Anda di halaman 1dari 2

1.

bila menyebutkan luka lecet gores harus dengan arahnya, mengapa tidak lengkap
deskripsi lukanya?

Mohon maaf atas kelasalahan saya dokter, Ijin untuk memperbaiki deskripsi luka
gores kepada dokter

1. Pada dahi kanan, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, dua koma
lima sentimeter di atas sudut dalam mata, terdapat dua buah luka lecet geser
dengan arah dari bawah ke atas, masing-masing berukuran nol koma satu
sentimeter kali nol koma satu sentimeter dan nol koma tiga sentimeter kali nol
koma satu sentimeter

2. Pada dahi kanan, sembilan sentimeter dari garis pertengahan depan, lima
sentimeter diatas sudut luar mata, terdapat luka lecet geser dengan arah dari
bawah ke atas, berukuran dua sentimeter kali satu sentimeter

3. Tepat pada lutut kanan, terdapat luka-luka lecet geser dengan arah dari bawah
ke atas meliputi daerah seluas sepuluh sentimeter kali empat sentimeter dengan
luka terbesar berwarna putih kekuningan berukuran tiga sentimeter kali empat
sentimeter dan luka terkecil yang sudah ditutupi oleh keropeng bergaris tengah
nol koma tiga sentimeter.

4. Pada tungkai bawah kanan sisi depan, empat belas sentimeter dibawah lutut,
terdapat luka lecet geser dengan arah dari bawah ke atas berukuran satu
sentimeter kali nol koma lima sentimeter.

5. Tepat pada lutut kiri, terdapat luka-luka lecet geser dengan arah dari kanan ke
kiri meliputi daerah seluas enam sentimeter kali lima sentimeter dengan ukuran
terbesar satu koma lima sentimeter kali satu sentimeter dan ukuran terkecil
bergaris tengah nol koma dua sentimeter

2. Jelaskan alasan derajat luka 1

Sebagaimana bunyi pasal 352 KUHP bahwa penganiayaan ringan adalah


penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
jabatan atau pekerjaan, yang mana umumnya yang dianggap sebagai hasil
penganiayaan ringan adalah korban dengan “tanpa luka” atau dengan luka lecet atau
memar kecil di lokasi yang tidak berbahaya/yang tidak menurunkan fungsi alat tubuh
tertentu.
Selain itu pada kasus ini tidak memenuhi kriteria pasal 90 KUHP, juga tidak
memenuhi kriteria mayor, yaitu
1. membutuhkan perawatan medis tidak cito/elektif
2. menimbulkan gangguan fisiologis dan fungsional

3. mengapa dokter wajib membuat visum dik? apa sanksinya bila menolak?

Dalam pasal 133 KUHAP pasal 1 disebutkan bahwa,


Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban
baik luka, keracunan ataupun mati yang di duga karena peristiwa yang merupakan
tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
Dalam penjelasan terhadap pasal 133 KUHAP dijelaskan:
Keterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman disebut
keterangan ahli, sedangkan keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli
kedokteran kehakiman disebut keterangan. Yang mana menjelaskan bahwa semua
dokter yang telah mempunyai surat penugasan atau surat izin dokter dapat membuat
keterangan ahli.

Penyidik memiliki wewenang untuk meminta keterangan ahli, seperti yang tertuang
dalam pasal 179 KUHAP sebagai berikut
Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman
atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.

Pada pasal 224 KUHP ayat 1 menyebutkan bahwa sangsi yang berikan apabila dokter
menolak adalah ancaman pidana penjara paling lama 9 bulan.

4. kapan dokter wajib melaporkan kasus forklin ke polisi?

Berdasarkan pasal 108 yang mana mengatur mengenai pengaduan dan pelaporan
tindak pidana
ayat 1. Setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi
korban peristiwa yang merupakan tindak pidana BERHAK untuk mengajukan
laporan atau pengaduan kepada penyelidik dan atau penyidik baik lisan
maupun tulisan
ayat 2. Setiap orang yang mengetahui permufakatan jahat untuk melakukan
tindak pidana terhadap ketentraman dan keamanan umum, WAJIB seketika itu
juga melaporkan hal tersebut kepada penyelidik atau penyidik
ayat 3. Setiap pegawai negeri dalam rangka melaksanakan tugasnya
mengetahui tentang terjadinya peristiwa yang merupakan tindak pidana
WAJIB melaporkan hal tersebut kepada penyelidik atau penyidik.
Maka ketika dokter secara kebetulan mengetahui ada tindak pidana dokter wajib
untuk menjalankan pasal tersebut.

5. bolehkan korban yang mengambil visumnya dari dokter?

Penggunaan Visum et Repertum adalah untuk keperluan pengadilan, dengan demikian


Visum et Repertum hanya boleh diserahkan kepada penyidik (Instansi) yang
memintanya. Keluarga korban atau pengacaranya dan pembela tersangka pelaku
pidana tidak dapat meminta keterangan ahli langsung kepada dokter pemeriksa,
melainkan harus melalui aparat peradilan.

Anda mungkin juga menyukai