PENDALAMAN
MATERI
Juli 2022
Kolon
Gaster Hepar ▪ Divertikulosis dan Divertikulitis
▪ Gastritis ▪ Abses Hepar ▪ Inflammatory Bowel Disease
▪ Ulkus Peptikum ▪ Fatty Liver Disease ▪ Inflammatory Bowel
▪ GERD ▪ Tumor Hepar Syndrome
▪ Tumor Gaster ▪ Hepatitis A, B, C ▪ Proktitis
▪ Sirosis Hepar ▪ Tumor Kolon
▪ Gagal Hepar
Daftar Isi
Bedah Pediatri Bedah Digestif
▪ Intususepsi ▪ Hernia
▪ Morbus Hirschprung ▪ Obstruksi
▪ Malformasi Anorektal ▪ Akut Abdomen
▪ Atresia GI (esofagus, ▪ Trauma Hepar, Lien, dan
duodenum, jejuno- Hollow Viscous
ileum) Stenosis Pilorik ▪ Peritonitis dan Perforasi
Hipertrofi Usus Appendisitis Akut
▪ Omphalocele dan ▪ Hemoroid
Gastroschisis
▪ Malrotasi dan Volvulus
Gastro-Entero-
Hepatologi
ESOFAGUS
Varises Perdarahan
Esofagus Non Varises
Ruptur
Akalasia
Esofagus
SKDI 2
PERDARAHAN SAL. CERNA ATAS
Bagian dari Manifestasi:
perdarahan sal. - Hematemesis
cerna atas - Melena
Penghentian perdarahan:
• octreotide, somatostatin
Persiapan endoskopi
1. Wilkins T, Schade RR. Diagnosis and Management of Upper Gastrointestinal Bleeding. Am Fam Physician [Internet]. 2012 Mar 1 [cited 2021 Jun 25];85(5):469–76. Available from:
SKDI 1
RUPTUR ESOFAGUS
Robekan dengan kedalaman seluruh dinding esofagus (hingga perforasi)
Etiologi
Iatrogenik: tindakan intervensi per endoskopik
Spontan: perbedaan tekanan
Traumatik: luka tusuk, tembak, trauma tumpul
Impaksi corpus alienum / makanan: akalasia
Manifestasi
Nyeri dada: pleuritik, lokasi retrosternal
Pneumomediastinum
Emfisema subkutis
Tumor
GERD
Gaster
SKDI 4
GASTRITIS SERING KELUAR DI
UKMPPD
SERING
KELUAR Ulkus gaster
DI - Gejala: nyeri epigastrium
UKMPPD naik setelah makan. Mual
lebih dominan
- PPI 8 minggu
Ulkus Duodenum
- Gejala: nyeri 2-5 jam
setelah makan
- PPI 4 minggu
Ulkus gaster
- Gejala: nyeri epigastrium
naik setelah makan. Mual
lebih dominan
- PPI 8 minggu
Ulkus Duodenum
- Gejala: nyeri 2-5 jam
setelah makan
- PPI 4 minggu
Faktor risiko Regimen untuk infeksi H. pylori • PPI pada kasus tanpa infeksi H.
NSAID (terutama pada konsumsi kronik) pylori: 1 kali sehari (Omeprazole 1 x
Obat 1 Obat 2 Obat 3
20 mg)
Infeksi H. pylori
PPI: Klaritromisin Amoksisilin • Ulkus karena NSAID: hentikan
Omeprazole 2 x 500mg 2x1g
2 x 20mg / NSAID
Merokok
Lansoprazole • Dapat ditambahkan sukralfat
Usia lanjut 2 x 30mg
SKDI 3A
ULKUS PEPTIKUM
Ulkus pada mukosa gaster atau duodenum
SKDI 4
GERD SERING KELUAR DI
UKMPPD
Naiknya asam lambung ke esofagus secara retrograde. Dapat diakibatkan lemahnya sphincter atau keasaman atau produksi berlebih
Tatalaksana
PPI dosis ganda: omeprazole 2x20 / lansoprazole 2x30
Intoleransi dan
Malabsorbsi
Alergi Makanan
Alergi Intoleransi
Reaksi imun. Reaksi non imun
Terpicu cukup dengan sedikit makanan Perlu makan lebih banyak untuk memicu
Bila anafilaksis:
Simptomatik GI:
Antihistamin bila epinefrin 0.3-0.5 mL
Hindari penyebab antidiare,
alergi IM (sesuai algoritma
antispasmodik, dkk
syok anafilaksis)
1. Waserman S, Watson W. Food allergy. Allergy, Asthma Clin Immunol [Internet]. 2011 Dec 10 [cited 2021 Jun 26];7(S1):S7. Available from:
Soal No. 3
Seorang anak laki-laki 3 tahun datang dengan keluhan diare. Diare
dikatakan sering muncul bila anak minum susu.
- E. coli, Salmonella (demam tifoid) Bau cenderung asam Bau tidak kearah asam
Selain rehidrasi:
1. Suplemen Zn: 1x10 mg < 6 bulan, 1x20 mg > 6bulan
2. Small frequent feeding
3. Antimikroba bila perlu
https://fk.unair.ac.id/kenali-tanda-tanda-dehidrasi-pada-anak/
4. Edukasi: tanda dehidrasi, pencegahan diare, cara rehidrasi
SKDI 4
DIARE & GASTROENTERITIS
Rehidrasi dewasa
- Tidak dehidrasi: 103/100 x BB x 30-40 mL/24 jam
- Ringan-sedang: 109/100 x BB x 30-40 mL/24 jam
- Berat: 112/100 x BB x 30-40 mL/24 jam
Asupan nutrisi: hindari susu, kopi, alkohol. Disarankan: makanan mudah
dicerna
Loperamide: loading 4 mg pertama diare, 2 mg prn diare setelahnya. Tidak
boleh melebihi 16 mg/hari
Hioscin butylbromide: 2-3x20 mg
Atapulgit 2-12 tablet sehari
Antimikroba
Kim YJ, Park KH, Park DA, Park J, Bang BW, Lee SS, et al. Guideline for the antibiotic use in acute gastroenteritis. Infect Chemother. 2019;51(2):217–
SKDI 4
DIARE & GASTROENTERITIS
Sebaiknya tata laksana antibiotik dari
PPK IPD yang berlaku di Indonesia
Kim YJ, Park KH, Park DA, Park J, Bang BW, Lee SS, et al. Guideline for the antibiotic use in acute gastroenteritis. Infect Chemother. 2019;51(2):217–
SKDI 4
Soal No. 4
Anak 5 tahun dengan berat 25 kg datang ke puskesmas karena diare 3
hari. Saat datang, anak tampak rewel, turgor mulai menurun, dan mata
tampak sedikit cekung. Tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 75x/menit.
Anak masih bisa minum dengan lancar.
GEJALA: SLUD
S: SALIVASI
L: LAKRIMASI
U: URINASI
D: DIARE
https://nl.pinterest.com/pin/753438212634986223/
SKDI 3B
KERACUNAN INSEKTISIDA (ORGANOFOSFAT)
Tatalaksana
1. Singkirkan sumber → lepas pakaian / benda
apapun yang terpapar (dekontaminasi)
2. Stabilisasi ABC: airway clear, beri O2
3. Atropin (dosis awal 1-3 mg IV, setiap 5 menit,
gandakan dosis bila belum membaik)
4. Pralidoxime (2-PAM) 1-2 g IV selama 15-30 menit
5. Bila kejang: diazepam 10mg IV
1. Hulse EJ, Haslam JD, Emmett SR, Woolley T. Organophosphorus nerve agent poisoning: managing the poisoned patient. Br J Anaesth [Internet]. 2019 Oct 1 [cited 2021 Jun 27];123(4):457–63. Available from: http://www.bjanaesthesia.org.uk/article/S0007091219304015/fulltext
SKDI 3B
BOTULISME
Sumber: madu / sirup (pada bayi), makanan
Ingesti toksin Clostridium botulinum
kaleng, luka → tanya riwayat konsumsi
1. Gaware VM, Kotade KB, Dolas RT, Dhamak KB, Somawanshi SB, Nikam VK.
Botulism Foodborne Disease: A Review. J Chem Pharm Res [Internet]. 2011 Jan 31
[cited 2021 Jun 27];3(1):84–92. Available from:
Soal No. 5
Seorang pasien perempuan 25 tahun datang ke IGD dengan mulut berbusa dan
muntah-muntah. Keluarga yang mengantar mengatakan pasien menenggak obat
nyamuk 30 menit sebelumnya. Napas pasien 26x/menit, saturasi perifer 92%.
