I. PENDAHULUAN
Kelainan motoris akibat lesi di Upper Motor Neuron selain ditandai dengan
adanya refleks patologis juga dapat ditandai dengan hiperrefleksia dari refleks-refleks
fisiologis. Hiperrefleksia seringkali diiringi dengan klonus yaitu kontraksi otot yang
berulang-ulang setelah dilakukan perangsangan tertentu. Klonus yang akan dipelajari
pada keterampilan medik saat ini adalah klonus paha (lutut) dan klonus kaki.
Tungkai pasien dalan kedudukan lurus dan santai. Patella pasien dipegang
oleh pemeriksa di antara jempol dan telunjuk tangan kiri. Kemudian secara tiba-tiba
ditekan patella ke arah distal. Klonus paha positif jika timbul kontraksi secara
berulang-ulang dari m. quadriseps femoris.
1
Gambar 4. Cara Membangkitkan Klonus Paha dan Kaki
PEMERIKSAAN PROVOKASI SINDROM NYERI
2
3. Tes Laseque
Prosedur pemeriksaan :
Pasien diminta untuk berbaring terlentang di atas tempat tidur.
Pemeriksa melakukan fleksi pada sendi panggul pasien dengan cara :
Salah satu tangan memegang tumit pasien dan mengangkatnya sementara tangan yang lain
menekan lutut supaya tetap lurus (straight leg raising test)
Pemeriksa mencatat pada sudut berapa fleksi pasif tersebut menimbulkan rasa nyeri.
Tes Laseque positif jika sewaktu dilakukan gerakan fleksi pasif yang membentuk
sudut < 60o telah menimbulkan rasa nyeri yang menjalar sepanjang perjalanan n.
ischiadikus.
Tes Laseque positif apabila terdapat iritasi pada n. ischiadikus, Hernia Nucleus
Pulposus, artritis sakroiliaka atau koksitis.
Untuk menegakkan diagnosis HNP, tes ini harus dikombinasikan dengan pemeriksaan lain,
misalnya tes Naffziger.
5. Tes Patrick
Tindakan pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi panggul yang
terkena penyakit.
Prosedur pemeriksaan :
Pasien diminta berbaring di atas tempat tidur.
Pemeriksa menempatkan tumit (maleolus eksterna) tungkai yang sakit pada lutut
tungkai yang lain.
Pemeriksa melakukan penekanan pada lutut tungkai yang difleksikan tadi.
Tes Patrick positif apabila pasien merasakan nyeri di sendi panggul yang terkena
penyakit. Hal tersebut berarti pasien mengalami gangguan pada sendi panggul. Pada
ischialgia diskogenik, tes Patrick ini biasanya negatif.
3
6. Tes Kontra-Patrick
Pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi sakroiliaka. Tes kontra-
Patrick biasanya dilakukan untuk menentukan lokasi patologik yang tepat apabila terdapat
keluhan nyeri di daerah bokong, baik yang menjalar sepanjang tungkai maupun yang terbatas
pada daerah gluteal dan sakral saja.
Prosedur pemeriksaan :
Pasien diminta berbaring terlentang di atas tempat tidur.
Dilakukan fleksi tungkai yang sakit ke sisi luar, kemudian dilakukan endorotasi serta
aduksi.
Pemeriksa melakukan penekanan sejenak pada lutut tungkai tersebut.
Tes kontra-Patrick positif apabila timbul nyeri di garis sendi sakroiliaka.