Anda di halaman 1dari 43

Neuro-Otology

Examination and Rehabilitation


dr. Indra Sari Kusuma Harahap, Ph.D, Sp.S

Dokter Spesialis Saraf


RS Sardjito – FKKMK UGM
VERTIGO
• Keluhan subjektif dalam bentuk rasa berputar
dari tubuh/kepala atau lingkungan sekitarnya.
• Sensasi gerakan, berputar, muntah dan
gangguan keseimbangan.
• Sebagai akibat vertigo perifer, Meniere disease,
neuritis vestibularis, labirintitis, Benign
Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), TIA /
Stroke Vertebrobasilaris, tumor CPA atau
lainnya.
Neuro-otology
Examination Rehabilitation
• Romberg Test • Latihan Visual Vestibuler
• Romberg Test (Cawthorne-Cooksey
dipertajam Exercises)
• Tandem Gait • Epley Maneuver
• Fukuda Test • Semont Maneuver
• Past pointing Test • Lempert Roll Maneuver
• Nistagmus • Brandt Daroff
• Head Thrust Test
• Head Shaking Test
• Dix – Hallpike
• Supine Roll Test
NEURO-OTOLOGY
EXAMINATION TEST
Romberg Test
Pasien diminta merapatkan kedua kaki,
tangan bersedekap atau ditaruh di dada.
Mata terbuka selama 30 detik,
lalu dilanjutkan mata tertutup 30 detik.
Pemeriksa berada di belakang pasien.

Mata Terbuka (+) Mata Tertutup (+)


Instability Pasien jatuh ke sisi lesi
Lesi Central Lesi Perifer

Romberg Test (-)


Pasien tidak jatuh
Lanjut ke Romberg Test dipertajam
Romberg Test Dipertajam

Tumit pasien berada di depan ibu jari kaki


yang lainnya.
Tangan bersedekap atau ditaruh di dada.
Mata terbuka selama 30 detik,
lalu dilanjutkan mata tertutup 30 detik.
Pemeriksa berada di belakang pasien.

Mata Terbuka (+) Mata Tertutup (+)


Instability Pasien jatuh ke sisi lesi
Lesi Central Lesi Perifer
Tandem Gait Test
Pasien diminta berjalan pada
garis lurus dengan menempatkan
tumit didepan jari-jari kaki lainnya
secara bergantian.
Pemeriksa berada di belakang
pasien.

Pasien Ada
segera deviasi ke
terjatuh. sisi lesi.
Instability Lesi
Lesi Central Perifer
Fukuda Test (Unterberger Test)

Pasien menutup mata.


Tangan bersedekap atau lurus ke depan.
Berjalan di tempat sebanyak 50 langkah.
Pemeriksa berada di belakang pasien.

Ada deviasi ke satu sisi lebih dari 30°.


Maju / mundur lebih dari 1 meter.
Deviasi sesuai sisi lesi
Abnormal
Past Pointing Test

Pasien diminta mengangkat


kedua tangan ke atas.
Lalu menyentuhkan ujung
jarinya ke ujung jari pemeriksa.
Dilakukan beberapa kali
dengan mata terbuka.
Lalu dengan mata tertutup.

Ada hipometri Saat mata


atau hipermetri. tertutup, jari
Lesi Central pasien deviasi
ke sisi lesi.
Lesi Perifer
Nistagmus

• Nistagmus adalah gerak bola mata kian kemari yang


terdiri atas dua fase yaitu fase lambat dan fase cepat.

• Pasien diminta melirik mengikuti jari pemeriksa,


tanpa disertai gerakan kepala.
• Jari pemeriksa diarahkan ke sisi kiri atau kanan 30°
untuk menilai nistagmus horizontal.
• Jari pemeriksa diarahkan ke atas dan ke bawah,
untuk menilai nistagmus vertikal.
Nistagmus

• Fase lambat merupakan reaksi


sistem vestibular terhadap
rangsangan, sedangkan fase
cepat merupakan reaksi
kompensasinya.
• Nistagmus merupakan
parameter yang akurat untuk
menentukan aktivitas sistem
vestibular.
• Nistagmus horizontal : adanya
lesi perifer
• Nistagmus vertikal atau
rotatoar : adanya lesi sentral
Head Thrust Test
• Pasien dan pemeriksa saling
berhadapan.
• Pasien diminta memfiksasi
mata pada hidung/dahi
pemeriksa.
• Pemeriksa secara cepat
menggerakkan kepala
pasien ke salah satu sisi.
• Diulangi ke sisi yang
berlawanan

Periksa adanya gerakan


sakadik.
Lesi Vestibular
Head Shaking Test

Pasien dan pemeriksa saling


berhadapan.
Pemeriksa menggerakkan
kepala pasien ke kanan dan
ke kiri sebanyak 20 kali.

