Anda di halaman 1dari 37

A.

PENGERTIAN

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh


permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan
terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 %
berat tubuh, pada orang dewasa dan luasnya sekitar
1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai
0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan
jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata,
penis, labium minoris dan kulit bagian medial lengan
atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak
tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
FUNGSI KULIT
1. Fungsi Proteksi
Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat melindungi
tubuh dari gangguan :
Beberapa macam perlindungan :
o Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning
(penggelapan kulit)
o Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.
o Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan kimiawo terhadap infeksi
bakteri maupun jamur
o Proses keratinisasi => sebagai barrier mekanis karena sel mati melepaskan diri secara teratur.
2. Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi,
kelembaban dan metabolisme, penyerapan dapat melalui celah antar sel, menembus sel
epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
3. Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl,
urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan
hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya
dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa.
4. Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis.
Saraf sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
o Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas
o Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin
o Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan
o Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan
o Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan
.
5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara mengeluarkan keringat dan
vasokintriksi pembuluh darah kulit. Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis
(asetilkolin).
6. Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk pigmen) yang
terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)
7. Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel
basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin
ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti
makin menghilang .
8. Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan
sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit
D sistemik masih tetap diperlukan
B. LAPISAN-LAPISAN KULIT

Epidermis

adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis
gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit,. Tebal epidermis berbeda-beda
pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki.
Fungsi Epidermis :
1. Proteksi barrier.
2. Organisasi sel.
3. Sintesis vitamin D.
4. Pembelahan dan mobilisasi sel.
5. Pigmentasi (melanosit)
LAPISAN EPIDERMIS
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):

1. Stratum corneum , merupakan lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum paling

tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi. Terdiri dari sel

keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti. Stratum korneum, tidak mempunyai inti

sel, inti selnya sudah mati dan mengandung keratin, suatu protein fibrosa tidak larut yang

membentuk barier terluar kulit dan mempunyai kapasitas untuk menangkal patogen dan

mencegah kehilangan cairan berlebihan dari tubuh


2. Stratum lucidum , tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lusidum selnya
pipih. Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki
dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.

.
3. Stratum granulosum , berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, hanya
mekanismenya belum diketahui jelas. Ditandai oleh 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
intinya di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan
granula keratohialin yang mengandung protein, kaya akan histidin terdapat sel
Langerhans. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi
perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya benda
asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
4. Stratum spinosum (stratum malpighi) Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan
terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal (banyak sudut
dan mempunyai tanduk). Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril yg
memegang peran penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek
abrasi.

5. Stratum germinativum (lapisan sel basal). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang
paling bawah. Disini ditemukan sel-sel yang membelah diri dan membentuk sel kulit baru
yang selanjutnya bergeser ke lapisan lebih atas sehingga suatu saat menjadi lapisan
cornium., tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal , berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapat melanin. Pada lapisan basale ini terdapat sel-sel mitosis. Aktivitas
mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara
konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi kepermukaan.
DERMIS

Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah


epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen.
Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan
kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai
maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua
lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare
dan stratum reticular.
Fungsi dermis :
1. Struktur penunjang mechanical strength.
2. Suplai nutrisi.
3. Menahan shering forces.
4. Respon inflamasi.
 Stratum papilare,

Merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada
stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis
tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk
kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.

• Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur, dibentuk dari jalinan berkas serat kolagen yang
bertanggung jawab untuk tahanan kulit terhadap tekanan mekanis
SUBKUTIS ATAU HIPODERMIS
Subkutan atau hipodermis merupakan lapisan kulit yang paling
dalam. Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang
memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti
otot dan tulang. Banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar
dari folikel rambut. Jaringan ini memungkinkan mobilitas kulit,
perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas tubuh
(Holbrook,1991).
Fungsi :
1. Melekat ke struktur dasar.
2. Isolasi panas.
3. Cadangan kalori.
4. Kontrol bentuk tubuh.
5. Kontrol mekanik shock absorber.
FUNGSI KULIT
Kulit merupakan organ yang menjalankan berbagai macam fungsi, diantaranya yang
terpenting yaitu :
1. Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, karena
adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut–serabut jaringan
penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut
berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan
tanning (pengobatan dengan asam asetil).

2. Proteksi rangsangan kimia


Dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap berbagai
zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi
kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi
keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara pH 5-6,5. Ini
merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur dan sel–sel kulit yang telah mati
melepaskan diri secara teratur
3. Absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan
yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat
berlangsung melalui celah di antara sel, menembus sel–sel epidermis, atau melalui
saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel–sel epidermis.
4. Pengatur panas

Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas
yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat
Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi
panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh)
dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu
tubuh tidak dikeluarkan).
5. Ekskresi

Kelenjar–kelenjar kulit mengeluarkan zat–zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl,
urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum
(bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi
kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
6. Persepsi

Kulit mengandung ujung–ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh
dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila dermis dan markel renvier,
sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.
7. Pembentukan Pigmen
Sel pembentukan pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi
saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan
bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. Pigmen
disebar ke epidermis melalui tangan–tangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh
melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-
tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.

8. Keratinisasi
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain akan
berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin
gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama intinya menghilang dan
keratinosit ini menjadi sel tanduk. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup.
Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira–
kira 14-21 hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.

9. Pembentukan vitamin D

Dengan mengubah dehidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tetapi kebutuhan
vitamin D tidak cukup dengan hanya dari proses tersebut. Pemberian vitamin D sistemik masih tetap
diperlukan
ADNEKSA KULIT

Kelenjar-kelenjar kulit
1. Kelenjar keringat (sudoriferus) terbagi menjadi dua jenis berdasarkan struktur dan
lokasinya.

 Kelenjar Keringat ekrin adalah kelenjar tubular simpel dan berpilin


serta tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini
penyebarannya meluas ke seluruh tubuh, terutama telapak tangan,
telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat) mengandung
air dan membantu pendinginan evaporatif tubuh untuk
mempertahankan suhu tubuh.

 Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat terspesialisasi yang


besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini
ditemukan pada aksila, areola payudara, dan regia anoginetal.
CONTINUE ..
 Kelenjar sebasea
terdapat pada seluruh permukaan tubuh, kecuali telapak tangan dan kaki. Kelenjar sebasea
ini hampir selalu berhubungan dengan folikel rambut kecuali pada papila mama, labila
minora dan bibir. Pada kulit hidung lebih banyak kelenjar sebasea dari folikel rambut.
Sekresi dari kelenjar ini disebut sebum yang pembentukannya diawali dari proliferasi sel-sel
basal,.
Fungsi sebum untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Untuk setiap lembar rambut
terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya akan melumasi rambut dan membuat
rambut menjadi lunak, serta lentur. Kelenjar sebasea banyak terdapat di wajah, dada, dan
punggung.
WARNA KULIT

Warna kulit ditentukan oleh empat komponen dalam kulit: pigmen hitam
kecoklatan, melanin; karoten; oksihemoglobin (dalam darah arteri yang kaya O2)
dan deoksihemoglobin dalam darah vena.
Warna kulit manusia secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu warna hitam,
coklat atau sawo matang, dan putih. Yang menentukan warna kulit tersebut
adalah pigmen melanin. Melanin berfungsi sebagai protektor dari sinar ultraviolet
(UV), dan pigmen ini berada pada organel yang disebut melanosom.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WARNA KULIT

Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat,
kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang
jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit
terutama ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3. Melanin yang berwarna coklat, serta
5. Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-
abuan.
RAMBUT DAN KUKU
 Rambut

Rambut merupakan ujung keratin, sarung askar epitelial adalah leher


epidermal dari cekungan dan lapisan jaringan ikat sarung akar adalah
lapisan papilaris. Rambut tumbuh dari sel-sel bulbus rambut dan mendapat
nutrisi dari papilia rambut. Papilia membentuk matrik epidermis dari akar
rambut, dan kerusakan papilia mengakibatkan hilangnya struktur pembentuk
rambut. Kutikula akar rambut saling berpautan dengan kutikula rambut
sehingga terjamin fiksasinya. Batang rambut terutama terdiri dari korteks sel-
sel kornifikasi yang memanjang disaatukan oleh tonofilamen. Rambut
berfungsi untuk perasa raba dan pemeliharaan panas.
CONTINUE . .

 Warna rambut
Warna rambut terutama di sebabkan oleh melanin, yang di hasilkan oleh
melanosit di dalam matriks, disalurkan ke sel-sel bulbus rambut.

Rambut seks sekunder


Rambut sekunder (antara lain rambut ketiak, kemaluan dan badan)
dipengaruhi oleh hormon-hormon.

 Pertumbuhan rambut
Pertumbuhan rambut berlangsung secara siklus: periode pertumbuhan diikiti
oleh periode involusi dan istirahat, setelah ini rambut berguguran. Dalam keadaan
normal kira-kira 80% folikel rambut dalam fase pertumbuhan dan 15% dalam dase
istirahat.
Kuku

Kuku merupakan lempengan zat tanduk dari epidermis yang terletak di

dasar kuku dan terdiri dari sisik-sisik zat tanduk berbentuk poligonal yang

tersusun rapat sekali seperti genteng atap. Tebal kuku kira-kira 0,5 cm. Kuku

juga membantu perasa raba dengan bertindak sebagai bantalan penahan

terhadap tekanan Pertambahan pertumbuhan kuku di hyponycium kira-kira 0,14-

0,4 mm perhari.
CONTINUE . .

Bagian dari kuku terdiri dari:


 Ujung kuku atas
 Badan kuku yang merupakan bagian yang besar
 Akar kuku (radik)
 Matriks kuku adalah daerah sel germinal yang merupakan tempat tumbuhnya
akar kuku
 Bantalan kuku dibawah adalah lapisan epidermis tipis
 Pulpa jari dibawah bantalan kuku dibentuk oleh jaringan ikat vaskular longgar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai