Anda di halaman 1dari 10

INTELEGENSI

KECERDASAN PADA MANUSIA


Manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain dan kec erdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kec erdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang
dinamis dan beadab.
Adapun kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke
dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan
kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau
rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail

4. Kemampuan menalar secara induktif


Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu
kesimpulan yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana
menginterpretasikan suatu kejadian
6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu
masalah dan kegunaan kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Pengertian Intelegensi
I. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris Intelligence yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu Intellectus dan
Intelligentia atau Intellegere. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones
Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power)
yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani
disebut dengan Nous, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut Noeseis. Intelegensi berasal dari kata
Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya
atau potensi untuk memahami sesuatu.

II. Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli.


Menurut para ahli : kemampuan untuk berpikir secara abstrak (Terman), Kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya (Colvin), intelek plus pengetahuan(Henmon), tekhnik untuk memproses informasi yang
disediakan oleh indra (Hunt).
S.C Utami Munandar
Secara umum intelegensi dirumuskan sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk berpikir abstrak
b. Kemampuan untuk menangkap hubungan hubungan dan untuk belajar
c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi situasi baru
L.L. Thurstone
7 faktor dasar :
a. Verbal comprehension (v), kecakapan untuk memahami pengertian yang diucapkan dengan kata kata.
b. Word fluency (w), kecakapan dan kefasihan dalam menggunakan kata kata.
c. Number (n), kecakapan untuk memecahkan soal matematika.
d. Space (s), kecakapan tilikan ruang, sesuai dengan bentuk hubungan formal
e. Memory (m), kecakapan untuk mengingat

f. Perceptual (p), kecakapan mengamati dan menafsirkan.


g. Reasoning (r), kecakapan menemukan dan menggunakan prinsip prinsip.
Edward Thorndike
intelligence is demonstrable in ability of the individual to make good response from the stand point of truth or fact
(intelegensi adalah kemampuan individu untuk memberikan respon yang tepat (baik)terhadap stimulasi yang
diterimanya.)
George D. Stodard
Intelegensi adalah kecakapan dalam menyatakan tingkah laku, yang memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai tingkat kesukaran
b. Kompleks
c. Abstrak
d. Ekonomis
e. Memiliki nilai nilai sosial
f. Memiliki daya adaptasi dan tujuan
g. Menunjukkan kemurnian (original)
William Stern
Intelegensi merupakan kapasitas atau kecakapan umum pada individu secara sadar untuk menyesuaikan pikirannya
pada situasi yang dihadapinya.
Lewis Medison Terman
Intelegensi terdiri atas dua faktor :
General ability (faktor G), yaitu kecakapan umum dan special ability(faktor S), yaitu kecakapan khusus.
Carl Witherington
Dalam buku Educational psychlogy, Witherington mendefenisikan intelegensi sebagai berikut :

excellence of performance as manifested in efficient activity (intelegensi adalah kesempurnaan bertindak


sebagaimana dimanifestasikan dalam kemampuan-kemampuan / kegiatan-kegiatan)
Alfred Binet, tokoh perintis pengukuran intelegensi mendefinisikan intelegensi terdiri dari tiga komponen, yaitu:
- Direction , kemampuan untuk memusatkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan.
- Adaptation, kemampuan untuk mengadakan adapatasi terhadap masalah yang dihadapinya atau fleksibel dalam
menghadapi masalah
- Critism, kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi atau terhadap dirinya sendiri.
Super dan Cities mendefinisikan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau belajar dari pengalaman.
J. P. Guilford menjelaskan bahwa tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat
konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi
yang diberikan. Sedangkan kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk
memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Lebih jauh, Guilford menyatakan
bahwa intelegensi merupakan perpaduan dari banyak faktor khusus.
K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
George D. Stoddard (1941) menyebutkan intelegensi sebagai kemampuan untuk memahami masalah-masalah
yang bercirikan:
1. Mengandung kesukaran
2. Kompleks
3. Abastrak
4. Diarahkan pada tujuan
5. Ekonomis
6. Bernilai sosial
Garett (1946) mendefinisikan setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.
Bischof, psikolog Amerika (1954) mendefinisikan kemampuan untuk memecahkan segala jenis masalah.

Lewis Hedison Terman memberikan pengertian intelegensi sebagai kemampuan untuk berfikir secara abstrak
dengan baik (lih. Hariman, 1958).
David Wechsler (1958) mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir
secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
Freeman (1959) memandang intelegensi sebagai
1. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman,
2. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
3. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan aspek psikologis dan intelektual,
dan
4. Kemampuan untuk berpikir abstrak.
Heidenrich (1970) mendefinisikan kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam
usaha untuk menyesuaikan terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal atau dalam pemecahan masalah.
Sorenson (1977) intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar merespon dan kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan.
Suryabrata (1982) intelegensi didefinisikan sebagai kapasitas yang bersifat umum dari individu untuk mengadakan
penyesuaian terhadap situasi-situasi baru atau problem yang sedang dihadapi.
Walters dan Gardnes (1986) mendefinisikan intelegensi sebagai serangkaian kemampuan-kemampuan yang
memungkinkan individu memecahkan masalah atau produk sebagai konsekuensi seksistensi suatu budaya tertentu.
Dari berbagai pendapat dapat diatas disimpulkan bahwa inteligensi adalah
1. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
2. Kemampuan berfikir secara abstrak
3. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
4. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
5. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari

6. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,


7. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan aspek psikologis dan intelektual
8. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
9. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.
Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh
karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai
tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Ciri ciri intelegensi
Ciri-ciri intelegensi yaitu :
1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional (intelegensi
dapat diamati secara langsung).
2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan
masalah yang timbul daripadanya.
Ciri ciri tingkah laku yang intelegen menurut Effendi dan Praja (1993):
1) Purposeful behavior, artinya selalu terarah pada tujuan atau mempunyai tujuan yang jelas.
2) Organized behavior, artinya tingkah laku yang terkoordinasi, senua tenaga dan alat alat yang digunakan dalam
suatu pemecahan masalah terkoordinasi dengan baik.
3) Physical well toned behavior, artinya memiliki sikap jasmaniah yang baik, penuh tenaga, ketangkasan, dan
kepatuhan.
4) Adaptable behavior, artinya tingkah laku yang luas fleksibel, tidak statis, dan kaku, tetapi selalu siap untuk
mengadakan penyesuaian/perubahan terhadap situasi yang baru.
5) Success oriented behavior, artinya tingkah laku yang didasari rasa aman, tenang, gairah, penuh kepercayaan,
akan sukses/optimal.
6) Clearly motivated behavior, artinya tingkah laku yang memenuhi kebutuhannya dan bermanfaat bagi orang lain
atau masyarakat.

7) Rapid behavior, artinya tingkah laku yang efisien, efektif dan cepat atau menggunakan waktu yang singkat.
8) Broad behavior, artinya tingkah laku yang mempunyai latar belakang dan pandangan luas yang meliputi sikap
dasar dan jiwa yang terbuka.
TEORI TEORI INTELIGENSI
Teori teori inteligensi dibedakan menjadi empat macam, diantaranya:
1. Teori Faktor
Teori ini dikembangkan oleh Spearman, dia mengembangkan teori dua factor dalam kemampuan mental manusia.
Yakni :
a. teori factor g (factor kemampuan umum) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas tugas secara umum
(misalnya, kemampuan menyelesaikan soal soal matematika)
b. teori factor s (factor kemampuan khusus) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas tugas secara
khusus (misalnya, mengerjakan soal soal perkalian,atau penambahan dalam matematika)
2. Teori Struktural Intelektual
Teori ini dikembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap tiap kemampuan memiliki jenis keunikan tersendiri
dalam aktifitas mental atau pikiran (operation), isi informasi (content), dan hasil informasi (product).penjelasannya
adalah sbb :
a. Operation (aktivitas pikiran atau mental)
Cognition yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi. Misalnya mengetahui makna
kata adil atau krisis
Memory yakni menyimpan informasi dalam pikiran dan mempertahankannya
Divergent production yakni proses menghasikan sejumlah alternative informasi dari gudang ingatan untuk
memenuhi kebutuhan, misalnya mengusulkan sejumlah judul sebuah cerita
Convergent production yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan. Misalkan menemukan
kata kata yang cocok untuk jawaban TTS
Evaluation yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir logis

b. Content (isi informasi)


Visual yaitu informasi informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh mata
Auditory yakni informasi informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh system
pendengaran (telinga)
Simbolic yaitu iem item informasi yang tersusun urut bersamaan dengan iem iet yang lain.
Misalnya sederet angka, huruf abjad dan kombinasinya
Sematic biasanya berhubungan dengan makna atau arti tetapi tidak melekat pada symbol symbol kata
Behavioral yakni item informasi mengenai keadaan mental dan perilaku individuuang dipindahkan melalui tindakan
dan bahasa tubuh.
c. Product (bentuk informasi yang dihasilkan)
Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki suatu keunuikan didalam kombinasi sifat dan atributnya, contoh bunyi
musik,cetakan kata
Class yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan obyek yang serupa. Misalkan bilangan genap dan ganjil
Relation yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf depan berurutan, Abi kawin
dengan Ani
Sistem yakni tiga item atau lebih berhubungan dalam suatu susunan totalitas. Misalkan tiga orang berinteraksi
didalam sebuah acara dialog di TV
Transformation yaitu setiap perubahan atau pergantian item informasi
Implication yakni item informasi diusulkan oleh item informasi yang sudah ada. Misalkan melihat 4X5 dan berpikir
20.
3. Teori Kognitif
Teori ini dikembangkan oleh Sternberg menurutnya inteligensi dapat dianalisis kedalam beberapa komponen yang
dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalahnya diantaranya :
Metakomponen adalah proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi yang digunakan untuk
melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja dalam suatu tugas

Komponen kinerja adalah proses proses pada urutan lebih rendah yang digunakan untuk melaksanakan berbagai
strategi bagi kinerja dalam tugas
Komponen perolehan pengetahuan adalah proses proses yang terlibat dalam mempelajari informasi baru dan
penyimpanannya dalam ingatan
4. Teori Inteligensi Majemuk (multiple intelligences)
Teori ini dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan sedikitnya ada tujuh jenis inteligensi
yang dimiliki manusia secara alami, diantaranya :
Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligence) yaitu kemampuan memanipulasi kata kata didalam bentuk lisan
atau tulisan. Misalnya membuat puisi
Inteligensi matematika-logika (mathematical-logical) yaitu kemampuan memanipulasi system-sistemangka dan
konsep-konsep menurut logika. Misalkan para ilmuwan bidang fisika, matematika
Inteligensi ruang (spatial intelligence) adalah kemampuan untuk melihat dan memanipulasi pola-pola dan
rancangan. Contohnya pelaut, insinyur dan dokter bedah
Inteligensi musik (musical intelligence)adalah kemampuan memahami dan memanipulasi konsep-konsep musik.
Contohnya intonasi, irama, harmoni
Inteligensi gerak-tubuh(bodily-kinesthetic intelligence)yakni kemampuan untuk menggunakan tubuh dan gerak.
Misalkan penari, atlet
Inteligensi intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami perasaan perasaan sendiri, refleksi, pengetahuan
batin, dan filosofinya,contohnya ahli sufi dan agamawan
Inteligensi interpersonal yaitu kemmampuan memahami orang lain, pikiran maupun perasaan perasaannya,
misalnya politis, petugas klinik, psikiater

Anda mungkin juga menyukai