Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

dr. Yuni
PENYAKIT JANTUNG Hanifah
REMATIK

PEMBIMBING:
DR. WIDODO DS, SP.JP-FIHA
DR. RHYNO FEBRIANTO, SP.A
PENDAHULUAN

Penyakit jantung rematik adalah penyakit jantung


sebagai akibat adanya gejala sisa (sekuele) dari
demam rematik, yang ditandai dengan terjadinya
cacat katup jantung

penyakit jantung rematik menjadi penyebab


signifikan penyakit kardiovaskular di seluruh
dunia, muncul sekitar 300.000 kasus baru
setiap tahun nya

Dibutuhkan kontrol yang baik dan sesuai dalam


penanganan PJR untuk penurunan angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung
rematik
LAPORAN KASUS
IDENTITAS

Nomor RM : 064063
Nama : An. J
Umur : 12 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Pimping Tanjung Palas Utara
Pekerjaan : Siswa sekolah dasar
Waktu masuk RS : 10 November 2016
Waktu keluar RS : 24 November 2016
Ruang : Flamboyan / anak
ANAMNESIS

Keluhan utama: Sesak nafas sejak sekitar 1 minggu,


memberat 2 hari sebelum masuk rumah sakit

RPS: Pasien sesak terutama saat beraktivitas berat. Pasien juga


mengeluh berdebar-debar dirasakan memberat sejak 1 minggu
terakhir. Batuk berdahak 1 bulan, tidak ada demam. Ibu pasien
mengaku bahwa pasien riwayat nyeri sendi di tangan dan kaki
yang berpindah-pindah. Riwayat ruam merah di tangan dan kaki
sekitar 2-3 minggu yang lalu. Pasien dibawa ibunya ke bidan di
desa dan dianjurkan untuk memeriksakan jantungnya ke rumah
sakit.

RPD: keluhan yang sama (+) 1 tahun terakhir,


riwayat sering batuk pilek demam
PEMERIKSAAN FISIK

KU/kes: tampak sesak/compos mentis; 25 kg / 132 cm


TD: 110/60; N: 130x/menit, RR 30 x/menit, S: 37
K/L: sianosis (-) faring hiperemis (+) tonsil T1-T1 JVP
(+) 2 cmH2O
Cor/ I: IC tampak pada SIC IV LMCS; P: IC
teraba pada SIC IV LMCS, tidak kuat
angkat, thrill (+) A: S1-S2 tunggal,
Pulmo/ dbn
murmur (+) pansistolik di SIC II-IV
parasternal sinistra dan di apex, gallop
(+)

Eks/ Eritema
marginatum (-)
Abd/ hepatomegali akral hangat
nodul subkutan (-)
edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
(10 -11-2016)
Darah rutin Echocardiografi:
Hb: 9.7 g/dl (mikrositik EKG LA Dilatasi, LV tidak
hipokromik); dilatasi
Sinus takikardi, HR
Leukosit: 12630 /uL Tampak MS mild, MR
15a0 x/menit,
Hematokrit: 28.5 % moderate-severe, AS
normoaksis, PR
Eritrosit : 3.87 juta/uL interval normal, P mild, PR mild, TR mild
Trombosit: 239000 /uL mitral, T inverted di Kontraktilitas LV
Kimia Klinik V1 dan V2, suspek normal EF 75%
Ureum : 44 mg/dl LVH Assesment: MS, MR,
Creatinin: 0.49 mg/dl AS, TR, PR
SGOT : 73 u/l
SGPT : 62 u/l
Assessment
CHF gr III e.c Penyakit jantung rematik
Susp Demam rematik eksaserbasi akut
Anemia ec susp penyakit kronik DD defisiensi besi
Status gizi kurang
Tatalaksana:
IVFD D5 NS
20 tpm mikro
Prognosis
(480 cc/hari) Diet bubur
TKTP+susu ad vitam: dubia
Inj Furosemide
ad sanationam:
1 ampul/24 Obs VS dan
dubia
jam/IV BCPU
ad fungtionam:
Inj Cefotaxim Bed rest total
dubia
3x700 mg/IV
Captopril
3x12.5 mg/oral
FOLLOW UP
PH-1 PH-3 PH-5

Sesak (+) Sesak Sesak


berdebar berkurang nafas
(+) batuk , batuk berkurang
(+) (+) BAB , batuk
demam (-) (-) 3 hari (+) dada
N: 120X, N: 120X, berdebar(-
RR: 28X RR: 28X )
Anemis Anemis (-) N: 120x,
(+) Hb 7.0 cor: m(+) RR 24x
Ro thorax: gallop (+) Anemis (-)
cardiomeg Aff infus, Hb 13.5
ali terapi Cor: m(+)
Terapi ganti oral gallop (-)
lanjut+ + laxadyn Antibiotik
inj ganti
Penisilin eritromisi
benzatin n 4x250
0.6 juta/4 mg
minggu;
prednison
PH-10 PH-13 PH-14 (2
mggu)
Tidak Tidak Tidak ada
sesak dan keluhan
batuk,
sesak Takikardi (-)
Takikardi dan takipneu (-)
batuk demam (-)
dan RR Anemis (-)
berkurang Terapi + Cor: m(+)
(N: 100x, aspirin gallop (-)
RR 20x)
Cor: m(+)
4x500 Hepatomeg
mg dan ali (-)
gallop (-) Edema (-)
Terapi prednis Boleh
lanjut + on pulang,
tetap tapperin kontrol 1
bedrest minggu
g off, Captopril,
terapi furosemide,
lain eritromisin
s.d. 3 hari,
lanjut aspirin,
prednison
tapp off, inj
penisilin/3
TINJAUAN PUSTAKA
PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Proses
Penyakit
autoimun
jantung akibat Penyakit
terhadap infeksi
sekuele demam jantung yang
streptokokus
rematik yang sering terjadi
beta
menyebabkan pada anak
hemolitikus
cacat katup
grup A
EPIDEMIOLOGI

Demam rematik dan atau penyakit jantung rematik


merupakan permasalahan kesehatan global, terutama di
negara berkembang

Sebagian besar anak mengalami episode faringitis min 1x


setiap tahun, 15-20% disebabkan infeksi SBHGA

Angka mortalitas akibat penyakit jantung rematik di


wilayah WHO regio ASEAN) sekitar 7.8 per 100.000
populasi, dan angka disabilitas mencapai 173.4 per
100.000 populasi; di wilayah WHO amerika sekitar 1.8
mortalitas 100.000 dan 27.4 disabilitas per 100.000

Insidensi infeksi SBHGA bervariasi tergantung pada


musim, kelompok usia, kondisi sosial ekonomi, faktor
lingkungan, dan kualitas pelayanan kesehatan
ETIOPATOGENESIS

Proses autoimun
terhadap infeksi
SBHGA
Kapsul SBHAGA besar,
mukoid, bentuk koloni Peran sel
yg banyak; adhesi dan limfosit T
cegah fagositosis oleh dan
sel imun host protein M
pada
SBHGA
Kemiripan antigen yang
bakteri dengan sel rematogen
jantung pada manusia ik
(antigenic mimicry)
DIAGNOSIS

Kriteria Jones untuk demam rematik akut (revisi 1992


oleh AHA)
Karditis Klinis Bukti infeksi
Mayor

Minor

Plus
Poliartritis Artralgia streptokokus
grup A
Khorea Demam sebelumnya
Eritema Laboratorium Kultur usap
marginatum Peningkatan tenggorok atau
Nodul subkutan reaktan fase rapid
akut (laju endap streptococcal
darah, C- antigen test
reactive protein) positif
Pemanjangan Titer antibodi
interval PR pada streptokokus di
EKG atas nilai normal
2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan
atau2meningkat
kriteria
minor serta bukti infeksi SBHGA
KRITERIA DIAGNOSIS DRA DAN PJR
REVISI WHO (2003)
Kategori diagnostik Kriteria
Demam rematik serangan Dua mayor atau satu mayor
pertama dan dua minor ditambah
dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
Demam rematik serangan Dua mayor atau satu mayor
rekuren tanpa PJR dan dua minor ditambah
dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
Demam rematik serangan Dua minor ditambah dengan
rekuren dengan PJR bukti infeksi SGA sebelumnya
Korea rematik Tidak diperlukan kriteria mayor
lainnya atau bukti infeksi SGA
PJR (stenosis mitral murni atau Tidak diperlukan kriteria
kombinasi dengan insufisiensi lainnya untuk mendiagnosis
mitral dan/atau gangguan sebagai PJR
TATALAKSANA

