Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN

Mokhamad Firman tawakal


Pembimbing
Dr. Eka Dian safitri, Sp. THT
Tiga pengindraan penting dalam
keseimbangan
propioseptif (kemampuan untuk mengetahui posisi tubuh)
sistem vestibular (kemampuan untuk mengetahui posisi kepala)
mata (untuk memonitor perubahan posisi tubuh)
Tes keseimbangan

Sederhana
Romberg
Uji berjalan (steping tes)
Pemeriksaan uji serebelum
Objektif
Posturografi
elektronistamografi
Uji Romberg

Tes Romberg adalah tes neurologis untuk mendeteksi ketidak seimbangan. Secara
khusus, mendeteksi ketidakmampuan untuk mempertahankan postur berdiri stabil
dengan mata tertutup.Tes ini diberi nama setelah abad ke-19 oleh Spesialis Telinga
Jerman, Heinrich Moritz Romberg (1795-1873).
Tes romberg dilakukan dengan cara meminta pasien untuk berdiri dengan kedua
kakidirapatkan, di sisi dan mata terbuka. Setiap bergoyang signifikan atau
kecenderungan untuk jatuh dicatat. Pasien kemudian diminta untuk menutup
matanya., biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik. Selain melihat
munculnya goyangan pada pasien, penting juga untuk memperhatikan
beratringannya goyangan serta posisinya timbulnya goyangan (bergoyang dari
pinggul atau pergelangankaki seluruh tubu`h). Penting diingat, demi keamanan
pasien dokter harus berada di sekitar pasien(dapat menghadap pasien atau di
sisinya) dengan tangan direntangkan di kedua sisi pasien untukmendukung (tanpa
menyentuh pasien).
Langkah-langkah melakukan tes Romberg

Pemeriksa berdiri dalam jarak dekat untuk menjaga bila pasien jatuh.
Mintalah pasien berdiri dengan kaki berhimpitan dan kedua lengan disisi
tubuh.
Kedua mata pasien terbuka,kemudian mintalah pasien untuk menutup
matanya.
Nilai normal bila adanya gerakan tubuh dengan sedikit bergoyang.
Bila pasien jatuh atau jatuh ke samping karena hilangnya keseimbangan(test
romberg positife).
Uji Romberg

Gangguan propioseptif, kolumna dorsalis pada medula spinalis.


Hasil tes positif bila pasien kehilangan keseimbangan atau terjatuh setelah
menutup mata.
paasien dengan gangguan serebelum akan terjatuh atau hilang keseimbangan
pada saat berdiri meskipun dengan mata terbuka .
Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan
bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi.
Pemeriksaan uji serebelum
1. Past pointing test

Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan penderita disuruh
mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh
telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata
terbuka dan tertutup.
Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke
arah lesi.
Pemeriksaan fungsi serebelum

Seperti past ponting test,direntangkan dengan mengangkat tangan tinggi-


tinggi, kemudian telunjuk menyentuh telunjuk lainnya dengan mata tertutup
Tes menyentuh hidung

gangguan pada serebelum atau saraf saraf propioseptif dapat juga


menyebabkan ataxia tipe dismetria.
Dismetria berarti hilangnya kemampuan untuk memulai atau menghentikan
suatu gerak motorik halus.
Langkah-langkah melakukan tes

pasien dalam kondisi berbaring, duduk atau berdiri,mata pasien tertutup


Demonstrasikan setiap manuver ini terhadap pasien dan minta pasien mengulanginya.
Perhatikan kehalusan dan keseimbangan gerakan tersebut untuk memeriksa fungsi
motor halus.
Mintalah pasien mengekstensikan lengan keluar sisi tubuh dan sentuhkan setiap jari
ke hidung.
Mintalah pasien melakukan dengan mata terbuka dan kemudian dengan mata
terpejam.
Normal pasien dapat menyentuh hidung secara bergantian.
Penyimpangan terjadi apabila pasien tidak mempunyai kemampuan menyentuh
hidung, gerakan tidak terkordinasi, tampak kaku, lambat dan tidak teratur.
posturografi

