja.
besar terhadap otot, tendon, ligamen dan sendi. Beban yang berat
d. Posisi kerja
seperti bahu, punggung dan lutut karena daerah inilah yang paling
e. Kebisingan
10
pekerja karena bisa membuat stres pekerja saat berada di lingkungan
3. Patofisiologi
Salah satu mekanisme untuk mencegah kerusakan atau lesi yang lebih
berat ialah spasme otot yang membatasi pergerakan. Spasme otot ini
11
hiperekstensi, terjadi pembebanan yang sangat besar pada bagian
Pengaruh faktor mekanik berupa postur yang jelek dan aktifitas fisik
spesifik low back pain. Setiap gerakan pada otot tersebut akan
4. Biomekanik Vertebra
12
bergerak kearah posterior sehingga mengulur serabut annulus
inferior dari vertebra bagian atas akan bergeser kearah superior dan
bawah, tetapi gerakan rotasi ini hanya terjadi di sckitar pusat rotasi
13
gerakan rotasi sangat dibatasi oleh orientasi sendi facet vertebra
lumbal.
MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang
dipakai adalah arus rumah 50Hz, penetrasi hanya 3 cm, salah satu
14
b. Tujuan MWD
lokal.
fisiologis.
Putri A,2018)
c. Indikasi MWD
d. Kontraindikasi MWD
1) Adanya logam
15
5) Gangguan sensibilitas
7) Infeksi akut
e. Efek Fisiologi
1) Perubahan panas
3) Reaksi general
aplikasinya lokal.
4) Jaringan ikat
kedalamannya ± 3 cm
5) Jaringan otot
16
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan
6) Jaringan syaraf
f. Efek Terapeutik
membaik,
1990).
g. Prosedur pelaksanaan
berikut :
1) Persiapan alat :
17
b) Pastikan semua peralatan mesin maupun elektrode yang ada
(Goats 1990).
2) Persiapan penderita :
kontraindikasi.
3) Pelaksanaan terapi
duduk.
18
d) Dalam pelaksanaan terapi utamakan prinsip aman, nyaman,
group otot fleksor hip dan lower back, serta untuk mengembalikan/
punggung bawah.
19
Kontraindikasi William Flexion Exercise adalah gangguan pada
bawah
1) Pelvic Tilting
20
4) Parsial Sit-Up
5) Hamstring Stretch
kaki.
Letakkan satu kaki didepan dengan fleksi knee dan satu kaki
7) Squat
dengan kedua mata fokus ke depan dan kedua kaki datar di atas
3. Stretching
a. Pengertian stretching
21
Stretching (peregangan) adalah istilah umum yang
yang dilakukan oleh terapis, atau gaya stretch berasal dari terapis
b. Efek fisiologis
meningkat.
22
Stretching dari posisi rest sampai memanjang sekitar 10-20%
23
yang terstretch secara linear sekitar 5-20% dari posisi rest akan
saraf akan lemah. Jika stretch saraf sampai 30% ke atas akan
c. Indikasi stretching
kemampuan (disabilitas)
d. Kontraindikasi Stretching
2) Terdapat nyeri tajam dan akut pada gerak sendi atau pemanjangan
otot
24
3) Terdapat hematoma atau indikasi trauma jaringan lain
4) Terjadi hipermobilitas
neuromuskular
e. Manfaat Stretching:
a) Kebugaran umum
3) Peningkatan performa.
terjadi saat pinggul fleksi penuh dan pelvic mulai berotasi ke arah
dan lutut fleksi serta kaki menapak dimeja terapi, dorong kedua
25
terangkat dimeja terapi, stabilisasi toraks pasien dengan tangan
yang lain. Biarkan lutut eksetensi agar rektus femoris dua sendi
VAS tidak melebel subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus, yang
mewakili intervensi nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal
pada setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk
mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukuran
keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi
26
setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu
angka. (Djohan Aras,dkk. 2009)
gambar
“tidak nyeri” ke titik yang ditandai oleh pasien, dengan range skor dari 0-
10 cm. Skor yang lebih tinggi mengindikasikan intensitas nyeri lebih besar.