Hepatitis A,
Sirosis Hepar Gagal Hepar
B, C
SKDI 3A
ABSES HEPAR
Mikroba Manifestasi
Polimikroba (E. coli, Klebsiella Demam, nausea, emesis
pneumoniae, dlli) → abses piogenik
Hepatomegali dan ikterus
Entamoeba histolytica → abses amuba Anoreksia
Massa tidak selalu teraba
Candida sp. → abses fungal Ludwig’s sign: nyeri tekan di kuadran kanan atas
Komplikasi
Bila ruptur → penyebaran → empyema paru,
perikarditis, sepsis
https://radiopaedia.org/articles/amoebic-hepatic-
abscess
SKDI 3A
FATTY LIVER DISEASE
5-10% adiposit dari keseluruhan hepatosit
Radiologi
- USG: hiperekoik difus (tempat infiltrasi
lemak). + eksklusi kelainan struktural
(obstruksi)
- CT scan
Biopsi: makrovesikel lemak
1. Khov N, Sharma A, Riley TR. Bedside ultrasound in the diagnosis of nonalcoholic fatty liver disease. World J Gastroenterol [Internet]. 2014 [cited 2021 Jun
27];20(22):6821–5. Available from: /pmc/articles/PMC4051921/
2. Soto-Angona Ó, Anmella G, Valdés-Florido MJ, De Uribe-Viloria N, Carvalho AF, Penninx BWJH, et al. Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) as a
neglected metabolic companion of psychiatric disorders: Common pathways and future approaches. BMC Med. 2020 Oct 1;18(1).
SKDI 2
TUMOR HEPAR
Ganas: Hepato Cellular Carcinoma (HCC)
Manifestasi
Faktor risiko • Penurunan BB dan nafsu makan
Sirosis sebab apapun • Nyeri kuadran kanan atas
Alkohol
• Ikterus
• Massa RUQ: keras, bernodul, tepi
HBV / HVC kronik tumpul (bila teraba)
Aflatoksin (dari Aspergillus) Komplikasi
• Liver failure
• Hematemesis melena
• Ensefalopati hepatikum
• Ruptur
Penunjang
• Radio: USG, CT
• Marker: AFP
• Histopatologi
Soal No. 7
Tn. J, 60 tahun, datang dengan keluhan rasa mual dan muntah yang semakin memberat sejak 1
bulan SMRS. Keluhan disertai dengan nyeri pada perut kanan atas dan rasa mudah lelah.
Terdapat riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi yang tidak terkontrol. Riwayat konsumsi
alkohol jangka panjang disangkal. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 160/110
mmHg, frekuensi nadi 87 x/menit, frekuensi napas 19 kali/menit, suhu 36,5 C. Pada palpasi
didapatkan hepar teraba 3 cm bawah arcus costae kanan. Hasil USG menunjukkan gambaran
hipoekoik pada hepar. Hasil biopsi hepar menunjukkan gambaran inflamasi lobular, steatosis, dan
fibrosis periselular.
