Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi

Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

ANALISIS FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs)


SEKTOR PERTANIAN: LITERATURE REVIEW

RISK FACTORS ANALYSIS OF MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) IN


AGRICULTURAL SECTOR: A LITERATURE REVIEW

Sahid Alif Maulana, Siswi Jayanti, Bina Kurniawan


Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof. Soedarto No.1269, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah
Email : sahidalfm@gmail.com

ABSTRAK

Gangguan atau cidera yang dialami seseorang pada bagian muskuloskeletal yang meliputi
bagian sendi, ligament, syaraf, tendon dan struktur yang menopang anggota tubuh, leher dan punggung
akibat pekerjaannya disebut Musculoskeletal Disorders (MSDs). Musculoskeletal Disorders (MSDs)
yang berhubungan dengan pekerjaan dapat terjadi ketika adanya ketidakserasian antara tuntutan
pekerjaan dengan kemampuan fisik tubuh seseorang. Penelitian ini menggunakan jenis analisis
deskriptif dengan metode studi literatur dengan tujuan untuk menganalisis faktor risiko terjadinya
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada sektor pertanian. Pencarian literatur dilakukan secara online
melalui beberapa situs web atau situs internet dan didapatkan 52 artikel hasil pencarian Researchgate,
Onesearch, Neliti dan Google Cendekia. Penelitian ini dilakukan pada 15 artikel yang sesuai dengan
kriteria inklusi terdiri dari 10 artikel nasional dan 5 artikel internasional. Artikel dianalisis dan diproses
melalui tahapan organize, synthesize, identify dan analisis lanjut sehingga menemukan jawaban dari
perumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor individu (umur, jenis kelamin, masa
kerja, riwayat penyakit dan faktor psikososial), faktor pekerjaan (postur kerja, beban kerja, durasi
kerja, gerakan berulang dan material manual handling) dan faktor lingkungan (area kerja),
mempengaruhi kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) kepada para pekerja di sektor pertanian.
Faktor individu berhubungan kuat dengan kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah umur
pekerja. Sedangkan faktor pekerjaan dan faktor lingkungan yang berhubungan kuat dengan kejadian
Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah postur kerja dan area kerja.

Kata kunci : Musculoskeletal Disorders, Petani, Sektor Pertanian

Diterima: 18 November 2020 Direview: 15 Januari 2021 Diterbitkan: Februari 2021

ABSTRACT

Disorders or injuries experienced by a person on the musculoskeletal section which includes


the joints, ligaments, nerves, muscles, tendons, structures that support the limbs, neck and spine due to
their work are called Musculoskeletal Disorders (MSDs). Musculoskeletal Disorders (MSDs) related
to work can occur when there is a mismatch between work demands and one's physical abilities. This
researched used descriptive analysis type with a literature review method with the aimed to analyze
risk factors for the occurrence of musculoskeleatal disorders (MSDs) in the agricultural sector.
Literature searched was done online through several websites such as Researchgate, Onesearch, Neliti
and Google Scholar. This research was conducted The 15 articles that fit the inclusion criteria
consisted of 10 national articles and 5 international articles. Articles were analyzed and processed
through the stages of organize, synthesize, identify and further analysis to find answers to the problem.
The results showed that individual factors (age, sex, years of service, history and psychosocial
factors), work factors (work posture, workload, work duration, repetitive movements and material
manual handling) and environmental factors (work area) influencing the incidence of Musculoskeletal
Disorders (MSDs) to workers in the agricultural sector. Individual factors are strongly associated with
the incidence of Musculoskeletal Disorders (MSDs) is the age of the worker. Whereas occupational
factors and environmental factors that are strongly associated with the incidence of Musculoskeletal
Disorders (MSDs) are work posture and work area.

