Anda di halaman 1dari 8

Be Smart with B’Amore

CHECKLIST OSCE SENIOR


No Subbagian Keterangan
1  Blood gas analysis  Resusitasi
PGD  Syok Sepsis +Inotropik  Dc Shock
 Cara Hitung FiO2  Oplos obat
 Koreksi elektrolit
2  SVCS  Transfusi pada
Hemato-  ADB anemia berat+
Onkologi  ITP penyakit kronis
 Hemofilia  Blood smear
 Reaksi Transfusi
 Tumor lisis sindrom
 AIHA
3 Perinatologi  Ikterus neonatorum  Resusitasi neonates
 Anemia neonatal  Lung recruitment
 Respiratory distress  Mix safe resusitator
 Neonatal sepsis
 AOP
4 Cardiology  TOF  EKG
 DRA  Pemeriksaan Fisis
 Heart Failure  Rontgen
 Kawasaki Ds
 IE
5  Asma  Rontgen thorax
Respirologi  TB  Spirometri
 Pneumonia  Induksi sputum
 Bronkiolitis
 Croup
6  Meningitis  LP
Neurologi  Ensefalitis
 Kejang Demam Komplek
 Epilepsi
 Abses serebri
 JE
7  Diare akut  Tinja 3 porsi
Gastrohepatologi  Diare Persisten
 Kolestasis
 Perdarahan Saluran cerna
 Hipertensi porta
 Konstipasi
8  Syphilis Congenital  Vaksin procedure
Infeksi tropis  Tetanus
 Dengue
 Campak
Be Smart with B’Amore
 Demam tifoid
 Difteri
9  Sindrom nefrotik  Suprapubic
Nefrologi  Hipertensi puncture
 GNAPS  Hitung GFR
 ISK

10  ASS  Algoritma BIHA


Alergi imunologi  Dermatitis  Nanti soalnya
 SLE adalah
 HSP memasangkan
 JIA
 Anafilaksis
 HIV
 BIHA
 SJS
11  Gizi buruk  Plot
NPM  Gagal tumbuh
 Stunting
12  Sindrom turner  MPH
Endokrinologi  KAD
 DM tipe I
 Pubertas Precock
 Delayed Puberty
 CAH
 Hipotiroid kongenital
13  Autism  Denver
TKPS  ADHD  CAT-CLAM
 Delayed speech
Be Smart with B’Amore

IMUNISASI
Jenis Vaksin Kontraindikasi Dosis/Rute/Lokasi Jadwal KIPI
BCG - Menderita infeksi HIV atau 0,05 ml/IC/Deltoid dextra < 3 bulan - Penjelasan tentang abses
dengan risiko tinggi infeksi HIV dapat muncul dalam 3 -4
- Imunokompromais akibat minggu setelah imunisasi
pengobatan kortikosteroid,
obat imunosupresif, mendapat
pegobatan radiasi, penyakit
keganasan yang mengenai
sumsum tulang, atau sistem
limfe
- Menderita gizi buruk
- Menderita demam tinggi
- Pernah sakit TB
Hepatitis B Ikterus , kehamilan, riwayat 0,5 ml/IM/ paha kanan 0,2,3,4,18 Reaksi local yang ringan
anafilaksis dan sementara, kadang
demam 1-2 hari
Polio - Riwayat anafilaksis 2 tetes/oral 0,2,3,4,18 • Reaksi ringan seperti
- Ensefalopati setelah vaksin 0,5 ml/ IM mencret atau demam
sebelumnya • VAPP
- Perhatian khusus pada anak Vaccine associated
dengan riwayat hiperpireksia, paralytic poliomyelitis:
hipotonik-hiporesponsif dalam lumpuh setelah imunisasi
48 jam pasca vaksin, OPV
inconsolable crying selama 3 • VDPV
jam, riwayat kejang dalam 3 Vaccine derived polio
hari sesudah vaksin viruses: terjadi KLB oleh
- Infeksi HIV atau kontak HIV virus polio yang berasal
serumah, kondisi dari OPV (back mutated)
Be Smart with B’Amore
imunodefisiensi pada suatu wilayah yang
cakupan imunisasi
polionya rendah
(Jika cakupan di suatu
wilayah mendekati 100%,
vaksin tersebut akan
memicu kekebalan
sebelum VDPV
menyebabkan
kelumpuhan)

Pentabio - Riwayat anafilaksis 0,5 ml/ IM demam, nyeri, bengkak


- Ensefalopati setelah vaksin pada lokasi suntikan,
sebelumnya kejang demam
- Perhatian khusus pada anak
dengan riwayat hiperpireksia,
hipotonik-hiporesponsif dalam
48 jam pasca vaksin,
inconsolable crying selama 3
jam, riwayat kejang dalam 3
hari sesudah vaksin

Campak - Riwayat anafilaksis 0,5 ml/ SC/deltoid kiri 9 bulan, • Reaksi ringan seperti
- Gangguan sistem saraf pusat bengkak, nyeri ditempat
(penurunan kesadaran) 30 hari suntikan dan demam.
setelah imunisasi • Demam muncul 5-7 hari
- Tidak boleh diberikan pada setelah imunisasi
Infeksi HIV atau kontak HIV • Tindakan yang harus
serumah, kondisi dilakukan bila dijumpai
imunodefisiensi reaksi tersebut seperti
Be Smart with B’Amore
pemberian parasetamol,
pemberian kompres
hangat atau kapan harus
dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan.

PCV  Riwayat anafilaksis 0,5 ml/IM/ 2,4,6,15 bulan Eritema, bengkak,


terhadap vaksin yang nyeri dan indurasi
mengandung toksoid di tempat
difteri atau komponen suntikan, demam,
vaksin lainnya pusing, urtikaria,
muntah, diare
Rotavirus Hipersensitivitas terhadap RV1: diberikan cukup 2 Demam, tinja berdarah,
komponen vaksin dan kali dengan interval muntah, diare, gea
imunidefisiensi berat termasuk minimal 4 minggu (dosis
SCID, demam , GEA pertama ≥ 6 minggu) dan
dosis kedua diberikan
sebelum 24 minggu
RV5: diberikan 3 kali
pada umur 2,4,6 bulan.
Dosis pertama diberikan
antara 6-14 minggu.
Interval dosis 4-10
minggu, dosis ketiga
diberikan sebelum
berumur 32 minggu
MR  0,5 ml/IM 15 bulan dan 5-6 tahun Demam biasanya timbul 7-12
 Individu yang sedang dalam hari setelah imunisasi dan
terapi kortikosteroid, umumnya berlangsung 1-2
imunosupresan dan radioterapi hari. Selain itu dapat timbul
Be Smart with B’Amore
kejang demam. Ensefalitis
 Leukemia, pasca imunisasi daoat timbul
 anemia berat dan kelainan darah
lainnya- Kelainan fungsi ginjal
berat- Decompensatio cordis-
Setelah pemberian gamma
globulin atau transfusi darah-
Riwayat alergi terhadap
komponen vaksin (neomicyn)
 Pemberian imunisasi ditunda
pada keadaan sebagai berikut:-
Demam- Batuk pilek- Diare

Tifoid  Hipersensitivitas terhadap Dimulai usia 2 tahun dan Demam, nyeri kepala, pusing,
komponen vaksin, demam saat diulang tiap 3 tahun ruam kulit, pruritus
penyuntikan
JE  Hamil 9 bulan- < 15 tahun: 1 12 dan 24 bulan  Lokal: kemerahan,
 Alergi komponen avksin dosis 0,5 ml/SC nyeri, indurasi
(gelatin, kanamisin, gentamisin) bengkak di lokasi
 Anak dengan TB aktif yang suntik
tidak diobati
 Ototitis media  Inactivated Vero
 Riwayat kejang dalam 12 bulan, cell-derived SA14-
epilepsy 14-2: nyeri kepala,
 Gangguan hati, ginjal dan mual muntah
jantung, lelah, gejala flu,
 Imunodefisiensi, atau sedang rash (24%),
treatment imunosupresan keluhan
gastrointestinal
(16%), keluhan
Be Smart with B’Amore
sistem saraf (20%),
demam (20%)

 Inactive mouse
brain, nyeri kepala,
mialgia, demam,
mual, muntah,
nyeri perut, rash,
menggigil (5-30%)

 Live attenuated
vaccine: demam,
muntah, tangis
abnormal, pusing,
iritabel, napsu
makan menurun
(45-53%)

 Live recombinant
vaccine: demam,
muntah, tangis
anbormal, pusing
napsu makan
hilang, iritabel (45-
52%)
3..Berat :
Inactivated Vero cell-derived
SA14-14-2:
Neuritis, meningism, spasme
orofaringeal, iritis
Inactive mouse brain-derived
Be Smart with B’Amore
vaccine :
1. urtikaria generalisata,
angioedema, distres napas
2. 12-72 jam setelah imunisasi
3. median interval 18-24 jam
4. 74% dalam 48 jam
5. dapat muncul hingga hari ke
10
MR

Anda mungkin juga menyukai