Oleh:
Nim: 22003028
2023
1
KATA PENGANTAR
Pertama sekali kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya jugalah akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan selanjutnya ucapan terima
kasih kepada dosen pembimbing, teman-teman, dan seluruh pihak yang telah ikut
Ketenagakerjaan ini.
terdapat kekurangan, maka dari itu penulis dengan sangat terbuka menerima
masukan dan saran demi menuju kesempurnaan makalah ini dan makalah
Trisna Dewi
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggotanya,
setinggi-tingginya.
tempatkerja.
4
Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
yang telah mengamanatkan antara lain bahwa setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Dapat membedakan antara kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesehatan Kerja
faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini Dosen,
masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau khronis (sementara atau
berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek
dapat timbul akibat pekerjaanya. Sasaran kesehatan kerja khususnya adalah para
6
PSTKG terhadap masyarakat konsumen baik di lingkungan PSTKG maupun
masyarakat luas.
pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang
meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang
3. Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain:bising, panas,
Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu kesehatan
masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang
kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur
dan sejahtera.
7
Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat
dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis
atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat
No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan
8
Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik
di darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada
barang produk tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat
personil pengawasan, sumber daya manusia K3 serta sarana yang ada. Oleh
baik.
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-
baiknya (Harrington & Gill, 2005). Upaya kesehatan kerja ini ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
9
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kesehatan kerja
mental yang nantinya hasil pemeriksaan kesehatan ini digunakan sebagai bahan
kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,
kesehatan pekerja. Tidak pengelola atau pengusaha saja yang berperan dalam
menciptakan dan menjagaa kesehatan tempat kerja yang sehat dan menaati
10
c. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan-
peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang
kesehatan
yang positif dan operasi yang lancar serta meningkatkan produktivitas perusahaan.
11
3. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan ditempat kerja
pengurus
7. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi terkait terhadap
membahayakan kesehatan.
12
Kapasitas kerja,beban kerja, dan lingkungan kerja merupakan tiga
komponen utama dalam system kesehatan kerja. Dimana hubungan interaktif dan
serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang
baik dan optimal. Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi
kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja
terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan
lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja pada saat bekerja,
Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko bahaya
di tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam bekerja. Dalam
kerja
13
Di Indonesia kebanyakan yang dilakukan dalam pelayanan upaya
informal.
14
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik
dokter atau pelayanan kesehatan lain, dan atau pengurus dari beberapa perusahaan
pemeriksaan khusus
kerja
15
Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat
kerja
pengurus
oleh seorang dokter yang disetujui oleh Direktur. Dokter yang menjalankan
pelayanan kesehatan ini diberikan kebebasan profesional oleh pengurus. Selain itu
F. Pemeriksaan Kesehatan
16
kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima
untuk melakukan pekerjaan. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja ini terdiri dari
mungkin) dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu.
pencegahan.
kerja. Untuk menunjang agar pemeriksaan kesehatan berkala ini mencapai sasaran
perusahaan.
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga
17
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-
golongan tenaga kerja tertentu. Akan tetapi, pemeriksaan kesehatan khusus ini
Tenaga kerja yang berusia diatas 40 (empat puluh) tahun atau tenaga kerja
wanita dan tenaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan
pekerjaan tertentu.
dengan kebutuhan.
keluhan diantara tenaga kerja, atau atas pengamat pegawai pengawas keselamatan
dan kesehatan kerja, atau atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan keselamatan dan
pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Transmigrasi dan Koperasi Nomor Per 10/Men/1976 dan syarat-syarat lain
18
Menurut Per 01/Men/1981 yang dimaksud Penyakit akibat kerja adalah
setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit
Setelah ditegakkan diagnosis penyakit akibat kerja oleh dokter pemeriksa maka
dokter wajib membuat laporan medik yang bersifat rahasia (Kep 333/Men/1989).
Agar penyakit akibat kerja tidak terulang kembali diderita oleh tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya, maka pengurus wajib dengan segara
01/Men/1981)
1. Pembinaan Program
2. Pembinaan Institusi
3. Peningkatan Profesionalisme.
1) Pembinaan Program
formal & informal melalui sistem yankes yang sudah berjalan &
19
Peningkatan mutu pelayanan dengan standardisasi, akreditasi & SIM
Kabupaten/Kota Sehat
2) Pembinaan Institusi
penerapan program K3
Kabupaten/Kota.
melalui Diklat.
profesi terkait.
20
I. Pelayanan Kesehatan Kerja
kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap tenaga kerja yang
Kepmenkes No. 920 tahun 1986 tentang upaya pelayanan swasta di bidang
medik.
21
Program Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan:
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif dan
Pelayanan Rujukan
· Perbaikan gizi, menu seimbang & pemilihan makanan yang sehat & aman,
Higiene Kantin.
· Advokasi
22
· Imunisasi
· Melakukan rujukan
kesehatan.
· Terapi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan terapi kasual/utama & terapi
simtomatis
· Rehabilitasi medik
23
· Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya
kemampuannya.
· RUJUKAN MEDIK –> pengobatan & rehabilitasi –> Pos UKK –>
· RUJUKAN KESEHATAN :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
24
1. Kesehatan kerja adalah ilmu yang mendalami masalah hubungan
beban kerja terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah
i. Pembinaan program
pelayanan:
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
25
d. Rehabilitatif dan
e. Pelayanan Rujukan
B. SARAN
Agar tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
DAFTAR PUSTAKA
26
Harington. 2005. Buku saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC
Masagung
REPOSITORI.
27