Keywords: Musculoskeletal Disorders, Farmers, Agricultural Sector

134
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

PENDAHULUAN dengan gangguan kesehatan lainnya di 12


Sektor industri formal dan informal di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.3
Indonesia mengalami peningkatan yang Sektor pertanian mempunyai risiko
signifikan. Pada sektor informal dalam hal kesehatan yang cukup tinggi karena
ini sektor pertanian terdapat bahaya yang terpapar agen dari tanaman, serangga,
mengakibatkan terjadinya Musculoskeletal pestisida, sinar matahari, panas dan agen
Disorders (MSDs), diantaranya bekerja infeksi lainnya yang menyebabkan
dengan berbagai peralatan dan mesin, penyakit kulit. Faktor risiko lainnya
kebutuhan untuk mengangkat beban berat adalah penyakit saluran pernafasan dan
dan melakukan pekerjaan berulang serta kesalahan posisi kerja atau ergonomi.4
pekerjaan dengan posisi canggung.1 Umumnya petani beraktifitas dari pagi
Menurut WHO pada tahun 2014, hingga malam tanpa waktu istirahat yang
menunjukan bahwa Penyakit Akibat Kerja cukup. Kebiasaan ini menyebabkan nyeri
(PAK) di negara berkembang lebih dari pada tulang dan sendi khususnya nyeri
setengahnya diderita oleh pekerja di sektor punggung bawah karena pemakaian masa
informal akibat tidak adanya perlindungan otot dan tulang yang melebihi kapasitas
khusus terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Masalah nyeri sendi ini dapat
kerja bagi para pekerjanya yang disebabkan karena kurang ergonomis saat
menyebabkan kematian lebih dari 12 juta melakukan pekerjaan dan singkatnya
penduduk dalam kurun waktu satu tahun.2 waktu istirahat.5 Beberapa kegiatan yang
Pada tahun 2018, Departemen Kesehatan dapat menimbulkan gangguan
melakukan studi tentang profil masalah muskuloskeletal diantaranya memikul
kesehatan di Indonesia. Hasilnya, barang yang berat, tuntutan waktu kerja,
sejumlah 42% penyakit yang dialami posisi kerja kurang baik, pekerjaan
tenaga kerja ada sangkut pautnya dengan berulang, pekerjaan statis dan lamanya
pekerjaan mereka. Selain itu, hasil studi bekerja.6
dari 9500 pekerja yang berada di 12
METODE PENELITIAN
Kabupaten/kota di Indonesia menunjukan
Penelitian ini merupakan jenis
bahwa gangguan kesehatan pekerja
penelitian analisis deskriptif dengan
umumnya berupa gangguan
menggunakan metode studi kepustakaan
Musculoskeletal Disorders (20%),
(Literature Review). Pengolahan data
kardiovaskuler (9%), gangguan saraf
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(5%), masalah pernapasan (4%) dan
Organize, Synthesize, Identify dan analisis
gangguan Telinga Hidung Tenggorokan
lanjut yang merupakan jawaban dari
(2%). Gangguan MSDs pada pekerja
perumusan masalah. Data yang digunakan
memiliki persentase terbesar dibandingkan
berupa data sekunder yang didapat dari

135
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

sumber literature seperti artikel/jurnal 8. Jenis penelitian dalam artikel berupa


ilmiah, buku, dokumen dan undang- penelitian kualitatif dan/atau kuantitatif
undang. Pencarian data yang berupa 9. Responden dalam penelitian adalah
literatur dilakukan secara daring melalui pekerja sektor pertanian
situs internet yang kredibel. Dari hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
pencarian didapatkan 52 artikel. Dari 52
Hasil Pencarian Literatur
artikel tersebut didapatkan 15 artikel yang
Hasil pencarian dilakukan melalui
sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria
berbagai situs pencarian artikel
inklusi tersebut diantaranya:
menggunakan kata kunci musculoskeletal
1. Jurnal Nasional dan Internasional yang
disorders, petani dan sektor
diakses dari situs pencarian artikel
pertanian/agrikultur telah ditemukan
ilmiah yang resmi dan terjamin
sebanyak 12 artikel melalui
keasliannya.
googlescholar, 30 artikel melalui
2. Jurnal dalam kurun waktu 10 tahun
researchgate, 5 artikel melalui onesearch
terakhir (2010-2020)
dan 5 artikel melalui neliti yang
3. Jurnal Nasional berindeks minimal
disesuaikan dengan topik permasalahan.
googlescholar dan/atau Portal Garuda
Dari total 52 artikel yang sudah dicari
4. Jurnal Internasional yang sudah
melalui situs internet, nantinya diseleksi
terindeks minimal googlescholar.
kembali mengikuti kriteria inklusi yang
5. Jurnal berkategori open access
sudah ditetapkan. Gambar 1 menunjukkan
6. Artikel berkategori full text.
flow chart skrining pemilihan artikel
7. Variabel terikat penelitian berupa
berdasarkan kriteria inklusi yang sudah
kejadian Musculoskeletal Disorders
dibuat oleh peneliti.
(MSDs)

