Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN FAKTOR PEKERJAAN DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN

KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA ANTAR


JEMPUT GALON DAMIU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULAK KARANG
PADANG TAHUN 2016

RETNO WULANDARI
1311212015

PEMINATAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
OUTLINE
BAB PENDAHULUAN
I

BAB
II TINJAUAN PUSTAKA

BAB
METODOLOGI PENELITIAN
III

2
Add a full screen image

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan Und
ang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

Sektor formal maupun nonformal memperoleh


ICON

perlindungan atas K3

PAK Keluhan Musculoskeletal Disorders (M


WHY??? ICON

SDs)

Dunia : WHO MSDs 60%


ICON
OSHA (2000) 34% dari total hari kerja hi
Pekerja angkat angkut galon DAMIU ini didapatkan kebanyakan bekerj
lang
a dengan posisi lengan tidak stabil, posisi badan yang membungkut saa Indonesia :Hasil studi DepKes RI 40,5% kelu
t mengangkat/menurunkan, postur tubuh yang tidak alamiah saat men han kesehatan 9842 pekerja di 12 kab/kota
dorong/menarik, memutar, membawa dan menahan pada pekerja angk
16% MSDs,
at angkut galon DAMIU dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman da
8% kardiovaskuler , 6% syaraf, 3% pernafasan
n berisiko terhadap keluhan muskuloskeletal.

Berdasarkan hasil survei tersebut maka peneliti tertarik untuk melaku


kan penelitian pada pekerja angkat angkut galon DAMIU di wilayah kerj
a Puskesmas Ulak Karang.
4
Perumusan
Masalah Apakah ada hubungan faktor pekerjaan d
an faktor individu dengan keluhan nyeri
musculoskeletal disorders (MSDs) pada pe
kerja angkat angkut galon DAMIU di wila
yah kerja Puskesmas Ulak Karang tahun
2016?

5
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Untuk mengetahui hubungan antara fak
tor pekerjaan dan faktor individu denga Postur Kerja
n keluhan Musculoskeletal disorders (MSD
s) pada pekerja angkat angkut galon DA Beban Kerja
MIU di Wilayah kerja Puskesmas Ulak Ka Keluhan
rang tahun 2016. Musculoskelet
Umur al Disorders
(MSDs)

Masa Kerja
Kebiasaan Merokok

Kebiasaan Olah
raga

6
Mamfaat Teoritis Manfaat Praktis

Sebagai bahan pertimbangan oleh pekerja d


Sebagai informasi di bidang kesehatan masy an pemilik usaha terkait dalam membuat pe
arakat khususnya bidang keselamatan dan ngendalian penyakit akibat kerja pada peker
kesehatan kerja bagi pekerja tentang faktor janya.
-faktor yang berhubungan dengan Musculos
Meningkatkan pengetahuan peneliti dalam
keletal Disorders (MSDs)
menganalisis permasalahan dalam suatu pe
nelitian.

Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian

Dibatasi dengan variabel postur kerja, beban kerja dan karakteristik individu meliputi umur, masa ker
ja kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga pada pekerja angkat angkut Galon DAMIU di wilayah
kerja Puskesmas Ulak karang.

Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan alat uku
r kuisioner dan lembar penilaian postur kerja dengan menggunakan metode Nordic Body Map (N
BM) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA)

8
Add a full screen image

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Pustaka

Nordic Body Map (NBM)


Metode Penilaian Ergonomi
Rapid Entire Body Assesment (REBA)

Faktor Risiko MSDs Faktor Pekerjaaan


Faktor Individu
Faktor Lingkungan
Faktor Psikososial

Musculoskeltal Disorders Pengertian


Gejala
Dampak

10
Kerangka
Teori
Menurut Chaffin (1999) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keluhan Musculoskeletal disorders
(MSDs) seperti faktor karakteristik individu: umu
r, jenis kelamin, IMT, masa kerja, kebiasaan olahr
aga, dan kebiasaan merokok. Dari segi faktor risi
ko ergonomic: postur kerja, frekuensi angkat, be
ban kerja ,gerakan repetisi, gaya, dan pekejaan st
atis, faktor lain lingkungan: getaran dan suhu dan
pencahayaaan. Selain itu menurut Susan Stock (2
005) faktor yang mempengaruhi keluhan MSDs f
aktor psikososial: kepuasan kerja, organisasi kerj
a, dan stress kerja.

11
No Peneliti Judul Desain Tahun Variabel Kesimpulan
1 Fini Amalia Faktor Faktor Individu yang Berhubungan Case Control 2014 1. Usia Pvalue 1
dengan Kejadian Keluhan Nyeri 2. Aktifitas fisik Pvalue 0.02
Musculoskeletal pada Karyawan Coca-Cola 3. IMT Pvalue 0.01
Amatil Indonesia Central Sumatera 4. Kebiasaan Merokok Pvalue 0.02

Operation Padang Pariaman Tahun 2014



2 Sisra Mayuni Hubungan Risiko Ergonomi, Umur, dan Cross Sectional 2014 5. Faktor risiko ergonomi PR=2.8
Masa Kerja dengan Keluhan 6. Umur Pvalue 0.298
Musculoskeletal disorders pada Pekerja 7. Masa Kerja Pvalue 0.386
Las di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam
Padang Tahun 2014

Titi Handayani Hubungan Faktor Ergonomi dan Stress Cross Sectional 2015 8. Faktor Ergonomi Pvalue 0.001
3
Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal 9. Stress Kerja Pvalue 0.000
disorders pada Pekerja Porter Airline di
Bandara Internasional Minangkabau
Tahun 2015


4 Fopi Alfitra Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Cross Sectional 2015 10.Sikap Kerja Pvalue 0.001
Keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs) 11.Umur Pvalue 0.042
pada Pemanen Kelapa Sawit PT. Gatipura 12.Masa Kerja Pvalue 0.052

Mulya di Kecamatan Pangean Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2015




5

Telaah Sistematis
Endang Bukhori Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan dengan
Terjadinya Keluhan Musculoskeletal
Cross Sectional

2010

13.Risiko Pekerjaan
14.Umur
Pvalue 0.029
Pvalue 0.031
disorders (MSDs) pada Tukang Angkut
Beban Penambang Emas

pada Pemanen Kelapa Sawit PT. Gatipura 12.Masa Kerja Pvalue 0.052

Mulya di Kecamatan Pangean Kabupaten

Kuantan Singingi Tahun 2015




5 Endang Bukhori Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan dengan Cross Sectional 2010 13.Risiko Pekerjaan Pvalue 0.029
Terjadinya Keluhan Musculoskeletal 14.Umur Pvalue 0.031
disorders (MSDs) pada Tukang Angkut
Beban Penambang Emas
di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak
Tahun 2010



6 Ahmad Rifqi Fuadi Faktor - Faktor Yang Berhubungan dengan Cross 2013 15.Faktor Pekerjaan Pvalue 0.003
Keluhan Musculoskeletal disorders Sectional 16.Faktor Individu Pvalue 0.032
(MSDs) pada Pengrajin Sepatu di
Perkampungan Industri Kecil (PIK)
Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun
2013.




7 Rista Indriyani
Cross Sectional 2010 17.Beban Angkat Pvalue 0.027
Hubungan mengangkat beban dan
18.Frekuensi Angkat Pvalue 0.001
frekuensi angkat dengan keluhan nyeri



Telaah Sistematis
punggung pada pekerja pengangkut buah






di Pasar Johar Semarang


Add an image

Kerangka
Kerangka Kons
INDEPENDEN DEPENDEN
Konsep

Postur Kerja 1
ep
Beban Kerja 2

Umur 3 Keluhan
Musculoskeletal
Disorders
Masa Kerja
4
Kebiasaan Merokok 5
Kebiasaan Olahraga 6

14
Add an image

Postur Kerja Hipotesis Peneli


Beban Kerja tian
Keluhan
Umur Musculoskeletal
Disorders
Masa Kerja

Kebiasaan Merokok

Kebiasaan Olahraga

15
Add a full screen image

BAB 3
METODOLOGI PENE
LITIAN
Metode Penelitian

Jenis Penelitian
Jenis Penelitian : Kualitatif
Rancangan Penelitian: Cross Sectional

Waktu dan Tempat


Waktu : November 2016 Februari 2017
Tempat : Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Karang

Populasi dan Sampel


Populasi : 45 Orang
Sampel : 45 Orang (Total Population)

17
Definisi Operasinal
No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1. Keluhan Suatu cidera yang diekspresikan Nordic Body Mengisi Kuisioner dan Lembar 1. Tidak ada keluhan Ordinal
Musculoskeletal dengan rasa sakit, kesemutan, pegal Map, dan Nordic Body Map 2. Adanya keluhan
disorders (MSDs) pegal, nyeri tekan, pembengkakan dan Kuisioner
gerakan yang terhambat atau gerakan
minim atau kelemahan pada anggota
tubuh yang terkena trauma.


2 Postur Kerja Sikap atau posisi leher, batang tubuh, REBA Observasi meliputi: Skor akhir REBA: Ordinal
lengan atas, lengan bawah, 1. Pengambilan gambar kegiatan 1. Sangat tinggi
pergelangan tangan, dan kaki yang pekerja dengan kamera dan (Skor11-15)
memiliki sudut ekstrim dari posisi menghitung gerakan dengan 2. Tinggi (Skor 8-10)
normal, yaitu sejajar dengan batang stopwatch. 3. Sedang (Skor 4-7)
tubuh. Nilai akhir dari hasil identifikasi 2. Menimbang beban objek yang 4. Rendah (Skor 2-3)
postur pekerja dengan menggunakan diangkut dengan timbangan 5. Sangat Rendah
metode REBA. 3. Mengidentifikasi postur (Skor 1)
pekerja dengan menggunakan
metode REBA dan mengukur
sudut menggunakan busur.

3. Beban Kerja Berat beban yang harus ditanggung Kuisioner Telaah Kuisioner 1. Berisiko 50 Ordinal
Observasi kali/hari
pekerja selama proses kerja dan
2. Tidak Berisiko < 50
banyaknya frekuensi responden kali/hari

mengangkut galon dari DAMIU sampai
hari kerja

5. Umur Jumlah tahun responden sejak Kuisioner Telaah Kuisioner 1. 35 thn Ordinal
lahir sampai dengan saat 2. < 35 thn
penelitian dalam hitungan
tahun

6. Masa Kerja Jumlah tahun responden Kuisioner Telaah Kuisioner 1. Lama, jika masa Ordinal
terhitung sejak tanggal mulai kerjanya nilai
bekerja sebagai operator median
sampai dengan penelitian ini 2. Baru, jika masa
dilaksanakan, dalam hitungan kerjanya < nilai
tahun dan bulan median

7. Kebiasaan Banyaknya jumlah rokok yang Kuisioner Telaah Kuisioner 1. 10 batang/hari Ordinal
Merokok dikonsumsi pekerja dalam 2. < 10
sehari batang/hari

8. Kebiasaan Latihan fisik yang dilakukan Kuisioner Telaah Kuisioner 1. Berisiko : jika Ordinal
Olahraga tidak
responden meliputi frekuensi berolahraga
Teknik Pengumpulan Data

Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
pengamatan, wawancara, dan pengukuran langsun
g menggunakan metode penegukuran Nordic Body
Map dan Rapid Entry Body Assessement (REBA)

Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data jumlah DAMIU y
ang di peroleh dari data Dinas Kesehatan Kota Pad
ang serta data dari literatur lain.
Teknik Pengolahan Data

kegiatan untuk memeriksa kelengkapa


n, kejelasan, kesinambungan, dan kese memproses data dengan cara meng-en
ragaman data. tri ke dalam komputer.

Editing Processing

Coding Cleaning

merupakan kegiatan mengubah data b kegiatan pengecekan kembali data yan


erbentuk kalimat menjadi kode angka g sudah dientri untuk memastikan data
untuk mempermudah pemasukan dan tersebut bersih dari kesalahan dan siap
pengolahan data. untuk dianalisis.

21
Teknik Analisa Data

Analisis Univariat Analisis Bivariat


Analisis dilakukan untuk melihat distribusi freku Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan
ensi dan persentase dari variabel dependen (kel antara variabel independen dan variabel depend
uhan Musculoskeletal Disorders) dan variabel inde en. Untuk melihat hubungan kedua variabel ters
penden (postur kerja, frekuensi angkat, umur, m ebut digunakan uji Chi Square (X2) dengan deraja
asa kerja, kebiasaan merokok, dan kebiasaan ola t kepercayaan 95% dan = 0,05. Bila p-value < 0,
hraga). 05 menunjukkan adanya hubungan yang berma
kna antara variabel independen dengan variabel
dependen

22
Thank You

Anda mungkin juga menyukai