Anda di halaman 1dari 10

Nama : Yolanda H.

I Pakereng
Nim : 200341864468
Kelas : Off C Pascasarjana
Tugas : Refleksi Akhir Pengembangan Desain dan Strategi Pembelajaran
Biologi
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2021

Assalamualaikum wr.wb

Salve

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
(YME) karena atas penyertaan serta perlindungan-Nya kita semua masih tetap sehat
walaupun di masa pandemi covid-19 saat ini. Terlebih penyertaan Tuhan yang luar
biasa sehingga kita boleh menyelesaikan studi mata kuliah PDP selama satu semester
yang walaupun harus dilaksanakan secara daring (baik itu asinkronus maupun
sinkronus).

Selama perkuliahan PDP banyak hal menjadi bahan refleksi untuk diri saya dilihat
dari beberapa segi :

1. Pengalaman belajar
Pada perkuliahan PDP, saya menyadari bahwa saya tidak terlepas dari bantuan
orang lain baik itu datangnya dari Prof Susri selaku dosen pengampu mata
kuliah PDP, teman-teman pascasarjana OFF C tahun 2020, dan dukungan dari
kedua orang tua saya, keluarga besar, sahabat, saudara, kenalan, serta pihak
lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut serta mendukung
keberhasilan proses pembelajaran satu semester ini khususnya pada mata
kuliah PDP. Banyak interaksi yang terjadi walaupun pembelajarannya secara
daring yaitu interaksi sesama teman pascasarjana, interaksi dengan dosen,
kolaborasi dengan pihak lain, yang memberi aura positif dalam pembentukan
dan pengembangan diri baik sebagai individu maupun makhluk sosial.
Misalkan interaksi belajar dengan sesama teman contohnya pemberian topik
materi perkuliahan untuk dibahas dalam masing-masing kelompok diberikan
tugas berupa pembuatan PPT dan makalah untuk dipresentasikan. Hal ini,
akan terjadi kerja sama yang baik antara teman kelompok. Kemudian,
dipresentasikan melalui GWA. Grup WA akan menjadi sarana untuk bertukar
pikiran melalui diskusi tanya jawab dimana semua mahasiswa akan berlomba-
lomba untuk mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, tanggapan berupa
umpan balik yang akan mengaktifkan kita secara tidak langsung dalam kerja
sama. Dimana, kita akan saling membantu teman yang satu dengan yang lain
sehingga terjadilah ikatan tali persaudaraan yang tidak mempentingkan
kepentingan individu. Selain itu, saya bersyukur kepada Prof Susri selaku
dosen pengampu mata kuliah yang sangat baik dan memiliki sikap toleransi
yang tinggi sehingga, saya tidak merasa sendiri atau dikucilkan. Banyak hal
yang diajarkan oleh Prof Susri, bahwa setiap mahasiswa harus saling bekerja
sama satu dengan yang lain sehingga topik pembelajaran yang diberikan
sama-sama dipahami dan dimengerti. Selain itu, saya dapat berkolaborasi
dengan pihak lain di luar UM dan mahasiswa ketika saya mengalami kesulitan
atau kendala dalam memahami dan mengerti materi perkuliahan pastilah
selalu dibantu untuk menerangkan kepada saya. Dengan hal-hal inilah, diri
saya semakin berkembang dalam hal berinteraksi dengan teman, dosen, serta
berkolaborasi dengan pihak lain. Dan tentulah, saya adalah makhluk sosial
yang tidak pernah terlepas dari bantuan orang lain.
2. Dari segi Membangun Pengetahuan
Ada 4 hal yang menjadi bahan refleksi diri saya yaitu aspek kognitif, aspek
afektif, aspek psikomotor, dan aspek metakognitif. Dimana, kognitif
menyangkut pengetahuan, aspek afektif menyangkut sikap, aspek psikomotor
menyangkut keterampilan, dan metakognitif menyangkut kesadaran diri untuk
memahami sejauh mana materi pembelajaran yang telah dipahami.
A. Aspek kognitif
Banyak pengetahuan baruyang saya dapatkan selama perkuliahan
PDP. Misalkan model pengembangan yang harus digunakan dalam
rancangan pembelajaran inovatif yang dapat menghasilkan produk
untuk sekolah atau perguruan tinggi (PT), menciptakan sendiri
akronim sebuah model pembelajaran inovatif yang baru untuk siswa.
Selain itu, teori-teori belajar yang harus digunakan atau dicantumkan
bersama dalam rancangan model pembelajaran inovatif. Hal itu,
tentulah masih menjadi hal yang baru bagi saya. Ilmu pengetahuan
yang baru saya dapatkan pada jenjang S2. Sehingga, saya merasa
tertarik dan tertantang untuk mau harus belajar dan mengetahui ilmu
pengetahuan setelah itu kemudian mengaplikasikannya dalam proses
pembelajaran. Selain itu, ada juga analisis artikel dimana saya terbiasa
untuk mencari artikel-artikel bereputasi dari berbagai sumber internet.
Hal ini tentulah melatih diri saya, untuk sekreatif mungkin dalam
menganalisis artikel sesuai dengan artikel yang saya baca.
B. Aspek afektif
Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof Susri sebagai dosen
pengampu mata kuliah PDP yang dengan tulus mengajarkan saya
bahwa pentingnya etika selama kuliah baik itu disiplin dalam hal
pengumpulan tugas, disiplin waktu kuliah, dan etika dalam
berkomunikasi dengan dosen serta menjalin relasi belajar yang baik
dengan teman-teman. Disini saya banyak belajar, bahwa waktu
sangatlah berarti jika kita menghargainya dengan sikap disiplin.
Sehingga benar-benar waktuyang saya gunakan hanya untuk belajar,
membaca, menulis, sebelum perkuliahan dimulai. Selain itu, dari
teman-teman saya banyak belajar etika komunikasi yang baik terutama
dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga
dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti. Selama proses
perkuliahan dimulai, saya juga harus membiasakan diri dalam
berbicara dengan tutur kata yang baik dan sopan serta nada suara yang
lembut dan pelan sehingga tidak membuat dosen dan teman-teman
tersinggung atas ucapan saya. Saya menyadari, nada orang timur jika
tidak dikontrol dengan baik, maka nada suaranya terdengan keras dan
kasar.
Selain itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Prof Susri yang
memperlakukan kami mahasiswa dengan budaya toleransi yang tinggi
tanpa membandingkan perbedaan suku, agama, budaya dan ras. Hal
yang sama saya rasakan juga dari teman-teman Pascasarjana OFF C
yang walaupun saya memiliki banyak keterbatasan dari segi akademik
dan keterampilan tetap membantu, membimbing, mengarahkan serta
mengasihi saya dengan tidak memandang perbedaan suku, agama, ras,
dan budaya. Disini, saya merasa dicintai dan dikasihi.
C. Aspek Psikomotor
Dari aspek psikomotor atau keterampilan banyak sekali keterampilan
berkembang dalam diri saya seperti keterampilan membaca, menulis,
mendengarkan, memahami dan masih banyak lagi. Semua
keterampilan ini dapat saya kembangkan melalui pengerjaan RQA
(Reading, Question, Answer), menganalisis artikel, pengerjaan PPT
dan Makalah kelompok, pembuatan Rancangan Pembelajaran Inovatif
(RPP dan LKPD), dan mengimplementasikan RPP dan LKPD melalui
aplikasi Gmeet. Membaca topik materi sebagai sesuatu pengetahuan
yang baru dan belum diketahui, kemudian memberikan pertanyaan
terkait dan jawabannya. Sehingga saya yang sebelumnya memiliki
sikap malas dalam membaca dan menulis, kemudian merasa tertantang
untuk mencoba sesuatu hal yang baru dengan harus membiasakan diri
untuk rajin membaca dan menulis. Terima kasih kepada Prof Susri
karena melalui program RQA dan pembelajaran bentuk lainnya saya
mulai membiasakan diri untuk membaca dan menulis sehingga
berguna untuk mengetahui ilmu pengetahuan yang baru.
D. Aspek Metakognitif
Dari aspek metakognitif, saya banyak merefleksikan diri sejauh mana
proses pembelajaran yang sudah saya dapatkan dari mata kuliah PDP
selama saya belajar. Dimana saya tidak hanya ditekankan pada
penguasaan konsep kognitif yang cenderung belajar mengingat atau
menghafal tetapi juga harus memahami dan mengerti materi yang telah
dibahas atau diajarkan. Tentulah dalam hal ini, saya menyadari akan
segala keterbatasan baik itu kelebihan dan kekurangan diri selama
proses perkuliahan berlangsung. Misalkan dari RQA saya belajar
untuk merefleksikan diri tentang apa yang akan saya ketahui terkait
topik materi yang akan dipelajari, meregulasi diri untuk mengatur
jadwal belajar. Selain itu, dari tugas-tugas lain yang diberikan, setelah
mempelajari saya merefleksikan diri materi mana yang belum saya
pahami. Kemudian, saya mencari solusi dengan menanyakan kepada
teman-teman untuk membantu saya sehingga dapat dipahami. Selain
itu, saya membuat catatan pribadi tentang sejauh mana batas
kemampuan untuk memahami materi. Dan tidak dapat saya pungkiri,
bahwa saya masih memiliki kekurangan baik itu dari aspek kognitif
(pengetahuan) dan aspek psikomotor (keterampilan berteknologi).
3. Pengalaman berharga dalam hal :
a. Improvisasi
Improvisasi adalah sesuatu yang dikembangkan oleh seseorang dari
persiapan yang sudah ada bahkan bertujuan untuk mengembangkan
mutu atau kualitas ke arah yang lebih baik lagi. Misalkan pada mata
kuliah PDP diajarkan untuk pembuatan Rancangan Pembelajaran
Inovatif dalam bentuk RPP dan LKPD. Dimana, mahasiswa diberikan
kesempatan untuk memilih model-model pembelajaran inovatif seperti
Discovery Learning, PPJBL, PBL, dan model Cooperative Learning
yang akan dikembangkan baik itu dipadukan antara kedua model yang
berbeda kemudian memberi nama yang baru untuk model
pembelajaran inovatif tersebut. Bagaimana penyusunan sintaks
perpaduan dari kedua model yang berbeda sehingga dapat
dicantumkan dalam pembuatan RPP dan LKPD sebagai suatu
rancangan model pembelajaran inovatif untuk sekolah atau PT. Selain
itu, dengan model pengembangan yang akan digunakan serta teori
belajar yang melandasi model pembelajaran yang akan digunakan. Hal
ini bertujuan untuk menghasilkan produk bagi suatu sekolah atau PT.
b. Inovasi pembelajaran
Inovasi pembelajaran yaitu proses belajar pada siswa yang dirancang,
dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis dengan
menerapkan pendekatan multi ke arah yang lebih baik, untuk
menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi
siswa. Pengalaman berharga yang saya dapatkan selama proses
perkuliahan PDP dalam hal inovasi yaitu pembelajaran menggunakan
media sosial seperti GWA, aplikasi Gmeet, melalui pengumpulan
tugas di sipejar yang menjadi hal baru selama saya berada pada
jenjang pendidikan. Dalam keadaan pandemi COVID-19 harus
melaksanakan perkuliahan secara daring sehingga saya merasa
tertantang agar tidak ketinggalan dalam penguasaan teknologi
sehingga proses perkuliahan tidak terhambat.
c. Kreativitas
Dalam hal kreativitas, pada perkuliahan PDP saya belajar untuk kreatif
dalam memadukan model pembelajaran untuk dibuat dalam rancangan
pembelajaran inovatif dalam bentuk RPP dan LKPD. Selain itu, kreatif
dalam menganalisis artikel, membuat RQA dan kreatif dalam
membuat PPT dan makalah untuk dipresentasikan. Ini menjadi suatu
hal baru sehingga saya mencoba untuk kreatif dalam memadukan
model pembelajaran untuk menghasilkan produk dalam rancangan
pembelajaran inovatif. Hal ini dapat menjadi inspirasi untuk dapat
saya tetapkan ketika menjadi tenaga pendidik.
4. Pengalaman berharga yang paling mengesankan
Pengalaman berharga yang paling mengesankan selama proses perkuliahan
PDP yaitu:
 Saya banyak mendapatkan pengetahuan yang baru. Serta bagaimana
mengaplikasikannya dalam kehidupan terutama kelak jika menjadi
seorang tenaga pendidik.
 Saya banyak mendapatkan teman-teman baru yang berasal dari
berbagai suku yang memiliki kemampuan akademik berbeda-beda
yang akan menjadi inspirasi untuk saya banyak belajar terutama dari
teman-teman Pascasarjana OFF C.
5. Upaya untuk menyelesaikan masalah dari refleksi diatas sebagai calon guru
abad 21 (guru yang inovatif, kreatif, inspiratif, literasi sains, dan literasi IT).
a) Calon guru yang inovatif
Upaya yang dapat saya lakukan untuk menyelesaikan permasalahan
diatas sebagai calon pendidik baik itu guru ataupun dosen abad 21
yang inovatif tentulah saya harus mampu menjadi calon guru yang
inspirasi bagi siswa dan lingkungan tempat tinggal saya. Melalui tutur
bahasa, pembawaan diri, etika atau moral, karya, cara mengajar,
semangat dan terutama cara untuk berinteraksi dalam memberikan
respon kepada siswa dan berinteraksi dengan sesama.
b) Calon guru yang kreatif
Sebagai calon guru yang kreatif, saya harus belajar untuk mampu
menciptakan suasana kelas yang aman dan nyaman secara emosional
dan intelektual agar siswa bisa percaya diri dan tidak takut mengambil
resiko. Siswa bebas untuk menunjukkan bakat, kemampuan atau
pendapatnya di kelas. Sebagai calon guru yang kreatif saya harus terus
belajar, belajar dan belajar. Berusaha untuk mengupdate ilmu
pengetahuan dan keahlian yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Sehingga sebagai calon guru, saya selalu berpikiran terbuka,
berwawasan luas, cerdas dalam berteknologi dan menyukai tantangan.
c) Guru yang inspiratif
Sebagai calon guru yang inspiratif, saya harus senantiasa menjadi
contoh, panutan atau teladan yang baik bagi siswa. Memberikan
motivasi kepada mereka untuk mau terus belajar, berjuang dan
berusaha demi menggapai cita-cita yang kelak akan menjadi generasi
penerus bangsa. Saya harus mampu memberikan layanan pendidikan
kepada siswa dengan berbagai latar belakang yang berbeda (fisik,
intelektual, sosial-emosional). Agar bisa menjadi sosok guru yang
inspiratif, saya harus mampu memegang prinsip care, share, trust.
Care, artinya mampu memberi perhatian pada siswa dari latar
belakang (fisik, intelektual, sosio-emosional) yang berbeda, saya harus
bisa merangkul, memberi semangat, dan memotivasi siswa di kelas.
Share, artinya saya harus mampu membagi ilmu yang dimiliki dengan
menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
menantang bagi siswa. Saya harus mampu merancang strategi
pembelajaran, metode, media yang menarik bagi siswa. Trust, artinya
saya harus bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya, dan bisa memberi
teladan, serta menanamkan karakter yang baik bagi siswa di sekolah.
d) Calon Guru Sebagai Literasi Sains
Literasi sains merupakan kemampuan mengaplikasikan
pengetahuan sains mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik
kesimpulan berdasarkan bukti yang ada dalam rangka memahami
dan membuat keputusan terkait kejadian di alam sekitar. Hal ini
menjadi sangat penting untuk disampaikan kepada siswa sejak usia
dini karena untuk saat ini tingkat pemahaman sains di Indonesia
masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Saya harus
mampu menanamkan literasi sains kepada siswa. Literasi sains dapat
mengembangkan pola pikir dan kreativitas peserta didik dan
membangun karakter sebagai manusia yang peduli dan
bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, dan alam sekitar.
Siswa yang mampu menerapkan literasi sains dapat membuat
keputusan yang mendasar dan mampu memberikan solusi melalui
sains dan teknologi. Literasi sains juga memiliki peran penting
dalam mensejahterakan umat manusia di masa mendatang.
e) Calon Guru Literasi IT
Literasi digital adalah kemampuan memahami kelengkapan yang
mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak
(software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
Dalam hal ini, siswa diminta dapat memiliki kemampuan dalam
mengakses informasi dengan menggunakan teknologi komputer dan
internet. Sehingga siswa dapat menerima, mengelola dan mengolah
informasi dari beragam media digital secara lebih analitis, kritis, dan
reflektif Sehingga dapat menggunakannya untuk mencapai target
proses pembelajaran secara maksimal.
Sebagai calon guru, dalam mendorong literasi digital tersebut ada
beberapa hal yang dapat saya lakukan yaitu : memulai proses
pengenalan teknologi komputer dan internet dalam aktivitas di
sekolah, baik dalam proses belajar mengajar ataupun administrasi
sekolah. Contohnya: saya memberikan tugas ke siswa dengan peranti
lunak office word, atau guru berbagi informasi melalui email. Dalam
tahap permulaan, target utama adalah saya mampu mengenali
teknologi yang akan digunakan, sehingga dapat menggunakannya
dalam beberapa aktivitas mereka. Setelah memperkenalkan kepada
siswa tentang teknologi tersebut, kemudian menerapkannya dalam
proses pembelajaran. penggunaan komputer dan internet diperkaya,
dengan menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar, seperti
pembelajaran dengan slide presentasi, dan menggunakan sistem
administrasi yang lebih terstruktur dengan teknologi jaringan
komputer. Saya diminta mampu mengaplikasikan lebih banyak
teknologi komputer dan internet dalam kesehariannya. Tahap
selanjutnya adalah menanamkan. Dalam tahapan ini teknologi telah
diterapkan bersamaan dengan kurikulum. Sehingga seluruh proses
belajar mengajar dan administrasi telah menggunakan solusi teknologi
yang ada. Sebagai calon guru saya harus mampu bekerja dengan
teknologi secara lebih baik, dan menerapkannya untuk mendukung
aktivitas mereka sebagai pendidik. Selain itu, sebagai calon guru, saya
telah mampu menciptakan ide baru dalam proses pembelajaran,
dengan bantuan teknologi komputer dan internet. Sehingga pada
akhirnya baik siswa ataupun saya secara bersamaan melakukan proses
pembelajaran, untuk menciptakan kompetensi kunci dalam
mewujudkan proses pendidikan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai