Anda di halaman 1dari 1103

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki laki usia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas karena kejang. Awalnya, mata
tampak melirik ke atas kemudian seluruh tubuh kelojotan. Selama sehari ini anak telah kejang 4
kali dengan durasi sekitar 10 menit. Di antara periode kejang, pasien tampak sadar. Nadi 120
kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit, suhu 39 C. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal.
Diagnosis pasien diatas adalah...

A. Kejang demam sederhana

B. Kejang demam kompleks

C. Meningitis

D. Meningoensephalitis

E. Ensephalitis

© FDI2020
B. Kejang demam kompleks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Anak laki-laki usia 4 tahun kejang
• Awalnya, mata tampak melirik ke atas kemudian seluruh tubuh kelojotan
• Selama sehari ini anak telah kejang 4 kali dengan durasi sekitar 10 menit.
• Di antara periode kejang, pasien tampak sadar.
• Pemeriksaan fisik : Nadi 120 kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit, suhu
39 C

Diagnosis pada kasus di atas adalah...

© FDI2020
Kejang Demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal > 38 C) yang penyebabnya berasal dari
EKSTRAKRANIAL
• Biasanya pada usia 6 bulan – 5 tahun
• Bukan karena proses intrakranial (infeksi otak, epilepsi,
SOL, dll) ataupun gangguan elektrolit

© FDI2020
Klasifikasi kejang demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang demam sederhana


• Kejang umum tonik, klonik atau tonik-klonik
• Durasi <15 menit
• Kejang tidak berulang dalam 24 jam
Kejang demam kompleks
• Kejang fokal atau fokal menjadi umum
• Durasi >15 menit
• Kejang berulang dalam 24 jam

© FDI2020
Algoritma penatalaksanaan kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Profilaksis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Antipiretik saat demam


• Parasetamol 10-15mg/kgBB/kali tiap 4-6 jam
• Ibuprofen 5-10mg/kgBB/kali tiap 6-8 jam
Antikonvulsan intermiten
• Diazepam oral 0,3 mg/kgBB/kali atau rektal 0,5 mg/kgBB/kali (dosis max 7,5 mg/kali), 3 kali
sehari dalam 24 jam pertama demam
• Indikasi :
- Kelainan neurologis berat
- Kejang demam berulang >4 kali dalam setahun
- Usia <6 bulan
- Kejang terjadi saat suhu <39 C
- Pada kejang sebelumnya, suhu meningkat dengan cepat
© FDI2020
Profilaksis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Antikonvulsan rumatan
• Asam valproat (pilihan utama) atau fenobarbital selama 1
tahun
- Dosis as. valproat 15-40mg/kgBB/hari dalam 2 dosis
- Dosis fenobarbital 3-4mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis
• Indikasi
- Kejang fokal
- Durasi kejang >15 menit
- Ada kelainan neurologis nyata sesudah atau sebelum kejang
(hidrosefalus, hemiparesis, serebral palsi)

© FDI2020
Edukasi untuk orang tua
1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mempunyai
prognosis baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang.
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali.
4. Pemberian obat proflaksis untuk mencegah berulangnya
kejang
memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek samping obat.
5. Tetap tenang dan tidak panik.
6. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
© FDI2020
7. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bersihkan muntahan atau
lendir di mulut atau hidung.
8. Jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut. Meski lidah mungkin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tergigit (kemungkinannya sangat kecil)


9. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
10. Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
11. Berikan diazepam rektal bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
Jangan berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh
diberikan 1x oleh orangtua.
12. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung >5 menit,
suhu >40oC, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang
fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau ada kelumpuhan.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kejang demam sederhana→ Tidak berulang dalam 24 jam


C. Meningitis→kaku kuduk (+)
D. Meningoensephalitis→ kaku kuduk (+) dan penurunan kesadaran
E. Ensephalitis→ penurunan kesadaran

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien diatas


adalah...

B. Kejang demam kompleks

© FDI2020
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 65 tahun dibawa keluarganya karena jika berjalan sepetak-petak


serta wajah yang "datar" tanpa ekspresi. Pada pemeriksaan didapatkan rigiditas
roda pedati. 3 bulan yang lalu, pasien dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis
stroke. Tremor pada ekstremitas makin berkurang dibandingkan sebelumnya.
Pasien tidak dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain. Apakah diagnosis yang
tepat untuk pasien ini?
A. Parkinson primer grade 2
B. Parkinson sekunder grade 3
C. Parkinson primer grade 4
D. Parkinson sekunder grade 4
E. Parkinson primer grade 5

© FDI2020
D. Parkinson sekunder grade 4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang laki-laki 65 tahun berjalan sepetak-
petak serta wajah yang "datar" tanpa ekspresi.
• Pemeriksaan fisik : rigiditas roda pedati.
• 3 bulan yang lalu didiagnosis stroke.
• Pasien tidak dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain.

Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah .....

© FDI2020
Derajat parkinson
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Parkinson primer grade 2 → bilateral tapi minimal, dan tidak ada


penyakit penyerta sebelumnya
B. Parkinson sekunder grade 3 → beberapa aktivitas terbatas
C. Parkinson primer grade 4 → tidak ada penyakit penyerta sebelumnya
E. Parkinson primer grade 5 → Tidak bisa berjalan , hanya di bed

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk pasien ini


adalah...

D. Parkinson sekunder grade 4

© FDI2020
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki 12 tahun mengalami kejang 30 menit lalu. Pasien segera
dilarikan IGD Rumah sakit oleh orangtuanya. Saat kejang, kepala pasien
menengadah ke atas, mata melotot, berkeringat, air liur keluar, dan seluruh tubuh
kaku kemudian kelojotan. Kejang terjadi 1 kali dengan durasi sekitar 2 menit.
Setelah kejang, pasien tidak sadar. Pasien memiliki riwayat epilepsi sejak 7 tahun
yang lalu. Jenis kejang yang dialami pasien adalah....
A. Kejang parsial sederhana
B. Kejang parsial kompleks
C. Kejang umum tonik-klonik
D. Kejang umum petit mal
E. Kejang umum tonik

© FDI2020
C.Kejang umum tonik-klonik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang anak laki-laki 12 tahun dengan riwayat
epilepsi mengalami kejang.
• Saat kejang, kepala pasien menengadah ke atas, mata
melotot, berkeringat, air liur keluar, dan seluruh tubuh kaku
kemudian kelojotan.
• Kejang terjadi 1 kali dengan durasi sekitar 2 menit. Setelah
kejang, pasien tidak sadar
• Pasien memiliki riwayat epilepsi sejak 7 tahun yang lalu.

Jenis kejang yang dialami pasien adalah .....


© FDI2020
Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang merupakan
perubahan fungsi otak
mendadak dan sementara
sebagai dari aktivitas
neuronal yang abnormal dan
pelepasan listrik serebral yang
berlebihan.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Manifestasi kejang tonik klonik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik,


kaku umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan
wajah yang berlangsung kurang dari 1 menit
• Dapat disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih
• Saat tonik diikuti klonik pada ekstremitas atas dan bawah.
• Letargi, konvulsi, dan tidur dalam fase postictal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi epilepsi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kejang parsial sederhana → hanya sebagian dan sadar


B. Kejang parsial kompleks →hanya sebagian dan penurunan kesadaran
D. Kejang umum petit mal → kejang seperti bengong yang hanya
berlangsung 15-30 detik
E. Kejang umum tonik → hanya kaku

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Jenis kejang yang dialami pasien


adalah...

C. Kejang Tonik klonik

© FDI2020
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak perempuan umur 10 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

keluhan suka bengong. Keluhan tersebut dilaporkan oleh gurunya saat disekolah
karena pasien sering tiba-tiba bengong saat diajak bicara atau saat mengerjakan
tugas. Kejadian tersebut diamati sekitar 20-40 detik dan anak tersebut dapat
kembali menjalani kegiatan kembali. Kadang keluhan tersebut disertai mulut yang
tampak mengecap-ngecap. Anak tidak menyadari keluhan tersebut. Dan terjadi
penurunan prestasi anak di sekolah. Pada pemeriksaan tidak dijumpai adanya
kelainan. Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada kasus ini adalah ...?
A. NCV
B. MRI
C. CT Scan tanpa kontras
D. EEG
E. Lumbal pungsi

© FDI2020
D. EEG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang anak perempuan umur 10 tahun suka
bengong.
• Bengong sekitar 20-40 detik dan anak tersebut dapat kembali
menjalani kegiatan kembali.
• Kadang disertai mulut yang tampak mengecap-ngecap.
Anak tidak menyadari keluhan tersebut.
• Terjadi penurunan prestasi anak di sekolah.

• Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada kasus ini


adalah ...
© FDI2020
Kejang Absant / Lena
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan kesadaran yang terjadi secara tiba-tiba


• Penderita tampak seperti orang melamun dan tidak sadar, tanpa
reaksi apa-apa.
• Setelah beberapa saat kemudian (hitungan detik) penderita akan
dapat kembali seperti semula dan dapat melakukan aktifitasnya.
• Serangan ini biasanya timbul pada anak-anak berusia antara 4-12
tahun dan jarang terjadi pada dewasa.
• Serangan ini dapat terjadi berkali-kali dalam sehari bahkan hingga
100 kali serangan dalam satu hari.
• Ada 2 tipe kejang lena : simple dan kompleks
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Absant seizures

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. NCV → CTS
B. MRI Brain → Tidak spesifik untuk kejang
C. CT Scan tanpa kontras → tidak spesifik untuk kejang
E. Lumbal pungsi → meningitis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang yang tepat


untuk pasien tersebut adalah ...

D. EEG

© FDI2020
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia usia 28 tahun datang ke Poliklinik Puskesmas dengan keluhan nyeri
kepala seperti diikat sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan nyeri kepala seperti terikat yang
dirasakan hilang timbul hampir setiap hari. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 78x/ menit, laju napas 16x/ menit, dan suhu afebris. Pemeriksaan status
neurologis tidak ditemukan adanya deficit neruologis fokal. Obat yang dapat diberikan
pada pasien ini adalah ...?
A. Oksigen
B. Paracetamol
C. Carbamazepin
D. Prednison
E. Ergotamin

© FDI2020
B. Paracetamol
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Perempuan 28 tahun nyeri kepala seperti terikat
• Dirasakan hilang timbul hampir setiap hari.
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal tidak
ditemukan adanya deficit neruologis fokal.

Obat yang dapat diberikan pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Tension Headache
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri kepala ini sering ditemui dalam praktek sehari – hari


• Prevalensi antara 30 – 78%
• Dibagi lagi menjadi 4 kelas yaitu :
1. Infrequent episodic tension type headache
2. Frequent episodic tension type headache
3. Chronic tension type headache
4. Probable tension type headache)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penyebab

© FDI2020
Manifestasi klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• TTH umumnya mempunyai respon yang baik dengan


pemberian analgesik seperti ibuprofen, parasetamol /
asetaminofen, dan aspirin.
• Kombinasi Analgesik/sedative digunakan secara luas
(contoh , kombinasi analgesik/antihistamine seperti
Syndol, Mersyndol and Percogesic).
• Pengobatan lain pada TTH termasuk amitriptyline /
mirtazapine / dan sodium valproate (sebagai profilaksi).

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Oksigen → Terapi utama cluster headache


C. Carbamazepin → Terapi trigeminal neuralgia
D. Prednison → Terapi profilaksis cluster headache
E. Ergotamin → Terapi abortif migrain

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang dapat diberikan pada


pasien ini adalah...

B. Paracetamol

© FDI2020
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

laki-laki usia 54 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan penurunan kesadaran setelah
terjatuh dari sepeda motor 2 jam yang lalu. Pasien sempat pingsan, namun segera sadar
dan bangun kembali. Saat sedang beristirahat tiba-tiba pasien jatuh pingsan kembali. Pada
pemeriksaan tidak ditemukan adanya kaku kuduk, jejas di temporal (+). Setelah dilakukan
pemeriksaan CT Scan, apakah hasil yang diharapkan?
A. Lesi hiperdens berbentuk bulan sabit
B. Lesi hiperdens berbentuk cresent
C. Lesi hiperdens pada sisterna otak
D. Lesi hiperdens berbentuk bikonkaf
E. Lesi hiperdens pada parenkim otak

© FDI2020
D.Lesi hiperdens berbentuk bikonkaf
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : laki-laki usia 54 tahun penurunan kesadaran
setelah terjatuh sejak 2 jam yang lalu.
• Pasien sempat pingsan → segera sadar → bangun
kembali → tiba-tiba pasien jatuh pingsan kembali.
• Pemeriksaan tidak ditemukan adanya kaku kuduk, jejas di
temporal (+)

Setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan, hasil yang


diharapkan adalah...

© FDI2020
Epidural hematome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terkumpulnya darah diantara tengkorak dg duramater.


Biasanya berasal dari arteri yg pecah oleh karena ada fraktur
atau robekan langsung.
• Gejala (trias klasik) :
1. Interval lusid.
2. Hemiparesis/plegia.
3. Pupil anisokor.
• Diagnosis akurat dg CT scan kepala : perdarahan bikonveks
atau lentikuler di daerah epidural.
© FDI2020
Epidural hematome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

CT scan kepala :
perdarahan bikonveks
atau lentikuler di daerah
epidural.

© FDI2020
Perbedaan EDH, SDH, SAH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

HEMATOM EPIDURAL HEMATOM SUBDURAL HEMATOM


SUBARAKHNOID
• Lucid interval • SDH akut : kurang dari
• Kesadaran makin 72 jam • Kaku kuduk
menurun • SDH subakut : 3-21 hr • Nyeri kepala
• Late hemiparesis pasca trauma. • Bisa didapati
kontralateral lesi • SDH khronis : > 21 gangguan kesadaran
• Pupil anisokor hari. • Akibat pecah
• Babinsky (+) • Gejala: sakit kepala aneurisme berry
kontralateral lesi disertai /tidak disertai
• Fraktur daerah penurunan kesadaran
temporal * akibat robekan
* akibat pecah a. bridging vein
meningea media

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Lesi hiperdens berbentuk bulan sabit →subdural hematom


B. Lesi hiperdens berbentuk cresent→ subdural hematom
C. Lesi hiperdens pada sisterna otak → subarachnoid hematom
E. Lesi hiperdens pada parenkim otak →intracerebral hematom

© FDI2020
Jadi, Setelah dilakukan pemeriksaan CT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Scan, hasil yang diharapkan pada kasus ini


adalah...

D. Lesi hiperdens berbentuk


bikonkaf

© FDI2020
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang Laki-laki usia 40 tahun mengeluh memiliki riwayat pusing berputar. Bila
muncul, keluhan dirasakan sekitar 5 menit, dengan intensitas berat dan dicetuskan
oleh perubahan posisi kepala. Terkadang keluhan disertai mual dan muntah.
Telinga berdenging (-). Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Diagnosis pada
pasien tersebut adalah ?
A. Tension headache
B. Menier’s disease
C. BPPV
D. Cluster headache
E. Neuroma akustik

© FDI2020
C. BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Laki-laki 40 tahun pusing berputar intensitas
berat, sekitar 5 menit setiap serangan
• Dicetuskan perubahan posisi kepala
• Tinnitus (-)
• Pemeriksaan fisik : normal

Diagnosis pasien tersebut adalah...

© FDI2020
Vertigo
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Pusing berputar
• Bedakan dengan dizziness atau melayang
– Vertigo pasien merasa dirinya/lingkungannya yang
berputar.
– Dizziness = seperti di atas kapal, melayang

© FDI2020
Pembagian vertigo
Vertigo dibagi menjadi dua, yaitu:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Vertigo sentral
– Onset gradual
– Keluhan less-intense, keluhan mual muntah lebih ringan
– Gejala telinga/ gangguan pendegaran → jarang
– Ada riwayat hipertensi, stroke, gangguan keseimbangan/ koordinasi ,
defisit neurologi (+)
• Vertigo perifer
– Onset mendadak
– Disertai mual/ muntah yang hebat
– Keluhan telinga (tinnitus/ penurunan pendengaran) (+)
– Defisit neurologi (-)
© FDI2020
BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• sensasi abnormal (umumnya berupa
pusing berputar) yang dipicu oleh gerakan
mendadak (paroksismal).
Patofisiologi
• ada 2 teori, yakni adanya otolith/ debris di kanal semisirkularis
(=kanalitiasis, teori utama) atau kupula krista ampularis
(=kupulolitiasis).
• Tersering adalah kanalitiasis di kanalis semisirkularis posterior. Paling
jarang adalah anterior

© FDI2020
BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan standar klinis dari BPPV → manuver dixhallpike.


• Patognomonik → nistagmus (+) seringkali rotasional/
geotropik, dengan latensi dan durasi terbatas.
• Dix-hallpike positif mengindikasikan BPPV posterior, bila
negatif bisa jadi BPPV di kanal lain atau disebabkan oleh
kupulolitiasis.
Kontraindikasi : neck trauma

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Terapi BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Observasi: bila gejala ringan dan umumnya


remisi spontan dalam beberapa minggu-bulan.
• Medikasi vestibulosupresan, misalnya betahistine, yang
efektif digunakan untuk Ménière’s disease, BPPV (benign
paroxysmal positional vertigo), vestibular neuronitis, dan
vertigo perifer lain
• Reposisi kanalith dengan berbagai manuver.
• Operasi.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi BPPV

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi BPPV

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi BPPV

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tension headache → Nyeri kepala seperti diikat


B. Menier’s disease → Tuli , tinitus , vertgo
D. Cluster headache → Nyeri unilateral , nyeri sekitar mata seperti di bor
E. Neuroma akustik→ seperti menier’s tetapi lebih progresif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien diatas adalah...

C. BPPV

© FDI2020
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 62 tahun datang dengan keluhan gangguan memori,


Pasien sering lupa meletakan benda-benda. Dari pemeriksaan fisik TD 120/80, HR
76x/m, RR 20x/m, S 36ºC. Hasil pemeriksaan neurologi menunjukan bahwa pasien
sesuai dengan gejala demensia. Bagaimanakah hasil patologi anatomi otak dari
pasien tersebut ?
A. Protein prion
B. Demielinisasi
C. Inclusion body
D. Alfa syn-nuclei bodies
E. Plaques and tangle

© FDI2020
D. Demielinisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang laki-laki berusia 62 tahun terjadi
gangguan memori
• Pasien sering lupa meletakan benda-benda.
• Pemeriksaan fisik : TD 120/80, HR 76x/m, RR 20x/m, S 36ºC.
• Pemeriksaan neurologi : Sesuai dengan gejala demensia

Hasil patologi anatomi otak dari pasien tersebut adalah...

© FDI2020
Demensia vaskular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Awalnya disebut sebagai “demensiasenilis” →“demensiavaskular”


• Merupakan sindrom terkait beberapa mekanisme vaskular
• Jenis demensia paling umum setelah demensia Alzheimer
• Terdapat riwayat penyakit vaskular (stroke, HT, DM,PAD)
• Rentang usia 55-75tahun
• Lupa hal-hal sederhana pada awalnya → berkembang sulit
mengurus diri sendiri
• Onset gradual
• Penurunan fungsi kognitif dapat bersifat akut atau subakut setelah
kejadian neurologis (seperti stroke)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Protein prion→ DemensiaAlzheimer


C. Inclusion body→ Demensia LewyBody
D. Alfa syn-nuclei bodies→ Demensia LewyBody
E. Plaques and tangle→DemensiaAlzheimer

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil patologi anatomi otak dari pasien


tersebut adalah ...

B. Demielinisasi

© FDI2020
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi perempuan baru lahir mengalami kelainan pada tulang belakangnya. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan benjolan sebesar bola tenis pada vertebra regio L2-L4.
Pada benjolan ditemukan jaringan saraf tanpa adanya jaringan yang menutupi.
Jenis kelainan yang dialami oleh bayi tersebut adalah?
A. Mielomeningokel
B. Spina bifida occulta
C. Meningokel
D. Mieloskisis
E. Closed spinal dysphrapism

© FDI2020
D. Mieloskisis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Bayi perempuan baru lahir mengalami kelainan
pada tulang belakangnya.
• Pemeriksaan fisik : ditemukan benjolan sebesar bola tenis
pada vertebra regio L2-L4.
• Pada benjolan ditemukan jaringan saraf tanpa adanya
jaringan yang menutupi.

Jenis kelainan yang dialami oleh bayi tersebut adalah .....

© FDI2020
Neural Tube Defect
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mielomeningokel→ masih ada jaringan yang menutupi


B. Spina bifida occulta →masih tertutup kulit
C. Meningokel→ keluarnya cairan cerebrospinalis dari korda spinalis akibat
tidak menutup secara sempurna , tidak ada jaringan saraf yang masuk ke
rongga
E. Closed spinal dysphrapism→masih tertutup kulit

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Jenis kelainan yang dialami oleh bayi


perempuan tersebut adalah...

D. Mieloskis

© FDI2020
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 49 tahun dibawa ke IGD dengan kelumpuhan anggota gerak sebelah
kanan. Keluhan dirasakan sejak 1 jam SMRS dan memberat hingga kini. Keluhan tersebut
juga diikuti dengan bicara pelo serta sudut bibir kiri terjatuh. Mual muntah disangkal. Pasien
memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik dijumpai GCS 15, TD
160/90 mmHg, dan hemiparesis dextra. Parese CN VII dan XII tipe sentral. Pemeriksaan
penunjang yang memiliki sensitivitas terbaik adalah ...?
A. MRI dengan kontras
B. MRI DWI
C. High Resolution CT Scan (HRCT)
D. CT Angiography
E. PET Scan

© FDI2020
B. MRI DWI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Laki-laki, 49 tahun → kelemahan pada anggota
gerak kanan
• Bicara pelo +, mulut mencong +
• Pemeriksaan fisik : GCS 15, TTV → TD 160/90
• Hemiparesis dextra, parese CN VII dan XII sentral

Pemeriksaan penunjang yang memiliki sensitivitas terbaik


adalah ...
© FDI2020
Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelainan neurologis
fokal maupun global,
bertahan lebih dari 24
jam karena masalah
serebrovaskular 85% →
ISKEMIK

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perbedaan
iskemik dan
hemoragik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tujuan untuk eksklusi perdarahan dan menemukan tanda


iskemi awal
• Paling sensitif dengan MRI DWI → dan paling dini dalam
menemukan tanda tersebut
• Namun, karena masalah ketersediaan, dan lamanya
pengerjaan MRI → CT Scan masih menjadi modalitas
yang direkomendasikan untuk dikerjakan pada kasus
stroke iskemik akut → memiliki nilai diagnostik yang cukup

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stroke Iskemik (pada tahap awal, khususnya pada area


MCA) dapat menunjukkan middle cerebral artery (MCA)
dot sign / Sylvian fissure sign → tampakan hyperdense
pada Brain CT Scan
• Sign ini menunjukkan thromboemboli pada cabang
segmental dari MCA
• MCA dot sign → early marker of thromboembolic
occlusion of the distal MCA branches seen in the Sylvian
fissure
• Sensitivitas 35%, Spesifisitas 100%
© FDI2020
Tatalaksana Stroke Hemoragik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bedah : Evakuasi Perdarahan


Stroke Iskemik
• Medikamentosa
• Antihipertensi
• Trombolitik (r-TPA)
• Agen diuretik osmotik (misal
→ 3-4,5 jam setelah onset
manitol)
• Aspirin 325 mg
• Cara pemberian manitol = manitol
• Clopidogrel 300 mg
20% dengan dosis 0, 50 sampai 1
• Aspirin 325 mg + dipyridamole
g/KgBB diberikan secara IV bolus
2x200 mg
selama 20 menit dan dapat
diulang setiap 4 sampai 6 jam.
• Antivasospasme

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. MRI dengan kontras → pada kasus infeksi atau tumor


C. High Resolution CT → bukan yang paling sensitif
D. CT Angiografi → dapat dilakukan untuk menentukan pembuluh
darah yang mengalami sumbatan
E. PET Scan → dapat menilai penumbra, belum direkomendasikan
dalam guideline AHA 2019

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pemeriksaan penunjang yang memiliki


sensitivitas terbaik adalah ...

B. MRI DWI

© FDI2020
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 40 tahun dibawa ke UGD setelah kecelakaan . Pasien sadar penuh, dan
mengeluhkan nyeri pada lengan atas kanan. Pada pemeriksaan dijumpai TTV dalam batas
normal, edema humerus dextra dengan deformitas (+). Pasien tidak mampu untuk
melakukan ekstensi wrist. Kerusakan saraf yang terlibat pada kasus tersebut adalah ...?
A. N. Radialis
B. N. Ulnaris
C. Plexus brachialis
D. N. Axilaris
E. N. Medianus

© FDI2020
A. N. Radialis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang laki laki, 40 tahun Post KLL mengeluh
nyeri lengan atas kanan
• Pemeriksaan fisik : edema humerus dextra; deformitas (+)
• Tidak mampu ekstensi wrist (Wrist Drop)

Kerusakan saraf yang terlibat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Radial Nerve Palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Parese pada N. Radialis yang bergantung pada


penyebabnya, dapat bersifat reversibel atau ireversibel
• Penyebab :
– Kompresi
– Iskemi
– Cedera langsung (pada operasi atau trauma tusuk)
– Fraktur humerus
• Saturday Night Palsy / honeymooner’s palsy → radial
mononeuropathy karena kompresi

© FDI2020
Manifestasi klinis
Gejala bergantung pada lokasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

cedera
• Cedera pada N. radialis
proksimal
akan menyebabkan rasa baal
pada area distalnya
• Gejala paling umum → Wrist
Drop

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nerve conduction studies


• USG → dapat menilai lebih dini dibandingkan NCS
• Pada kasus curiga penekanan oleh massa (termasuk
callus, dislokasi dll) → dapat dilakukan foto polos dan
atau MRI

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non Surgical Surgical

• Fisioterapi • Bila penyebab adalah kasus


• Wrist Splinting bedah (massa / fraktur); maka
perlu ditatalaksana sumber
penyebab
• Lakukan eksplorasi bila
konservatif gagal

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. N. Ulnaris → Claw hand


C. Pleksus brachialis → tidak spesifik
D. N. Axillaris → berhubungan dengan fraktur surgical neck humerus,
atau dislokasi bahu. Pasien tidak mampu abduksi lengan
E. Medianus → Hand of benediction

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kerusakan saraf yang terlibat pada


kasus tersebut adalah...

A. N. Radialis

© FDI2020
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki usia 48 tahun datang ke poliklinik dengan kelemahan pada tungkai
bawah disertai demam sejak 4 bulan yang lalu. Tungkai juga sering dirasakan
seperti kesemutan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80mmHg, denyut nadi 80kali/menit, RR 20kali/menit, suhu 37,2C. Ditemukan
gibus setinggi vertebra torakal X. Hipestesi dari umbilikus ke bawah. Refleks fisiologis
meningkat, terdapat refleks babinsky. Tatalaksana yang tepat adalah…
A. OAT
B. OAT + prednisone
C. OAT + citicoline
D. Prednisone
E. Metilprednisolon

© FDI2020
B. OAT + Prednison
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keluhan : Seorang laki-laki 48 tahun mengalami kelemahan


pada tungkai bawah disertai demam sejak 4 bulan yang lalu
• Tungkai juga sering dirasakan seperti kesemutan.
• Pemeriksaan fisik : TD 120/80mmHg, Nadi 84 kali/menit, RR 18
kali/menit, suhu 37,2C.
• Ditemukan gibus setinggi vertebra torakal X.
• Hipestesi dari umbilikus ke bawah.
• Refleks fisiologis meningkat, terdapat refleks babinsky (+)

Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah .....

© FDI2020
Spondilitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Spondilitis TB dikenal dengan Pott’s disease adalah penyakit infeksi yang


disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang mengenai
tulang belakang.
• Bersifat kronis destruktif yang mengenai tulang vertebra
• Paling sering terkena di:
– Tulang penahan beban (weight bearing) dan tulang yang bergerak
cukup besar (mobile) : Tulang vertebra, panggul, lutut dan tulang di kaki
– Area torako-lumbal : terutama torakal bagian bawah (umumnya T10) dan
lumbal bagian atas merupakan tempat yang paling sering, diikuti dengan
area servikal dan sacral

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
• Penanganan spondilitis TB secara umum dibagi menjadi dua bagian yang berjalan dapat secara bersamaan,
medikamentosa dan pembedahan.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tujuan penatalaksanaan :

– mengeradikasi kuman TB

– mencegah dan mengobati defisit neurologis

– memperbaiki kifosis

• Terapi Medikamentosa

– CDC merekomendasikan pengobatan spondilitis TB pada bayi dan anak-anak setidaknya harus selama 12 bulan.

– Regimen terapi OAT untuk pasien TB :

1. Kategori I : kasus baru TB paru / kasus baru dengan TB ekstraparu = 2HRZE(HRZS) fase inisial dilanjutkan 4HR fase
lanjutan atau 2HRZE(HRZS) fase inisial dilanjutkan 4H3R3 fase lanjutan, atau 2RHZE(HRZS) fase inisial dilanjutkan 6HE fase
lanjutan

2. Kategori II : kasus gagal pengobatan, relaps, drop-out, diberikan 2RHZES fase inisial dilanjutkan 5HRE fase lanjutan,
atau 2HRZES fase inisial dilanjutkan 5H3R3E3 fase lanjutan.

- dikatakan gagal jika dalam 3–4 minggu, nyeri dan atau defisit neurologis masih belum menunjukkan perbaikan
setelah pemberian OAT yang sesuai. © FDI2020
Tatalaksana
• Multidrug resistance TB (MDR-TB) didefinisikan sebagai basil TB yang resisten terhadap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

isoniazid dan rifampisin.


– Regimen untuk MDR-TB harus disesuaikan dengan hasil kultur abses.
– Perbaikan klinis umumnya bisa didapatkan dalam 3 bulan jika terapi
berhasil.
– Rekomendasi penganganan MDR-TB, yaitu dengan kombinasi 5 obat,
antara lain
a. Salah satu dari OAT lini pertama yang diketahui sensitif melalui hasil kultur resistensi
b. OAT injeksi untuk periode minimal selama 6 bulan
c. Kuinolon
d. Sikloserin atau etionamid
e. Antibiotik lainnya seperti amoksisilin klavulanat dan klofazimin
– Durasi pemberian OAT setidaknya selama 18–24 bulan
© FDI2020
Penggunaan steroid pada spondilitis
TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada PPK Neurologi 2016 penggunaan steroid termasuk ke dalam


tatalaksana spondilitis TB. Regimen dalam PPK Neurologi 2016:
– Obat anti TB oral
– Steriod: dexamethasone iv, dilanjut po
– Edukasi: pengobatan jangka panjang, perawatan di rumah,
– Diet:tinggi kalori dan protein
• Pada beberapa jurnal disebutkan peran steroid dalam terapi TB.
• Penggunaan steroid bermanfaat pada infeksi TB di Sistem Saraf
Pusat dan perikarditis TB.
• Tidak ada anjuran mengenai penggunaan neurotropik, seperti:
citicolin, piracetam, meticobal, dsb; untuk terapi spondilitis TB.
© FDI2020
Pembedahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada pasien yang direncanakan dioperasi, minimal 10 hari sebelum


operasi OAT harus sudah diberikan.
• Indikasi pembedahan spondilitis TB :
– Defisit neurologis akut, paraparesis, atau paraplegia
– Deformitas tulang belakang yang tidak stabil atau disertai nyeri,
dalam hal ini kifosis progresif (30º untuk dewasa, 15º untuk anakanak)
– Tidak responsif kemoterapi selama 4 minggu
– Abses luas
– Biopsi perkutan gagal untuk memberikan diagnosis
– Nyeri berat karena kompresi abses

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. OAT → Kurang tepat karena extra paru harusnya ditambah steroid


C. OAT + citicoline→ Tidak tepat
D. Prednisone → kurang tepat harusnya ditambah OAT
E. Metilprednisolon→ kurang tepat harusnya ditambah OAT

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah...

B. OAT + Prednison

© FDI2020
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 52 tahun datang diantar keluarganya ke IGD karena kejang.


Kejang seluruh tubuh sekitar 10 menit lamanya. Saat di IGD, akses vena
didapatkan dan pasien mendapatkan bolus diazepam 10mg. Setelah dlakukan
observasi selama 10 menit. Kejang berulang, tonic clonic dengan mata melirik
keatas. Tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh dokter UGD adalah ...
A. Diazepam bolus 10 mg IV
B. Diazepam per rectal 10 mg
C. Propofol 1-2mg/kgBB bolus, lanjutkan 2-10mg/kgBB
D. Fenobarbital 10-15mg/kg
E. Fenitoin IV 15-18mg/kgBB

© FDI2020
A. Diazepam bolus 10 mg IV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang laki - laki, 52 tahun → kejang
• Kejang selama 10 menit, diberikan diazepam IV 10mg, 10
menit kemudian, kejang berulang

Tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh dokter


UGD adalah .....

© FDI2020
Kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang umum : berasal dari DUA HEMISFER


• Absens/lena (petit mal) : Bengong mendadak, tanpa aura, umumnya tanpa
kebingungan pasca-serangan, bisa disertai automatisasi maupun tidak.
• Mioklonik : kedutan motorik tidak teratur → Jerking movement
• Klonik : kedutan motorik teratur
• Tonik : ekstensi atau fleksi mendadak pada kepala, badan, atau ekstremitas
• Tonik-klonik umum primer (grand mal) : berawal sebagai ekstensi tonik ekstremitas
atas dan bawah beberapa detik, kemudian menjadi gerakan klonik ritmik,
kebingungan pasca-serangan , maupun kelumpuhan pasca serangan.
• Atonik : Tonus tubuh hilang mendadak (pasien tiba-tiba jatuh)

© FDI2020
Tipe bangkitan kejang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kejang parsial (fokal) : Bermula SATU HEMISFER


• Sederhana : Tidak ada penurunan kesadaran.
Gejala bisa sensoris, motoris, otonom, atau psikis.
• Kompleks : Ada penurunan kesadaran (amnesia).
Gejalanya bisa berupa kelumpuhan satu sisi maupun
berupa bengong mendadak yang diikuti dengan aura,
automatisme dan kebingungan pascaserangan.
• Kejang tonik-klonik umum sekunder : kejang parsial yang
berlanjut menjadi kejang tonik klonik umum

© FDI2020
Status epileptikus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi konseptual:
– Kejang > 30 menit atau ada ≥ 2 bangkitan atau lebih tanpa
diserai pemulihan kesadaran
• Definisi operasional:
– Bangkitan dengan durasi > 5 menit atau ada ≥ 2 bangkitan
atau lebih tanpa diserai pemulihan kesadaran
• Definisi status epileptikus non konvulsif
– Bangkitan epileptik berupa perubahan kesadaran maupun
perilaku tanpa disertai manifestasi motorik yang jelas namun
didapatkan aktivitas bangkitan elektrografik pada EEG

© FDI2020
Tatalaksana
• Stadium 1 (0 – 10 menit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Diazepam 10mg IV bolus lambat dalam 5mnt, dapat diulang 1x atau


midazolam 0.2mg/kgbb IM
– Pertahankan patensi jalan nafas dan resusitasi
– O2
• Stadium 2 (0 – 30 menit)
– Monitor pasien
– Pemeriksaan Lab
– Glukosa D50% 50ml dan atau thiamin 250mg IV bila ada kecurigaan
penyalahgunaan alkohol atau defisiensi nutrisi
– Terapi asidosis bila asidosis berat

© FDI2020
Tatalaksana
• Stadium 3 (0 - 60 menit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Pastikan etiologi
– Vasopresor bila diperlukan
– Fenitoin IV 15 – 18mg/kg dengan kecepatan 50mg/menit dan/atau bolus fenobarbital 10 –
15mg/kg IV dengan kecepatan 100mg/menit
• Stadium 4 (30 – 90 menit)
– Pindah ke ICU
– Anestesi umum dengan salah satu :
a. Propofol 1 – 2mg/kgBB bolus, dilanjutkan 2 – 10mg/kg/jam; titrasi hingga terkontrol
b. Midazolam 0.1 - 0.2 mg/kg bolus, dilanjutkan dengan 0.05 – 0.5 mg/kg/jam titrasi hingga
terkontrol
c. Thiopental sodium 3 – 5mg/kg bolus, dilanjutkan dengan 3– 5mg/kg/jam; titrasi hingga
terkontrol
– Perawatan intensif dan monitor EEG
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Diazepam per rektal 10mg → kejang pada anak, bila akses vena tidak
didapatkan
C. Propofol 1 – 2mg/kgbb bolus, lanjutkan 2 – 10mg/kg/jam → diberikan
di ICU
D. Fenobarbital 10 – 15mg/kg → setelah diazepam 2x
E. Fenitoin 15 – 18mg/kg → setelah diazepam 2x

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tindakan selanjutnya yang dapat


dilakukan oleh dokter UGD adalah...

A. Diazepam bolus 10 mg IV

© FDI2020
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 28 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada dada dan
punggung kiri. Sebelumnya mengeluhkan terdapat vesikel pada kulitnya dan
sudah diberikan salep oleh dokter. Sekarang nyeri semakin bertambah bahkan
ketika pasien memakai baju. Pada pemeriksaan didapatkan lesi berupa krusta.
Jenis nyeri yang dirasakan pasien adalah ?
A. Nyeri Nosiseptif
B. Nyeri Visceral
C. Nyeri Neuropatik
D. Nyeri Traumatik
E. Nyeri inflamasi

© FDI2020
C. Nyeri Neuropatik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Perempuan, 28 tahun nyeri pada dada dan
punggung kiri.
• Sebelumnya mengeluhkan terdapat vesikel pada kulitnya
dan sudah diberikan salep oleh dokter.
• Nyeri semakin bertambah bahkan ketika pasien memakai
baju
• Pemeriksaan didapatkan lesi berupa krusta.

Jenis nyeri yang dirasakan pasien adalah ...


© FDI2020
Neuralgia post herpetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi
Amitriptilin 100 mg,
Nortriptilin 25 mg,
Gabapentin 300 mg

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jenis Nyeri

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Nyeri Nosiseptif→ terdiri dari nyeri inflamasi dan visceral


B. Nyeri Visceral→ nyeri organ dalam (PJK, colic pada batu)
D. Nyeri Traumatik→ Post trauma
E. Nyeri inflamasi→ e.c peradangan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Jenis nyeri yang dirasakan pasien


adalah...

C. Nyeri Neuropatik

© FDI2020
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 45 tahun datang diantar suaminya karena sering mengamuk dan
membanting barang-barang di rumah. Sejak satu tahun terakhir, pasien yakin bahwa
suaminya telah berselingkuh di tempat kerjanya. Pasien selalu menelepon suami dan rekan
kerja suaminya, untuk memastikan bahwa suaminya berada di tempat kerja. Suami pasien
sudah menjelaskan kepada pasien bahwa dirinya tidak berselingkuh, bahkan membiarkan
pasien untuk ikut ke tempat kerjanya, namun pasien tetap menolak untk percaya. Apakah
tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
A. Diazepam 50 mg IV
B. Haloperidol 2 x 20 mg PO
C. Lithium karbonat 3 x 500mg PO
D. Risperidone 3 x 2 mg PO
E. Risperidone 2 x 2 mg PO

© FDI2020
E. Risperidone 2 x 2 mg PO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : mengamuk dan membanting barang di rumah.
Meyakini suami selingkuh dan menolak unutk percaya
walau sudah dijelaskan.
• Keluhan sudah satu tahun

Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Konsep Gangguan Jiwa menurut
PPDGJ
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang,


yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala
oenderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability)
di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia.
Sebagai tambahan, disimpulkan bahwa disfungsi itu
adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik, atau
biologic, dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di
dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakat

Sumber : PPDGJ III


© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinik.
Waham tersebut menetap setidaknya 3 bulan lamanya
dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan
budaya setempat
• Gejala-gejala depresi atau bahkan suatu episode depresi
yang lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan
syarat waham yang ada menetap meski pada fase
tanpa gangguan afek (depresi)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak
• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-
kadang saja namun bersifat sementara
• Tidak ada riwayat gejala skizofrenia (waham dikendalikan,
siar pikiran, penumpulan afek dsb)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut DSM V


• Ada satu (atau lebih) waham dengan durasi lebih dari
sama dengan 1 bulan
• Kriteria skizofrenia tidak boleh ada (Jika ada halusinasi,
halusinasi tidak boleh menonjol)
• Terpisah dari waham, pasien tidak boleh mengalami
gangguan dalam kehidupannya dan tidak ditemukan
perilaku yang ganjil

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut DSM V


• Jika terdapat episode manik atau depresi hanya terjadi
daam durasi singkat dibandingkan periode waham
• Gangguan tidak disebabkan oleh penyakit lain atau
penggunaan zat yang tidak dapat dijelaskan oleh
penyakit kejiwaan lainnya

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
• Anti psikotik→ Lebih terpilih anti psikotik generasi 2,
dengan efek samping yang minimal.
• Dapat dipertimbangkan penggunaan anti psikotik
dengan efek samping seminimal mungkin (aripripazol
atau ziprasidone). Mulai dari dosis terendah dan
tingkatkan secara bertahap untuk menilai toleransi
pasien. Ketika sudah mencapai dosis teraupetik, evaluasi
setiap 2 minggu sebelum meningkatkan dosis atau
mengubah obat

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
• Beberapa obat lain yang dapat digunakan:
• Olanzapin 3 x 10 mg PO
• Risperidone 2 x 2 mg PO
• Clozapine 1 x 12,5 mg PO
• Haloperidol 3 x 5 mg PO
Tatalaksana non-medikamentosa :
• Psikoterapi supportif

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diazepam 50 mg IV → minor tranquilizer, unutk


insomnia, dosis salah
B. Haloperidol 2 x 20 mg PO → dapat digunakan,
dosis salah
C. Lithium karbonat 3 x 500mg PO→mood stabilizer,
untuk manik
D. Risperidon 3 x 2 mg PO→dosis salah

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

E. Risperidone 2 x 2 mg PO

© FDI2020
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 39 tahun datang ke klinik dengan keluhan selalu merasa curiga
dengan adik iparnya. Pasien akan langsung curiga saat melihat adik iparnya berbicara
dengan tetangga dan kerabatnya yang lain. Pasien mencurigai adik iparnya berencana
untuk membunuh dirinya. Pasien sudah mencurigai adik iparnya sejak 6 bulan terakhir.
Pasien tidak mengalami perubahan perilaku maupun halusinasi. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/70, nadi 88 kali/menit,
pernafasan 17 kali/menit, suhu 36,8 C. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini ?
A. Skizofrenia
B. Psikosis akut
C. Gangguan waham menetap
D. Gangguan cemas menyeluruh
E. Skizoafektif tipe mania

© FDI2020
C. Gangguan waham menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Curiga kepada adik iparnya bahwa pasien
akan dibunuh oleh adik iparnya.
• Keluhan sudah 6 bulan
• Tidak ada halusinasi dan perubahan perilaku

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinik.
Waham tersebut menetap setidaknya 3 bulan lamanya
dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan
budaya setempat
• Gejala-gejala depresi atau bahkan suatu episode depresi
yang lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan
syarat waham yang ada menetap meski pada fase
tanpa gangguan afek (depresi)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut PPDGJ


• Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak
• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-
kadang saja namun bersifat sementara
• Tidak ada riwayat gejala skizofrenia (waham dikendalikan,
siar pikiran, penumpulan afek dsb)

© FDI2020
Gangguan Waham Menetap
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria diagnosis menurut DSM V


• Ada satu (atau lebih) waham dengan durasi lebih dari
sama dengan 1 bulan
• Kriteria skizofrenia tidak boleh ada (Jika ada halusinasi,
halusinasi tidak boleh menonjol)
• Terpisah dari waham, pasien tidak boleh mengalami
gangguan dalam kehidupannya dan tidak ditemukan
perilaku yang ganjil

© FDI2020
Jenis Gangguan Waham Menetap
DSM V
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Erotomanic type : delusions that another person, usually of


higher status, is in love with the individual
• Grandiose type : delusions of inflated worth, power,
knowledge, identity, or special relationship to a deity or a
famous person
• Jealous type : delusions that the individual’s sexual partner
is unfaithful
• Persecutory type : delusions that the person (or someone
to whom the person is close) is being malevolently treated
in someway
© FDI2020
Jenis Gangguan Waham Menetap
DSM V
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Somatic type : delusions that the person has some


physical defect or general medical condition
• Mixed type : delusions characteristic of more than one of
the above types but no one theme predominates
• Unspecified type

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Skizofrenia→ tidak ada halusinasi, minimal 1


bulan
B. Psikosis akut→ tidak ada halusinasi, gejala max. 2
minggu
D. Gangguan cemas menyeluruh→ kurang tepat
E. Skizoafektif tipe mania→ gejala skizofrenia dan
gejala afektif mania muncul bersamaan dan
sama menonjol

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gangguan waham menetap

© FDI2020
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang diantar keluarganya karena sering tertawa
sendiri, melompat-lompat dan terkadang menangis. Pasien merasa akan dibunuh oleh
mantan pacarnya yang sudah meninggal 2 minggu lalu. Pasien juga sering mendengar
suara pacarnya yang menyuruh pasien untuk bunuh diri. Pada pemeriksaan psikiatri, pasien
kooperatif, mood labil, afek kesan terbatas. Menurut keluarga pasien, keluhan ini sudah
muncul sejak 12 hari terakhir. Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Skizofrenia Paranoid
B. Gangguan waham
C. Gangguan psikotik akut
D. Gangguan Bipolar Episode Mania dengan Gangguan Psikotik
E. Gangguan Skizoafektif tipe mania

© FDI2020
C. Gangguan Psikotik Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : tertawa sendiri, melompat-lompat, terkadang
menangis. Merasa akan dibunuh oleh mantan yang telah
meninggal.Mendengar suara mantan yang menyuruh untuk
bunuh diri .
• Keluhan sudah 12 hari
• Pemeriksaan psikiatri: kooperatif, mood labil, afek terbatas.