konvalesen: sedikit hepatomegali dan naiknya ALT AST, gejala lain berkurang
https://www.biomerieux-diagnostics.com/vidasr-
hepatitis-panel-0
SKDI 3A
HEPATITIS B SERING KELUAR DI
UKMPPD
https://www.biomerieux-diagnostics.com/vidasr-hepatitis-panel-0
https://twitter.com/edgarvlermamd/status/883894288874131459
SKDI 3A
HEPATITIS B
Penunjang selain serologi Medikamentosa
AST ALT bilirubin ALP Akut → hanya suportif / simptomatik
USG dan marker AFP: penapisan - Parasetamol / ibuprofen bila demam
karsinoma
- Domperidone bila muntah
FibroScan: memeriksa sirosis secara
noninvasif Fulminan: lamivudine 1x100-150 selama 3 bulan
1. Sánchez-Ávila JF, Dehesa-Violante M, Méndez-Sánchez N, Bosques-Padilla F, Castillo-Barradas M, Castro-Narro G, et al. Mexican consensus on the diagnosis and management of hepatitis C infectio
Soal No. 8
Seorang pasien 65 tahun datang dengan keluhan perut yang membuncit. Pada
pemeriksaan, pasien tampak kuning. Pada pemeriksaan serologi, diketahui
HBsAg, anti-HBc IgG, dan HBeAg diketahui positif.
Jaringan hepar terganti oleh fibrosis → fungsi hepar makin menurun + hipertensi porta.
Hasil akhir dari kerusakan hepar kronik apapun
Pasien sering datang dengan keluhan hematemesis melena akibat pecah varises esofagus
Penegakan diagnosis
• FibroScan
• Biopsi hepar (lebih invasif)
Komplikasi:
https://www.otsuka.co.jp/en/health-and-illness/liver-cirrhosis-nutritional-therapy/early-
SKDI 2
SIROSIS HEPAR
Child-Pugh score
Tatalaksana
Pencegahan ensefalopati hepatikum → mencegah penumpukan
amonia oleh bakteri usus
- Laktulosa 3x30 cc
- Restriksi protein 0.8/kgBB/hari
- Neomisin / rifaximin
Cegah PVO: propanolol 3x10
Bila muncul ascites
- Spironolakton 100mg/hari atau furosemid 40mg/hari
- Drainase dengan paracentesis
- Restriksi natrium <2000 g/hari
5-6: Child Pugh A (paling ringan)
7-9: Child Pugh B (sedang)
10-15: Child Pugh C (berat)
1. Joshi K, Shriwastav R. Highly active antiretroviral therapy and changing spectrum of liver diseases in HIV infected patients. Int J Res Med Sci. 2016;3125–9.
SKDI 2
GAGAL HEPAR
Kriteria → wajib ada
Kerusakan hati yang bersifat akut
INR >1.5
Gangguan neurologis → ensefalopati hepatikum
Tidak ada gangguan hepar kronis (sirosis, etc.)
Gejala / tanda
Nyeri perut kanan atas
Anorexia
Gatal
Ikterus
Neurologi: EH, Cushing’s triad
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.slideshare.n
et%2FVijayYadav97%2Facute-liver-failure-
79392543&psig=AOvVaw0wSo1KMm1q5rKG6izCWZfg&ust=162496762844
9000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjhxqFwoTCMjtp6aiuvECFQAAAA
AdAAAAABAO
SKDI 2
GAGAL HEPAR
Penunjang Tatalaksana
ALT AST bilirubin naik Bila disebabkan toksisitas paracetamol (sebab paling sering) → N-
Trombositopenia acetylsistein
INR > 1.5 Etiologi lain: berdasar etiologi (Hep B maka berikan antivirus, dsb)
Kolesistitis dan
Kole(doko)lithiasis Pankreatitis
Kolangitis
Manifestasi
Risk → 4F
Saat tidak obstruksi (di kantong)
- Asimptomatik (paling sering)
• Female
- Kolesistitis (salah satu komplikasi)
• Forty → usia
Saat obstruksi (di saluran)
• Fat → lemak banyak =
kolestrol banyak = bahan - Nyeri kolik bilier: hilang timbul,
pembentuk batu disertai mual muntah, dari RUQ /
epigastrium menjalar ke interscapula
• Fertile → usia reproduksi,
penggunaan kontrasepsi - Kuning
hormonal - Obstruksi merusak pankreas →
pankreatitis
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15265-
gallbladder-swelling--inflammation-cholecystitis
SKDI 2
