Anda di halaman 1dari 9

Turunan Stase Anak Periode 16 April – 30 Juni 2018

RSUD CILEGON
Anggota:
Kelompok 13: Kelompok 14:
Anindya Anjas P. Wahyuni Herda
M. Fikri Satria K. Aswan Bagastoro
Esti Puji L. Irene Novita
Rayyan Fitriasa Nour Indah Ogita
Dyas Modesty Fitria Rizki

Dokter Spesialis Anak :


1. dr. Djaja Noezoeliastri, Sp.A
2. dr. Ibnu Muktasid, Sp.A
3. dr. Niken Prita Yati, Sp.A (K)
4. dr. Gingin Ginanjar, Sp.A

Pemilihan Tandeman : Tandeman ditentukan oleh konsulen berdasarkan IPK, tandeman


sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kemauan konsulen. Total : 5 tandeman.
Alat-alat yang harus dibawa (Alat Perang Coass ANAK) :
1. Tensi (manset anak dan dewasa), 1 tandeman : 1 tensi dengan manset dewasa, 1
tensi dengan manset anak biar gak bongkar pasang saat dibutuhin.
2. Termometer
3. Stetoskop anak
4. Otoskop (untuk formalitas karena ga pernah dipake)
5. Penlight (warna putih dan kuning)
6. Midline/meteran
7. Spatel lidah
8. Spidol merah dan biru (kakak tingkat dulu disuruh buat grafik suhu, untuk sekarang
tanyakan ke konsulen )
9. Bawa buku rujukan atau buku pintar (Buku Saku WHO, IDAI)
10. Membawa MAP/FOLDER yang berisi Persediaan Lembar follow up bangsal, Copyan
Kurva CDC (tumbuh kembang), Persediaan Lembar Ballard, Follow Up
Laboratorium esp DBD, Absensi Dinas, dan Buku Log,
1. Konsulen Spesialis Anak untuk Coass periode 16 April- 30 Juni 2018 : dr. Djaja
Noezoeliastri, Sp.A dan dr. Ibnu Muktasid, Sp. A.

2. Jika bertemu dengan semua dokter Spesialis Anak dr. Djaja, dr. Ibnu, dr. Niken, dr.
Gingin 5S dan salim. Khusus untuk dr. Niken, beliau kurang suka jika Coass anak setiap
bertemu selalu salim cukup diawal pertemuan saja, yang terpenting 5S.

3. Siapkan Ketua (Chief) yang mempunyai kemampuan komunikasi baik dan siapkan
wakil ketua (Co-Chief), sekretaris, dan bendahara. Konsulen sangat menilai attitude
dan kekompakan team.

4. Selalu membawa buku catatan kecil yang muat di saku snell jas. Jika konsulen
memberikan informasi segera catat.

5. Membuat format status pasien anak dan di Acc oleh konsulen. Status tersebut yang
akan selalu kalian isi jika menangani pasien anak dan neonatus. Tanyakan langsung ke
konsulen mengenai ini.

6. Status pasien anak dan neonatus selalu dibuat baik oleh Coass dinas pagi ataupun
malam/libur/tanggal merah. Jika di Bangsal Melati A & B serta NICU-Nifas di selipkan
di rekam medik atau tidak dan di berikan jika ditanyakan oleh dr. Djaja. Jika di Poli
Anak maka status tersebut yang akan dilaporkan ke dr. Djaja saat pasien di periksa.

7. Untuk pakaian hari Dinas bebas tetapi sopan, dilarang memakai pakaian berbahan
dasar jeans baik ketat atau pun tidak. Khusus untuk hari rabu adalah baju putih, hari
kamis dan jumat adalah baju batik. Khusus untuk yang dinas diruangan NICU, baju
dinas yang dipakai adalah baju jaga serta baju jubah khusus ruangan NICU.

8. Pakaian untuk jaga sore-malam dan jaga minggu/tanggal merah memakai baju jaga
(biru dongker lengan panjang untuk perempuan, lengan pendek/panjang untuk laki-
laki).

9. Konsulen Spesialis anak dan dokter umum di IGD jarang memakai snell jas, Coass
jangan ikut-ikutan karena masih pendidikan dan tanda pengenal kalau kita masih
pendidikan.