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Kriteria Gangguan Psikotik Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Onset yang akut (2 minggu atau kurang) gejala Psikotik


nyata dan mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari
• •Adanya sindrom yang khas “polimorfik” dan
“Schizophrenia-like”
• •Adanya stress akut
• •Tidak diketahui akan berlangsung berapa lama
• •Tidak ada gangguan organik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Skizofrenia Paranoid→ terdapat gejala


halusinasi, onset 1 bulan atau lebih, waham
menonjol
B. Gangguan waham → waham menetap, onset 3
bulan, tidak ada halusinasi
D. Gangguan Bipolar Episode Mania dengan
Gangguan Psikotik→ Terdapat gejala mania
dengan riwayat gejala depresi, disertai gejala
psikotik
E. Gangguan Skizoafektif tipe mania→ gejala
skizofrenia dan gejala afektif mania muncul
bersamaan dan sama menonjol
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gangguan Psikotik Akut

© FDI2020
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik psikiatri setelah dikonsulkan oleh
bagian penyakit dalam karena mengeluh perutnya terasa tidak nyaman, sering kembung,
sulit buang air besar dan merasa ada sesuatu yang bergerak dalam ususnya. Pasien yakin
bahwa terdapat tumor ganas dalam perutnya. Pasien sudah merasakan keluhan ini
selama 7 bulan. Pada pemeriksaan ditemukan kesadaran kompos mentis, tekanan darah
120/90, nadi 90 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit suhu 37,1 C. Pemeriksaan lain dalam
batas normal. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini ?
A. Somatisasi
B. Psikosomatik
C. Hipokondriasis
D. Gangguan konversi
E. Gangguan waham menetap

© FDI2020
C. Hipokondriasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Merasa tidak nyaman, sering kembung, kesulitan
buang air besar, dan ada sesuatu yang bergerak dalam
perut.
• Yakin memiliki tumor ganas di perut
• Sudah 7 bulan
• Pada pemeriksaan tidak ditemukan kelainan

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Kriteria Hipokondriasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Memiliki keyakinan yang tetap pada satu penyakit fisik


yang serius. Serta preokupasi yang menetap mengenai
kemungkinan perubahan pada bentuk fisiknya (tidak
sampai waham)
• Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dokter

© FDI2020
Perbedaan Hipokondriasis dan
somatisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipokondriasis Somatisasi
Keyakinan 1 penyakit yang serius Keluhan penyakit yang
bermacam-macam
Sudah berjalan 6 bulan Sampai 1 tahun
Tidak mau menerima nasehat dokter (shopping doctor)
Preokupasi : terhadap Terjadi disabilitas dalam fungsinya
penyakitnya, sehingga muncul di masyarakat dan keluarga
disabilitas karena keluhan fisiknya

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Somatisasi → keluhan fisik lebih dari satu, tidak


menerima penjelasan dokter, disabilitas sosial
B. Psikosomatik→ Terdapat penyakit pada Aksis III,
eksaserbasi jika terdapat stressor atau gangguan
psikologis
D. Gangguan konversi → Gangguan psikiatri dalam
bentuk suatu gangguan neurologi, dan biasanya
muncul setelah ada stressor berat → tiba-tiba pasien
sesak nafas tanpa ada kelainan organik
E. Gangguan waham menetap→ Waham dominan,
waham bersifat pribadi, umumnya dapat
menceritakan waham tersebut, onset 3 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Hipokondriasis

© FDI2020
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke IGD RS diantar oleh keluarganya karena
mengeluh nyeri pada perut kanan bawahnya sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan ini
disertai beberapa keluhan yang lain seperti gatal-gatal pada paha, nyeri kepala sebelah
kanan, pusing berputar, pergal-pegal dan nyeri tangan kanan atas. Pasien sudah
mencoba berobat ke beberapa dokter spesialis syaraf, spesialis bedah, spesialis penyakit
dalam, bahkan sampai keluar negeri, namun keluhan masih tetap dirasakan. Pada
pemeriksaan fisik dan penunjang tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosis pada
pasien ini?
A. Gangguan konversi
B. Factitious disorder
C. Gangguan somatisasi
D. hipokondriasis
E. Malingering

© FDI2020
C. Gangguan somatisasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri perut, gatal pada paha, nyeri kepala
sebelah kanan, pusing berputar, pegal tangan kanan
atas.
• Sudah berobat ke berbagai dokter
• Pemeriksaan fisik dan penunjang dalam batas normal

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan somatoform → kelainan psikologis yang ditandai


dengan sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak
tampak pada pemeriksaan fisik.
• Dibagi menjadi :
• Konversi→ terdapat deficit neurologi (missal : buta, lumpuh), namun
pada pemeriksaan tidak ada kelainan
• Somatisasi → banyak keluhan (subjektif), hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang normal → “shopping doctor”
• Hipokondriasis → Yakin menderita 1 penyakit tertentu (biasanya
penyakit parah, missal : kanker), namun pada pemeriksaan tidak ada
kelainan
• Psikosomatik → penyakit fisik muncul, biasanya ada pemicu berupa
stress

© FDI2020
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Malingering → pura-pura sakit dengan tujuan eksternal, seperti


malas kerja atau mendapat narkoba → bukan penyakit
• Factitious disorder → pura-pura sakit karena ingin mendapat
perhatian atau perawatan, bukan karena tujuan eksternal →
penyakit

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan konversi→ deficit neurologis setelah


ada trigger tertentu
B. Factitious disorder → berpura-pura sakit untuk
mencari perhatian
D. Hipokondriasis → meyakini terkena suatu
penyakit (biasanya menyebut diagnosis)
E. Malingering → berpura-pura sakit unutk tujuan
eksternal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gangguan Somatisasi

© FDI2020
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik jiwa RS dengan keluhan sulit
memulai tidur sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh sering terbangun dan sulit
untuk memulai tidur kembali pada malam hari, pasien juga sering terbangun terlalu pagi.
Saat ini pasien mengeluh jika badannya sering lelah dan tidak bersemangat jika pagi hari.
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Apakah diagnosis
pada pasien ini adalah...
A. Parasomnia
B. Hypersomnia
C. Insomnia
D. Somnabulisme
E. Gangguan jadwal tiudr jaga non organik

© FDI2020
C. Insomnia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Susah memulai tidur, sering terbangun, sulit
memulai tiddur lagi, sering terbangun terlalu pagi, badan
terasa lelah dan tidak bersemangat di pagi hari.
• Keluhan sudah 1 bulan

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Tidur (F51)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dyssomnia Parasomnia
Insomnia Hypersomnia Gangguan jadwal tidur- Peristiwa
jaga episodic
Kriteria Minimal 3 kali / 1 Setiap hari dalam Setiap hari dalam waktu abnormal
waktu minggu selama 1 bulan waktu 1 bulan 1 bulan yang
terjadi
Penemuan • Sulit masuk • Sleep attacks • Pola tidur-jaga tidak pada saat
Klinis tidur/mempertahank • Tidak ada seirama dengan tidur
an/kualitas tidur yang gejala pola tidur-jaga yang
buruk tambahan normal
• Preokupasi tidak bisa narcolepsy • Insomnia pada waktu
tidur atau bukti klinis orang tidur,
• Ketidakpuasan baik sleep apnea hypersomnia pada
kualitas/kuantitas • Tidak ada waktu orang jaga
tidur gejala • Ketidakpuasan baik
neurologis kualitas/kuantitas
tidur © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Parasomnia→ Peristiwa episodik abnormal yang


terjadi pada saat jam tidur
B. Hypersomnia→ Rasa kantuk yang berlebihan,
sleep attacks, setiap hari selama 1 bulan
D. Somnabulisme→sleep walking
E. Gangguan jadwal tiudr jaga non organik
→pola tidur individu beda dengan individu pada
umumnya, setiap hari dalam 1 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Insomnia

© FDI2020
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mudah lupa. Setiap
selesai mengerjakan sesuatu, ia selalu lupa apakah ia sudah melakukannya atau belum,
sehingga ia mengulang dan mengulang lagi apa yang dilakukannya tadi untuk
meyakinkan. Perbuatan mengulang yang dilakukan seperti mengunci pintu rumah saat
hendak pergi ke kantor. Ia mengeluh lelah mengulang-ulang perbuatannya tersebut
tetapi jika tidak diulang-ulang maka ia akan merasa tidak tenang dan cemas. Apakah
diagnosis pada pasien ini?
A. Demensia
B. Gangguan amnestik
C. Gangguan cemas menyeluruh
D. Delirium
E. Gangguan Obssif-kompulsif

© FDI2020
E. Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : selalu mengulang-ulang lagi apa yang telah
dilakukan. Akan merasa cemas bila tidak dilakukan
berulang-ulang
• Pemeriksaan penunjang: gambaran seperti mata burung
hantu.

Diagnosisyang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Harus ada gejala obsesif / kompulsif/ keduanya


• Setiap hari selama 2 minggu
• Menyebabkan distress yang bemakna
• Gejala Obsesif
• Disadari dari pikiran atau impuls diri sendiri
• Ada 1 pikiran atau tindakan yang tidak dapat dilawan
• Memeberikan perasaan lega atau ketenangan
• Pengulangan yang tidak menyenangkan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Demensia → Perjalanan penyakit lebih panjang,


ditandai dengan gangguan kemampuan daya
ingat dan daya pikir, tidak ada gangguan
kesadaran
B. Gangguan amnestic → gangguan daya ingat,
tetapi tidak didapatkan gangguan kognitif lain, dan
pada umumnya dikarenakan penyakit organic →
trauma kepala, gangguan metabolik
C. Gangguan cemas menyeluruh → cemas terus
menerus, tidak diketahui penyebab cemasnya,
tidak melakukan kegiatan yang repetitif
D. Delirium → penurunan kesadaran, kesadaran
bersifat fluktuatif, gangguan persepsi, ganggaun
memusatkan, mempertahankan perhatian

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

E. Gangguan Obsesif Kompulsif

© FDI2020
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 40 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RS karena lemas seluruh
tubuh disertai nyeri terutama pada daerah persendian. Pasien tampak gelisah,
berkeringat dan menggigil. Menurut keluarga pasien, pasien menggunakan obat-obatan
tertentu dengan cara disuntikkan sejak 8 bulan yang lalu. Pasien terakhir terlihat
menggunakan obat-obatan tersebut 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik pupil
menjadi midriasis, tangan tremor. Apakah yang terjadi pada pasien ini
A. Gejala panik
B. Gejala waham
C. Keadaan putus zat
D. Intoksikasi akut
E. Sindrom ketergantungan

© FDI2020
C. Keadaan Putus Zat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Lemas seluruh tubuh disertai nyeri terutama
pada daerah persendian. Tampak gelisah, berkeringat
dan menggigil
• Riwayat menggunakan obat-obatan melalui suntikan
sejak 8 bulan
• Pupil midriasis, tangan tremor

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat Penggunaan Zat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Intoksikasi Akut Sindrim Ketergantungan Keadaan Putus Zat


•Dose dependent •Pola pemakaian zat mal adaptif → •Sindrom spesifik zat akibat
•Atau pada individu kelainan organ menyebabkan gangguan / penghentian (atau penurunan)
(insufisiensi hepar atau ginjal) → penderitaan yang bermakna secara pemakaian zat yang telah
dosis kecil akan intoksikasi klinis dengan ciri(> 3); digunakan dalam waktu yang lama
•Kondisi peralihan yang timbul •Kompulsif untuk mengunakan zat dan berat.
setelah mengkonsumsi •Kesulitan mengedalikan perilaku •Gejala putus zat akan mereda
•Intensitas intoksikasi berkurang menggunakan zat dengan meneruskan kembali
dengan berlalunya waktu dan •Toleransi penggunaan zat.
efeknya hilang jika tidak •Didapatkan gejala putus zat bila
mengkonsumsi penggunaan dihentikan
•Secara progresif mengabaikan
kesenangan / minat lain
•Tetap menggunakan zat, meski
menyadari ada akibat merugikan

© FDI2020
Keadaan Putus Zat Opioid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penggunaan Opiat /opioid injeksi terutama untukMorfin dan Heroin. Sindrom putus zat
morfin dan heroin dimulai dalam 6 –8 jam setelah dosis terakhir, umumnya setelah periode
pemakaian kontinu atau pemberian antagonisnya.
• Adapun gejala putus zat opiat/opioid meliputi;
• Tanda vital meningkat, midriasis pupil
• Mood disforik
• Mualdanmuntah
• Nyeriotot
• Lakrimasi/rinorea
• Dilatasi pupil, piloereksi, atau berkeringat
• Diare
• Menguap
• Demam
• Insominia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gejala Panik → terdapatnya fase cemas yang


berat → dengan over aktivitas autonomik
B. Gejala Waham → keyakinan atau fikiran yang
salah, karena bertentangan dengan kenyataan
(Realita)
C. Intoksikasi Akut → kondisi yang muncul
merupakan peralihan setelah mengkonsumsi
suatu zat)
D. Sindrom Ketergantungan → perilaku
maladaptive yang menyebabkan seseorang
akan mengkonsumsi zat terus menerus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Keadaan Putus Zat

© FDI2020
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke Rumah Sakit bersama dengan


keluarganya. Pasien sering mengeluh nyeri kepala. Nyeri kepala hilang timbul. Pasien
merasa otaknya seperti keluar setelah hakim memutuskan perkaranya ketika siding
terakhir. Dokter kesulitan dalam memahami perkataan pasien. Ketika ditanya apakah ada
permasalahan psikologis, pasien hanya menjawab bahwa dia sedang sakit kepala.
Berapakah tilikan pasien ini?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

© FDI2020
C. 3
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Nyeri kepala, merasa otaknya keluar setelah
hakim memutuskan perkaranya.
• Ketika ditanya ada permasalahan psikologis, pasien
hanya menjawab sakit kepala

© FDI2020
Insight / Tilikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas
sekitarnya (pemahaman pasien terhadap penyakitnya)
• I : Penyangkalan total terhadap penyakitnya (true denial)
• II :Ambivalensi, agak menyadari dirinya sakit dan membutuhkan bantuan, tetapi dalam
waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya
• III : menyadari dirinya sakit, namun menyalahkan orang lain, factor eksternal, factor
organic sebagi penyebab sakit
• IV :menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan, tetapi tidak tahu sebab penyakit
• V : menyadari penyakitnya dan factor yang berhubungan dengan sakit, tetapi tidak
menerapkan saran dalam perilaku praktisnya.
• VI : tilikan sehat. Sadar penuh tentang situasi diri untuk mencapai perbaikan. True
Emotional Insight

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, © FDI2020


Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 1 → Penyangkalan total terhadap penyakitnya (true


denial)
B. 2 → Ambivalensi, agak menyadari dirinya sakit dan
membutuhkan bantuan, tetapi dalam waktu yang
bersamaan menyangkal penyakitnya
D. 4 → menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan,
tetapi tidak tahu sebab penyakit
E. 5 → menyadari penyakitnya dan factor yang
berhubungan dengan sakit, tetapi tidak
menerapkan saran dalam perilaku praktisnya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tilikan pada pasien ini adalah...

C. 3

© FDI2020
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, 39 tahun, diantar oleh keluarganya, karena keluhan pasien sering
menyendiri dan menjadi pendiam. Menurut keluarga, dirinya jarang sekali kontak dan
berhubungan dengan keluarga maupun orang lain di sekitar rumah. Sejak 1 tahun terakhir,
dirinya berobat rutin di RSJ untuk gangguan jiwa yang dialaminya yaitu skizofrenia.
Menurut pengakuan pasien, dirinya tak lagi mendengar suara-suara bisikan yang aneh-
aneh. Pasien masih belum dapat berfungsi dengan baik di masyarakat. Diagnosis yang
tepat pada pasien ini adalah...
A. Skizofrenia Residual
B. Depresi Paska Skizofrenia
C. Skizofrenia Katatonik
D. Skizofrenia Simpleks
E. Skizofrenia tak terinci

© FDI2020
A. Skizofrenia Residual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Sering menyendiri dan menjadi pendiam, jarang
kontak dengan keluarga maupun orang lain.
• Riwayat pengobatan skizofrenia dan sudah menjalani
pengobatan 1 tahun, sudah tidak mendengar suara-suara
aneh

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Kriteria Skizofrenia Residual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala negative menonjol


• Perlambatan psikomotorik
• Aktivitas menurun
• Afek tumpul
• Sikap pasif dan tidak ada inisiatif
• Miskin dalam kuantitas atau isi pembicaraan
• Komunikasi non-verbal yang buruk
• Perawatan diri dan kinerja social yang buruk
• Ada riwayat 1 episode psikotik
• Sudah melampaui waktu 1 tahun → gejala positif berkurang, dan muncul sindrom
gejala negatif
• Tidak ada gangguan organik

Sumber: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa(PPDGJ III) © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Depresi paska skizofrenia → paska melewati 1 episode


full blown skizofrenia, muncul gejala depresi
C. Skizofrenia Katatonik → memenuhi kriteria skizofrenia
dengan gangguan sikap perilaku seperti stupor, gaduh
gelisah, fleksibilitas cerea, rigiditas, negativisme
D. Skizofrenia Simpleks → gejala negative dari skizofrenia
residual tanpa didahului riwayat halusinasi, waham, atau
manifestasi lain dari episode psikotik
E. Skizofrenia Tak Terinci → memenuhi kriteria skizofrenia
tapi tidak memenuhi kriteria skizofrenia paranoid,
hebefrenik, atau katatonik)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

A. Skizofrenia Residual

© FDI2020
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 45 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD dengan keluhan
penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu. Keluhan disertai mual-muntah
sejak 1 hari yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat DM tetapi tidak rutin
kontrol. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, nadi 120x/menit, RR
28x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan penunjang GDS 530 mg/dL, pemeriksaan urine
keton (+). Bagaimana hasil pemeriksaan analisis gas darah pada pasien
tersebut?
A. pH basa, HCO3 meningkat
B. pH basa, HCO3 menurun
C. pH asam, HCO3 meningkat
D. pH basa, pCO2 meningkat
E. pH asam, HCO3 menurun

© FDI2020
E. pH asam, HCO3 menurun
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu. Mual-muntah
sejak 1 hari yang lalu. riwayat DM tetapi tidak rutin kontrol.
•PF: TD 90/60 mmHg, nadi 120x/menit, RR 28x/menit, suhu 37 C.
•Lab: GDS 530 mg/dL, pemeriksaan urine keton (+).

Bagaimana hasil pemeriksaan analisis gas darah pada pasien tersebut?

© FDI2020
Komplikasi Diabetes Melitus
KAD HHS
Anamnesis • Mual, muntah, haus/poliuria, nyeri perut, • Riwayat poliuria, berat badan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sesak nafas; gejala berkembang <24 jam. menurun, asupan oral yang kurang
• Faktor presipitasi: Riwayat pemberian insulin dalam beberapa minggu dan
inadekuat, infeksi, infark, obat(kokain), akhirnya jadi letargi/koma.
kehamilan • Faktor presipitasi: Infark miokard,
• Sering pada DM tipe 1 stroke, sepsis, infeksi berat, asupan air
kurang.
• Tidak ada riwayat DM/ diabetes
tanpa pengobatan insulin.
Pemeriksaan Fisik • Takikardi • Dehidrasi
• Dehidrasi • Hipotensi
• Nafas berbau keton • Takikardi
• Nyeri tekan perut • Perubahan status mental
• Letargi/koma
Pemeriksaan • Hiperglikemia (>250 mg/dl) • Hiperglikemia (>600 mg/mL)
Penunjang • Ketonemia/ ketonuria • Hiperosmolalitas (>350mOsmol/L)
• Asidosis metabolic (HCO3<18) • Azotemia prerenal
• Anion gap ↑ • pH >7,3
• Bikarbonat > 18 mEq/Lh
© FDI2020
Kriteria diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KAD HHS
Ringan Sedang Berat
pH arteri 7,25-7,30 7,00-7,24 <7,00 >7,30
Bikarbonat 15-18 10-15 <10 >18
serum
Keton Urin/ + + + Kecil
Keton Serum
Osmolalitas Bervariasi Bervariasi Bervariasi >320 mOsm/kg
serum efektif
Anion gap >10 >12 >12 Bervariasi
Status mental Sadar Sadar/Mengant Stupor/Koma Stupor/koma
uk

© FDI2020
Asidosis metabolic Asidosis Respiratorik Alkalosis metabolic Alkalosis Respiratorik
pH ↓HCO3↓ pH ↓ PaCO2↑ pH ↑HCO3↑ pH ↑PaCO2↓
• Gagal ginjal akut • Penyakit pernapasan • Hipokalemia Hipoksia: hiperventilasi
• Ketoasidosis akut: pneumonia, berat pada pneumonia,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diabetikum ARDS • Hipokalsemia edema pulmonal


• Intoksikasi: • Flail chest, • Muntah Hiperventilasi primer:
asetazolamid, pneumotorax • Pemakaian gangguan ssp, sepsis,
kolestiramin diuretik gagal hati.
• Syok hipovolemik
• Riwayat konsumsi
alcohol
Terapi: etiologi Terapi etiologi Terapi etiologi Terapi etiologi
• KAD= insulin dan • Akut: O2, ventilator • Infus normal • Terapi oksigen jika
cairan • Kronik: oksigen, saline disebabkan
• Ketoasidosis karena bronkodilator, dan • KCl sesuai indikasi hipoksia
alcohol= saline dan antibiotic • Asetazolamid • Ventilasi mekanik
glukosa
• Gagal ginjal akut=
dialysis

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. pH basa, HCO3 meningkat→ alkalosis metabolik


B. pH basa, HCO3 menurun → Tidak tepat
C. pH asam, HCO3 meningkat → Tidak tepat
D. pH basa, pCO2 meningkat → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil pemeriksaan analisis gas darah


pada pasien tersebut adalah .. .

E. pH asam, HCO3 menurun

© FDI2020
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun datang ke dokter dengan keluhan kencing berwarna merah
seperti air cucian daging. Sebelumnya sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami
batuk pilek dan demam disertai linfeksi kulit namun sudah sembuh. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37C lain-
lain dalam batas normal. Urinalisis ditemukan protein +2, eritrosit +4, cast eritrosit (+).
Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓. Apa obat anti hipertensi yang berfungsi sebagai
renal protectan adalah?
A. B Blocker
B. ACE inhibitor
C. Calcium Channel Blocker
D. Diuretik
E. Angiotensi Reseptor Blocker

© FDI2020
B. ACE inhibitor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Kencing berwarna merah seperti air cucian daging.
• Dua minggu yang lalu pasien mengalami batuk pilek dan
demam disertai infeksi kulit
• PF: TD 140/90 mmHg,
• Urinalisis ditemukan protein +2, eritrosit +4, cast eritrosit (+)
• Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓
Apa obat anti hipertensi yang berfungsi sebagai renal
protectan adalah?
© FDI2020
Glomerulonefritis akut pasca
streptokokus (GNAPS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sindroma nefritik ( hematuria, edema, hipertensi, azotemia)


setelah adanya infeksi oleh bakteri Streptococcus Beta
Hemolitikus grup A pada saluran nafas dan kulit
• Gejala Klinis:
• Riwayat ispa (faringitis) dan kulit (pioderma) 1-2 minggu
• Bengkak kedua mata dan tungkai
• Kencing berwarna merah atau seperti cucian daging,
disertai berkurangnya BAK.
• Pemeriksaan Fisik:
• Hipertensi
• Edema kelopak mata dan tungkai
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis: eritrosit (+++), proteinuria (+) (eritrosit> protein),
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ditemukan cast eritrosit


• DL: BUN dan SK ↑
• Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓

Tatalaksana:
• Antibiotik Penicillin (Amoxicillin)
• Diuretik
• Anti hipertensi ( Renal protectan)→ golongan ACE-inhibitor
• Suportif: Tirah baring

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. B Blocker→ kurang tepat


C. Calcium Channel Blocker → kurang tepat
D. Diuretik → kurang tepat
E. Angiotensi Reseptor Blocker → kurang tepat

© FDI2020
Jadi, obat anti hipertensi yang berfungsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sebagai renal protectan adalah

B. ACE inhibitor

© FDI2020
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 46 tahun datang keIGD diantar oleh keluarganya dengan penurunan
kesadaran setelah 10 menit sebelumnya disuntik antibiotik melalui akses intravena. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70 mmHg, nadi 120x/ menit, laju pernafasan 20x/
menit, suhu 37 C. Apa pemeriksaan awal yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah?.

A. Eosinofil
B. IgE total
C. Skin prick test
D. Urea breath test
E. Eosinofil dan IgE total

© FDI2020
E. Eosinofil dan IgE total
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
penurunan kesadaran setelah 10 menit sebelumnya
disuntik antibiotik melalui akses intravena.
PF: TD 90/70 mmHg, nadi 120x/ menit, laju pernafasan 20x/
menit, suhu 37 C.

Apa pemeriksaan awal yang dapat dilakukan pada


pasien ini adalah?

© FDI2020
Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1 beronset cepat, sistemik, dan mengancam
nyawa. Insiden terbanyak karena gigitan serangga, zat kontras radiografi, dan antibiotic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penicillin.

Gejala Klinis
• Gejala respirasi Bersin, hidung tersumbat, kemudian sesak nafas

• Gejala kulit Gatal, kulit kemerahan

• Gejala gastrointestinal Perut kram, mual, muntah sampai diare

Faktor Risiko
•Riwayat atopi
•Wanita dewasa < 39 tahun
•Anak <15 tahun
•Rute pajanan parenteral
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Frekuensi nafas meningkat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sianosis karena edema laring dan bronkospasme


• Hipotensi, takikardia
• Mata berair, hiperemi konjungtiva
• Kulit: urtikaria dan edema

Pemeriksaan Penunjang
Awal Eosinofil dan IgE total meningkat

Gold standard Skin prick test saat pasien sehat

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Amankan Airway, Breathing, Circulation, Dissability, Exposure


2. Diagnosis, identifikasi:
•Onset kesakitan akut
•Kondisi yang mengancam jiwa, gangguan airway, breathing, circulation
•Perubahan warna dan gejala kulit
3. Panggil bantuan, letakkan pasien di tempat datar dan posisikan pasien trendelenburg
dengan kedua tungkai diangkat
4. Pemberian oksigen 3-5 liter/ menit
5. Berikan adrenalin secara intramuscular dosis 1:1000 ( dapat diulangi setelah 5 menit)
6. Pemasangan infus kristaloid
7. Antihistamin dan kortikosteroid

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eosinofil→pemeriksaan awal
B. IgE total →pemeriksaan awal
C. Skin prick test →pemeriksaan gold standard
D. Urea breath test →pemeriksaangold standard gastritis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan awal yang dapat


dilakukan pada pasien ini adalah?.

E. Eosinofil dan IgE total

© FDI2020
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun datang ke poliklinikdengan keluhan berat badan yang
semakin naik sejak 1 bulan. Keluhan juga disertai benjolan di leher, menstruasi tidak teratur,
dan tidak tahan terhadap dingin. Pada pemeriksaan fisik didapatka TD 120/80 mmHg,
nadi 50 x/ menit, laju pernafasan 18x/menit, suhu 38 C. Pemeriksaan penunjang
didapatkan kadar TSH naik, fT4 menurun dan anti TPO (+). Pasien juga tinggal didaerah
pegunungan. Apakah diagnosa pada pasien ini adalah?
A. Hiperkortisolisme
B. Hashimoto Tiroiditis
C.Hipertiroidisme
D.Graves disease
E.Struma endemis

© FDI2020
B. Hashimoto Tiroiditis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Berat badan yang semakin naik sejak 1 bulan, benjolan di
leher, menstruasi tidak teratur, dan tidak tahan terhadap
dingin.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 50 x/ menit, laju pernafasan
18x/menit, suhu 38 C.
• Pemeriksaan penunjang : kadar TSH naik,fT4 menurun dan
anti TPO (+). Pasien juga tinggal didaerah pegunungan.

Apakah diagnosa pada pasien ini adalah?


© FDI2020
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah berkurangnya efek hormon tiroid di jaringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis Pemeriksaan Fisik

Rasa capek Mudah lupa • Kulit kering, dingin, pucat, kasar


Sering mengantuk Berat badan naik • Gerakan lamban
Tidak tahan dingin Susah BAB/ konstipasi • Edema wajah dan ekstremitas
Lesu, Lamban Reproduksi: Oligomenoria, infertile, • Reflek fisiologis menurun
aterosklerosis • Bradikardia

Lamban bicara Tipe sentral: gangguan visus, sakit • Otot lemah, kurang kuat
kepala, muntah • Obesitas

© FDI2020
•Pemeriksaan Penunjang
Awal: TSH,fT4
Hashimoto/ Chronic autoimmune Tiroiditis : anti-TPO (+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Tatalaksana
Farmakologis:
Levotiroksin (L-T4) dosis 112 µg/hari atau 1,6µg/kgBB 100-125 µg
sehari

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hiperkortisolisme→ tidak tepat


B.Hipertiroidisme → fT4 meningkat, TSH menurun
C.Graves disease →fT4 meningkat, TSH menurun
D.Struma endemis → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi , diagnosa pada pasien ini adalah?

B. Hashimoto Tiroiditis

© FDI2020
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang wanita usia 50 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri pinggang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sejak 7 bulan yang lalu. Nyeri pinggang terus menerus sehingga pasien sering
mengkonsumsi obat anti nyeri namun tidak membaik. Pasien juga merasa sering puising
dan badannya lemas. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 100 x/menit,
suhu 37 C, RR 25 x/menit, konjungtiva anemis. Pemeriksaan neurologis didapatkan nyeri
radikulopati setinggi C4-6. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8 g/dL, leukosit 8000,
trombosit 250.000, serum elektrolit didapatkan kadar kalsium 120 mEq/L Pemeriksaan x-
ray lumbosacral didapatkan fraktur kompresi vertebra lumbalis dan lesi osteolitik
sirkumskripta. Pemeriksaan elektroforesa urin didapatkan bence jones protein. Apakah
kemungkinan sel yang mengalami kelainan pada pasien tersebut?

A. Eritrosit
B. Megakariosit
C. Limfoblas
D. Myeloblas
E. Sel plasma
© FDI2020
E. Sel plasma
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Wanita, 50 tahun.
•keluhan nyeri pinggang sejak 7 bulan yang lalu, terus menerus sering mengkonsumsi
obat anti nyeri, puising dan badannya lemas.
•Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 37 C, RR 25
x/menit, konjungtiva anemis.
• Pemeriksaan neurologis didapatkan nyeri radikulopati setinggi C4-6.
•Lab: Hb 8 g/dL, leukosit 8000, trombosit 250.000, serum elektrolit didapatkan kadar
kalsium 120 mEq/L
•Pemeriksaan x-ray lumbosacral didapatkan fraktur kompresi vertebra lumbalis dan lesi
osteolitik sirkumskripta.
•Pemeriksaan elektroforesa urin didapatkan bence jones protein

Apakah kemungkinan sel yang mengalami kelainan pada pasien tersebut?


© FDI2020
Multiple Myeloma
Definisi: Keganasan pada sel plasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tanda : “ OLD CRAB”


OLD : (Usia tua)
C : Ca meningkat
R : Renal failure
A : Anemia
B : Bone lytic lesion ( fraktur patologis)

Pemeriksaan penunjang:
• Aspirasi sumsum tulang (sel sel plasma imatur dalam jumlah abnormal)
• Pemeriksaan urine: Protein bence jones dan hiperkalsiuria
• Foto x-ray tulang: osteoporosis difus, stadium lanjut: lesi osteolitik sirkumskripta yang berbatas
tegas dan multiple terutama pada kranium, pelvis, dan vertebra.

Sumber:
•CDC about myeloma, 2019
© FDI2020
•Jennifer, K. Buku Ajar Patofisiologi, Jakarta: EGC. 2016
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eritrosit → tidak tepat


B. Megakariosit → tidak tepat
C. Limfoblas → tidak tepat
D. Myeloblas → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, kemungkinan sel yang mengalami
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kelainan pada pasien tersebut adalah. . .

E. Sel plasma

© FDI2020
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang wanita usia 40 tahun datang ke poliklinik untuk melakukan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

medical check up. Pasien saat ini tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 20x/menit, suhu 37
C. Pemeriksaan penunjang GDP 123 mg/dL, GD2PP 178 mg/dL, HbA1C
5,8 %. Apakah diagnosa pasien saat ini?
A. Prediabetes
B. Toleransi Glukosa Terganggu
C. Gula Darah Puasa Terganggu
D. Diabetes Melitus tipe II
E. Diabetes Mellitus tipe I

© FDI2020
A. Prediabetes
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Medical check up, tidak ada keluhan.


• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 20x/menit, suhu 37 C.
• Lab:GDP 123 mg/dL, GD2PP 178 mg/dL, HbA1C 5,8 %.

Apakah diagnosa pasien saat ini?

© FDI2020
Diabetes Melitus
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Khas Gejala Tidak Khas


Kriteria Diagnosis DM
Poliuria Lemas
Polidipsia Kesemutan (Rasa baal diujung 1. Gejala Khas DM + Glukosa plasma
ekstremitas) sewaktu ≥ 200 mg/dL
Polifagia Gatal
Berat badan menurun Mata kabur 2. Atau Gejala Khas DM + Glukosa plasma
yang tidak jelas
puasa ≥ 126 mg/dL
penyebabnya
Disfungsi ereksi pada pria 3. Atau Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥
Pruritus vulva pada vagina
200 mg/dL
Luka yang sulit sembuh
4. Atau Pemeriksaan HbA1C ≥ 6,5 %)

© FDI2020
Algoritme Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
• Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi
kriteria normal atau kriteria DM digolongkan Kadar Tes laboratorium darah untuk
ke dalam kelompok prediabetes yang diagnosis diabetes dan prediabetes
meliputi: toleransi glukosa terganggu (TGT)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan glukosa darah puasa terganggu(GDPT). HbA1c Glukosa Glukosa

• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil (%) Darah Puasa plasma 2 jam
pemeriksaan glukosa plasma puasa antara (mg/dL) setelah TTGO
100-125 mg/dl dan pemeriksaan TTGO (mg/dL)
glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl
Diabetes ≥ 6,5 ≥126 mg/dL ≥200 mg/dL
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
pemeriksaan glukosa plasma 2 -jam setelah Normal < 5,7 < 100 <140
TTGO antara 140-199 mg/dl dan glukosa
plasma puasa <100 mg/dl
• Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT
• Diagnosis prediabetes dapat juga
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
HbA1c yang menunjukkan angka 5,7-6,4%.
Sumber:
1. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015
2. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Toleransi Glukosa Terganggu →Hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 -jam


setelah TTGO antara 140-199 mg/dl dan glukosa plasma puasa <100
mg/dl
C. Gula Darah Puasa Terganggu→Hasil pemeriksaan glukosa plasma
puasa antara 100-125 mg/dl dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-
jam <140 mg/dl
D. Diabetes Melitus tipe II → HbA1C ≥ 6,5, Gula darah puasa ≥126 mg/dL,
Gula darah plasma setelah TTGO ≥200 mg/dL
E. Diabetes Mellitus tipe I → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosa pasien saat ini adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Prediabetes

© FDI2020
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan badan lemas sejak 1
bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit,
RR 20 x/menit, Suhu 37 C, konjungtiva anemis (+/+),Pemeriksaann penujang
didapatkan kadar Hb 10 g/dl, leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL, dan
pemeriksaan sel darah tepi didapatkan hasil ring sideroblast, serum ferritin dan
besi serum normal .Apakah diagnosis pada pasien saat ini?
A. Anemia defisiensi besi
B. Anemia akibat penyakit kronis
C. Thalassemia
D. Anemia sideroblastik
E. Anemia hemolitik Autoimun

© FDI2020
D. Anemia sideroblastik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan badan lemas sejak 1 bulan yang lalu.
• PF: TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu 37
C, konjungtiva anemis (+/+),
• Lab: Hb 10 g/dl, leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL,
dan pemeriksaan sel darah tepi didapatkan hasil ring
sideroblast, serum ferritin dan besi serum normal
Apakah diagnosis pada pasien saat ini?

© FDI2020
Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan massa eritrosit ( kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit).
Kriteria anemia menurut WHO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelompok Kriteria anemia (Hb)


Laki-laki dewasa < 13 g/dL
Wanita dewasa tidak hamil <12 g/dL
Wanita hamil < 11 g/dL

Anemia hipokromik mikrositik Anemia normokromik normositer Anemia megaloblastik


MCV < 80 fl MCV 80-95 MCV > 95 fl
MCH < 27 pg MCH 27-34

a. Anemia defisiensi besi a. Anemia pasca perdarahan akut 1. Anemia megaloblastik


b. Thalasemia mayor b. Anemia aplastik • Anemia defisensi asam folat
c. Anemia akibat penyakit c. Anemia hemolitik didapat • Anemia defisiensi B12, termasuk
kronik d. Anemia akibat penyakit kronik pernisiosa
d. Anemia sideroblastik e. Anemia pada gagal ginjal kronik 1. Anemia non-megaloblastik
f. Anemia pada keganasan • Anemia pada penyakit hati kronik
hematologik • Anemia pada hipotiroidisme
• Anemia pada sindrom
mielodisplastik

© FDI2020
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
Gejala Lemah, lesu, cepat lelah, telinga berdenging, mata berkunang-kunang,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

umum kaki terasa dingin, sesak nafas dan dyspepsia.


Pemeriksaan: pasien tampak pucat terlihat pada konjungtiva, mukosa
mulut, telapak tangan, dan jaringan diabawah kuku

Gejala • Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis,
Khas dan kuku sendok (koilonychias)
• Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologic pada defisiensi
B12
• Anemia hemolitik: ikterus, splenomegali dan hepatomegali

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang khusus

Awal • Hb < 10 g/dL,


• HCT < 30%,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hapusan darah tepi dan Indeks Eritrosit


Anemia Serum iron, TIBC, saturasi transferin, feritin serum
defisiensi besi
Anemia Folat serum, vitamin B12, tes Schilling
megaloblastik
Anemia Bilirubin serum, tes Coom, elektroforesis Hb
Hemolitik
Anemia aplastik Biopsi sumsum tulang

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
ANEMIA HIPOKROMIK MIKROSITER

Besi serum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Menurun Normal

Ferritin Normal
TIBC ↑↑ TIBC ↓↓
Ferritin ↓↓ Ferritin N/ ↑↑
Elektroforesis Hb Ring sideroblast
dalam sumsum
Besi sumsum Besi sumsum
tulang
tulang (-) tulang (+)
Hb A2↑
HbF↑
Anemia defisiensi Anemia akibat
besi penyakit kronik
Anemia
Thalassemia beta sideroblastik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia defisiensi besi → Besi serum menurun, TIBC meningkat, Ferritin menurun
B. Anemia akibat penyakit kronis besi → Besi serum menurun, TIBC menurun ,
Ferritin normal/meningkat
C. Thallasemia → Besi serum normal, kelainan pada hemoglobin, sel darah tepi:
sel targer
E. Anemia hemolitik Autoimun → anemis, ikterus, splenomegali, direct coomb test
(+)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien saat ini adalah. . .

D. Anemia sideroblastik

© FDI2020
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan badan lemas sejak 1
bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit,
RR 20 x/menit, Suhu 37 C, konjungtiva anemis (+/+),Pemeriksaann penujang
didapatkan kadar Hb 10 g/dl, leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL, dan
pemeriksaan sel darah tepi didapatkan hasil ring sideroblast, serum ferritin dan
besi serum normal .Apakah diagnosis pada pasien saat ini?
A. Anemia defisiensi besi
B. Anemia akibat penyakit kronis
C. Thalassemia
D. Anemia sideroblastik
E. Anemia hemolitik Autoimun

© FDI2020
D. Anemia sideroblastik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan badan lemas sejak 1 bulan yang lalu.
• PF: TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu 37
C, konjungtiva anemis (+/+),
• Lab: Hb 10 g/dl, leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL,
dan pemeriksaan sel darah tepi didapatkan hasil ring
sideroblast, serum ferritin dan besi serum normal
Apakah diagnosis pada pasien saat ini?

© FDI2020
Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan massa eritrosit ( kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit).
Kriteria anemia menurut WHO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelompok Kriteria anemia (Hb)


Laki-laki dewasa < 13 g/dL
Wanita dewasa tidak hamil <12 g/dL
Wanita hamil < 11 g/dL

Anemia hipokromik mikrositik Anemia normokromik normositer Anemia megaloblastik


MCV < 80 fl MCV 80-95 MCV > 95 fl
MCH < 27 pg MCH 27-34

a. Anemia defisiensi besi a. Anemia pasca perdarahan akut 1. Anemia megaloblastik


b. Thalasemia mayor b. Anemia aplastik • Anemia defisensi asam folat
c. Anemia akibat penyakit c. Anemia hemolitik didapat • Anemia defisiensi B12, termasuk
kronik d. Anemia akibat penyakit kronik pernisiosa
d. Anemia sideroblastik e. Anemia pada gagal ginjal kronik 1. Anemia non-megaloblastik
f. Anemia pada keganasan • Anemia pada penyakit hati kronik
hematologik • Anemia pada hipotiroidisme
• Anemia pada sindrom
mielodisplastik

© FDI2020
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
Gejala Lemah, lesu, cepat lelah, telinga berdenging, mata berkunang-kunang,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

umum kaki terasa dingin, sesak nafas dan dyspepsia.


Pemeriksaan: pasien tampak pucat terlihat pada konjungtiva, mukosa
mulut, telapak tangan, dan jaringan diabawah kuku

Gejala • Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis,
Khas dan kuku sendok (koilonychias)
• Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologic pada defisiensi
B12
• Anemia hemolitik: ikterus, splenomegali dan hepatomegali

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang khusus

Awal • Hb < 10 g/dL,


• HCT < 30%,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hapusan darah tepi dan Indeks Eritrosit


Anemia Serum iron, TIBC, saturasi transferin, feritin serum
defisiensi besi
Anemia Folat serum, vitamin B12, tes Schilling
megaloblastik
Anemia Bilirubin serum, tes Coom, elektroforesis Hb
Hemolitik
Anemia aplastik Biopsi sumsum tulang

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
ANEMIA HIPOKROMIK MIKROSITER

Besi serum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Menurun Normal

Ferritin Normal
TIBC ↑↑ TIBC ↓↓
Ferritin ↓↓ Ferritin N/ ↑↑
Elektroforesis Hb Ring sideroblast
dalam sumsum
Besi sumsum Besi sumsum
tulang
tulang (-) tulang (+)
Hb A2↑
HbF↑
Anemia defisiensi Anemia akibat
besi penyakit kronik
Anemia
Thalassemia beta sideroblastik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia defisiensi besi → Besi serum menurun, TIBC meningkat, Ferritin menurun
B. Anemia akibat penyakit kronis besi → Besi serum menurun, TIBC menurun ,
Ferritin normal/meningkat
C. Thallasemia → Besi serum normal, kelainan pada hemoglobin, sel darah tepi:
sel targer
E. Anemia hemolitik Autoimun → anemis, ikterus, splenomegali, direct coomb test
(+)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien saat ini adalah. . .