Sebagai alat ukur, VAS jelas bersifat subjektif, menghasilkan data interval
a. Tujuan:
1) Penggaris
2) Pulpen/pensil
27
c. Persiapan pasien
2016)
0 : tidak nyeri
7-9 : nyeri berat yang secara obyektif klien terkadang tidak dapat
28
2. Schober Test
tilting.
a. Metode I :
29
b. Metode II :
antara ujung jari tengah dengan tanah lantai pada saat akhir ROM
fleksi lumbal. Ukuran ujung jari tangan dengan lantai atau fleksi
spine, oleh karena itu test ini tidak dianjurkan untuk mengukur fleksi
c. Metode III :
(1) Beri tanda pertama pada titik tengah antara SIPS kanan-kiri.
(2) Beri tanda kedua diatas tanda pertama dengan jarak 10cm.
(3) Beri tanda ketiga dibawah tanda pertama dengan jarak 5cm.
30
selisih jarak kurang dari 3 cm menunjukkan adanya gangguan fleksi
pada lumbal.
berikut:
hanyalah lututnya.
31
D. Kerangka Pikir Penelitian
Low back pain atau nyeri punggung bawah, merupakan nyeri yang
yaitu VAS (Visual Analog Scale) untuk menentukan skala nyeri yang
Etiologi:
Trauma
Posisi kerja yang salah
Usia
Assesment Low Back Pain IMT
Intervensi FT:
Problematik FT:
MWD
Spasme Stretching
Nyeri
William Flexion
Menurunnya Fleksibilitas
Exercise
Evaluasi Hasil
Spasme berkurang
Nyeri berkurang
Meningkatnya Fleksibilitas
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian case study atau studi kasus yaitu
penelitian yang mendalami pada satu jenis kasus dengan tiga sampel dan
1. Primer
2. Sekunder
Data diperoleh dari hasil rekam medik dan kartu berobat pasien.
D. Instrumen Penelitian
2. Meteran
4. Bed
34
E. Alur Penelitian
1. Tahap Persiapan
low back pain akibat spasme musculus erector spine dengan status
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi
secara mendalam.
35
BAB IV DESKRIPSI
KASUS
1. Anamnesis
a. Anamnesis umum
36
Tabel 4.1 Anamnesis Umum Pasien Low Back Pain
Nama Tn. D Ny. F Tn. I
Umur 48 tahun 45 tahun 50 tahun
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Laki-laki
Pekerjaan Instalasi Ibu Rumah PNS
listrik Tangga
b. Anamnesis khusus
37
merasakan nyeri selama 1 bulan merasakan nyeri
hebat di tersebut belum hebat tetapi
pinggangnya. hilang, jadi selama 2 bulan
Lalu pasien pasien dibiarkan saja tapi
dirujuk ke memeriksakann tidak kunjung
fisioterapi. ya ke dokter dan sembuh,
di rujuk ke poli kemudian pasien
fisioterapi. memeriksakannya
ke dokter dan
dirujuk ke poli
fisioterapi
Riwayat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penyakit
penyerta
Riwayat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluarga
2. Pemeriksaan Fisik
a. Vital Sign
38
b. Inspeksi
1) Statis
dan kanan).
2) Dinamis
39
c. Pemeriksaan Fungsi
1) Tes Orientasi
40
a) Gerakan Aktif
b) Gerakan Pasif
capsular pattern.
41
d. Pemeriksaan Spesifik
ini adalah:
1) Schober Test
dengan cara:
42
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Fleksibilitas Lumbal Schober Test
Hasil Gerakan Fleksibilitas (cm)
Tn. D Fleksi Lumbal 17 cm
Ny. F Fleksi Lumbal 17 cm
Tn. I Fleksi Lumbal 18 cm
sekitar 2-6 mm, terutama akar saraf 15, S1 dan S2. Nyeri diatas
gangguan.
Illiaca Joint)
43
3) Brager Test
4) Neri Test
memfleksikan kepala.
atau hip.
5) Patric Test
kaki yang lainnya. Lakukan fiksasi pada SIAS dan tangan yang
sacroilliaca joint.
