DESENSITISASI
Disusun Oleh :
ADE IRAWAN
NIM : 04124707008
Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan gigi depan bawahnya sering terasa ngilu
disaat makan/minum dingin (es) sejak 2 bulan yang lalu. Pasien ingin gigi-gigi
yang lalu
Pasien pernah menampal gigi belakang kiri kanan bawah 1 tahun yang
lalu
Pemeriksaan Gigi
dan setelah menyikat gigi 92,59%. Probe Bleeding Index (PBI ) pasien baik yaitu
ngilu di gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43. Hipersensitif terutama pada permukaan labial
penurunan (resesi)
Nadi : 72 kali/menit
Pernafasan : 18 kali/menit
Pemeriksaan Radiografik
Etiologi
Etiologi dari kasus ini adalah kesalahan penyikatan gigi. Penyikatan gigi
yang dilakukan terlalu keras dan juga kesalahan teknik yang digunakan sehingga
Diagnosa
etiologi, maka diagnosa dari kasus ini adalah Hipersensitivitas Dentin pada gigi
33, 32, 31, 41, 42, dan 43 dengan resesi gingival kelas I menurut Miller yaitu
resesi pada tepi gingiva yang meluas ke batas muccogingival juntion tanpa adanya
Prognosa
tinggi, memiliki motivasi yang tinggi, pasien juga mau menerima edukasi,
instruksi kontrol plak, dan pasien mempunyai latar belakang sosial yang baik.
gingiva oleh penyikatan gigi yang kurang baik, dengan pemberian edukasi yang
baik tentang tata cara penyikatan gigi yang baik dan pemberian fluokal untuk
mengurangi ngilu pada gigi tersebut di harapkan hasil perawatan yang baik.
Fase I (Etiotropik)
Kontrol Plak (Edukasi, Motivasi, Instruksi)
Evaluasi
Desensitisasi
(tidak berhasil) (berhasil)
Kontrol plak
Fase IV
Recall at time
Maintenance
Pemeriksaan klinis ulang (evaluasi indeks OHI-S,
PBI, HYG) dan DHE
III. PENATALAKSANAAN
instruksi mengenai pemeliharaan gigi dan kebersihan mulut, serta penyikatan gigi
(fluocal) pada bagian servikal gigi yang mengalami resesi dan ngilu. Yang
selanjutnya akan dilakukan kontrol sebanyak 3 kali. Yang dilakukan saat kontrol
Bleeding Index (PBI), Foto intra oral, pemeriksaan poket, dan pemeriksaan HYG.
2. Persiapan Pasien
a. Pasien diinstruksikan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut
b. Pasien diinstruksikan untuk menyikat gigi dengan menggunakan teknik
dentin
4. Persiapan Asisten
a. Menyediakan peralatan yang diperlukan untuk melakukan perawatan
desentisasi
b. Melakukan dokumentasi dan pencatatan
5. Langkah kerja
a. Persiapan, Hitung PBI,HYG,Pocket deep, dan tes hipersensitivitas
b. Melakukan tindakan isolasi/ membersihkan, keringkan permukaan gigi
mengambil bahan
- Oleskan pada permukaan gigi yang telah dikeringkan, biarkan 1-2
menit
- Pasien diinstruksikan untuk tidak berkumur selama 1 jam
d. Jika menggunakan semen ionomer kaca pada bagian gigi yang abrasi
- daerah permukaan gigi yang akan dirawat dibersihkan dan
dikeringkan
- aplikasikan semen ionomer kaca pada bagian yang diperlukan
6. Instruksi pasca desentisasi
a. Penggunaan pasta gigi yang mengandung bahan desentisasi seperti :
Tes Hipersensitif 33 32 31 41 42 43
CE + + + + + +
Air syringe + + + + + +
sondasi + + + + + +
Tes Hipersensitif 33 32 31 41 42 43
CE - + + - + +
Air syringe - + - - + -
sondasi - - - - - -
CE - - + - + -
Air syringe - - - - - -
sondasi - - - - - -
Tes Hipersensitif 33 32 31 41 42 43
CE - - - - - -
Air syringe - - - - - -
sondasi - - - - - -
fluorida yang aksi kerjanya menyumbat tubulus dentin. Pasta yang bisa digunakan
adalah campuran sama banyak natrium fluorida, kaolin dan gliserin. Bahan lain
dengan mekanisme kerja yang sama yang bisa digunakan di klinik yang adalah