136
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

Matriks Sintesis
Tabel 1. Matriks Sintesis

Nama Penulis dan Metode Penelitian dan


No. Judul Artikel Hasil
Tahun Sampling
Ada hubungan
Faktor Risiko Keluhan Musculoskeletal Cross Sectional.
Tiara Devi T, Imelda G antara usia, masa
Disorders (Msds) Pada Aktivitas Purposive Sampling 70
1. Purba dan Mona Lestari. kerja, beban yang
Pengangkutan Beras Di PT Buyung Poetra responden pengangkutan
2017 diangkut dengan
Pangan Pegayut Ogan Ilir beras
keluhan MSDs
Ada hubungan
Faktor Yang Mempengaruhi Keluhan Kuantitatif desain cross antara postur kerja
Agus Wiranto, Iwan M.
Musculoskeletal Disorder Pada Pekerja sectional. Purposive dan risiko material
2. Ramdan dan Dina
Penggilingan Padi Kabupaten Penajam Sampling 35 responden manual handling
Lusiana. 2019
Paser Utara penggilingan padi dengan keluhan
MSDs
Hubungan Lama Kerja, Sikap Kerja dan
Ada Hubungan
Ucik Utami, Siti Beban Kerja Dengan Muskuloskeletal Observasional analitik
Lama Kerja, Sikap
3. Rabbani Karimuna dan Disorders (MSDs) Pada Petani Padi Di Cross sectional. 62
Kerja dan Beban
Nurnashriana Jufri.2017 Desa Ahuhu Kecamatan Meluhu Kabupaten petani padi dari total 174
Kerja Dengan MSDs
Konawe
Ada hubungan
A. Osborne, C. Blake, J.
Survey Kuesinoner. Dari antara riwayat
McNamara, D. Musculoskeletal Disorders Among Irish
4. 600 petani, diambil 100 penyakit, lama kerja
Meredith, J. Phelan and Farmers
petani tiap bagiannya dan usia dengan
C. Cunningham. 2010
keluhan MSDs

Anamai Thetkathuek, A Cross-sectional Study of Musculoskeletal Ada hubungan


Parvena Meepradit and Symptoms and Risk Factors in Cambodian Cross Sectional. 861 antara usia, jenis
5.
Teerayut Sa-ngiamsak. Fruit Farm Workers in Eastern Region, petani kelamin, masa kerja
2017 Thailand dan postur kerja

Ada hubungan
antara usia, jenis
Menggunakan kuesioner
Prevalence And Risk Factors Of kelamin, postur
Rahul Jain, M L Meena semi-terstruktur. 100
6. Musculoskeletal Disorders Among Farmers kerja, masa kerja,
& G S Dangayach. 2018 petani dari total 500
Involved In Manual Farm Operations lama kerja dan
petani
manual handling
dengan MSDs

Aoife Osborne,
Catherine Blake, Brona Risiko dikategorikan
M. Fullen, David Risk Factors for Musculoskeletal Systematic Review.
menjadi:
Meredith, James Phelan, Disorders Karakteristik kerja,
7. Artikel dipublikasikan
John McNamara, and Among Farm Owners and Farm Workers: A karakteristik pribadi
dari 1990-2009
Caitriona Cunningham. Systematic Review dan faktor
2012 psikososial.

Ada hubungan yang


Cross Sectional.
Hubungan Antara Posisi Tubuh Dengan signifikan antara
Niswatun Fauziah, Purposive Sampling
Keluhan Muskuloskeletal Pada Petani Padi posisi tubuh dengan
8. Darwin Karim dan Sri (tidak cacat muskulo,
Di Desa Silongo Kecamatan Lubuk Tarok keluhan
Utami. 2018 masa kerja >1 tahun dan
Kabupaten Sijunjung muskuloskeletal
usia 20-60 tahun)
pada petani padi.
Hubungan Sikap Dan Posisi Kerja Pada Ada hubungan
Desain penelitian
Pekerja Penyortir Buah Tomat Terhadap antara sikap dan
deskriptif. Responden 12
9. Herta Meisatama dan Keluhan Muskuloskeletal Di Desa posisi kerja terhadap
dari 15 pekerja penyortir
Agnes Savitri Agni. 2019 Semanding naiknya keluhan
buah
MSDs
Ada hubungan
Occupational Safety and Health Hazards
antara metode
Eka Lestari Mahyuni. and Musculoskeletal Disorders (MSDs) at Survey metode kualitatif.
10. penyemprotan
2016 Sprayed Work Farmer in Sumber Mufakat Snowball Sampling
pestisida terhadap
Village Kabanjahe 2016
keluhan MSDs
Keluhan MSDs
Analisis Risiko Postur Kerja Di Industri
Cross Sectional Analitik. sering terjadi pada
Kelapa Sawit Menggunakan Metode Ovako
Gunadi Priyambada dan Seluruh pekerja bagian bagian pemanenan
11. Working Analysis System dan Nordic Body
Suharyanto. 2019 pemanenan, pemuatan dan pemuatan
Map Pada Stasiun Pemanenan dan
dan sortasi karena postur kerja
Penyortiran TBS
kurang ergonomis

