Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Dokter dalam Penerapan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja pada Rumah Sakit


Thaharah Ismi Saputri Jati, Duwi Hikmatullah, Masiva Maulidiyah Firdausi, Rontika Khoir Oktavani,
Hasan Assegaf
Profesi dokter, Fakultas kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang.

ABSTRAK

Di Indonesia angka kejadian kecelakaan kerja sebanyak 29 kasus yang mengakibatkan kematian dalam
100.000 pekerja Indonesia. Peran dokter sebagai salah satu staf dalam pelayanan kesehatan kerja
memiliki peran yang sejajar dengan ahli keselamatan kerja dan petugas kesehatan dan keselamatan
lainnya yang ada ditempat kerja. Manfaat dari kedokteran kerja dan kesehatan kerja melampaui
kinerja pada tempat kerja itu sendiri. Dengan menyalurkan pengetahuan terhadap manajemen
kesehatan pada komunitas kerja. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui peran dokter dalam
keselamatan dan kesehatan kerja. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang memberikan
penjelasan melalui analisis pada referensi- referensi yang digunakan. Kesehatan kerja merupakan
upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja,
promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi rumah sakit beserta
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan
kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit. Upaya-upaya yang dilakukan seperti bekerja
sama dengan tenaga kesehatan lain, Berpartisipasi dalam pemberian pertolongan pertama dalam
keadaan darurat dan analisa kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan mematuhi SOP yang
ditetapkan

Keyword : Kecelakaan Kerja, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja, Rumah sakit, Kedokteran Kerja

LATAR BELAKANG mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan


tingkat kesehatan yang tinggi.1
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
pemikiran pemikiran dan upaya untuk Di Indonesia angka kejadian kecelakaan kerja
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik sebanyak 29 kasus yang mengakibatkan
jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan kematian dalam 100.000 pekerja Indonesia.
dan kesehatan kerja maka para pihak ILO juga mencatat bahwa setiap tahunnya di
diharapkan tenaga kerja dapat melakukan Indonesia terjadi 99.000 kecelakaan dengan
pekerjaan dengan aman dan nyaman serta 70% di antaranya menyebabkan kematian dan
cacat seumur hidup. Kecelakaan kerja

Webinar Nasional bulan K3 dan Call for paper 2021 “Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul
& Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha”
Malang Sabtu, 6 Februari 2021 1
Universitas Muhammadiyah Malang
Indonesia telah membuat Negara Indonesia yang ada ditempat kerja. Pelayanan kesehatan
merugi hingga 280 triliun rupiah. Penelitian dr. kerja di Indonesia sampai saat ini dirasakan
Joseph tahun 2005-2007 mencatat bahwa angka belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) karena banyak tempat kerja yang belum menerapkan
tertusuk jarum suntik mencapai 38-73 % dari pelayanan dengan baik, dan tenaga kesehatan
total petugas kesehatan. 13 yang belum dengan baik dalam menerapkan
pelayanannya.3
Layanan kesehatan kerja (K3), termasuk
promosi kesehatan, perlindungan kesehatan Dokter kerja dapat bekerja sebagai bagian dari
dan evaluasi berkelanjutan atas kebutuhan layanan kesehatan dan keselamatan kerja
perawatan kesehatan penduduk yang bekerja, multidisiplin terpadu, atau mungkin memiliki
dapat membantu memberikan pengetahuan dan akses ke kolega multidisiplin sehingga
bukti yang diperlukan untuk perbaikan memungkinkan pemberian edukasi yang sesuai
berkelanjutan dari manajemen kesehatan di bidang kesehatan dan keselamatan terkait.
tempat kerja. Laporan ini menganalisis Dokter kerja bekerja sama dengan banyak
pendapat pengusaha, karyawan, dan spesialis profesional di dalam dan di luar kedokteran,
kesehatan dan keselamatan yang menggunakan dalam disiplin ilmu kesehatan dan keselamatan
atau mungkin menggunakan layanan dokter yang luas, terutama dengan manajemen senior,
kerja, mengenai kompetensi atau keterampilan legislator dan pemerintah.3
apa yang dibutuhkan oleh dokter tersebut untuk
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan
memaksimalkan efisiensi mereka.1
kesehatan yang kompleks, harus melakukan
Profesi kedokteran sekarang ini harus pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
menghadapi tiga tantangan sekaligus; meningkatkan kesehatan pasien/klien, menjaga
masyarakat yang semakin litigious, mafia kesehatan pengunjung rumah sakit dan juga
hukum yang mengambil kesempatan dalam harusnya menjaga kesehatan petugas/pegawai
kesempitan, serta media masa yang cenderung yang bekerja di rumah sakit agar selalu sehat
berpihak pada pasien. Situasi semacam ini telah dan selamat dalam melakukan pekerjaannya.4
memicu munculnya orientasi baru di kalangan
Kedokteran kerja (okupasional) adalah
tenaga medis, terutama yang bekerja di rumah
spesialistik dalam bidang medis berkaitan
sakit-rumah sakit.2
dengan penilaian terhadap tenaga kesehatan,
Peran dokter sebagai salah satu staf dalam kondisi pekerjaan yang berhubungan dan
pelayanan kesehatan kerja memiliki peran yang prosesnya kepada tenaga kesehatan, membantu
sejajar dengan ahli keselamatan kerja dan memanajemen kesehatan, kemampuan dan
petugas kesehatan dan keselamatan lainnya kapasitas kerja dari keseluruhan populasi dan

Webinar Nasional bulan K3 dan Call for paper 2021 “Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul
& Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha”
Malang Sabtu, 6 Februari 2021 2
Universitas Muhammadiyah Malang
manajemen kasus secara individual dalam kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya
konteks kemampuan bekerja dan produksinya.5 ini meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap
Manfaat dari kedokteran kerja dan kesehatan
petugas kesehatan dan non-kesehatan
kerja melampaui kinerja pada tempat kerja itu
merupakan perpaduan dari tiga komponen K3
sendiri. Dengan menyalurkan pengetahuan
yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan
terhadap manajemen kesehatan pada komunitas
6
lingkungan kerja .
kerja, Faktanya, praktik yang baik dalam
Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan salah
manajemen kesehatan, lingkungan, dan
satu tempat kerja dengan risiko tinggi
keamanan pada suatu rumah sakit adalah
keselamatan dan Kesehatan kerja. Untuk itu
kondisi yang harus dicapai dalam
Fasyankes wajib menerapkan K3. Berdasarkan
mempertahankan perkembangan tersebut.5
PPSDM tahun 2017 jumlah SDM tenaga
TUJUAN kesehatan di Indonesia 1.149.437 orang.

Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui peran Dengan penerapan K3 di fasyankes diharapkan

dokter dalam keselamatan dan kesehatan kerja. dapat meningkatkan status kesehatan yang
bermutu. Penerapan K3 di RS dan Puskesmas
METODE
telah masuk dalam penilaian akreditasi RS dan
Metode yang digunakan adalah metode Puskesmas, sehingga diharapkan fasilitas
kualitatif yang memberikan penjelasan melalui pelayanan Kesehatan yang telah terakreditasi
analisis pada refrensi- refrensi yang digunakan. sudah melaksanakan program K3. 11
K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PEMBAHASAN
Rumah Sakit) adalah segala kegiatan untuk
Kesehatan kerja menurut WHO merupakan
menjamin dan melindungi keselamatan dan
upaya untuk memberikan jaminan keselamatan
kesehatan bagi sumber daya manusia rumah
dan meningkatkan derajat kesehatan para
sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
pekerja/buruh dengan cara pencegahan
maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pencegahan kecelakan kerja dan penyakit
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
akibat kerja di rumah sakit. Pengertian tersebut
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
merupakan pengertian yang ada pada
Kesehatan kerja mempunyai tujuan untuk
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66
meningkatkan dan memelihara derajat
Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
kesehatan fisik, mental dan sosial yang
Kesehatan Kerja Rumah Sakit.10
setinggi-setingginya bagi pekerja di semua
Bahaya potensial yang ada di RS dan dapat
jenis pekerjaan. Upaya K3 di Rumah Sakit
mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat
meliputi tenaga kerja, cara/ metode kerja, alat
kerja biasanya disebabkan oleh faktor biologi
Webinar Nasional bulan K3 dan Call for paper 2021 “Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul
& Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha”
Malang Sabtu, 6 Februari 2021 3
Universitas Muhammadiyah Malang
seperti virus, bakteri, dan jamur, kemudian kesehatan pekerja dan kapasitas kerjanya serta
faktor kimia, faktor ergonomic, faktor fisika, pencegahan terjadinya gangguan kesehatan
faktor psikososial. Bahaya yang mungkin pada pekerja dilakukan dengan 1) melakukan
terjadi ketika kerja di RS diantaranya bahaya penempatan pekerja dalam suatu sistem kerja
mikrobiologis, fisik, kebakaran, mekanik, yang disesuaikan dengan kapasitas fisiologi
kimia/gas/karsinogen, radiasi dan resiko dan psikologinya; 2) memperbaiki perilaku
6
hukum/keamanan . hidup dan perilaku kerjanya; 3) memperbaiki
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor kondisi lingkungan kerja dan ergonomi
PER.05/MEN/1996 tentang sistem manajemen pekerjaan yang kondusif bagi kesehatan dan
keselamatan dan kesehatan kerja telah diatur keselamatan pekerja; 4) mengembangkan
khusus pelaksanaan K3 dalam suatu sistem pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja
yang disebut sistem manajemen keselamatan ke arah yang mendukung kesehatan pekerja 7.
dan kesehatan kerja (SMK3). SMK3 di RS Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan
sangatlah penting diantaranya yaitu : 1. Sebagai K3 RS, perlu disusun strategi antara lain,
upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi advokasi sosialisasi program K3 RS,
dan bila memungkinkan meniadakan potensi menetapkan tujuan yang jelas, organisasi dan
bahaya di Lingkungan RS karena pekerja, penugasan yang jelas, meningkatkan SDM
pengunjung, pasien dan masyarakat sekitar RS professional di bidang K3RS pada setiap unit
berharap mendapatkan perlindungan dari kerja di lingkungan RS, sumberdaya yang harus
gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik didukung oleh manajemen puncak, kajian
dari dampak proses kegiatan pemberi resiko secara kualitatif dan kuantitatif,
pelayanan maupun karena kondisi sarana dan membuat program kerja K3RS yang
prasarana yang ada di rumah sakit yang tidak mengutamakan upaya peningkatan dan
memenuhi standar. 2. Sebagai upaya untuk pencegahan, lalu monitoring dan evaluasi
selalu meningkatkan mutu pelayanan rumah secara internal dan eksternal berkala 6.
sakit sehingga masyarakat bisa mendapatkan Tim K3RS harus membuat perencanaan yang
pelayanan kesehatan yang terbaik. 3. Sebagai efektif agar tercapai keberhasilan penerapan
upaya meningkatkan citra & kelangsungan system manajemen K3 dengan sasaran yang
hidup RS.12 jelas dan dapat diukur. Seorang dokter juga
Pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan harus mengetahui bahaya potensial yang dapat
secara paripurna, terdiri dari pelayanan beresiko mengenainya berdasarkan lokasi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kerjanya. Seperti pada kamar operasi memiliki
yang dilaksanakan di tempat kerja dalam suatu bahaya terkena bahan kimia ethylene oxide atau
sistem Kesehatan yang terpadu. Upaya gas-gas anestesi. Risiko penularan AIDS,
pemeliharaan dan peningkatan derajat hepatitis B, cytomegalovirus, rubella juga harus
Webinar Nasional bulan K3 dan Call for paper 2021 “Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul
& Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha”
Malang Sabtu, 6 Februari 2021 4
Universitas Muhammadiyah Malang
diperhatikan disetiap tempat di RS ketika Selain peran dokter secara umum, peranan
berhadapan dengan pasien. Selain itu, postur dokter dalam pelaksanaan K3 dirumah sakit
yang salah ketika melakukan pekerjaan juga adalah sebagai berikut :
dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja.
1. Membangun dan memelihara
Resiko-resiko ini harus dinilai untuk menilai
pekerjaan yang sehat dan aman,
bahaya potensial yang dapat menimbulkan
mempertahankan tenaga kerja yang
resiko kesehatan dan keselamatan. Selain itu
berkinerja baik dan termotivasi;
setiap dokter yang bekerja di RS harus
pencegahan penyakit dan kecelakaan
melaksanakan standar operasional prosedur
yang berhubungan dengan pekerjaan.9
(SOP) sesuai dengan peraturan, perundangan
2. Membantu dalam menyusun rencana
dan ketentuan mengenai K3 yang berlaku 6.
kerja untuk peningkatan kesehatan dan
Menurut WHO peran dokter terangkai menjadi
keselamatan kerja9
“Five star doctor”. Pertama, seorang dokter
3. Memeriksa alat alat sebelum
harus siap memerankan peran sebagai penyedia
digunakan dan memastikan aman
layanan kesehatan (care provider). Dokter
untuk pasien, diri sendiri dan
harus siap memberikan pelayanan kuratif
lingkungan.9
(curative), preventif (preventive), dan
4. Kolaborasi dalam memberikan
rehabilitatif (rehabilitative). Kedua, seorang
penyuluhan atau edukasi tentang
dokter juga dituntut siap menjadi pengambil
kesehatan dan keselamatan kerja di
keputusan (decision-maker). Seorang dokter
rumah sakit (manajemen risiko,
harus dapat mengambil keputusan yang
pengendalian infeksi, radiologi dll). 9
didukung oleh justifikasi yang memadai.
5. Berpartisipasi dalam pemberian
Ketiga, seorang dokter harus dapat memainkan
pertolongan pertama dalam keadaan
peran sebagai komunikator (communicator).
darurat dan analisa kecelakaan kerja
Kemampuan persuasi kepada individu,
dan penyakit akibat kerja.9
keluarga, dan komunitas yang menjadi
6. Mengingatkan sejawat atau rekan kerja
tanggung jawabnya harus diperlukan. Keempat,
dalam penerapan K3 sesuai protokol
seorang dokter juga dituntut menjadi pemimpin
keamanan.
komunitas (community leader). Dokter perlu
7. Melaporkan kejadian terkait
melihat masalah kesehatan pasien individu
lingkungan kerja (kasus penyakit
dalam perspektif yang lebih luas. Kelima,
akibat kerja atau kecelakan akibat
seorang dokter juga harus siap menjadi manajer
kerja).
(manager). Keputusan harus diambil dengan
tim lintas disiplin yang mengharuskan kerja
sama yang harmonis.8

Webinar Nasional bulan K3 dan Call for paper 2021 “Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul
& Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha”
Malang Sabtu, 6 Februari 2021 5
Universitas Muhammadiyah Malang
Jika Upaya K3 dilaksanakan dengan baik maka perlindungan dari gangguan kesehatan dan
angka kesakitan, absensi, dan kecacatan kerja kecelakaan kerja, baik dari dampak proses
11
dapat diminimalkan. kegiatan pemberi pelayanan maupun karena
kondisi sarana dan prasarana yang ada di rumah
KESIMPULAN
sakit yang tidak memenuhi standar. (2) Sebagai
Kesehatan kerja menurut WHO merupakan upaya untuk selalu meningkatkan mutu
upaya untuk memberikan jaminan keselamatan pelayanan rumah sakit sehingga masyarakat
dan meningkatkan derajat kesehatan para bisa mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.
pekerja/buruh dengan cara pencegahan (3) Sebagai upaya meningkatkan citra dan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, kelangsungan hidup RS. Seorang dokter
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi memiliki peran penting dalam mengupayakan
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Sistem keselamatan kerja. Upaya-upaya yang
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilakukan seperti bekerja sama dengan tenaga
merupakan faktor yang memegang peranan kesehatan lain, Berpartisipasi dalam pemberian
penting dalam pelayanan rumah sakit pertolongan pertama dalam keadaan darurat
diantaranya: (1) Sebagai upaya mengendalikan, dan analisa kecelakaan kerja dan penyakit
meminimalisasi dan bila memungkinkan akibat kerja dan mematuhi SOP yang
meniadakan potensi bahaya di Lingkungan RS ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk
karena pekerja, pengunjung, pasien dan menghindari risiko terjadinya kecelakaan
masyarakat sekitar RS berharap mendapatkan akibat kerja.

DAFTAR PUSTAKA Terima Pasien Berbasis Komunikasi


Efektif: SBAR. Medan: USUpress.
1. Sucipto, Cecep Dani. 2014.
5. Anies. 2014. Kedokteran Okupasi:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berbagai Penyakit Akibat Kerja dan
Yogyakarta: Penerbitan Gosyen.
Upaya Penanggulangan dari Aspek
2. Susila, M Endriyo. 2017. Dari Patient
Kedokteran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
safety menuju doctor safety: upaya
Media.
perlindungan tenaga medis dari resiko
6. KMK RI. 2007. Pedoman Manajemen
gugatan/tuntutan hokum. Surakarta:
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
UNIBA.
(K3) di Rumah Sakit. Jakarta:
3. Kemenkes RI. 2017. Permenkes RI No.
Kemenkes RI.
11. Tentang Keselamatan Pasien.
7. Kurniawidjaja, et.al. 2014. Peran IDKI
4. Simamora, R. H. 2018. Buku Ajar
Membina Dokter Pelayanan Primer
Keselamatan Pasien Melalui Timbang

Webinar Nasional bulan K3 dan Call for paper 2021 “Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul
& Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha”
Malang Sabtu, 6 Februari 2021 6
Universitas Muhammadiyah Malang
dan Program Kembali Kerja. Jakarta:
IDKI.
8. Werdhani, R. A. 2017. Leadership in
doctor-patient relationship:
Implementation on patient’s case
management in primary care. M edical
Journal of Indonesia, 26(2), 158.
9. Kim, Y., Park, J., & Park, M. 2016.
Creating a Culture of Prevention in
Occupational Safety and Health
Practice. Safety and Health at Work,
7(2), 89–96.
10. Permenkes nomor 66 tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit,.
11. Infodatin. 2019. Infodatin (Pusat data
dan informasi kementerian Kesehatan
RI) K3 (Keselamatan Dan Kesehatan
kerja). Kemenkes RI.
12. Pahlevi, Wildan. 2017. Peran Sistem
Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) di Rumah
Sakit. Semarang: INFOKES Ed 37.
13. Dian, Purnama. 2018. Analisis
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Di RSUD Solok Tahun 2017.
Padang. Universitas Andalas

Webinar Nasional bulan K3 dan Call for paper 2021 “Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul
& Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha”
Malang Sabtu, 6 Februari 2021 7
Universitas Muhammadiyah Malang

Anda mungkin juga menyukai