Anda di halaman 1dari 3

Dalam bidang keperawatan sebagai usaha dalam pencegahan kecelakaan kerja dikembangkan suatu

spesialisasi perawatan yang disebut dengan perawatan kesehatan kerja (occupational health nursing).
Perawatt kesehatan okupasional mempunyai fungsi dalam beberapa cara yang dapat memberikan
perawatan langsung pada pekerja yang sakit, melakukan program pendidikan kesehatan untuk anggota
staf perusahaan, menyusun program kesehatan yang ditujukan untuk mengembangkan perilaku
kesehatan tertentu seperti makan dengan benar dan olahraga yang cukup, serta bagaimana
menggunakan alat – alat perlindungan dan pentingya penggunaan alat – alat tersebut bagi keselamatan
kerja, serta hygiene pada setiap pekerja (Suddarth, 2002).

Melihat pentingnya peranan occupational health nursing pada K3 dan tugas untuk memenuhi
kompetensi pada mata kuliah keperawatan komunitas. Maka dari itu, kelompok mahasiswa Praktik
Profesi Ners XLI Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran akan melakukan asuhan keperawatan
pada salah satu industry yang berada di ruang lingkup praktik komunitas RW 08 Kelurahan Babakan Sari
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.

Kecelakaan kerja disebabkan oleh beberapa faktor, secara umum penyebab kecelakaan ada dua yaitu
unsafe action dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut, ketidakseimbangan fisik tenaga kerja, seperti:
posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah, cacat fisik, cacat sementara, kepekaan panca indra
terhadap sesuatu. Kurang pendidikan, kurang pengalaman, salah pengertian terhadap suatu perintah,
kurang terampil, salah mengartikan sop (standard operasional prosedur) sehingga mengakibatkan
kesalahan pemakaian alat kerja atau penggunaan alat itu sendiri. Keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya
merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung
(Nurhidayanti, D. et al, 2017).
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha
sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit serta tindakan antisipatif
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan tempat kerja yang
nyaman, dan sehat sehingga dapat menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit. Adapun
mengenai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dijelaskan pula oleh suatu undang-undang
semata memberikan jaminan kepada karyawan dari perusahaan itu sendiri dan juga meningkatkan
kesejahteraan secara bersama yang dapat menjalankan produktivitas dalam bidang usaha yang telah
dikelolanya secara baik sehingga dapat mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri (Nurhidayanti, D. et
al, 2017).

Kinerja pegawai yang tinggi menunjukkan kepuasan yang paling nyata dirasakan oleh seseorang yang
mempunyai motif keberhasilan yang tinggi. Kepuasan biasanya terletak pada kinerja yang tinggi, bukan
pada imbalan yang diterima seperti dalam bentuk upah maupun gaji. Selain itu, kinerja pegawai yang
tinggi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi secara. Apabila dikaitkan dengan organisasi,
kinerja pegawai sangat penting diperhatikan karena apabila kinerja yang dicapai pegawai kurang
mendapat perhatian, akan dapat berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti hasil kerja yang
tidak maksimal (Handayani, L. T, 2017).
Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum

Asuhan keperawatan kesehatan kerja yaitu bertujuan untuk mengenalkan pemilik dan pegawai
mengenai masalah kesehatan dan lingkungan di sekitar lingkungan kerja sehingga dapat mengelola dan
mengatasi masalah guna meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan kerja dan keselamatan kerja di
home industri di wilayah RT 08 RW 16 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Bandung.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam asuhan keperawatan kesehatan kerja ini yaitu 1. Mampu mengidentifikasi masalah
kesehatan pada para pekerja home industri di wilayah RT 08 RW 16 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan
Kiaracondong Bandung.

2. Mampu mengidentifikasi perencanaan keperawatan yang dapat diterapkan para pekerja home
industri di wilayah RT 08 RW 16 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Bandung.

3. Mampu mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan
kepada pekerja home industri di wilayah RT 08 RW 16 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong
Bandung.

4. Mampu mengevaluasi hasil implementasi pada para pekerja home industri di wilayah RT 08 RW 16
Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiaracondong Bandung.

1.3. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini
dengan menggunakan studi lapangan yaitu dengan cara melakukan wawancara kepada pemilik,
menyebarkan kuesioner kepada para pekerja dan melakukan observasi di sekitar home industri. Setelah
itu, mengolah data yang telah didapat dan dilakukan untuk merumuskan diagnosa keperawatan.
Kemudian, membuat perencanaan dan bersama-sama dengan pemilik dan pegawai dalam mengatasi
masalah sesuai data yang telah didapat dari hasil pengkajian awal.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo Agung., Yasmin
Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa. Jakarta: EGC.

Handayani, L. T. (2017). Analisis Jalur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Kepuasan Terhadap
Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Di Rs Di Jember. The Indonesian Journal Of
Health Science, 9(1).

Nurhidayanti, D., & Suryalena, S. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kepuasan Kerja Perawat (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Arifin Achmad
Pekanbaru) (Doctoral Dissertation, Riau University).

Anda mungkin juga menyukai