SELY ROHMANIAH
1102014241
Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
2017
I. LATAR BELAKANG
Pertanyaan Penelitian
1. Apakah ada hubungan antara postur tubuh dengan keluhan
MSDs pada pekerja proyek RSU YARSI Jakarta tahun 2017 ?
2. Dimana letak keluhan MSDs pada bagian tubuh yang paling
sering dirasakan pekerja proyek RSU YARSI sebelum dan
sesudah bekerja ?
3. Bagaimana pandangan Islam tentang postur tubuh atau
sikap tubuh pekerja terhadap keluha MSDs ?
Manfaat Penelitian
FAKTOR PRIMER
FAKTOR PEKERJAAN
FAKTOR PEKERJA
FAKTOR
LINGKUNGAN
Menurut Johansson &
FAKTOR
Rubenowitz (1994)
PSIKOSOSIAL
FAKTOR PRIMER
A. FAKTOR PEKERJA
Skema 1. Kerangka Teori
(INDIVIDU)
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Waktu kerja
4. Masa kerja
5. Kebiasaan merokok
6. Kebiasaan olahraga
7. Indeks Masa Tubuh (IMT)
8. Peregangan otot
9. Aktivitas fisik
10.Riwayat penyakit MSDs
B. FAKTOR PEKERJAAN
11.Postur kerja
12.Beban angkut (beban kerja)
13.Frekuensi kerja
14.Durasi KELUHAN MSDs
15.Repetisi (aktivitas berulang
FAKTOR SEKUNDER
1. Suhu (mikrolimat) dan
kelembaban
2. Getaran
3. Kebisingan
4. Tekanan
FAKTOR PSIKOSOSIAL
a. Pengaruh dan control pekerjaan Sumber : Humantech 1995 ; Teori Peter Vi
b. Rangsangan dari kerja itu sendiri
c. Hubungan dengan rekan kerja 2000; Johansson & Rubenowitz (1994).
d. Beban kerja secara psikologis
Skema 2. Kerangka Konsep
SELY ROHMANIAH
1102014241
Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
2017
I. LATAR BELAKANG
Hasil uji statistik yang dilakukan menggunakan uji chi squre kolmogorov smirnov diperoleh
(nilai p = 0.007), karena nilai p < 0.05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara postur
tubuh dengan keluhan MSDs pada pekerja RSU YARSI Jakarta tahun 2017.
Pembahasan
B. Faktor Postur Tubuh yang Berhubungan dengan Keluhan MSDs Responden
Dikuatkan juga dengan hasil penelitian
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Simanjuntak, Desindah Loria;, 2017)
(Octaviani, Dian;, 2017) pada sopir bus antar provinsi pada perawat instalasi Rawat Inap
bandar lampung dengan menggunakan metode REBA, RSUD Moeloek, bahwa terdapat
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara postur
hubungan yang signifikasi antara
tubuh dengan keluhan MSDs.
postur tubuh dengan keluhan MSDs.
Pada penelitian ini, efek postur tubuh yang janggal paling banyak pada tubuh bagian
bawah, yakni pinggang dan betis. Hal ini dikarenakan semua jenis pekerjaan pada
proyek pembangunan RSU YARSI, seperti besi, kayu, plafon, pengangkat material, dan
sebagainya menitik beratkan berat badannya pada tubuh bagian bawah
1. Menggunakan desain cross-sectional
2. Tidak meneliti faktor risiko lain yakni faktor pekerja
(umur, jenis kelamin, waktu kerja, masa kerja, dan
riwayat penyakit MSDs), faktor sekunder (suhu, getaran
dan kebisingan), dan faktor psikososial, karena
KETERBATASAN
keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan.
PENELITIAN 3. Kuesioner Nordic Body Map (NBM) sangat bergantung
pada subjektifitas
4. Pengambilan gambar untuk menilai variabel independen
postur tubuh tidak dilakukan dari segala arah karena
tempat kerja yang tidak mendukung.
BAB V
HUBUNGAN POSTUR TUBUH TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL
DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PROYEK RUMAH SAKIT UMUM
YARSI JAKARTA TAHUN 2017 DITINJAU DARI ISLAM
Tinjauan Islam
Etos Kerja dalam Perspektif Islam
• Etos berasal dari Bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga
oleh sekelompok bahkan masyarakat. Etos kerja adalah sikap atau keyakinan dalam bekerja
(Tasmara, Toto;, 2002).
• Secara umum bekerja dalam Islam dapat diartikan seluruh perbuatan atau usaha manusia
baik yang ditujukan untuk dunianya maupun yang ditujukan untuk akhiratnya.
(Saefullah, Eef;, 2017)
Allah Swt berfirman:
Artinya:
“Apabila kamu telah selesai melaksanakan sholat, maka menyebarlah kamu di muka bumi, carilah
sebagian karunia Allah dan perbanyaklah mengingat (berzikir kepada) Allah, semoga kamu
beruntung” (QS. Al-Jumu’ah (62): 10).
Tinjauan Islam
Postur atau Sikap Tubuh dalam Bekerja Ditinjau dari Pandangan Islam
• Postur tubuh atau sikap tubuh dikenal dengan istilah “Falsafah Gerak”, dikatakan sebagai
aktivitas atau sikap dinamis, mempunyai makna seluruh kegiatan yang dilakukan seorang
muslim harus penuh dengan tantangan (challenging), tidak monoton, dan selalu berupaya
untuk mencari terobosan-terobosan baru (innovate) dan tidak pernah merasa puas dalam
berbuat.
(Tasmara, Toto;, 2002).
• Selain itu juga, bekerja harus mengetahui kapasitas diri sendiri sesuai dengan keadaan,
kempuan, dan kesanggupan diri.
Allah Swt berfirman:
Artinya:
“Katakanlah: "Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, (‘ala maka natikum),
Sesungguhnya aku akan bekerja (pula), Maka kelak kamu akan mengetahui!” (Q.S Az-zumar (39):
39).
Tinjauan Islam
• Pada Islam dikenal dengan istilah nyeri sendi atau nyeri otot, di dalam Islam juga terdapat
pengobatan nyeri sendi itu sendiri.
• Salah satu penyebab dari nyeri sendiri dalam Islam adalah jam kerja yang panjang. Pandangan
Islam dalam membatasi jam kerja-berdasarkan riwayat ini-tidak lebih dari enam jam. Seorang
buruh tidak boleh melakukan pekerjaan yang melibihi kemampuannya. Sebab, itu dapat
menghancurkan dirinya.
Allah Swt berfirman :
Artinya:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik” (Q.S Al-Baqarah: (2): 195).
Tinjauan Islam
Kaitan Pandangan antara Kedokteran dengan Islam tentang Musculoskeletal Disorders (MSDs) dan
Postur Tubuh Pada Pekerja Proyek
Musculoskeletal Disorders
• Dari segi kedokteran MSDs merupakan gangguan muskuloskeletal yang cidera atau gangguan yang
memengaruhi gerakan atau muskuloskeletal sistem tubuh manusia (yaitu otot, tendon, ligamen,
saraf, dan pembuluh darah, serta yang lainnya) (Middlesworth, 2015).
• Dari segi Islam MSDs dikenal dengan istilah nyeri sendi.
• Diantara kedokteran dan Islam keduanya memiliki pandangan yang sama, karena sama-
sama merupakan gangguan muskulosketal tubuh manusia
Postur Tubuh
• Dari segi kedokteran postur tubuh atau sikap tubuh dibagi menjadi dua yakni sikap tubuh normal
dan sikap tubuh janggal.
• Dari segi Islam postur tubuh atau sikap tubuh dalam bekerja termasuk dalam “Falsafah Gerakan”
• Dari segi kedokteran dan Islam keduanya memiliki pandangan yang sama, yakni postur
tubuh atau sikap tubuh yang benar dengan posisi dinamis akan menyebabkan
berkurangnya risiko nyeri sendi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Dari total 120 responden, keluhan terbanyak adalah keluhan ringan MSDs sebanyak 105
pekerja (87.5%) dan tidak ada pekerja yang mengalami keluhan berat.
2. Dari 28 area/bagian tubuh paling banyak mengalami keluhan adalah pada pinggang
sebanyak 55 pekerja dan betis kiri sebanyak 54 pekerja, serta yang paling sedikit
mengalami keluhan adalah bagian pantat sebanyak 11 pekerja.
3. Berdasarkan faktor risiko MSDs yakni postur tubuh, level risiko terbanyak adalah level
risiko sedang sebanyak 75 pekerja (62.5 %) dan level risiko terendah adalah level risiko
tinggi sebanyak 4 pekerja (3.3 %).
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara postur tubuh dengan keluhan MSDs pada
pekerja RSU YARSI yakni dengan p value = 0,007.
5. Pandangan Islam tentang postur tubuh atau sikap tubuh yang sehat saat bekerja
bergantung pada posisi yang benar yakni posisi dinamis dan penyesuaian pekerjaan
dengan atribut/keadaan manusia itu sendiri, sesuai dengan firman Allah pada surah Q.S
Az-zumar ayat 39. Posisi yang baik akan mengurangi risiko keluhan MSDs atau nyeri
sendi.
Saran
Diharapkan istirahat bila sudah mulai merasakan
nyeri pada sendi dan otot, mencari tahu dan
mempelajari aturan umum ergonomic dan membaca
Bagi Pekerja Proyek risiko dari pekerjaannya, diharapkan memvariasikan
aktivitas, dan menggunkan APD, serta bila mengalami
keluhan MSDs sebaiknya langsung di periksakan ke
dokter