10. Di awal pertemuan dengan dr. Djaja, kelompok kami diberikan waktu 2 hari untuk
orientasi di Bangsal Melati A&B, NICU-NIFAS, POLI, IGD. Gunakan waktu tersebut
sebaik-baiknya untuk mengetahui tugas apa saja yang akan dilakukan.

11. Untuk stase anak tidak pernah masuk ke OKA, karena ada Coass Obsgyn tetapi jika
kalian izin (mungkin dibolehkan). Untuk ruang VK (bangsal Mawar) Coass anak boleh
melihat persalinan tetapi harus izin terlebih dahulu untuk kenyamanan pasien. Intinya
izin dan komunikasi yang baik.
12. Pembagian konsulen untuk sari pustaka dan presentasi kasus kalian diskusikan dengan
dr. Djaja karena biasanya dr Ibnu mengikuti keputusan beliau. Atau jika kalian sudah
mempunyai kesepakatan akan lebih baik.

A. Sari Pustaka
1. Disarankan untuk semua anggota sudah mempunyai judul masing-
masing kasus tersering di minggu ke-1. Mingggu ke-2 segera meminta acc
ke masing-masing konsulen.
2. Sari pustaka dengan dr. Djaja beliau meminta ada kasus tetapi di akhir
setelah tinjauan pustaka tapi konfirmasi ke beliau mengenai perlukah
ada kasus karena ujung-ujungnya tidak dipakai. Jika dengan dr. Ibnu,
terserah keputusan kalian karena sari pustaka tidak harus ada kasus.
3. Jika menyarahkan revisi dengan dr. Djaja harus memakai map (hijau
kertas) tidak perlu dijilid.
4. Sari pustaka dengan dr. Djaja tidak dipresentasikan (revisi saja) tapi
dengan dr. Ibnu di presentasikan.
5. Jika sudah selesai revisi, tanyakan ke konsulen perlu di hardcover atau
hanya di jilid biasa.

B. Presentasi Kasus
1. Disarankan untuk semua anggota sudah mempunyai judul masing-
masing kasus tersering di minggu ke-1. Dimulai dari mingggu ke-2 segera
meminta acc ke masing-masing konsulen.
2. Pasien yang dijadikan kasus adalah pasien yang di bangsal melati A atau
B karena harus mengikuti perjalanan pengobatan pasien. Biasanya dr.
Djaja ataupun dr. Ibnu akan memberikan pasien untuk dijadikan kasus ke
Coass.
3. Dr. djaja akan memberikan kasus melalui Chief kelompok, maka dari itu
untuk menghindari agar tidak saling rebutan antar anggota disiapkan
judul penyakit dan cadangan.
4. Biasanya Dr djaja memberikan kasus untuk Coass presentasi kasus
dengan dr Ibnu juga. Dr Ibnu biasanya fleksibel dan menerima judul yang
sudah diberikan dr djaja untuk Coass presentasi beliau. Tapi akan lebih
baik kalian bicarakan judul kasus masing-masing ke konsulen yang sudah
di tetapkan karena yang menguji adalah konsulen tersebut.
5. Intinya adalah kalian meminta kasus ke konsulen dengan komunikasi baik
melalui Chief, untuk dr Ibnu anggota bisa meminta langsung tanpa harus
melalui Chief.
6. Presentasi kasus dengan dr Djaja memakai flip chart, dr Ibnu memakai
PPT dengan proyektor.
7. Saat presentasi semua anggota jangan terlambat, sediakan moderator,
dan snack. Dr Ibnu biasanya akan mengajak presentasi di luar RS contoh
Klinik Mutiara Bunda dan malam hari. Harus siap jika beliau meminta
presentasi tiba-tiba dan tidak menerima alasan (contoh: proyektor
sedang dipakai Coass stase lain). Jadi disarankan sebelum revisi sudah
membuat PPT karena saat revisi beliau tidak terlalu memberikan
perbaikan, beliau menganggap yang revisi adalah yang siap untuk maju.
8. Presentan menyediakan : 1 yang dijilid untuk konsulen, 9 copy biasa
untuk audience (terserah, tidak juga tidak masalah), dan 1 lembar
penilaian presentasi kasus, proyektor, ataupun flipchart.

13. Konfirmasi ke dr djaja penyaki-penyakit apa saja yang harus di follow-up saat jaga
malam dan jaga hari minggu/tanggal merah.

14. Jangan lupa di setiap follow-up SOAP di rekam medik pasien/POLI anak ditulis nama
coass yang sedang dinas di ruang tersebut. Tulis jam nya jangan seragam, misal pasien
A jam 5.45 pasien B jam 5.45, dst. Ditulisnya pasien A jam 5.45 pasien B jam 05.50.

15. Membuat buku operan jaga : Bangsal Melati A (1), Bangsal Melati B (1), NICU-NIFAS
(1), IGD (1)
a. Buku operan jaga Bangsal Melati A & B
 Coass dinas ruangan tersebut membuat list pasien yang harus di follow
up saja ataupun berserta menulis SOAP oleh Coass jaga malam, dan
pekerjaan lain yang harus di lakukan oleh Coass jaga malam untuk
membantu Coass dinas ruangan.
Contoh :
1) An. NN (Sindrom Nefrotik) : jangan lupa catat Input dan Output
cairan, tensi darah, jika hasil lab sudah selesai tolong diambil/minta
keluarga untuk ambil sendiri
2) An. WW (asma bronkial indikasi masuk ICU) : pantau TTV terutama
RR per 2 jam, jika tidak membaik konsul via telfon ke dr Djaja
3) An. EE (kejang demam kompleks) : observasi febris dan kejang ya..
dll
b. Buku operan jaga NICU-NIFAS
 Coass dinas ruang NICU membuat list semua pasien di level II A & B
untuk di follow-up berserta SOAP dan tugas Coass jaga terhadap
masing-masing pasien tersebut.
 Khusus NICU Coass tidak melakukan follow up di level III baik di jam
dinas atau jaga karena bukan area kompetesi tetapi tetap membantu
tindakan pasien level III.
 Jika ada pasien baru masuk baik dari VK (lahir spontan) ataupun OKA
(SC) yang menerima adalah Coass dan langsung di buat ballard.
 Ruang nifas tidak perlu operan karena bayi nya adalah bayi sehat,
namun untuk membantu Coass dinas ruang nifas, Coass jaga malam
cukup mencari tahu jumlah bayi.
C. Buku operan jaga IGD
 Sebenarnya lebih ke seperti sensus, formalitas saja.

16. Buat buku absen di bangsal Melati A & B (1), Poli Anak (1), IGD (1), NICU-NIFAS (1)
yang masing-masing buku terdapat absen Dinas dan Jaga. Tanyakan langsung ke
konsulen tentang bagaimana sistem absennya.

17. Untuk durasi jam dinas dan jaga, berapa shift dalam jaga malam/hari minggu/tanggal
merah, pengaturan jadwal, kalian tanyakan langsung ke konsulen.

18. Istilah Dinas dan Jaga itu sebenarnya sama saja. Dinas ( pagi – 14.00) sama istilahnya
dengan jaga ( pagi – 14.00 ) begitu juga sebaliknya. Biar gak bingung jadi dibuat dua
istilah itu.

DINAS
Bangsal Melati A dan Melati B ( Pagi – 14.00)
1. Masing-masing bangsal Melati A dan Melati B dijaga oleh satu tendeman.
2. Jam mulai follow-up pagi kalian sesuaikan dengan jumlah pasien serta kemampuan
masing-masing dalam kecepatan membuat follow up.
3. Hal-hal yang dilakukan adalah memfollow-up serta membuat SOAP, melakukan atau
membantu tindakan, oplos obat serta memberikan obat, dan terkadang order obat
kalau dr internshipnya meminta bantuan.
4. Jika dr. Djaja atau dr. Ibnu yang visit, yang memberikan laporan saat visit di bed pasien
adalah Coass bukan internship. Jika dr. Niken yang visit, Coass hanya mengikuti saja
karena yang memberikan laporan adalah internship, tetapi jika beliau menanyakan
sesuatu tentang pasien akan lebih baik jika Coass memberikan informasi.
5. Contoh saat konsulen visit di ruang bangsal Melati A, Coass dinas ruang bangsal Melati
B ikut visit juga. Begitu juga sebaliknya.
6. Dr. Djaja visit di jam yang tidak di duga dan di pagi hari. Menurut perawat, Djaja pernah
melakukan visit setelah subuh di bulan puasa. Rata-rata saat periode kami dr. Djaja
visit di bangsal jam ±07.30, dengan durasi yang tidak terlalu lama dibandingkan jika
beliau visit di NICU-NIFAS.
7. Jika jadwalnya dr. Djaja, beliau akan membaca borang status pasien anak yang di buat
oleh coass dan di selipkan di dalam rekam medik pasien.
8. Jika jadwalnya dr. Ibnu, Coass harus menguasai materi masing-masing penyakit
pasien, karena beliau biasanya melakukan diskusi mengenai penyakit pasien.
9. Jika jadwalnya dr. Niken, Coass harus menguasai materi masing-masing penyakit
pasien, tetapi pertanyaannya tidak akan se-detail dr. Ibnu.
10. Jangan lupa buat operan di dalam buku operan jaga untuk Coass jaga malam.
POLI Anak ( Pagi – Selesai )
1. Coass anak yang sedang dinas di POLI dan IGD dibagi untuk membantu follow-up pagi
Coass dinas ruang bangsal Melati A & B serta NICU-NIFAS.
2. Setelah selesai membantu follow-up pasien diruang bangsal Melati A dan B atau NICU-
NIFAS, Coass dinas poli anak kembali ke poli. Biasanya poli buka jam ±8.30 tetapi
pasien setelah selesai mendaftar akan langsung ke poli ±7.30.
3. Yang dilakukan adalah mengisi borang status pasien anak yang telah di buat secara
lengkap, memang memerlukan waktu yang cukup lama. Di isi lengkap termasuk obat
apa saja yang ingin diberikan.
4. Pasien anak selalu di timbang terlebih dahulu. Jika pasien sindrom nefrotik tekanan
darah juga diperiksa.
5. Di poli terdapat status khusus poli yang biasa di isi oleh perawat, Coass tidak mengisi
status tersebut tetapi jika sudah selesai mengisi borang status pasien anak, boleh
membantu mengisi status poli.
6. Kebiasaan orang tua pasien anak adalah akan meninggalkan kertas pendaftaran tanpa
konfirmasi dan lalu pergi, minta mereka untuk menunggu sampai selesai kalian periksa
dan buat borang status pasien anak.
IGD (Pagi – 14.00)
1. Coass anak yang sedang dinas di POLI dan IGD dibagi untuk membantu follow-up pagi
Coass dinas ruang bangsal Melati A & B serta NICU-NIFAS.
2. Setelah selesai membantu follow-up pasien diruang bangsal Melati A dan B atau NICU-
NIFAS, Coass dinas poli anak kembali ke IGD. Konfirmasi ke konsulen jam berapa
dimulai dinas di IGD.
3. Pasien anak selalu di timbang terlebih dahulu.
4. Tugas di IGD yaitu anamnesis dan PF pasien, diutamakan pasien anak. Setelah
anamnesis dan PF laporkan ke dokter jaga IGD dan boleh berdiskusi dengan dokter
jaga tersebut mengenai diagnosa dan rencana tatalaksana pasien tersebut.
5. IGD disini buat belajar (lebih ke tindakan) , manfaatkan saja. Bantu perawat IGDnya
seperti menginfus, mengambil sampel darah, memasukin obat, hecting, EKG, dll
6. Jika pasien gawat akan segera di tangani oleh perawat dan dokter jaga, Coass
melakukan anamnesis kepada keluarga ataupun wali.
7. Jika pasien sesak nafas segera pasangkan canul oksigen terlebih dahulu
8. Disarankan 1 tandeman/ 2 Coass jaga malam tensinya terpasang 1 maset anak dan 1
manset dewasa. Biasanya pasien anak suspect DBD akan di rumple leed, IGD tidak
mempunyai tensi dengan manset anak.
9. Jangan lupa buat operan di dalam buku operan jaga untuk Coass jaga malam.

