PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Tangan
-Hoffman
Stimulus: goresan pada kuku jari tengah pasien
-Tromner
Stimulus: colekan pada ujung jari tengah pasien
Pemeriksaan Lassegue :
• Pasien baring tanpa bantal.
• Pemeriksa mengangkat salah satu kaki dengan fleksi pada sendi panggul
• Nilai adanya tahanan atau nyeri
• Lakukan pada tungkai lainnya dan bandingkan
Pemeriksaan Kernig
• Pasien baring tanpa bantal
• Pemeriksa memfleksikan sendi panggul dan lutut sehingga membentuk sudut 90
derajat.
• Kemudian tungkai bawah diekstensikan.
• Nilai adanya tahanan atau nyeri
• Lakukan pemeriksaan pada tungkai lainnya.
Tanda Brudzinski I
• Saat dilakukan pemeriksaan kaku kuduk, nilai posisi kaki pasien.
• Adakah fleksi pada kedua tungkai.
Tanda Brudzinski II
• Pasien baring tanpa bantal
• Tungkai di fleksi kan pada panggul dan lutut.
• Nilai tungkai lainnya, adakah fleksi yang terjadi.
• Lakukan pada tungkai lainnya dan bandingkan.
Pemeriksaan N III :
Inspeksi kelopak mata :
• Pemeriksa dan pasien duduk berhadapan.
• Amati kedua kelopak mata pasien, bandingkan kanan dan kiri.
Menilai Posisi Bola Mata :
• Inspeksi posisi bola mata, nilai ada juling atau tidak.
• Tanyakan, apakah pasien memiliki keluhan pandangan ganda.
• Sinari mata dari tengah antara kedua mata, dari jarak 30 cm dan minta pasien melihat
sumber cahaya. Nilai adakah strabismus.
Pemeriksaan reaksi konvergensi :
• Persiapkan pasien dalam posisi berbaring.
• Minta pasien memfiksasi penglihatan pada jari anda yang berjarak 1 m didepan
wajah, tangan pemeriksa yg lain dapat membantu membuka kelopak mata atas pasien
agar pupil lebih terlihat.
• Sambil melihat ukuran pupil pasien, pemeriksa secara perlahan mendekatkan jarinya
mendekati pasien ke titik antara kedua alis.
Pemeriksaan Nistagmus :
• Pasien posisi duduk.
• Minta pasien memfiksasi matanya pada jari anda yang berjarak 75 cm di depan wajah
pasien dan minta pasien mengikuti gerakan tangan anda tanpa menggerakkan kepala.
• Amati timbulnya nystagmus. Vertikal atau horizontal ?
Pemeriksaan Romberg :
• Minta pasien berdiri dengan kedua kaki dirapatkan.
• Pemeriksa berdiri di belakang pasien dengan posisi tangan pemeriksa berada di sisi
pasien tanpa menyentuhnya.
• Minta pasien untuk merentangkan kedua tangannya ke depan sejajar bahu dengan
posisi supinasi.
• Apabila dengan mata terbuka berhasil. Coba dengan mata tertutup.
• Amati bila pasien kehilangan keseimbangan atau terjatuh. Nilai arah jatuh atau
ayunan pasien.
Pemeriksaan N XI :
• Pemeriksa di belakang pasien.
• Letakkan tangan kanan pada rahang kanan bawah pasien, minta pasien mendorong
tangan anda untuk menilai otot sternocleidomastideus.
• Kemudian letakkan tangan pemeriksa di bahu kanan dan kiri. Minta pasien untuk
mengangkat bahu ke atas dan minta pasien menahan dorongan terhadap bahu untuk
menilai otot trapezius.
Pemeriksaan Lidah N.XII :
• Minta pasien untuk membuka mulutnya.
• Nilai lidah, apakah merapat ke kanan atau ke kiri.
• Minta pasien menekan pipi kanan dan kiri menggunakan lidah sedangkan pemeriksa
mendorong lidah pipi luar.
• Nilai kekuatan lidah, bandingkan kanan dan kiri.
Pemeriksaan Motorik :
• Penilaian tonus otot :
o Pegang lengan pasien dengan menempatkan tangan pemeriksa disekitar
pergelangan pasien (sendi siku dan lutut).
o Fleksi dan ekstensikan sendi berulang dan nilai tonus otot, bandingkan kanan
dan kiri.
• Penilaian kekuatan otot :
o Minta pasien untuk melawan tahanan tangan pemeriksa.
o Nilai dengan skala 0-5.
Pemeriksaan Sensorik :
Dilakukan berdasar dermatome, mulai dari C3.
• Penilaian sensasi nyeri :
o Pasien ditunjukkan dengan alat bantu uji, yakni tusuk gigi dan cotton bud.
o Pasien diminta tutup mata dan diuji dengan alat bantu, kemudian dinilai.
• Penilaian Sensasi Suhu :
o Pasien ditunjukkan dengan alat bantu uji, yakni tabung reaksi berisi air dingin
dan air panas.
o Pasien diminta tutup mata dan diuji dengan alat bantu,kemudian dinilai.
• Penilaian Sensasi Raba halus :
o Pasien ditunjukkan dengan alat bantu uji, yakni cotton bud.
o Cotton bud disentuhkan dengan halus pada lokasi uji.
o Apabila pasien merasakan sentuhan, minta bilang “Ya”.
• Penilaian Rasa posisi (propioseptif):
o Pasien diminta tutup mata.
o Pegang jempol pasien, kemudian gerakkan jempol dan tanyakan ke pasien
jempol nya digerakkan kearah mana.
Kelainan lain Terasa kaku leher, Beberapa hari lalu mulai Kaki kiri sering
tidak ada mual, tidak lemah saat memegang atau terasa lemah,
ada pusing. Sudah menggenggam kesemutan.
minum obat panadol Riwayat trauma
tapi masih nyeri sebelumnya
disangkal. Kencing
lancer
Riwayat/ Pasien bekerja Pasien bekerja sebagai sopir Pasien bekerja
keterangan lain sebagai karyawan, bajai, dari jam 5 pagi sebagai kuli angkut
duduk langsung sampai 5 sore di pelabuhan
terkena hembusan
AC
Temuan pada PF TAnda vital normal TAnda vital normal Nervus TAnda vtial normal
dan pemeriksaan Nervus cranial kranial normal kaku kuduk Nyeri ketok CVA
penunjang normal kaku kuduk (-) (-)
(-) motorik, sensorik Motorik pergelangan tangan Lasgue positf
dalam batas normal kanan kekuatan motorik 4 Motorik tungkai
sensorik terdapat bawah kiri
hipestesipada telapak tangan kekuatan 4. Sensori
kanan dari jempol sampai hipestesi tungkai
jari tengah bawah kiri
Dx dan dx banding Tension type Carpal tunnel syndrome Hernia nucleus
beadache Migraine Neuropati perifer pulposus
Cluster beadache Spondilolistesis
Fraktur vertebrae
Tatalaksana Ibuprofen 3x400mg Natrium diklofenak 3x50 Ibuprofen
mg 3x400mg