Anda di halaman 1dari 22

INSPECTION

• The patient must be


undressed
• Posture
• Supine, prone and side-lying
• Spina scapula  T3
• End of scapula  T7-9
• Medial border of the scapula
and spinous processes  5
cm
• End of the ears, acromions
and, iliac crests must be
horizontal
INSPECTION
• Lordosis
• Scoliosis
• Swelling
• Torticollis
• Muscle atrophy
• Muscle hypertrophy
• Color changes
• Arterial pulse
• Postural changes
Postural Malalignments
PALPATION
Bone-Joint Neighbouring structures
- Spinous process - Arterial pulse
- Interspinous space - Lymph nodules
- Thyroid
- Foramen
- Trachea
- Others
SOFT TISSUES
- Swelling
- PVM
- SCMM
- Spinal nerves
- Ligaments
ROM
• Flexion
• Extension
• Lateral Flexion (45°)
• Rotations
• Translations
• Circumflexion
Special Test
1. Distraction test
2. Compression test
3. Valsalva test
4. Swallowing test
5. Adson test
6. Spurling test
7. Slump test
1. Distraction test
• Untuk melakukan tes ini, letakkan telapak tangan
yang terbuka di bawah dagu pasien, dan tangan yang
lain di bawah occiput. Kemudian, secara bertahap
angkat (distract) untuk menghilangkan beratnya dari
leher, jika leher dan / atau lengan nyerinya berkurang
atau hilang, tes ini positif
• Ini menunjukkan efek yang mungkin dimiliki traksi
leher dalam menghilangkan rasa sakit dengan
melebarkan foramen, mengurangi tekanan pada
kapsul sendi di sekitar facet joint. Selain itu dapat
membantu mengurangi kejang otot dengan
merilekskan otot yang berkontraksi.
1. Distraction test
2. Compression test
• Untuk melakukan tes ini, tekan bagian atas kepala
pasien saat dia duduk atau berbaring, jika ada
peningkatan rasa sakit di leher dan / atau lengan,
maka tes tersebut dianggap positif.
• Penyempitan foramen saraf, tekanan pada facet joint
atau kejang otot dapat menyebabkan peningkatan
rasa sakit. Selain itu, tes ini dapat me reproduce rasa
sakit yang dirujuk ke ekstremitas atas dari serviks
membantu menemukan tingkat neurologis dari
setiap patologi yang ada.
2. Compression test
3. Valsava test
• Untuk melakukan tes ini, minta pasien menahan nafas
dan menahan saat ia menggerakkan isi perutnya.
Kemudian, tanyakan kepada pasien apakah ia
merasakan peningkatan rasa sakit, dan jika demikian,
apakah ia dapat menjelaskan lokasi. Jika responsnya
akurat, tesnya positif.
• Tes ini meningkatkan tekanan intratekal. Jika ruang
yang menempati lesi seperti disk hernia atau tumor,
ada di saluran serviks, pasien mungkin mengalami nyeri
di tulang belakang leher. Rasa sakit juga dapat
menyebar sesuai dengan tingkat neurologis.
3. Valsava test
4. Spurling test
• Untuk melakukan tes ini, anjurkan pasien untuk
extend, lateral flex dan memutar kepalanya. Kemudian,
tekan bagian atas kepala pasien saat dia duduk atau
berbaring, jika ada peningkatan rasa sakit di leher dan /
atau lengan, maka tes dianggap positif.
• Penyempitan foramen saraf, tekanan pada facet join
atau kejang otot dapat menyebabkan peningkatan rasa
sakit. Selain itu, tes ini dapat mereproduksi rasa sakit
yang dirujuk ke ekstremitas atas dari serviks membantu
menemukan tingkat neurologis dari setiap patologi
yang ada.
4. Spurling test
Pemeriksaan rangsang meningeal
1. Pemeriksaan Kernig
2. Pemeriksaan Kaku Kuduk
3. Pemeriksaan Bikele
4. Pemeriksaan Brudzinski contralateral leg
5. Pemeriksaan Brudzinski Neck Sign
6. Pemeriksaan Brudzinski Cheek Sign
7. Pemeriksaan Brudzinski Simphysis Sign
8. Pemeriksaan Guillain
9. Pemeriksaan Edelmann
1. Pemeriksaan Kernig
No Kriteria
1. Mintalah pasien untuk rileks dan memposisikan diri
dalam posisi berbaring/supinasi
2. Lakukan fleksi pada sendi panggul dan fleksi pada sendi
lutut dengan membentuk sudut 90 derajat
3. Lakukan ekstensi perlahan pada sendi lutut dan
rasakan apakah ada spasme dan resistensi pada otot
hamstring atau pasien mengeluhkan rasa nyeri yang
menandakan hasil positif pada pemeriksaan ini
4. Lakukan pada sisi kontralateralnya
5. Laporkan hasil pemeriksaan yang didapatkan
Pemeriksaan Kernig
2. Pemeriksaan Kaku Kuduk
No Kriteria
1. Pertama-tama posisikan pasien dalam posisi terlentang dan tidak
menggunakan bantal
2. Pastikan tidak ada kekakuan leher dengan menggerakkan leher ke
kanan dan ke kiri
3. Dengan salah satu tangan pemeriksa diletakkan di belakang leher
pasien dan tangan lainnya menahan pada dada pasien, lakukan
gerakan menekuk leher mendekatkan dagu pasien ke dada. Hasil
positif didapatkan bila terdapat kekakuan pada manuver ini
4. Angkat bahu pasien untuk memastikan leher pasien bisa melakukan
posisi hiperekstensi yang menandakan positinya pemriksaan kaku
kuduk karena iritasi meningeal bukan karena kelainan lainnya
5. Melaporkan hasil pemeriksaan yang didapatkan
3. Pemeriksaan Brudzinski contralateral leg
(brud.2)
No Kriteria
1. Posisikan pasien dalam posisi berbaring/ supinasi
2. Lakukan gerakan fleksi pasif pada sendi panggul
dengan sendi lutut dalam posisi ekstensi
3. Hasil positif ditandai dengan adanya fleksi sendi
lutut kontralateral
4. Laporkan hasil pemeriksaan yang didapatkan
3. Pemeriksaan Brudzinski neck sign (Brud 1)

No Kriteria
1. Posisikan pasien dalam posisi berbaring/ supinasi
2. Lakukan fleksi pasif pada sendi leher pasien
3. Hasil positif ditandai dengan adanya fleksi sendi
lutut
4. Laporkan hasil pemeriksaan yang didapatkan
Brudzinski 3
- Kita tekan os. Zygomatycus
bilateral
- Hasil (+) apabila ada fleksi
abnormal pada ekstremitas
inferior, misalnya ada fleksi pada
articulus genue
Brudzinski 4 : Simfisis
- Kita tekan pada daerah simfisis pubis
- Hasil (+) apabila ada fleksi abnormal
dari articulus genue

Anda mungkin juga menyukai