Anda di halaman 1dari 4

ENDOKRIN

1. Hipoparatiroidisme
Anamnesis:
- Keluhan kesemutan
- Setelah operasi gondok
- Kesemutan pada jari tangan dan daerah sekitar mulut
- Sering kaku kaku
- Kaku pada muka, tangan dan kaki
- Sakit kepala
- Sulit menelan
PF:
- KU
- TTV
- Status generalisata
- Leher dbn
PP:
- DR (dbn)
- Urine rutin (dbn)
- Kimia darah (dbn)
- Elektrolit:
Hipokalsemia 3-5
Fosfat 6
Na, K dbn
Dx:
Hipoparatiroid
Tx:
- Ca glukonas, vitamin D
- Preparat hormone paratiroid
- Jika kejang -> preparat sedative
- Jika ggn jalan nafas -> trakeostomi
Ex:
- Hipoparatiroidisme adalah kondisi langka dimana tubuh mengeluarkan hormone
paratiroid dalam tingkat abdnormal
- Hormone ini mengatur dan menjaga keseimbangan tingkat dari dua mineral
tubuh (Kalsium dan fosfor)
- Pengobatan biasanya diberikan suplemen untuk meningkatkan kalsium dan
fosfor
- Pengobatan seumur hidup
- FR -> post op leher dan tiroid, riw keluarga, autoimun, addison’s disease
- Diet
Mengatur pola makan, makan tinggi kalsium, makan rendah fosfat
Lingkungan yang nyaman, jauhi suara bising dan cahaya terang

2. KAD
Anamnesis:
- Badan terasa lemas
- Lemas mual muntah setiap makan
- Nyeri perut
- Tampak mengantuk
- Lemas mendadak
- Minum obat gula tidak teratur
- DM tipe dua tidak terkontrol
PF:
- Kegawat daruratan non farmakoterapi:
- Kesadaran, KU, GCS
- Cek arteri karotis
- Tidak sadar -> panggil bantuan
- Pasang monitor
- Cek airway -> bersihkan jalan nafas
- Cek breathing -> look listen feel -> oksigenasi
- Cek circulation -> TD, Nadi, CRT -> IV line
- Pasang DC
- Secondary survey
- Head to toe
- Thorax:
Inspeksi: simetris, kussmaul +
Palpasi: stem ka=ki
Perkusi: sonor
Au: sdv +/+, rbk +/+, wh -/-

Cor: dbn
Abdomen
Inspeksi: cembung
Au: BU + meningkat, nyeri tekan epig +
Perkusi: timpani
Palpasi: supel
PP:
- DR
- GDS >400
- SGOT, SGPT
- Ur cre
- Urin rutin
- AGD (asidosis metabolic tidak terkompensasi)
- Keton urin +3
Dx:
- Kegawatan akut hiperglikemia DM
- Insulin 10 IU

3. Hipertiroid – grave’s disease


Anamnesis:
- Telapak tangan gemetar
- BB turun
- Keringat berlebihan
- Benjolan di leher semakin membesar
PF:
- KU
- TTV (nadi irregular)
- Kepala: dbn
- Mata: Tampak eksoftalmus (+/+)
- Leher:
Inspeksi -> anterior: benjolan di leher
Palpasi -> jumlah, konsistensi, mobile, nyeri tekan
- Thorax
Jantung: in: ictus cordis di ICS V linea midclav sin
Per: ka: dbn
ki: linea midclav sin ics 5 2cm ke medial
pal: ictus cordis teraba
aus: hr 120x/menit, irregular, bising –
Eks: edema pretibial +/+. Telapak tangan basah +/+
- Status lokalis: pf kel tiroid
(buka baju, angkat dagu)
Insp (disebelah pasien): tampak benjolan sifat datar di kedua lobus, ikut gerak
saat menelan
Palp (dibelakang pasien):
1) Ukuran: terlihat saat jarak 2 meter
2) Bentuk : rata
3) Permukaan : halus
4) Nodul: -
5) Konsistensi: kenyal
6) Nyeri tekan: -
7) Mobile: tidak mobile
8) Thrill : -
Perkusi: redup pada kedua lobus
Aus: stetoskop : bruit/bising –
- Px tambahan:
Mata: eksoftalmus
Joffroy sign: + (tdk ada kerutan didahi)
Fine finger termor: + (tremor pd kertas)
PP:
- EKG: atrial fibrilasi dengan rapid ventrikuler response
- Laboratorium:
- T3 >>
- T4 >>
- TSH <<
Dx:
- hipertiroid dgn struma difusa (grave’s disease)
Tx:
R/ propiltiourasil 100mg No XXI
S 3 dd 1 tab
R/ propranolol 40 mg No XXI
S 3 dd 1 tab

Anda mungkin juga menyukai