D. Anemia sideroblastik

© FDI2020
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 17 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas
sejak beberapa bulan lalu. Pasien juga mengeluh sering pusing dan perutnya
makin membesar. Diketahui pasien sering mendapat transfusi darah sejak masih
kecil, ayah pasien juga mengalami hal yang sama. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu
37 C. konjugtiva anemis, hepatosplenomegali, tampak mongoloid face
Pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan HB: 7 g/dL. Hapusan darah
tepi ditemukan sel target. Apa tatalaksana yang tepat untuk mencegah
kelebihan zat besi pada pasien yang rutin melakukan transfusi darah?
A. Kortikosteroid
B. Deferoxamine
C. Tranfusi PRC
D. Transplantasi sumsum tulang
E. Khelasi besi

© FDI2020
E. Khelasi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Badan lemas sejak beberapa bulan lalu, pusing dan perutnya
makin membesar. sering mendapat transfusi darah sejak masih
kecil, ayah pasien juga mengalami hal yang sama.
• PF: konjugtiva anemis,terus, hepatosplenomegali., mongoloid
face .
• Pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan HB: 7
g/dL. Hapusan darah tepi ditemukan sel target.

Apa tatalaksana yang tepat untuk mencegah kelebihan zat


besi pada pasien yang rutin melakukan transfusi darah?

© FDI2020
Talasemia
Thalasemia adalah biosintesis rantai α dan β globin yang bersifat diturunkan yaitu menurunnya
kecepatan produksi atau abnormalitas produksi satu atau lebih rantai globin sehingga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menyebabkan menurunnya produksi hemoglobin dan terjadi destruksi yang berlebihan.

Talasemia Anamnesis Pemeriksaan Fisik


Talasemia β mayor/ anemia • Anemia • Anemis
cooley • Gangguan makan • Deformitas skeletal
• Demam, diare, keluhan • Deformitas maksila (mongoloid
pencernaan face)
• Perdarahan/ infeksi • Hepatosplenomegali
• Gangguan neurologis • Pigmentasi kulit
• Ikterus
Talasemia β intermedia • Dapat asimptomatik • Ulkus kronik pada tungkai
• Gangguan perkembangan • Splenomegali progresif
dan retardasi mental
• Deformitas skeletal, arthritis,
nyeri tulang
• Asimptomatik
Talasemia β minor © FDI2020
Talasemia α Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Hemoglobin Bart’s/ • Still birth atau hidup • Pucat, anemis


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hydrops fetalis dalam beberapa jam • Edema


syndrome setelah dilahirkan • Hepatosplenomegali

Hemoglobin H disease • Retardasi mental • Splenomegali

Minor/ Milder forms of α- • Neonatus: anemia • Splenomegali


Thalassemia, including • Anak dan dewasa:
the traits εγδβ- asimptomatik
Thalassemia

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang

Awal Laboratorium darah dan hapusan darah tepi: hipokromik


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mikrositik, anisositosis, poikilositosis, sel target

Gold Standard Elektroforesis Hemoglobin/ Analisa Hb


Talasemia α
• HbA, HbA2, HbF: turun
• Terdapat HbH (β4) atau Hb bart’s (γ4)
Talasemia β
• HbA turun
• HbA2, HbF meningkat

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana umum • Mengatasi keluahn infeksi, penyaki tulang, dan gagal


jantung
• Jika ada defisiensi folat: suplementasi asam folat jika
belum transfuse darah rutin
• Mengatasi gangguan akibat deformitas tulang
• Tranfusi darah rutin
Terapi Iron Chelation/ • Anak yang mendapat transfuse dapat menyebabkan
kelasi besi kelebihan besi sehingga harus menjalani kelasi besi
pada usia 2-3 tahun kehidupan
• Deferoxamine 20 mg/kg selama 5 malam dalam
seminggu dengan vit.C 200 mg per oral
Transplantasi sumsum • Sebelum dilakukan sebaiknya dilakukan kelasi besi
tulang secara adekuat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kortikosteroid→ tidak tepat


B. Deferoxamine → terapi setelah khelasi besi
C. Tranfusi PRC → terapi awal
D. Transplantasi sumsum tulang → terapi definitif anemia
aplastik

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat untuk
mencegah kelebihan zat besi pada pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

yang rutin melakukan transfusi darah


adalah. . .

E. Khelasi besi

© FDI2020
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 30 tahun datang ke IGD RS diantar keluarganya dengan keluhan


penurunan kesadaran sejak 30 menit sebelum ke RS. Diketahui 3 hari yang lalu
pasien mengalami demam mendadak tinggi dan disertai nyeri kepala. Gusi
berdarah (+), mimisan (+), bintik merah di badan dan BAB hitam disangkal .
Pemeriksaan fisik didapatkan; Tekanan darah dan nadi tidak terukur, RR
28x/menit, Suhu: 39 C. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb: 13
g/dL, HCT 50%, dan Trombosit 40.000/mm3, Foto thorax: efusi pleura minimal (+)
Apakah gejala warning sign yang ditemukan pada pasien tersebut?
A. Perdarahan mukosa
B. Nyeri perut
C. Muntah
D. Letargi
E. Oligouria

© FDI2020
A. Perdarahan mukosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan penurunan kesadaran sejak 30 menit sebelum ke RS.
Diketahui 3 hari yang lalu pasien mengalami demam
mendadak tinggii dan disertai nyeri kepala. Gusi berdarah (+),
mimisan (+),
• PF: Tekanan darah dan nadi tidak terukur, RR 28x/menit, Suhu:
39 C
• Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb: 13 g/dL,
HCT 50%, dan Trombosit 40.000/mm3, Foto thorax: efusi pleura
minimal (+)
Apakah gejala warning sign yang ditemukan pada pasien
tersebut?

© FDI2020
Demam Berdarah Dengue
Demam Dengue, ditandai dua atau lebih Demam Berdarah Dengue (DBD)
manifestasi klinis sebagai berikut
• Demam akut 2-7 hari • Demam 2-7 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri kepala • Terdapat minimal 1 dari manifestasi


• Nyeri retro-orbita perdarahan:
• Mialgia o Rumple leed (+)
• Artralgia o Ptekie, ekimosis, purpura
• Manifestasi perdarahan (ptekie/ rumple leed o Perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan
+) ditempat lain)
• Leukopenia ( Leukosit < 5000) o Hematemesis atau melena
• Trombosit < 150.000 • Trombositopenia ( < 100.000/ul)
• Hematokrit naik 5-10 % • Terdapat minimal 1 dari manifestasi plama
• Pemeriksaan serologis +/ ditemukan pasien leakage:
DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada o Peningkatan hemtokrit > 20%
waktu dan lokasi yang sama o Penurunan hematokrit >20% setelah terapi
cairan
o Kebocoran plasma: efusi pleura, ascites/
hipoproteinemia
© FDI2020
Faktor Risiko

• Sanitasi lingkungan kurang baik: timnunan sampah, barang bekas,


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

genangan air
• Adanya jentik nyamuk Aedes segypti ditempat tinggal pasien
• Adanya penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di sekitar pasien

Pemeriksaan Fisik
• Demam > 37,5oC
• Ptekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa
• Hepatomegali, splenomegali
• Tanda kebocoran plasma: efusi pleura, ascites,
• Rumple Leed (+)

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
Awal Antigen NS1 (RNA virus) hari ke 1-3
IgM anti dengue ( hari ke 3-5)
IgG anti dengue, infeksi primer hari ke-14, infeksi sekunder hari ke-2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gold Standard Antigen NS1 dan kultur virus

DD/ DBD Derajat Gejala Laboratorium


DD/DF Demam disertai 2 atau lebih tanda: sakit o Trombositopenia, leukopenia
kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, o Tidak ada kebocoran plasma
artralgia o Serologi dengue (+)
DBD/ DHF I Gejala + o Trombositopenia (<100.000/µl)
Rumple leed (+) o Bukti ada kebocoran plasma

DBD/ DHF II Gejala + o Trombositopenia (<100.000/µl)


Perdarahan spontan o Bukti ada kebocoran plasma

DBD/ DHF III Gejala + o Trombositopenia (<100.000/µl)


Kegagalan sirkulasi ( kulit dingin, lembab,
o Bukti ada kebocoran plasma
dan gelisah)
DBD/ DHF IV Syok berat o Trombositopenia (<100.000/µl)
Tekanan darah dan nadi tidak terukur
o Bukti ada kebocoran plasma
© FDI2020
Penatalaksanaan
Demam Hb, HCT 1) Rawat jalan
Dengue/ DF normal, 2) Terapi simptomatik (Paracetamol 3x500-
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Trombosit 1000 mg)


100.000- 3) Periksa Hb, HCT, leukosit/24 jam
150.000
DBD dengan Hb, HCT 1) Rawat inap
hematokrit > meningka 2) Terapi cairan kristaloid
20% t > 20%,
trombosit
<100.0000
Sindroma syok DHF 1) Atasi kegawatdaruratan kemudian rujuk
dengue grade III- 2) Oksigen 2-4 L/menit
IV 3) Kristaloid 20 ml/KgBB secepatnya dalam
20-30 menit, jika terdapat perbaikam
kurangi cairan 10 ml/kgBB/jam

•Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
tanda Warning sign:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Demam turun namun klinis memburuk


• Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen
• Muntah persisten, letargi, gelisah, perdarahan mukosa,
pembesaran hati dan Oligouria.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
B. Nyeri perut→ kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Muntah → kurang tepat


D. Letargi → kurang tepat
E. Oligouria → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, gejala warning sign yang ditemukan


pada pasien tersebut adalah . . .

A. Perdarahan mukosa

© FDI2020
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 20 tahun datang ke dokter dengan keluhan badan lemas. sejak
beberapa bulan terakhir. Keluhan disertai mudah lelah, sering pusing, dan sulit
berkonsentrasi, dan sering mengantuk saat kuliah. Diketahui pasien tidak suka makan
daging. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju
pernafasan 20x/ menit, suhu 36,8 , konjugtiva anemis. Pemeriksaan laboratorium Hb: 10
mg/dL, MCV 70 fl, MCHC 25. Apa terapi yang tepat pada pasien tersebut?
A. Pemberian Ferrous sulfat 3-6 bulan
B. Diet tinggi kalori dan glukosa
C. Transfusi PRC
D. Pemberian vit. C
E. Pemberian asam folat

© FDI2020
A. Pemberian Ferrous sulfat 3-6 bulan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Badan lemas, mudah lelah, sering pusing, dan sulit
berkonsentrasi, dan sering mengantuk saat kuliah,tidak suka
makan daging.
• PF: TD 100/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/
menit, suhu 36,8 , konjugtiva anemis.
• Pemeriksaan laboratorium Hb: 10 mg/dL, MCV 70 fl, MCHC
25.
Apa terapi yang tepat pada pasien tersebut?

© FDI2020
Anemia defisiensi besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala umum Gejala Khas


• Lemah • Koilonychia: kuku sendok
• Lesu • atrofi papil lidah (lidah menjadi licin)
• Cepat lelah • Stomatitis angularis/ cheilosis
• Mata berkunang- • Disfagia
kunang • Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia
• Telinga berdenging • Pica: keinginan memakan tanah liat, es, lem dll
• Sindrom Plummer Vinson/ Sindrom Peterson Kelly (
anemia hipokromik mikrositik, atrofi papil lidah,
disfagia)

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Awal • Kadar hemoglobin dan indeks eritrosit


• Hapusan darah tepi: anemia hipokromik
mikrositik, anisositosis, poikilositosis, sel pencil/
cigar cell
Gold Serum Iron↓, TIBC↑, Ferritin↓
standard

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non Farmakologis • Diet makanan zat besi tinggi : daging merah

Farmakologis 1. Terapi besi oral


• Sulfat ferrous 3x200 mg/hari selama 3-6 bulan sampai kadar besi
normal, evaluasi setiap 1x/bulan dengan kenaikan Hb>2 g/dL
2. Preparat besi parenteral, indikasi: malabsorbsi, intoleran preparat oral.
Contoh: iron sucrose, iron dextran
3. Transfusi darah, indikasi Hb < 7 g/dL menggunakan PRC

Sediaan Kandungan besi elemental;


Ferrous sulfate 66 mg
Ferrous fumarat 107 mg
Ferrous gluconate 64 mg
Vitamin C: 3x100 mg/hari ( untuk meningkatkan absorbsi besi) Preparat besi
parenteral, indikasi: malabsorbsi, intoleran preparat oral. Contoh: iron sucrose, iron
dextran Transfusi darah, indikasi Hb < 7 g/dL menggunakan PRC

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Diet tinggi kalori dan glukosa → Diit makanan tinggi zat besi
C. Transfusi PRC → Hb <7 g/dL
D. Pemberian vit. C → terapi tambahan
E. Pemberian asam folat→ tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi yang tepat pada pasien tersebut


adalah . . .
A. Pemberian Ferrous sulfat 3-6
bulan

© FDI2020
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan buang air kecil semakin
sedikit. Saat ini pasien sudah tidak kencing lebih dari 12 jam. Diketahui pasien mempunyai
penyakit mioma uteri sejak Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/
menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C. konjungtiva anemis (-), edema tungkai (+).
Apakah diagnosis pada pasien?
A. Acute Kidney injury
B. Acute Kidney risk
C. Chronic Kidney disease
D. Acute Tubular nekrosis
E. Acute Kidney Failure

© FDI2020
E. Acute Kidney Failure
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• BAK berkurang
• Anuria > 12 jam
• PF: anemis (-), edema tungkai (+), TD 120/80 mmHg, nadi
80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gagal Ginjal Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi menurut KDIGO sebagai salah satu dari:


• Penigkatan kreatinin serum ≥0,3 mg/dL dalam 48 jam, atau
• Peningkatan kreatinin serum sampai ≥1,5 kali dari nilai sebelumnya
atau telah timbul 7 hari sebelumnya, atau
• Volume urine <0,5 mg/kgBB/ jam selama 6 jam
• Gagal ginjal akut harus dicari penyebab apakah dari prerenal,
intrarenal, atau post renal

© FDI2020
Pre renal Pemeriksaan Fisik
• Kelihangan volume cairan tubuh • Lemah, rasa haus, hipotensi ortostatik, naadi cepat dan dangkal,
bibir kering, turgor buruk
• Oligo-anuria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penurunan curah jantung • Normotensi/ hipotensi


• Oligo-anuria
• Edema paru
• Redistribusi cairan, Obstruksi renovaskular • Edema tungkai

Renal Pemeriksaan Fisik


• Pada nefrotoksik/ nefritis: konsumsi obat, • Tensi: Hipertensi
penggunaan radio kontras • JVP meningkat
• Tubular Nekrosis akut: demam, sesak • Suhu: demam
nafas • Kulit: butterfly rash(SLE) purpura (vaskulitis)
• Glomerulonefritis: riwayat demam akibat • Jantung: takikardi
infeksi streptococcus • Paru: Ronki
• Adamya riwayat transfusi darah • Abdomen: nyeri ketok kostovertebra,ascites

Post renal Pemeriksaan Fisik


• Obstruksi ureter: tumor, batu, bekuan • Nyeri kolik abdomen
darah • Disuria, obstruksi urin
• Obstruksi kandung kemih: tumor, • Demam
hipertrofi prostat, prolaps uteri • Pembesaran ginjal, vesika urinaria
• Pembesaran prostat
© FDI2020
Klasifikasi AKI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kategori Serum Kreatinin Penurunan LFG Kriteria Urine Output


Risk ≥1,5 nilai dasar >25% nilai dasar <0,5 mL/kg/jam ≥6
jam
Injury ≥2,0 nilai dasar >50% nilai dasar <0,5 mL/kg/jam ≥6
jam ≥12 jam
Failure ≥ 3,0 nilai dasar >75% nilai dasar <0,3 mL/kg/jam ≥24
atau ≥4 mg/dL jam atau anuria ≥ 12
dengan kenaikan jam
akut ≥0,5 mg/Dl

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Acute Kidney injury→ urine output <0,5 mL/kg/jam ≥6 jam


≥12 jam
B. Acute Kidney risk → urine output <0,5 mL/kg/jam ≥6 jam
C. Chronic Kidney disease → didapatkan tanda anemia dan
penurunan laju filtrasi glomerulus
D. Acute Tubular nekrosis→ salah satu penyebab dari gagal
ginjal akut

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Acute Kidney Failure

© FDI2020
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 50 tahun datang ke poliklinik umum untuk medical check up.
Diketahui pasien memiliki riwayat diabetes mellitus dan penyakit jantung koroner
sejak 2 tahun yang lalu. Tetapi pasien jarang kontrol dan minum obat.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/80 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit,
suhu 37 C. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan hasil LDL: 165
mg/dL, Trigliserida 120 mg/dL, GDS 110 mg/dL. Berapa target LDL yang paling
tepat pada pasien saat ini?
A. < 70 mg/dL
B. < 100 mg/dL
C. < 120 mg/dL
D. < 150 mg/dL
E. < 200 mg/dL

© FDI2020
A. < 70 mg/dL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 50 , medical check up.
• Riwayat DM dan PJK sejak 2 tahun yang lalu, jarang kontrol
dan minum obat.
• PF: TD 140/80 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37
C.
• Lab: LDL: 165 mg/dL, Trigliserida 120 mg/dL, GDS 110 mg/dL.
Berapa target LDL yang paling tepat pada pasien saat ini?

© FDI2020
Dislipidemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi
lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K-total),
kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL (K-HDL)

Gejala klinis: Pada umumnya tidak bergejala dan biasanya ditemukan saat medical check-up

Faktor Risiko:

1. Merokok

2. Hipertensi (TD≥ 140/90 atau dalam terapi antihipertensi)

3. Kolesterol HDL rendah (<40 mg/dL)

4. Riwayat PJK dini dalam keluarga (ayah <55 tahun, ibu <65 tahun)

5. Umur Pria ≥ 45 tahun, wanita ≥ 55 tahun

© FDI2020
Klasifikasi Kadar Kolesterol Menurut NCEP
ATP III (2001)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kadar Kolesterol Klasifikasi


Kolesterol LDL
• < 100 mg/dL Optimal
• 100 – 129 mg/dL Hampir Optimal
• 130 – 159 mg/dL Borderline
• 160 – 189 mg/dL Tinggi
• ≥ 190 mg/dL Sangat Tinggi

Kolesterol Total
• < 200 mg/dL Yang diinginkan
• 200 – 239 mg/dL Borderline tinggi
• ≥ 240 mg/dL Tinggi
Kolesterol HDL
• < 40 mg/dL Rendah
• ≥ 60 mg/dL Tinggi

© FDI2020
Tatalaksana
Golongan obat Efek Terhadap lipid Efek Samping Kontraindikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Statin (menghambat secara LDL↓ 18-55% Miopati, peningkatan Absolut: Penyakit hati akut atau kronik
kompetitif kerja dari enzim HDL ↑ 5- 15% enzim hati Relatif: penggunaan bersama obat
HMG-CoA reduktase) TG ↑ 7- 30% tertentu

Bile acid sequestrant LDL↓ 15-30% Gangguan Absolut: disbetalipoproteinemia


HDL ↑ 3-5% pencernaan, konstipasi, TG> 400 mg/dL
TG tidak berubah penurunan absorbsi Relatif: RG> 200 mg/dL
obat lain
Asam nikotinat (menghambat LDL↓5-25% Flushing, Absolut: penyakit liver kronik, penyakit
enzim hormone sensitive lipase HDL ↑ 15-35% hiperglikemia,hiperurice gout yang berat
di jaringan adiposa, dengan TG↓ 20-50% mia,gangguan Relatif: diabetes, hiperuricemia, ulkus
demikian akan mengurangi pencernaan , peptikum
jumlah asam lemak bebas) hepatotoksisitas

Fibrat LDL↓ 5%-20% (may Dyspepsia, batu Absolute: penyakit ginjal dan hati
( mengaktifkan enzim be increased in empedu, miopati yang berat.
lipoprotein lipase yang patient with high
kerjanya memecahkan TG) HDL↑ 10%-20%
trigliserid) TG ↓ 20%-50%
Ex: Gemfibrozil dan Fenofibrat
© FDI2020
Target kolesterol LDL (mg/dL) dan batasan untuk
pemberian terapi berdasarkan kelompok Risiko
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelompok Risiko Target Kolesterol LDL (mg/dL)


1. Risiko rendah (0-1 faktor risiko) < 160
2. Risiko multiple (≥ 2 faktor risiko) < 130
3. Risiko tinggi <100
• Riwayat PJK/ DM/ aterosklerosis( penyakit arteri perifer,
aneurisma aorta abdominalis
• Faktor risiko multiple > 2

4. Risiko sangat tinggi < 70


Riwayat PJK disertai :
- Diabetes mellitus
- Tetap merokok
- Sindroma metabolik
- Sindroma koroner akut

© FDI2020
Bagan Pengelolaan Dislipidemia
menurut Perkeni 2015
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. < 100 mg/dL→ Risiko tinggi


C. < 120 mg/dL → tidak tepat
D. < 150 mg/dL → tidak tepat
E. < 200 mg/dL → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi target LDL yang paling tepat pada


pasien saat ini adalah. . .
A. < 70 mg/dL

© FDI2020
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas
sejak beberapa bulan lalu. Pasien juga mengeluh sering pusing dan perutnya
makin membesar. Diketahui pasien sering mendapat transfusi darah namun selalu
tidak cocok dan kondisinya makin memburuk. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
TD 110/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C.
konjugtiva anemis. Ikterus, hepatosplenomegali. Pemeriksaan penunjang darah
lengkap didapatkan HB: 7 g/dL. Tes coomb (+) Apa tatalaksana yang tepat pada
pasien?
A. Transfusi washed red cell
B. Transfusi packed red cell
C. Transfusi whole blood cell
D. Tranfusi fresh frozen plasma
E. Konsentrat trombosit

© FDI2020
A. Transfusi washed red cell
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Badan lemas sejak beberapa bulan lalu. sering pusing
dan perutnya makin membesar. sering mendapat
transfusi darah namun selalu tidak cocok dan kondisinya
makin memburuk.
• PF: konjugtiva anemis. Ikterus, hepatosplenomegali.
• Pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan HB: 7
g/dL
• Tes coomb (+)
Apa tatalaksana yang tepat pada pasien?

© FDI2020
AIHA
Anemia hemolitik autoimun adalah anemia hemolitik yang ditandai adanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

autoantibody terhadap sel darah merah autolog yang ditandai dengan


pemeriksaan DAT/ tes Coombs yang positif.

AIHA Tipe Hangat (70% sebagian kasus) AIHA Tipe dingin diperantarai antibody dingin
dimana autoantibody bereaksi optimal pada yaitu agglutinin dingin dan antibody Donath-
suhu 37oC Landstainer
• Onset Penyakit tersamar, anemia terjadi • Ikterus
perlahan, ikterik dan demam • Anemia ringan = 9-12 g/dL
• Beberapa kasus disertai nyeri abdomen • Akrosianosis
dan anemia berat • Splenomegali
• Hemoglobinuri
• Hepatomegali
• Splenomegali
• Limfadenopati

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang

Awal Pemeriksaan hematologi ( Hb 7-10 g/dL, MCV normal/


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

meningkat, bilirubin indirek meningkat, LDH meningkat,


retikulositosis.
Morfologi darah tepi: adanya proses fragmentasi pada eritrosit
(sferosit, skistiosit, helmet cell dan retikulosit)
Gold • Direct Antiglobulin Test ( direct Coomb’s test): sel eritrosit
standard pasien dicuci dari protein-protein yang melekat dan
direaksikan dengan antibody monoclonal terhadap
immunoglobulin dan fraksi komplemen terutama IgG dan
C3d.
• Indirect Antiglobulin Test (Indirect Coomb’s test): untuk
mendeteksi autoantibody pada serum.

© FDI2020
Tatalaksana
AIHA tipe hangat AIHA tipe dingin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikosteroid: 1-1.5 mg/kgBB/ hari • Menjaga suhu pasien tetap hangat,


• Splenektomi terutama ekstremitas
• Rituximab dan alemtuzumab • Rituximab: 375 mg/m2/ minggu selama 4
• Imunosupresi: Azathioprin, Siklofosmamid, minggu
imunolglobulin IV • Klorambusil, Siklofosfamid
• Terapi lain: Danazol bersama steroid • Interferon: menurunkan titer agglutinin
• Terapi transfuse: pada kondisi • Plasma exchange
mengancam jiwa ( missal Hb ≤3 g/dL)
transfuse dapat diberikan sambil
menunggu efek steroid dan
immunoglobulin

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jenis darah Indikasi
Packed Red cell •Pengganti sel darah merah pada anemia
•Anemia karena perdarahan akut ( setelah resusitasi cairan kristaloid/ koloid)
Washed erythrocyte •Transfusi masif pada neonatus sampai usia < 1 tahun
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Transfusi intrauterin
•Penderita dengan defisiensi IgA dengan riwayat alergi transfusi berat
•Riwayat reaksi transfusi berat yang tidak membaik dengan pemberian premedikasi

Whole blood •Perdarahan akut dengan hipovolemia


•Transfusi tukar
•Pengganti PRC saat melakukan transfusi sel darah merah

Trombocyte •Perdarahan akibat trombositopenia


Concentrates •Pencegahan perdarahan karena trombositopenia < 10.000/microliter
•Profilaksis preoperatif dengan trombosit ≤ 50.000/microliter. Pada operasi trepanasi
dan cardiovaskuler ≤ 100.000/microliter

Cryoprecipitate •Alternatif terapi FVIII konsentrat pada defisiensi: Faktor Von Willebrand, Faktor VIII,
Faktor XIII
•DIC

Fresh Frozen Plasma •Defisensi faktor koagulasi ( penyakit hati, overdosis antikoagulan)
•DIC

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Transfusi packed red cell→ Pengganti sel darah merah pada anemia
C. Transfusi whole blood cell → Perdarahan akut dengan hipovolemia
D. Tranfusi fresh frozen plasma → Defisensi faktor koagulasi ( penyakit hati, overdosis
antikoagulan), DIC
E. Konsentrat trombosit → Perdarahan akibat trombositopenia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


adalah . . .

A. Transfusi washed red cell

© FDI2020
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati. Selain itu
pasien mengeluh nyeri semkain bertambah saat diberi makanan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C.
Riwayat pengobatan pasien sering mengkonsumsi obat anti nyeri. Apa diagnosis pada
pasien ini ?
A. Dispepsia
B. Gastroesofageal reflux disease
C. Gastritis akut
D. Ulkus gaster
E. Ulkus duodenum

© FDI2020
D Ulkus gaster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• nyeri ulu hati, nyeri semkain bertambah saat diberi
makanan. Riwayat pengobatan pasien sering
mengkonsumsi obat anti nyeri.
Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Ulkus Peptikum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ulkus Gaster Ulkus Duodenum


Gejala Klinis • Nyeri epigastrium • Nyeri epigastrium/ hunger pain relief
• Nyeri tidak menghilang dengan • Nyeri menghilang dengan antasida atau
pemberian makanan makanan
• Dispepsia, mual, muntah, anoreksia, • Sering muncul tengah malam
kembung • Dispepsia, mual, muntah, anoreksia,
kembung
Pemeriksaan Fisik Tidak khas: Nyeri tekan epigastrium, distensi abdomen, tanda peritonitis jika perforasi

Pemeriksaan Endoskopi (SCBA)


penunjang Biopsi untuk mendeteksi H.pylori
Foto barium kontras ganda

© FDI2020
Faktor Risiko: Infeksi H.Pylori, Penggunan obat NSAID
Penatalaksanaan Farmakologis
• Lini 1: PPI ( Omeprazole 1x 20 mg; Lanzoprazole 1x 30 mg). Bisa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dikombinasi dangan sucralfat, AH2, rebamipide, prostaglandin


analog (misoprostol).

Penatalaksanaan khusus pada hematemesis melena secara umum


• Tindakan/ terapi hemostatik per endoskopik dengan adrenalin dan
etoksisklerol
• Somatostatin jangka pendek
• Embolisasi arteri
• Terapi bedah jika tetap tidak membaik

Sumber:
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi Helicobacter Pylori. 2014
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dispepsia→ rasa tidak nyaman yang berasal


dari daerah abdomen bagian atas. Gold
standard: Urea breath test (+)
B. Gastroesofageal reflux disease → Rasa terbakar
di epigastrium
C. Gastritis akut = Dispepsia
E. Ulkus duodenum →Nyeri epigastrium, nyeri
menghilang dengan antasida atau makanan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

D Ulkus gaster

© FDI2020
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut membesar
sejak1 bulan yang lalu. Selain itu pasien mengeluhberat badan semakin
menurun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan Kesadaran compos mentis , TD
100/70 mmHg, nadi 100x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C dan pasien
tampak ikterus , hepar teraba keras berdungkul dungkul dan teraba 4 cm
dibawah arcus costae , kedua tungkai tampak edema. Saat masih remaja
pasien sering mengkonsumsi alkohol. Pemeriksaan penunjang didapatkan IgG
anti HCV (+), AFP 600 ng/ml . Apakah diagnosis pada pasien ini?
A. Sirosis Hepatis
B. Hepatocellular carcinoma
C. Hepatitis C akut
D. Hepatiitis B
E. Hepatitis virus akut

© FDI2020
B. Hepatocellular carcinoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perut membesar sejak1 bulan yang lalu. berat badan semakin
menurun.
• PF: TD 100/70 mmHg, nadi 100x/ menit, laju pernafasan 20x/
menit, suhu 37 C , hepar teraba keras berdungkul dungkul dan
teraba 4 cm dibawah arcus costae, ikterus serta kedua
tungkai tampak edema.
• Saat masih remaja pasien sering mengkonsumsi alkohol.
Pemeriksaan penunjang didapatkan IgG anti HCV (+), AFP
600 ng/ml
Apakah diagnosis pada pasien ini?

© FDI2020
Hepatoma
• Hepatoma (hepatocarcinoma/ hepatocellular carcinoma/HCC) merupakan kanker yang berasal
dari sel hati.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis Faktor Risiko


• Umum : sirosis, infeksi kronis
• Penurunan berat badan
Hepatitis B dan C, konsumsi etanol/ alcohol
• Nyeri perut kanan atas kronis, NASH/NAFL, aflatoxin B, atau
mikotoksin lainnya
• Anoreksia

• Malaise
• Jarang : sirosis bilier primer,
• Benjolan perut kanan atas hemokromatosis, defisiensi-antitrypsin,
• Jaundice penyakit penyimpanan glikogen,
citrullinemia, tirosinoma herediter, penyakit
• Nausea Wilson

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Hepatomegali berbenjol-benjol/ berdungkul dungkul
Ikterus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Anemia, trombositopenia, kreatinin meningkat, PT dan PTT


memanjang, fungsi hati (AST>ALT), bilirubin meningkat
Serologis Alfa Feto Protein ≥ 400 ng/mL (nilai diagnostic)
Radiologis CT-scan abdomen atas

Penatalaksanaan
•Reseksi tumor
•Transplantasi hati
•Terapi ablasi perkutan

Sumber: :
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015I © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sirosis Hepatis→ tidak tepat


C. Hepatitis C akut → tidak tepat
D. Hepatiitis B → tidak tepat
E. Hepatitis virus akut → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah. . .

B. Hepatocellular carcinoma

© FDI2020
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 40 tahun diantar keluarganya datang ke UGD dengan


penurunan kesadaran . 1 jam sebelumnya pasien mengeluh dadanya berdebar
dan merasa lemas. Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus
dan menkonsumsi obat antidiabetik oral. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/80 mmHg, nadi 90x/ menit, laju pernafasan 18x/ menit, suhu 37 C. Apa
pemeriksaan penunjang awal pada pasien tersebut?
A. Serum elektrolit
B. Glukosa Darah Sewaktu
C. Glukosa Darah Puasa
D. Analisis Gas Darah
E. Darah lengkap

© FDI2020
B. Glukosa Darah Sewaktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• penurunan kesadaran ,1 jam sebelumnya pasien
mengeluh dadanya berdebar dan merasa lemas.
Riwayat penyakit diabetes melitus dan menkonsumsi
obat antidiabetik oral.
• PF: TD 100/80 mmHg, nadi 90x/ menit, laju pernafasan 18x/
menit, suhu 37 C

Apa pemeriksaan penunjang awal pada pasien tersebut?

© FDI2020
Hipoglikemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipoglikemia adalah keadaan kadar glukosa darah <70 mg/dl atau <80mg/dl dengan gejala klinis.

Gejala Klinis
Rasa gemetar, Perasaan lapar,Pusing, Keringat dingin, Jantung berdebar, Gelisah, Keadaan yang
berat: penurunan kesadaran dengan atau tanpa kejang, Riwayat penggunaan obat anti diabetes
oral, insulin, makan terakhir, aktifitas fisik yang dilakukan

Faktor Risiko
1. Kelebihan dosis obat anti diabetes oral ( Sulfonilurea) dan insulim
2. Kebutuhan insulin menurun ,gagal ginjal kronik, pasca persalinan
3. Asupan makanan tidak adekuat
4. Kegiatan jasmani berlebihan

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
1. Pucat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Keringat dingin
3. Tekanan darah menurun
4. Nadi meningkat
5. Penurunan kesadaran
6. Defisit neurologic fokal sementara

Pemeriksaan penujang: Glukosa darah sewaktu

Trias Whipple:
1. Gejala konsisten dengan hipoglikemia
2. Kadar glukosa plasma rendah
3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat

© FDI2020
Penatalaksanaan
Stadium permulaan (Sadar) Stadium lanjut (Koma hipoglikemia)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Beri gula murni 30 gram (2 sendok makan)/ atau 1. Larutan D40% 2 flakon(50ml)
sirup/permen dan makanan mengandung karbohidrat 2. Bolus IV
2. Hentikan penggunaan obat anti diabetes. Pantau 3. Cairan dekrose 10% per infuse 6 jam per kolf.
glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam. 4. Periksa GDS tiap 1 jam setelah pemberian D40%
3. Pertahankan Glukosa darah sekitar 200 mg/dl (bila a) GDS < 50 mg/dl = D40% 50 ml IV
sebelumnya tidak sadar) b) GDS <100 mg/dl = D40% 25 ml IV
4. Cari penyebab c) GDS 100- 200 mg/dl = tanpa bolus D40%
d) GDS > 200 mg/ dl = pertimbangan menurunkan
kecepatan drip D10%
1. GDS > 100mg/dl selama 3x berturut-turut, pantau GDS
tiap 2 jam. Bila GDS > 200 mg/dl = ganti infuse D5% atau
NaCl 0,9%
2. Bila GDS > 100 mg/dl 3x berturut-turut selang 4 jam,
protocol hipoglikemia dihentikan.
3. Bila hipoglikemia belum teratasi: berikan Glukagon 0,5 mg
IV/IM atau kortison, adrenal

•Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
• Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Infus Dextrose 5%→ kurang tepat


C. Bolus insulin reguler→ terapi ketoasidosis diabetik
D. inj. Kortikosteroid→ kurang tepat
E. Inj. Glukagon → kurang tepat

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan penunjang awal pada pasien tersebut
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Glukosa Darah Sewaktu

© FDI2020
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan batuk-batuk dan pilek. Pilek
berwarna bening dan encer. Pasien sering mengalami keluhan serupa setiap terkena bulu
kucing. Ibu pasien memiliki riwayat gatal-gatal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konka
edema berwarna pucat. Manakah dibawah ini mediator yang berperan pada pasien ini …
A. Basofil
B. Eosinofil
C. Histamin
D. TNF alfa
E. Neurofil

© FDI2020
B. Eosinofil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : batuk-batuk dan pilek. Pilek berwarna bening
dan encer. Pasien sering mengalami keluhan serupa
setiap terkena bulu kucing. Ibu pasien memiliki riwayat
gatal-gatal
• Pemeriksaan fisik : konka edema berwarna pucat.
Mediator yang berperan pada pasien ini …

• Dx : Rhinitis alergi

© FDI2020
Rhinitis alergi
Etiologi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

atopi, bahan alergen (debu, bulu kucing)


Gejala klinis:
Bersin berturut ≥5 kali, sekret cair dan jernih
Pemeriksaan :
Rhinoskopi ant. :konka oedem dan berwarna pucat/livid/putih
Allergic Crease : timbulnya garis melintang di dorsum nasi sepertiga
bagian bawah akibat penggosokan hidung yang terlalu lama.
Allergic Shiner : bayangan gelap didaerah bawah mata akibat
stasis vena.
Tanda Salute : Gerakan menggaruk-garuk hidung
Tatalaksana : hindari alergen, olahraga, simptomatik, steroid nasal
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Basofil = bukan pilihan yang tepat


C.Histamin = bukan pilihan yang tepat
D. TNF alfa = bukan pilihan yang tepat
E. Neurofil = mediator yang muncul banyak bila
infeksi penyebab bakteri

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mediator yang berperan pada kasus


yang dialami pada pasien ini adalah...

B. Eosinofil

© FDI2020
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan keluar air liur yang
banyak. Pasien juga muncul benjolan di bawah dagu pasien sejak 5 hari ini disertai
demam. Pemeriksaan fisik TD 140/90 mmHg RR 26x/menit N 70x/menit suhu 37,9C.
Pada inspeksi dan palpasi ditemukan pembengkakan ektra oral pada rahang
bawah bilateral simetris teraba keras seperti papan dan terlihat lidah terangkat.
Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini …
A. Abses sublingual
B. Abses parafaringeal
C. Abses submandibula
D. Selulitis fasialis
E. Angina ludwig

© FDI2020
E. Angina ludwig
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluar air liur yang banyak, muncul benjolan di
bawah dagu, demam.
• Pemeriksaan fisik : ditemukan pembengkakan ektra oral
pada rahang bawah bilateral simetris teraba keras seperti
papan dan terlihat lidah terangkat. Diagnosis pada
pasien ini adalah...

© FDI2020
E. Angina ludwig
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Inflamasi pada 3 kelenjar (submandibula, sublingual,


submental)
- Gejala Klinis : hipersalivasi, kesulitan bernapas, trismus,
maloklusi
- Pemeriksaan fisik : benjolan simetris hingga ke bawah
dagu teraba kerasa dan hangat, lidah terangkat

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Abses sublingual = bukan pilihan yang tepat


B. Abses parafaringeal = letak benjolan berada diantara faring
C. Abses submandibula – hanya terkena bagian mandibula saja
D. Selulitis fasialis = bukan pilihan yang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

E. Angina ludwig

© FDI2020
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mengalami


penurunan pendengaran. Pasien merupakan pekerja pabrik dibagian mesin, dan jarang
menggunakan APD. Dalam sehari pasien bekerja selama 12 jam. Dilakukan pemeriksaan
MAE normal, MT intak. Berapa nilai normal pajanan yang seharusnya diterima oleh pasien ini

A. 84 db selama 10 jam
B. 88 db Selama 4 jam
C. 91 db Selama 3 jam
D. 93 db Selama 2 jam
E. 95 db Selama 1 jam

© FDI2020
B. 88 db Selama 4 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran, seorang pekerja
dibagian mesin, jarang menggunakan APD, kerja selama
12 jam dalam sehari.
• Pemeriksaan fisik : MAE normal, MT intak. Pajanan yang
seharusnya diterima oleh pasien ini adalah …

Dx : NIHL

© FDI2020
NIHL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dB Minimal pajanan
80 24 jam
82 16 jam
85 8 jam
88 4 jam
91 2 jam
94 1 jam
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 84 db selama 10 jam = bukan pilihan yang tepat


C. 91 db Selama 3 jam = seharusnya 2 jam
D. 93 db Selama 2 jam = bukan pilihan yang tepat
E. 95 db Selama 1 jam = bukan pilihan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pajanan yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. 88 db Selama 4 jam

© FDI2020
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki berusia 70th datang ke poliklinik THT dengan keluhan pendengaran menurun pada
kedua telinga. Pasien sulit mendengar dalam konsidi ramai. Pemeriksaan fisik didapatkan
MAE normal, membran timpani intak. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini …
A. Alat bantu dengar
B. Floride
C. Diuretik
D. Antibiotik
E. Operasi tulang pendengaran

© FDI2020
A. Alat bantu dengar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran kedua telinga, sulit
mendengar ditempat ramai.
• Pemeriksaan fisik : MAE normal, membra timpani intak
Tatalaksana pada pasien ini adalah ...

Dx : Presbiakusis

© FDI2020
Presbiakusis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor risiko : Manula


Gejala klinis : penurunan pendengaran simetris bilateral,
Coctail party difness = sulit mendengar di keramaian
Pemeriksaa fisik : tuli sensorineural, membran timpani intak
Tatalaksana : alat bantu dengar

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Floride = terapi otosklerosis


C. Diuretik = terapi meneire disease
D. Antibiotik = bukan pilihan terapi
E. Operasi tulang pendengaran = tidak ada istilah
ini

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada pasien ini adalah...

A. Alat bantu dengar

© FDI2020
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 50 tahun datang dengan keluhan hidung terasa buntu sejak 2
bulan ini. Pasien juga mengeluhkan telinga pasien sering berdenging. Pada pemeriksaan fisik
TD: 110/70 mmHg, nadi 89x/menit, RR: 19x/menit, suhu 36C. Pemeriksaan rinoskopi anterior
didapatkan fenomena palatum mole (-). Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini …
A. Ca nasofaring
B. Ca laring
C. Ca hidung
D. Ca telinga
E. Ca tonsil

© FDI2020
A. Ca nasofaring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : hidung terasa buntu sejak 2 bulan, telinga sering
berdenging.
• Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan rinoskopi anterior
didapatkan fenomena palatum mole (-)
Diagnosa pada pasien ini adalah …

© FDI2020
Ca nasofaring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor risiko : makan-makanan dengan pengawet, infeksi


virus EBV
Gejala klinis : memenuhi 2 dari 3 kriteria => keluhan hidung
(epiktasis, pilek, buntu), keluhan telinga ( tinitus, infeksi
berulang, penurunan pendengaran), keluhan leher
(massa, pembesaran kelenjar KGB)
Pemeriksaan Fisik : Fenomena palatum mole (-)
Tatalaksana : radioterapi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Ca laring = ada keluhan suara serak dan riwayat


merokok
C. Ca hidung = bukan pilihan yangtepat
D. Ca telinga = bukan pilihan yang tepat
E. Ca tonsil = bukan pilihan yang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

A. Ca nasofaring

© FDI2020
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan keluar cairan dari hidung kuning
kehijauan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri pada kedua pipi bila
ditekan. Pasien sebelumnya sakit gigi+gusi bengkak dan minum antalgin. Pada pemeriksaan
didapatkan transiluminasi (+). Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada pasien ini ..
A. Foto waters
B. CT-Scan
C. Nasoendoskopi
D. Foto panoramik
E. Foto schuller

© FDI2020
D. Foto panoramik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluar cairan dari hidung berwarna kuning
kehijauan, nyeri kedua pipi bila ditekan, riwayat gigi
berlubang.
• Pemeriksaan fisik : trasiiluminasi test (+)
• Pemeriksaan penunjang yang tepat pada pasien adalah
..

Dx : Sinusitis maksilaris dentogen

© FDI2020
Sinusitis Maksilaris Dentogen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : rhinogen dan dentogen


Gejala klinis : nyeri kepala, nyeri pada pipi, sekret
mukopurulen dan berbau.
Pemeriksaan fisik : Tes transiluminasi (+)
Tatalaksanan : Irigasi sinus

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Foto waters = bukan pilihan yang tepat karena


digunakan pada sinusitis masilaris non dentogen
B. CT-Scan = Gold standart pada semua sinusitis C.
C. Nasoendoskopi = untuk mengetahui volume
sinus
D. Foto schuller = untuk kasus mastoiditis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang pada pasien


ini adalah...

D. Foto panoramik

© FDI2020
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan telinga kanan
terasa sangat gatal sejak 5 hari ini. Keluar cairan dari telinga dan demam disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 99x/menit, RR 19x/menit, suhu 37C. Pemeriksaan telinga
didpatkan membran timpani sulit dievaluasi, MAE tampak debris putih sperti kapas. Apakah
pemeriksaan lanjutan yang tepat dilakukan pada pasien ini …
A. Pewarnaan gram
B. Pewarnaan BTA
C. Pewarnaan ziehl nielsen
D. Pemeriksaan dgn tinta india
E. Pemeriksaan KOH 10%

© FDI2020
E. Pemeriksaan KOH 10%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : telinga kanan sangat gatal sejak 5 hari.
• Pemeriksaan fisik : membran timpani sulit dievaluasi, MAE
tampak debris putih sperti kapas. Pemeriksaan lanjutan
yang tepat pada pasien ini adalah …

• Dx : Otomikosis

© FDI2020
Otomikosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi : Candida albicans, Aspergilus nigra


Faktor risiko: penggunaan antibiotik yang tidak
tepat
Gejala klinis : gatal, keluar cairan
Pemeriksaan fisik : didapatkan debris berwarna
kehitaman => Aspergillus nigra, debris berwarna
putih => Candida albicans.
Tatalaksana : Anti jamur

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pewarnaan gram = dilakukan pada infeksi


bakteri pada kulit
B. Pewarnaan BTA = infeksi Mycobacterium
tuberkulosis
C. Pewarnaan ziehl nielsen = = infeksi
Mycobacterium tuberkulosis
D. Pemeriksaan dgn tinta india = infeksi jamur pada
kelainan saraf

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang lanjutan


pada pasien ini adalah...

