Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMANTAUAN DAN PENGECEKAN KESEHATAN PEKERJA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)

Dosen Pengampu: Yuliansyah SM, S.Pd.,M.Si

Disusun oleh:

Geyta Safitrilia (P17334122415)


Kintan Puspita Dewi (P17334122422)
Muhammad Agpharizki (P17334122428)

D4-1A

Teknologi Laboratorium Medis


Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Jl. Babakan Loa, Pasirkaliki, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem Pelaporan K3”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah K3.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yuliansyah SM,S.Pd.,M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah K3 yang telah membersamai dalam penyusunan tugas ini sehingga
kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan dari materi yang dipelajari.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Kami mengharapkan kritik serta saran yang dapat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini dan semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Bandung, 13 April 2023

Kelompok 1

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Kerja …………...............................................................................................2
2.2 Pemeriksaan Kesehatan……………………....................................................................4
2.3 Penyakit Akibat Kerja…………......................................................................................6
2.4 Tujuan Pemeriksaan Kesehatan......................................................................................6
2.5 Teknis Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja…..........................................................7
2.6 Pelayanan Kesehatan Kerja…………….........................................................................7
2.7 Pelayanan Kesehatan Kerja ............................................................................................8
2.8 Ruang Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja…………………....................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan
semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan
pekerja. Bahaya pekerjaan (akibat kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain,
bersifat akut atau kronis dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek
Terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Pemantauan dan pengecekan kesehatan pekerja adalah untuk memastikan kesejahteraan
dan keselamatan para pekerja di tempat kerja. Pemantauan dan pengecekan kesehatan
dilakukan guna mengidentifikasi dan mencegah potensi risiko kesehatan yang mungkin
terkait dengan pekerjaan atau lingkungan kerja tertentu.
Dengan pemantauan dan pengecekan kesehatan pekerja yang tepat, perusahaan dapat
mengidentifikasi dan mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan pekerjaan, melindungi
kesejahteraan pekerja, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
meningkatkan produktivitas dan efisiensi keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah yang disusun oleh kelompok I adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja di tempat kerja?

2. Apa metode yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi kesehatan pekerja?

3. Apa indikator kesehatan yang perlu dipantau secara rutin?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kesehatan kerja.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan kesehatan.
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk, syarat, dan ruang lingkup pelayanan kesehatan
kerja.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan Kerja


Kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari kesehatan masyarakat
yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang
mempengaruhi kesehatan pekerja. Bahaya pekerjaan (akibat kerja), Seperti halnya masalah
kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan
efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek Terhadap kesehatan dapat secara
langsung maupun tidak langsung.

Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan


lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yangmeliputi, antara lain: metode
bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan,
penyakit ataupun perubahan darikesehatan seseorang. Pada hakekatnya ilmu kesehatan kerja
mempelajaridinamika, akibat dan problematika yang ditimbulkan akibat hubungan interaktif.

Tiga komponen utama yang mempengaruhi seseorang bila bekerja yaitu:

1. Kapasitas kerja: Status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.

2. Beban kerja: fisik maupun mental.

3. Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain:bising, panas,debu, parasit,
dan lain-lain.

Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu kesehatan kerja yang
optimal. Sebaliknya bila terdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan
kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan
menurunkan produktivitas kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin ketuhanan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera.

Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,

2
moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkatdan martabat serta nilai-nilai
agama.

Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan


perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerjasebagai pengganti
peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai
sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.

Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentangkeselamatan kerja


yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baikdi darat, didalam tanah,
permukaan air, di dalam air maupun udara, yang beradadi dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.

Undang-undang tersebut juga mengatur syarat-syarat keselamatan kerjadimulai dari


perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk tekhnis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapatmenimbulkan bahaya kecelakaan.

Walaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada pelaksaannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya personil pengawasan, sumber daya
manusia K3 serta sarana yang ada. Olehkarena itu, masih diperlukan upaya untuk
memberdayakan lembaga-lembaga K3yang ada di masyarakat, meningkatkan sosialisasi dan
kerjasama dengan mitrasosial guna membantu pelaksanaan pengawasan norma K3 agar
terjalan dengan baik.

Menurut Interntional Labour Organization (ILO) dan World HealthOrganization


(WHO), Kesehatan kerja merupakan promosi dan pemeliharaankesejahteraan fisik, mental,
dan sosial pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik- baiknya (Harrington & Gill, 2005).
Upaya kesehatan kerja ini ditujukan untukmelindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya
kesehatan kerjadilakukan pada pekerja baik di sektor formal maupun informal.

Menurut International Labor Organization ( ILO) salah satu upaya


dalammenanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja adalahdengan
penerapan peraturan perundangan antara lain melalui :

a. Adanya ketentuan dan syarat-ayarat K3 yang selalu mengikuti perkembangan ilmu


3
pengetahuan, teknik dan teknologi ( up to date )
b. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan kesehatankerja sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku sejak tahap
c. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan- pemeriksaan
langsung di tempat kerja.

ILO dan WHO (1995) menyatakan kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan
pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yangs etinggi-tingginya bagi pekerja
disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yangmerugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya

2.2 Pemeriksaan Kesehatan

a. Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah pemeriksaan kesehatan yang


dilakukan oleh dokter sebelum tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) adalah pemeriksaan kesehatan pada
waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.
c. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
d. Pemeriksaan kesehatan purna bakti adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter 3 (tiga) sebelum tenaga kerja memasuki masa pension.

Pada lingkungan kerja, pekerja dapat melakukan pemeriksaan kesehatan.Pemeriksaan


kesehatan ini dapat dilakukan sebelum kerja yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter sebelum seorang tenaga kerja diterimauntuk melakukan pekerjaan. Pemeriksaan
kesehatan sebelum kerja ini terdiri dari pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen
paru-paru (bilamana mungkin) dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang dianggap
perlu.
Setelah pekerja terpilih, mereka berhak memperoleh pemeriksaan kesehatan secara
berkala maupun secara khusus. Pemeriksaan secara berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada
watu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh seorang dokter, pemeriksaan

4
ini dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada
dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan.
Jika pada pemeriksaan kesehatan secara berkala ini ditemukan kelainan-kelainan atau
gangguan-gangguan kesehatan pada tenaga kerja maka pengurus wajib mengadakan tindak
lanjut untuk memperbaiki kelainan-kelainan tersebut dan sebab-sebabnya untuk menjamin
terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk menunjang agar pemeriksaan
kesehatan berkala ini mencapai sasaranyang luas, maka pengurus dapat memanfaatkan
pelayanan kesehatan diluar perusahaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan


kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenagakerja tertentu.
Pemeriksaan kesehatan ini dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu. Akan
tetapi, pemeriksaan kesehatan khusus ini dapat dilakukan pula terhadap:

- Tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan
perawatan lebih dari 2 (dua minggu)
- Tenaga kerja yang berusia diatas 40 (empat puluh) tahun atau tenaga kerjawanita dan
tenaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu.
- Tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguan-gangguan
kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuaidengan kebutuhan.

Pemeriksaan kesehatan khusus dapat juga diadakan bila terdapat keluhan-keluhan


diantara tenaga kerja, atau atas pengamat pegawai pengawas keselamatandan kesehatan kerja,
atau atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan keselamatan dan balai-balainya atau atas pendapat
umum di masyarakat. Dokter yang melakukan pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan ini adalah
dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan
Menteri TenagaKerja Transmigrasi dan Koperasi Nomor Per 10/Men/1976 dan syarat-syarat
lainyang dibenarkan oleh Direktur Jenderal pembinaan Hubungan Perburuhan
danPerlindungan Tenaga Kerja (Per 02/Men/1980)

5
2.3 Penyakit Akibat Kerja
Menurut Per 01/Men/1981 yang dimaksud Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit Akibat kerja dapat
ditemukan atau didiagnosis sewaktu dilaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja. Diagnosis
penyakit akibat kerja ditegakkan melalui serangkaian pemeriksaan klinis dan pemeriksaan
kondisi pekerja serta lingkungannya untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat
antara penyakit dan pekerjaannya.Setelah ditegakkan diagnosis penyakit akibat kerja oleh
dokter pemeriksa maka dokter wajib membuat laporan medik yang bersifat rahasia (Kep
333/Men/1989).

Agar penyakit akibat kerja tidak terulang kembali diderita oleh tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya, maka pengurus wajib dengan segera melakukan tindakan-
tindakan preventif. Dalam hal ini pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan penggunaanya oleh tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya (Per 01/Men/1981)

2.4 Tujuan Pemeriksaan Kesehatan


a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dimaksudkan agar pekerja yang diterima
berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai
penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk
pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
yang bersangkutan dan tenaga kerja yang lain dapat terjamin.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat
kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta menilai
kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang
perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan.
c. pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-
pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan
tenaga kerja tertentu.
d. Pemeriksaan kesehatan purna bakti dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-
pengaruh terhadap tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya.

6
2.5 Teknis Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (pemeriksaan awal, periodic, khusus, dan purna
bakti) dilakukan oleh dokter pemeriksaan tenaga kerja yaitu dokter yang telah mendapatkan
pengesahan dari pemerintah (depnaker) untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap
tenaga kerja. Dokter pemeriksaan tenaga kerja harus membuat laporan tentang kegiatan
pemeriksaannya selama setahun kepada Departemen Tenaga Kerja setempat setiap setahun
sekali.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga
kerja. Peeriksaan kesehatan tenaga kerja dapat dilaksanakan di tempat kerja atau pelayanan
kerja pada perusahaan tersebut. Dapat juga dilaksanakan di luar perusahaan dengan
mengadakan kerja sama dengan perusahaan jasa pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan
kesehatan kerja, yang telah mendapatkan pengesahan sesuai dengan Permenaker No. Per
04/Men/1995.

2.6 Strategi Upaya Kesehatan Kerja


1) Pembinaan Program
- Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerjaformal &
informal melalui sistem yankes yang sudah berjalan & potensi pranata sosial yang
sudah ada.
- Peningkatan mutu pelayanan dengan standardisasi, akreditasi & SIM (Sistem
Informasi Manajemen)
- Promosi K3 dilaksanakan dengan pendekatan Advokasi, BinaSuasana, dan
Pemberdayaan & Pembudayaan K3 dikalangan duniausaha & keluarganya serta
masyarakat sekelilingnya.
- Pengembangan program Upaya Kesehatan Kerja melaluiKabupaten/Kota Sehat)
2) Pembinaan Institusi
- Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, KlinikPerusahaan,
Puskesmas, BKKM (Balai Kesehatan KerjaMasyarakat) & Rumah Sakit
- Pengembangan jaringan kerjasama & penunjang yankesja, baiklintas program
maupun lintas sektor
- Pelembagaan K3 di tempat kerja yang merupakan wahana utama penerapan program
K3
7
- Memperjelas peran manajemen & serikat pekerja dalam program K3
3) Peningkatan Profesionalisme
- Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat, Propinsi danKabupaten/Kota.
- Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3 petugas kesehatan melalui Diklat.
- Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi terkait.

2.7 Pelayanan Kesehatan Kerja

Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yangdiselenggarakan di tempat


kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap tenaga kerja yang berdampak positif bagi peningkatan produktifitas kerja.

Syarat pengadaan pelayanan kesehatan kerja, didasarkan pada :

- UU NO.36 tahun 2009 tentang Kesehatan


- Kepmenkes No. 920 tahun 1986 tentang upaya pelayanan swasta di bidangmedik.
- Permenakertrans RI No.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan kerjadimana
Pelayanan Kesehatan kerjadiadakan tergantung pada jumlahtenaga kerja & tingkat
bahayanya

2.8 Ruang Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja


1. Pemeriksaan dan seleksi calon pekerja & pekerja
2. Pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif
3. Peningkatan mutu & kondisi tempat kerja
4. Penyerasian kapasitas kerja, beban kerja & lingkungan kerj
5. Pembentukan & pembinaan partisipasi masyarakat pekerja dalam pelayanan
kesehatan kerja

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua
pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja. Pada
hakikatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan problematika yang ditimbulkan akibat
hubungan interaktif.

Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa
penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. 13 tahun 2003,
dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat serta nilai-nilai agama tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi
segala lingkungan kerja, baik di darat, di dalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

Menurut International Labour Organization dan World Health Organization, Kesehatan kerja
merupakan promosi dan pemeliharaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial pekerja pada jabatan apapun
dengan sebaik-baiknya. Upaya kesehatan kerja ini ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Menurut Per
01/Men/1981 yang dimaksud Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja. Penyakit Akibat kerja dapat ditemukan atau didiagnosis sewaktu dilaksanakan
pemeriksaan kesehatan kerja.

Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dimaksudkan agar pekerja yang diterima berada dalam
kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga
kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja yang lain dapat terjamin.

Anda mungkin juga menyukai