Mengukur besarnya masalah kesehatan dan pajanan Mengidentifikasi kelompok yang berisiko Memonitor waktu dan tren masalah kesehatann dan pajanan Mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan faktor risiko dari masalah kesehatan Sebagai sumber data untuk menemukan hubungan sebab akibat yang sebelumnya tidak teridentifikasi Sebagai data pembanding (baseline) terhadap data yg diperoleh di masa mendatang Peningkatan kewaspadaan terhadap kejadian PAK, PAHK, atau KAK Untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program kesehatan kerja dan mengukur efektifitasnya Untuk perencanaan program promosi kesehatan utama Menyajikan estimasi kuantitatif besar masalah kesehatan Menggambarkan riwayat alamiah penyakit Mendeteksi wabah Pendokumentasian distribusi dan penyebaran peristiwa kesehatan Memfasilitasi riset epidemiologik dan laboratorium Pengujian hipotesis Deteksi perubahan dalam praktek kesehatan. 2. Jenis dan kegiatan surveilans dalam K3 Ada dua jenis, yang pertama surveilans kesehatan pekerja dan surveilans lingkungan pekerja. Surveilans kesehatan pekerja Perubahan respon biologis pada tubuh pekerja yang menyebabkan terjadinya penyakit. Monitoring medis sebagai salah satu cara surveilans penyakit yang disusun untuk mendeteksi tanda awal penyakit yang berhubungan tempat kerja, deteksi tingkat awal penyakit atau risiko terjadinya penyakit. Dilakukan dengan cara mengakses kondisi kesehatan pekerja dalam rangka upaya mengidentifikasi dan mendeteksi setiap kelainan untuk digunakan program peningkatan dan pencegahan kesehatan individu atau kelompok kerja. Kegiatan Surveilans Kesehatan Pekerja pemeriksaan kesehatan pekerja menganalisa data-data kesehatan seperti identifikasi insiden dan prevalen penyakit akibat kerja dan penyakit umum mendapatkan data-data epidemiologi dari penyakit akibat kerja analisis data kesehatan untuk deteksi dan evaluasi efektivitas upaya mengatasi PAK atau penyakit umum serta mendapatkan data morbiditas, mortalitas PAK maupun penyakit umum Melakukan survei kondisi kesehatan, sosial ekonomi, dan perilaku pekerja thd kemungkinan PAK
Dilaksanakan oleh petugas kesehatan yang profesional dan independen
Dapat menjamin kerahasiaan data kesehatan pekerja Sesuai dengan kebutuhan, relevan, efektif, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pengamatan surveilans menjadi lemah jika hanya mengamati risiko pada pekerja saja sehingga perlu surveilans pada lingkungan kerja yang menjadi risiko penyakit pada pekerja.
Surveilans Lingkungan kerja
Kegiatan identifikasi dan evaluasi faktor risiko di tempat kerja yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pekerja Faktor risiko di tempat kerja : a. Fisik b. Kimia c. Biologi d. Ergonomi e. Psikososial Kegiatan surveilans Lingkungan kerja pemantauan dan pengukuran faktor risiko di tempat kerja setiap periode waktu tertentu mengadakan upaya perbaikan apabila terdapat faktor risiko melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan memantau dan mengontrol sanitasi lingkungan kerja mengevaluasi cara pekerja bekerja dilihat dari faktor ergonomi Evaluasi penggunaaan APD
Level pencegahan kesehatan lingkungan kerja akan berdampak pada alur
pengumpulan data surveilans. Pada tahapan pengumpulan data di premarket testing, evaluasi paparan penyakit sudah dapat diatasi dengan skrining bahaya paparan yang akan potensial menjadi toksik pada pekerja semakin tinggi tahapan pengumpulan data surveilans lingkungan kerja maka mendukung untuk mencegah terjadinya kerusakan jangka panjang dan kecacatan pada pekerja.