SKENARIO A BLOK IX
Kelompok 2
Nama-nama anggota:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan:
1. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan ponsel dalam keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen.
3. Izin saat akan keluar ruangan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Kesadaran kompos mentis,
Tanda Vital : nadi 124x/menit (Isi dan tegangan cukup),Frek.napas
32x/menit, Suhu 40º C.
Keadaan Spesifik
Kepala : mata : pupil isokor,refleks cahaya (+),hidung : rinorea (+/+),faring : tidak
hiperemis,tonsil : T1/T1
Leher : tidak ada kaku kuduk
Thorac : simetris,retraksi tidak ada,jantung :BJ 1 dan II normal,bising jantung (
-),Paru : Vesikuler normal,ronki tidak ada
Abdomen : bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Extremitas : akral hangat,kaku sendi tidak ada
Status Neurologis
Nn. Craniales: tidak ada kelainan
Fungsi motorik:
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Luas Luas Luas Luas
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Klonus - - - -
Refleks Fisiologis Normal normal Normal Normal
Refleks Patologi - - - -
Fungsi Sensorik : tidak ada kelainan
2. Sejak 1 hari sebelum masuk RS, Sasa panas tinggi disertai batuk pilek. Tiga jam
dari mulai timbul panas, Sasa mengalami kejang selama kurang dari 5 menit
3. Sasa belum pernah kejang sebelumnya. Ayah Sasa pernah kejang demam saat bayi.
Sasa lahir spontan ditologn bidan, cukup bulan, tidak langsung menangis.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Kesadaran kompos mentis,
Tanda Vital : nadi 124x/menit (Isi dan tegangan cukup), Frekuensi napas
32x/menit, Suhu 40ͦ C.
5. Keadaan Spesifik
Kepala : mata : pupil isokor,refleks cahaya (+),hidung : rinorea (+/+),faring : tidak
hiperemis,tonsil : T1/T1
Leher : tidak ada kaku kuduk
Thorac : simetris,retraksi tidak ada,jantung :BJ 1 dan II normal,bising jantung (
-),Paru : Vesikuler normal,ronki tidak ada
Abdomen : bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Extremitas : akral hangat,kaku sendi tidak ada
Status Neurologikus
Nn. Craniales: tidak ada kelainan
Fungsi motorik:
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Luas Luas Luas Luas
Kekuatan 5 5 5 5
Prioritas Masalah
1. Sasa, anak perempuan 3 tahun, dibawa ibunya ke IGD RSUD BARI dengan
keluhan kejang yang terjadi 1 jam yang lalu sebanyak 2 kali, lama kejang pertama ±
20 menit, dan kejang kedua ± 5 menit, bentuk kejang klojotan, tangan dan kaki, mata
mendelik ke atas, saat kejang berlangsung Sasa tidak sadar tetapi sebelum dan
sesudah kejang Sasa sadar.
Korteks cereberi
Lipatan-lipatan dalam di korteks (folia serebelli) yang dipisahkan oleh sulci.
b. Apa makna Sasa 3 tahun dibawa ibunya ke IGD RSUD BARI dengan keluhan
kejang yang terjadi 1 jam yang lalu sebanyak 2 kali ?
Jawaban :
Sasa mengalami kejang berulang yang dapat dikategorikan dalam kejang
demam kompleks. Dimana kejang demam kompleks terjadi lebih dari 15
menit dan mengalami kejang berulang (lebih dari 1x dalam 24 jam) (
Sihaloho, 2015 )
c. Apa makna lama kejang pertama ± 20 menit, dan kejang kedua ± 5 menit ?
Jawaban :
d. Apa makna saat kejang berlangsung Sasa tidak sadar tetapi sebelum dan sesudah
kejang Sasa sadar ?
Jawaban :
Maknanya adalah Sasa mengalami kejang Generalisata dimana kejang
generalisata melibatkan seluruh korteks serebrum dan diensefalon serta
ditandai dengan awitan aktivitas kejang yang bilateral dan simetrik. Pasien
tidak sadar dan tidak mengetahui keadaan sekeliling saat mengalami kejang.
(Price & Wilson, 2015)
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau
kejang berulang lebih dari 2 kali dan diantara bangkitan kejang anak tidak
sadar.Kejang lama terjadi pada 8 % bangkitan kejang demam.Kejang fokal
adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang didauhului kejang
parsial.Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, diantara
2 bangkitan kejang anak sadar.Kejang berulang terjadi pada 16% diantara
anak yang mengalami kejang demam (Hassan,2008).
