A. Biodata Jurnal
Judul Jurnal : Menggali Pancasila Sebagai Filsafat Politik
Judul Buku : Prisma “ Membongkar dan Merangkai Pancasila 2”
Penulis : F Budi Hardiman
Penerbit : LP3ES, Jakarta
Volume : 37
Halaman : 32-39
Tahun Terbit : 2018
B. Latar Belakang
Melemahnya perhatian public kepada Pancasila sebagai ideology negara untuk saat
ini sehingga sejak era reformasi hingga saat ini tumbuh berkembang paham-paham
radikalisme agama yang mengancam keutuhan negara Indonesia. Hal tersebut
disebabkan oleh kita yang mengganggap Pancasila sebagai doktrin negara dan istilah
filsafat Pancasila itu pun dipahami sebagai doktriner. Selam orde baru, generasi
millennial alergi terhadap Pancasila yang dianggap sebagai doktrin tersebut. Penulis
dalam artikel tersebut memberikan cara yang diharapkan dapat membantu
menjalankan filsafat Pancasila dengan berciri metodologis dan procedural. Rumusan
masalah yang tepat dalam artikel tersebut ialah “Bagaimana mengembangkan filsafat
Pancasila?”.
Yang menjadi pembeda dan pentingnya artikel tersebut dibandingkan dengan tulisan-
tulisan lainnya adalah penulis memberikan rujukan bagaimana kita sebagai bangsa
memposisikan yang senyatanya merupakan sebuah ideology bangsa sebagai “filsafat
politik” tanpa menghilangkan jiwa dari filsafat itu sendiri yakni proses kemerdekaan
berpikir. Filsafat bukan ideologi, ideologi merupakan isi doktriner yang lengkap dan
siap pakai, sedangkan filsafat merupakan pemikiran yang melandasi ideologi (
Hardiman 2018). Sehingga ideologi harus tetap menghormati kemerdekaan berpikir
karena ideologi lahir dari sebuah kemerdekaan berpikir dan berpendapat.
Di era saat ini, perlu adanya suatu bentuk kerangka berpikir yang otentik yang
mendialogkan ketegangan radikalisme saat ini secara kreatif. Pemikiran yang
mendalam dan cermat mengenai Pancasila hendaknya dikembangkan sebagai
filsafat politik.
B. Latar Belakang
Kontroversi Pancasila yang terus diperdebatkan hingga saat ini terutama yang
menyangkut konsekuensi dari sila Pancasila yang pertama yang dipertanyakan
apakah mendukung konsep negara sekuler atau berbasis agama? Kontroversi-
kontroversi tersebut sering dihindari untuk dibicarakan karena adanya kepekaan
politik. Artikel tersebut menegaskan bahwa penghindaran pembicaraan tersebut
yang menyebabkan Pancasila tidak dapat dinyatakan final sebagai sebuah
ideology, karena susunan dalilnya tidak hendak diperiksa koherensi nya.
D. Pembahasan
Menurut Rocky Gerung, pada masa lalu, Pancasila diselenggarakan dengan cara
memurnikannya, dan kita tahu bahwa itu adalah bagian dari politik otoritarian Orde
Baru, istilah pemurnian Pancasila menurut Rocky adalah proyek ideology orde
baru melalui Penataran Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) ynag
bersifat indoktrinatif. Pancasila dalam pandangan penulis adalah indoktrinasi baru
dari orde baru menggantikan indoktrinasi Orde Lama yang juga menjadikan
Pancasila sebagai jimat politik.
Upaya memperkenalkan Pancasila dengan pemahaman terbatas membawa
situasi ketakutan dalam masyarakat, yang selanjutnya membuat masyarakat
menjadi apatis di satu sisi. Sementara di sisi pemerintah kehilangan kesempatan
untuk mempromosikan falsafah dan ideology.