KOLE(DOKO)LITIASIS
Obstruksi → overdistensi → hidrops
kandung empedu
Tatalaksana
Asam urseodeoxycholate 10-15mg/kgBB/hari
https://www.eurorad.org/case/13184
https://radiopaedia.org/articles/choledocholithiasis
SKDI 3B
KOLESISTITIS & KOLANGITIS
Peradangan pada kantung (kolesistitis) atau saluran (kolangitis) empedu
Faktor risiko mirip batu empedu
SERING
KELUAR
DI
UKMPPD
https://nl.pinterest.com/pin/42150946497708039/
SKDI 3B
KOLESISTITIS & KOLANGITIS
Penunjang Penatalaksanaan
DPL: leukositosis dengan shift to the left Antibiotik yang digunakan
AST ALT naik - Golongan beta-lactam: amox IV 500mg/8 jam, ampicillin IV 500mg/6jam
USG: mencari batu - Ceftriakson 2x1, cefotaxime IV 3x1 gr
CT bila curiga abses / karsinoma - Metronidazol 3x500
Obat simptomatik lain: parasetamol, domperidone, dll
Kolesistektomi bila muncul komplikasi: nekrosis / perforasi gallbladder,
kolesistitis emfisematosa
Penyebab
• Minum alkohol
• Infeksi Grey Turner
• Obstruksi saluran / ampulla vater → komplikasi
koledokolitiasis
• Iatrogenik: pasca ERCP, pembedahan lain
• Efek samping obat: azathioprine, dll
• Trauma
Manifestasi
1. Fan Z, Zhang Y. Grey Turner’s and Cullen’s signs induced by spontaneous hemorrhage of the abdominal wall after coughing. Ann Surg Treat Res. 2017 Aug
SKDI 3B
PANKREATITIS
Penunjang lain:
- Radiologi: CT scan / USG
Tatalaksana
Stabilisasi ABC → IV fluid kristaloid 5-10ml/kgBB
Antinyeri kuat: NSAID hingga opioid
Restriksi lemak 25mL/jam, tinggi protein
RUJUK untuk tindakan: ERCP atau kolesistektomi sesuai
1. Ferreira A de F, Bartelega JA, Urbano HC de A, de Souza IKF. Acute pancreatitis gravity predictive
etiologi
factors: which and when to use them? Arq Bras Cir Dig. 2015 Jul 1;28(3):207–11.
https://epomedicine.com/medical-students/amylase-and-lipase-in-acute-pancreatitis/
SKDI 2
CHOLANGIOCARCINOMA
Jenis sel: epitel bilier → menjadi adenokarsinoma → obstruksi → baru timbul gejala
Lokasi: saluran bilier (intra / ekstrahepatik)
Biomarker: CEA, CA 19-9
Tatalaksana: rujuk
https://columbiasurgery.org/conditions-and-
treatments/pancreatic-cancer Sister Mary Joseph
https://actagastro.org/sister-mary-josephs-nodule-from-the-
history-to-the-images-a-case-based-literature-review/
Soal No. 12
Seorang pria 40 tahun datang dengan mual muntah dan nyeri perut yang berat 4
jam SMRS. Nyeri perut dirasa di ulu hati dan menjalar hingga ke punggung.
Malam sebelumnya, pasien diketahui menenggak 2 botol vodka hingga habis
karena stres.
Pada pemeriksaan fisik, temuan yang akan menjadi red flag adalah...
A.Murphy’s sign
B.Cullen’s sign
C.McBurney’s sign
D.Psoas sign
E.Obturator sign
Soal No. 12
Seorang pria 40 tahun datang dengan mual muntah dan nyeri perut yang berat 4
jam SMRS. Nyeri perut dirasa di ulu hati dan menjalar hingga ke punggung.
Malam sebelumnya, pasien diketahui menenggak 2 botol vodka hingga habis
karena stres.
Pada pemeriksaan fisik, temuan yang akan menjadi red flag adalah...
A.Murphy’s sign
B.Cullen’s sign
C.McBurney’s sign
D.Psoas sign
E.Obturator sign
KOLON
Divertikulosis Inflammatory
Inflammatory
dan Bowel
Bowel Disease
Divertikulitis Syndrome
Talaks nonbedah
- Metronidazole + cefotaxime /
ceftriaxone 7-10 hari
- Nutrisi parenteral agar bisa bowel rest
SKDI 1
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE
1. Hoter A, Naim HY. The functions and therapeutic potential of heat shock proteins in inflammatory
bowel disease—an update. Int J Mol Sci [Internet]. 2019 Nov 1 [cited 2021 Jun 29];20(21):5331.
SKDI 1
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE
Kolonoskopi Radiologi (barium)
Crohn’s
Ulcerative colitis
https://www.ibdrelief.com/learn/diagnosis/tests/endoscopy-tests-for-
SKDI 3A
IRRITABLE BOWEL SYNDROME
Tidak ada kelainan anatomis, hanya fungsional
https://emorymedicine.wordpress.com/2021/02/19/diagnostic-criteria-for-irritable-bowel-syndrome/
1. Kim HJ, Cha RR, Kim HJ. Understanding the Rome IV: Irritable Bowel Syndrome and Functional Diarrhea.
Korean J Med. 2017 Aug 1;92(4):366–71.
SKDI 3A
IRRITABLE BOWEL SYNDROME
1. Kim HJ, Cha RR, Kim HJ. Understanding the Rome IV: Irritable Bowel
Syndrome and Functional Diarrhea. Korean J Med. 2017 Aug
1;92(4):366–71.
Soal No. 13
Tn G, 19 tahun, datang ke dokter dengan keluhan nyeri perut sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri perut
dirasakan tidak jelas dan hilang timbul, disertai diare dan sembelit yang bergantian. Pasien merupakan
seorang mahasiswa yang sedang membuat skripsi dengan tenggat waktu yang dekat. Pasien sering
mengalami keluhan yang serupa menjelang ujian, dan menghilang saat ujian selesai. Keluhan BAB
berdarah maupun berlendir disangkal. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal dan saat
kolonoskopi tidak ditemukan kelainan.
1. Struyve M, Meersseman W, Van Moerkercke W. Primary syphilitic proctitis : case report and
literature review. Acta Gastro Enterol Belgica. 2018;81:430–2.
SKDI 3A
PROKTITIS
HSV C. trachomatis Gonorea Sifilis
Asiklovir 5x200 7 Azithromycin 1gr Cefixime PO 400 Benzatin-
hari atau single dose atau single dose atau benzilpenisilin
IM 2.4 juta IU
single dose atau
Asiklovir 3x400 7 Doxycycline Ceftriaxone IM Penisilin prokain
hari atau 2x100 7 hari 250 mg single IM 600.000
dose IU/hari, 10 hari
Valasiklovir
2x500 7 hari
+ kebersihan perianal
+ Sitz bath
1. Knowlton CA, Mackay MK, Speer TW, Vera RB, Arthur DW, Wazer DE, et al. Cancer Colon. In: Encyclopedia of Radiation Oncology [Internet].
Springer Berlin Heidelberg; 2013 [cited 2021 Jun 29]. p. 77–77. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470380/
Bedah Pediatri
BEDAH PEDIATRI
Atresia GI
Morbus Malformasi (esofagus,
Intususepsi
Hirschprung Anorektal duodenum, jejuno-
ileum)
USG
Tata Laksana
First line : Reduksi (dengan fluoroskopi / USG)
• Laparoscopic
• Open laparotomy
Open Laparotomy
SKDI 2
MORBUS HIRSCHPRUNG
Definisi:
• Barium enema
• Foto polos abdomen
• Full-thickness biopsy: Gold standard
SKDI 2
MORBUS HIRSCHPRUNG
Tata Laksana → Rujuk Skor 10 atau lebih = positif HAEC
Kolostomi Operasi
Tujuan : mencegah
Teknik operasi paling
komplikasi karena
umum : Swenson,
kolon terlalu
Duhamel, Soave
terdilatasi
SKDI 2
MALFORMASI ANOREKTAL
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis: mekonium terlambat keluar (>24 jam) atau Cross-table radiograph → apakah rektum
keluar dari uretra melalui fistula sampai ke perineum
Pemeriksaan fisik :
Tipe C
paling sering
Gejala khas • Coughing, choking, Muntah proyektil non Billous vomiting Billous vomiting
cyanosis + billious
regurgitasi
• Polihidramnion
Seringkali ditemukan bersama anomali lain (50%) Jarang ditemukan bersama anomali lain
Tatalaksana: ABC
1. Membungkus usus dengan kasa
yang dibasahi normal saline
hangat dan dibungkus plastik
2. Resusitasi cairan IV
3. Dekompresi usus dengan NGT
4. Menjaga suhu tubuh
SKDI 2
MALROTASI DAN VOLVULUS
GAMBARAN
Whirlpool sign
Cork-screw appearance
Trauma Hepar,
Hernia Obstruksi Akut Abdomen Lien, dan
Hollow Viscous
Tatalaksana : dapat
menutup sendiri
tanpa operasi ~ 90%
dalam 1 tahun
SKDI 2 / 3B
HERNIA INGUINALIS
Me-Di Lat-In
Hernia Direk (HIM) Hernia Indirek (HIL)
“silk glove
sign” Pemeriksaan Tatalaksana:
penebalan penunjang: USG Laparoscopy
peritoneum
pada prosesus
vaginalis paten
SKDI 2 / 3B
HERNIA FEMORALIS
TATALAKSANA
- Non Bedah : atasi factor resiko, analgetik bila nyeri.