NICU- NIFAS (pagi – 14.00)

 Dr. Djaja : Coass dinas ruang Nifas (disaat jam visit) jangan ke menunggu ke NICU,
karena jika beliau visit ke Nifas terlebih dahulu dan tidak ada Coass maka akan timbul
masalah. Jika beliau visit di Nifas terlebih dahulu, setelah beliau selesai visit di Nifas
baru boleh ikut beliau ke NICU. Tidak berlaku sebaliknya ya, Coass dinas Ruang NICU
setelah visit dr. Djaja di NICU tetap diam diruang tersebut. Itu karena di NICU banyak
tindakan sedangkan di Nifas hampir tidak ada tindakan.
 Dr. Ibnu tidak pernah ke Nifas jadi yang visit dokter umum yang jaga di nifas, dan jika
ada bayi jelek dokter jaga yang akan lapor ke dr.Ibnu.
 Dr. Niken : Jika jadwal visit beliau, Coass dinas ruang Nifas (saat jam visit) boleh
menunggu visit dr. Niken di NICU karena biasanya beliau akan visit di NICU terlebih
dahulu. Setelah selesai visit di NICU, Coass ruang dinas Nifas segera ikut beliau ke Nifas
sedangkan Coass dinas ruang NICU tetap diam di NICU.
NICU
1. Dinas di NICU 1 orang dan di Nifas 1 orang.
2. Jam mulai follow pagi kalian sesuaikan dengan jumlah pasien serta kemampuan
masing-masing dalam kecepatan membuat follow up.
3. Khusus dinas di NICU, coass memakai baju jaga (biru dongker) lalu pakai jubah NICU.
Dr. Djaja tidak suka jika coass tidak memakai jubah NICU. Disarankan membawa
sandal sendiri untuk dipakai dalam ruangan.
4. Jika pintu ruang NICU masih dikunci, bisa minta bantuan satpam untuk telfon ke NICU
atau telfon ke Coass jaga.
5. Khusus NICU Coass tidak melakukan follow-up SOAP di level III baik di jam dinas atau
jaga karena bukan area kompetesi tetapi tetap membantu tindakan pasien level III.
6. Jika ada pasien baru masuk baik dari VK (lahir spontan) ataupun OKA (SC) yang
menerima adalah Coass dan langsung di buat ballard, jika pasien perlu dilakukan
resusitasi (vtp, suction dll) segera dilakukan terlebih dahulu. Pasien baru yang indikasi
rawat langsung siapkan alat-alat infus, OGT jika diperlukan, canul oksigen, dll.
7. Bayi di timbang setiap hari senin dan kamis.
8. Coass dinas ruang NICU-Nifas harus rajin ke VK untuk menanyakan apakah ada
persalinan.
9. Tugas lain : membantu menulis resep, oplos obat serta memasukkan obat,
menyuntikkan vaksin Hepatitis B, memberikan susu, menginfus bayi, menimbang BB
bayi, mengganti popok bayi, membersihkan inkubator bayi, memeriksa GDS dll
10. Pasien NICU adalah pasien minimal handling.
11. Kepala ruangan dan perawatnya rata-rata baik, perhatian ke coass, menjaga
kerapihan, tanya ke perawatnya jika ada yang tidak mengerti. Jika ingin dapat
tindakan minta tindakan ke perawat.
12. Jangan lupa buat operan di dalam buku operan jaga untuk Coass jaga malam.
NIFAS (EDELWEISS)
1. Dinas di NICU 1 orang dan di Nifas 1 orang.
2. Jam mulai follow pagi kalian sesuaikan dengan jumlah pasien serta kemampuan
masing-masing dalam kecepatan membuat follow up.
3. Bayi-bayi di nifas adalah bayi sehat oleh karena itu di rawat gabung (RG) dengan ibu
bayi tersebut.
4. Saat datang ke ruang Nifas, biasanya bayi masih bersama ibunya di kamarnya masing-
masing karena ruang bayi masih dipakai bidan shift malam untuk tidur. Jika mereka
sudah bangun biasanya bayi akan dibawa ke ruang bayi untuk dimandikan.
5. Periksa bayi saat bayi-bayi sedang antri dimandikan oleh bidan.
6. Setelah memeriksa bayi, tulis hasil follow up di status bayi bukan di rekam medis Ibu.
7. Jika ada bayi baru lahir di VK, coass wajib ke sana untuk ballard bayi atau biasanya bayi
diobservasi dulu di NICU jadi bisa di ballard di NICU , melengkapi status bayi (warna
biru), dan menulis Follow-up SOAP bayi baru lahir. Coass dinas ruang NICU-Nifas harus
rajin ke VK untuk menanyakan apakah ada persalinan.
8. Membantu menulis resep jika ada, menyuntik vaksin Hepatitis B, menimbang BB bayi,
membantu memandikan bayi, dan pastinya memballard bayi jika belum di ballard.

