DISUSUN OLEH :
KESEHATAN MASYARAKAT
2020
A. Surveilans Kesehatan Kerja
Surveilans kesehatan kerja menurut NIOSH (National Institut Occupational Safety And
Health) adalah usaha pengumpulan data secara sistematis dan berkelanjutan, melakukan analisis
atas data tersebut serta melakukan interpretasi dengan tujuan untuk perbaikan dari segi kesehatan
dan keselamatan kerja sedangkan menurut Schulte (2008), didefinisikan sebagai kegiatan yang
dilakukan secara sistematik dan terus menerus dalam pengumpulan, analisis dan penyebaran
informasi paparan dan data kesehatan pada kelompok pekerja.
1. Surveilans pajanan
Surveilans pajanan dibagi menjadi 2 yaitu: Walk Through Survey (WTS) dan Surveilans
Pajanan Komprehensif. Walk through survey disebut juga survei observasi merupakan
identifikasi/rekognisi pajanan hazard terhadap pekerja untuk untuk pengendalian kontrol.
Surveilans Pajanan Komprehensif merupakan pengukuran besarnya pajanan hazard di pekerja
terhadap NAB-nya untuk melihat tingkat risiko.
WTS merupakan salah satu tipe dari surveilans pajanan yaitu proses menilai distribusi dan tren
pada penggunaan dan level pajanan suatu hazard, yang pelaksanaannya bisa melalui
pendekatan kualitatif atau semikuantitatif & penggunaannya terutama bila ada keterbatasan
sumber daya. Contohnya yaitu inspeksi ke area kerja yang melibatkan P2K3 (Panitia Pembina
K3) atau komite K3 perusahaan yang diikuti oleh manajemen dan perwakilan pekerja dari
lintas departemen. Kegiatan WTS ini memiliki keuntungan yaitu: kita bisa mengidentifikasi
bahaya utama di lokasi tempat kerja, mendapatkan gambaran lengkap tentang kegiatan kerja,
meninjau efektivitas pengendalian risiko yang telah dilakukan dan mengenal keluhan gangguan
kesehatan pekerja. Adapun kegiatan pokok WTS ada 5 yatu: Melihat adanya hazard,
Menetapkan kelompok pekerja yang berisiko dan cara pajanan, Mengevaluasi risiko dan
menilai tindakan pencegahan telah memadai dan efektif, Mencatat semua temuan, dan
Mengkaji ulang hasil penilaian risiko dan melakukan perbaikan.
Tahapan pajanan secara komprehensif yaitu:
a. Evaluasi Awal (Initial Evaluation): evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh semua
informasi yang relevan mengenai hazard di tempat kerja, pola kerja dll; mengamati proses
operasi,mencari sumber pajanan, dan penilaian secara kualitatif
b. Survei Dasar (Basic Survey): pengambilan sampel personal untuk kelompok risiko tinggi
secara komprehensif dan kelompok pajanan serupa dan pengambilan sampel yang
difokuskan pada level pajanan tertinggi.
c. Survei lebih detail (Detailed Survey): sebagai tindak lanjut dari hasil basic survey, jika
ternyata hasil melebihi NAB dan pengukuran dilakukan lebih ekstensif meliputi
keseluruhan proses kerja (shift).
Ada 4 jenis surveilans dampak / efek kesehatan ini yaitu 1.Sebelum pekerja ditempatkan (Fit
to Work), 2.Periodik (minimal sekali setahun), 3.Setelah pekerja kembali dari absen, dan
4.Sebelum dan sesudah penempatan pekerja pada tugas yang melibatkan hazard kesehatan.
a. Identifikasi dampak buruk pekerjaan atau pajanan suatu zat terhadap kesehatan sedini
mungkin (pencegahan sekunder)
b. Identifikasi hazard yang mungkin berisiko bagi beberapa orang dengan faktor somatik
tertentu (pencegahan primer).
3. Pemantauan biologis
Pemantaua biologis ini biasanya disebut juga dengan IPB (Index Pajanan Biologis) / BEI
(Biological Exposure Index) yang merupakan standar maksimal suatu bahan yang terkandung
atatu tersimpan dalam tubuh manusia. Tujuan dari pemantauan biologis yaitu:
Identifikasi apakah hazard tersimpan di dalam tubuh (bukan semata fokus pada gangguan
kesehatan yang ditimbulkan suatu hazard), evaluasi bagi pajanan hazard kimia.
5) Mengidentifikasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan personil di tempat kerja.