137
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

Ada hubungan
Blandina E Pandey, Analisis Postur Kerja Dan Keluhan
Cross Sectional. Total antara postur kerja
12. Diana V.D. Doda and Muskuloskeletal Pada Petani Pemetik
Sampling dengan keluhan
Nancy S. Malonda. 2020 Cengkih Di Kabupaten Minahasa Selatan
MSDs

Ada hubungan
Lira Mufti Azzahri, Hubungan Usia Kelapa Sawit Dan Kontur
Cross Sectional. Random antara kontur lahan
Milda Hastuty dan Tanah Dengan Kejadian Musculoskeletal
13. Sampling 75 dari 93 perkebunan kelapa
Renita Holbina Yusma. Disorders (MSDs) Pada Pemanen Kelapa
pekerja sawit dengan
2020 Sawit Di Pt. Johan Sentosa
keluhan MSDs

Hubungan Aktivitas Berulang Dan Sikap Ada hubungan


Martiyas P.W.P, Putri Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal antara aktivitas
Cross Sectional. Total
14. Sahara Harahap dan H. pada Pekerja Pengangkut Sawit di berulang dan sikap
Sampling
Idet Harianto . 2015 Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo kerja dengan
Tahun 2015 keluhan MSDs

Ada hubungan
antara usia, jenis
Cross Sectional
Prevalensi Dan Karakteristik Keluhan kelamin, tidak
Luh Dindi Ayu Surya Descriptive. Simple
15. Muskuloskeletal Pada Petani Di Desa Aan merokok, masa
Kanti, Muliani dan Random Sampling, 80
Kabupaten Klungkung Tahun 2018 kerja, lama kerja dan
Yuliana.2019 petani
posisi kerja dengan
keluhan MSDs

Faktor Risiko Musculoskeletal Disorders berusia <30 tahun dikarenakan


(MSDs) di Sektor Pertanian pengeroposan tulang akan dimulai
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui pada umur 30 tahun. 8,10,11
bahwa faktor risiko musculoskeletal b. Jenis Kelamin
disorders sebagai berikut: Terdapat tiga artikel mengatakan
1. Faktor Individu jenis kelamin menjadi faktor
a. Umur terjadinya MSDs. Penelitian
Dari 15 artikel yang sudah ditinjau, tersebut menemukan bahwa wanita
terdapat 6 artikel yang berisiko terjadi keluhan MSDs
menyebutkan bahwa umur termasuk daripada pria, terutama dibagian
faktor yang menyebabkan pinggul dan paha.10 Hasil tersebut
terjadinya keluhan MSDs di sektor sejalan dengan penelitian Rahul
pertanian. Dijelaskan di salah satu yang menyebutkan bahwa
artikel bahwa pada umur >30 tahun gender/jenis kelamin menjadi faktor
banyak yang mengeluhkan sakit utama yang berkontribusi pada sakit
pada bagian tubuh atas (upper di bagian pinggul, paha, lutut dan
extremity) yang meliputi bahu, kaki.12 Namun ini bertolak belakang
dada, punggung, perut, pinggang dengan pernyataan dari Luh Dindi
7,8,9
dan tangan. Dibuktikan dengan yang menyebutkan pria lebih
petani yang berusia ≥30 tahun berisiko mengalami keluhan MSDs,
berisiko mengalami keluhan MSDs dikarenakan beban kerja pria lebih
dibandingkan dengan pekerja banyak dibanding wanita.13 Apabila

138
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

beban pekerjaannya disamakan wanita.9,10,13 Lalu pada penelitian


antara pekerja wanita dengan lain yang mengkhususkan meneliti
pekerja pria, maka pekerja wanita petani yang menggunakan peralatan
akan sangat berisiko mengalami yang masih manual disebutkan
keluhan MSDs dikarenakan proses bahwa petani dengan kriteria
pengeroposan tulang lebih cepat tersebut yang sudah bekerja >15
dan juga kemampuan otot yang tahun akan berisiko tinggi terekspos
lebih rendah dibandingkan pekerja keluhan di bagian bahu, punggung
14
pria. bagian bawah, dan pergelangan
c. Masa Kerja tangan.12 Pernyataan tersebut
Faktor yang selanjutnya berkaitan sejalan dengan penelitian yang
dengan terjadinya keluhan MSDs menyebutkan bahwa pekerja dengan
yaitu masa kerja dibuktikan dari masa kerja lama (>5 tahun)
empat artikel. Masa kerja dibagi memiliki risiko 4,4 kali lebih besar
menjadi masa kerja lama dan masa dari pekerja dengan masa kerja
kerja belum lama.9 Pada penelitian belum lama.14
menyebutkan bahwa pekerja pria d. Faktor Psikososial
dengan masa kerja >10 tahun Pada penelitian yang dilakukan oleh
berisiko mengalami keluhan di Osborne menyatakan adanya faktor
bagian leher daripada wanita psikososial yang menjadi salah satu
dengan masa kerja yang sama, akan faktor terjadinya keluhan MSDs
tetapi wanita dengan masa kerja >6 pada petani. Dalam penelitian yang
tahun berisiko tinggi mengalami menggunakan metode systematic
keluhan dibagian punggung bagian review tersebut menyebutkan bahwa
bawah daripada pria dengan masa risiko terjadinya MSDs dapat terjadi
kerja yang sama. Hal ini karena buruknya kualitas tidur (<8
diakibatkan karena petani pria lebih jam), depresi, kondisi geografi
sering mengangkat beban di area tempat tinggal, dan tingkat edukasi
sekitar leher dan bahu (seperti saat seseorang.8 Hal ini sejalan dengan
melakukan penyemprotan penelitian yang menyebutkan jika
pestisida), sedangkan petani wanita seorang pekerja dengan kualitas
bisa terjadi seperti itu dikarenakan tidur kurang dari 8 jam perhari dan
petani wanita terkadang melakukan juga istirahat yang buruk akan
beragam kegiatan dengan beban berakumulasi menjadi perasaan
yang sedikit lebih berat dan juga depresi pada pekerja tersebut yang
ditambah pekerjaan rumah yang akan meningkatkan risiko keluhan
dilakukan oleh para petani MSDs.15 Sedangkan kondisi

139
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

geografi tempat tinggal seorang memutar/kesamping menjadi posisi


pekerja akan berpengaruh pada yang paling berisiko tinggi
risiko terjadinya keluhan pada terjadinya MSDs.4,21,22 Lalu pada
bagian spinal, leher dan bagian penelitian lain berpendapat bahwa
4
tubuh bawah. posisi punggung
2. Faktor Pekerjaan menyamping/memutar dan
a. Postur Kerja membungkuk pada posisi berdiri
Terdapat 12 artikel yang dengan salah satu kaki
menyatakan bahwa postur kerja ditekuk/menahan menjadi yang
5
menjadi faktor yang paling paling berisiko tinggi MSDs.
signifikan. Penelitian yang b. Beban Kerja
dilakukan oleh Agus menyebutkan Penelitian yang dilakukan oleh
bahwa banyaknya pekerjaan dengan Anamai menemukan bahwa pekerja
posisi janggal yang meningkatkan yang membawa beban dengan
beban kerja otot pekerja menjadi kategori berat (>60kg) memiliki
penyebab tingginya risiko yang risiko 6,2 kali mengalami kejadian
16
tinggi terjadinya MSDS. MSDs yang disebabkan karena
Sedangkan pada penelitian yang kontraksi yang berlebih akibat
dilakukan oleh Ucik Utami dengan pemberian beban yang terlalu berat
menggunaka kalimat berbeda yakni dengan durasi yang cukup
18
sikap kerja, menyatakan bahwa panjang. Hal ini didukung oleh
sikap kerja petani dikategorikan penelitian lain yang menyebutkan
buruk dan kurang baik dikarenakan bahwa aktivitas menanam padi
pekerjaan dilakukan secara manual sangat berat karena gerakan tubuh
17
dengan posisi janggal. Hal ini yang rentan dan menguras tenaga
didukung oleh penelitian yang karena pekerjaan yang berulang
menyebutkan bahwa posisi petani yang membuat petani tidak hanya
saat melakukan kegiatan mendapat beban fisik namun juga
pengumpulan buah, penyemprotan adanya beban mental yang sedikit
pestisida, pemotongan/penanaman demi sedikit mempengaruhi
dan penyiangan tanaman dan pada pekerjaan petani.17 Namun pada
saat memanen padi menjadi posisi penelitian yang lain dengan
paling berisiko terjadinya keluhan menggunakan pendekatan yang
MSDs.8,12,18,19,20 Penelitian lain pun berbeda dalam pengukurannya,
sejalan dengan pendapat tersebut pada penelitian ini menggunakan
yang menyebutkan bahwa posisi perhitungan denyut nadi pada saat
punggung yang membungkuk dan awal sebelum adanya aktivitas kerja