2. Sejak 1 hari sebelum masuk RS, Sasa panas tinggi disertai batuk pilek. Tiga
jam dari mulai timbul panas, Sasa mengalami kejang selama kurang dari 5 menit
a. Apa makna sejak 1 hari sebelum masuk RS, Sasa panas tinggi disertai batuk pilek ?
Jawaban :
Panas tinggi atau kenaikan suhu tubuh merupakan bentuk homeostasis tubuh
untuk mempercepat proses fagositosis patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Batuk pilek menunjukkan adanya infeksi pada saluran nafas atas. (Sherwood,
2015)
b. Apa hubungan tiga jam dari mulai timbul panas dengan sasa mengalami kejang
selama kurang dari 5 menit ?
Jawaban :
Perubahan kenaikan temperature tubuh setiap satu derajat meningkatkan
metabolisme karbohidrat 10-15%, sehingga setiap kenaikan suhu akan
mengakibatkan peningkatan kebutuhan glukosa dan oksigen. Hal ini dapat
menyebabkan hipoksia jaringan terutama jaringan otak. Keadaan ini akan
mengganggu fungsi normal pompa ion Na+. permeabilitas membrane
terhadap ion Na+, sehingga Na akan lebih banyak masuk kedalam membrane
sel. Dan K ekstra sel meningkat, sehingga membrane sel dalam keadaan
depolarisasi. Perbedaan polaritas menyebabkan aliran impuls dan terjadilah
potensial aksi yang sedemikian besar yang akan dihantarkan ke berbagai sel
saraf lainnya melalui sinap dengan perantara neurotransmitter. Terjadilah
peningkatan potensial membrane dalam arah positif menuju nilai ambang
rangsangan untuk lebih menyebabkan eksitasi dari inhibisi. Peningkatan suhu
tubuh juga dapat merusak neuron GABA sehingga fungsi inhibisi terganggu.
3. Sasa belum pernah kejang sebelumnya. Ayah Sasa pernah kejang demam saat
bayi. Sasa lahir spontan ditologn bidan, cukup bulan, tidak langsung menangis.
a. Apakah ada hubungan Sasa kejang dengan riwayat ayahnya pernah kejang saat
kecil ?
Jawaban :
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Kesadaran kompos mentis,
Tanda Vital : nadi 124x/menit (Isi dan tegangan cukup),Frek.napas
32x/menit, Suhu 40º C.
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik ?
Jawaban :
Neonatus 30-60 35
System imun: fagosit, leukosit, makrofag, limfosit dan pembuluh darah besar
akan aktif untuk merespon adanya bentuk infeksi
5. Keadaan Spesifik
Kepala : mata : pupil isokor,refleks cahaya (+),hidung : rinorea (+/+),faring :
tidak hiperemis,tonsil : T1/T1
Leher : tidak ada kaku kuduk
Faktor resiko : ayah sasa pernah mengalami kejang demam saat bayi, dan
tidak langsung menangis saat lahir
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Kesadaran kompos mentis,
Tanda Vital : nadi 124x/menit (Isi dan tegangan cukup),Frek.napas
32x/menit, Suhu 40ͦ C.
Keadaan Spesifik
Kepala : mata : pupil isokor,refleks cahaya (+),hidung : rinorea
(+/+),faring : hiperemis,tonsil : T1/T1,detritus
(+)
Leher : tidak ada kaku kuduk
Thorac :simetris,retraksi tidak ada,jantung : BJ 1 dan II
normal,bising jantung(- ),Paru : Vesikuler
normal ,ronki tidak ada
Abdomen : bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Extremitas : akral hangat,kaku sendi tidak ada
Pemeriksaan Tambahan
Status Neurologis
Nn. Craniales: tidak ada kelainan
Fungsi motorik:
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Antipiretik:
i. NNI
“ Dan sesungguhnya kami benar-banar akan menguji kamu agar kami
mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu, dan agar
kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu”
(Q.S Muhammad ayat 31).
Panas tinggi
Kebutuhan
karbohidrat ↑
Kadar O2 dan
glukosa ↑
Gangguan
keseimbangan
neurotransmitter eksibisi
dan inhibisi
Kejang
Laporan Tutorial Kelompok 2 Skenario A Blok IX Page 31
Laporan Tutorial Kelompok 2 Skenario A Blok IX Page 32