Pemeriksaan keseimbangan yang dapat menilai secara objektif dan kuantitatif


kemampuan postural seeorang. Untuk mendapatkan gambaran yang benar
tentang gangguan keseimbangan karena gangguan vestibular, maka input
fisual diganggu dengan menutup mata dan input prioseptif dihilangkan dengan
beerdiri diatas tumpuan yang tidak stabil. Dikatakan terdapat gangguan
keseimbangan bila terlihat ayun tubuh berlebihan, melangkah atau sampai
jatuh sehingga perlu berpegangan.
Pemeriksaan posturografi dilakukan dengan menggunakan alat yang terdiri
dari alas sebagai dasar tumpuan yang disebut forceplatform, komputer
graficoder, busa dengan ketebalan 10cm, untuk mengganggu input
proprioseptif, disket data digunakan untuk menyimpan data hasil pengukuran
Teknik pemeriksaan:

Pasien diminta berdiri tenang dengan tumit sejajar diatas alat mata memandang
ke satu titik dimuka,kemudian dilakukan perekaman pada 4 kondisi, masing-
masing selama 60 detik:
1. Berdiri diatas alas dengan mata terbuka memandang titik tertentu,dalam
pemeriksaan ini ketiga input sensori bekerja sama.
2. Berdiri diatas alas dengan mata tertutup,dalam keadaan ini input visual diganggu.
3. Berdiri diatas alas busa dengan tebal 10cm dengan mata terbuka, memandang titik
tertentu, dalam keadaan ini input proprioseptif digangu.
4. Berdiri tenang di atas alas busa 10cm dengan menutup mata, dalam keadaan ini
input visual dan proprioseptif diganggu. Jadi hanya organ vestibuler saja yang
bekerja. Bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti terjadi ganguan
keseimbangan
Vertigo

Vertigo spontan
Penyakit menier tekanan endolimfa meninggi
Vertigo posisi
Kupula kanalis semisirkularis oleh debris/kelainan servikal
Vertigo kalori
Nistagmus

Gerakan bola mata yang kian kemari yang terdiri dari dua fase
Fase lambat
Reaksi sistem vestibular terhadap rangsangan
Fase cepat
Reaksi kompensasi
TES KALORI
Dasar Teori

Suhu berbeda perubahan suhu telinga tengah perubahan densitas cairan endolimfe di
kanalis semisirkularis lateral impuls yang menstimulasi sel sensorik di krista ampularis
Peningkatan suhu telinga tengah dari suhu tubuh menyebabkan cairan endolimfe bergerak
ke arah atas kanalis semisirkularis ke arah ampula (mendekati ampula)
Penurunan suhu terjadi sebaliknya
Kedua hal tsb menyebabkan terjadinya potensial aksi pada reseptor di krista ampularis
Stimulasi suhu menyebabkan terjadinya RVO berupa nistagmus
Jenis tes kalori

Tes kobrak
Tes kalori bitermal
Tes kobrak

Alat-alat
1. spuit 5 atau 10 mL
2. Air es (0 derajat C)
3. Selang kateter
. sebanyak 5 mL selama 20 detik ke dalam liang telinga.
. Nilai dihitung dengan mengukur lama nistagmus, sejak air mulai dialirkan sampai
nistagmus berhenti. Harga normal 120-150 detik.
. Harga yang kurang dari 120 detik merupakan bukti defisit perifer atau adanya suatu
paresis kanal
Tes kalori bitermal

Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30, sehingga kanalis semisirkularis


lateralis dalam posisi vertikal. Kedua telinga diirigasi bergantian dengan air
dingin (30C) dan air hangat(44C) masing-masing selama 40 detik dan jarak
setiap irigasi 5 menit.
Volume air yang dialirkan kedalam liang telinga 250ml.
TES KALORI
Alat dan Bahan

Termometer

Spuit 50 cc Air es dgn suhu 20-25 Air panas dgn suhu 45-50 Stopwatch
TES KALORI
Cara Kerja