E. Pemeriksaan KOH 10%

© FDI2020
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki usia 5 tahun , datang dengan keluhan tidurnya ngorok dan ada rasa
mengganjal sejak 6 bulan yang lalu , pemeriksaan fisik : tonsil = T3/T3 ,kripta melebar. Yang
merupakan faktor presdiposisinya adalah ?…
A. Hygiene mulut yang buruk
B. Minum air hangat
C. Hygiene mulut yang baik
D. Kebiasaan tidak merokok
E. Kebiasaan tidak makan gorengan

© FDI2020
A. Hygiene Mulut yang Buruk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluhan tidurnya ngorok dan ada rasa
mengganjal sejak 6 bulan yang lalu ,
• pemeriksaan fisik : tonsil = T3/T3 ,kripta melebar. yang
merupakan faktor presdiposisi pada pasien ini adalah...

© FDI2020
TONSILITIS KRONIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Etiologi : SBHGA (tersering), staphylococcus,


pneumococcus, H.influenza
2. Faktor presdiposisi : iritasi menahun oleh rokok,
hygiene mulut yang buruk,pengobatan tonsillitis
akut diak adekuat, pengaruh cuaca, kelelahan.
3. Gejala Klinis : Disfagia, Tenggorok kering dan
nafas berbau.

© FDI2020
Pemeriksaan fisik:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tonsil : membesar ,permukaan tidak rata dan kipta


melebar.

© FDI2020
Jadi, Yang merupakan faktor
presdiposisinya adalah ?…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hygiene mulut yang buruk

© FDI2020
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 28 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan sulit menelan ,mulut sulit
untuk dibuka dan terasa bau. Pemeriksaan fisik : palatum molle oedema dan menonjol
kedepan,tonsil terdapat detritus dan terdorong ke depan, uvula terdorong kearah
kontralateral, suhu 38C. Sulit menelan disebut juga dengan…
A. Foetor ex ore
B. Trismus
C. Disfagi
D. Odinofagi
E. febris

© FDI2020
C.DISFAGI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluhan sulit menelan ,mulut sulit untuk dibuka
dan terasa bau.
• Pemeriksaan fisik : palatum molle oedema dan menonjol
kedepan,tonsil terdapat detritus dan terdorong ke depan,
uvula terdorong kearah kontralateral, suhu 38C.
• Sulit menelan disebut juga dengan...

© FDI2020
Abses Quinsy/ Abses peritonsil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala Klinis:
• Gejala umum : Demam, Nyeri kepala, Malaise, Mual atau muntah.
• Gejala Lokal : Odinofagia yang hebat, Foetor ex ore, Hot Potato
voice,Otalgia,Trismus

• Pemeriksaan :
Fisik : palatum molle oedema dan menonjol kedepan, Tonsil
bengkak,Hiperemi,banya detritus dan terdorong ke tengah,depan dan
bawah.Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontralateral.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penatalaksanaan:
• Stadium Infiltrasi : Antibiotik.
• Simptomatik: Analgetik/Antipiretik.
• Abses : insisi dan drainase.
• Tonsilektomi 4-6 minggu setelah serangan abses peritonsil.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Foetor Ex ore = mulut berbau


B.Trismus = mulut sulit dibuka
D.Odinofagi = nyeri menelan
E. Febris = demam

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Sulit menelan disebut juga dengan ...

C. DISFAGI

© FDI2020
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 32 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
sejak 1 jam yang lalu setelah makan udang. Pasien masih dapat menjawab pertanyaan
dokter dengan penggal kalimat, pasien sering mengalami hal serupa sejak masih kanak-
kanak, gejala bersifat kambuh-kambuhan sekitar 2x dalam seminggu. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 87x/menit, laju
pernapasan 26x/menit, suhu 36,7oC. Dokter kemudian memberikan obat salbutamol
inhalasi lalu keluhan mereda. Bagaimanakah mekanisme kerja obat yang diberikan?
A. Mengurangi spasme dari otot saluran napas
B. Menghambat produksi histamin
C. Mengambat reaksi inflamasi pada otot saluran napas
D. Mengurangi produksi sputum
E. Mencetus terjadi dilatasi pembuluh darah bronkus

© FDI2020
A. Mengurangi spasme dari otot saluran
napas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak sejak 1 jam yang lalu
- Sesak kambuh-kambuhan sejak kecil, kambuh 2x dalam
seminggu
- Saat sesak pasien lebih nyaman posisi duduk
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 30x/menit

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?


© FDI2020
Asma Bronkiale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran pernapasan yang
dihubungkan dengan adanya hiperresponsivitas, keterbatasan aliran udara yang
reversibel, dan adanya gejala pernapasan.

Gejala klinis:
• Terdapat lebih dari satu gejala (mengi, sesak, dada terasa berat)
• SESAK yang diawali faktor pencetus berupa pajanan alergen, infeksi virus, latihan,
perubahan cuaca, paparan iritan, rokok atau bau yang sangat tajam
• Bersifat :
• 1. Episodik, umumnya muncul dan memburuk saat malam hari atau awal pagi hari
• 2. Reversibel dengan atau tanpa diberikan pengobatan
• 3. Kronik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Mekanisme kerja B agonis


( salbutamol, terbutalin)
• Mencegah dan mengurangi
konstriksi/ spasme otot polos
saluran napas sehingga terjadi
bronkodilatasi

Sumber:
1.Global Initiative for Ashtma. 2017. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. A Guide For Health
Care Profesionals. Philadelphia.
2.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Jakarta. Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Menghambat produksi histamin → antihistamin


C.Mengambat reaksi inflamasi pada otot saluran napas →
kortikosteroid
D.Mengurangi produksi sputum → kurang tepat
E.Mencetus terjadi dilatasi pembuluh darah bronkus →
kurang tepat harusnya dilatasi otot polos bronkus

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI MEKANISME KERJA OBAT DIATAS


ADALAH…

A. MENGURANGI SPASME OTOT


SALURAN NAPAS

© FDI2020
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 31 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
napas sejak 1 jam yang lalu, pasien sering mengalami hal serupa sejak masih kanak-kanak,
gejala bersifat kambuh-kambuhan setiap hari saat malam hari. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 87x/menit, laju pernapasan
30x/menit, suhu 36,7oC, pemeriksaan spirometri APE 70%. Apakah terapi farmakologi
sebagai kontroler yang tepat pada pasien saat ini?
A. SABA
B. Steroid inhalasi 200-400 ɥg BB/hari
C. LABA + steroid inhalasi 400-800 ɥg BB/hari
D. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari
E. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari + Teofilin SR

© FDI2020
C. LABA + steroid inhalasi 400-800 ɥg BB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak sejak 1 jam yang lalu
- Sesak kambuh-kambuhan sejak kecil, kambuh-kambuhan
setiap hari saat malam hari
- Pemeriksaan spirometri APE 70%.

Apakah terapi farmakologi sebagai kontroler yang tepat


pada pasien saat ini?
© FDI2020
Asma Bronkiale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran
pernapasan yang dihubungkan dengan adanya
hiperresponsivitas, keterbatasan aliran udara yang reversibel,
dan adanya gejala pernapasan.

Status Asmaticus
Status asmaticus adalah episode perburukan gejala yang
progresif dari sesak, batuk, mengi, atau rasa berat di dada,
atau kombinasi dari gejala – gejala tersebut.

© FDI2020
Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru
Intermiten Bulanan APE ≥ 80%
• Gejala ≤ 2x sebulan • VEP1 ≥ 80%
<1x/minggu nilai prediksi

Klasifikasi Asma • Tanpa gejala


diluar serangan
• APE ≥ 80%
nilai terbaik
• Serangan • Variabilitas
singkat APE < 20%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Persisten Ringan Mingguan APE ≥ 80%


• Gejala > 2x sebulan • VEP1 ≥ 80%
>1x/minggu nilai prediksi
tetapi <1x/hari • APE ≥ 80%
• Serangan dapat nilai terbaik
mengganggu • Variabilitas
aktivitas dan APE 20% -
tidur 30%

Persisten Sedang Harian APE 60% - 80%


• Gejala setiap > 1x seminggu • VEP1 60-80%
hari nilai prediksi
• Serangan • APE 60-80%
mengganggu nilai terbaik
aktivitas dan • Variabilitas
tidur APE > 30%
• Membutuhkan
bronkodilator
setiap hari
Persisten Berat Kontinyu APE ≤ 60%
• Gejala terus Sering • VEP1 ≤60%
menerus nilai prediksi
• Sering kambuh • APE ≤60%
• Aktivitas fisik nilai terbaik
terbatas • Variabilitas
APE > 30% © FDI2020
Semua tahapan saat serangan diberikan RELIEVER inhalasi β2 agonis short act
(SABA), tidak lebih 3-4 kali sehari
Derajat Kekambuhan/ Modifikasi Alternatif
Serangan pengontrol harian

Tatalaksana asma
Asma Kurang dari satu Tidak perlu
Intermiten kali dalam
seminggu,
asimtomatis
Asma Satu kali atau Steroid inhalasi low • Teofilin SR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Persisten lebih dalam satu dose (200-400 ɥg • Leukotrien modifier


Ringan minggu BB/hari)
Asma Penggunaan β2 Kombinasi steroid • Steroid inhalasi low-
Persisten agonis setiap inhalasi low-medium medium dose (400-800
Sedang hari, serangan dose (400-800 ɥg ɥg BB/hari, ditambah
yang BB/hari, ditambah β2 Teofilin SR, atau
mempengaruhi agonis long act • Steroid inhalasi low-
aktivitas (LABA) medium dose (400-800
ɥg BB/hari, ditambah
β2 agonis long act oral
(LABA), atau
• Steroid inhalasi high
dose >800 ɥg BB/hari,
atau
• Steroid inhalasi low-
medium dose (400-800
ɥg BB/hari, ditambah
leukotriene modifier

Asma Serangan terus Kombinasi steroid Prednisolon/metilpredni


Persisten menerus dengan inhalasi high dose solon oral selang sehari
Berat keterbatasan >800 ɥg BB/hari, dan 10mg ditambah β2 agonis
aktivitas fisik β2 agonis long act oral dan teofilin SR
(LABA) ditambah ≥ 1
dibawah ini :
• Teofilin Slow
Release
• Leukotrien modifier
• Steroid sistemik © FDI2020
Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling tidak 3 bulan kemudian
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. SABA -> reliever


B. Steroid inhalasi 200-400 ɥg BB/hari -> kontroler persisten
ringan
D. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari -> kontroler
persisten berat ditambah teofilin SR, leukotrien, atau
steroid sistemik
E. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari + Teofilin SR ->
kontroler persisten ringan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...


C. LABA + steroid inhalasi 400-800 ɥg
BB/hari

© FDI2020
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 66 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
dan bengkak pada kaki, keluhan sesak napas sudah sering dirasakan sejak 1 tahun, dari
anamnesis didapatkan data bahwa pasien sudah merokok sejak SD dan menghabiskan
sekitar 3 pak perhari, keluhan nyeri dada dan batuk darah disangkal. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, denyut nadi 97x/menit, laju
pernapasan 38x/menit, suhu 36,7oC, didapatkan barrel chest dan hipersonor pada perkusi,
selain itu didapatkan asites dan edema ekstremitas bilateral. Pada pemeriksaan foto
thorax tampak gambaran emfisematous lung Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
ini?
A. Penyakit paru obstruktif kronis
B. Cor pulmonale decompensata
C. Gagal jantung kiri
D. Edema paru
E. Gagal jantung kanan

© FDI2020
B. Cor pulmonale decompensata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas dan udem kaki
- Usia 66 tahun
- Riwayat merokok sejak SD sehari 3 pak
- Nyeri dada dan batuk darah disangkal
- Laju pernapasan 38x/menit
- Thorax barrel chest, perkusi hipersonor
- Asites +, edema ekstremitas bilateral
- Xray : Emfisematous lung

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?

© FDI2020
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran
udara pada saluran pernapasan yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel
parsial

Faktor Resiko
• USIA TUA (Umumnya lebih dari 45 tahun) • Polusi udara bebas
• Genetik • Jenis kelamin
• Pajanan partikel • Infeksi paru
• Riwayat merokok lama
• Debu kerja, organic dan inorganic • Status sosial-ekonomi
• Polusi udara dalam rumah dari pemanas • Nutrisi
• atau biomassa dengan ventilasi yang buruk
• Komorbiditas

© FDI2020
COR PULMONALE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: pembesaran jantung kanan akibat


penyakit primer pada paru
Gejala dan tanda klinis
• Gejala paru/PPOK ( sesak nafas,ada
riwayat merokok, barel chest, perkusi
hipersonor, ICS melebar)
• Gejala gagal jantung kanan ( Bengkak
ekstremitas ,ascites, peningkatan JVP)
Pemeriksaan penunjang
• Fotothoraks = Emfisematus lung dan
kardiomegali
• EKG= hipertofi ventrikel kanan, bisa
sampai hipertrofi atrium kanan
Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition.
Elsevier. United States © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Penyakit paru obstruktif kronis -> kondisi awal penyakit


C. Gagal jantung kiri -> tanda pada pasien menunjukkan
gagal jantung kanan
D. Edema paru -> kurang tepat
E. Gagal jantung kanan -> betul namun penyebab gagal
jantungnya karena PPOK sehingga paling tepat cor
pulmonale

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Cor pulmonale decompensata

© FDI2020
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 46 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk sejak 3
minggu yang lalu disertai keringat malam dan badan semakin kurus, sebelumnya pasien
hanya diberikan antibiotik namun keluhan tidak membaik. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 86x/menit, laju pernapasan
22x/menit, suhu 37,6oC, pemeriksaan BTA +/+. Bila diberikan OAT, kapankah dilakukan
pemeriksaan dahak ulang pada pasien ini?
A. Akhir bulan ke 2
B. Akhir minggu ke 1
C. Akhir fase sisipan
D. Akhir bulan ke 5
E. Akhir bulan ke 6

© FDI2020
A. Akhir bulan ke 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien batuk 3 minggu, demam serta penurunan berat badan
- Sebelumnya mengkonsumsi antibiotik namun tidak membaik
- RR 22x/menit , suhu 37,6oC
- BTA +/+

Bila diberikan OAT, kapankah dilakukan pemeriksaan dahak ulang


pada pasien ini?

© FDI2020
Tuberkulosis Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, namun memungkinkan untuk
mengenai organ tubuh yang lain.

Gejala Klinis
• Suspek TB adalah orang dengan gejala atau tanda TB, yang meliputi adanya batuk
produktif disertai :
• Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis) dan / atau,
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat
malam, dan mudah lelah)

© FDI2020
TB PARU
• Kategori 1(Kasus baru)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2RHZE + 4R3H3
• Kategori 2 (kasus default, gagal
terapi, relaps)
( 2RHZE (S) + RHZE + 5 R3H3E3)

Pemeriksaan dahak ulang


• Pada kategori 1 = bulan ke 2 (akhir
fase intensif), 5, 6
• Pada kategori 2 = bulan ke 3 ( akhir
fase sisipan), 5 ,8

Sumber:
1. PERMENKES. 2016. Pedoman Penanggulangan TB.
Jakarta
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman
Penatalaksanaan TB. Jakarta. Indonesia
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Akhir minggu ke 1 → Bukan pilihan yang tepat


C.Akhir fase sisipan → pada pengobatan kategori II
D.Akhir bulan ke 5 →Benar juga tapi setelah fase intensif
E.Akhir bulan ke 6 Benar juga tapi setelah fase intensif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan dahak ulang pada


pasien ini adalah...

A. Akhir bulan ke 2

© FDI2020
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 71 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan batuk darah
disertai penurunan berat badan sejak 4 bulan, riwayat terapi OAT disangkal, namun
pasien memiliki riwayat operasi pengangkatan prostat 2 tahun yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg, denyut nadi 92x/menit, laju
pernapasan 23x/menit, suhu 37,3oC, Dari hasil pemeriksaan foto thorax didapatkan
gambaran coin lesion. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?
A.Karsinoma paru primer
B. Tumor mediastinum
C.Metastase paru
D.TB paru
E. TB milier

© FDI2020
C. Metastase paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Batuk darah disertai penurunan berat badan sejak 4
bulan Batuk dahakkuning berbusa dan ada darah
- RPD : riwayat operasi pengangkatan prostat 2 tahun yang
lalu
- Foto thorax didapatkan gambaran coin lesion

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?


© FDI2020
METASTASE CA PARU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Kanker di tempat lain yang menyebar ke paru
Penyebaran:
• Secara hematogen
• Secara limfatik
Gejala klinis
• Batuk darah
• Batuk lama
• BB menurun
• Nafsu makan menurun
• Kadang asimtomatik

© FDI2020
Klasifikasi
• Noduler
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nodul dengan ukuran 1-3 cm


• Coin lession
Berbentuk koin ukuran 3-4cm
• Canon ball
Seperti coin lession tapi ukuran 5 cm
• Miliary
Bentukan milier
Diagnosis
• Radiologi ( fotothoraks, CT Scan, MRI)
• Histopatologi

Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of


Respiratory Medicine 6th Edition. Elsevier. United States.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Karsinoma paru primer -> pada pasien didapatkan


riwayat operasi pengangkatan prostat
B.Tumor mediastinum -> tidak tepat
D. TB paru -> tidak ada gejala TB
E. TB milier -> tidak ada gejala TB

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Metastase paru

© FDI2020
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan demam sejak 2 hari
yang lalu, disertai batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu. Riwayat batk lama dan
penurunan berat badan disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 92x/menit, laju pernapasan 23x/menit, suhu 39oC.
pemeriksaan inspeksi paru tampak dada kiri tertinggal, pada perkusi redup di basal paru.
Lalu dilakukan pungsi percobaan dan didapatkan pus. Apakah diagnosis yang paling
tepat pada pasien ini?
a. Efusi pleura
b. Chylothoraks
c. Empyema
d. Pneumonia
e. Ca paru

© FDI2020
C. EMPYEMA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kata kunci
• Pasien keluhan demam sejak 2 hari yang lalu dan batuk
berdahak sejak 1minggu yang lalu.
• Pemeriksaan fisik suhu 39 C.
• Pemeriksaan paru tampak dada kiri tertinggal, perkusi
redup di basal paru.
• Setelah dilakukan pungsi didapatkan pus

Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?


© FDI2020
EMPIEMA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akumulasi pus di dalam cavum


pleura
Gejala dan tanda
• Sesak nafas
• Bertambah jika miring ke sisi
yang sehat
• Gerak dada asimetris
• Perkusi redup daerah empiema
• Suara nafas menurun daerah
empiema
Pemeriksaan penunjang
• Fotothoraks : ellis damoseau line
Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory Medicine 6th
Edition. Elsevier. United States. © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Efusi pleura → isi cairan jernih


b.Chylothoraks → isi cairan berasal dari aliran
limfatik
d.Pneumonia → kurang tepat
e.Ca paru → kurang tepat

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG PALING TEPAT PADA


PASIEN INI ADALAH…

C. EMPYEMA

© FDI2020
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan sesak
napas, pasien juga mengeluh batuk berdahak kekuningan disertai demam menggigil. Dari
anamnesis pasien baru pulang setelah opname selama 1 minggu di RS. Pemeriksaan fisik
didapatkan didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 89x/menit, laju
pernapasan 26x/menit, suhu 39oC, pada auskultasi didapatkan ronkhi basah +/- wheezing
-/-. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan leukositosis dan pada foto rontgen
tampak konsolidasi pada paru kanan bawah. Apakah diagnosis yang paling tepat pada
pasien ini?
A. CAP
B. HAP
C. Pneumonia aspirasi
D. TB paru
E. Pneumonia atipikal

© FDI2020
B. HAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien batuk berdahak kuning serta demam menggigil
• Pasien baru pulang setelah opname 1 minggu
• Suhu 39 C, Auskultasi ronkhi +/-
• Lab: leukositosis
• Rontgen : konsolidasi pada paru kanan bawah

Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?

© FDI2020
HAP/ HOSPITAL AQUIRES PNEUMONIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi = Pneumonia yang terjadi


setelah pasien 48 jam dirawat di rumah
sakit dan disingkirkan semua infeksi yang
terjadi sebelum masuk rumah sakit.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis ( adanya infiltrat baru disertai


gejala dibawah ini)
- Demam >37.8 C
- Batuk purulen
- Leukositosis
Tatalaksana
- Antibiotik sesuai hasil kultur

Sumber: Kalil A, Mark. 2016. Guidelines for Management Adults


with Hospital Aqcuired and Ventilator-associated Pneumonia.
IDSA and America Thoracic Society.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.CAP→ Pneumonia pada masyarakat


C. Pneumonia aspirasi→ pneumonia akibat aspirasi
cairan, makanan atau benda asing
D. TB paru→ tidak ada demam tinggi
E. Pneumonia atipikal→ belum pisa dipastikan
karena belum ada hasil kultur

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG TEPAT PADA PASIEN


INI ADALAH…

B. HAP

© FDI2020
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan batuk darah sejak 3
minggu lalu disertai keringat malam hari dan berat badan yang menurun. Riwayat terapi
OAT disangkal. Dari anamnesis pasien mengaku bahwa pasien merupakan mantan
pecandu narkoba. Pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 89x/menit, laju pernapasan 23x/menit, suhu 37,5oC. Setelah dilakukan
pemeriksaan CD4, didapatkan CD 4 pasien = 300/mm3. Apa tatalaksana yang paling tepat
pada pasien ini?
A. Tunda ARV setelah pengobatan TB
B. OAT diberikan sampai toleransi kemudian dilanjutkan ARV
C. OAT dan ARV diberikan secara bersamaan
D. OAT diberikan setelah ARV ditoleransi
E. OAT sampai fase intensif kemudian dilanjutkan ARV

© FDI2020
B. OAT diberikan sampai toleransi
kemudian dilanjutkan ARV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan batuk darah sejak 3 minggu lalu disertai
keringat malam hari dan berat badan yang menurun.
• Pasien merupakan mantan pecandu narkoba
• Setelah ditest didapatkan CD 4 pasien = 300/mm

Apa tatalaksana yang paling tepat?

© FDI2020
TERAPI TB DENGAN ARV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berapapun CD4:
Mulai terapi TB sampai
daat ditoleransi setelah
itu lanjutkan ARV

Sumber:
1.PERMENKES. 2016. Pedoman Penanggulangan TB. Jakarta
2.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman Penatalaksanaan TB. Jakarta. Indonesia
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Tunda ARV setelah pengobatan TB → Kurang tepat


c.OAT dan ARV diberikan secara bersamaan → Kurang
tepat
d.OAT diberikan setelah ARV ditoleransi → terbalik ,
harusnya OAT dulu diberikan sampai ditoleransi
e.OAT sampai fase intensif kemudian dilanjutkan ARV →
Kurang tepat

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TATALAKSANA YANG PALING TEPAT


PADA PASIEN INI ADALAH…
B. OAT diberikan sampai toleransi
kemudian dilanjutkan ARV

© FDI2020
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan sering merasa
berdebar debar dan nyeri sendi sejak 1 minggu ini. Sebelumnya pasien mengeluh demam,
nyeri tenggorokan, bercak kemerahan di kulit dan nyeri sendi yang dirasakan berpindah
pindah namun tidak diobati. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi
92x/mnt, RR 20x/mnt dan suhu 36,9 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suara murmur
sesuai denyut jantung di mid clavikula line sinistra ICS 5. Apakah diagnosis pada pasien?
a. Miokarditis
b. Angina Prinzmetal
c. ACS
d. Penyakit Jantung Rematik
e. Demam Rematik Akut

© FDI2020
D. Penyakit Jantung Rematik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki laki, 35thn, keluhan : berdebar debar dan nyeri sendi
• Riwayat Demam, nyeri sendi berpindah pindah dan
kemerahan di kulit
• TD 140/90 mmHg, nadi 92x/mnt, RR 20x/mnt dan suhu
36,9C

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Hipertensi sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi sekunder/hipertensi non esensial adalah hipertensi


yang diketahui penyebabnya

Tanda dan Gejala:


• Onset mendadak sebelum usia 30 tahun
• TD tinggi yang tidak respon dengan obat-obatan
• Obat-obatan yang awalnya mampu mengontrol TD menjadi
tidak mampu
• Tidak ada riwayat HT di keluarga
• Tidak ada obesitas

© FDI2020
Penyebab:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Komplikasi diabetes
• Polycystic Kidney Disease
• Renovaskular Hypertension
• Sindrom Cushing
• Aldosteronism
• Koarktasio Aorta

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiolvaskular Indonesia. 2016. Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah. Edisi: 01. Jakarta, Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipertensi esensial → penyebab tidak diketahui


B. Hipertensi primer → hipertensi esensial
D. Hipertensi urgensi → TD > 180/120 tanpa organ
damage
E. Hipertensi emergensi → TD > 180/120 dengan
organ damage

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Hipertensi sekunder

© FDI2020
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tn. Wili, 52 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 bulan lalu. Sesak dirasakan
bila berjalan dari kamar ke toilet dengan jarak ± 10 meter dan membaik bila duduk. Pasien
memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 10 tahun lalu. Pada pemeriksaan didapatkan
TD 170/100 mmHg, nadi 95 x/m, RR 28 x/m, suhu afebris, JVP meningkat, pitting edema,
hepatojugular reflux (+), rhonki basah halus pada basal kedua paru. Klasifikasi kondisi pasien
yang paling tepat adalah…

A. NYHA I dan stage A


B. NYHA II dan stage B
C. NYHA II dan stage C
D. NYHA III dan stage C
E. NYHA IV dan stage D

© FDI2020
D. NYHA III dan stage C
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien datang dengan keluhan sesak napas
• Sesak bila berjalan dari kamar ke toilet dengan jarak ± 10
meter dan membaik bila duduk
• Pemeriksaan fisik TD 170/100 mmHg, nadi 95 x/m, RR 28 x/m,
suhu afebris, JVP meningkat, pitting edema, hepatojugular
reflux (+), rhonki basah halus pada basal kedua paru

Klasifikasi kondisi pasien yang paling tepat adalah…

© FDI2020
Heart Failure
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

New York Heart Association (NYHA) Classification:


Class I No limitation
Tidak bergejala pada Ordinary physical exercise does not cause undue fatigue,
aktivitas biasa, aktivitas dyspnea or palpitations
berat memicu gejala
Class II Slight limitation of physical activity: comfortable at rest but
Aktivitas biasa picu ordinary activity results in fatigue, dyspnea, or palpitation
gejala
Class III Marked limitation of physical activity: comfortable at rest
Aktivitas ringan/ADL but less than ordinary activity results in symptoms
picu gejala
Class IV Unable to carry out any physical activity without discomfort:
Istirahat/duduk symptoms of heart failure are present even at rest with
bergejala increased discomfort with any physical activity
© FDI2020
ACC/AHA – A New Approach To The Classification of HF
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stage Descriptions Examples


A Beresiko HF, belum ada kelainan Hypertension, CAD, DM, Rheumatic
struktur jantung dan simtom HF fever, Cardiomyopathy
B Ada gangguan struktur jantung LV hypertrophy or fibrosis, LV dilation,
tapi belum ada gejala HF asymptomatic VHD, MI
C Ada gangguan struktur jantung Dyspnea or fatigue et causa LV systolic
dan gejala HF (+) dysfunction, asymptomatic patients with
HF
D Patient with end stage disease Frequently hospitalized pts, pts awaiting
heart transplantion, etc

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiolvaskular Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Edisi: 03. Jakarta, Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. NYHA I dan stage A → belum ada gejala


B. NYHA II dan stage B → sesak mengganggu
aktivitas biasa dan stage B belum ada gejala
C. NYHA II dan stage C → sesak mengganggu
aktivitas biasa
E. NYHA IV dan stage D → sesak saat istirahat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Klasifikasi kondisi pasien yang paling


tepat adalah…

D. NYHA III dan stage C

© FDI2020
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ny. Lila, 46 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu.
Sebelumnya pasien mengaku badannya mudah lemas sejak 4 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan TD 100/70 mmHg, nadi 45 x/m, RR 12 x/m, suhu afebris. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan hasil berikut.

Tatalaksana yang sesuai pada kasus ini adalah…


A. Pacemaker
B. Observasi dan monitor
C. Atropin 0,5 mg IV
D. Atropin 5 mg IV
E. Dopamin 2 mg/kgbb IV

© FDI2020
A. Pacemaker
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien mengalami penurunan kesadaran
• Keluhan badan mudah lemas
• Nadi 45 x/m
• EKG: AV block derajat 2 Mobitz 2

Tatalaksana yang sesuai pada kasus ini adalah…

© FDI2020
AV Block
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Grade I
PR interval memanjang
secara konstan
Grade II Mobitz 1
Escape beat + PR interval
semakin memanjang
Grade II Mobits 2
Escape beat + PR interval
konstan
Grade III (Total AV Block)
Gelombang P dan QRS
kompleks berjalan sendiri-
sendiri

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Cek tanda stabil atau tidak(penurunan kesadaran,


nyeri dada, sesak, hipotensi, akral dingin)
• Jika tanda (-) = stabil → O2 + observasi
• Jika tanda (+) = tidak stabil → Atropin 0,5 mg IV
bolus maksimal 6 kali → Pacemaker (jika tidak
berhasil dengan atropin)
• Khusus AV block grade II mobitz 2 dan Total AV
block → langsung pacemaker

Sumber: American Heart Association. 2018. Guideline on Bradycardia and


Cardiac Conduction Delay. Journal of American College Cardiology.
Washington, D.C., United States.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Observasi dan monitor → pasien stabil


C. Atropin 0,5 mg IV → AV block grade I dan AV
block grade II mobitz 1
D. Atropin 5 mg IV → kurang tepat
E. Dopamin 3 mg/kgbb IV → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tatalaksana yang sesuai pada kasus


ini adalah…

A. Pacemaker

© FDI2020
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ny. Risa, 26 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri dada hebat dan sesak napas
mendadak. Pasien baru saja melahirkan 1 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 130/90 mmHg, nadi 112x/m, RR 28 x/m, suhu afebris. Pemeriksaan fisik
didapatkan ronkhi basah kasar di kedua lapang paru, disertai bunyi gallop S3 pada jantung,
tungkai tampak bengkak dan teraba hangat. Pada EKG didapatkan gambaran RBBB,
deviasi aksis ke kanan, inverted T pada V2 dan V3. Diagnosis pasien ini adalah…
A. Acute valve dysfunction
B. Acute coronary syndrome
C. Eisenmenger syndome
D. Kor pulmonale akut
E. Efusi pericardial

© FDI2020
D. Kor pulmonale akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien mengalami nyeri dada dan sesak napas mendadak
• Post partum 1 hari yang lalu
• TTV: TD 130/90 mmHg, nadi 112 x/m, RR 28 x/m
• Pemeriksaan fisik: ronkhi basah kasar di kedua lapang paru,
gallop S3, tungkai kanan edema (+)
• EKG: RBBB, RAD, inverted T pada V2-V3

Diagnosis pasien ini adalah…


© FDI2020
Kor Pulmonale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perubahan struktur dan fungsi ventrikel


kanan (cor) akibat gangguan pada
sistem respirasi (pulmonale)

Gangguan paru → hipertensi pulmonal


→ peningkatan resistensi → RVH →
gagal jantung kanan

© FDI2020
Kor Pulmonale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akut Kronis
Gagal jantung kanan akibat Gagal jantung kanan akibat
hipertensi pulmonal yang terjadi penyakit paru kronik, sehingga
secara cepat dan mendadak → menyebabkan hipertensi
emboli paru, ARDS pulmonal yang terjadi secara
perlahan dan progresif → PPOK,
sistemik sklerosis, post
lobektomi/pneumektomi

Gejala Pemeriksaan
• Sesak napas • S2 mengeras
• Batuk lama • Murmur ec insufisiensi trikuspid
• JVP >>> dan pulmonal
• Hepatomegali • S3 gallop
• Asites • S4 mengeras saat inspirasi
• Edema perifer

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Acute valve syndrome → sesak, sinkop, nadi


ireguler, murmur pada auskultasi
B. Acute coronary syndrome → nyeri dada kiri
menjalar hingga lengan, rahang, punggung kiri,
didapatkan perubahan EKG
C. Eisenmenger syndrome → terdapat riwayat PJB
asianotik yang tidak mendapat terapi adekuat
E. Efusi pericardial → trias Beck

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien ini adalah…

D. Kor pulmonale akut

© FDI2020
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak 14 tahundatang dengan keluhan demam 4 hari disertai pegal-pegal pada otot dan
sendi. Selain itu juga terdapat keluhan batuk berdahak dan sulit bernapas. Pasien
mempunyai riwayat gangguan sekat bilik jantung. Pemeriksaan fisik didapatkan bercak roth
pada funduskopi dan splinter haemorrhage pada kuku. Pemeriksaan tanda vital TD 140/90
mmHg, RR 24 x/m, suhu 38,8oC. Pemeriksaan fisik paru didapatkan ronkhi kasar di area paru
kanan, sdangkan pada pemeriksaan jantung didapatkan pansistolik pada area lower left
sternal border. Para urinalisis didapatkan hematuria. Diagnosis yang paling tepat pada
pasien adalah…
A. Rheumatic heart disease
B. Infective endocarditis
C. Myocarditis
D. Rheumatic fever
E. Ventricular septal defect

© FDI2020
B. Infective endokarditis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Demam, atralgia, myalgia
• Hipertensi + hematuria
• Riwayat gangguan sekat bilik jantung + pansistolik lower left
sternal border
• Funduskopi bercak roth
• Splinter haemorrhage
• Batuk berdahak + takipnea + ronkhi kasar

Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah…


© FDI2020
Infective endokarditis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor resiko:
• Anak dengan PJB sianotik
• Pemasangan central venous cathether
• Rheumatic heart disease
• Riwayat endokarditis infektif sebelumnya
• Menjalani prosedur tertenu pada daerah gigi dan mulut
• Katup prostetik atau materi prostetik untuk repair katup
jantung

© FDI2020
Manifestasi klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Subakut Akut
• Lesu, BB turun • Demam tinggi dan tampak sakit
• Intoleransi aktivitas fisik berat
• Atralgia, myalgia, diaphoresis • Disebabkan infeksi Stafilokokus
• Disebabkan bakteri S. viridan aureus
dan koagulase negatif
stafilokokus

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiolvaskular Indonesia. 2016. Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah. Edisi: 01. Jakarta, Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rheumatic heart disease → tidak ada riwayat


demam rematik dan temuan kerusakan katup
yang menetap
C. Myocarditis → perjalanan penyakit nonspesifik
D. Rheumatic fever → tidak ada karakteristik kriteria
JONES untuk demam rematik
E. Ventricular septal defect → pasien mengalami
VSD, tapi tidak menjelaskan gejala lain yang
dialami pasien

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang paling tepat pada


pasien ini adalah…

B. Infective endokarditis

© FDI2020
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi usia 2 hari dikeluhkan oleh ibunya karena biru sejak lahir. Pasien tampak sesak
nafas, lemas, dan kesulitan mengisap susu. Riwayat persalinan prematur. Pemeriksaan fisik
tampak sianosis pada sekitar bibir. Auskultasi jantung didapatkan bising sistolik di parasternal
kiri. Gambaran apa yang tampak pada pemeriksaan radiologi pasien tersebut?
A. Boot shape heart
B. Water bottle sign
C. Jug handle appearance
D. Egg on side appearance
E. Egg in cup appearance

© FDI2020
D. Egg on side appearance
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang bayi keluhan biru sejak lahir. Tampak sesak nafas,
lemas, dan kesulitan mengisap susu
• Riwayat persalinan prematur
• Pemeriksaan fisik: sianosis di sekitar bibir
• Auskultas jantung: bising sistolik di parasternal kiri (PDA yang
besar,VSD atau Left Ventricular Outflow Tract
Obstruction/LVOTO)

Gambaran apa yang tampak pada pemeriksaan radiologi


pasien tersebut?
© FDI2020
Transposition of Great Arteries
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan kelainan kongenital dimana


terjadi pertukaran posisi aorta dengan
arteri pulmonal

Terjadi aliran paralel:


• Dimana darah dari ventrikel kanan
masuk ke aorta dan langsung ke
seluruh tubuh
• Sedangkan darah dari ventrikel kiri
masuk ke arteri pulmolis menuju paru
kembali lagi ke atrium kiri

© FDI2020
Gejala dan Tanda:
• Sianosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gagal jantung kongestif: sesak nafas, kesulitan


mengisap susu dan gagal tumbuh kembang

Pemeriksaan fisik:
• Sianosis
• Takipnea
• Auskultas jantung: S2 tunggal dan keras, bising
jantung umunya tidak terdengar, bising sistolik di
parasternal kiri (PDA yang besar,VSD atau Left
Ventricular Outflow Tract Obstruction/LVOTO)

Gambaran radiologi: tampak egg on side


appearance (bayangan jantung oval seperti telur)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiolvaskular Indonesia. 2016. Panduan


Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah. Edisi: 01. Jakarta, Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Boot shape heart → Tetralogy of Fallot


B. Water bottle sign → Pericardial effusion
C. Jug handle → Primary pulmonary artery
hypertension
E. Egg in cup appearance → Constrictive
Pericarditis

© FDI2020
Jadi, Gambaran yang tampak pada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pemeriksaan radiologi pasien tersebut


adalah…

D. Egg on side appearance

© FDI2020
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke UGD dengan berdebar-debar dan nyeri dada
sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik TD 100/60, nadi 180 x/m irreguler, pulsus defisit
(+), RR 20 x/m, suhu 36 Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah…
A. Kardioversi
B. Defibrilasi
C. Beta blocker
D. Adenosin flush
E. Furosemide

© FDI2020
A. Kardioversi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan berdebar-debar dan nyeri dada sejak 2
hari yang lalu
• Pemeriksaan fisik: TD 1--/60 mmHg, nadi 180 x/m irreguler,
pulsus defisit (+)

Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah…

© FDI2020
Atrial Fibrilasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: Aritmia takikardia


dengan QRS sempit
irreguler

Pemeriksaan fisik:
• Nadi > 100x/m (irreguler)
• Pulsus defisit
• EKG: QRS sempit irreguler

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• AF stable: vagal manuver, B blocker,


Calcium channel blocker
• AF unstable (nyeri dada, penurunan
kesadaram, hipotensi, sesak):
kardioversi 120-200 joule

Sumber: American Heart Association. 2014. Management


of patients with Atrial Fibrillation. Journal of American
College Cardiology. Washington, D.C., United States.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Defibrilasi → tidak tepat


C. Beta blcoker → tidak tepat
D. Adenosin flush → tidak tepat
E. Furosemide → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah…

A. Kardioversi

© FDI2020
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke UGD karena sesak nafas disertai nyeri dada seperti
di tusuk pisau mendadak sekitar 30 menit yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri pada kaki
kanan disertai bengkak. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, nadi 82 x/m, RR 26 x/m,
suhu 37 C. Pada foto thoraks ditemukan gambaran humptons hump sign. Apa diagnosis
yang tepat pada kasus ini?
A. Edema paru
B. SKA
C. Emboli paru
D. Atelektasis
E. Perikarditis

© FDI2020
C. Emboli paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan sesak nafas disertai nyeri dada seperti di
tusuk pisau mendadak
• Pasien juga mengeluh nyeri pada kaki kanan disertai
bengkak
• Foto thoraks ditemukan gambaran humpstons hump sign

Apa diagnosis yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Emboli paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: sumbatan pada pembuluh darah pulmonalis


Penyebab tersering adalah DVT, akibat trombus DVT lepas
dan menyumbat pembuluh darah di paru

Gejala klinis:
• Sesak nafas mendadak
• Nyeri dada seperti di tusuk
• Batuk berdarah
• Sianosis

© FDI2020
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• EKG: S yang dalam di lead I, Q yang dalam di


lead III, T inversi di lead III
• Foto thoraks: Hampton’s hump sign (gambaran
radiopad bentuk segitiga)
• D-dimer meningkat

Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory Medicine 6th


Edition. Elsevier, United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Edema paru → tidak tepat


B. SKA → tidak tepat
D. Atelektasis → tidak tepat
E. Perikarditis → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah…

C. Emboli paru

© FDI2020
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang dengan keluhan nyeri mata kanan yang hebat
disertai mata merah, hilangnya fungsi penglihatan dan silau apabila terkena cahaya.
Pasien memiliki riwayat operasi katarak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan oftalmologis
didapatkan VOD NLP, palpebra edema dan hiperemis, kemosis, edema kornea, hipopion,
dan gerakan bola mata dirasakan terbatas oleh karena nyeri. Apa tatalaksana yang
tepat pada pasien tersebut?
A. Antibiotik topikal
B. Mast cell stabilizer
C. Kortikosteroid topikal
D. Antibiotik intravena
E. Siklopegik

© FDI2020
D. Antibiotik intravena
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• laki-laki berusia 52 tahun, nyeri mata kanan yang hebat
disertai mata merah, hilangnya fungsi penglihatan dan
silau apabila terkena cahaya.
• Riwayat operasi katarak 3 hari yang lalu.
• Pemeriksaan oftalmologis didapatkan VOD NLP, palpebra
edema dan hiperemis, kemosis, edema kornea, hipopion,
dan gerakan bola mata dirasakan terbatas oleh karena
nyeri
Tatalaksana yang tepat adalah . . . .

© FDI2020
Anamnesis

Mata merah Mata merah Mata tenang Mata tenang


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

visus normal visus turun visus turun visus tenang


mendadak perlahan

• Konjungtivitis • Keratitis • Uveitis • POAG


• Trakoma • Keratokonjung posterior • Gangguan
• Xeroftalmia tivitis • Perdarahan refraksi
• Pterigium • Uveitis anterior vitreous • Katarak
• Episkleritis • Glaukoma • Ablasio retina • Retinopati HT
• Penyakit akut • CRAO & • Retinopati DM
kelopak mata • Endoftalmitis CRVO • ARMD
(hordeolum, • Panoftalmitis • Neuritis optik • Retinitis
blefaritis, • Trauma • Dislokasi lensa pigmentosa
kalazion) mekanis/kimia • Papiloedema

© FDI2020
Panoftalmitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mata merah, visus turun


• Radang pada seluruh bola mata termasuk sklera dan
kapsul tenon
• Etiologi :
• Trauma, ulkus kornea perforasi, komplikasi endoftalmitis
• Gejala dan tanda :
• Nyeri yang sangat, palpebra edema, sulit di buka, hipopion,
kornea keruh, vitreus keruh, ditambah dengan nyeri dan
hambatan pergerakan bola mata dan proptosis
• Tatalaksana :
• Antibiotik sistemik intravena
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Antibiotik topikal → tidak tepat


B. Mast cell stabilizer → tatalaksana konjungtivitis
vernal
C. Kortikosteroid topikal → tidak tepat
E. Siklopegik → untuk melepas/mencegah sinekia
pada uveitis anterior

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Antibiotik intravena

© FDI2020
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 56 tahun datang ke dokter dengan keluhan dirasakan ada bintik hitam
pada mata terutama di bagian tengah penglihatan. Pada pemeriksaan dengan funduskopi
didapatkan lingkaran abu-abu, drusen (+). Pada pemeriksaan amsler grid pasien melihat
garis tampak bergelombang. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. CRAO
B. Glaukoma kronis
C. Retinopati hipertensi
D. Retinopati diabetikum
E. ARMD

© FDI2020
E. ARMD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan 60 tahun
• Terasa ada bintik hitam terutama dibagian tengah
penglihatan
• Funduskopi : didapatkan lingkaran abu-abu, Drusen (+)
• Pada pemeriksaan amsler grid pasien melihat garis
tampak bergelombang.

Diagnosis yang tepat adalah...


© FDI2020
Anamnesis

Mata merah Mata merah Mata tenang Mata tenang


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

visus normal visus turun visus turun visus tenang


mendadak perlahan

• Konjungtivitis • Keratitis • Uveitis • POAG


• Trakoma • Keratokonjung posterior • Gangguan
• Xeroftalmia tivitis • Perdarahan refraksi
• Pterigium • Uveitis anterior vitreous • Katarak
• Episkleritis • Glaukoma • Ablasio retina • Retinopati HT
• Penyakit akut • CRAO & • Retinopati DM
kelopak mata • Endoftalmitis CRVO • ARMD
(hordeolum, • Panoftalmitis • Neuritis optik • Retinitis
blefaritis, • Trauma • Dislokasi lensa pigmentosa
kalazion) mekanis/kimia • Papiloedema

© FDI2020
Degenerasi makula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Paling sering pada orang tua (>50 tahun)


• Kerusakan makula → central vision → jarang menyerang sisi perifer
retina sehingga jarang buta total
• Faktor risiko : merokok, genetik, ras Caucasian
• Dibedakan menjadi tipe “kering” dan “basah”
• Timbul gejala defek lapang pandang centra (skotoma)

© FDI2020
Amsler Grid / Kisi-kisi Amsler
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gunakan kacamata atau alat bantu lihat yang bisa


digunakan
• Tutup salah satu mata
• Dengan cahaya cukup baca kisi-kisi amsler dengan jarak 12-
15 inch
• Pandangi fokus tepat di titik hitam yang berada di tengah kisi-
kisi
• Saat melihat titik, perhatikan lapang pandang tepi/sekitarnya
apakah garis tampak lurus atau kabur, berkelok, hitam atau
hilang
• Ulangi pada mata sebelah
• Normalnya garis pada kisi kisi tetap tampak lurus
© FDI2020
Amsler Grid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

For someone with AMD, an Amsler


grid may appear to have wavy lines or
blank spots.

