Ummu Kalsum
Gilang Surya Bhakti
TOPIK
Pendahuluan
01
Kajian Teori
02
Proses Fisioterapi
03
Strategi Intervensi
04
Evaluasi Fisioterapi
05
PENDAHULUAN
01
Nyeri leher adalah salah satu kondisi muskuloskeletal yang
paling umum.
Ligamentum
•Ligamentum longitudinal anterior
•Ligamentum longitudinal posterior
•Ligamentum intertransversarium
•Ligamentum flavum
•Ligamentum interspinale
Otot
•SCM
•Scaleni (anterior, medius, posterior)
•Trapezius (descendens, tranversa, ascendence)
•Levator scapula
•Longus colli
•Longus capitis sendi penyusun
atlanto-occipital joint (C0-C1)
atlanto-axial joint (C1-C2)
vertebra joints (C2-C7)
Patologi Non Spesifik Neck Pain
US
AROMEX
REX
HOLD RELAX
PROSES FISIOTERAPI
03
Nama : Ny. I
Usia : 22 tahun
Alamat : Sudiang
HistoryTaking Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pasien mengeluhkan nyeri pada leher dan bahu sebelah
kanan. Keluhan yang rasakan sekitar 5 hari pada area
leher dan bahu sebelah kanan dan pertama kali dirasakan
ketika pasien bangun pagi. Selain itu pasien punya
kebiasaan bekerja di depan laptop dalam waktu yang
lama. Akibat keluhan tersebut, pasien kesulitan untuk
beraktivitas yang mengharuskan pasien untuk
menghadap keatas, bawah, dan menengok ke kamping
kanan
1
Inspeksi/Observasi
1. Statis : bahu simetris namun terlihat forward head
2. Dinamis: pasien mengeluhkan adanyanyeri di leher dan
bahu saat menengok ke kanan dan keatas
Upper cervical
Lower cervical
Pelaksanaan
Terapis memberikan gerakan isometric pada otot selama 5-8 detik
Tahanan yang diberikan ditingkatkan secara bertahap
Setelah menahan kontraksi, terapis meminta pasien untuk rileks
Sendi atau tubuh di posisikan ulang secara aktif maupun pasif
Diulangsi sebanyak 3x/set sebanyak 4 set
Prosedur Pelaksanaan Intervensi
AROMEX
Tujuan
Mempertahankan LGS yang ada.
Meningkatkan LGS.
Persiapan pasien
Posisi pasien bisa dalam keadaan berdiri, duduk, maupun four foot kneeling
Pakaian yang dikenakan pasien tidak menghalangi pergerakan pasien.
Pelaksanaan
Pasien melakukan retraksi bahu.
Gerakan diulangi sebanyak 5x repetisi dan 4 set, atau sesuai tolerasi pasien.
Gerakan yang dilakukan dapat ditambahkan dengan dorsal glide upper
cervical secara aktif, horisontal abduksi, dan deep breathing
REX
Tujuan
Prosedur Pelaksanaan Intervensi
Mempertahankan LGS yang ada.
Meningkatkan LGS.
Memperbaiki postur
Persiapan pasien
Posisi pasien bisa dalamkeadaan berdiri, duduk, maupun four foot kneeling
Pakaian yang dikenakan pasien tidak menghalangi pergerakan pasien.
Pelaksanaan
Pasien melakukan retraksi bahu.
Gerakan diulangi sebanyak 5x repetisi dan 4 set, atau sesuai tolerasi pasien.
Gerakan yang dilakukan dapat ditambahkan dengan dorsal glide upper
cervical secara aktif, horisontal abduksi, dan deep breathing
Tahanan yang digunakan dapat berasal dari dumbel, elastic band, maupun
benda yang mudah dijadikan pemberat dalam proses latihan
Home program
Home Program & Edukasi
Pasien dianjurkan untuk melakukan latihan seperti
yang telah dilakukan sebelumnya seperti menahan
kepala, gerakan bahu secara aktif meupun
menggunakan benda yang mudah untuk dijadikan
beban. Pasien dapat melakukan latihan dalam keadaan
tengkurap di tempat tidur maupun bersandar di dinding
latihan dianjurkan di sore hari namun tetap di
sesuaikan dengan waktu pasien dengan dosis 3 set
AROM 5x/set, dan 3 set REX 5x/set dengan rest 30
detik
Prosedur Pelaksanaan Intervensi
Edukasi
Pasien disarankan untuk selalu mengoreksi postur
khususnya saat bekerja didepan laptop dan melakukan
beberapa peregangan setiap 20 menit. Disampiakan
kepada pasien juga untuk tidak tidur pada bantal yang
terlalu tinggi untuk mencegah keluhan dapat muncul
kembali.
EVALUASI FISIOTERA
05 PI
PENGUKURAN NYERI
VAS
•Nyeri diam: 0
•Nyeri tekan: 3
•Nyeri gerak:
Fleksi upper :3 Rotasi kiri :0
Ekstensi upper :3 Rotasi kanan :4
Fleksi lower :2 Lateral fleksi kiri :0
Ekstensi lower :3 Lateral fleksi kanan :3
S
F
Thank you