Anda di halaman 1dari 6

UJPH 5 (4) (2016)

Unnes Journal of Public Health


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN FISIK RUMAH


DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI KELURAHAN TAKATIDUNG
POLEWALI MANDAR

Patmawati Dongky , dan Kadrianti

Universitas Al Asyariah Mandar, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang menyerang salah satu bagian
Diterima Agustus 2016 atau lebih dari saluran nafas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga
Disetujui September 2016 telinga tengah, pleura). Aktivitas bakteri patogen penyebab ISPA berkaitan dengan kondisi
Dipublikasikan Oktober lingkungan tempat tinggal penderita. Jumlah kasus ISPA di Kabupaten Polewali tercatat IR
2016 dengan tinggi pada anak usia diatas 5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
________________ hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA balita di wilayah Polewali
Keywords: Mandar. Penelitian dilakukan secara analitik dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di
acute respiratory-tract Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali, dengan 317 sampel balita secara purposive sampling.
infection; environment risk Hasil pengukuran diperoleh terdapat hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA
factor; Polewali-Mandar. pada balita. Kesimpulan penelitian ini adalah kepadatan hunian dalam rumah memberikan
____________________ kontribusi terhadap kejadian ISPA pada balita di Kabupaten Polewali Mandar.

Abstract
___________________________________________________________________
The Acute Respiratory-Tract Infection (ARTI) was a disease which attack one of chute breath from nose to
alveoli, including the adnexals (sinus, middle ear cavity, pleura). Some bacteria that cause ARTI were from
genus streptococcus, stafilococus, hemofilus, Bordetella and Corinebakterium. In Polewali Mandar Regency,
there were 49,998 ARTI cases in 2014. The total number of patients were 21,409 cases of 0-4 ages and there
were 28,579 patients above 5 ages. The aim of this research was to know the correlation between house physical
environment quality toward ARTI disease on toddler. This research was analytic research with cross sectional
design at Takatidung, Polewali Mandar Regency. The samples of this research consisted 317 toddlers. The
measurement result found that inhabitants density correlated to ARTI disease on toddler. The conclusion of
this research was inhabitants density correlated to ARTI disease on toddler at Polewali Mandar Regency.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: pISSN 2252-6781
Universitas Al Asyariah Mandar
eISSN 2548-7604
E-mail: fatmawatidongky@gmail.com

324
Patmawati Dongky & Kadrianti / Unnes Journal of Public Health 5 (4) (2016)

PENDAHULUAN

Infeksi Saluran Pernapasan Akut Puskesmas, diketahui jumlah penderita ISPA


(ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi usia 0-4 tahun sebanyak 5.881 anak pada
pada anak. WHO memperkirakan insiden tahun 2002. Dari hasil penelitian yang
ISPA di negara berkembang dengan angka dilakukan bahwa salah satu penyebab
kematian balita diatas 40 per 1000 kelahiran terjadinya ISPA pada balita bukan hanya
hidup adalah 15-20% pertahun pada golongan faktor lingkungan fisik rumah akan tetapi
usia balita. Menurut WHO kurang lebih 13 diperoleh fakta bahwa rata-rata lama
juta anak balita di dunia meninggal setiap pemberian ASI secara ekslusif terdapat
tahun dan sebagian besar kematian tersebut hubungan yang yang signifikan Antara lama
terdapat di negara berkembang, dimana ISPA pemberian ASI secara ekslusif dengan
merupakan salah satu penyebab utama frekuensi kejadian ISPA dalam 1 bulan
kematian dengan membunuh ± 4 juta anak (p<0,05). Arah hubungan adalah negativ yang
balita setiap tahun (Rudianto, 2013). berarti semakin lama pemberian ASI secara
Kasus ISPA terbanyak terjadi di India ekslusif maka frekuensi kejadian ISPA dalam 1
43 juta, China 21 juta, Pakistan 10 jutadan bulan terakhir akan semakin kecil
Bangladesh, Indonesia, masing-masing 6 juta (Prameswari, 2009). Hasil peneltiain lain
episode. Dari semua kasus yang terjadi di dikatakan bahwa tersebut terlihat bahwa
masyarakat, 7-13% kasus berat dan penderita ISPA terus mengalami peningkatan
memerlukan perawatan rumah sakit. ISPA dari tahun ke tahun (Erlien, 2013).
merupakan salah satu penyebab utama Riskesdas 2013 prevalensi nasional
kunjungan pasien di Puskesmas (40%-60%) ISPA adalah 25,0%. Sebanyak lima provinsi
dan rumah sakit (15%-30%) (Direktorat dengan prevalensi ISPA tertinggi, yaitu Nusa
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Tenggara Timur 41,7%, Papua 31,1%, Aceh
Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL, 2011). 30,0%, Nusa Tenggara Barat 28,3%, dan Jawa
Di Indonesia kasus ISPA selalu Timur 28,3%. Penduduk dengan ISPA yang
menempati urutan pertama penyebab tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4
kematian bayi. Sebanyak 36,4% kematian bayi tahun 25,8%. Sedangkan Prevalensi ISPA di
pada tahun 2008 (32,1%) pada tahun 2009 provinsi Sulawesi Barat sebesar 20,9%. Kasus
(18,2%) pada tahun 2010 dan38,8%pada tahun ISPA tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4
2011 disebabkan karena ISPA. Selain itu, tahun Balita sebesar 35%. (Badan Penelitian
ISPA sering berada pada daftar sepuluh dan Pengembangan Kesehatan, 2013).
penyakit terbanyak penderitanya di rumah Prevalensi ISPA Sulawesi Barat
sakit. Berdasarkan data dari P2 program ISPA perkabupaten menurut Riskesdas Sulawesi
tahun 2009, cakupan penderita ISPA Barat 2013 adalah Kabupaten Polewali
melampaui target 13,4%, hasil yang diperoleh Mandar 29,3% dan merupakan persentase
18.749 penderita. Survei mortalitas yang yang paling besar diantara kabupaten lainnya
dilakukan Subdit ISPA tahun 2010 di Sulbar diantaranya Kabupaten Mamasa
menempatkan ISPA sebagai penyebab terbesar 25,3%, Kabupaten Mamuju Utara 24,9%,
kematian bayi di Indonesia dengan persentase Kabupaten Majene 19,9%, dan Kabupaten
22,30% dari seluruh kematian balita (Depkes Mamuju 8,4%.
RI, 2012). Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Dari hasil survei yang dilakukan di Polewali Mandar menunjukkan jumlah kasus
Dinas Kesehatan Kota Semarang pada 37 ISPA tahun 2013 sebanyak 59.594 dengan