140
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

dan saat waktu puncak pekerjaan d. Gerakan Berulang/Repetitive


dilakukan. Hasil dari perhitungan Pada penelitian yang dilakukan oleh
tersebut didapatkan bahwa adanya Martiyas tersebut peneliti
perbedaan pada setiap responden mendapatkan bahwa pengangkutan
karna kondisi dan karakteristik fisik secara berulang dalam waktu >1
21
yang berbeda-beda. Kenaikan jam tanpa istirahat dan ditambah
beban kerja pun berpengaruh karena jarak tempuh yang tergolong jauh
menyebabkan kontraksi otot dapat meningkatkan risiko
meningkat sehingga kebutuhan terjadinya keluhan
22
oksigen pun meningkat untuk muskuloskeletal. Gerakan ini
kebutuhan sirkulasi pernapasan dan melibatkan alat gerak bagian atas
peredaran darah.23 Hal-hal tersebut maupun bawah yang dilakukan
berpengaruh pada naiknya risiko secara berulang dalam setiap menit
MSDs pada petani. dan dikerjakan 1-2 jam perhari.
c. Durasi Kerja Keluhan otot terjadi karena otot
Faktor yang selanjutnya berkaitan menerima tekanan akibat beban
dengan terjadinya keluhan MSDs kerja tanpa memperoleh
25
yaitu durasi kerja, dibuktikan dari kesempatan relaksasi.
empat artikel. Pada penelitian e. Material Manual Handling
tersebut saling saling menguatkan Pada penelitian Agus menunjukan
dengan hasil penelitian dikatakan bahwa adanya hubungan yang
bahwa rerata petani/pekerja pada cukup kuat antara risiko material
sektor pertanian bekerja lebih dari 8 manual handling dengan keluhan
jam/hari dengan tidak dibarengi Musculoskeletal Disorders pada
16
waktu istirahat yang cukup/sesuai petani. Penelitian tersebut sejalan
(diantara waktu kerja wajib dengan penelitian lain yang
disediakan istirahat yang jumlahnya menyebtkan bahwa empat
antara 15-30% dari seluruh waktu parameter perhitungan Material
kerja) yang menyebabkan Manual Handling diantaranya
penurunan produktivitas serta waktu/frekuensi (total 1 hari kerja),
kecenderungan timbulnya beban angkut, sikap membawa
kelelahan, penyakit, kecelakaan dan beban dan kondisi lingkungan. Dari
meningkatnya risiko kejadian hasil penelitian didapatkan semakin
7, 12,17,24
MSDs. Lama kerja bagi tinggi nilai keempat parameter
pekerja idealnya 6-8 jam dengan tersebut maka akan semakin tinggi
durasi kerja dibagi menjadi singkat risiko keluhan MSDs yang
23 14
(<1 jam) dan lama (>2 jam). dirasakan oleh para pekerja.

141
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

3. Faktor Limgkungan individu, faktor pekerjaan dan faktor


Penelitian yang dilakukan oleh lingkungan yang berhubungan signifikan
Anamai menyebutkan bahwa dengan kejadian musculoskeletal
semakin besar area yang disorders di sektor pertanian adalah postur
dipekerjakan semakin banyak juga kerja dari pekerja pertanian yang kurang
pekerjaan yang dilakukan yang baik, umur pekerja dan area kerja.
menyebabkan meningkatnya risiko
Saran
MSDs pada pekerja tersebut.18
Berdasarkan dari telaah artikel, maka
Penelitian lain menyebutkan bahwa
penulis memberikan saran bagi pemilik
kontur lahan yang miring dan
lahan pertanian maupun peneliti yang
bergelombang menyebabkan
selanjutnya, sebagai berikut:
pekerja kesulitan membawa hasil
1. Bagi Pemilik Lahan Pertanian
panen ke tempat perkumpulan dan
Bagi pemilik lahan pertanian sebaiknya
pekerja harus mengeluarkan tenaga
memberikan perhatian khusus bagi
ekstra untuk mengangkut hasil
petani dengan memberikan waktu
panen tersebut yang membuat posisi
istirahat yang sesuai standar (15-30%
tubuh para pekerja menjadi janggal
dari seluruh waktu kerja), memantau
dan meningkatkan risiko kejadian
gizi para petani dan memelihara
MSDs di sektor pertanian.26
peralatan kerjanya.
KESIMPULAN DAN SARAN 2. Bagi Petani
Kesimpulan Kewajiban untuk menyadari
Dari hasil didapatkan bahwa faktor pentingnya kesehatan menjadi kunci
individu penyebab terjadinya kejadian utama bagi keberjalanan seorang
musculoskeletal disorders di sektor pekerja, dengan melakukan pemasan
pertanian antara lain umur, jenis kelamin, saat istirahat, menjalankan pola hidup
masa kerja, riwayat penyakit dan faktor yang baik dan istirahat/tidur yang
psikososial. Faktor pekerjaan penyebab cukup akan meningkatkan kesehatan
terjadinya kejadian musculoskeletal bagi para pekerja.
disorders di sektor pertanian antara lain 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
postur kerja, beban kerja, durasi kerja, Peneliti selanjutnya diharapkan untuk
gerakan berulang/repetisi dan material mengkaji dan menelaah lebih banyak
manual handling. Faktor lingkungan artikel agar hasilnya lebih beragam dan
penyebab terjadinya kejadian lebih baik jika melakukan
musculoskeletal disorders di sektor penelitiannya dengan cara terjun
pertanian yaitu area kerja. Hasil analisis langsung ke lapangan untuk
artikel menunjukkan bahwa faktor

142
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

mendapatkan hasil yang lebih (Chic Ill). 2010;


kongkret. 8. Osborne A, Blake C, Fullen BM,
Meredith D, Phelan J, Mcnamara J,
DAFTAR PUSTAKA
et al. Risk factors for
1. International Labour Organization
musculoskeletal disorders among
(ILO). World Employment Social
farm owners and farm workers: A
Outlook 2018: Greening with jobs.
systematic review. American
International Labour Office. 2018.
Journal of Industrial Medicine.
2. World Health Organization.
2012.
Protecting Workers’ Health Series
9. Devi T, Purba IG, Lestari M.
No. 5, Preventing musculoskeletal
Faktor Risiko Keluhan
disorders in the workplace. WHO
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
publication. 2015.
Pada Aktivitas Pengangkutan
3. Kemenkes RI. Hasil Utama Riset
Beras di PT Buyung Poetra Pangan
Kesehatan Dasar 2018. Kementrian
Pegayut Ogan Ilir. J Ilmu Kesehat
Kesehat Republik Indones. 2018;
Masy. 2017;
4. Donham KJ, Thelin A.
10. Thetkathuek A, Meepradit P, Sa-
AGRICULTURAL MEDICINE -
ngiamsak T. A Cross-sectional
Rural Occupational and
Study of Musculoskeletal
Environmental Health, Safety, and
Symptoms and Risk Factors in
Prevention. John Wiley & Sons.
Cambodian Fruit Farm Workers in
2015.
Eastern Region, Thailand. Saf
5. Tella BA, Akinbo SRA, Asafa SA,
Health Work [Internet].
Gbiri CA. Prevalence and impacts
2018;9(2):192–202. Available
of low back pain among peasant
from:
farmers in South-West Nigeria. Int
https://doi.org/10.1016/j.shaw.201
J Occup Med Environ Health.
7.06.009
2013;
11. Health and Safety Executive.
6. Batham C, Yasobant S. A risk
Manual handling at work A Brief
assessment study on work-related
Guide. HSE Books. 2012;
musculoskeletal disorders among
12. Jain R, Meena ML, Dangayach
dentists in Bhopal, India. Indian J
GS. Prevalence and risk factors of
Dent Res. 2016;
musculoskeletal disorders among
7. Osborne A, Blake C, McNamara J,
farmers involved in manual farm
Meredith D, Phelan J, Cunningham
operations. Int J Occup Environ
C. Musculoskeletal disorders
Health. 2018;
among Irish farmers. Occup Med
13. Kanti LDAS, Muliani M, Yuliana

143
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

Y. Prevalensi dan karakteristik Kabupaten Sijunjung. J Online


keluhan muskuloskeletal pada Mhs Bid Ilmu Keperawatan
petani di Desa Aan Kabupaten [Internet]. 2018;Vol.5 No.2.
Klungkung tahun 2018. Bali Anat Available from:
J. 2019;2(1):18–24. https://jom.unri.ac.id/index.php/JO
14. E C, Malonda, A P, Kawatu, V D, MPSIK
Doda. Gambaran Posisi Kerja dan 20. Eka Lestari Mahyuni.
Keluhan Gangguan Occupational Safety and Health
Muskuloskeletal pada Petani Padi Hazards and Musculoskeletal
di Desa Kiawa 1 Barat Kecamatan Disorders (MSDs) at Sprayed
Kawangkoan Utara. J Ilm Farm. Work Farmer in Sumber Mufakat
2016; Village Kabanjahe 2016. KnE Life
15. Robbins SP, Judge TA. Sci. 2016;155–160.
Organizational Behavior 15th 21. Priyambada G, Suharyanto S.
Edition. Prentice Hall. 2013. ANALISIS RISIKO POSTUR
16. Wiranto A, Ramdan IM, Lusiana KERJA DI INDUSTRI KELAPA
D. Faktor Yang Mempengaruhi SAWIT MENGGUNAKAN
Keluhan Musculoskeletal Disorder METODE OVAKO WORKING
Pada Pekerja Penggilingan Padi ANALYSIS SYSTEM DAN
Kabupaten Penajam Paser Utara. NORDIC BODY MAP PADA
Husada Mahakam J Kesehat. 2019; STASIUN PEMANENAN DAN
17. Utami U, Karimuna SR, Jufri N. PENYORTIRAN TBS. J Tek
Hubungan lama kerja, sikap kerja Lingkung. 2019;
dan beban kerja dengan 22. Martiyas P.W.P PSH dan HIH.
muskuloskeletal disorders (MSDs). Hubungan Aktivitas Berulang Dan
Jimkesmas. 2017; Sikap Kerja dengan Keluhan
18. Anamai Thetkathuek PM and TS. Muskuloskeletal pada Pekerja
A Cross-sectional Study of Pengangkut Sawit di Kecamatan
Musculoskeletal Symptoms and Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Tahun
Risk Factors in Cambodian Fruit 2015. J Kesehat Masy STIKES
Farm Workers in Eastern Region, Cendekia Utama Kudus [Internet].
Thailand. Saf Health Work. 2018; 2015; Available from:
19. Niswatun Fauziah DK dan SU. http://jurnal.stikescendekiautamaku
Hubungan Antara Posisi Tubuh dus.ac.id/index.php/stikes
Dengan Keluhan Muskuloskeletal 23. Tarwaka. Ergonomi Industri,
Pada Petani Padi Di Desa Silongo Dasar-dasar Pengetahuan dan
Kecamatan Lubuk Tarok Aplikasi di Tempat Kerja. Edisi

144
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021

Ke-2. Surakarta: Harapan Press. stress and employee turnover.


2015. Ergonomics. 2013;
24. Luh Dindi Ayu Surya Kanti M dan 26. Lira Mufti Azzahri MH dan RHY.
Y. Prevalensi Dan Karakteristik Hubungan Usia Kelapa Sawit Dan
Keluhan Muskuloskeletal Pada Kontur Tanah Dengan Kejadian
Petani Di Desa Aan Kabupaten Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Klungkung Tahun 2018. Bali Anat Pada Pemanen Kelapa Sawit Di Pt.
J [Internet]. 2019;Volume 2,:18– Johan Sentosa. PREPOTIF J
24. Available from: Kesehat Masy [Internet].
http://balianatomyjournal.org/ojs/in 2020;Volume 4,. Available from:
dex.php/baj https://journal.universitaspahlawan
25. R.S. B, A.J. D, K. M. Occupational .ac.id/index.php/prepotif

145

Anda mungkin juga menyukai