© FDI2020
Gambaran khas degenerasi makula
→ badan drusen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patofisiologi : deposit (drusen) di bawah retina, dan


terkadang disertai neovaskularisasi di retina

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. CRAO → cherry red spot pada funduskopi, mendadak


B. Glaukoma kronis → tunnel vision, ARMD → skotoma
sentral
C. Retinopati hipertensi → fenomena crossing, flame
shapped
D. Retinopati diabetikum → neovaskularisasi

© FDI2020
Jadi, diagnosa pada pasien tersebut adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. ARMD

© FDI2020
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang dengan keluhan mata kabur mendadak sejak 1
hari yang lalu. Tidak disertai rasa nyeri, tidak merah, pasien memiliki riwayat hipertensi yang
tidak terkontrol. Pada pemeriksaan funduksopi didapatkan gambaran flame hemorrhage
pada keempat kuadran, disertai hard exudate dan cotton wool spot. Apakah diagnosis
yang tepat pada pasien tersebut?
A. Retinopati hipertensi
B. Retinopati diabetikum
C. Central retinal artery occlusion
D. Central retinal vein occlusion
E. Ablatio retina

© FDI2020
D. Central retina vein occlusion
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 57 tahun
• Mata kabur mendadak 1 hari yang lalu,tidak nyeri, tidak
merah, riwayat hipertensi tidak terkontrol
• Funduksopi : gambaran flame hemorrhage pada
keempat kuadran, disertai hard exudate dan cotton wool
spot
Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
CRVO (Central Retina Vein Occlusion)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keluhan : pandangan kabur


• Pemeriksaan : dilatasi vena, perdarahan di semua
kuadran, cotton wool spot, edema retina
• Tatalaksana : memperbaiki underlying disease, laser
fotokoagulasi

© FDI2020
BRVO (Branch Retina Vein Occlusion)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keluhan : pandangan kabur tergantung lokasi


• Pemeriksaan : vena dilatasi dan bergerombol,
perdarahan dot & blot, retinal edema, cotton wool spot
• Tatalaksana : memperbaiki underlying disease, laser
fotokoagulasi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Retinopati hipertensi → fenomena crossing, flame


shapped
B. Retinopati diabetikum → neovaskularisasi
C. Central retinal artery occlusion → cherry red spot
E. Ablatio retina → tobacco dust appearance

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Central retina vein occlusion

© FDI2020
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang dengan kedua mata nyeri mendadak sejak 3 jam
yang lalu. Pasien mengatakan mata merah, disertai pandangan buram, nyeri kepala dan
mual. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan VODS 6/60, injeksi sklera (+), COA
dangkal, lensa keruh, shadow test (+), TIO OD/OS : 33/35 mmHg. Apakah diagnosis yang
tepat pada pasien tersebut?
A. Katarak matur dengan glaukoma fakomorfik
B. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakomorfik
C. Katarak imatur dengan glaukoma fakomorfik
D. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakolitik
E. Katarak imatur dengan glaukoma fakolitik

© FDI2020
C. Katarak imatur dengan glaukoma
fakomorfik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki 56 tahun
• Kedua mata nyeri mendadak, mata merah, pandangan
buram, nyeri kepala, dan muntah
• Pemeriksaan oftalmologis : VODS 6/60, injeksi sklera (+),
COA dangkal, lensa keruh, shadow test (+), TIO OD/OS :
33/35 mmHg
Diagnosa yang tepat adalah...

© FDI2020
Katarak (2)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor risiko : Usia, DM, merokok, alhokol


• Gejala : penglihatan menurun perlahan seperti melihat awan
• Pemeriksaan fisik : visus turun, tidak membaik dengan pinhole,
iris shadow, fundus reflek
• Tatalaksana : ekstraksi katarak (Phacomulsifikasi, ICCE, ECCE)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KLASIFIKASI KATARAK
Katarak Imatur Katarak matur Katarak Hipermatur
• Visus > 1/60 • Visus 1/300 sampai dengan • Lensa keruh rata warna mulai
• Lensa keruh sebagian persepsi cahaya (+) kekuningan
• Fundus reflek (+) • Lensa keruh rata • Korteks lensa mencair, nukleus
• Iris shadow (+) • Fundus reflek (-) tenggelama (morgagni)
• Iris shadow (-) • Fundus reflek (-)
• Iris shadow pseudo positif

© FDI2020
Glaukoma Fakogenik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan suatu glaukoma akibat lensa, bisa berupa


sudut terbuka maupun sudut tertutup

• Glaukoma fakomorfik → glaukoma sekunder sudut


tertutup akibat katarak imatur/lensa intumesen, dislokasi
lensa
• Glaukoma fakolitik → glaukoma sekunder sudut terbuka
akibat partikel lensa yang bocor→ katarak hipermatur

• Glaukoma fakoanalitik → akibat reaksi kompleks imun


terhadap partikel lensa akibat operasi katarak
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Katarak matur dengan glaukoma fakomorfik → salah


B. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakomorfik → salah
D. Katarak hipermatur dengan glaukoma fakolitik → salah
E. Katarak imatur dengan glaukoma fakolitik → salah

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Katarak imatur dengan glaukoma


fakomorfik

© FDI2020
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 30 tahun datang dengan keluhan gatal pada mata kanan sejak 5 hari yang
lalu. Pasien memiliki riwayat miopia ringan dan pasien merupakan seorang atlit renang yang
menggunakan lensa kontak ketika berenang. Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan
VOD 6/15 tampak ring shapped lession. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien
tersebut?
A. PHMB 0,02%
B. Natamycin 5%
C. Sodium cromoglycate 2%
D. Gentamycin salep mata
E. Chloramphenicol tetes mata

© FDI2020
A. PHMB 0,02%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita 30 tahun
• Gatal pada mata kanan sejak 5 hari yang lalu. Riwayat
miopia ringan dan pasien merupakan seorang atlit
renang yang menggunakan lensa kontak ketika
berenang.
• Pemeriksaan oftalmologis didapatkan VOD 6/15 tampak
ring shapped lession.
Tatalaksana yang tepat adalah...

© FDI2020
Keratitis Acanthamoeba
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala umum keratitis :


−Silau (photophobia)
−Mata berair (epifora)
−Visus menurun
−Sakit ringan sampai berat
• Keratitis acanthamoeba memberikan rasa sakit berat dan
sering pada pasien dengan riwayat pemakai lensa kontak
• Disebabkan oleh mikroorganisme Acanthamoeba
castellani dan Acanthamoeba polyphaga
© FDI2020
Keratitis Acanthamoeba
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala dan tanda :


• Penurunan penglihatan, nyeri
• Permukaan ireguler dan kelabu, pseudodendrit epitel, infiltrat
lokal atau difus
• Ring shaped lession (+)
• Tatalaksana :
• Debridement epitel
• Amoebisida : polyhexamethylene biguanide (PHMB) 0,02%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Natamycin 5% → keratitis fungal


C. Sodium cromoglycate 2% → konjungtivitis vernal
D. Gentamycin salep mata → keratitis bakterial
E. Chloramphenicol tetes mata → keratitis bakterial

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. PHMB 0,02%

© FDI2020
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 30 tahun datang dengan keluhan mata merah, pandangan kabur dan
silau ketika terkena cahaya sejak satu minggu yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan OD
injeksi konjungtiva, injeksi silier, keratic precipitate, sel dan flare di COA, TIO 23 mmHg.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Keratitis herpes simplex virus
B. Uveitis posterior
C. Uveitis anterior
D. Glaukoma akut
E. Konjungtivitis viral

© FDI2020
C. Uveitis anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan 30 tahun
• Mata merah, pandangan kabur dan silau ketika terkena
cahaya sejak satu minggu yang lalu.
• Pemeriksaan : OD injeksi konjungtiva, injeksi silier, keratic
precipitate, sel dan flare di COA, TIO 23 mmHg.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah...

© FDI2020
Anamnesis

Mata merah Mata merah Mata tenang Mata tenang


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

visus normal visus turun visus turun visus tenang


mendadak perlahan

• Konjungtivitis • Keratitis • Uveitis • POAG


• Trakoma • Keratokonjung posterior • Gangguan
• Xeroftalmia tivitis • Perdarahan refraksi
• Pterigium • Uveitis anterior vitreous • Katarak
• Episkleritis • Glaukoma • Ablasio retina • Retinopati HT
• Penyakit akut • CRAO & • Retinopati DM
kelopak mata • Endoftalmitis CRVO • ARMD
(hordeolum, • Panoftalmitis • Neuritis optik • Retinitis
blefaritis, • Trauma • Dislokasi lensa pigmentosa
kalazion) mekanis/kimia • Papiloedema

© FDI2020
Uveitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Peradangan pada badan uvea (iris, badan silier, koroid)


• Uveitis anterior → iridosiklitis
• Uveitis intermediate → mengenai pars plana corpus siliaris hingga
tepi retina
• Uveitis posterior → koroiditis retinitis
• Uveitis difus → inflamasi pada semua lapisan uvea

© FDI2020
Uveitis Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Inflamasi badan silier dan iris/iridosiklitis


• Gejala dan tanda :
• Mata merah, nyeri, fotofobia
• Visus turun
• Injeksi silier
• Keratik presipitat (deposit sel inflamasi di kornea)
• Sinekia ( posterior : perlekatan iris dengan lensa, anterior :
perlengketan iris dengan kornea)
• Cell dan flare (kekeruhan cairan di bilik mata depan)
• Hipopion

© FDI2020
Uveitis Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Lokal :
• Kortikosteroid
• Atropine 1% eyedrop (midriatikum/siklopegik untuk cegah
sinekia)
• Sistemik
• Kortikosteroid
• Analgesik
• Imunosupresan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Keratitis herpes simplex virus → lesi dendritik


B. Uveitis posterior → penurunan visus, floaters (+)
D. Glaukoma akut → mata merah, nyeri, COA dangkal, TIO
tinggi
E. Konjungtivitis viral → sekret mukoserosa, keratic
precipitate (-)

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Uveitis anterior

© FDI2020
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang untuk pemeriksaan mata rutin, pasien
menggunakan kacamata OS-2.00 , OD -1.25. Pada pemeriksaan fisik VOD 6/6 dengan
koreksi lensa S-1.25, dan VOS 6/20 tidak dapat terkoreksi. Hirschberg mata kanan jatuh di
tengah, mata kiri jatuh di sisi medial. Apa tatalaksana pada kasus tersebut?
A. Perbaiki ukuran kacamata
B. Operasi strabismus
C. Edukasi bahwa kejadian ini akan membaik saat remaja
D. Eye patch
E. Air mata buatan

© FDI2020
D. Eye patch
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 7 tahun datang untuk pemeriksaan mata
rutin, pasien menggunakan kacamata OS-2.00 , OD -1.25.
• Pemeriksaan : VOD 6/6 dengan koreksi lensa S-1.25, dan
VOS 6/20 tidak dapat terkoreksi. Hirschberg mata kanan
jatuh di tengah, mata kiri jatuh di sisi medial.
Tatalaksana pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Ambliopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : keadaan dimanatajam pengliahatan tidak


mencapai optimal sesuai usia dan intelegensinya
walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya
• Etiologi : kurangnya rangsangan untuk meningkatkan
perkembangan penglihatan
• Ambliopia :
• Sensoris : contohnya katarak
• Visual deprivasi : contohnya strabismus
• Refraktif
• Gejala : pandangan kabur tidak bisa dikoreksi hingga normal
tanpa kelainan organik (pada ambliopia refraktif) didapatkan
strabismus/ kelainan organik yang menghambat bayangan
jatuh ke retina. © FDI2020
Ambliopia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Semakin dini semakin baik → diharapkan terjadi
plastisitas otak
• Tatalaksana sesuai dengan penyebab yang mendasari
• Bila pada anisometropia → terkadang pemberian lensa
kacamata dapat memperbaiki ambliopia
• Terapi oklusi

© FDI2020
Terapi oklusi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Patching pada mata yang sehat → stimulasi


mata yang mengalami ambliopia
• Tidak ada kesepakatan mengenai durasi
patching → berkisar 2-12 jam, bergantung
tingkat keparahan ambliopia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Perbaiki ukuran kacamata → pada pasien ambliopia


bukan karena anisometropia
B. Operasi strabismus → dilakukan pada fase akhir
C.Edukasi bahwa kejadian ini akan membaik saat remaja
→ tidak bila tidak diterapi
E. Air mata buatan → tatalaksana dry eye syndrome

© FDI2020
Jadi, tatalaksana kasus tersebut adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Eye patch

© FDI2020
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 19 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur saat
melihat jarak jauh. Pada pemeriksaan didapatkan :
VOD 6/15 koreksi dengan S-0.50 → 6/6,6, S-0.75 → 6/6, S-1.00 → 6/6, S-1.25 → 6/7.5
VOS 6/30 koreksi dengan S-1.75 → 6/6.6, S-2.00 → 6/6, S-2.25 → 6/6, S-2.50 → 6/7.5
Resep kaca mata yang tepat untuk pasien ini adalah
A. OS S-0.75 OD S-2.00
B. OS S-1.00 OD S-2.00
C. OS S-1.00 OD S-2.25
D. OS S-1.75 OD S-0.50
E. OS S-2.00 OD S-0.75

© FDI2020
E. OS S-2.00 OD S-0.75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
VOD 6/15 koreksi dengan S-0.50 → 6/6,6, S-0.75 → 6/6, S-
1.00 → 6/6, S-1.25 → 6/7.5
VOS 6/30 koreksi dengan S-1.75 → 6/6.6, S-2.00 → 6/6, S-
2.25 → 6/6, S-2.50 → 6/7.5

Resep kaca mata yang tepat untuk pasien ini adalah . .

© FDI2020
Anamnesis

Mata merah Mata merah Mata tenang Mata tenang


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

visus normal visus turun visus turun visus tenang


mendadak perlahan

• Konjungtivitis • Keratitis • Uveitis • POAG


• Trakoma • Keratokonjung posterior • Gangguan
• Xeroftalmia tivitis • Perdarahan refraksi
• Pterigium • Uveitis anterior vitreous • Katarak
• Episkleritis • Glaukoma • Ablasio retina • Retinopati HT
• Penyakit akut • CRAO & • Retinopati DM
kelopak mata • Endoftalmitis CRVO • ARMD
(hordeolum, • Panoftalmitis • Neuritis optik • Retinitis
blefaritis, • Trauma • Dislokasi lensa pigmentosa
kalazion) mekanis/kimia • Papiloedema

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S-(C>S) apabila (C<S) → Astigmatisma
kompleks

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395 © FDI2020


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OS S-0.75 OD S-2.00 → tidak tepat


B. OS S-1.00 OD S-2.00 → tidak tepat
C. OS S-1.00 OD S-2.25 → tidak tepat
D. OS S-1.75 OD S-0.50 → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, resep kacamata yang tepat adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. OS S-2.00 OD S-0.75

© FDI2020
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke dokter dengan keluhan pandangan kabur
untuk melihat jauh. Mata tidak merah dan nyeri. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 2/60
dikoreksi dengan S-6.25 menjadi 6/6, VOS 6/30 dikoreksi dengan S-2.75 menjadi 6/6.
Bagaimana penulisan resep kacamata pada pasien yang benar?
A. OS S-2.75 dan OD S-6.25
B. OS S-3.25 dan OD S-6.25
C. OS S-2.75 dan OD S-5.75
D. OS S-2.25 dan OD S-5.25
E. OS S-3.00 dan OD S-5.75

© FDI2020
C. OS S-2.75 dan OD S-5.75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pandangan kabur saat melihat jauh
• VOD 2/60 dikoreksi dengan S-6.25 menjadi 6/6
• VOS 6/30 dikoreksi dengan S-2.75 menjadi 6/6

Resep kacamata yang tepat adalah . . . .

© FDI2020
Anamnesis

Mata merah Mata merah Mata tenang Mata tenang


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

visus normal visus turun visus turun visus tenang


mendadak perlahan

• Konjungtivitis • Keratitis • Uveitis • POAG


• Trakoma • Keratokonjung posterior • Gangguan
• Xeroftalmia tivitis • Perdarahan refraksi
• Pterigium • Uveitis anterior vitreous • Katarak
• Episkleritis • Glaukoma • Ablasio retina • Retinopati HT
• Penyakit akut • CRAO & • Retinopati DM
kelopak mata • Endoftalmitis CRVO • ARMD
(hordeolum, • Panoftalmitis • Neuritis optik • Retinitis
blefaritis, • Trauma • Dislokasi lensa pigmentosa
kalazion) mekanis/kimia • Papiloedema

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S(C>S)

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
© FDI2020
Anisometropia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kedua mata memiliki focus yang berbeda akibat


perbedaan kekuatan refraksi antara kedua mata yang
signifikan
• Koreksi Kacamata :
1. Mata yang lebih sehat dikoreksi maksimal
2. Mata yang lebih kabur diresepkan dengan selisih maksimal dari
koreksi mata yang sehat

Miopia → perbedaan S(-) > 3.0 D


Hipermetropia → perbedaan S(+) > 1.5 D
Astigmatisme → perbedaan C(+/-) > 2.0 D

© FDI2020
Resep kacamata pada kasus ini :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Mata yang lebih sehat dikoreksi maksimal → pada kasus


ini mata yang lebih sehat OS sehingga koreksi OS
adalah S-2.75
2. Mata yang lebih kabur diresepkan dengan selisih
maksimal dari koreksi mata yang sehat → OD dikoreksi
dengan batas maksimal agar selisih kedua mata tidak
menjadi anisometropia sehingga bisa binokuler. Untuk
miopia selisih maksimal yaitu 3.00 jadi 2.75 + 3.00 = 5.75
jadi koreksi untuk OD adalah S-5.75

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OS S-2.75 dan OD S-6.25 → salah


B. OS S-3.25 dan OD S-6.25 → salah
D. OS S-2.25 dan OD S-5.25 → salah
E. OS S-3.00 dan OD S-5.75 → salah

© FDI2020
Jadi, resep kacamata yang benar adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. OS S-2.75 dan OD S-5.75

© FDI2020
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 10 minggu, datang ke


rumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya, 2 hari ini pasien merasa sering
mual. Riwayat persalinan sebelumnya tidak ada kelainan dan semua dalam batas
normal Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5 C. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan IgM toxoplasma (+) dan IgG toxoplasma (+). Apakah tatalaksana yang
paling tepat diberikan?
a. Pemberian asam folat dosis tinggi
b. Spiramycin + asam folat
c. Spiramycin + sulfadiazine
d. Primetamin + sulfadiazine
e. Primetemin + spiramycin

© FDI2020
B. Spiramycin + Asam Folat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita berusia 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 10
minggu
• Riwayat persalinan sebelumnya dalam batas normal
• IgM toxoplasma (+) dan igG toxoplasma (+)

Apakah tatalaksana yang paling tepat diberikan?

© FDI2020
Toksoplasmosis pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Kordosentesis (pengambilan sampel darah janin melalui tali
pusat) ataupun Amniosentesis (aspirasi cairan ketuban)
dengan tuntunan USG. Kordosentesis atau Amniosentesis
dilakukan apabila:
✓Antibodi IgM+
✓Serokonversi dengan interval waktu 2 sampai 3 minggu,
perubahan dari seronegatif menjadi seropositif IgM dan IgG
✓Titer IgG yang tinggi 2 l/1,024 (ELISA)
✓Aviditas IgG < 200an ultrasonografi
Sarwono, 2008 © FDI2020
Toksoplasmosis pada Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Spiramisin (gol. makrolide) 2 - 4 g/hari PO dibagi dalam 4 dosis untuk 3 minggu,
diulangi setelah 2 minggu sampai kehamilan aterm.
• Kombinasi piremitamin, sulfadiazin, dan asam folinik sebagai penggunaan
simultan diberikan selama 21 hari. Piremitamin (fenilpirimidin obat antimalaria).
Dosis piremitamin diberikan sebesar 1 mg/kg/hari PO untuk 3 - 4 hari. Sulfadiazin
50 - 100 mg/kg/hari PO dibagi 2 dosis serta asam folinik 2 kali 5 mg IM tiap
minggu selama pemakaian piremitamin. Pemberian Piremitamin dan
Sulfadiazin disarankan setelah UK 14 minggu (trimester II), dikarenakan efek
teratogenik.
• Sulfadiazin menimbulkan reaksi hematuria dan hipersensitivitas. Piremitamin
menyebabkan depresi sumsum tulang secara gradual dan reversibel dengan
akibat penunlnan platelet, leukopenia, dan anemia yang menyebabkan
tendensi perdarahan. Untuk mengantisipasi hal ini perlu pemeriksaan sel darah
tepi dan platelet 2 kali seminggu serta penggunaan asam folinik dalam bentuk
kalsium leukovorin yang menghambat efek depresi sumsum tulang dari
piremitamin.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Pemberian asam folat dosis tinggi → kurang


tepat, pemberian asam folat untuk mencegah
efek teratogenik dari piremitamin dan sulfadiazin
c. Spiramycin + sulfadiazine → tidak tepat (untuk
trimester 2)
d. Primetamin + sulfadiazine → tidak tepat (untuk
trimester 2)
e. Primetamin + spiramycin → tidak tepat (untuk
trimester 2)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang paling tepat


diberikan adalah ....

B. Spiramycin + Asam Folat

© FDI2020
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 27 tahun P1A0 dirujuk ke UGD RS karena perdarahan masif post partum
yang ditolong oleh bidan di rumah. Plasenta lahir lengkap 30 menit paska bayi lahir, tapi
perdarahan masih banyak. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 123 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan uterus setinggi 1 jari di atas pusat dan lembek. Di bawah ini yang bukan
merupakan tatalaksana kasus di atas adalah…
a. Histerektomi
b. Masase fundus uteri
c. Drip oksitosin
d. Kompresi bimanual
e. Palpasi bimanual

© FDI2020
E. Palpasi Bimanual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun P1A0
• Perdarahan masif post partum yang ditolong oleh bidan di rumah
• Plasenta lahir lengkap 30 menit paska bayi lahir, tapi perdarahan
masih banyak
• Tekanan darah 90/60 mmhg, nadi 123 x/menit
• Uterus setinggi 1 jari di atas pusat dan lembek

Di bawah ini yang bukan merupakan tatalaksana kasus di atas


adalah…
© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderira penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Histerektomi → pilihan terakhir tatalaksana atonia


uteri, dilakukan bila tatalaksana awal gagal
b.Masase fundus uteri
c.Drip oksitosin Merupakan tatalaksana dari ATONIA UTERI

d.Kompresi bimanual

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang bukan merupakan tatalaksana


kasus di atas adalah…

E. Palpasi Bimanual

© FDI2020
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke UGD puskesmas dengan keluahan perut terasa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

nyeri, dan disertai keluar lendir darah dari jalan lahir. Diketahui pasien hamil anak pertama,
saat ini usia kehamilan 38 minggu. Riwayat tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus
disangkal. Riwayat ANC selama ini di bidan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3 C, HIS 3x/10’/30”,
DJJ 155 x/menit, taksiran berat bayi 2600 gr. pada pemeriksaan dalam lengkap didapatkan
pembukaan serviks 10 cm, ketuban (-), letak kepala, Hodge III. Apakah tindakan selanjutnya
yang dilakukan dokter?
a. Manuver crede
b. Rujuk
c. Pimpin persalinan
d. Injeksi oksitosin 10 IU
e. SC

© FDI2020
C. Pimpin Persalinan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KEYWORD

• Pasien 25 tahun ke UGD puskesmas dengan keluhan nyeri perut dan keluar cairan bening
• HIS 3x/10’/30”, DJJ 155 x/menit, taksiran berat bayi 2600 gr
• pada pemeriksaan dalam lengkap didapatkan pembukaan serviks 10 cm, ketuban (-), letak
kepala, Hodge III

APAKAH TINDAKAN BERIKUTNYA YANG DILAKUKAN DOKTER?

© FDI2020
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam


1 Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm hingga sampai lengkap
(+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam

Pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KALA 2 Primigravida → 2 jam


Multigravida → 1 jam

Segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,


3 sekitar 30 menit

4 Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum

Sarwono, 2008 © FDI2020


KALA II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kala II adalah dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir


lengkap. Pada primigravida bayi lahir dalam waktu 2 jam,
sedangkan multigravida bayi lahir dalam waktu 1 jam

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Manuver Crede → tidak tepat (tekanan fundus


uteri dari atas)
B. Rujuk → tidak tepat (bayi dapat dilahirkan
secara pervaginam dan dapat dilakukan di
puskesmas)
D. Injeksi oksitosin 10 IU → tidak tepat (dilakukan
setelah kala II selesai, untuk melahirkan
plasenta)
E. SC → tidak tepat (bayi dapat dilahirkan secara
pervaginam, SC harus dilakukan di faskes
lanjutan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan selanjutnya yang dilakukan


oleh dokter adalah…

C. Pimpin persalinan

© FDI2020
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu ke IGD


Puskesmas karena nyeri perut akan melahirkan. Saat dilakukan pemeriksaan dalam
didapat pembukaan lengkap, kemudian dipimpin untuk bersalin. Bayi lahir dengan
BBL 2900 gram. Dilakukan manajemen kala III, namun setelah 15 menit plasenta tak
kunjung lahir kemudian di injeksi oksitosin 10 unit ulangan. Pasien tampak lemah.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, Nadi 100
x/menit, RR 20 x/menit, dan suhu 36,8oC. Tampak tali pusat menjulur keluar dari
vagina. 15 menit kemudian plasenta belum juga lahir Apakah tatalaksana yang
tepat pada kasus ini?
a. Rujuk
b. Manual plasenta
c. Resusitasi cairan
d. Drip oksitosin
e. Injeksi oksitosin 10 unit IM

© FDI2020
A. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun G1P0A0 UK 37 minggu datang ke IGD
Puskesmas
• Nyeri perut akan melahirkan
• Bayi lahir dengan BBL 2900 gram
• Dilakukan manajemen kala III, namun setelah 15 menit plasenta tak
kunjung lahir injeksi oksitosin 10 unit ulangan
• 15 menit kemudian plasenta belum juga lahir

Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam


1 Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm hingga sampai lengkap
(+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam

Pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KALA 2 Primigravida → 2 jam


Multigravida → 1 jam

Segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,


3 sekitar 30 menit

4 Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum

Sarwono, 2008 © FDI2020


Kala III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Injeksi Oksitosin Peregangan tali pusat terkendali Masase Uterus
• Dalam waktu 1 menit setelah bayi • Ketika uterus berkontraksi setelah inj. Oksitosin, Cek tonus uterus
lahir, berikan Inj. Oksitosisn 10 unit tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
IM di 1/3 paha atas bagian distal lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-
lateral (lakukan aspirasi sebelum hati.
menyuntikan). • Bila uterus tidak berkontraksi segera lakukan
• Inj. dapat diulang 15 menit rangsangan puting payudara.
setelah suntikan pertama. • Bila 15 menit kemudian, plasenta tak kunjung lahir,
• Bila tidak ada oksitosin, lakukan inj. Oksitosin ulangan dan lakukan peregangan tali
rangsangan puting payudara ibu pusat terkendali.
atau minta ibu menyusui → • Dan bila setelah 30 menit, plasenta tak kunjung lahir
menghasilkan oksitosin alami → RUJUK (manual plasenta)

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2020


Retensio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tertahannya atau belum Sarwono, 2008


lahirnya plasenta hingga atau
melebihi 30 menit setelah bayi
lahir.

Tatalaksana:
• Oksitosin 20-40 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL → 60 tpm dan 10 unit IM,
lanjut 20 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL 40 tpm hingga perdarahan
berhenti
• Tarikan tali pusat terkendali → bila gagal MANUAL PLASENTA
• AB profilaksis DT, Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Manual plasenta → tidak tepat (dilakukan di


Faskes lanjutan)
c. Resusitasi cairan → tidak tepat
d. Drip oksitosin → tidak tepat (dilakukan bila telah
dilakukan dosis pengulangan)
e. Injeksi oksitosin 10 unit IM → tidak tepat (telah
dilakukan injeksi kedua)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah...

A. Rujuk

© FDI2020
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 29 tahun G3P2A1 usia kehamilan 38 minggu dibawa ke


IGD RS oleh suaminya karena perdarahan dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu
disertai nyeri perut hebat sebelumnya. Riwayat persalinan sebelumnya anak
pertama lahir kembar, lagir secara SC. Riwayat tekanan darah tinggi (+),
Pemeriksaan fisik didapatkan ibu somnolen tanda vital didapatkan tekanan darah
80/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36,5oC. DJJ 170
x/menit, uterus tegang. Pemeriksaan inspekulo didapatkan serviks terbuka 3 cm,
perdarahan aktif. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
a. Drip Oksitosin
b. Persalinan pervaginam
c. Ekstraksi vakum
d. SC
e. Rujuk

© FDI2020
D. SC
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 29 tahun G3P2A1 UK 37 minggu dibawa ke
IGD RS
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu, disertai nyeri
perut
• Riwayat gemelli, HT, SC
• Somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 110 x/menit,
frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36,5oC. DJJ 170 x/menit, uterus
tegang.
• Pemeriksaan inspekulo: serviks terbuka 3 cm, perdarahan aktif

Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?


© FDI2020
Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya

Faktor Predisposisi Diagnosis


❑ Hipertensi ❑ Perdarahan nyeri intermiten atau menetap
❑ Versi Luar ❑ Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan
❑ Trauma abdomen jika solusio relatif baru
❑ Hidramnion ❑ Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
❑ Gemeli ❑ Anemia berat
❑ Defisiensi besi ❑ Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
❑ Uterus tegang terus menerus dan nyeri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC

➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila pervaginam
tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Drip Oksitosin → tidak tepat


b. Persalinan pervaginam → tidak tepat
c. Ekstraksi vakum → tidak tepat
e. Rujuk → tidak tepat (bila berada di Faskes I)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien


ini adalah....

D. SC

© FDI2020
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke IGD RS karena keluar cairan bening dari jalan
lahir disertai nyeri perut. Pasien sedang hamil anak kedua, perkiraan usia kehamilan 37
minggu. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,3°C. Pemeriksaan leopold I teraba bagian lunak,
leopold II teraba punggung sebelah kiri ibu, leopold 3 teraba keras, leopold 4 janin belum
masuk pintu atas panggul Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 4 cm, ketuban (-),
teraba tali pusat berada di bawah bagian terendah janin. Apakah diagnosis pada kasus
ini?
a. Tali pusat terkemuka
b. Tali pusat menumbung
c. Occult prolaps
d. Plasenta letak rendah
e. Plasenta previa marginalis

© FDI2020
B. Tali Pusat Terkemuka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun
• Keluar cairan disertai nyeri perut
• Hamil anak kedua, UK 37 minggu
• Pemeriksaan dalam: pembukaan 4 cm, ketuban (-),
teraba tali pusat berada di bawah bagian terendah janin

Apakah diagnosis pada kasus ini?

© FDI2020
Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin

Klasifikasi Etiologi
• Tali pusat terkemuka: bila tali • Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang terutama presentasi
pusat berada di bawah bagian kaki.
terendah janin dan ketuban • Prematuritas
masih intak. • Kehamilan ganda
• Tali pusat menumbung: bila tali • Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
pusat keluar melalui ketuban yang • Multiparitas predisposisi terjadinya malpresentasi
sudah pecah, ke serviks, dan • Disproporsi janin-panggul
turun ke vagina. • Tumor di panggul yang mengganggu masuknya bagian terendah janin
• Occult prolapse: tali pusat berada • Tali pusat abnormal panjang (> 75 cm)
di samping bagian terendah janin • Plasenta letak rendah
turun ke vagina. Tali pusat dapat • Solusio plasenta
teraba atau tidak, ketuban dapat • Ketuban pecah dini
pecah atau tidak. • Amniotomi

Sarwono, 2008 © FDI2020


Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina. Terapi definitif adalah melahirkan janin dengan
• Teraba secara kebetulan tali pusat pada waktu segera.
pemeriksaan dalam. • Pervaginam: hanya mungkin bila pembukaan
• Auskultasi terdengar: DJJ yang iregular, sering lengkap, bagian terendah janin telah masuk
dengan bradikardi yang jelas, terutama panggul, dan tidak ada CPD.
berhubungan dengan kontraksi uterus. • SC: pembukaan yang belum lengkap.
• Monitoring DJJ yang berkesinambungan • Sambil menunggu persiapan SC, tekanan pada tali
memperlihatkan adanya deselerasi variabel. pusat oleh bagian terendah janin dapat
• Tekanan pada bagian terendah janin oleh diminimalisasi dengan posisi knee chest,
manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul Trendelenburg, atau posisi Sim.
menyebabkan menurunnya DJJ secara tiba-tiba • Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus
yang menandakan kompresi tali pusat. dihentikan.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Tali pusat menumbung → tidak tepat (tali pusat


keluar melalui ketuban yang sudah pecah, ke
serviks, dan turun ke vagina)
c. Occult prolaps → tidak tepat (tali pusat berada
di samping bagian terendah janin turun ke
vagina)
d. Plasenta letak rendah → tidak tepat (plasenta
berimplantasi di segmen bawah uterus sehingga
tepi plasenta terletak dekat dengan ostium)
e. Plasenta previa marginalis → tidak tepat (tepi
plasenta di tepi ostium internal)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah...

B. Tali Pusat Menumbung

© FDI2020
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu datang ke


IGD Puskesmas karena nyeri perut seperti akan melahirkan. Saat dilakukan
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap, ketuban (+), letak kepala,
dan di dapatkan HIS adekuat. Pasien akhirnya dipimpin untuk persalinan
pervaginam. Setelah bayi dan plasenta dilahirkan, dari jalan lahir tampak
perdarahan terus menerus yang tak kunjung berhenti. Saat dilakukan pemeriksaan
genetalia ditemukan adanya robekan jalan lahir mencapai otot perinei
transversal. Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. Ruptur perineum grade 1
b. Ruptur perineum grade 2
c. Ruptur perineum grade 2A
d. Ruptur perineum grade 3A
e. Ruptur perineum grade 3B

© FDI2020
B. Ruptur Perineum Grade 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun G2P1A0 UK 37 minggu datang ke
IGD puskesmas
• Pembukaan lengkap, ketuban (+), letak kepala, dan HIS
adekuat
• Dipimpin untuk persalinan pervaginam
• Pemeriksaan genetalia: robekan jalan lahir mencapai otot
perinei transversal

Apakah diagnosis pada pasien ini?

© FDI2020
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel vagina Sebatas Musculus Kerusakan pada otot Sampai sfingter ani
atau laserasi pada perinei transversal, sfingter ani externa dan interna
kulit perineum saja tidak melibatkan a. < 50% sfingter ani hingga mukosa
sfingter ani externa rektum
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak perlu dilakukan


Derajat 1
penjahitan

Ruptur Perlu dilakukan


Derajat 2
Perineum penjahitan

Derajat 3 RUJUK, untuk ditangani oleh dokter speisalis


dan 4 (harus dilakukan di kamar operasi)

IDI, 2017 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Ruptur perineum grade 1 → Laserasi epitel vagina atau


laserasi pada kulit perineum saja
c. Ruptur perineum grade 2A → tidak ada
d. Ruptur perineum grade 3A → < 50% sfingter ani externa
e. Ruptur perineum grade 3B → > 50% sfingter ani externa

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Ruptur Perineum Grade 2

© FDI2020
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 30 minggu datang ke IGD RS dengan
keluhan nyeri perut seperti akan melahirkan sejak semalam, tidak disertai keluar cairan
bening dan lendir darah dari jalan lahir. Tidak ada demam. Pemeriksaan tanda vital tensi
120/80 mmHg, nadi 92 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,6oC. Pemeriksaan fisik
didapatkan his 2x 10’ 20”. Pemeriksaan dalam tidak didapatkan adanya pembukaan serviks.
Hasil USG didapatkan janin tunggal, ketuban cukup, tidak didapatkan tanda kegawatan
janin. Apakah tatalaksana yang sesuai pada kasus ini?
a. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi betamethasone 12 mg/12 jam IM
b. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi betamethasone 12 mg/6 jam IV
c. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi dexamethasone 6 mg/12 jam IM
d. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi dexamethasone 6 mg/24 jam IM
e. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi dexamethasone 12 mg/12 jam IM

© FDI2020
C. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi
dexamethasone 6 mg/12 jam IM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 30 minggu
• Nyeri perut seperti akan melahirkan sejak semalam tidak disertai
keluar cairan bening dan lendir darah dari jalan lahir
• His 2x 10’ 20”
• Pemeriksaan dalam tidak didapatkan adanya pembukaan serviks
• Hasil USG didapatkan janin tunggal, ketuban cukup, tidak
didapatkan tanda kegawatan janin

Apakah tatalaksana yang sesuai pada kasus ini?


© FDI2020
Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
Faktor Predisposisi Diagnosis
• Usia ibu < 18 tahun atau > 40 tahun • Usia kehamilan < 37 minggu
• Hipertensi • Terjadi kontraksi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali
• Perkembangan janin terhambat dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks
• Plasenta previa yang progresif
• Ketuban pecah dini • Pembukaan serviks > 2 cm
• Infeksi intrauterine
• Bakterial vaginosis
• Serviks inkompeten
• Kehamilan ganda
• Penyakit periodontal
• Riwayat persalinan preterm sebelumnya
• Kurang gizi
• Merokok

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Konservatif , dengan tokolitik, kortikosteroid, Dengan syarat:
dan antibiotika • UK antara 24-34 minggu
• Dilatasi servix < 3 cm
• Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia,
atau perdarahan aktif
• Tidak ada gawat janin

Persalinan pervaginam atau perabdominal Disesuaikan dengan kondisi kehamilan:


• UK < 24 dan > 34 minggu
• Pembukaan > 3 cm
• Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia,
atau perdarahan aktif
• Ada gawat janin
• Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang
kemungkinan hidupnya kecil

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tokolitik Kortikosteroid Antibiotika
• Nifedipin 3 x 10 mg, atau Untuk pematangan paru janin Sebagai profilaksis, diberikan sampai
• Terbutalin sulfat 1000 ug dalam • Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam bayi lahir
500 cc NaCl 0,9%, awal 10 tpm sebanyak 4 kali, atau • Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam, atau
kemudian naikkan 5 tpm tiap 15 • Betametason 12 mg IM setiap 24 jam • Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6
menit hingga kontraksi hilang, atau sebanyak 2 kali jam, atau
• Salbutamol dosis awal 10 mg IV • Klindamisisn 3 x 300 mg PO (jika
dalam 1000 cc NaCL 10 tpm, jika alergi penisilin)
kontraksi masih ada, naikkan • Jika persalinan preterm + KPD,
kecepatan 10 tpm setiap 30 menit berikan eritrimisin 4 x 400 mg PO
hingga kontraksi berhenti atau nadi
> 120 x/menit kemudian dosis
dipertahankan hingga 12 jam
setelah kontraksi hilang

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi


betamethasone 12 mg/12 jam IM → tidak tepat
b. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi
betamethasone 12 mg/6 jam IV → tidak tepat
d. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi
dexamethasone 6 mg/24 jam IM → tidak tepat
e. Tirah baring, tokolitik nifedipin, injeksi
dexamethasone 12 mg/12 jam IM → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang sesuai pada kasus ini


adalah...
C. Tirah baring, tokolitik nifedipin,
injeksi dexamethasone 6 mg/12
jam IM

© FDI2020
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 36 tahun G4P3A0 usia kehamilan saat ini 37 minggu, dibawa
suaminya ke UGD RS karena perdarahan yang keluar terus menerus dari jalan lahir
sejak 2 jam yang lalu. Nyeri perut sebelumnya disangkal. Riwayat persalinan
pertama secara normal dan anak kedua serta ketiga secara SC. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC. Pemeriksaan fisik didapatkan anemis +/+, kontraksi (-
), DJJ 170 x/menit. Tampak perdarahan aktif dari jalan lahir. Apakah diagnosis yang
paling mungkin pada kasus ini?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus komplit

© FDI2020
B. Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 36 tahun G4P3A0 UK 37 minggu
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu
• Nyeri perut disangkal
• Riwayat persalinan anak kedua dan ketiga secara SC
• Anemis +/+, kontraksi (-), DJJ 170 x/menit
• Perdarahan aktif dari jalan lahir

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?

© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
❖ Riwayat SC sebelumnya ❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Solusio plasenta → tidak tepat (perdarahan,


darah warna kehitaman, nyeri perut hebat)
c. Abortus imminens → tidak tepat (perdarahan
berupa flex, tidak ada pembukaan serviks)
d. Abortus inkomplit → tidak tepat (perdarahan
berupa flux, terdapat pembukaan serviks,
terdapat jaringan sebagian, TFU tidak sesuai)
e. Abortus komplit → tidak tepat (perdarahan
berupa flux, terdapat pembukaan serviks/tidak,
terdapat jaringan seluruh, TFU tidak sesuai)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada


kasus ini adalah...

B. Plasenta Previa

© FDI2020
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 37 tahun G5P3A1 diantar suaminya ke IGD RS karena


perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Pasien post terpeleset di kamar
mandi dan jatuh terduduk, lalu terjadi perdarahan. Usia kehamilan 16 minggu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 88
x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan dalam didapatkan serviks
terbuka, jaringan (-), perdarahan (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus inkomplit
d. Abostus komplit
e. Solusio plasenta

© FDI2020
B. Abortus insipiens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 37 tahun G5P3A1
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu
• Post terpeleset di kamar mandi kemudian terjadi perdarahan
• UK 16 minggu
• Pemeriksaan dalam: serviks terbuka, jaringan (-), perdarahan
(+)

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?


© FDI2020
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHAN CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat → AVM
atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret


• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan atau dengan AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Abortus imminens → tidak tepat (flex, serviks


tertutup, jaringan (-), TFU sesuai)
c. Abortus inkomplit → tidak tepat (flux, serviks
terbuka, jaringan sebagian, TFU tidak sesuai)
d. Abostus komplit → tidak tepat (flux, serviks
terbuka, jaringan seluruh, TFU tidak sesuai)
e. Solusio plasenta → tidak tepat (perdarahan,
darah warna kehitaman, nyeri perut hebat, UK >
20 minggu)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini


adalah...

B. Abortus Insipiens

© FDI2020
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 29 tahun dibawa ke IGD RS karena nyeri perut sejak semalam,
diertai keluar carian bening 1 jam yang lalu. Pasien sedang hamil anak ketiga, perkiraan usia
kehamilan 37 minggu. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,3°C. Pemeriksaan leopold I teraba bagian
keras, leopold II teraba punggung sebelah kiri ibu, leopold 3 teraba lunak. Pemeriksaan
dalam didapatkan pembukaan 5 cm, ketuban (-), teraba tali pusat di bawah bagian
terendah janin. Apakah tatalaksana pada kasus ini?
a. Observasi kemajuan persalinan
b. Drip oksitosin
c. Forcep
d. SC
e. Vakum

© FDI2020
D. SC
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 29 tahun
• Nyeri perut sejak semalam, disertai keluar cairan bening dari jalan
lahir 1 jam yang lalu
• Hamil anak kedua, UK 37 minggu
• Pemeriksaan leopold I teraba bagian keras, leopold II teraba
punggung sebelah kiri ibu, leopold 3 teraba lunak
• Pemeriksaan dalam: pembukaan 5 cm, ketuban (+), teraba tali
pusat di bawah bagian terendah janin

Apakah tatalaksana pada kasus ini?

© FDI2020
Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin

Klasifikasi Etiologi
• Tali pusat terkemuka: bila tali • Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang terutama
pusat berada di bawah bagian presentasi kaki.
terendah janin dan ketuban • Prematuritas
masih intak. • Kehamilan ganda
• Tali pusat menumbung: bila tali • Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
pusat keluar melalui ketuban yang • Multiparitas predisposisi terjadinya malpresentasi
sudah pecah, ke serviks, dan • Disproporsi janin-panggul
turun ke vagina. • Tumor di panggul yang mengganggu masuknya bagian terendah janin
• Occult prolapse: tali pusat berada • Tali pusat abnormal panjang (> 75 cm)
di samping bagian terendah janin • Plasenta letak rendah
turun ke vagina. Tali pusat dapat • Solusio plasenta
teraba atau tidak, ketuban dapat • Ketuban pecah dini
pecah atau tidak. • Amniotomi

Sarwono, 2008 © FDI2020


Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina. Terapi definitif adalah melahirkan janin dengan
• Teraba secara kebetulan tali pusat pada waktu segera.
pemeriksaan dalam. • Pervaginam: hanya mungkin bila pembukaan
• Auskultasi terdengar: DJJ yang iregular, sering lengkap, bagian terendah janin telah masuk
dengan bradikardi yang jelas, terutama panggul, dan tidak ada CPD.
berhubungan dengan kontraksi uterus. • SC: pembukaan yang belum lengkap.
• Monitoring DJJ yang berkesinambungan • Sambil menunggu persiapan SC, tekanan pada tali
memperlihatkan adanya deselerasi variabel. pusat oleh bagian terendah janin dapat
• Tekanan pada bagian terendah janin oleh diminimalisasi dengan posisi knee chest,
manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul Trendelenburg, atau posisi Sim.
menyebabkan menurunnya DJJ secara tiba-tiba • Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus
yang menandakan kompresi tali pusat. dihentikan.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Observasi kemajuan persalinan → tidak tepat


b. Drip oksitosin → tidak tepat
c. Forcep → tidak tepat
e. Vakum → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada kasus ini adalah...

D. SC

© FDI2020
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 35 minggu datang ke RS


untuk kontrol kehamilan. Pasien mengatakan sering keluar flex sejak 2 hari ini.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TFU 30
cm, letak kepala, DJJ 150 x/menit, his (-). Pemeriksaan USG didapatkan tepi
plasenta terletak dekat dengan ostium. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
ini?
a. Plasenta previa
b. Plasenta previa letak rendah
c. Plasenta previa marginalis
d. Plasenta previa parsial
e. Plasenta previa totalis

© FDI2020
B. Plasenta previa letak rendah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 30 tahun, G2P1A0, UK 35 minggu datang ke RS
untuk kontrol kehamilan
• Sering keluar flex sejak 2 hari ini
• TFU 30 cm, letak kepala, DJJ 150 x/menit, his (-)
• Pemeriksaan USG: tepi plasenta terletak dekat dengan ostium

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?

© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya
❖ Riwayat SC sebelumnya anemia
❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Plasenta previa → kurang tepat (tidak lengkap)


c. Plasenta previa marginalis → tidak tepat (tepi
plasenta di tepi ostium internal)
d. Plasenta previa parsial → tidak tepat (ostium
internal ditutupi sebagian oleh plasenta)
e. Plasenta previa totalis → tidak tepat (ostium
internal ditutupi seluruhnya oleh plasenta)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah....

B. Plasenta previa letak rendah

© FDI2020
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 45 tahun P3A0 dirujuk ke IGD RS dari puskesmas karena
perdarahan post partum yang belum berhenti. Plasenta lahir lengkap. Robekan
jalan lahir hanya pada musculus perinei kemudian dilakukan penjahitan di
puskesmas. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi
110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan abdomen
didapatkan TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek. Apakah penyebab
perdarahan pada kasus diatas yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ruptur perineum grade 3B
b. Ruptur perineum grade 3A
c. Retensio plasenta
d. Atonia uteri
e. Ruptur uteri

© FDI2020
D. Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 45 tahun P3A0 dirujuk ke IGD RS karena
perdarahan post partum yang belum berhenti
• Plasenta lahir lengkap
• Robekan pada musculus perinei dan telah dilakukan
penjahitan di puskesmas
• TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek

Apakah penyebab perdarahan pada kasus diatas yang tepat


pada kasus tersebut?

© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Ruptur perineum grade 3B → tidak tepat


b. Ruptur perineum grade 2 → tidak tepat (telah
dilakukan penjahitan)
c. Retensio plasenta → tidak tepat
e. Ruptur uteri → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab perdarahan yang tepat


pada kasus tersebut adalah ....

D. Atonia Uteri

© FDI2020
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 37 tahun G3P2A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD RS
karena nyeri perut hebat sejak 1 jam yang lalu. Selain itu disertai dengan keluarnya
darah dari jalan lahir. Darah berwarna merah segar. Riwayat anak pertama normal
dan kedua SC. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tensi 90/60 mmHg, nadi 120
x/menit, frekuensi nafas 23 x/menit, suhu 36,3oC. Pada palpasi abdomen teraba
jelas bagian janin, DJJ sulit ditemukan. Apakah diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini?
a. Solusio plasenta
b. Plasenta previa
c. Ruptur uteri
d. Ruptur perineum
e. Atonia uteri

© FDI2020
C. Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 37 tahun G3P2A0 UK 38 minggu
• Nyeri perut hebat sejak 1 jam yang lalu
• Riwayat anak pertama normal dan kedua lahir SC
• Keluarnya darah dari jalan lahir, darah berwarna merah segar
• Palpasi abdomen teraba jelas bagian janin, DJJ sulit
ditemukan

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?


© FDI2020
Ruptur Uteri
Ruptur uteri: robeknya dinding rahim terjadi akibat terlampauinya daya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

regang miometrium.
Ruptur uteri risiko terjadinya lebih tinggi pada bekas SC.

Diagnosis
• Perdarahan intraabdominal, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam
• Nyeri perut hebat (dapat berkurang setelah ruptur terjadi)
• Syok atau takikardia
• Adanya cairan bebas intraabdominal
• Hilangnya gerak dan DJJ
• Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
• Dapat didahului oleh lingkaran kontriksi (bandl’s ring)
• Nyeri raba/tekan dinding perut
• Bagian-bagian janin mudah dipalpasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksanan khusus
• Berikan oksigen. • Jika uterus dapat diperbaiki dengan risiko operasi lebih
• Perbaiki kehilangan volume darah dengan rendah daripada histerektomi dan tepi robekan uterus
pemberian infus cairan IV (NaCl 0,9% atau RL) tidak nekrotik, lakukan reparasi uterus (histerorafi).
sebelum tindakan pembedahan. Tindakan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat
• Jika kondisi ibu stabil, lakukan SC untuk dan menyebabkan kehilangan darah yang lebih sedikit
melahirkan bayi dan plasenta. dibanding histerektomi
• Jika uterus tidak dapat diperbaiki, lakukan histerektomi
subtotal. Jika robekan memanjang hingga servix dan
vagina, histerektomi total mungkin diperlukan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Solusio plasenta → lepasnya plasenta dari


tempat implantasinya
b. Plasenta previa → plasenta yang berimplantasi
di atas atau mendekati ostium servix interna
d. Ruptur perineum → robekan jalan lahir
e. Atonia uteri → lemahnya tonus/kontraksi rahim

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin pada


pasien ini adalah...

C. Ruptur Uteri

© FDI2020
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 30 tahun, G2P0A1, usia kehamilan 34 minggu datang ke IGD
RS karena keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir. Darah berwarna merah segar.
Nyeri perut disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,4oC. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TFU 31 cm, DJJ 140 x/menit, His (-), perdarahan (-) anemis +/+. Hb
didapatkan 9 g/dl. Pemeriksaan USG didapatkan plasenta letak rendah. Berikut
yang bukan merupakan syarat dilakukannya tindakan konservatif pada pasien ini
adalah?
a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
dengan atau tanpa pengobatan tokolitik
b. Belum ada tanda inpartu
c. Hb < 10 g/dl
d. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
e. Janin masih hidup dan kondisi janin baik

© FDI2020
C. Hb < 10 g/dl
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 30 tahun, G2P0A1, UK 34 minggu datang ke IGD
RS
• Keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir, darah berwarna
merah segar
• TFU 31 cm, DJJ 140 x/menit, his (-), perdarahan (-), anemis +/+
• Hb 9 g/dl
• Pemeriksaan USG: plasenta letak rendah

Yang bukan merupakan syarat dilakukannya tindakan


konservatif pada pasien ini adalah?

© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya
❖ Riwayat SC sebelumnya anemia
❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit


yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
pengobatan tokolitik → tidak tepat
b. Belum ada tanda inpartu → tidak tepat
d. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
→ tidak tepat
e. Janin masih hidup dan kondisi janin baik → tidak
tepat

© FDI2020
Jadi, yang bukan merupakan syarat dapat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dilakukan tindakan konservatif pada pasien


ini adalah....

C. Hb < 9 g/dl

© FDI2020
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 27 tahun P1A0 datang ke Puskesmas karena panas sejak
3 hari yang lalu. Pasien paska melahirkan di puskesmas di tolong bidn desa 1
minggu yang lalu. Riwayat persalinan sebelumnya partus lama disebabkan bahu
bayi macet. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg,
nadi 109 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, dan suhu 39,8oC. Pemeriksaan
genetalia didapatkan lokhia berbau. Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Vaginitis
b. Servisitis
c. Metritis
d. Endometriosis
e. Korioamnionitis

© FDI2020
C. Metritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 27 tahun P1A0
• Panas sejak 3 hari yang lalu
• Riwayat persalinan di puskesmas, partus lama
• Suhu 40,0oC
• Lokhia berbau

Apakah diagnosis pada kasus ini?

© FDI2020
Metritis (dikenal sebagai Endometritis,
Endomiometritis, dan Endoparametritis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi uterus pada saat pascapersalinan


Faktor Persalinan pervaginam
predisposisi o Ketuban pecah prematur yang lama
o Partus lama
o Pemeriksaan dalam berulang
o Korioamnionitis intrauterin

Persalinan SC
o Lamanya proses persalinan dan ketuban pecah
o Pemeriksaan dalam berulang
o Pemakaian alat monitoring janin internal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Metritis (dikenal sebagai Endometritis,
Endomiometritis, dan Endoparametritis)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis • Demam > 38 derajat celcius


• Nyeri abdomen yang pada pemeriksaan bimanual teraba agak membesar, nyeri, dan
lembek
• Lokhia bau menyengat
Tatalaksana • Antibiotik oral (ringan)
• Antibiotik IV (sedang-berat)
• Antipiretik
• Pembedahan (drainase abses dan/atau evakuasi jaringan rusak) → bila
demam menetap

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Vaginitis → tidak tepat


b. Servisitis → tidak tepat
d. Endometriosis → tidak tepat
e. Korioamnionitis → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah....

C. Metritis

© FDI2020
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke Puskesmas untuk kontrol paska


melahirkan anak ketiga. Pasien melahirkan anak kedua 5 minggu yang lalu. Pasien
berkonsultasi ingin menjarangkan kehamilan. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu
36,5oC. Di bawah ini saran penggunaan kontrasepsi yang benar untuk pasien
adalah...
a. AKDR, dipasang setelah 4 minggu post partum
b. AKDR, dipasang setelah 3 minggu post partum
c. AKDR, dipasang setelah 2 minggu post partum
d. AKDR, dipasang setelah 1 minggu post partum
e. AKDR, dipasang saat ini

© FDI2020
E. AKDR dipasang saat ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun
• Kontrol paska melahirkan anak ketiga
• Melahirkan anak ketiga lima minggu yang lalu
• Pasien ingin menjarangkan kehamilan

Di bawah ini saran penggunaan kontrasepsi yang benar


untuk pasien adalah...

© FDI2020
Kontrasepsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PILIHAN METODE KONTRASEPSI BERDASARKAN TUJUAN PEMAKAIAN


Urutan Fase menunda Fase menjarangkan Fase tidak hamil lagi
prioritas Kehamilan kehamilan (anak ≤ 2) (anak ≥ 3)
1 Pil AKDR Steril
2 AKDR Suntikan AKDR
3 Kondom Minipil Implan
4 Implan Pil Suntikan
5 Suntikan Implan Kondom
6 Kondom Pil

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan pilihan kontrasepsi pascasalin yang aman dan efektif untuk ibu yang ingin
menjarangkan atau membatasi kehamilan.

Waktu pemasangan Definisi Angka Ekspulsi Keterangan


AKDR
Pascaplasenta Dalam 10 menit setelah 9,5 – 12,5 % Ideal; angka ekspulsi
melahirkan plasenta rendah
Segera pascasalin Setelah 10 menit hingga 25 – 37 % Masih aman
(Immediate 48 jam pascasalin
Postpartum)
Pascasalin tunda Setelah 48 jam – 4 TIDAK DIANJURKAN Risiko perforasi dan
(late Postpartum) minggu pascasalin ekspulsi meningkat
Interval – Pascasalin Setelah 4 minggu 3 – 13 %
Lanjutan pascasalin
Aman
(Extended Postpartum)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. AKDR, dipasang setelah 4 minggu post partum


→ kurang tepat (disoal telah dijelaskan 5
minggu pasca persalinan)
b. AKDR, dipasang setelah 3 minggu post partum
→ tidak tepat (risiko perforasi)
c. AKDR, dipasang setelah 2 minggu post partum
→ → tidak tepat (risiko perforasi)
d. AKDR, dipasang setelah 1 minggu post partum
→ → tidak tepat (risiko perforasi)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, saran penggunaan kontrasepsi yang


benar untuk pasien adalah....

E. AKDR, dipasang saat ini

© FDI2020
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke Praktik Dokter Umum dengan


keluhan nyeri pada kedua payudara. Pasien paska melahirkan 2 minggu yang lalu.
Pasien jarang memberikan ASI karena bekerja. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, dan suhu
36,4oC. Pemeriksaan payudara didapatkan odem (+), eritema (-), teraba keras,
nyeri tekan (+), fluktuasi (-) teraba hangat (-). Apakah tatalaksana yang tepat pada
kasus ini?
a. Amoxicillin 3 x 500 mg
b. Kompres payudara dengan air dingin
c. Kompres payudara dengan air hangat
d. Insisi drainase abses
e. Stop ASI sementara

© FDI2020
C. Kompres payudara dengan air
hangat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 24 tahun
• Nyeri pada kedua payudara
• Post melahirkan 2 minggu yang lalu
• Jarang memberikan ASI
• Pemeriksaan payudara didapatkan odem (+), eritema (-),
teraba keras, nyeri tekan (+), fluktuasi (-) teraba hangat (-)
Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Kelainan Payudara Saat Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bendungan Air Susu


(zogstuwing, breast Mastitis Galaktokel
engorgetment)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Bendungan Air Susu
(zogstuwing, breast engorgetment)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air
susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup
sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bonding)
kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui
Gejala • Pembengkakan payudara bilateral
• Palpasi teraba keras
• Kadang terasa nyeri
• Peningkatan suhu badan ibu
• Tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan demam
Tatalaksana • Pemakaian kutang untuk menyangga payudara
• Pemberian analgetika
• Dianjurkan menyusui segera dan lebih sering
• Kompres hangat
• Air susu dikeluarkan dengan pompa dan dilakukan pemijatan (masase) serta perawatan payudara
• Kalau perlu diberi supresi laktasi untuk sementara (2 - 3 hari) agar bendungan terkurangi dan
memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan

Sarwono, 2008 © FDI2020


Mastitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara


Gejala • Demam yang disertai menggigil, mialgia, nyeri, dan takikardia.
• Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan
disertai rasa sangat nyeri.
• Dapat berkembang menjadi ABSES (fluktuasi +, nyeri dan eritema).
Tatalaksana • Tetap laktasi dan pengosongan payudara.
• Antibiotik (penisilin tahan penisilinase (dikloksasilin) atau sefalosporin), bila alergi
penisilin berikan eritromisin atau sulfa-.
• Bed-rest, pemberian cairan yang cukup, antinyeri dan antiinflamasi.
• Untuk ABSES → insisi drainase.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Galaktokel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Walaupun jarang dapat terjadi sumbatan saluran oleh


air susu yang membeku.
• Air susu terkumpul pada satu lobus atau lebih dan
dapat menyebabkan timbulnya massa kistik.
• Massa tersebut bisa hilang secara spontan atau
memerlukan aspirasi.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Amoxicillin 3 x 500 mg → tidak tepat


(tatalaksana pada mastitis atau abses
mammae)
b. Kompres payudara dengan air dingin → tidak
tepat
d. Insisi drainase abses → tidak tepat (tatalaksana
untuk abses mammae)
e. Stop ASI sementara → tidak tepat (ASI harus
dikeluarkan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini


adalah....

C. Kompres payudara dengan


air hangat

© FDI2020
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter puskesmas sangat prihatin dengan tingginya kejadian PPOK di desa,
sehingga dokter memutuskan untuk mengumpulkan data kejadian PPOK sejak beberapa
tahun silam. Dalam pengumpulan data tersebut, didapatkan kejadian PPOK adalah 950
kasus lama ditahun 2018 dan 150 kasus baru di tahun 2019. Populasi di desa sekitar 7500
warga. Berapakah insidensi kejadian PPOK di desa tersebut?
A. 150/1100
B. 1100/6400
C. 1100/7500
D. 150/7500
E. 150/7350

© FDI2020
D. 150/7500
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dokter memutuskan untuk mengumpulkan data kejadian
PPOK sejak beberapa tahun silam.
• Didapatkan kejadian PPOK adalah 950 kasus lama
ditahun 2018 dan 150 kasus baru di tahun 2019. Populasi di
desa sekitar 7500 warga.

Insidensi kejadian PPOK adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖


Attack rate = insidensi = 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 𝑥 100%
150
𝑥100%
7500

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 150/1100 → tidak tepat


B. 1100/6400 → tidak tepat
C. 1100/7500 → tidak tepat
E. 150/7350 → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, insidensi kejadian PPOK adalah...

D. 150/7500

© FDI2020
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada bulan desember 2019. ditemukan 15 anak menderita varicella di daerah tertentu.
Pada daerah tersebut memang anak-anak tidak pernah ada vaksin varicella. Anak-anak
tersebut tidak diisolasi dirumahnya dan tetap bermain bersama anak-anak yang lain. 10 hari
kemudian, 5 orang anak terkena varicella di sekolah tsb dan 5 orang di lingkungan bermain.
Total jumlah anak di daerah tersebut sebanyak 153 orang. Berapakah secondary attack rate
pada kasus ini?
A. 5/153
B. 25/153
C. 5/138
D. 10/138
E. 25/138

© FDI2020
D. 10/138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan 15 anak menderita varicella.
• 10 hari kemudian, 5 orang anak terkena varicella di
sekolah tsb dan 5 orang di lingkungan bermain
• Total jumlah anak di daerah tersebut sebanyak 153 orang.

Secondary attack rate kasus ini adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟


𝑥100%
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 − 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
Secondary attack 5+5
rate 153 − 15
x100%
10
𝑥100%
138

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 5/153 → tidak tepat


B. 25/153 → tidak tepat
C. 5/138 → tidak tepat
E. 25/138 → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Secondary Attack Rate adalah...

D. 10/138

© FDI2020
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Untuk deteksi dini kanker serviks, sekelompok dokter mengembangkan rapid test terbaru.
Untuk mengetahui sejauh mana rapid test ini dapat digunakan, maka dilakukan pengujian
rapid test ini terhadap 100 penderita kanker serviks dan 100 orang bukan penderita kanker
serviks. Hasil rapid test memberikan hasil positif pada 85 penderita kanker serviks dan 40
orang positif pada bukan penderita kanker serviks. Berapakah positif predictive value alat uji
tersebut?
A. 85/100 x 100 %
B. 85/125 x 100 %
C. 15/125 x 100 %
D. 40/100 x 100 %
E. 60/100 x 100 %

© FDI2020
B. 85/125 x 100%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• dilakukan pengujian rapid test ini terhadap 100 penderita
kanker serviks dan 100 orang bukan penderita kanker
serviks.
• Hasil rapid test memberikan hasil positif pada 85 penderita
kanker serviks dan 40 orang positif pada bukan penderita
kanker serviks.

Positive predictive value alat uji tersebut adalah...

© FDI2020
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test A B T test positif
(true positif) (false positif)
Negatif Test C D T test negatif
(False negatif) (True negatif)
T disease T non disease

• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test 85 40 125

Negatif Test 15 60 75

100 100 200

• Positive Prediktive Value: A/(A+B)=85/(85+40)= 85/125 x100%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 85/100 x 100 % → tidak tepat


C. 15/125 x 100 % → tidak tepat
D. 40/100 x 100 % → tidak tepat
E. 60/100 x 100 % → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, positive predictive valuenya adalah...

B. 85/125 x 100%

© FDI2020
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin meneliti pengaruh pemakaian AKDR dengan terjadinya penyakit PID di
sebuah kecamatan. Waktu penelitian yang dimiliki oleh dokter terbatas. Desain penelitian
yang tepat adalah ?
A. Cohort
B. Potong lintang
C. Case control
D. Deskriptif
E. Experimental

© FDI2020
B. Potong lintang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter ingin meneliti pengaruh pemakaian AKDR
dengan terjadinya penyakit PID di sebuah kecamatan.
• Waktu penelitian yang dimiliki oleh dokter terbatas.

Desain penelitian yang tepat adalah...

© FDI2020
Cross Sectional/potong lintang Case Control Cohort
• Keseluruhan variable • Membandingkan kelompok • Membandingkan kelompok
(paparan dan penyakit) kasus dengan kelompok terpapar dengan kelompok
diamati secara serentak control tidak terpapar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada satu saat/periode • Dimulai dengan pemilihan • Ada durasi waktu


• Waktu singkat kelompok kasus dan control • Semua subjek berawal dari
• Faktor resiko diketahui dulu • rawan terhadap bias seleksi, kondisi sehat
kemudian penyakitnya bias recall, bias informasi • Kendala etik (+)
• Hubungan kausal yang • retrospektif • Dimulai dengan pemilihan
paling lemah • penyakit nya tahu dulu baru kelompok yang terpapar
• Dapat terjadi bias recall kemudian mencari faktor dan yang tidak terpapar
• Hubungan kausal dengan resiko • mahal, butuh waktu yang
Prevalen Risk • hubungan kausal lebih kuat lama, kurang efisien
• dapat meneliti banyak daripada cross sectional • dapat terjadi hilangnya
variable sekaligus • hubungan kausal dengan subjek penelitian
• tidak banyak mengalami Ood Ratio (OR) • hubungan kausal dengan
kendala etik Relative Risk
• Berdasarkan titik awal
penelitian dibagi 2 :
➢ Prospective cohort
➢ Retrospective cohort

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. cohort → membutuhkan waktu yang lama


C. Case control → tidak ada keterangan
pembagian kasus dan kontrolnya
D. Deskriptif → tidak tepat
E. Experimental → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, desain penelitian yang tepat adalah...

B. Potong lintang

© FDI2020
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang peneliti ingin melakukan penelitian terhadap perbandingan penggunaan statin


dan perubahan gaya hidup dengan hanya perubahan gaya hidup terhadap penurunan
LDL pada lansia. Dalam penelitian tersebut, peneliti memulai dengan melakukan
pengukuran kadar LDL awal lalu membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok ; yaitu
kelompok yang mendapatkan simvastatin 10 mg dan perubahan gaya hidup dan kelompok
yang mendapatkan placebo serta perubahan gaya hidup. Subjek penelitian kemudian
diikuti selama 3 bulan untuk kemudian dinilai kembali kadar LDL. Desain penelitian yang
dilakukan oleh peneliti tersebut adalah ?
A. Kohort retrospektif
B. Kohort prospektif
C. Case control
D. Experimental
E. Cross sectional

© FDI2020
D. Experimental
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• peneliti ingin melakukan penelitian terhadap perbandingan penggunaan
statin dan perubahan gaya hidup dengan hanya perubahan gaya hidup
terhadap penurunan LDL pada lansia.
• peneliti memulai dengan melakukan pengukuran kadar LDL awal lalu
membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok ; yaitu kelompok yang
mendapatkan simvastatin 10 mg dan perubahan gaya hidup dan
kelompok yang mendapatkan placebo serta perubahan gaya hidup.
• Subjek penelitian kemudian diikuti selama 3 bulan untuk kemudian dinilai
kembali kadar LDL

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Desain penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penelitian observasional Penelitian eksperimental

Murni

Deskriptif Analitik Kuasi

Pra Eksperimental

Laporan kasus survei Cross sectional Case control

Studi kasus cohort

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kohort retrospektif → termasuk penelitian observasional


B. Kohort prospektif → termasuk penelitian observasional
C. Case control → termasuk penelitian observasional
E. Cross sectional → termasuk penelitian observasional

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, desain penelitiannya adalah...

D. Experimental

© FDI2020
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin melakukan penelitian lama penggunaan gadget dengan ketajaman
visus mahasiswa kedokteran. Sebagai subjek penelitian dokter mengumpulkan mahasiswa FK
dan mengelompokkannya berdasarkan tingkatan angkatan kuliah lalu memilih secara acak
mahasiswa dari tiap angkatannya. Metode sampling apa yang digunakan?
A. Simple random sampling
B. Cluster random sampling
C. Systematic random sampling
D. Stratified random sampling
E. Snowball sampling

© FDI2020
D. Stratified random sampling
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• dokter ingin melakukan penelitian lama penggunaan
gadget dengan ketajaman visus mahasiswa kedokteran.
• dokter mengumpulkan mahasiswa FK dan
mengelompokkannya berdasarkan tingkatan angkatan
kuliah lalu memilih secara acak mahasiswa dari tiap
angkatannya.

Metode sampling yang digunakan adalah...

© FDI2020
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
Simple random sampling anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian.
Cara pengambilannya menggunakan nomor
undian

menggunakan interval dalam memilih sampel


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penelitian (pakai rumus)


Systematic random sampling ex : pengambilan sampel pada setiap orang ke-10
yang datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yang
datang di urutan 10,20,30 dan seterusnya maka
itulah yang dijadikan sampel penelitian
Probability sampling = teknik
mengambil sampel berdasar tingkatan tertentu.
sampling yang memberikan peluang
Ex : penelitian mengenai motivasi kerja pada
yang sama bagi setiap unsur
manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah
(anggota) populasi untuk dipilih
Stratified random sampling dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan
menjadi anggota sampel
diambil dari masing-masing kelompok tersebut

dilakukan secara bertingkat. Baik itu bertingkat


dua, tiga atau lebih.
Multistage sampling
Ex : Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW – RT

membagi populasi ke dalam beberapa kelompok.


ex : penelitian tentang kepuasan pasien di ruang
Cluster sampling rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A dan
lain sebagainya

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Simple random sampling → memberikan kesempatan yang


sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel
penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor
undian
B. Cluster sampling→ membagi populasi ke dalam beberapa
kelompok
C. Systematic random sampling → menggunakan interval
dalam memilih sampel penelitian
E. Snowball sampling → meminta informasi dari sampel
pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian
secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel
penelitian dapat terpenuhi.
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, metode sampling yang digunakan adalah...

D. Stratified random sampling

© FDI2020
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan di


pergelangan tangan kiri sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat 6 bulan yang lalu keluhan yang
sama tetapi sudah dioperasi, sekarang muncul lagi. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik teraba benjolan kenyal, melekat pada dasar, permukaan halus,
nyeri tekan (-). Apa tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

A. Enukleasi
B. Wide eksisi
C. Ekstirpasi
D. Eksisi
E. Insisi

© FDI2020
C. Ekstirpasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan benjolan pergelangan tangan kanan.
• Riwayat 6 bulan lalu keluhan yang sama, sudah dioperasi
tapi muncul lagi
• Pemeriksaan fisik teraba benjolan kenyal, melekat pada
dasar, permukaan halus, nyeri tekan (-).

Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Ganglion
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kista yang melekat pada sarung tendon


Gejala dan tanda klinis
• Benjolan umumnya pada sendi
pergelangan tangan , pergelangan kaki
atau poplitea
• Kadang rekuren jika pecah
• Benjolan kenyal, mobile
• Isi cairan jernih kental
Tatalaksana
• Ekstirpasi

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Enukleasi
B. Wide eksisi
D. Eksisi
E. Insisi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah...

C. Ekstirpasi

© FDI2020
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik bpjs untuk di sunat.
Anak lahir cukup bulan berat badan cukup, riwayat imunisasi dan tumbuh kembang
sesuai usia. Dari pemeriksaan fisik, tanda tanda vital dalam batas normal, inspeksi genital
didapatkan ostium urethra externa berada di ventral penis. Bagaimana penanganan
pasien selanjutnya….
A. Rujuk untuk direncanakan pemeriksaan radiologi
B. Observasi 1-2 tahun
C. Langsung Sirkumsisi
D. Rujuk Untuk dilakukan Sirkumsisi
E. Rujuk untuk direncanakan operasi koreksi lubang kencing

© FDI2020
E. Rujuk untuk direncanakan operasi
koreksi lubang kencing
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pemeriksaan Fisik : Inspeksi genital didapatkan ostium
urethra externa (OUE) berada di ventral penis →
Hipospadia

Tatalaksana selanjutnya yang paling tepat pada pasien ini


adalah...
© FDI2020
Kelainan kongenital saluran kemih
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epispadia:
• OUE pada bagian dorsal
• Hipospadia:
• OUE pada bagian ventral

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anak dengan hipospadia sebaiknya jangan disirkumsisi


dahulu → preputium dibutuhkan untuk rekonstruksi urethra

• Tujuan Utama
• Orthoplasti & releasechordee(chordektomi)→
meluruskankembali penis dan mengembalikan kurvatura penis

• Urethroplasty → rekonstruksi urethra supaya OUE bisa di ujung


glans penis

• Glansplasty → membentuk kembali konfigurasi glanspenis


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rujuk untuk direncanakan pemeriksaan radiologi


B. Observasi 1-2 tahun
C. Langsung Sirkumsisi
D. Rujuk Untuk dilakukan Sirkumsisi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang paling tepat pada


pasien ini adalah...

E. Rujuk untuk direncanakan


operasi koreksi lubang kencing

© FDI2020
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke lGD dengan keluhan nyeri pada ulu hati
tembus ke belakang, nyeri terjadi setelah makan kenyang, bila membungkuk terasa
membaik. Pada permeriksaan fisik ditemukan bercak darah di daerah pusar. Apa nama
kelainan bercak darah tersebut seperti gambar dibawah?

A. Psoas Sign
B. Grey Turner’s Sign
C. Cullen Sign
D. Colon Cut Off Sign
E. Murphy Sign

© FDI2020
C. Cullen Sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan nyeri pada ulu hati tembus ke belakang
• nyeri terjadi setelah makan kenyang
• bila membungkuk terasa membaik
• Pada permeriksaan fisik ditemukan perubahan warna di
sekitar pusar berupa bercak darah → Cullen Sign

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Pankreatitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi
• Batu empedu (yang mikrolitiasis) dan alkohol
Klinis :
• Serangan timbul setelah makan kenyang / setelah minum alkohol
• Nyeri peut muncul tiba – tiba
• Nyeri di daerah tengah epigastrium menjalar menembus ke
belakang
• Nyeri berkurang saat duduk membungkuk
• Nyeri memberat saat terlentang
• Muntah tanpa didahului mual , sering terjadi saat lambung sudah
kosong
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Pankreatitis
• Pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perut tegang dan sakit ketika ditekan


• Bisa ditemukan ikterus
• Gray turner → perubahan warna di perut samping berupa
bercak darah
• Tanda cullen → bercak darah di daerah pusar

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Pankreatitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan Radiologi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Psoas Sign
B. Grey Turner’s Sign
D. Colon Cut Off Sign
E. Murphy Sign

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang paling tepat pada


pasien ini adalah...

C. Cullen Sign

© FDI2020
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki- laki, usia 40 th, datang ke IGD setelah terjatuh dari tangga dalam posisi
terduduk. Dari pemeriksaan didapatkan tanda vital TD 110/70 Nadi 100x/menit RR
20x/menit Suhu 36,8 derajat celcius, distensi abdomen (+) dan gross hematuria. Dari
pemeriksaan foto BNO didapatkan tampak kontras disekitar usus. Tatalaksana yang tepat
adalah….. .
A. Laparotomi diagnostic
B. Repair laparoskopi
C. Folley Kateter selama 14 hari
D. Laparotomi eksplorasi
E. Sistografi kontras

© FDI2020
D. Laparotomi eksplorasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki- laki usia 40 th.
• Terjatuh dari tangga dengan posisi duduk
• PF : tanda vital dalam batas normal, distensi abdomen (+) dan
gross hematuria.
• Foto BNO didapatkan tampak kontras disekitar usus

Tatalaksana pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Trauma Buli
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 86% trauma buli berkaitan dg trauma abdomen (KLL,


jatuh dr ketinggian)
• 90% berhubungan dg fraktur pelvis.
• Mekanisme Cidera
- Ruptur intraperitoneal terjadi akibat trauma pada
abdomen bagian bawah atau jg trauma pelvis pada saat
buli2 penuh
- Ruptur extraperitoneal lbh sering berkaitan dg fraktur
pelvis

© FDI2020
Tanda dan Gejala
• Hematuria – dapat merupakan gejala tunggal – 95%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ruptur buli
• Nyeri perut bawah.
• Kesulitan berkemih
• Pruduksi urin menurun
Pemeriksaan Radiologis
• Cystography
– Kontras > 300 cc
– Foto pengosongan (drainase)
• CT scan cystography

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sistogram

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada luka tembus buli2 → explorasi + repair


• Ruptur intraperitoneal → explorasi + repair
• Pada trauma tumpul yg hanya menimbulkan trauma
dinding buli yg tidak disertai extravasasi urin tidak
memerlukan tindakan pembedahan.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Laparotomi diagnostic
B. Repair laparoskopi
C. Folley Kateter selama 14 hari
E. Sistografi kontras

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada pasien ini adalah...

D. Laparotomi eksplorasi

© FDI2020
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 5 bulan dibawa ibunya karena masih belum bisa duduk atau merangkak.
Pada pemeriksaan, sklera nampak berwarna biru. Hasil foto polos menunjukkan tulang
panjang melengkung dan banyak ditemukan garis fraktur. Diagnosis yang mungkin dari
kasus diatas adalah...
A. Osteoporosis kongenital
B. Defisiensi vitamin D
C. Osteogenesis imperfecta
D. Akondroplasia
E. Osteopenia

© FDI2020
C. Osteogenesis imperfecta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Seorang anak 5bulan dibawa ibunya karena belom
bisa duduk dan merangkak
• Pemeriksaan fisik : sklera berwarna biru
• Pemeriksaan radiologi : Hasil foto polos menunjukkan tulang
panjang melengkung dan banyak ditemukan garis fraktur.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Osteogenesis imperfecta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

→Kelainan pembentukan tulang kongenital


→Gejala
→Tulang rapuh dan mudah patah (anak jadi sulit duduk,
merangkak, berdiri atau berjalan)
→Lebam-lebam saat anak belajar merangkak
→Sklera berwarna biru
→Gangguan pertumbuhan gigi
→Xray : fracture multiple, tulang panjang tumbuh melengkung

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Osteoporosis kongenital
B. Defisiensi vitamin D
D. Akondroplasia
E. Osteopenia

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Osteogenesis imperfecta

© FDI2020
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 45 tahun sedang berjalan kaki dan diserempet mobil dari sebelah
kanan. Saat ini pasien sadar, mengeluh nyeri dada kanan saat bernafas, merasa lebih
nyaman berbaring ke kanan. TD 110/70, nafas 28x/menit, gerakan nafas dada kanan
paradoksal tertinggal, pada foto polos terlihat ada diskontinuitas iga 3,4 dan 5 yang
segmental. Diagnosis pada pasien ini….
A. Simple Pneumothorax
B. Cardiac temponade
C. Flail Chest
D. Hemothorax
E. Pneumothorax tension

© FDI2020
C. Flail Chest
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien Post KLL
• Pasien tampak sadar dan mengeluh dada sebelah kiri
nyeri
• Status lokalis tampak jejas pada dada kiri, tampak
beberapa fraktur segmental costa
• Tampak gerakan dada kiri yang paradoksal

Diagnosis pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Flail Chest
Fraktur costae → segmental, multipel, berurutan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Segmental → fraktur komplit pada 2 tempat atau lebih


pada costa
– Multipel berurutan → terjadi pada 2 atau lebih costa
berurutan
Gejala dan tanda
- Post Trauma - Nyeri dada >>>
- distress nafas - Crepitasi pada palpasi
- Paradoxal Movement (saat fase inspirasi segmen yang
mengalami patahan justru masuk kedalam begitu juga
sebaliknya)

Sumber: buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

-ABCDE
- Simptomatis → ventilasi adekuat, analgesik, oksigen,
cairan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Simple Pneumothorax
B. Cardiac temponade
D. Hemothorax
E. Pneumothorax tension

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Flail Chest

© FDI2020
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki, 30 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu,
pasien batuk-batuk sejak 3 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 134/68
,N:116x/menit, RR: 32 x/menit, S 38.0 C. Thorax: terlihat hemitoraks kanan membesar,
auskultasi redup, gerakan nafas kanan tertinggal. Rontgen: perselubungan homogen di
hemithorax kanan, costofrenicus tertutup perselubungan,sela iga melebar. Apakah
jawaban yang paling tepat dibawah ini?
A. Abses paru, pemasangan WSD
B. Efusi Pleura, pungsi percobaan
C. Efusi Pleura, pemasangan WSD
D. Pneumothorax, needlethoraxosintesis
E. Efusi Pleura, observasi 1 bulan

© FDI2020
C. Efusi Pleura, pemasangan WSD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki, 30 tahun
• Sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, pasien batukbatuk sejak 3
minggu yang lalu.
• Pemeriksaan Fisik : TD 134/68 ,N:116x/menit, RR: 32 x/menit, S
38.0 C. Thorax: terlihat hemitoraks kanan membesar, auskultasi
redup, gerakan nafas kanan tertinggal.
• Rontgen: perselubungan homogen di hemithorax kanan,
costofrenicus tertutup perselubungan,sela iga melebar.

Jawaban paling tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Efusi Pleura
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Akumulasi cairan di rongga


pleura
Etiologi
• Hambatan drainase limfatik
• Peningkatan tekanan hidrostatik
• Penurunan tekanan onkotik
• Permeabilitas membran yang
meninkat
Jenis
• Transudat
• Eksudat

© FDI2020
• Gejala dan tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sesak nafas
• Bertambah jika miring ke sisi yang sehat
• Gerak dada asimetris
• Perkusi redup daerah efusi
• Suara nafas menurun daerah efusi

• Pemeriksaan penunjang
• Fotothoraks : ellis damoseau line Trakea terdorong kesisi yang sehat
• Rivalta test( membedakan transudat dan eksudat)

• Tatalaksana
Simptomatis, Thoracosintesis (awal bila ada indikasi), WSD

© FDI2020
WSD (Water Seal Drainage)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tindakan invasive yang dilakukan untuk


mengeluarkan udara, cairan (darah,pus)
dari rongga pleura, rongga thorax; dan
mediastinum dengan menggunakan
pipa penghubung.
• Indikasi: Pneumothorax, Hematothorax,
Thoracotomy, Efusi Pleura, Empyema.
• Tujuan
• Mengeluarkan cairan atau darah, udara
dari rongga pleura dan rongga thorak
• Mengembalikan tekanan negative pada
rongga pleura
• Mengembangkan kembali paru yang kolaps
• Mencegah refluks drainage kembali ke
dalam rongga dada
© FDI2020
• Perawatan setelah prosedur pemasangan WSD antara lain :
1. Perhatikan undulasi pada selang WSD
2. Observasi tanda-tanda vital : pernafasan, nadi, setiap 15 menit pada 1
jam pertama
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

3. Monitor pendarahan atau empisema subkutan pada luka operasi


4. Anjurkan pasien untuk memilih posisi yang nyaman dengan
memperhatikan jangan sampai selang terlipat
5. Anjurkan pasien untuk memegang selang apabila akan mengubah
posisi
6. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu
7. Ganti botol WSD setiap tiga hari dan bila sudah penuh, catat jumlah
cairan yangdibuang
8. Lakukan pemijatan pada selang untuk melancarkan aliran
9. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, cynosis,
empisema.
10. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk
yang efektif
11. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh

© FDI2020
Indikasi pengangkatan WSD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan :


Tidak ada undulasi
Tidak ada cairan yang keluar
Tidak ada gelembung udara yang keluar
Tidak ada kesulitan bernafas
Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara
2. Selang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan
spooling atau pengurutan pada selang.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Abses paru, pemasangan WSD


B. Efusi Pleura, pungsi percobaan
D. Pneumothorax, needlethoraxosintesis
E. Efusi Pleura, observasi 1 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawab paling tepat pada pasien ini


adalah...

C. Efusi Pleura, pemasangan


WSD

© FDI2020
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien perempuan 40 thn datang dengan keluhan kaki kanan yang pernah patah 10
bulan lalu saat ini tidak enak saat dibuat berjalan. Pasien jarang kontrol ke dokter.
Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Dilakukan rontgen dan nampak
terbentuk pseudoarthrosis. Diagnosa yang tepat pada pasien ini?
A. Delayed Union
B. Mal Union
C. Non Union
D. Union
E. Osteomyelitis Kronis

© FDI2020
C. Non Union
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien perempuan 40 thn keluhan kaki kanan yang
pernah patah 10 bulan lalu saat ini tidak enak saat dibuat
berjalan. Pasien jarang kontrol ke dokter.
• Dilakukan rontgen dan nampak terbentuk
pseudoarthrosis.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Fracture
• Union
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perbaikan inkomplit, masih nyeri dan masih ada garis fraktur, kalus mulai
terkalsifikasi
• Masih ada nyeri tekan pada daerah fraktur
• Delayed Union
• Tulang terlambat menyatu (3-5bulan)
• Non Union
• Lebih dari 6-8 bulan tidak union, terbentuk pseudoarthrosis
• Consolidation
• Perbaikan sempurna, kalus sudah terosifikasi
• Mal-Union
• Fraktur sembuh tepat waktu namun terdapat angulasi/ rotasi/
varus/valgus pemendekan
• Tidak ada nyeri tekan
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2020
Non Union
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pseudoarthrosis

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Delayed Union
B. Mal Union
D. Union
E. Osteomyelitis Kronis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Non Union

© FDI2020
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki, usia 70 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan kaki kanannya nyeri
dan kemerahan sejak 1 minggu yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit
diabetes mellitus sejak 10 tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan makula
eritematosa berbatas tidak tegas dan teraba hangat. Apakah pemeriksaan penunjang
yang sebaiknya dilakukan?
• A. KOH 20%
• B. KOH 10%
• C. Gram Staining
• D. Giemsa Staining
• E. TPHA

© FDI2020
C. Gram Staining
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki, usia 70 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan kaki kanannya nyeri dan kemerahan sejak 1 minggu
yang lalu.
• Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus
sejak 10 tahun terakhir.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan makula eritematosa
berbatas tidak tegas dan teraba hangat

© FDI2020
Selulitis
• Definisi: Infeksi akut terutama oleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Streptococcus
• Epidemiologi: Dewasa>Anak (DM,
Imunokompromise)
• Gejala : disertai gejala prodormal dan
konstitusi
• Efloresensi: infiltrat eritematosa difus.
• Predileksi : Wajah dan tungkai bawah
• Etiologi : Streptococcus
• Pemeriksaan penunjang
• Gram staining
• Kultur
• Darah lengkap (leukositosis)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. KOH 20% → Dermatofitosis


B. KOH 10% → Tinea Capitis
C. Gram Staining
D. Giemsa Staining → Varicella zoster, Herpes
Zoster, Herpes simplex
E. TPHA → Sifilis Primer

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi pemeriksaan penunjang yang


sebaiknya dilakukan

C. Gram Staining

© FDI2020
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perempuan berusia 19 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul plentingan di


daerah kemaluan yang sudah dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Plentingan terasa nyeri
seperti terbakar. Sebelumnya bekerja sebagai PSK dan sering gonta ganti pasangan. Dari
pemeriksaan dermatologi didapatkan vesikel berkelompok disertai dasar eritema. Terapi
pada pasien tersebut adalah
• A. Acyclovir 5 x 800 mg
• B. Valacyclovir 3 x 1000 mg
• C. Acyclovir 3 x 400 mg
• D. Famcyclovir 3 x 500
• E. Acyclovir 2 x 500 mg

© FDI2020
C. Acyclovir 3 x 400 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Perempuan berusia 19 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan muncul plentingan di daerah kemaluan yang sudah
dirasakan sejak 5 hari yang lalu.
• Plentingan terasa nyeri seperti terbakar.
• Sebelumnya bekerja sebagai PSK dan sering gonta ganti
pasangan.
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan vesikel berkelompok
disertai dasar eritema.