Periksa adanya nistagmus


vertikal atau horizontal.
Dix Hallpike
• Uji Dix-Hallpike  (Juga disebut Nylen-Barany test)
berguna menentukan apakah vertigo dipicu oleh gerakan
kepala tertentu.
• Pada saat perasat provokasi dilakukan, pemeriksa harus
mengobservasi timbulnya respon 
• Perasat Dix-Hallpike pada garis besarnya terdiri dari dua
gerakan.
Perasat Dix-Hallpike kanan pada bidang
kanal anterior kiri dan kanal posterior kanan.
Perasat Dix-Hallpike kiri pada bidang
Kanal posterior kiri dan anterior kanan.
Dix Hallpike

• Pasien duduk tegak dengan kepala


menoleh 45 derajat ke satu sisi.
• Dengan cepat pasien dibaringkan dengan
kepala tetap miring 45 derajat  ke sisi yang
sama, sampai kepala pasien menggantung
20-30° pada ujung meja pemeriksaan.
• Diamati ada nystagmus atau tidak
• Tunggu 40 detik sampai respon abnormal
timbul.
• Pasien tegak kembali dan diamati adakah
nistagmus atau tidak.
• Lakukan hal yang sama kembali pada sisi
lainnya.
• Penilaian respon pada monitor dilakukan
selama kurang lebih 1 menit atau sampai
respon menghilang.
Interpretasi Dix Hallpike Test

• Tes normal : apabila pasien tidak memiliki vertigo atau


nystagmus selama tes.
• Lesi Perifer : vertigo dan nistagmus timbul setelah
periode laten 2-10 detik, lama nistagmus 10-30 detik
atau <1 menit. Akan berkurang atau menghilang bila tes
diulang-ulang beberapa kali (fatigue).
• Lesi Sentral : tidak ada periode laten, nistagmus
langsung muncul, berlangsung bisa >1 menit.
Bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula
(non-fatigue).
Supine Roll Test
(Pagnini – McClure Maneuver)

• Untuk mengetahui ada tidaknya BPPV kanal lateral atau kanal


horizontal
• Bersifat provokatif dan dapat menyebabkan pasien pusing
berat selama beberapa saat

• Pasien dalam posisi supinasi, kepala posisi netral


• Rotasi kepala 90° dengan cepat ke satu sisi. Amati ada
nystagmus atau tidak
• Kepala kembali menghadap ke atas
• Rotasi kepala kembali 90° ke sisi yang berlawanan. Amati
kembali mata pasien ada nystagmus atau tidak.
Supine Roll Test
(Pagnini – McClure Maneuver)
NEURO-OTOLOGY
REHABILITATION
Terapi Rehabilitasi
• Tujuan : untuk menimbulkan dan meningkatkan
kompensasi sentral dan habituasi pasien
terhadap gangguan vestibular.

• Mekanisme aksi :
a. Substitusi sentral oleh sistem visual dan
somatosensori untuk fungsi vestibular yang terganggu.
b. Mengaktifkan kendali tonus n.vestibularis oleh
serebelum, sistem visual dan somatosensori.
c. Menimbulkan habituasi, yaitu berkurangnya respons
terhadap stimuli sensoris yang berulang-ulang.
Latihan Visual Vestibuler

Cawthorne-Cooksey Exercises :
- Untuk semua jenis vertigo
- Dari gerakan sederhana hingga sulit
- Dari keterbatasan gerak hingga pergerakan menyeluruh

A. Pada pasien yang masih berbaring


• Melirik ke atas, ke bawah, ke samping kiri, kanan,
selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yang
digerakan pada jarak 30 cm, mula-mula lambat
makin lama makin cepat.
• Gerakan kepala fleksi dan ekstensi makin lama
makin cepat, mata buka dan mata tutup.
B. Untuk pasien yang sudah bisa duduk

• Gerakan kepala dengan cepat ke atas dan ke


bawah sebanyak 5 kali, lalu tunggu 10 detik
sampai vertigo hilang, ulangi latihan sebanyak 3
kali.
• Gerakan kepala menatap ke kiri, kanan, atas,
bawah selama 30 detik, kembali ke posisi biasa
selama 30 detik, ulangi latihan sebanyak 3 kali.
• Sambil duduk membungkuk dan mengambil benda
yang diletakkan dilantai.
C. Untuk pasien yang sudah bisa berdiri /
berjalan
• Sambil berdiri gerakan mata, kepala seperti latihan pada
saat berbaring atau duduk
• Duduk di kursi lalu berdiri dengan mata terbuka dan
tertutup.
D. Latihan Berjalan (Gait Exercise)
a. Jalan menyeberang ruangan dengan mata terbuka
dan mata tertutup.
b. Berjalan tandem dengan mata terbuka dan tertutup
bergantian. Lalu jalan tandem dengan kepala
menghadap ke atas.
c. Jalan turun naik pada lantai miring atau undakan,
mata tertutup dan terbuka bergantian
d. Jalan mengelilingi seseorang sambil melempar bola.
e. Olah raga bowling, basket dan jogging.
Epley Maneuver
Epley Maneuver
• TERAPI utama untuk BPPV
• Pasien duduk tegak di tempat tidur.
• Kepala dirotasikan 45° ke sisi telinga yang terkena (30 detik).
• Berbaring dengan kepala menggantung ke bawah 20° melewati
tepi tempat tidur atau melalui tepi bantal. Dipertahankan posisi
kepala rotasi 45° ke telinga yang terkena (30 detik).
• Kepala di rotasikan 90° ke sisi berlawanan (30 detik)
• Posisi supinasi berubah menjadi posisi lateral dekubitus (20-30
detik)
• Putar kepala menghadap ke arah lantai (30 detik)
• Perlahan-lahan duduk tegak dengan kepala masih dalam rotasi
ke arah terakhir
• Luruskan kembali kepala.

• Dosis : tiga kali sehari, selama empat minggu atau sampai


bebas gejala dalam 24 jam
Lempert Roll Maneuver
Lempert Roll Maneuver
(Barbecue Roll Maneuver)

• Untuk rehabilitasi BPPV kanalis horizontal / lateral


• Efektivitas maneuver ini <75%
• Prosedur ini berguling 360°
• Pasien dalam posisi supinasi, kepala posisi netral
• Rotasi kepala 90° ke sisi yang sehat (15 detik), kepala kembali
menghadap ke atas (15 detik), rotasi kepala kembali 90° ke sisi
yang berlawanan (15 detik).
• Balikkan tubuh ke posisi dekubitus, lalu kepala menoleh ke
bawah, tubuh ke posisi ventral dekubitus (15 detik).
• Pasien menoleh lagi 90 °, tubuh kembali ke posisi lateral
dekubitus (15 detik), lalu kembali ke posisi supinasi (15 detik).
Brandt - Daroff

• Pasien duduk tegak di tepi tempat tidur dengan tungkai tergantung.


• Kepala dirotasikan 45° ke salah satu sisi.
• Lalu dengan cepat berbaring ke sisi berlawanan dari posisi kepala,
tahan selama 30 detik.
• Kemudian duduk tegak kembali, selama 30 detik.
• Putar kepala 45° ke sisi berlawanan.
• Dengan cepat baringkan tubuh dengan cara yang sama ke sisi lain,
tahan selama 30 detik.
• Kemudian duduk tegak kembali.
Brandt - Daroff

• Upaya desensitisasi reseptor semisirkularis.


• Brandt – Daroff dapat dikerjakan dengan dosis :
– Tiga sesi sehari, selama 2 minggu
– Dua sesi sehari, selama tiga minggu
• Setiap sesi, Brandt – Daroff maneuver dikerjakan lima
kali repetisi.
• 1 repetisi = manuver dikerjakan pada tiap sisi
bergantian (sekitar 2 menit)
• Bisa dikerjakan di rumah
Semont
(Liberatory Maneuver)
• Untuk rehabilitasi BPPV kanal posterior

• Pasien duduk tegak di tepi tempat tidur dengan tungkai


tergantung
• Pasien menolehkan kepala 45° menjauhi sisi lesi.
• Dengan cepat berbaring ke arah sisi lesi dengan
mempertahankan posisi kepala (30 detik)
• Bangun dan langsung berpindah ke sisi berlawanan
dengan posisi kepala masih tetap sama (30 detik)
• Kembali ke posisi duduk
Semont Maneuver untuk telinga sisi kanan
Terapi Rehabilitasi Vestibuler

1. Intervensi spesifik untuk BPPV


• Di ruang praktek dokter: Epley maneuver dan
Semont maneuver
• Dirumah: Brandt-Daroff exercises
• Lempert roll exercises (for lateral canal BPPV)

2. Intervensi General
• Cowtherne Cooksey exercise
Free from VERTIGO

Alhamdulillah…. Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai