Anda di halaman 1dari 34

Ragam Bahasa Indonesia

Kelompok 4 Abdul Rosyid AM (4411411025) Kurniati Nurul A. (5401411010) Ahmad Syafrudin (61014111244)

RAGAM BAHASA INDONESIA


BAKU LISAN TIDAK BAKU NASIONAL FUNGSIONAL SOSIAL

DAERAH

BI
BAKU Kemantapan Dinamis TIDAK BAKU Cendekia Seragam

Komunikasi Hukum Ekonomi Militer Agama

TULIS

Dll.

Ragam Bahasa Indonesia (Doyin 2002: 6)


Ragam UndangUndang

Ragam Jurnalistik Ragam bahasa Ragam Ilmiah

Ragam sastra

Ragam Bahasa Indonesia


Berdasarkan Penutur Dialek Sosiolek Berdasarkan Sarana Lisan Tulis Berdasarkan Pemakaian Hukum Ekonomi Politik Teknik Militer Agama Komunikasi Dll Berdasarkan Formal-Nonformal Formal Nonformal

Ragam Lisan dan Tulis


1. Ragam Lisan Ada orang kedua: teman bicara Unsur gramatikal (subjek, predikat, objek) tidak selalu dinyatakan Terikat pada sikon, ruang, waktu Diksi tidak cermat Dibantu intonasi, gerak, mimik

2. Ragam Tulis Tidak ada teman bicara, tetapi pembaca Unsur gramatikal (subjek, predikat, objek) selalu dinyatakan Tidak terikat pada sikon, ruang, waktu Diksi harus cermat Dibantu ejaan dan tanda baca

Contoh Ragam Lisan


a. Pengunaan Bentuk Kata 1) Dinas PU Senang Ngelihat Koban Jalan Berlubang (RM, 9/3/2008) 2) Internet Masuk Desa, Menteri Nuh Ngeblok Situs Porno (RM, 9/3/2008) 3) Pembahasan APBD 2008 lelet: Saya Tepaksa Ngutang (PK, 23/2/2008) 4) Ngetop dengan ungkapan, Siapa sih lo? (PK, 23/2/2008)

b. Penggunaan Kosakata 1) Fauzi Bomo ogah bertanggung jawab (RM, 9/3/2008) 2) Susilo Cs Pede Jadi Juara Pilpres (RM, 9/3/2008) 3) Oleg Dibikin Oleng (RM, 9/3/2008) 4) Penculik mahasiswi spesialis incar gadis (PK, 23/2/2008)

c. Penggunaan Struktur Kalimat 1) Kalo menurutku, itu malah bagus bisa mengurangi kemacetan, ya yok i? (PK, 23/2/2008) 2) Dengan kalian mogok sebagai alasan untuk tidak ngasih pesangon. (PK, 23/2/2008)

Ragam Baku dan Nonbaku


1. Ragam Baku

Kemantapan dinamis Cendekia Seragam


Menyimpang dari kebakuan

2. Ragam Nonbaku

Ragam baku adalah ragam yg dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar pemakainya sbg bahasa resmi dan sbg kerangka acuan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku (nonbaku) adalah ragam yang menyimpang dari norma baku.

Syarat Ragam Baku


a. Kemantapan dinamis b. Cendekia c. Seragam

Kemantapan Dinamis
Kemantapan berarti, bahasa baku seuai dengan pola dan sistembahasa yang baku Misalnya: Bentuk kata dengan pengPeng + kontrak = pengontrak bukan pengkontrak meng- + suplai = menyuplai bukan mensuplai

Dinamis berarti, tidak kaku dan dapat menerima perubahan yang berpola dan bersistem Misalnya: penatar >< petatar penyuluh >< pesuluh penyepak bola >< pesepak bola penuduh >< tertuduh pendakwa >< terdakwa

Cendekia
Ragam baku cendekia adalah ragam baku yang dipakai di tempat resmi. Penggunanya adalah orang yang terpelajar Biasanya diperoleh dari jalur formal Ragam cendekia lahir dari kesadaran berbahasa sehingga kalimat yang dihasilkan jelas dan cendekia. Misalnya (tidak cendekia): Rumah ini mau dijual.

Seragam
Pembakuan bahasa adalah proses penyeragaman bahasa. Pembakuan mencari kesamaan bahasa Keseragaman didasarkan kesepakatan. Bahasa baku tidak lepas dari kesepakatan untuk keseragaman. Misalny: SIM bukan lisensi KTP bukan identitas pribadi

Ragam Sosial dan Ragam Fungsional


Ragam sosial adalah ragam bahasa yang disepakati sebagian normanya untuk digunakan di lingkungan sosial terbatas. Ragam fungsionalprofesional adalah ragam yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu.

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Bahasa Indonesia yang baik adalah Bahasa Indonesai yang digunakan sesuai dengan situasi kondisi, siapa teman bicara. Bahasa Indonesia yang benar adalah yang digunakan sesuai dengan kaidah/norma bahasa (diksi, ejaan, sturtur). BI yang baik dan benar adalah BI yang baku.

Ragam Bahasa Indonesia (Doyin 2002;6)


Ragam Ragam Ragam Ragam Undang-undang Jurnalistik ilmiah sastra

Ragam Undang-undang
Memiliki ciri khusus
Dipakai dalam undang-undang, peraturan, atau hal yang berkaitan dengan hukum Kata menimbang, mengigat, memutuskan, menetapkan pada surat keputusan yang bersifat tetap Istilah khusus yang digunakan dalam kepolisian, seperti: dirumahkan, meja hijau, dan lain sebaginya

Ragam jurnalistik
Ciri komunikatif

Ciri-ciri khusus

ciri Sederhana

Ciri dinamis

Ciri Demokratis

Ciri Komunikatif
Merupakan ciri utama ragam jurnalistik yang bersifat mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir kalau terbaca.

Ciri Sederhana
Dapat diartikan bahwa ragam jurnalistik menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan tidak menggunakan kalimat yang berbelitbelit dan berbunga-bunga.

Ciri Dinamis
Ciri dinamis dimaksudkan bahwa penggunakan kata-kata pada ragam jurnalistik menggunakan kata-kata yang lazim di masyarakat dan menghindari kata-kata yang sangat asing

Ciri Demokratis
Berarti penggunaan dengan mengikuti konsensus umum dan tidak menggunakan istiah yang menjrurus kearah feodalisme.

Contoh ragam jurnalis


Pangdam VIII/Trikora Mayjen TNI Amir Sembiring mengeluarkan perintah tembak di tempat, bila masyarakat yang membawa senjata tajam, melawan serta tidak menuruti permintaan untuk menyerahkannya. Jadi petugas akan meminta dengan baik. Namun jika bersikeras dan melawan, terpaksa akan ditembak di tempat sesuai dengan prosedur (Kompas, 24/1/99). Ketua Umum PB NU KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) mengadakan kunjungan kemanusiaan kepada Ketua Gerakan Perlawanan Timor (CNRT) Xanana Gusmao di LP Cipinang, Selasa (2/2) pukul 09.00 WIB. Gus Dur didampingi pengurus PBNU Rosi Munir dan staf Gus Dur, Sastro. Turut juga Aristides Kattopo dan Maria Pakpahan (Suara Pembaruan, 2/2/99).

Ragam ilmiah
Merupakan ragam bahsa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Ada beberapa ciri ragam ilmiahn menurut beberapa sumber: 1. Ragam ilmiah menurut Moeliono 2. Ragam ilmiah menurut Suparno 3. Ragam ilmiah menurut Ramlan

Menurut Moeliono (1989:73-74)


Bersifat formal dan objektif Lazim menggunakan sudut pandang oarang ke tiga dengan ragam kalimat pasif Menggunakan titik pandang gramatik yang bersifat konsisten Menggunakan istilah khusus dalam bidang keilmiahan yang sesuai Tingkat formalitas ragam bahsa bersifat resmi Bentuk wacana yang digunakan adalah ekspositoris/ekposisi bukan deskripsi, narasi, ataupun argumentasi.

Gagasan diugkapkan dengan lengkap, jelas, ringkas dan tepat Menghidari ungkapan yang bersifat ekstrim dan emosioal Menghindari kata-kata yang mubadzir Bersifat moderat Digunakan sebagai koumunikasi dengan pikiran dan bukan dengan perasaan Ukuran panjang kalimat sedang Penggunaan majas sangat dibatasi Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar dan tabel Menggunakan unsur mekanis secara tepat, seperti ejaan, lambang, singkatan dan rujukan.

Menurut Suparno (1984:1-14)


Bernalar Lugas dan jelas Berpangkal tolak pada gagasan dan bukan pada penulisan Formal dan objektif Ringkas dan padat Konsisten Menggunakan istilah-istilah teknis

Menurut Ramlan (1990:9-10)


Baku Menggunakan istilah teknis Labih berkomunikasi dengan pikiran dari pada dengan perasaan Padu dengan hubungan gramatikal Logis dalam hubungan semantis Mengutamakan penggunaan kalimat pasif untuk mengutamakan paristiwa dari pada kalimat aktif yang mengutamakan pelaku Konsisten dalam banyak hal(penggunaan istilah, tanda baca, dan kata ganti)

Ragam sastra
Mempunyai ciri khusus dengan adanya licencia poetica yakni kebebasan menggunakan bahasa unutk mecpai keindahan. Dalam hal ini penulis diperbolehkan menggunakan kalimat yang tidak lengkap, kata-kata yang tidak baku, bahasa daerah, membalik susunan kata atau struktur kalimat, dan lain sebaginya.

Terima kasih

pertanyaan
Perbedaan penggunaan pe-, peng-, dan peny- pada kata berawalan huruf konsonan Contoh kalimat pada ragam ilmiah yang mengutamakan kalimat pasif yang mengutamakan peristiwa dibandingkan kalimat aktif yang mengutamakan pelaku

Anda mungkin juga menyukai