- Bedah :
- Hernioraphy, herniotomy, hernioplasty.
- Reponibilis dan ireponibilis: non cito
- Strangulata: Cito (emergensi)
SKDI 2
HERNIA DIAFRAGMATIKA
DEFINISI Keluarnya isi intraabdomen melalui lubang diafragma
menuju ruang intratoraks (umumnya kongenital)
KLASIFIKASI
1. Hernia diafragmatika posterolateral (Bochdalek)
2. Hernia diafragmatika anterior (Morgagni)
3. Hernia hiatal (sliding hernia): keluar dari lubang pada diafragma
tempat esofagus menembus
TATALAKSANA
Stabilisasi hemodinamik (ABC) dan rujuk ke dokter bedah untuk
tindakan operatif
Hernia Bochdalek Hernia Morgagni
SKDI 2
OBSTRUKSI
Obstruksi mekanik/dinamik → Obstruksi fungsional/paralitik →
Definisi: gangguan peristaltik usus akibat gangguan peristaltik usus akibat
sumbatan yang terlihat nyata. gangguan neurotransmitter
• Terjadinya gangguan pasase • Penyebab: intralumen (fecal • Penyebab: obat diare,
usus mass, benda asing), intramural gangguan saraf, metabolik,
(tumor), ekstralumen (tumor di infeksi, inflamasi, autoimun
luar usus yang menekan)
SKDI 2
OBSTRUKSI
Pemeriksaan Penunjang
Foto abdomen 3 posisi → supine, semierect,/erect, LLD
pneumoperitonium
dilatasi
perselubungan Dilatasi
usus Air fluid level
Penebalan
dinding
Stepladder
multiple air- fluid levels
Herringbone
SKDI 2
OBSTRUKSI
Tata Laksana
Pada bayi berikan O2
Pemberian cairan
Pemeriksaan Fisik:
TATALAKSANA
24 Jam pertama menentukan prognosis pasien
(Morbiditas dan Mortalitas Pasien)
1. Resusitasi
2. Dekompresi
3. Kateterisasi
4. Anti Nyeri
5. Antibiotik
6. Pemantauan
7. Konsul ke Ahli Bedah
TRAUMA HOLLOW VISCOUS
Kerusakan dapat berupa perforasi, kontusio,
terlepasnya usus dari mesenterium
• Tanda peritonitis, illeus paralitik
• Foto Polos Abdomen
a. Peritonitis Primer / Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP): sebab infeksinya bukan dari perforasi organ berongga
intraabdomen, tapi berasal dari ekstraperitoneal yang menyebar secara hematogen/limfatik. Contoh: peritonitis TB,
sirosis hepatis, sindrom nefrotik
Klasifikasi b. Peritonitis Sekunder: sebab infeksinya dari perforasi organ berongga intraabdomen. Contoh: appendisitis perforasi,
perforasi gaster, perforasi kolon
c. Peritonitis Tersier: peritonitis yang mengalami persistensi atau rekurensi 48 jam setelah penatalaksanaan adekuat pada
peritonitis primer / sekunder. Contoh: pasien dengan CAPD, pasien immunocompromised
• Defans muskular
• Rigiditas abdomen: ‘perut seperti papan’
• Bising usus melemah atau tidak terdengar
PF Khas • Pekak hepar menghilang
• Hipertimpani
• Nyeri tekan dan nyeri lepas, distensi abdomen
• RT: nyeri segala arah, tonus sfingter ani menurun, ampula recti berisi udara
ALVARADO
SCORE Jika pecah → peritonitis (nyeri
selurh lapang abdomen +
• 1-4 → bukan defans muskular + nyeri tekan
appendicitis akut = + nyeri lepas)
rawat jalan
• 5-6 → sangat
mungkin
appendicitis akut =
rawat inap
• 7-10 →
appendicitis akut = Color dubur → nyeri tekan arah
pembedahan jam 9-12
SKDI 3B
APPENDISITIS AKUT
• Urinalisis → periksa beta hcg pada wanita!