Tirah baring

Aktivitas Artritis Karditis Karditis Karditis


minimal sedang berat
Tirah baring 1-2 minggu 2-4 minggu 4-6 minggu 2-4 bulan
Aktivitas 1-2 minggu 2-3 minggu 4-6 minggu 2-3 bulan
dalam
rumah
Aktivitas di 2 minggu 2-4 minggu 1-3 bulan 2-3 bulan
luar rumah
Aktivitas Setelah 6- Setelah 6- Setelah 3-6 bervariasi
penuh 10 minggu 10 minggu bulan
Karditis minimal: tidak jelas ditemukan kardiomegali
Karditis sedang: kardiomegali ringan
Karditis berat: jelas terdapat kardiomegali disertai tanda
gagal jantung
ELIMINASI BAKTERI

Benzatin penisilin G 0.6-1.2 juta unit


/ IM

Eritromisin 40mg/kgbb/hari dibagi


2-4 dosis selama 10 hari atau
penisilin V 4 X 250 mg / oral selama
10 hari
ANTIINFLAMASI

Karditis Karditis Karditis Berat


Ringan Sedang
Prednison - 2-4 minggu 2-6 minggu
Aspirin 2-4 minggu 6-8 minggu 2-4 bulan

Prednison : 2 mg/kgbb/haridibagi 4 dosis


Aspirin :100 mg/kgbb/hari, dibagi 4-6 dosis
PENCEGAHAN

Penisilin per Benzantin DR dgn karditis

Sekunder

Lama / durasi
Primer

oral atau inj penisilin G dan VHD: 10 th


penisilin 600.000 U IM atau s.d usia 40
benzatin G 0.6- untuk berat tahun
1.2 juta unit / badan<27 kg DR dgn karditis
IM atau 1.2 juta tanpa VHD: 10
unit jika >27 kg th atau s.d.
Eritromisin 2x Usia 25 th
250 mg / hari DR tanpa
Sulfadiazin 1 karditis: 5
gr/ oral/ hari tahun atau s.d.
Usia 18 th
OPERASI REPAIR KATUP

Operasi repair katup pada kasus MR dengan


LVEF >30% adalah rekomendasi kelas 1
menurut ESC 2012
Penelitian pada anak
Operasi repair katup pada anak
dengan penyakit jantung
dengan rerata usia 11.7
rematik layak dilakukan dan +2.9 menunjukan bahwa
memberikan outcome yang baik operasi lebih sulit dilakukan
untuk waktu yang lama dengan angka kegagalan
tinggi.
Terapi klinis sesuai dengan Pada kelompok usia <20
disfugsi LV: ACE inhibitor atau tahun, angka re-operasi
ARB (vasodilator) serta B mencapai 23.6%; kelompok
bloker atau digoxin usia >20 tahun sebesar
9.6%.
PROGNOSIS

rekuren
si

Kepatuh
an
pencega
Prognosi klini
han s s
sekunder

Jarak
onset-
dimulai
terapi
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS DRA PADA PASIEN

Hanya
Bukti infeksi
ditemukan Kriteria
SBHGA
1 kriteria minor saat
tidak dapat
mayor: ini : -
diperiksa
karditis
KRITERIA MAYOR LAIN TIDAK
DITEMUKAN
KARDITIS

Cacat katup:
Murmur sistolik di apex
takikardi parasternal sinistra
Bukti echocardiografi

Karditis

Gagal jantung: Cardiomegali:


Anamnesis Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda dekom EKG
Ro thorax dan EKG Ro thorax
TATALAKSANA
Tirah Baring / Bedrest
Karditis berat / tanda gagal jantung 2-4 bulan. Ps ini 2 minggu rawat inap