© FDI2020
Herpes Simplek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: HSV/HHV
1. HSV 1 : Labial
2. HSV 2 : Genital
• Efloresensi : Vesikel / ulkus bergerombol dengan dasar
eritema
• Terapi:
1. Acyclovir 5x200
2. Acyclovir 3x400
3. Valacyclovir 2x500-1000mg
4. Famcyclovir 3x250mg
Rekuren : 5 hari
Non rekuren : 7 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Acyclovir 5 x 800 mg→ Varicella zoster


B. Valacyclovir 3 x 1000 mg → Varicella
zoster/Herpes Zoster
C. Acyclovir 3 x 400 mg
D. Famcyclovir 3 x 500 → Varicella zoster/Herpes
zoster
E. Acyclovir 2 x 500 mg → Kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi pada pasien tersebut adalah

C. Acyclovir 3 x 400 mg

© FDI2020
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang diantar oleh ibunya dengan keluhan
muncul benjolan kecil seperti jerawat di daerah dada sampai ke lengan atas. Benjolan
tersebut muncul sejak 3 hari yang lalu . Sebbelumnya pasien bermain dengan teman
sebayanya yang memiliki keluhan yang sama. Dari pemeriksaan fisik didapatkan papul
dengan cekungan diatasnya tersebar diskret. Etiologi pada pasien ini adalah...
• A. HPV
• B. PV
• C. VZV
• D. HSV
• E. Propionibacterium acne

© FDI2020
B. PV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang diantar oleh
ibunya dengan keluhan muncul benjolan kecil seperti jerawat di
daerah dada sampai ke lengan atas.
• Benjolan tersebut muncul sejak 3 hari yang lalu .
• Sebbelumnya pasien bermain dengan teman sebayanya yang
memiliki keluhan yang sama.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan papul dengan cekungan
diatasnya tersebar diskret.

© FDI2020
Moluskum Kontagiosum (MK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : poxvirus (PV)


• Klinis:
• Terutama menyerang anak usia sekolah, dewasa muda yang
aktif secara seksual, dan pasien imunokompromais.
• Kelainan kulit berupa papul khas berbentuk kubah, di tengahnya
terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa
berwarna putih seperti nasi yang merupakan badan moluskum.
• Lokasi: wajah, badan, dan ekstremitas
• Penunjang histopatologis : Henderson-Paterson bodies.

© FDI2020
Moluskum Kontagiosum (MK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Non medikamentosa : kuretase, cryotheraphy
• Medikamentosa :
• Kantaridin 0,7% atau 0,9% dioleskan pada lesi dan dibiarkan selama 3-4
jam, setelah itu dicuci.
• Podofilin (10%-25% dalam bentuk resin) atau (0,3% atau 0,5% dalam
bentuk krim). Dioleskan pada tiap lesi 2 kali sehari selama 3 hari berturut-
turut
• Benzoil peroksida 10% dioleskan 2 kali sehari selama 4 minggu

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. HPV→ condiloma akuminata, veruka


B. PV
C. VZV → varicella zoster, herpes zoster
D. HSV → herpes simplek
E. Propionibacterium acne → Acne vulgaris

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi pada pasien ini adalah

B. PV

© FDI2020
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang dengan keluhan gatal pada kedua pipinya.
Keluhan sudah dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Dari pemeriksan fisik didapatkan plak anular
berbatas tegas dengan tepi meninggi yang disertai papul dan vesikel. Etiologi pada pasien
ini adalah ...
A. Microsporum canis
B. Candida albicans
C. Malassezia furfur
D. Staphylococcus aureus
E. Streptococcus b haemolyticus

© FDI2020
A. Microsporum canis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang dengan
keluhan gatal pada kedua pipinya.
• Keluhan sudah dirasakan sejak 4 hari yang lalu.
• Dari pemeriksan fisik didapatkan plak anular berbatas
tegas dengan tepi meninggi yang disertai papul dan
vesikel.

© FDI2020
Dermatofitosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Merupakan penyakit infeksi jamur superfisial yang


disebabkan oleh jamur kelompok dermatofita
(Trichophyton sp., Epidermophyton sp. dan Microsporum
sp).
• Efloresensi : didapatkan plak anular berbatas tegas
dengan tepi meninggi yang disertai papul dan vesikel
(tepi aktif central healing)
• Penunjang :
• Lampu wood
• KOH 20% (hifa panjang bersepta)
• Kultur agar dextrose sabouraud

© FDI2020
DERMATOFITOSIS
Terapi TINEA KAPITIS TINEA TINEA KRURIS TINEA MANUS TINEA PEDIS TINEA UNGUIUM
KORPORIS/GLABROS
A/TIDAK BERAMBUT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi Topikal Shampoo (klotrimazole 1%, Mikonazole 2%, Terbinafin1%) Siklopiroks 8%


ketokonazole
2%, selenium
sulfide, zink
piritionin 1-2%
Terapi Sistemik - Griseofulvin - Terbinafin 1x250mg - Terbinafin - Terbinafin
250mg/hr (3 bln)
2x500
- Itrakonazole 1x250mg tangan 6-8 mgg,
- Ketokonaz kaki 12-16 mgg
ole 2x100- 1x100mg - Itrakonazole - Itrakonazole
200 - Fluconazole 150- 2x200mg 200mg/hr ( tangan
6mgg, kaki 12
- Itrakenazol 300mg/mgg - Fluconazole mgg)
e 2x100-200 - Dosis denyut 3
- Griseofulvin 500mg 150mg/mgg bulan (2x200mg)
- Terbinafin tangan 2 siklus,
1x250 kaki 3-4 siklus
- Fluconazole 150-
300mg/mgg (3-12
bln)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Microsporum canis
B. Candida albicans→ Candidiasis Kutis
C. Malassezia furfur → Pitiriasis Versikolor
D. Staphylococcus aureus → kurang tepat
E. Streptococcus b haemolyticus → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi pada pasien ini adalah...

A. Microsporum canis

© FDI2020
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang dengan keluhan kuku ibu jari kaki kanannya
berubah warna menjadi suram. Keluhan ini disertai juga dengan kukunya gampang rapuh
yang baunya tidak sedap. Keluhan ini mulai muncul kurang lebih empat bulan yang
lalu.Dari pemeriksaan penunjang KOH 20% didapatkan hifa panjang bersepta. Terapi
sistemik pada pasien ini adalah
• A. Siklopiroks 8%
• B. Klotrimazol 1%
• C. Terbinafin 1x 250 mg selama 12 minggu
• D. Itrakonazol 2x 200mg selama 1 minggu
• E. Terbinafin 1x 250 mg selama 2 minggu

© FDI2020
C. Terbinafin 1x 250 mg selama 12
minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword :
• Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang dengan keluhan kuku
ibu jari kaki kanannya berubah warna menjadi suram.
• Keluhan ini disertai juga dengan kukunya gampang rapuh yang
baunya tidak sedap.
• Keluhan ini mulai muncul kurang lebih empat bulan yang lalu.
• Dari pemeriksaan penunjang KOH 20% didapatkan hifa panjang
bersepta

© FDI2020
Tinea unguium
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi:
• T.Rubrum ( kuku tangan)
• Mentagrophytes (kuku kaki)
• Bentukan khas:
• Diskromia
• Onikolisis
• Hipertofi
• Sisa jaringan (+)
• Penunjang
• KOH 20% ( Hifa panjang bersepta)
• Kultur agar dextrose sabouraud

© FDI2020
DERMATOFITOSIS
Terapi TINEA KAPITIS TINEA TINEA KRURIS TINEA MANUS TINEA PEDIS TINEA UNGUIUM
KORPORIS/GLABROS
A/TIDAK BERAMBUT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi Topikal Shampoo (klotrimazole 1%, Mikonazole 2%, Terbinafin1%) Siklopiroks 8%


ketokonazole
2%, selenium
sulfide, zink
piritionin 1-2%
Terapi Sistemik - Griseofulvin - Terbinafin 1x250mg - Terbinafin - Terbinafin
250mg/hr (3 bln)
2x500
- Itrakonazole 1x250mg tangan 6-8 mgg,
- Ketokonaz kaki 12-16 mgg
ole 2x100- 1x100mg - Itrakonazole - Itrakonazole
200 - Fluconazole 150- 2x200mg 200mg/hr ( tangan
6mgg, kaki 12
- Itrakenazol 300mg/mgg - Fluconazole mgg)
e 2x100-200 - Dosis denyut 3
- Griseofulvin 500mg 150mg/mgg bulan (2x200mg)
- Terbinafin tangan 2 siklus,
1x250 kaki 3-4 siklus
- Fluconazole 150-
300mg/mgg (3-12
bln)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Siklopiroks 8%→ terapi topikal


B. Klotrimazol 1% → terapi topikal
C. Terbinafin 1x 250 mgselama 12 minggu
D. Itrakonazol 2x 200mg selama 1 minggu → tinea
manus dan tinea pedis
E. Terbinafin 1x 250 mg selama 2 minggu → tinea
korporis dan tinea kruris

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi yang tepat untuk pasien ini


adalah..

C. Terbinafin 1x 250 mgselama


12 minggu

© FDI2020
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang dengan keluhan gatal-gatal pada sela sela jari
sejak 6 hari yang lalu. Diketahui pasien tinggal di pondok pesantren dan temannya
menderita penyakit yang sama. Dari pemeriksaan mikroskopis didapatkan parasit
sarcoptes scaibei. Dimanakah predileksi penyakit ini...
• A. Stratum korneum
• B. Stratum lucidum
• C. Stratum granulosum
• D. Stratum spinosum
• E. Stratum basale

© FDI2020
A. Stratum korneum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang dengan keluhan gatal-
gatal pada sela sela jari sejak 6 hari yang lalu.
• Diketahui pasien tinggal di pondok pesantren dan temannya
menderita penyakit yang sama.
• Dari pemeriksaan mikroskopis didapatkan parasit sarcoptes
scaibei

© FDI2020
Skabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kriteria diagnosis:
• Menemukan 2 dari 4 tanda di bawah ini
• Pruritus nokturnal (gatal terutama di malam hari)
• Menyerang sekelompok orang
• Ditemukan kanalikulus berwarna putih/keabuan, lurus/berkelok, panjang 1
cm, di ujung terowongan ada papul/vesikel. Predileksi: sela jari tangan,
pergelangan tangan bagian volar, siku luar, lipat ketiak depan, areola
mammae, umbilikus, bokong, genitalia eksterna, perut bawah
• Ditemukan tungau pada kerokan kulit

© FDI2020
Skabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: Penyakit kulit akibat infestasi dan sensitisasi


terhadap Sarcoptes scabiei var. hominis
• Predileksi: Pada tempat dengan stratum korneum tipis,
yaitu: sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar,
siku bagian luar, lipat ketiak, areola mamae, umbilikus,
bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah.
Pada bayi dapat mengenai wajah, skalp, telapak tangan
dan telapak kaki.
• Penunjang:Scrapping,Selotip,Burrow ink

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Stratum korneum
B. Stratum lucidum→ kurang tepat
C. Stratum granulosum → kurang tepat
D. Stratum spinosum → kurang tepat
E. Stratum basale → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi predileksi penyakit ini...

A. Stratum korneum

© FDI2020
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien laki-laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul bercak
berkelok-kelok di telapak kaki kanannya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien diketahui bekerja
sebagai petani yang jarang menggunakan alas kaki. Terapi pada pasien ini adalah...
• A. Permethrine 5%
• B. Albendazol 10%
• C. Sulfur precipitatum 10%
• D. Malathion 0,5%
• E. Thiabendazol 5%

© FDI2020
B. Albendazol 10%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword :
• Pasien laki-laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan muncul bercak berkelok-kelok di
telapak kaki kanannya sejak 1 minggu yang lalu.
• Pasien diketahui bekerja sebagai petani yang jarang
menggunakan alas kaki

© FDI2020
Cutaneus larva migran (CLM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Penyakit yang disebabkan oleh cacing tambang


yang seharusnya hidup pada hewan, contohnya
Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum, Uncinaria
stenocephala, Bunostomum phlebotomum
• Klinis : Lesi kulit biasanya muncul dalam 1-5 hari setelah
pajanan berupa plak eritematosa, vesikular berbentuk
linear dan serpiginosa. Lesi dapat tunggal atau multipel
yang terasa gatal bahkan nyeri.
• Predileksi : biasanya pada kaki dan bokong.

© FDI2020
Cutaneus larva migran (CLM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Non Medikamentosa :
• Tetap menjaga kebersihan kulit dengan mandi 2 kali sehari dengan
sabun.
• Selalu menggunakan alas kaki
• Medikamentosa
• Albendazole 1x400mg (3hr)
• Ivermectin 200mcg/kgBB DT
• Albendazole krim 10%
• Thiabenzaol krim 10-15%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Permethrine 5%→Skabies, pedikulosis


B. Albendazol 10%
C. Sulfur precipitatum 10% → skabies
D. Malathion 0,5% → pedikulosis
E. Thiabendazol 5% → dosis kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi pada pasien ini adalah...

B. Albendazol 10%

© FDI2020
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke tempat praktik dokter dengan keluhan panas
saat kencing . Keluhan disertai keluar cairan kental . Paasien bekerja sebagai supir truk
antar provinsi dan sering berhubungan badan dengan PSK. Dari pemeriksaan gram
didapatkan gambaran diplokokus gram negatif. Diagnosa pada pasien ini adalah...
• A. Urethritis Gonore
• B. Infeksi genital non spesifik
• C. Trikomoniasis
• D. Bakterial vaginalis
• E. Candidiasis Vulvovaginalis

© FDI2020
A. Urethritis Gonore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke tempat praktik
dokter dengan keluhan panas saat kencing .
• Keluhan disertai keluar cairan kental .
• Paasien bekerja sebagai supir truk antar provinsi dan sering
berhubungan badan dengan PSK.
• Dari pemeriksaan gram didapatkan gambaran diplokokus gram
negatif.

© FDI2020
Urethritis Gonore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epidemiologi : laki-laki > perempuan


• Gejala klinis
• Nyeri dan panas saat BAK radang akut (+)
• Keluar cairan kental (mukopurulen) berwarna hijau kekuningan
• Riwayat berhubungan (+)
• Penunjang:
• Pemeriksaan Gram dari sediaan apus duh tubuh uretra atau
serviks ditemukan diplokokus Gram negatif intraselular.
• Kultur menggunakan media selektif Thayer-Martin
• Tes Beta Laktamase
• Tes Thomson

© FDI2020
Urethritis Gonore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Cefixim 400mg single dose
• Kanamisin 2 g im single dose
• Ceftriaxon 250 im Single dose

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Urethritis Gonore
B. Infeksi genital non spesifik→ kurang tepat
C. Trikomoniasis → kurang tepat
D. Bakterial vaginalis → kurang tepat
E. Candidiasis Vulvovaginalis → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien ini adalah

A. Urethritis Gonore

© FDI2020
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul


bercak kemerahan di tangan kanan yang sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya
hanya muncul bercak merah kecil yang lama-kelamaan makin membesar. Pasien juga
mersakan tebal dan kesemutan. Diketahui suaminya juga menderita penyakit yang sama
namun tidak pernah diobati. Etiologi dari penyakit ini adalah...
A. Mycobacterium tuberculosis
B. Mycobacterium leprae
C. Staphylococcus aureus
D. Streptococcus B haemolyticus
E. Haemophylus ducreyi

© FDI2020
B. Mycobacterium leprae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan muncul bercak kemerahan di tangan kanan
yang sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.
• Awalnya hanya muncul bercak merah kecil yang lama-
kelamaan makin membesar.
• Pasien juga mersakan tebal dan kesemutan.
• Diketahui suaminya juga menderita penyakit yang sama namun
tidak pernah diobati

© FDI2020
Morbus Hansen/kusta/lepra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: Penyakit kusta adalah penyakit infeksi granulomatosa


kronis yang disebabkan oleh basil Mycobacterium leprae
yang bersifat obligat intraselular.
• Predileksi :
• Saraf perifer sebagai afinitas pertama, kemudian selanjutnya dapat
menyerang kulit, lalu menyebar ke organ lain:
• mukosa mulut,
• traktus respiratorius bagian atas,
• sistem retikuloendotelial
• mata,
• otot,
• tulang,
• dan testis), kecuali susunan saraf pusat.

© FDI2020
Morbus Hansen/kusta/lepra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis didasarkan pada temuan tanda kardinal


(tanda utama) menurut WHO, yaitu
• Bercak kulit yang mati rasa
• Penebalan saraf tepi
• Ditemukannya bakteri M.leprae

© FDI2020
Morbus Hansen/kusta/lepra
Sifat LL BL BB TT BT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bentuk Makula, Makula Plakat dome Makula saja Makula


infiltrate difus, plakat nodul shaped, dibatasi
papul, nodul puchout infiltrat
lession
Jumlah Tidak Sukar Dapat Satu dapat Beberapa
terhitung dihitung, dihitung beberapa atau ada lesi
pasti, tidak masih ada satelit
ada kulit kulit sehat
sehat
Batas Tidak jelas Agak jelas Agak jelas Jelas Jelas
Ananastesi Biasanya Tidak jelas Lebih jelas Jelas Jelas
tidak jelas
Lepromin test Negatif Negatif Biasanya Positif kuat Positif lemah
negative

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mycobacterium tuberculosis→ Tuberculosis


B. Mycobacterium leprae
C. Staphylococcus aureus → kurang tepat
D. Streptococcus B haemolyticus → kurang tepat
E. Haemophylus ducreyi → ulkus mole

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi dari penyakit ini adalah

B. Mycobacterium leprae

© FDI2020
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan tangannya seperti terbakar
sejak tadi siang. Sebelumnya pasien terkena air aki di tempat kerja nya. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan makula eritema berbatas tegas disertai bula. Diagnosa pada pasien ini
adalah...
• A. Dermatitis Atopi
• B. Dermatitis kontak iritan
• C. Dermatitis kontak alergi
• D. Neurodermatitis sirkumskripta
• E. Dermatitis Numularis

© FDI2020
B. Dermatitis kontak iritan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan
tangannya seperti terbakar sejak tadi siang.
• Sebelumnya pasien terkena air aki di tempat kerja nya.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan makula eritema berbatas
tegas disertai bula.

© FDI2020
Dermatitis kontak iritan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Atopi kontak
Iritan
Iritan primer Napkin Alergi
Basic Concept Kriteria Hanifin & Iritan kuat Kontak feses , urin Hapten
Rajka , Riwayat
Atopi
Etiopatogenesis RH tipe 1&4 Iritan fisik, kimia Iritan fisik, kimia, RH tipe 4
enzimatik
Predisposisi Riwayat atopi pada Kontak dengan Prolong kontak Kontak dengan
keluarga dan dirinya bahan iritan dengan urin dan bahan alergen
fese
Penunjang IgE RAST , Prick Test Patch test (-) KOH Patch tes (+)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dermatitis Atopi→ Harus ada riwayat atopi


B. Dermatitis kontak iritan
C. Dermatitis kontak alergi → ada riwayat terkena
allergen
D. Neurodermatitis sirkumskripta → efloresensi
kurang tepat
E. Dermatitis Numularis→ efloresensi kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien ini adalah

B. Dermatitis kontak iritan

© FDI2020
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang lai-laki berusia 55 tahun datang dengan keluhan muncul bercak-bercak


kemerahan pada kakinya. Pasien mengeluh bahwa baercak-bercak tersebut sangat gatal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan papulovesikel berkonfluensi membentuk plak dengan
bentuk coin lession. Terapi pada pasien ini adalah...
A. Klotrimazol
B. Hidrokortison
C. Cetirizine
D. Mupirosin
E. Acyclovir

© FDI2020
C. Cetirizine (Antihistamin-1)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang dengan keluhan
muncul bercak-bercak kemerahan pada kakinya.
• Pasien mengeluh bahwa baercak-bercak tersebut sangat gatal.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan papulovesikel berkonfluensi
membentuk plak dengan bentuk coin lession

© FDI2020
Dermatitis numularis/Eczema discoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala:
• Biasanya menyerang usia lanjut 50-65 tahun
• Keluhan biasanya sangat gatal terutama fase akut
• Pencetus antara lain kulit kering, fokus infeksi pada gigi, saluran
napas atas, atau saluran napas bawah, stressor, dan faktor
allergen rumah
• Efloresensi: suatu kelainan kulit inflamatif berupa papul
dan papulovesikel yang berkonfluensi membentuk plak
berbentuk koin berbatas tegas dengan oozing, krusta,
dan skuama.

© FDI2020
Dermatitis numularis/Eczema discoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Predileksi : pada extremitas atas dan bawah


• Etiopatogenesis : uknown
• Pemeriksaan penunjang : Histo PA
• Pengobatan:
1. Hindari faktor penyebab
2. Konsul Psikiater
3. Antihistamin 1
4. Kontikosteroid topikal/sistemik potensi sedang-tinggi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Klotrimazol→ topikal dermatofitosis


B. Hidrokortison → potensi lemah (seharusnya
potensi sedang-berat)
C. Cetirizine
D. Mupirosin → topikal pioderma
E. Acyclovir → sistemik Herpes zoster, Varicella
zoster, Herpes simpleks

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi yang tepat untuk pasien ini


adalah...

C. Cetirizine (Antihistamin-1)

© FDI2020
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan muncul kutil
di sekitar anus sejak 2 minggu ini dan tidak pernah diobati. Diketahui sering berhubungan
seksual dengan sesama jenis. Dari pemeriksaan fisik didapatkan papul multiple yang
berbentuk seperti bunga kol. Etiologi dari penyakit ini adalah...
• A. HPV tipe 1
• B. HPV tipe 6
• C. HPV tipe 10
• D. HPV tipe 18
• E. HPV tipe 16

© FDI2020
B. HPV tipe 6
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke praktek
dokter dengan keluhan muncul kutil di sekitar anus sejak 2
minggu ini dan tidak pernah diobati.
• Diketahui sering berhubungan seksual dengan sesama
jenis.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan papul multiple yang
berbentuk seperti bunga kol.

© FDI2020
Kondiloma Akuminata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Klinis: Kutil di kemaluan


• Etiologi : Human Papiloma Virus
(HPV) tipe 6 & 11
• Efloresensi:
• Jengger ayam
• Bunga kol
• Papul Pendiculated

© FDI2020
Kondiloma Akuminata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
- Tingtura podofilin 25% (kontraindikasi
untuk ibu hamil)
- TCA 80-90%
- RUJUK (untuk tidakan
konservasitf/pembedahan)

© FDI2020
Tipe HPV dan Penyakitnya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. HPV tipe 1→ Myrmecia/veruca plantaris


B. HPV tipe 6
C. HPV tipe 10 →Verucsa plana
D. HPV tipe 18 → Ca Cerviks
E. HPV tipe 16 → Ca Cerviks

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi dari penyakit ini adalah...

B. HPV tipe 6

© FDI2020
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien perempuan berusia 10 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal


kemerahan pada punggung sejak 4 hari yang lalu. Kemerahan awalnya kecil yang lama-
kelamaan melebar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan makula eritema dengan skuama
halus dengan papul berbentuk seperti cemara terbalik. Diagnosis yang tepat adalah...
• A. Pitiriasis versicolor
• B. Psoriasis vulgaris
• C. Pitiriasis rossea
• D. Dermatitis kontak alergi
• E. Nerodermatitis sirkumskripta

© FDI2020
C. Pitiriasis rossea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Pasien perempuan berusia 10 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan gatal kemerahan pada punggung sejak 4 hari
yang lalu.
• Kemerahan awalnya kecil yang lama-kelamaan melebar.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan makula eritema dengan
skuama halus dengan papul berbentuk seperti cemara terbalik

© FDI2020
Pitiriasis Rosea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Predisposisi: tidak jelas, diduga virus karena self limiting (HHV 7), baju
baru belum dicuci, lama berenang dan sering disimpan
• Gejala klinis:
• Gatal ringan
• Pitiriasis (skuama halus), eritema
• Lesi khas : Herald patch, pohon cemara terbalik, medallion lesion
• Predisposisis: trunkus, ekstremitas tersusun sumbu Panjang searah
lipatan kulit
• Terapi:
• Antihistamin-1
• Talkum salisilikum
• Menthol
• Kortikosteroid topikal/sistemik

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pitiriasis versicolor→ disebabkan oleh jamur


M.furufur
B. Psoriasis vulgaris →efloresensi kurang tepat
C. Pitiriasis rossea
D. Dermatitis kontak alergi → pada pasien ini tidak
disebutkan adanya kontak dengan bahan allergen
E. Nerodermatitis sirkumskripta →efloresensi kurang
tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien ini adalah

C. Pitiriasis rossea

© FDI2020
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan bercak menebal
di siku yang gatal disertai sisik berwarna putih yang tebal. Keluhan sudah dirasakan sejak 2
tahun terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan plak eritema ukuran plakat tertutup skuama
putih yang tebal. Terapi pada pasien ini adalah...
A. Hidrokortison
B. Dexametason
C. Betametason
D. Loratadine
E. Benzil benzoat

© FDI2020
C.Betametason
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang ke klinik dokter dengan
keluhan bercak menebal di siku yang gatal disertai sisik
berwarna putih yang tebal.
• Keluhan sudah dirasakan sejak 2 tahun terakhir.
• Pemeriksaan fisik didapatkan plak eritema ukuran plakat tertutup
skuama putih yang tebal.

© FDI2020
Psoriasis Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala: Keluhan biasanya berupa bercak merah bersisik


mengenai bagian tubuh terutama daerah ekstensor dan
kulit kepala. Disertai rasa gatal.
• Predileksi:
• Skalp,
• perbatasan skalp-muka,
• ekstremitas ekstensor (siku & lutut),
• lumbosakral
• Khas: fenomena tetesan lilin, Auspitz sign, Kobner sign
• Pencetus: stress, infeksi fokal, trauma, endokrin, gangguan
metabolisme, obat, alkohol, dan merokok
© FDI2020
Psoriasis Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana:
1. Topikal :
• Emolien (misalnya urea, petrolatum, parafin cair, minyak mineral, gliserin )
• Kortikosteroid (kortikosteroid potensi sedang dan kuat , pada wajah
gunakan kortikosteroid potensi lemah)
• Keratolitik (asam salisilat , retinoid topikal)
• Analog Vitamin D (preparat yang tersedia adalah kalsipotriol)
2. Fototerapi/Fotokemoterapi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hidrokortison→ potensi lemah


B. Dexametason → potensi lemah
C.Betametason
D.Loratadine → kurang tepat
E. Benzil benzoat → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi pada pasien ini adalah...

C.Betametason

© FDI2020
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 32 tahun, direncanakan untuk operasi sesar oleh dokter
kandungan sesuai indikasi. Diketahui bahwa pasien telah memiliki dua orang anak, laki-laki
dan perempuan. Suami pasien, berpesan kepada dokter agar dilakukan sterilisasi kepada
istrinya tanpa sepengetahuan istrinya tersebut, karena merasa sudah cukup memiliki tiga
orang anak. Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Melakukan sterilisasi kemudian memberi tahu pasien setelah operasi selesai
B. Tidak melakukan sterilisasi karena usia pasien masih produktif untuk memiliki anak
C. Melakukan sterilisasi karena pasien dinilai memiliki risiko tinggi untuk kehamilan
D. Melakukan sterilisasi apabila suami pasien menandatangani inform consent
E. Tidak melakukan sterilisasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan pasien

© FDI2020
E. Tidak melakukan sterilisasi tanpa
sepengetahuan dan persetujuan pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• direncanakan untuk operasi sesar oleh dokter kandungan
sesuai indikasi
• Suami pasien, berpesan kepada dokter agar dilakukan
sterilisasi kepada istrinya tanpa sepengetahuan istrinya
tersebut

Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus


tersebut?

© FDI2020
Autonomy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak


otonomi (hak untuk menentukan nasib sendiri) pasien atau the right
to self-determination.

• Dokter menghormati hak/keputusan pasien yang kompeten dalam


hal persetujuan/inform consent

• Persoalan KB menurut BKKBN merupakan tanggung jawab


pasangan suami-istri, dan harus ada pernyataan persetujuan kedua
belah pihak untuk melakukan KB

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Melakukan sterilisasi kemudian memberi tahu


pasien setelah operasi selesai
B. Tidak melakukan sterilisasi karena usia pasien
masih produktif untuk memiliki anak
C. Melakukan sterilisasi karena pasien dinilai
memiliki risiko tinggi untuk kehamilan
D. Melakukan sterilisasi apabila suami pasien
menandatangani inform consent

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat yang dilakukan


pada kasus tersebut adalah...
E. Tidak melakukan sterilisasi
tanpa sepengetahuan dan
persetujuan pasien

© FDI2020
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 24 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut
berulang disertai sakit kepala dan punggung. Dokter yang bertugas, kemudian
memberikan sebuah resep obat paten yang cukup mahal dari sebuah merk dagang obat.
Merk dagang obat tersebut menjanjikan imbalan serta bonus apabila jumlah penjualan
obat oleh dokter tersebut terlampaui. Bagaimanakah tindakan dokter tersebut?
A. Sah saja karena dokter memberikan obat yang terbaik bagi pasien
B. Sah saja karena dokter memberikan obat yang sesua indikasi
C. Tidak benar, karena dokter telah melanggar kemandirian profesinya
D. Tidak benar, karena dokter memberikan obat yang mahal kepada pasien
E. Tidak benar, karena dokter tindak menggunakan obat generik

© FDI2020
C. Tidak benar, karena dokter telah
melanggar kemandirian profesinya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut
berulang disertai sakit kepala dan punggung.
• Dokter yang bertugas, kemudian memberikan sebuah
resep obat paten yang cukup mahal dari sebuah merk
dagang obat.
• menjanjikan imbalan serta bonus apabila jumlah
penjualan obat oleh dokter tersebut terlampaui.

Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus ini?

© FDI2020
Kode Etik Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KODEKI Pasal 3 : Kemandirian Profesi, “Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya,


seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian profesi”
• Penjelasan: Setiap dokter dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengakibatkan
hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi sebagaimana dimaksud pada Pasal 3,
antara lain:
• Membuat ikatan atau menerima imbalan berasal dari perusahaan
farmasi/obat/vaksin/makanan/suplemen/alat kesehatan/alat
kedokteran/bahan/produk/jasa kesehatan/terkait kesehatan dan/atau berasal dari
fasilitas pelayanan kesehatan apapun dan darimanapun dan/atau berasal dari
penguasaha, perorangan yang akan menghilangkan kepercayaan
publik/masyarakat terhadap dan menurunkan martabat profesi kedokteran.
• Melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung dalam segala bentuk kegiatan
yang bertujuan untuk mempromosikan atau mengiklankan dirinya, barang dan/atau
jasa sebagaimana dimaksud Pasal 3, cakupan pasal butir 1 dan 2 di atas guna
kepentingan dan keuntungan pribadinya, sejawat/pihak lain kelompoknya

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sah saja karena dokter memberikan obat yang


terbaik bagi pasien
B. Sah saja karena dokter memberikan obat yang
sesua indikasi
D. Tidak benar, karena dokter memberikan obat
yang mahal kepada pasien
E. Tidak benar, karena dokter tindak
menggunakan obat generik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan dokter tersebut adalah...


C. Tidak benar, karena dokter
telah melanggar kemandirian
profesinya

© FDI2020
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke rumah sakit oleh keluarganya dengan
keluhan mual mual. Diketahui bahwa pasien sedang hamil anak ketiga. Berdasarkan
keluhan tersebut, dokter akhirnya memutuskan untuk memberikan obat sotatic tablet yang
berisi metoclopramid, namun bidan yang jaga salah mendengar dan mengambil obat
cytotec. Sebelum obat diberikan, bidan memperlihatkan obat tersebut kepada dokter
untuk mengkonfirmasi, dan akhirnya dokter mengganti obat cytotec dengan obat yang
tepat. Apakah insiden yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Acceptable risk
B. Malpraktik
C. Unforseeable risk
D. Complication of disease
E. Near Miss

© FDI2020
E. Near Miss
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke rumah sakit oleh
keluarganya dengan keluhan mual mual.
• Diketahui bahwa pasien sedang hamil anak ketiga.
• dokter akhirnya memutuskan untuk memberikan obat sotatic
tablet yang berisi metoclopramid, namun bidan yang jaga
salah mendengar dan mengambil obat cytotec.
• Sebelum obat diberikan, bidan memperlihatkan obat kepada
dokter untuk mengkonfirmasi
• dokter mengganti obat cytotec dengan obat yang tepat.

Apakah kaidah bioetik yang dilanggar pada kasus tersebut?


© FDI2020
Insiden Keselamatan Pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kejadian Potensial Cedera/Near Miss: kondisi yang sangat berpotensi untuk


menimbulkan cedera, namun belum terjadi insiden.
• Kejadian Nyaris Cedera: insiden akibat melakukan suatu tindakan atau karena
tidak melakukan tindakan yang dapat mencederai pasien, tapi tidak cedera
karena keberuntungan, pencegahan, atau karena peringanan.
• Kejadian Tidak Diharapan: insiden yang mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasen karena suatu tindakan atau karena tidak melakukan
tindakan, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
• Kejadian Sentinel: suatu Kejadian Tidak Diharapkan yang mengakibatkan
kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer dan
membutuhkan intrvensi untuk mempertahankan kehidupan, baik fisik maupun
psikis, yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Acceptable risk
B. Malpraktik
C. Unforseeable risk
D. Complication of disease

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, insiden yang terjadi pada kasus


tersebut adalah...

E. Near Miss

© FDI2020
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa ke rumah sakit setelah menjadi korban
runtuhan sebuah gedung. Tidak lama kemudian, beberapa korban runtuhan tadi pun
datang menyusul ke rumah sakit dengan berbagai macam kondisi. Pada saat itu, dokter
yang bertugas hanya satu orang dengan perawat tiga orang. Korban yang datang
pertama, menuntut untuk didahulukan karena datang pertama kali dan mengaku sebagai
anak seorang pejabat. Apakah tindakan dokter yang tepat pada kasus tersebut?
A. Mendahulukan pasien tersebut karena anak seorang pejabat
B. Merujuk anak pejabat tersebut ke rumah sakit lain yang terdekat
C. Meminta bantuan dokter dan perwat dari rumah sakit lain
D. Merujuk setiap pasien ke rumah sakit terdekat agar tidak menumpuk
E. Menangani semua pasien sesuai dengan kegawatdaruratan

© FDI2020
E. Menangani semua pasien sesuai
dengan kegawatdaruratan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• perempuan usia 23 tahun dibawa ke rumah sakit setelah
menjadi korban runtuhan sebuah gedung. T
• idak lama kemudian, beberapa korban runtuhan tadi pun
datang menyusul ke rumah sakit dengan berbagai macam
kondisi.
• Korban yang datang pertama, menuntut untuk didahulukan
karena datang pertama kali dan mengaku sebagai anak
seorang pejabat

Apakah kaidah dasar etik yang sesuai dengan tindakan


tersebut?

© FDI2020
Kaidah dasar bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Justice: Prinsip yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan dalam


mendistribusikan sumberdaya, sehingga tidak ada pertimbangan lain selain
kesehatan pasien yang menjadi perhatian utama dokter.

• Beneficience: Prinsip Beneficience atau “berbuat baik”, diartikan bersikap ramah


atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban dan mengutamakan
tindakan yang ditujukan kepada kebaikan pasien.

• Non-Malficience: Prinsip yang juga dikenal dengan primum non nocere atau first, do
no harm, yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien, serta memilih
pengobatan yang kecil risikonya dan paling besar manfaatnya.

• Autonomy: Prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi
(hak untuk menentukan nasib sendiri) pasien atau the right to self-determination.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mendahulukan pasien tersebut karena anak


seorang pejabat
B. Merujuk anak pejabat tersebut ke rumah sakit
lain yang terdekat
C. Meminta bantuan dokter dan perwat dari
rumah sakit lain
D. Merujuk setiap pasien ke rumah sakit terdekat
agar tidak menumpuk

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan dokter yang tepat pada


kasus tersebut adalah...
E. Menangani semua pasien
sesuai dengan
kegawatdaruratan

© FDI2020
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk meminta surat keterangan
sehat. Pasien meminta surat keterangan sehat tersebut sebagai syarat surat izin
keterangan perjalanan bisnis. Pada saat pemeriksaan, tidak ditemukan adanya kelainan
dan keluhan apapun pada pasien. Apakah tindakan dokter yang tepat pasa kasus
tersebut?
A. Memberikan surat sehat karena pasien sehat dan sesuai dengan KODEKI pasal 3
B. Tidak memberikan surat sehat untuk perjalanan karena melanggar KODEKI pasal 10
C. Memberikan surat sehat karena pasien sehat dan sesuai dengan KODEKI pasal 7
D. Tidak memberikan surat sehat karena perjalanan bisnis melanggar KODEKI pasal 7
E. Tidak memberikan surat sehat untuk izin perjalanan karena melanggar KUHP pasal 365

© FDI2020
C. Memberikan surat sehat karena pasien
sehat dan sesuai dengan KODEKI pasal 7
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk
meminta surat keterangan sehat.
• meminta surat keterangan sehat tersebut sebagai syarat
surat izin keterangan perjalanan bisnis.
• Pada saat pemeriksaan, tidak ditemukan adanya
kelainan dan keluhan apapun pada pasien

Apakah tindakan dokter yang tepat pasa kasus tersebut?

© FDI2020
Kode Etik Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KODEKI Pasal 7: Keterangan dan Pendapat yang Valid,


“Seorang dokter wajib hanya memberikan keterangan
dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya”
• Penjelasan: Seorang dokter yang menjadi anggota
penguji kesehatan atas permintaan pihak tertentu:
• Dokter harus senanntisa obyektif dan jangan dipengaruhi baik
oleh pihak peminta maupun peserta tes kesehatan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Memberikan surat sehat karena pasien sehat


dan sesuai dengan KODEKI pasal 3
B. Tidak memberikan surat sehat untuk perjalanan
karena melanggar KODEKI pasal 10
D. Tidak memberikan surat sehat karena
perjalanan bisnis melanggar KODEKI pasal 7
E. Tidak memberikan surat sehat untuk izin
perjalanan karena melanggar KUHP pasal 365

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan dokter yang tepat pasa kasus


tersebut adalah...
C. Memberikan surat sehat
karena pasien sehat dan
sesuai dengan KODEKI pasal 7

© FDI2020
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 36 tahun, datang rumah sakit dengan penurunan berat badan yang
drastis disertai batuk sejak 3 minggu yang lalu. Pasien mengaku memiliki riwayat
berhubungan sesama jenis dan bergonta ganti pasangan. Pada pemeriksaan
laboratorium, didapatkan hasil tes pasien reaktif HIV. Pasien berpesan kepada dokter yang
merawat agar merahasiakan segala hasil pemeriksaannya dari siapapun termasuk
keluarga pasien. Dua minggu kemudian, pasien ditemukan tewas gantung diri di
kamarnya. Adik pasien datang ke rumah sakit dan bertanya kepada dokter yang pernah
merawat pasien tentang riwayat penyakit pasien. Apakah tindakan yang tepat pada
kasus tersebut?
A. Memberitahukan riwayat penyakit pasien kepada adiknya karena pasien telah
meninggal
B. Memberitahukan riwayat penyakit pasien karena yang bertanya adalah adik pasien
C. Menganjurkan adik pasien untuk meminta rekam medis pasien ke komite medik
D. Menganjurkan adik pasien untuk meminta dilakukan otopsi pada pasien
E. Menolak memberitahukan riwayat penyakit pasien mekipun kepada adik pasien sendiri

© FDI2020
E. Menolak memberitahukan riwayat penyakit
pasien mekipun kepada adik pasien sendiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan hasil tes pasien reaktif
HIV.
• Pasien berpesan kepada dokter yang merawat agar merahasiakan
segala hasil pemeriksaannya dari siapapun termasuk keluarga
pasien.
• Dua minggu kemudian, pasien ditemukan tewas gantung diri di
kamarnya.
• Istri pasien datang ke rumah sakit dan bertanya kepada dokter
yang pernah merawat pasien tentang riwayat penyakit pasien.

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Kode Etik Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KODEKI Pasal 16: Rahasia Jabatan, “Setiap dokter wajib


merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu
meninggal”
• Penjelasan: Dokter wajib menjaga kerahasiaan yang
terbit dari hubungan dokter-pasiennya karena hal itu
komponen fundamental dari keadaan pasien. Kewajiban
ini dilaksanakan dalam rangka melindungi hak-hak asasi
pasien sebagai individu bermartabat. Hal ini merupakan
aliran mutlak (absolut) dalam kewajiban simpan rahasia
kedokteran.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Memberitahukan riwayat penyakit pasien


kepada adiknya karena pasien telah meninggal
B. Memberitahukan riwayat penyakit pasien
karena yang bertanya adalah adik pasien
C. Menganjurkan adik pasien untuk meminta
rekam medis pasien ke komite medik
D. Menganjurkan adik pasien untuk meminta
dilakukan otopsi pada pasien

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus


tersebut adalah...
E. Menolak memberitahukan riwayat
penyakit pasien mekipun kepada
ibu pasien sendiri

© FDI2020
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan mudah
lelah. Pasien juga mengeluhkan pusing, badan lemas, gusi sering berdarah dan sering
mengalami demam sejak beberapa bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak
pucat, RR 20 x/m, suhu 37,6o C, nadi 80 x/m, hepatosplenomegali (-). Dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7,1 g/dl, leukosit 2.500/µl, trombosit 60.000/ µl. Apakah jenis
anemia pada kasus tersebut?
A. Anemia hemolitik
B. Anemia hipokrom makrositer
C. Anemia normokrom normostier
D. Anemia hipokrom mikrositer
E. Anemia normokrom mikrositer

© FDI2020
C. Anemia normokrom normositer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 10 tahun keluhan mudah lelah. Pasien juga
mengeluhkan pusing, badan lemas, gusi sering berdarah dan sering
demam.
• Pemeriksaan fisik : tampak pucat, RR 20 x/m, suhu 37,6o C, nadi 80
x/m, hepatosplenomegali (-). Dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 7,1 g/dl, leukosit 2.500/µl, trombosit 60.000/ µl.
Jenis anemia pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Anemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Makrositer Hipokrom mikrositer Normokrom


MCV ↑ MCV ↓ normositer
MCH normal MCH ↓ MCV normal
MCHC normal MCHC ↓ MCH normal
MCHC normal

Anemia defisiensi Anemia defisiensi Fe Perdarahan akut


besi atau asam Talasemia minor Anemia aplastik
folat Penyakit kronis

© FDI2020
Anemia Aplastik
• Definisi : merupakan kegagalan hemopoiesis yang ditandai oleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pansitopenia, kelainan herediter dan didapat (obat, radiasi, infeksi)


• Gejala klinis :
• Muncul akibat dari pansitopenia :
• Anemia : pucat, fatigue, dispnea, pusing dan jantung berdebar-
debar
• Trombositopenia : manifestasi perdarahan
• Neutropenia : rentan terhadap infeksi
• Pemeriksaan Fisik
• Pucat, manifestasi perdarahan, demam
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap : pansitopenia
• Gold standard : biopsi sumsum tulang
• Terapi
• Definitif : transplantasi sumsum tulang
• Konservatif : immunosupresif
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Anemia hemolitik → tidak tepat


B. Anemia hipokrom makrositer → tidak tepat
D.Anemia hipokrom mikrositer → tidak tepat
E.Anemia normokrom mikrositer → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, jenis anemiapada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Anemia normokrom normositer

© FDI2020
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan mudah
lelah. Pasien juga mengeluhkan pusing, badan lemas. Tidak ada keluhan demam atau
riwayat perdarahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu
36,5oC, konjungtiva tampak anemis (+), ikterik (-), tidak ada organomegali, atrofi papil lidah
(+). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 7,5 g%, leukosit 4600, trombosit 300.000,
hapusan darah tepi hipokrom mikrositer. Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Pemberian vitamin B12
B. Pemberian asam folat
C. Pemberian suplemen besi
D. Transfusi whole blood
E. Transfusi PRC

© FDI2020
C. Pemberian suplemen besi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki 10 tahun, keluhan mudah lelah, pusing, badan
lemas. Tidak ada keluhan demam atau riwayat perdarahan.
• Pada pemeriksaan fisik : TD 110/80 mmHg, nadi 80x/m, suhu
36,5oC, konjungtiva tampak anemis (+), ikterik (-), tidak ada
organomegali, atrofi papil lidah (+)
• Pemeriksaan laboratorium : Hb 7,5 g%, leukosit 4600, trombosit
300.000, hapusan darah tepi hipokrom mikrositer
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Anemia (+)
Hemolitik Hepatosplenomegali (+)
Ikterik(+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Thalasemia mayot
• Anemia hemolitik
autoimun
• Inkompatibilitas
ANEMIA golongan darah

Anemia (+)
Non- Hepatosplenomegali (-)
Hemolitik Ikterik(-)

• Anemia defisiensi besi


• Anemia def. B12
• Anemia penyakit kronis © FDI2020
Anemia (+)
Anemia Hepatosplenomegali (-)
Non-Hemolitik Ikterik(-)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Makrositer Hipokrom mikrositer Normokrom


MCV ↑ MCV ↓ normositer
MCH normal MCH ↓ MCV normal
MCHC normal MCHC ↓ MCH normal
MCHC normal

Anemia defisiensi Anemia defisiensi Fe Perdarahan akut


besi atau asam Talasemia minor
folat Penyakit kronis

© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi (4A)
• Etiologi : intake zat besi ↓,infeksi parasit (Ancylostoma &
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Schistosoma)
• Gejala :
• Pucat TANPA manifestasi perdarahan
• 5 L (Lemah, letih, lesu,lelah, dan lalai)
• Pica
• Pemeriksaan Fisik
• Anemis, koilonikia (spoon nails), atrofi papil lidah (glositis),
stomatitis anularis, takikardi, gagal jantung
• Pemeriksaan Penunjang
• DL : Hb ↓, MCV MCH MCHC ↓
• Hapusan darah tepi : hipokromik mikrositer, anisositosis, sel
pensil/cigar cell
• Gold Standard : Serum ion ↓, ferritin ↓, TIBC ↑
© FDI2020
Anemia Defisiensi Besi (4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Suplementasi dengan preparat Fe dosis 4-6
mg/kgBB/hari
• Pemberian preparat Fe minimal selama 3 bulan
• Transfusi PRC hanya diberikan pada anemia berat
dengan kadar Hb <4 g/dL

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pemberian vitamin B12 → anemia megaloblastik


B. Pemberian asam folat → anemia megaloblastik
D.Transfusi whole blood → tidak tepat
E.Transfusi PRC → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien adalah .
...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Pemberian suplemen besi

© FDI2020
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke UGD diantar orang tuanya dengan
keluhan sering mimisan. Keluhan disertai sering mengalami memar pada persendian meski
hanya karena trauma ringan. Pasien memiliki riwayat perdarahan yang lama untuk
berhenti ketika pasien sunatan. Paman pasien dari ayahnya juga mengalami riwayat
keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik tampak epitaksis aktif dan hemartrosis pada
persendian. Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil trombosit 360.000/µl, bleeding
time normal, clotting time memanjang, protombin time normal, PTT normal, APTT
memanjang, tes ristosetin normal. Bagaimanakah cara penyakit ini diturunkan?
A. X-linked dominan
B. X-linked resesif
C. Y-linked resesif
D. Autosomal resesif
E. Autosomal dominan

© FDI2020
B. X-linked resesif
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anak 12 tahun, keluhan : sering mimisan, sering memar pada


persendian
• Riwayat : saat sunat pernah mengalami perdahan yang lama
berhenti, paman dari ayah pasien mengalami riwayat yang sama
• Pemeriksaan fisik : tampak epitaksis aktif dan hemartrosis pada
persendian
• Pemeriksaan penunjang : trombosit 360.000/µl, bleeding time
normal, clotting time memanjang, protombin time normal, PTT
normal, aPTT memanjang, tes ristosetin normal

Cara penyakit ini diturunkan adalah...


© FDI2020
Kelainan Koagulasi dan
Hemostasis
Trombosit ITP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Hemofilia
Koagulasi
Defisiensi Vit. K

Henoch Schonlein
Vaskular Purpura

© FDI2020
Hemofilia
• Definisi : penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pembekuan darah yang diturunkan (herediter) secara x-linked


recessive.
• Gejala : perdarahan spontan karena trauma ringan
(hemartrosis), perdarahan mukosa mulut, epitaksis, hematuria,
perdarahan berkepanjangan setelah operasi kecil
• Klasifikasi :
• Hemofilia A → Defisiensi Faktor VIII
• Hemofilia B → Defisiensi Faktor IX
• Hemofilia C → Defisiensi faktor XI
• Pemeriksaan Penunjang
• APTT memanjang
• Clotting time memanjang
• Tatalaksana
• Tranfusi konsentrat faktor VIII/IX/Cryoprecipitate/FFP © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. X-linked dominan → tidak tepat


C. Y-linked resesif → tidak tepat
D. Autosomal resesif → tidak tepat
E. Autosomal dominan → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, cara penyakit ini diturunkan adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. X-linked resesif

© FDI2020
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi berusia 1 bulan datang ke puskesmas diantar ibunya karena ingin konsultasi karena ibu
sedang didiagnosis TB dengan BTA (+) mengkonsumsi obat TB selama 4 bulan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, berat badan anak sesuai
kurva pertumbuhan, dan lain-lainnya dalam batas normal. Apa tindakan yang tepat pada
kasus ini?
A. Bayi berhenti diberikan ASI dan diberikan profilaksis INH
B. Bayi tetap diberikan ASI dan diberikan profilaksis INH
C. Bayi berhenti diberikan ASI dan diberikan obat TB
D. Bayi tetap diberikan ASI dan tidak diberikan obat TB
E. Bayi tetap diberikan ASI dan ibu berhenti konsumsi OAT

© FDI2020
B. Bayi tetap diberikan ASI dan
diberikan profilaksis INH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi 1 bulan diantar ibunya ingin konsultasi karena ibu
sedang didiagnosis TB dengan BTA (+) mengkonsumsi obat
TB selama 4 bulan.
• Pemeriksaan fisik : tanda vital dalam batas normal, berat
badan anak sesuai kurva pertumbuhan, dan lain-lainnya
dalam batas normal.
Tindakan yang tepat adalah...

© FDI2020
Tuberkulosis pada Anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Mycobacterium tuberculosis


• Tanda dan Gejala :
• Paru : skor TB → (+) bila ≥ 6
• Ekstrapulmonal : gibbus, skrofuloderma, kejang, limfadenopati
• Pemeriksaan Penunjang :
• Uji tuberkulin → 0,1 ml intracutan di volar antebrachii, diukur setelah 48-72
jam setelah penyuntikan.
• ≥ 10 mm : positif
• 5-9 mm : meragukan
• < 5 mm : negatif (gizi buruk > 5 dikatakan positif)
• Foto thorax dan BTA
• Tatalaksana :
• OAT RHZ tanpa ethambutol (2RHZ/4RH)
© FDI2020
Diagnosis TB Anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Resiko TB : Kontak TB (+) atau Tuberkulin (+), Gejala (-) → INH


profilaksis Primer (6 bulan)
• Infeksi Laten TB : Kontak TB (+) dan Tuberkulin (+), Gejala (-) → INH
profilaksis sekunder (6 bulan)
• Sakit TB : Kontak TB (+), Tuberkulin (+), Gejala (+) → OAT
2RHZ/4RH selama 6 bulan

INH profilaksis : 5-10 mg/kgBB/hari

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tuberkulosis pada Anak

© FDI2020
Alur diagnosis dan
tatalaksana TB anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Juknis Manajemen TB Anak, 2016

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Bayi berhenti diberikan ASI dan diberikan profilaksis INH → ASI


tetap dilanjutkan
C.Bayi berhenti diberikan ASI dan diberikan obat TB → tidak
tepat
D.Bayi tetap diberikan ASI dan tidak diberikan obat TB → tidak
tepat
E.Bayi tetap diberikan ASI dan ibu berhenti konsumsi OAT →
tidak tepat

© FDI2020
Jadi, tindakan yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Bayi tetap diberikan ASI dan


diberikan profilaksis INH

© FDI2020
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 8 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya dengan diare sejak 3 hari yang lalu.
Dalam sehari BAB cair 5-7 kali tanpa lendir, darah dan tidak demam. Selain itu pasien
merasakan mual dan muntah. Pemeriksaan fisik TD 100/70 mmHg, Nadi 120x/m, RR 30x/m,
Tax 37OC, mata tampak cekung, air mata minimal, turgor kembali lambat, anak tampak
rewel dan kehausan, selalu ingin minum. BB anak 24 kg. Apakah tatalaksana pada pasien
tersebut?
A. Pemberian oralit 100-200 ml setiap kali BAB
B. Pemberian oralit 50-100 ml setiap kali BAB
C. Oralit 6 gelas selama 3 jam
D. Oralit 9 gelas selama 3 jam
E. Infus RL 480cc/jam

© FDI2020
D. Oralit 9 gelas selama 3 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 8 tahun dengan diare sejak 3 hari yang laluBAB cair
5-7 kali tanpa lendir, darah dan tidak demam.
• Pemeriksaan fisik : TD 100/70 mmHg, Nadi 120x/m, RR
30x/m, Tax 37OC, mata tampak cekung, air mata minimal,
turgor kembali lambat, anak tampak rewel dan kehausan,
selalu ingin minum. BB anak 24 kg.

Tatalaksana yang tepat adalah...

© FDI2020
Derajat Dehidrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
• BB : 24 kg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Oralit yang
diberikan :
75 x 24 = 1800 ml/3
jam

sediaan oralit 1
gelas = 200 cc→ 9
gelas oralit/3 jam

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pemberian oralit 100-200 ml setiap kali BAB →


rencana terapi A, tanpa dehidrasi
B. Pemberian oralit 50-100 ml setiap kali BAB →
rencana terapi A, tanpa dehidrasi
C.Oralit 6 gelas selama 3 jam → jumlah salah
E. Infus RL 480cc/jam → rencana terapi C pada
dehidrasi berat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Oralit 9 gelas selama 3 jam

© FDI2020
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 12 tahun datang ke poli anak diantar ibunya dengan keluhan
diare sejak 4 hari. Menurut ibunya diare disertai darah dan juga demam namun tidak tinggi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 88x/m, suhu 37,7oC.
Pada pemeriksaan feses didapatkan bentukan telur parasit dengan duri di bagian tepi.
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien?
A. Praziquantel 10 mg/kgBB dosis tunggal
B. Praziquantel 20 mg/kgBB dosis tunggal
C. Praziquantel 60 mg/kgBB dosis tunggal
D. Praziquantel 60 mg/kgBB/hari selama 2 hari
E. Pirantel pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal

© FDI2020
D. Praziquantel 60 mg/kgBB/hari
selama 2 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 12 tahun keluhan diare sejak 4 hari. Menurut
ibunya diare disertai darah dan juga demam namun tidak
tinggi.
• Pemeriksaan fisik : tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 88x/m,
suhu 37,7oC.
• Pemeriksaan feses : bentukan telur parasit dengan duri di
bagian tepi.
Tatalaksana yang tepat adalah...

© FDI2020
• Port d’entry :
kulit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bentuk
Infektif :
cercaria

© FDI2020
Schistosmoiasis
• Etiologi : Schistosoma japonicum,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Schistosoma mansoni, Schistosoma


hematobium
• Diagnosis:
• Schistosoma japonicum : telur bulat
• Schistosoma mansoni : telur lonjong
dengan duri di tepi
• Schistosoma hematobium : telur
lonjong dengan duri di tengah
• Tatalaksana :
• Praziquantel 40-60 mg/kgBB dalam 2-3
dosis terbagi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Praziquantel 10 mg/kgBB dosis tunggal →


tatalaksana taeniasis
B. Praziquantel 20 mg/kgBB dosis tunggal →
tatalaksana taeniasis
C.Praziquantel 60 mg/kgBB dosis tunggal → tidak dosis
tunggal, seharusnya 1-2 hari
E.Pirantel pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal →
tatalaksana ascariasis

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Praziquantel 60 mg/kgBB/hari
selama 2 hari

© FDI2020
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 5 tahun datang ke puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan
kencing berwarna kemerahan sejak 3 hari yang lalu, namun tidak disertai keluhan nyeri saat
kencing. Keluhan disertai nyeri kepala dan muntah. Riwayat pasien batuk pilek sekitar 1
bulan yang lalu.Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD 150/100 mmHg, nadi
88x/m, RR 20x/m, suhu 36,7oC, edema kedua palpebra, pitting edema pada kedua
ekstremitas. Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan hematuria makroskopis dan protein +2,
kadar ASTO meningkat. Apa tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut?
A. Prednison
B. Furosemid
C. Penicilin
D. Albumin
E. Cotrimoxazole

© FDI2020
C. Penicilin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 5 tahun keluhan kencing berwarna kemerahan sejak 3
hari yang lalu,nyeri kepala dan muntah. Riwayat pasien batuk
pilek sekitar 1 bulan yang lalu.
• Pemeriksaan fisik : tanda vital TD 150/100 mmHg, nadi 88x/m,
RR 20x/m, suhu 36,7oC, edema kedua palpebra, pitting edema
pada kedua ekstremitas.
• Pemeriksaan urinalisis : hematuria makroskopis dan protein +2.
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Glomerulonefritis Akut Pasca
Streptococcus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan sindrom nefritik + riwayat infeksi streptococcus Beta


Hemolyticus Group A (scarlet fever, faringitis, infeksi kulit)
• Diagnosis : protein uria, hematuria, azotemia, red blood cast,
oligouria, hipertensi, ASTO meningkat, C3 menurun
• Komplikasi :
• Gagal Ginjal Akut, hipertensi ensefalopati, gagal jantung (ALO)
• Tatalaksana :
• Antibiotik → penisilin 50 mg/kgBB dibagi 3 dosis, bila alergi → eritromisin 30
mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 10 hari
• Antihipertensi
• Furosemid bila edema
• Diet rendah garam

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Prednison → tatalaksana sindroma nefrotik


B. Furosemid → tatalaksana awal
D.Albumin → tidak tepat
E.Cotrimoxazole → pilihan antibiotik penicilin atau
eritromisin

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Penicilin

© FDI2020
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki berusia 9 tahun dibawa oleh ibunya ke RS dengan keluhan nyeri saat buang
air kecil. Menurut ibunya pasien juga merasa tidak lampias setelah kencing dan sering
mengompol. Saat ini pasien juga mengeluh nyeri pada perut bagian bawah. Pemeriksaan
fisik didapatkan suhu 37,8oC,RR 18x/m, nadi 88x/m, nyeri tekan suprapubis(+), lain-lain dalam
batas normal. Lab urinalisis dijumpai leukosit 20/lpb, nitrit (+). Apakah tatalaksana yang tepat
pada kasus tersebut?
A. Rawat inap, antibiotik PO amoxicilin
B. Rawat inap, antibiotik IV ampicilin
C. Rawat inap, antibiotik IV ceftriaxone
D. Rawat jalan, antibiotik PO amoxicillin
E. Rawat jalan, antibiotik PO cotrimoxazole

© FDI2020
E. Rawat jalan, antibiotik PO
cotrimoxazole
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien 9 tahun keluhan nyeri saat buang air kecil, pasien
juga merasa tidak lampias setelah kencing dan sering
mengompol.
• Pemeriksaan fisik : suhu 37,8oC,RR 18x/m, nadi 88x/m, nyeri
tekan suprapubis(+), lain-lain dalam batas normal.
• Lab urinalisis dijumpai leukosit 20/lpb, nitrit (+).
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...
© FDI2020
Infeksi Saluran Kemih (4A)
• Etiologi : Escherichia coli
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala : Tidak khas (asimptomatis s/d gejala sepsis berat)


• Neonatus s/d 2 bln : demam, apatis, muntah, mencret,
anoreksia, sianosis ( bila sepsis)
• Bayi : demam, anoreksia, BB sukar naik
• Anak :
• Pyelonefritis (ISK bagian atas) : demam, nyeri pinggang
• Sistitis (ISK bagian bawah) : gejala obstruksi (disuri, frekuensi, tidak
lampias), mengompol, BAK bau menyengat
• Pemeriksaan Fisik
• Demam
• Nyeri ketok costovertebrae (+), nyeri tekan simfisis (+), pada
laki-laki : fimosis, hipospadia, epispadia
© FDI2020
Infeksi Saluran Kemih (4A)
• Pemeriksaan Penunjang :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Darah lengkap : leukositosis


• Urinalisis : ditemukan proteinuria, leukosituria (>5/lpb),
hematuria (>5/lpb)
• Diagnosis pasti : kultur urin

© FDI2020
Algoritma
Tatalaksana ISK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antibiotik IV :
• Neonatus : ampicilin, gentamisin
• Anak : Ceftriaxone
• Antibiotik PO :
• Cotrimoxazole
• Amoxicillin
• Ampicilin

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI,


2011

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Rawat inap, antibiotik PO amoxicilin → tidak tepat


B. Rawat inap, antibiotik IV ampicilin → tidak tepat
C.Rawat inap, antibiotik IV ceftriaxone → tidak tepat
D.Rawat jalan, antibiotik PO amoxicillin → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Rawat jalan, antibiotik PO


cotrimoxazole

© FDI2020
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 2 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan keluhan muncul
ruam kemerahan di tubuh pasien sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya pasien riwayat demam
3 hari yang lalu, batuk, mata merahm serta bercak pada rongga mulutnya. Menurut ibunya
anaknya terakhir imunisasi saat baru lahir. Pada pemeriksaan fisik tanda vital suhu 38oC, nadi
88x/m, RR 20x/m, konjungtivitis (+), koplik spot (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Rubella
B. Scarlet fever
C. Morbili
D. Mumps
E. German Measles

© FDI2020
C. Morbili
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 2 tahun keluhan muncul ruam kemerahan di tubuh
pasien sejak 1 hari yang lalu. Riwayat demam 3 hari yang lalu,
batuk, mata merahm serta bercak pada rongga mulutnya.
• Terakhir imunisasi saat baru lahir.
• Pemeriksaan fisik tanda vital suhu 38oC, nadi 88x/m, RR 20x/m,
konjungtivitis (+), koplik spot (+).

Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...

© FDI2020
Campak/Morbili/Measles/Rubeola
• Etiologi : Virus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Demam
• Ruam makulopapular dari bawah leher/muka ke bawah
• Cough, conjungtivitis, coryza, koplik spot
• Tatalaksana :
• Pencegahan : imunisasi campak pada usia 9 bulan
• Tirah baring, cairan dan nutrisi c ukup, antipiretik, vitamin A

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Rubella → ditemukan limfadenopati (+)


B. Scarlet fever → white strawberry tongue (+), ada
riwayat faringitis
D.Mumps → infeksi kelenjar parotis
E.German measles → nama lain rubella

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah. . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Morbili

© FDI2020
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 6 tahun datang diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan anak
lemas sejak 2 hari ini. Pasien juga sangat kurus apabila dibandingkan dengan anak
seusianya. Menurut ibunya pasien tidak suka makan, minum susu, hanya minum air putih.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 88x/m, RR 20x/m, wajah tampak seperti orang tua,
otot atrofi, kulit keriput, iga gambang dan baggy pants. Kapan suplemen besi mulai
diberikan pada kasus tersebut?
A. Fase stabilisasi
B. Fase resusitasi
C. Fase transisi
D. Fase rehabilitasi
E. Fase rehidrasi

© FDI2020
D. Fase rehabilitasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 6 tahun keluhan anak lemas sejak 2 hari ini. Pasien juga
sangat kurus apabila dibandingkan dengan anak seusianya.
• Pasien tidak suka makan, minum susu, hanya minum air putih.
• Pemeriksaan fisik : nadi 88x/m, RR 20x/m, wajah tampak seperti
orang tua, otot atrofi, kulit keriput, iga gambang dan baggy
pants
Suplemen besi diberikan saat…..

© FDI2020
Kekurangan Energi Protein
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Marasmus Kwashiorkor
Defisiensi Karbohidrat Defisiensi Protein
• Terlihat sangat kurus • Edema simetris pada punggu kaki atau seluruh
• Wajah seperti orang tua tubuh
• Kulit kering, dingin, kendor dan kriput • Ascites
• Atrofi otot • Hepatomegali
• Iga gambang • Crazy pavement dermatosis
• Subkutan lemak hilang • Rambut seperti rambut jagung dan mudah rontok

Marasmus Kwashiorkor : gejala marasmus + edema

© FDI2020
10 Langkah Tatalaksana Gizi Buruk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ingat urutannya :
S : Stabilisasi
Ta : Transisi
R : Rehabilitasi

• Tatalaksana Awal :
1. Atasi Hipoglikemi : larutan gula 10% bila masih sadar, bila tidak sadar larutan D10
5cc/kgBB bolus IV
2. Atasi Hipotermi
3. Atasi dehidrasi : rehidrasi peroral dengan resomal, parenteral pada dehidrasi berat dan
syok © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Fase stabilisasi → tidak tepat


B. Fase resusitasi → tidak tepat
C.Fase transisi → tidak tepat
E.Fase rehidrasi → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, suplemen besi diberikan saat…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Fase rehabilitasi

© FDI2020
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 7 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan keluhan
diare sejak 4 hari yang lalu, diare disertai lendir darah, dan demam. Pada pemeriksaan fisik
tampak keadaan umum tampak sakit sedang, nadi 120x/m, RR 24x/m, suhu 38oC, mata
cowong, turgor kulit kembali lambat dan CRT>2 detik, perut cembung. Pada pemeriksaan
penunjang feses lengkap didapatkan bakteri (+), eritrosit (+), leukosit (+). Apakah
mikroorganisme penyebab pada kasus tersebut?
A. Balantidium coli
B. Salmonella sp.
C. Shigella dysentri
D. Entamoeba hystolitica
E. Giardia lamblia

© FDI2020
C. Shigella dysentri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 7 tahun keluhan diare sejak 4 hari yang lalu,
diare disertai lendir darah, dan demam.
• Pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak sakit sedang,
nadi 120x/m, RR 24x/m, suhu 38oC, mata cowong, turgor
kulit kembali lambat dan CRT>2 detik, perut cembung.
• Feses lengkap : bakteri (+), eritrosit (+), leukosit (+).
Mikroorganisme penyebab pada kasus tersebut adalah...
© FDI2020
Disentri ( Diare lendir-darah)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Shigella dysentri (disentri


basiler)
• Diare lendir-darah, biasanya
disertai dehidrasi
• Pemeriksaan fisik :
• Pasien tampak toksik, tenesmus
(+)
• Pemeriksaan feses :
• Leukosit dan eritrosit meningkat,
bakteri gram negatif
• Tatalaksana :
• Cotrimoxazole © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Balantidium coli → ditemukan kista bulat memiliki


makro dan mikronukleus
B. Salmonella sp. → tidak tepat
D.Entamoeba hystolitica → kista bulat berinti empat
E.Giardia lamblia → tropozoid seperti layang-layang

© FDI2020
Jadi, mikroorganisme penyebab pada kasus
tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Shigella dysentri

© FDI2020
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anakberusia 1 tahun datang ke IGD RS dibawa ibunya dengan keluhan kejang
selama 10 menit sekitar 3 jam yang lalu. Ini merupakan kejang pertama pasien. Riwayat
pasien mengalami demam sejak 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
kesadaran somnolen, nadi 110x/m, RR 40x/m, suhu 39oC, ubun-ubun menonjol, kaku kuduk
(+). Pada pemeriksaan lumbal pungsi didapatkan warna jingga, protein meningkat dan
glukosa menurun. Apakah tatalaksana yang paling tepat dilakukan ?
A. Ceftriaxone
B. Cefixime
C. Kortikosteroid
D. OAT
E. Diazepam

© FDI2020
D. OAT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 1 tahun keluhan kejang selama 10 menit
sekitar 3 jam yang lalu, kejang pertama pasien, riwayat
demam sejak 4 hari yang lalu.
• Pemeriksaan fisik : kesadaran somnolen, nadi 110x/m, RR
40x/m, suhu 39oC, ubun-ubun menonjol, kaku kuduk (+).
• Hasil lumbal pungsi : warna jingga, protein meningkat,
glukosa menurun
Tatalaksana yang paling tepat dilakukan adalah...
© FDI2020
Meningitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Demam, nyeri kepala, muntah, kejang, rewel, malas minum
• Pemeriksaan Fisik :
• Kaku kuduk/meningeal sign (+) pada anak usia > 1 tahun, pada nayi
muda tanda khas adalah UUB membonjol
• Pemeriksaan penunjang :
• Lumbal pungsi
• Tatalaksana :
• Virus → suportif
• Bakterial → ceftriaxon/cefotaxim
• TB → OAT

© FDI2020
Analisa Cairan Lumbal Pungsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bakteri TB Virus
Warna Keruh Xantochrom (jingga) Serous/jernih
Sel Dominan Sel PMN (Neutrofil >) Selm MN (monosit>) Sel MN (Limfosit>)
Protein ↑↑ ↑↑ normal
Glukosa ↓↓ ↓↓ normal

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Ceftriaxone → bila etiologi bakteri


B. Cefixime → bila etiologi bakteri
C.Kortikosteroid → tidak tepat
E. Diazepam → bukan tatalaksana yang tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah
....
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. OAT

© FDI2020
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi baru lahir dirujuk oleh bidan ke RS dengan keluhan tampak pucat dan kuning.
Persalinan normal pervaginam, kehamilan cukup, BBL 3100 gram, AS 8-9. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan anemis dan ikterus kramer IV. Pemeriksaan laboratorium HB 6 g/dL, Hct 30%,
eritrosit 2.400.000, leukosit 8000, ibu memiliki golongan darah O rhesus (+) dan bayi AB rhesus
(-). Apa diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Inkompatibilitas ABO
B. Inkompatibilitas rhesus
C. Atresia bilier
D. Sepsis neonatorum
E. Breastfeed jaundice

© FDI2020
A.Inkompatibilitas ABO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi baru lahir keluhan tampak pucat dan kuning.
Persalinan normal pervaginam, kehamilan cukup, BBL
3100 gram, AS 8-9.
• Pemeriksaan fisik : anemis dan ikterus kramer IV.
Pemeriksaan laboratorium HB 6 g/dL, Hct 30%, eritrosit
2.400.000, leukosit 8000, ibu memiliki golongan darah O
rhesus (+) dan bayi AB rhesus (-).
Diagnosis yang tepat adalah...
© FDI2020
Hemolytic Disease of The Newborn
• Terjadi selama masa kehamilan ( antibodi ibu menyerang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

antigen janin)
• Gejala :
• Muncul pada bayi baru lahir 0-24 jam pertama, tampak
kuning
• Pemeriksaan Penunjang
• DL, golongan darah ibu dan bayi, bilirubin, coomb test
• HDN - Rhesus
• Ibu Rh (-) bertemu dengan Fetus/Ayah Rh (+)
• HDN - ABO
• Ibu O → fetus/ayah A,B, AB
• Ibu A → fetus/ayah B, AB
• Ibu B → fetus/ayah A, AB
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Inkompatibilitas rhesus → apabila rhesus ibu (-) dan bayi


rhesus (+)
C.Atresia bilier → tidak tepat
D.Sepsis neonatorum → tidak tepat
E.Breastfeed jaundice → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Inkompatibilitas ABO

© FDI2020
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki-laki berusia 5 hari di bawa ibunya ke RS dengan keluhan perdarahan yang sukar
berhenti pada bekas suntikan hepatitis B. Pada pemeriksaan fisik didapatkan darah
merembes dari bekas suntikan di paha kanan, anemis (+), ikterus (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-). Riwayat bayi lahir di dukun beranak dan sejak lahir diberikan susu formula,
tidak mendapatkan ASI. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11, leukosit 8000,
trombosit 190.000, BT normal, CT memanjang, PT dan APTT memanjang. Apakah diagnosis
yang tepat ?
A. Hemofilia A
B. Hemofilia B
C. Henoch Schonlein Purpura
D. ITP
E. Defisiensi vitamin K

© FDI2020
E. Defisiensi vitamin K
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi berusia 5 hari keluhan perdarahan yang sukar berhenti
pada bekas suntikan hepatitis B.
• Pemeriksaan fisik : darah merembes dari bekas suntikan di
paha kanan, anemis (+), ikterus (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-).
• Riwayat bayi lahir di dukun beranak dan sejak lahir diberikan
susu formula, tidak mendapatkan ASI.
• Laboratorium : Hb 11, leukosit 8000, trombosit 190.000, BT
normal, CT memanjang, PT dan APTT memanjang.
Diagnosis yang tepat adalah...
© FDI2020
Defisiensi Vitamin K
• Etiologi : Riwayat belum disuntik vitamink saat lahir, Riwayat ASI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

kurang
• Gejala :
• Perdarahan sulit berhenti
• Pemeriksaan Penunjang
• Defisiensi faktor II, VII, IX, X, PT memanjang, APTT memanjang,
clotting time memanjang
• Tatalaksana
• Injeksi vitamin K, transfusi FFP

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Hemofilia A → defisiensi faktor VIII


B. Hemofilia B → defisiensi faktor IX
C.Henoch Schonlein Purpura → palpable purpura
D.ITP → trombositopenia

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Defisiensi vitamin K

© FDI2020
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 5 tahun datang ke IGD RS diantar ibunya dengan
keluhan sesak nafas sejak 3 jam sebelum MRS. Pada saat di IGD anak tampak rewel,
berbicara penggalan kalimat dan lebih suka duduk. Pada pemeriksaan fisik tanda vital TDD
110/70, nadi 110x/m, RR 32x/m, suhu 37oC, wheezing ekspirasi di kedua lapang paru. Apakah
diagnosis pada kasus tersebut?
A. Asma serangan ringan
B. Asma serangan sedang
C. Asma serangan berat
D. Asma intermiten
E. Asma persisten

© FDI2020
B. Asma serangan sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan berusia 5 tahun keluhan sesak nafas
sejak 3 jam sebelum MRS.
• Anak tampak rewel, berbicara penggalan kalimat dan
lebih suka duduk.
• Pada pemeriksaan fisik tanda vital TDD 110/70, nadi
110x/m, RR 32x/m, suhu 37oC, wheezing ekspirasi di kedua
lapang paru.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah...
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Asma serangan ringan → tidak tepat


C.Asma serangan berat → tidak tepat
D.Asma intermiten → tidak tepat
E.Asma persisten → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Asma serangan sedang

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak berusia 8 tahun datang ke IGD RS diantar ibunya dengan keluhan sesak
nafas. Menurut ibunya keluhan ini sering berulang dan dialami dua kali dalam sebulan ini.
Diantara serangan tidak ada keluhan batuk. Ibu pasien memiliki riwayat sesak nafas sejak
kecil dan pasien memiliki alergi makanan (+). Pemeriksaan fisik suhu 36,5oC, RR 38x/m, nadi
88x/m. Apa klasifikasi asma yang tepat pada kasus tersebut?
A. Asma intermiten
B. Asma persisten ringan
C. Asma persisten sedang
D. Asma serangan ringan
E. Asma serangan sedang

© FDI2020
C. Asma persisten sedang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 8 tahun keluhan sesak nafas. Menurut
ibunya keluhan ini sering berulang dan dialami dua kali
dalam sebulan ini.
• Diantara serangan tidak ada keluhan batuk. Ibu pasien
memiliki riwayat sesak nafas sejak kecil dan pasien
memiliki alergi makanan (+).
• Pemeriksaan fisik suhu 36,5oC, RR 38x/m, nadi 88x/m.
Klasifikasi asma pada kasus tersebut adalah...
© FDI2020
Klasifikasi Kekerapan Gejala Asma
Pedoman Nasional Asma ANAK 2015
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Asma Uraian Kekerapan Gejala Asma


Intermiten Gejala asma <6 x/tahun atau jarak antar gejala > 6 minggu
Persisten Ringan Gejala asma >1x/bulan, <1/minggu
Persisten Sedang Gejala asma >1x/minggu, namun tidak setiap hari
Persisten Berat Gejala asma terjadi hampir setiap hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Asma intermiten → tidak tepat


B. Asma persisten ringan → tidak tepat
D.Asma serangan ringan → tidak tepat
E.Asma serangan sedang → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, klasifikasi asma pada kasus tersebut adalah . .
..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Asma persisten sedang

© FDI2020
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 6 bulan dibawa orang tuanya ke poliklinik anak dengan keluhan sering
sesak sejak 3 hari. Anak juga kesulitan minum dan sering batuk pilek berulang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan 100x/m, RR 24x/m, suhu 36,5oC, didapatkan mumrur kontinyu di
ICS 2 midclavicular line sinistra. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. VSD
B. ASD
C. Tetralogy of fallot
D. Koartasio aorta
E. PDA

© FDI2020
E. PDA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 6 bulan keluhan sering sesak sejak 3 hari.
Anak juga kesulitan minum dan sering batuk pilek
berulang.
• Pemeriksaan fisik : 100x/m, RR 24x/m, suhu 36,5oC,
didapatkan mumrur kontinyu di ICS 2 midclavicular line
sinistra.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah …

© FDI2020
Patent Ductus Arteriosus (PDA)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tanda dan Gejala :


• Sesak
• Kesulitan makan/minum
• Sering ISPA berulang
• Pemeriksaan Fisik :
• Murmur kontinyu/machinery di
infraklavikula kiri atau subklavia kiri
atau ICS 2 midclavicular line sinistra

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.VSD → murmur sistolik ICS 3-4 parasternal line kiri


B. ASD → murmur diastolik pada area trikuspid ICS 3-4
parasternal kiri
C.Tetralogy of fallot → tidak tepat
D.Koartasio aorta → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus tersebut
adalah . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. PDA

© FDI2020
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 56 tahun ditemukan meninggal di rumahnya. Korban diduga


meninggal akibat stroke mendadak tanpa ada seorang pun yang menolongnya. Korban
diketahui memiliki riwayat darah tinggi lama dan seorang perokok berat. Saat ditemukan
korban sudah meninggal dan ditemukan dengan kondisi kaku & sendi-sendi tidak bisa
digerakkan. Apakah yang menyebabkan korban pada kondisi tersebut?
A. Penurunan suhu tubuh
B. Penguapan cairan
C. Pembusukan
D. Autolisis
E. Penurunan ATP

© FDI2020
E. Penurunan ATP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• sudah meninggal dan ditemukan dengan kondisi kaku &
sendi-sendi tidak bisa digerakkan

Apakah yang menyebabkan kondisi tersebut?

© FDI2020
Thanatologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rigor mortis terjadi akibat hilangnya ATP, mulai muncul 2


jam postmortem dan semakin bertambah hingga
mencapai maksimal pada 12 jam postmortem, kemudian
dipertahankan selama 12 jam, setelah itu akan berangsur-
angsur menghilang sesuai dengan kemunculannya.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kaku
jenazah adalah suhu tubuh, volume otot dan suhu
lingkungan.
• Makin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku jenazah.
• Rigor mortis diperiksa dengan cara menggerakkan sendi
fleksi dan antefleksi pada seluruh persendian tubuh.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Penurunan suhu tubuh


B. Penguapan cairan
C. Pembusukan
D. Autolisis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang menyebabkan kondisi tersebut


adalah...

E. Penurunan ATP

© FDI2020
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia, 26 tahun, ditangkap polisi atas dugaan tindakan kekerasan. Terduga
dilaporkan oleh istrinya yang sedang hamil akibat sang suami marah dan membanting
istrinya tersebut ke lantai sehingga terjadi perdarahan dari jalan lahir. Pada pemeriksaan
yang dilakukan di rumah sakit, didapatkan hasil abortus pada korban. Apakah ancaman
hukuman pada kasus tersebut?
A. Pidana denda seratus juta
B. Pidana penjara paling lama dua puluh tahun
C. Pidana denda paling banyak lima juta
D. Pidana denda paling sedikit lima juta
E. Pidana penjara paling lama lima tahun

© FDI2020
E. Pidana penjara paling lama lima
tahun
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• marah dan membanting istrinya tersebut ke lantai
sehingga terjadi perdarahan dari jalan lahir
• pemeriksaan yang dilakukan di rumah sakit didapatkan
hasil abortus

Apakah pasal yang dapat dikenakan pada laki-laki


tersebut?

© FDI2020
Luka berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasal 90 KUHP menyatakan bahwa luka berat, adalah:


• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
sama sekali, atau
• Yang menimbulkan bahaya maut
• Tidak mampu secara terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencarian
• Kehilangan salah satu pancaindera
• Mendapat cacat berat
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya pikir selama lebih dari empat minggu
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
• Luka yang memenuhi salah satu kriteria pada pasal 90 KUHP merupakan luka
derajat tiga atau luka berat.
• Pasal 351 ayat (2) KUHP, “Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat,
yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun”

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Apakah ancaman hukuman pada kasus tersebut?


A.Pidana denda seratus juta
B. Pidana penjara paling lama dua puluh tahun
C.Pidana denda paling banyak lima juta
D.Pidana denda paling sedikit lima juta

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, ancaman hukuman pada kasus


tersebut adalah...

E. Pidana penjara paling lama


lima tahun

© FDI2020
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Serang perempuan usia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan luka-luka dibawa oleh
warga setempat. Diketahui bahwa pasien adalah seorang korban penjambretan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan luka terbuka di lengan kanan pasien, dengan tepi rata ujung
lancip sepanjang 9 cm dengan kedalaman 3 cm. Apakah kesimpulan yang akan ditulis
dari kasus tersebut?
A. Luka akibat kekerasan tumpul
B. Luka akibat kekerasan tajam
C. Luka akibat kekerasan termis
D. Luka akibat kekerasan kimia
E. Luka akibat kekerasan listrik

© FDI2020
B. Luka akibat kekerasan tajam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• didapatkan luka terbuka di lengan kanan pasien, dengan
tepi rata ujung lancip sepanjang 9 cm dengan
kedalaman 3 cm

Apakah kesimpulan yang akan ditulis dari kasus tersebut

© FDI2020
Luka Tajam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Luka tusuk: Akibat kekerasan tajam yang mengenai kulit


dengan arah kekerasan tegak terhadap permukaan kulit. Tepi
luka rata.
• Lebar luka menggambarkan lebar pisau yang digunakan.
• Karena elastisitas kulit, dalamnya luka tidak menggambarkan
panjangnya pisau
• Luka sayat: Akibat kekerasan tajam yang bergerak sejajar
dengan permukaan kulit. Panjang luka jauh melebihi
dalamnya luka.
• Luka bacok: Akibat kekerasan tajam dengan bagian “mata”
senjata yang mengenai kulit dengan arah tegak. Kedua sudut
luka lancip dengan luka yang cukup dalam.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Luka akibat kekerasan tumpul


C. Luka akibat kekerasan termis
D. Luka akibat kekerasan kimia
E. Luka akibat kekerasan listrik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi kesimpulan yang akan ditulis dari kasus


tersebut adalah...

B. Luka akibat kekerasan tajam

© FDI2020
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 26 tahun dibawa ke Rumah Sakit setelah tewas mendadak.
Diketahui bahwa sebelum tewas, korban sempat diberikan minuman oleh teman korban.
Setelah meminum minuman tersebut, korban kemudian mengalami kejang, sesak nafas
hebat, disertai penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan, didapatkan lebam jenazah
berwarna merah terang dan terdapat gas berbau amandel dari mulut dan hidung ketika
dada korban ditekan. Bagaimanakah mekanisme kematian pada kasus tersebut?
A. Potensial aktivitas parasimpatik postganglionik
B. Peningkatan kadar natrium pada sistem sirkulasi
C. Penurunan kadar O2 dalam sistem transport intrasel
D. Deprivasi O2 dalam sistem sirkulasi sistemik
E. Peningkatan oksi hemoglobin yang tidak terdisosiasi

© FDI2020
E. Peningkatan oksi hemoglobin
yang tidak terdisosiasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• korban sempat diberikan minuman oleh teman korban.
• Setelah meminum minuman tersebut, korban kemudian
mengalami kejang, sesak nafas hebat, disertai penurunan
kesadaran
• Pada pemeriksaan didapatkan lebam jenazah berwarna
merah terang dan terdapat gas berbau amandel dari
mulut dan hidung ketika dada korban ditekan

Apakah kemungkinan penyebab kematian korban?

© FDI2020
Keracunan Sianida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan luar jenazah korban keracunan sianida, tercium


bau amandel yang merupakan tanda patognomonik untuk
keracunan CN, dengan cara menekan dada mayat sehingga
keluar gas dari mulut dan hidung.
• Selain itu didapatkan sianosis pada wajah dan bibir, busa
keluar dari mulut, dan lebam jenazah berwarna merah terang,
karena darah kaya akan oksi hemoglobin (karena jaringan
dicegah dari penggunaan oksigen) dan ditemukannya
cyanmethemoglobin.
• Pemeriksaaan bedah jenazah dapat tercium bau amandel
saat membuka rongga dada, perut, & otak serta lambung
(bila racun melalui mulut). Darah, otot, & penampang organ
tubuh dapat berwarna merah terang. Selanjutnya hanya
ditemukan tanda asfiksia pada organ tubuh.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Potensial aktivitas parasimpatik postganglionik


B. Peningkatan kadar natrium pada sistem
sirkulasi
C. Penurunan kadan O2 dalam sistem transport
intrasel
D. Deprivasi O2 dalam sistem sirkulasi sistemik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan penyebab kematian


korban adalah...

E. Peningkatan oksi hemoglobin


yang tidak terdisosiasi

© FDI2020
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan meninggal diatas sebuah nisan kuburan.
Korban meninggal tengkurap di atas batu nisan dengan perut disangga oleh batu,
sedangkan kepala dan kaki jatuh ke tanah. Mayat kemudian dibawa ke rumah sakit dan
dilakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan didapatkan lebam mayat pada bagian kaki,
tangan dan perut, tidak didapatkan kaku mayat sama sekali dan pembusukan sudah
terjadi. Berapakah perkiraan waktu kematian sejak saat pemeriksaan?
A. 1-2 jam sebelum pemeriksaan
B. 4-8 jam sebelum pemeriksaan
C. 12-24 jam sebelum pemeriksaan
D. 24-36 jam sebelum pemeriksaan
E. Lebih dari 36 jam sebelum pemeriksaan

© FDI2020
E. Lebih dari 36 jam sebelum
pemeriksaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dari pemeriksaan didapatkan lebam mayat pada bagian
kaki, tangan dan perut, tidak didapatkan kaku mayat
sama sekali dan pembusukan sudah terjadi

Berapakah perkiraan waktu kematian sejak saat


pemeriksaan?

© FDI2020
Thanatologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pembusukan mayat (dekomposisi) terjadi akibat proses


degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri.
Mulai muncul 24 jam postmortem, berupa warna
kehijauan dimulai dari daerah sekum menyebar ke seluruh
dinding perut.

20-30 8-10 12 24 36
2 jam
menit jam jam jam jam
• Livor mortis • Rigor mortis • Rigor mortis • Livor mortis • Pembusukan • Pembusukan
mulai muncul mulai muncul lengkap lengkap dan mulai tampak tampak di
menetap di caecum seluruh tubuh

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 1-2 jam sebelum pemeriksaan


B. 4-8 jam sebelum pemeriksaan
C. 12-24 jam sebelum pemeriksaan
D. 24-36 jam sebelum pemeriksaan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, perkiraan waktu kematian sejak saat


pemeriksaan adalah...

E. Lebih dari 36 jam sebelum


pemeriksaan

© FDI2020
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 29 tahun ditemukan tewas di dalam sumur. Dari keterangan keluarga,
diketahui bahwa laki-laki tersebut awalnya pamit pergi untuk menguras sumur, namun
sampai mnjelang sore, tidak kunjung pulang. Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke
rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan, ditemukan darah korban
berwarna merah gelap. Bagaimana mekanisme kematian pada kasus tersebut?
A. Peningkatan kadar CO2 yang drastis pada sistem sirkulasi menyebabkan asidosis
B. Turunnya kapasitas transportasi O2 dalam darah oleh hemoglobin
C. Peningkatan viskositas darah menyebabkan sirkulasi aliran darah menjadi lambat
D. Potensial parasimpatis postganglionik
E. Peningkatan hemo oksiglobin yang tidak terdisosiasi

© FDI2020
A. Peningkatan kadar CO2 yang drastis pada
sistem sirkulasi menyebabkan asidosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan tewas di dalam sumur
• Dari pemeriksaan, ditemukan darah korban berwarna
merah gelap

Bagaimana mekanisme kematian pada kasus tersebut?

© FDI2020
Keracunan Gas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ada 3 cara kematian pada korban kasus inhalation of


suffocating gasses, yaitu menghisap gas :
• CO, banyak pada kebakaran hebat, emisi pada mobil tertutup rapat
• CO2, banyak pada sumur tua dan gudang bawah tanah
• H2S, pada tempat penyamakan kulit
• Keracunan CO2 menyebabkan peningkatan drastis kadar
CO2 pada sirkulasi sehingga menyebabkan asidosis atau
ketidakseimbangan asam basa dalam sirkulasi dengan
depresi sistem saraf pusat
• Perbedaan antara CO dan CO2 terutama terlihat pada
warna darah korban:
• Pada keracunan CO, darah berwarna merah bata (cherry red)
• Pada keracunan CO2, darah berwarna merah gelap.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Turunnya kapasitas transportasi O2 dalam darah oleh


hemoglobin
C. Peningkatan viskositas darah menyebabkan sirkulasi
aliran darah menjadi lambat
D. Potensial parasimpatis postganglionik
E. Peningkatan hemo oksiglobin yang tidak erdisosiasi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme kematian pada kasus


tersebut adalah...
A. Peningkatan kadar CO2 yang
drastis pada sistem sirkulasi
menyebabkan asidosis

© FDI2020

Anda mungkin juga menyukai