(dd kehamilan ektopik)
Periksa A-B-C
Pasang oksigen
Resusitasi cairan IV
Rupturnya appendix
Appendisitis perforasi
- tanda peritonitis umum (>1 kuadran)
Mobilisasi omentum majus dan usus halus membentuk dinding di sekitar apendiks →
Infiltrat appendicularis
jika imun baik
Apendisitis kronis Fibrosis appendix, dapat disertai inflamasi ringan jangka panjang
SKDI 3B
SPECIAL TEST
Disebut juga dengan nyeri lepas. Palpasi pada Pertambahan nyeri pada tertis kanan bawah (Nyeri pada awalnya pada daerah epigastrium atau
kuadran kanan bawah kemudian dilepaskan tiba- dengan batuk sekitar pusat, kemudian berpindah ke kuadran kanan
tiba bawah.
SKDI 4 / 3A
HEMORRHOID
Hemoroid interna Hemoroid Eksterna
Berasal dari atas iinea dentata Berasal dari bawah linea dentata
Tertutup epitel kolumnar- Tertutup epitel skuamosa (kulit)
transisional
Dapat prolapse membentuk Dapat mengalami trombosis →
“rosette” appearance dapat menjadi skin tags
Grading
hemoroid Tanda Klinis
interna
I Hemoroid hanya terlihat dengan anuscopy,
menonjol saat mengedan, tidak prolaps
II Prolaps saat mengedan, kembali ke posisi
semula
III Prolaps saat mengedan, perlu reduksi
manual
IV Prolaps tidak dapat direduksi, atau berulang
setelah reduksi manual
SKDI 4 / 3A
HEMORRHOID
Tata Laksana
Grade I Grade II Grade III Grade IV
Modifikasi diet dan gaya hidup
Farmakologi
Surgical procedure
Hemorrhoidopexy with stapler (PPH)
Hasil pemeriksaan radiologi apakah yang diharapkan dapat ditemukan pada pasien
ini?
A. Step ladder appeareance
B. Doughnut sign
C. Apple core sign
D. Pneumoperitoneum
E. Football sign
SOAL NO. 21
Seorang laki-laki usa 47 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut mendadak
disertai mual muntah sejak 5 jam SMRS. Pasien tidak BAB dan flatus sejak 5 hari yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, TD 120/70 mmHg, Nadi 75x/m,
RR 18x/m , suhu afebris. Pemeriksaan abdomen tampak membuncit, darm contour (+),
darm steifung (+) dan bising usus meningkat.
Hasil pemeriksaan radiologi apakah yang diharapkan dapat ditemukan pada pasien
ini?
A. Step ladder appeareance
B. Doughnut sign
C. Apple core sign
D. Pneumoperitoneum
E. Football sign
SOAL NO. 22
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri seluruh perut terus
menerus sejak 1 hari SMRS. Pemeriksaan tanda vital TD 110/80 mmHg, nadi 92x/m, RR
24x/m, suhu 37.8 C. Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan dan lepas, defans
muskuler (+), fenomena papan catur (+).