kalium oksalat. Bahan desensitisasi siap pakai yang mengandung preparat fluorida
telah pula diproduksi. Sebagai contoh Duraphat yang berbentuk varnish yang
IV. PEMBAHASAN
Hipersensitivitas dentin adalah rasa sakit (dentinalgia) terjadi pada dentin
akar gigi yang terbuka karena adanya rangsangan dan luar seperti taktil, panas,
yang biasa terjadi pada keadaan normal dari rongga mulut namun dapat
Hipersensitivitas dentin dapat terjadi spontan bila akar gigi terbuka karena resesi
gingiva dan dapat lebih parah setelah tindakan bedah periodontal tertentu. Resesi
gingiva dapat terjadi secara fisiologis karena bertambahnya umur, tetapi sering
pula terjadi secara patologis karena terjadinya abrasi gingiva akibat kesalahan
Hipersensitivitas dentin disebabkan oleh dua faktor, yaitu transmisi rasa sakit
melalui dentin terbuka dan ambang rasa sakit yang rendah akibat vasodilatasi
berikut, yaitu teori hidrodinamika dan teori neural. Teori hidrodinamika menurut
tubulus dentin, untuk kemudian diteruskan ke ujung saraf pada pulpa gigi. Arah
dengan tekanan osmotik yang lebih tinggi daripada tekanan osmotik cairan
tubulus dentin (misalnya gula) akan menarik cairan tubulus dentin ke arah cairan
dengan tekanan osmotik yang lebih tinggi. Sedangkan menurut teori neural,
interdentin.
dentin yang terbuka, yang melebihi daya tahan fisiologis akan menimbulkan rasa
sakit. Salah satu pertahanan fisiologis terhadap iritasi pulpa adalah terbentuknya
Hal ini karena penyumbatan akan menghambat pergerakan cairan dalam tubulus
dalam tubulus dentin akan mengurangi rasa sakit yang akibat adanya rangsangan.
Jadi, tujuan dari desensitisasi adalah untuk menghambat pergerakan cairan dalam
tubulus dentin Salah satu cara untuk menghambat pergerakan cairan dalam
sehingga saluran dalam tubulus dentin mengecil dan aliran cairan dalam tubulus
dentin menjadi berkurang. Cara lain untuk menghambat pergerakan cairan dentin
bahan yang digunakan oleh dokter gigi di klinik dan bahan yang digunakan oleh
fluorida yang aksi kerjanya menyumbat tubulus dentin. Pasta yang bisa digunakan
adalah campuran sama banyak natrium fluorida, kaolin dan gliserin. Untuk
selama 1 - 2 menit ke permukaan akar gigi yang sensitif. Setelah itu, permukaan
Bahan lain dengan mekanisme kerja yang sama yang bisa digunakan di
klinik adalah kalium oksalat. Bahan desensitisasi siap pakai yang mengandung
Pengaplikasian bahan ini dengan cara mengisolasi gigi yang akan diaplikasikan
fluokal, kemudian dengan menggunakan cotton pellet fluokal dioleskan ke bagian
semen ionomer kaca diaplikasikan untuk menutup dentin yang terbuka pada
bagian servikal gigi yang mengalami abrasi akibat kesalahan dalam menyikat gigi.
Semen ionomer kaca yang digunakan adalah semen ionomer kaca tipe VI yang
biasanya digunakan untuk pit dan fisur sealent karena lebih banyak mengandung
Sensodyne-F.
Kesalahan pemilihan sikat gigi yang kasar dan teknik yang salah juga
a. Tangkai, nyaman dipegang dan stabil, pegangan sikat cukup lebar dan cukup
tebal
b. kepala sikat, jangan terlalu besar, untuk dewasa maksimal (25-29mm x 10mm)
c. Tekstur bulu sikat gigi. Tidak merusak jaringan lunak dan jaringan keras rongga
(hard,medium,soft)
Cara menyikat gigi ada banyak, namun teknik roll atau modifikasi stillman
jauh dari permukaan oklusal atau bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke
apeks atau ujung akar, ujung bulu sikat ini masuk kedalam sulkus gusi, hal ini
pemijatan gusi.
V. KESIMPULAN