325
Patmawati Dongky & Kadrianti / Unnes Journal of Public Health 5 (4) (2016)

umur 0-4 tahun sebanyak 25.535 kasus dan Kelurahan Takatidung merupakan kelurahan
umur diatas 5 tahun sebanyak 34.059 kasus. dengan kasus ISPA terbanyak dibandingkan
Kemudian pada tahun 2014 jumlah kasus dengan kelurahan yang lain dilihat dari per
ISPA sebanyak 49.988 dengan umur 0-4 tahun seribu penduduk sehingga mendorong penulis
sebanyak 21.409 kasus dan umur diatas 5 untuk melakukan penelitian dengan judul
tahun sebanyak 28.579 kasus. Jadi, kasus Hubungan Lingkungan Fisik Rumah
penyakit ISPA semua kelompok umur dari Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami Akut (ISPA) Pada Balita di Kelurahan
penurunan 16,12%. Takatidung Kabupaten Polewali Mandar
Penyakit ISPA menempati urutan Tahun 2015.
pertama dari 10 penyakit terbanyak di
Puskesmas Pekkabata. Hasil pencatatan ISPA METODE
di Puskesmas Pekkabata pada tahun 2013
sebanyak 1.576 penderita ISPA dimana 1.386 Penelitian ini merupakan penelitian
(87,94%) penderitanya terjadi pada umur 0-4 analitik dengan desain studi cross sectional
tahun dan 190 (12,05%) penderita pada umur untuk mengetahui hubungan antara variabel
di atas 5 tahun,. sedangkan pada tahun 2014 independen dan variabel dependen. Populasi
diperoleh 1.556 penderita ISPA dimana 1.370 dalam penelitian ini adalah semua balita umur
(88,04%) penderitanya merupakan umur 0-4 0-4 tahun yang ada di Kelurahan Takatidung
tahun dan 186 (11, 95%) adalah kelompok yaitu sebanyak 317 balita. Sampel dalam
umur di atas 5 tahun. penelitian ini adalah balita umur 0-4 tahun di
Jadi, data kunjungan pasien ISPA kelurahan Takatidung. Sedangkan
Puskesmas Pekkabata pada tahun 2014 respondennya adalah ibu balita. Besar sampel
perkelurahan yaitu Kelurahan Pekkabata 244 sebanyak 60.
orang dengan umur 0-4 tahun sebanyak 215 Pengambilan sampel yang digunakan
orang dan umur di atas 5 tahun sebanyak 29 adalah bersifat purposive sampling. Purposive
orang, Kelurahan Madatte jumlah penderita sampling adalah tehnik penentuan sampel
356 orang dengan umur 0-4 tahun sebanyak berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria inklusi
321 orang dan umur di atas 5 tahun sebanyak sampel yaitu balita yang berdomisili di
35 orang, Kelurahan Manding jumlah Kelurahan Takatidung Kabupaten Polewali
penderita 180 orang dengan umur 0-4 tahun Mandar, dengan umur 0-4 tahun sedangkan
sebanyak 144 orang dan umur di atas 5 tahun kriteria eksklusi sampel yaitu apabila alamat
sebanyak 36 orang, Kelurahan Darma jumlah yang diberikan kurang lengkap atau salah
penderita 411 orang dengan umur 0-4 tahun (tidak sesuai), setelah dilakukan kunjungan
sebanyak 361 orang dan umur di atas 5 tahun ternyata sudah pindah dan tidak bersedia
sebanyak 50 orang, Kelurahan Takatidung diteliti.
jumlah penderita 351 orang dengan umur 0-4 Data dikumpulkan peneliti diperoleh
tahun sebanyak 317 dan umur di atas 5 tahun secara langsung dari responden ibu balita
sebanyak 34 orang, serta luar wilayah kerja dengan melakukan wawancara, observasi,
puskesmas Pekkabata sebanyak 14 orang kuesioner dan pengukuran. Data sekunder
dengan umur 0-4 tahun sebanyak 12 dan umur bersumber dari instansi tertentu yaitu
di atas 5 tahun sebanyak 2 orang. Puskesmas Pekkabata dan Dinas Kesehatan
Dari lima kelurahan tersebut yang Kabupaten Polewali Mandar.
masuk wilayah kerja Puskesmas Pekkabata,

326
Patmawati Dongky & Kadrianti / Unnes Journal of Public Health 5 (4) (2016)

Data dianalisis secara univariat, dkk (2012) pada balita di Desa Bontongan
dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil Kabupaten Enrekang yang menunjukkan
penelitian yang menghasilkan distribusi dan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara
presentasi dari tiap variabel. Analisis univariat ventilasi dengan kejadian ISPA pada balita di
bermanfaat untuk melihat apakah data sudah Desa Bontongan Kabupaten Enrekang dengan
layak untuk dilakukan analisis dengan melihat nilai p=0,826 (p>0,05).
gambaran data yang dikumpulkan dan apakah Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
data sudah optimal, Analisis bivariat adalah infeksi akut yang menyerang salah satu
dilakukan dengan uji Chi Square. alveoli. Pada penelitian ini, balita dikatakan
ISPA berdasarkan pada tanda dan gejala
HASIL DAN PEMBAHASAN seperti gejala pilek, batuk dan demam dalam
kurun waktu 2 minggu yang diketahui melalui
Penelitian ini telah dilaksanakan di orang tua/pengasuhnya (Oktaviani dkk.,
Kelurahan Takatidung Kabupaten Polewali 2010).
Mandar pada tanggal 04 Januari sampai Kabupaten Polewali Mandar memiliki
dengan 05 Februari 2016. Kelompok umur jumlah curah hujan sepanjang tahun 2013
balita yang paling sedikit dalam penelitian ini adalah 1.338,5 mm atau sebanyak 99 hari dan
adalah kelompok umur 1 tahun sebanyak 8 jumlah curah hujan sepanjang tahun 2014
orang (13,3%) dan kelompok umur balita yang tercatat sebanyak 2061,2 mm atau sebanyak
paling banyak adalah umur 4 tahun sebanyak 136 hari. Penyinaran matahari dengan
16 orang (26,7%). jumlah persentase balita intensitas tertinggi terjadi pada bulan oktober
yang mengalami ISPA sebesar 38 balita sekitar 89,6% sedangkan intensitas terendah
(63,3%) dan sebanyak 22 balita (36,7%) yang terjadi pada bulan januari hingga februari
tidak mengalami ISPA. sekitar 63,1%. Rata-rata penyinaran matahari
Faktor kepadatan penghuni, ventilasi, selama setahun sekitar 75,21%. (data stasiun
suhu dan pencahayaan ikut berpengaruh pada meterologi klimatologi dan geofisika)
kejadian penyakit ISPA dalam suatu keluarga. Sedangkan kejadian ISPA yang
Faktor lingkungan fisik yang diteliti dalam berkaitan dengan variabel berupa kepadatan
penelitian ini adalah mengenai kondisi hunian, setelah dilakukan uji statistik diperoleh
ventilasi dan kepadatan hunian (Suryani I dkk, nilai p=0,017 (p>0,05) sehingga dapat
2015). Hasil penelitian ini menunjukkan disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna
bahwa di Kelurahan Takatidung lebih banyak antara kepadatan hunian dengan kejadian
balita yang mengalami ISPA. ISPA pada balita.
Kejadian Pernapasan Akut (ISPA) Hasil penelitian ini sesuai dengan
pada Balita di Kelurahan Takatidung penelitian yang dilakukan oleh Rudianto
Kabupaten Polewali Mandar berkaitan dengan (2013) pada balita di 5 posyandu Desa
faktor lingkungan fisik rumah penderita, Tamansari Kecamatan Pangkalan Karawang
dengan variabel ventilasi setelah dilakukan yang menunjukkan bahwa ada hubungan
analisis data diperoleh nilai p = 0,112 (p > antara kepadatan hunian dengan kejadian
0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ISPA pada balita di 5 posyandu Desa
ada hubungan antara ventilasi dengan kejadian Tamansari Kecamatan Pangkalan Karawang
ISPA pada balita. dengan nilai p=0,032 (p<0,05). Winardi, dkk
Hasil penelitian ini sesuai dengan (2015) pada anak balita di wilayah kerja
penelitian yang dilakukan oleh Marhamah, Puskesmas Sario Kecamatan Sario Kota

327
Patmawati Dongky & Kadrianti / Unnes Journal of Public Health 5 (4) (2016)

Manado yang menunjukkan bahwa ada Prameswari, G.N. 2009. Hubungan Lama Pemberian Asi
hubungan antara kepadatan hunian yang tidak Secara Ekslusif Dengan Frekuensi Kejadian
ISPA. Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
memenuhi syarat dengan kejadian ISPA pada Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(1): 30.
balita dengan nilai p= 0,0001 (p<0,05). Sejalan
pula dengan Yusup (2005) dimana terdapat Juniartha S.K., Hadi H.M.C., Notes N., 2014. Hubungan
hubungan antara kepadatan hunian dengan antara luas dan posisi ventilasi rumah dengan
kejadian ISPA penghuni rumah di wilayah
kejadian ISPA pada balita (p=0,005) di
Puskesmas Bangli Utara Tahun 2012. Jurnal
Kelurahan Penjaringan Sari Kota Surabaya. Kesehatan Lingkungan. 4 (2): 169-174
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa responden memiliki rumah Marhamah., Arsin, A., & Wahiduddin. 2012. Faktor
dengan kepadatan hunian yang tidak yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada
Anak Balita di Desa Bontongan Kabupaten
memenuhi syarat yaitu 44 (73,3%). Kondisi Enrekang. Makasar : Skripsi FKM Universitas
kepadatan hunian rumah penduduk di lokasi Hasanuddin.
peneltiian sebagain besar masih dihuni 3-5
kepala keluarga yang masing-masing terdiri Maryani, D.R., 2012. Hubungan Antara Kondisi
Lingkungan Rumah Dan Kebiasaan Merokok
dari 4-5 orang anggota keluarga, menempati
Anggota Keluarga Dengan Kejadian ISPA Pada
ruang tidur yang sama kurang dari 9 m2. Balita Di Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang
Kepadatan penghuni dalam satu rumah tinggal Tahun 2012. Skripsi FIK Universitas Negeri
akan menyebabkan kurangnya konsumsi Semarang.
oksigen.
Oktaviani, V.A. 2009. Hubungan Antara Sanitasi Rumah
Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
SIMPULAN Akut (ISPA) Pada Balita Di Desa Cepogo
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Skripsi.
Kepadatan hunian berhubungan FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.
dengan kejadian ISPA pada balita di
Oktaviani D, Fajar, Purba IG. 2010. Hubungan kondisi
Kelurahan Takatidung Kabupaten Polewali fisik rumah dan perilaku keluarga terhadap
Mandar tahun 2016. Faktor risikolain berupa kejadian ISPA pada anak balita di kelurahan
keberadaan ventilasi tidak berhubungan Cambai Kota Prambulih Tahun 2010. Jurnal
dengan kejadian ISPA pada balita. Pembangunan Manusia. 4 (12)

Rudianto. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan


DAFTAR USTAKA Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
pada Balita di 5 Posyandu Desa Tamansari
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Kecamatan Pangkalan Karawang Tahun 2013.
Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Skripsi. FKIK Universitas Negeri Syarif
Kementerian Kesehatan RI. Hidayatullah Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. 2014. Winardi, W., Umboh, J., & Rattu, A.J. 2015. Hubungan
Laporan Bulanan Program P2 ISPA Dinas antara Kondisi Lingkungan Rumah dengan
Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Kejadian Penyakit ISPA pada Anak Balita di
Polewali: Dinkes Polewali Mandar Wilayah Kerja Puskesmas Sario Kecamatan Sario
Kota Manado. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL)., 2011. Pedoman Suryani I., Edison, Naza J. 2015. Hubungan Lingkungan
Pengendalian Infeksi Saluran pernapasan Akut. Fisik dan Tindakan Penduduk dengan Kejadian
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Andalas. 4 (1)

328
Patmawati Dongky & Kadrianti / Unnes Journal of Public Health 5 (4) (2016)

Yusup, A.N., Sulistyorini, L. 2005. Hubungan Sanitasi Balita. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 1(2): 110-
Rumah secara Fisik dengan Kejadian ISPA pada 119

329

Anda mungkin juga menyukai