Telinga diperiksa, pastikan membran timpani intak


probandus berbaring dgn kepala fleksi 30 lubang telinga
diirigasi secara bergantian dgn air dingin (20-25C) dan air
hangat (45-50C) masing-masing 40 detik.
Setiap irigasi ditunggu selama 5 menit
Perhatikan nistagmus, tentukan durasi, arah dan jenis sejak permulaan irigasi sampai hilangnya
nistagmus. Lakukan kanan dan kiri
Sensitivitas L-R : (a+c) (b+d)=<40detik

langkah telinga Suhu air Arah Waktu


Nistagmus nistagmus
Pertama Kiri 30 derajat a.......detik
Kedua Kanan 30 derajat b.......detik
Ketiga Kiri 40 derajat c.......detik
Keempat Kanan 40 derajat d.......detik

Bila selisih kurang dari 40 detik maka berarti kedua fungsi festibular dalam
keadaan seimbang.
Bila selisih lebih besar dari 40 detik maka berarti nistagmus yang mempunyai
waktu nistagmus lebih kecil mengalami paresis kanal.
Elektronistagmografi

Memonitor pergerakan bola mata.


Kohlea bermuatan positif.
mengimbas kulit daerah sekitar mata diletakkan elektroda pada kantus lateral
mata kanan dan kiri.
Rekaman muatan disalurkan pada galvanometer
Membuat grafik pada kertas yang disebut ENG
Gerakan
Arah
Frekwensi
Dan bentuk grafiknya
Tes nistagmus spontan

Nylen memberikan kriteria dalam menentukan kuatnya nistagmus


NYLEN-1
bila nistagmus spontan ini hanya timbul ketika mata melirik searah dengan
nistagmusnya.
NYLEN-2
Bila nistagmus timbul sewaktu mata melihat ke depan
NYYLEN-3
Nistagmus tetap ada meskipun mata melirik derlawanan arah dengan arah nistagmus
Tes nistagmus posisi

Prasat hallpike
penderita duduk di pinggir ranjang pemeriksaan, kemudian direbahkan sampai
kepala bergantung di pinggir tempat tidur dengan sudut sekitar 30 derajat di
bawah horizon, lalu kepala ditolehkan ke kiri. Tes kemudian diulangi dengan kepala
melihat lurus dan diulangi lagi dengan kepala menoleh ke kanan. Penderita harus
tetap membuka matanya agar pemeriksa dapat melihat muncul/tidaknya
nistagmus. Kepada penderita ditanyakan apakah merasakan timbulnya gejala
vertigo
Kelainan perifer
Akan ditemukan masa laten dan terdapat kelelahan dan vertigo biasanya berat
Kelainan sentral
Tidak ada masa laten,tidak ada kelelahan dan vertigo ringan.
Tes nistagmus posisi dengan bantuan
ENG
Tidur terlentang (HL/HR)
Tidur miring (BL/BR)
Pada posisi HL mungkin terjadi dua rangsangan, yaitu rangsangan yang berasal
dari debris (kotoran yang menempel pada kupula kss) kita sebut saja
nistagmus yang timbul adalah nistagmus debris (ND), dan nistagmus lain
disebabkan oleh putaran serikal, kita sebut saja nistagmus servikal (NS)
Dengan pemeriksaan yang telah kita lakukan seperti diatas maka kita harus
mampu menentukan apakah kelainan terdapat disentral atau perifer
Kelainan perifer dapat ditentukan
dengan pemeriksaan khusus
Tes gliserin
Mengetahui adanya hydrops pada penyakit meniere.
Pasien diberikan minuman gliseerin 1,2 ml/kgBB (sebelumnya perikssa tes kalori
dan oudiogram)
Setelah dua jam dilakukan kembali tes kalori dan audiogram,lalu dibandingkan
Bila ada perbedaan bermakna,bila hasil ENG perbedaan 7 derajat perdetik lebih
baik. Pada audiogram perbedaan bermakna bila selisih 10db lebih baik
Tes fistula
Untuk mengetahui adanya hubungan(fistel) antara telinga tengah dan dalam.
Caranya memberikan tekanan udara pada liang tengah,bila terjadi nistagmus maka
berarti terdapat fistel.
Tes posisi
Untuk menentukan adanya debris atau adanya pengaruh putaran leher.

Anda mungkin juga menyukai