44
7) Palpasi
pinggangnya.
dalam cm (centimeter).
45
Anti Patric Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Test
Palpasi Terdapat Terdapat Terdapat
spasme pada spasme pada spasme pada
otot erector otot erector otot erector
spine dan spine dan spine dan
pasien pasien pasien
merasakan merasakan merasakan
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Connective Nyeri dan Nyeri dan Nyeri dan
tissue kulit pasien kulit pasien kulit pasien
sulit diangkat sulit diangkat sulit diangkat
VAS 6 5,8 6,2
3. Diagnosa Fisioterapi
4. Problematik Fisioterapi
46
dalam waktu terganggu
lama
- Beribadah
terganggu
- Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
terganggu terganggu terganggu
Participation - Berkumpul Berkumpul Berkumpul
Restriction bersama dengan bersama
teman tetangga teman
terganggu terganggu. terganggu
penderita.
a) Menurunkan nyeri
b) Mengurangi spasme
6. Intervensi Fisioterapi
12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah 50Hz, penetrasi hanya 3
47
Prosedur pelaksanaan:
berikut :
1) Persiapan alat :
2) Persiapan penderita :
kontraindikasi.
logam.
48
3) Pelaksanaan terapi
atau duduk.
pasien
4) Operasional MWD
6 kali.
b. Stretching Exercise
1) Persiapan pasien
49
Sebelum terapi dilakukan, sebaiknya pasien diberitahukan
mungkin.
2) Pelaksanaan pengobatan
c) Dosis
dengan 3x repetisi.
50
c. William Flexion Exercise
1) Persiapan pasien
mungkin.
2) Pelaksanaan pengobatan
punggung bawah
a) Pelvic Tilting
51
tanpa kedua tungkai mendorong ke bawah. Pertahankan 5-
10 detik.
d) Parsial Sit-Up
e) Hamstring Stretch
52
f) Hip Fleksor Stretch
g) Squat
3) Dosis
Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data
53
a. Nyeri
Tabel 4.10 Pengukuran VAS Pasien Low Back Pain Selama Terapi
Terapi T1 T2 T3 T4 T5 T6
beberapa kali terapi nyeri akibat spasme yang dirasakan pasien sudah
b. Fleksibilitas lumbal
54
test untuk mengukur evaluasi fleksibilitas lumbal setiap kali terapi.
Tn. D Fleksi 17 17 18 18 19 19
Ny. F Fleksi 17 17 17 18 18 18
Tn. I Fleksi 18 18 19 19 20 20
B. Pembahasan Kasus
Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung bawah dan
yakni Th 2-L1 sampai lumbosacral joint, bahkan sampai hip joint. Nyeri
pinggang bawah dapat menyerang pada usia remaja sampai usia tua.
terjadi pada semua golongan usia mulai usia 16 tahun s/d 80 tahun
55
tahun bagi pria dan 10 tahun kemudian bagi wanita. Pada usia tua telah
efek inflamasi.
nyeri karena terjadinya perubahan panas yang sifatnya lokal jaringan yang
56
inhibisi bahwa proses kontraksi maksimal akan diikuti dengan relaksasi,
dan dalam mekanisme reciproke inhibisi bahwa kontraksi otot agonis akan
Pada tiga orang sampel pasien ini dilakukan terapi sebanyak 6 kali
dan hasil yang di dapatkan pasien Tn. D dan Tn. I sudah mampu
dapat dilakukan seperti duduk lama, saat berdiri lama, membungkuk dan
sembuh dikarenakan adanya pengobatan yang secara rutin Tn. D dan Tn. I
setelah datang lagi ke poli pasien Ny. F mengalami keadaan yang sama
57
BAB V
PENUTUP
penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi low back pain akibat spasme musculus
erecor spine maka bab penutup ini penulis menarik beberapa kesimpulan dan
A. Kesimpulan
Musculus Erector Spine yaitu nyeri, spasme otot erector spine, dan
58
4. Intervensi fisioterapi pada kasus Low Back Pain Akibat Spasme
Exercise.
5. Evaluasi hasil pada kasus Low Back Pain Akibat Spasme Musculus
fleksibilitas lumbal.
B. Saran-saran
beraktifitas sehari-hari.
59
keyakinan akan sembuh penyakitnya. Dan untuk mencegah
60
DAFTAR PUSTAKA
Carolyn Kisner, Lynn Allen Colby, 1996. Therapeutic Exercise Foundations And
Technique, Third Edition, F.A. Davis Company, Philadelphia
Carolyn Kisner, Lynn Allen Colby. (2014). Terapi Latihan Dasar Edisi 6
Vol.2. jakarta EGC
Djohan Aras, Hj. Hasniah Ahmad, Arisandi Ahmad. (2016). The New Concept of
Physical Therapist Test and Measurement. Physio Care.
Djohan Aras, Hj. Hasniah Ahmad, Sri Saadiyah L., (2009). Fisioterapi
Neuromusculoskeletal. Makassar.
Fauzia Andini. (2015). Risk factors of low back pain in workers. Faculty of
Medicine, Universitas Lampung.
Indah Pramita, Alex Pangkahila, Sugijanto. 2015. Core Stability Exercise lebih
baik meningkatkan aktivitas fungsional daripada William’s Flexion
Exercise pada pasien Nyeri Punggung Bawah Miogenik. Thesis
Universitas Udayana Denpasar.
John. E. Murtagh, Clive. J. Kenna, 1997. Back Pain and Spinal Manipulation,
Second Edition, Butterworth Heinmann, Oxford.
Nurhayati dan S. Indra Lesmana. (2007). Manfaat Back School Aktif Terhadap
Pengurangan Nyeri Pinggang Mekanis (Studi Komparatif Antara
Pemberian Back School Aktif, SWD dan US dengan Pemberian Back School
Pasif, SWD dan US). Jakarta.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Kepada
Ytb. Kepala RSAD TK II Pelainonia Makassar
Makassar
Dengan honnat,
Dalam rangka peiiytisiinan KTI sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian
studi pada program studi D.III Fisioterapi Politeknis Kesehatan Makassar, maka kami
mengajukan permohonan izin untuk inengadakai penelitian dengan personil sebagai berikut:
Untuk itu kami inolion kiranya personil iersebut dapat diberikaii izin untuk
melaksanakan penelitian pada lokasi atau tempat yang relevan dengan judul penelitian/KTl.
Deinikian, atas perliatiau dan kerjasamanya diucapkan terima kasili.
, 17 Juni 20.19
S.ST. F M, Kes
10. 199403. 1. 005
KESEHATAN DAERAH MILITER XIV/HASANUDDIN
RUMAH SAKIT TK II 14.05.01 PELAMONIA
SURAT KETEI?ANGAN
Nomor : Sket / Diklat / J/ / VII / 2019
aldik
, S. ep
Let 11950009531170
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)
Nama
Umur
JenisKelamin
Pekerjaan
Alamat
Dan subjek penelitian mendapat kesempatan mengaj ukan pertanyaan iiiengenai scgala
sesuatu yang berhubungan dcngan penelitian tersebut. Oleh karena iIu saya (bersedia/tidaL
bcrsedia*) secara suka rela untuk menjadi subjck penelitian dengan penuh k csadaran serta
tan pa keterpaksaan.
IJcmik ian pernyataan ini sa ya buat dengan scbcnarnya tan pa tckanan dari pilı:ık maniıpun.
Nama :0
Umur
JenisKelamin
Pekeijaan
Alamat
Demik ian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya tanpa tekanan dari pihak manapun.
Peneliti, Responden
Nama
Umur
JenisKe\amin
Pekerjaan
Alamat
Hemikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya tanpa tekanan dari pihak manapun.
Peneliti, Responden
Identitas Pribadi:
Nama : Nurul Fitryani Jufri
Tempat/ tanggal lahir : Soroako, 09 Februari 1998
Alamat : Jl. G. Pangrango F. 249 Soroako,
Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur,
Prov. Sulawesi Selatan
Asal : Soroako
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Hp 082292466828
Riwayat Pendidikan:
1. SD YPS Lawewu
2. SMP YPS Singkole
3. SMA YPS Soroako
4. Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Jurusan Fisioterapi 2019