ICU
 Periode kami tidak melakukan Follow-up SOAP pasien anak di ICU, tapi jika konsulen
visit ke ICU coass dinas bangsal melati A&B ikut.
 Tanyakan dan konfirmasi kan ke konsulen perihal ini, baca turunan dari Kak Ramacil.

JAGA MALAM/JAGA LIBUR TANGGAL MERAH

IGD ( Jaga malam 16.00 – 23.30, libur/tgl merah 06.00 – 23.30)


1. Tugas-tugasnya nya sama saja seperti dinas pagi
2. Untuk jaga malam terdapat 2 Coass, setelah jam 23.30, Coass Anak jaga IGD dibagi ke
NICU dan Bangsal Melati
3. Untuk jaga libur atau tanggal merah yang jaga hanya 1 Coass setiap shift, kesepakatan
kalian mau dibagi 2 shift atau 3 shift jadi konfirmasi ke dr. Djaja.

Bangsal Melati A dan Melati B ( 16.00 – ganti shift pagi)


1. Tugas-tugasnya sama saja seperti dinas pagi, tetapi tidak semua pasien di Follow-up
SOAP dan di observasi.
2. Tugas di bangsal monitoring pasien yang perlu di observasi atau Follow-up SOAP
pasien yang di oper oleh Coass dinas bangsal.
3. Jika pasien baru masuk disaat jam jaga malam, pasien di Follow-up SOAP.
4. Jika ada pasien yang harus di konsulkan ke dr. Djaja, maka Coass yang konsul atau jika
terdapat pasien gawat biasanya dokter jaga (dokter umum) yang akan datang ke
bangsal dan konsul ke dokter spesialis.
5. Coass jaga hanya 1 Coass, setelah Coass jaga IGD salah satu akan ke Bangsal.
Istirahatnya di ruang dokter, karena biasanya di ruang perawat penuh/sempit. Beli
kasur lipat jika perlu. Liat-liat perawatnya baik atau tidak jika kalian takut atau
sendirian jaga nya.

NICU (16.00 – ganti shift pagi)


1. Tugas-tugasnya sama saja seperti dinas pagi (NICU & Nifas)
2. Rajin ngecek ada persalinan atau tidak di VK, SC di OKA, ke nifas cek jumlah bayi ada
berapa.
19. Baca STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE (SOP) STASE dari Kak Ramacil, kami tidak
sempat membuat turunan yang lengkap. Contoh SOAP Follow-Up ada disitu.

20. Jangan lupa ada beberapa hal diatas yang harus di tanyakan atau pun konfirmasi
langsung ke konsulen. Untuk Coass Stase Anak periode selanjutnya jangan lupa
perbaiki turunan untuk periode selanjutnya. Kenapa?

21. Kelompok 13 dan 14 mendapatkan jadwal stase anak RSUD Cilegon di awal periode
coass, sehingga belum pernah mendapatkan pengalaman sebelumnya. Terdapat
banyak perbedaan sistem kerja saat periode kami dengan Coass tahun-tahun
sebelumnya. Telatnya mendapatkan informasi/turunan dari kakak tingkat, lamanya
bagian IKA RSUD Cilegon tidak di isi oleh coass, minim nya tempat bertanya, dan
permintaan konsulen yang membingungkan dan sering berubah-ubah sangat
berpengaruh terhadap berjalannya sistem periode kami. Kami berharap, coass anak
periode selanjutnya bijak menanggapi hal ini serta akan lebih baik tanyakan langsung
ke konsulen terkait.

22. Shift visit dokter ke bangsal, NICU-Nifas atau jadwal POLI : D – I – N. Dr. Gingin tidak
pernah ke bangsal, selalu ada di poli senin-sabtu.

23. 

Anda mungkin juga menyukai