Eliminasi streptokokus
Penicilin G benzatin 0.6 juta unit tiap 3 minggu

Antiinflamasi
Prednison 4-2-2 tab (50 mg/hari) (2
Aspirin 4x500 mg (100 mg/kgBB)
mg/kgBB/hari)

Pencegahan sekunder
Penicilin G benzatin 0.6 juta unit Penicilin kosong eritromisin 2x250
diulang tiap 3 minggu mg / oral setiap hari
DIAGNOSIS LAIN

Susp
Anemia
defisiensi
sedang Transfusi PRC
besi DD
mikrositik 250 cc
penyakit
hipokromik
kronik
PROGNOSIS

ad vitam Dubia

ad functionam Dubia

ad sanactionam Dubia
KESIMPULAN

Pelacakan DRA
Diagnosis dikonfirmasi
rekuren tidak bisa
Diagnosis pasien: CHF dari anamnesis,
dipastikan karena
gr III ec PJR, susp DRA pemeriksaan fisik,
tidak adanya
rekuren, dan anemia. EKG, Echocardiografi,
pemeriksaan utk bukti
lab darah, foto thorax
infeksi SBHGA

Perlu diperhatikan
Tatalaksana pasien ini pencegahan sekunder
sesuai dengan pada pasien ini untuk
pedoman pasien PJR mengurangi resiko
pada DRA serta rekurensi dan
mengatasi anemia perburukan gagal
jantung
DAFTAR PUSTAKA

S i re g a r , A b d u l l a h A fi f. 2 0 0 8. D e m a m R e m a t i k d a n P e n y a k i t J a n t u n g
R e m a t i k P e r m a s a l a h a n d i I n d o n e s i a . U S U e - re p o s i t o r y
W H O E x p e r t C o n s u l t a t i o n . 2 00 4 . R h e u m a t i c Fe v e r a n d R h e u m a t i c H e a r t
D i s e a s e . W H O t e c h n i c a l re p o r t s e r i e s .
Ra h m a w a t y , N K d k k . 2 0 12 . Fa k t o r R i s i ko S e r a n g a n B e r u l a n g D e m a m
Re m a t i k / Pe n y a k i t J a n t u n g Re m a t i k . S a r i Pe d i a t r i , Vo l . 14 , N o. 3 h l m 1 7 9 -
183
S h u l m a n S T , e t a l . 2 00 0 . S t r e p t o co cc a l i n f e c t i o n s . d a l a m S t e v e n s D ,
Ka p l a n E . C l i n i c a l a s p e c t s , m i c ro b i o l o g y , a n d m o l e c u l a r p a t h o g e n e s i s .
76101
S t e v e n s D , Ka p l a n E . S t r e p t o co cc a l i n f e c t i o n s . C l i n i c a l a s p e c t s ,
m i c ro b i o l o g y a n d m o l e c u l a r p a t h o g e n e s i s . 1 0 2 13 2 .
I ka t a n D o k t e r A n a k I n d o n e s i a ( I DA I ) . 2 0 1 1 . Pe d o m a n Pe l a y a n a n M e d i s
edisi II.
N i s h i m u r a , e t a l . 2 0 1 4 . A H A / AC C G u i d e l i n e f o r t h e M a n a g e m e n t o f
Pa t i e n t s Wi t h Va l v u l a r H e a r t D i s e a s e . J A C C
Va h a n i a n , e t a l . T h e J o i n t Ta s k Fo rc e o n t h e M a n a g e m e n t o f Va l v u l a r
H e a r t D i s e a s e o f t h e E u ro p e a n S o c i e t y o f C a rd i o l o g y ( E S C ) a n d t h e
E u ro p e a n A s s o c i a t i o n f o r C a rd i o -T h o r a c i c S u rg e r y ( E AC T S ) . 2 0 1 4 .
G u i d e l i n e s o n t h e m a n a g e m e n t o f v a l v u l a r h e a r t d i s e a s e ( v e r s i o n 2 0 12 ) .
E u ro p e a n H e a r t J o u rn a l . 33 : 2 45 1 - 2 4 9 6
Ta l w a r , S e t a l . 2 00 5 . M i t r a l v a l v e re p a i r i n c h i l d re n w i t h rh e u m a t i c h e a r t
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai