Anda di halaman 1dari 6

RESUME

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri


Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan
Dosen Pengampu Ns.Dewi Setyawati, MNS

Oleh :
Nur Fattah Fardila
G2A220006

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2020
RESUME
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN

A. Pengertian
Kesehatan Kerja Menurut WHO/ILO (1995)
Kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat
kesehatan fisik,mental, dan social yang setinggi-tingginya bagi pekerja di
semua jenis pekerjaan,pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerjaan
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam
pekerjaanya dari resiko akibat factor yang merugikan kesehatan dan
penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologinya (Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 432/MENKES/IV/2007).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan,pengobatan dan rehabilitasi (Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 432/MENKES/IV/2007).
B. Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan
untuk membudayakan K3 di RS (Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
432/MENKES/IV/2007).
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal
23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus
diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang
mempunyai risiko bahaya kesehatan (tika harnita).
K3 rumah sakit (K3RS) diatur oleh KEPMENKES RI Nomor 1087/
MENKES/ SK/ VIII/ 2010.

1
C. Tujuan dan Manfaat dalam Keperawatan
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain:
1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan
3. Mencegah atau mengurangi kematian akibat kerja
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap
5. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktivitasnya
6. Menjamin tempat kerja yang sehat,bersih, nyaman dan aman sehingga
dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja (Irzal, 2016)

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja


Upaya K3 di Rumah Sakit menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja,
alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi
peningkatan,pencegahan,pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas
kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga komponene K3
yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja.
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik
maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaanya.
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi
factor fisik,kimia,biologi,ergonomic, dan psikososial yang mempengaruhi
pekerja dalam melaksanakan pekerjaanya (Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 432/MENKES/IV/2007).

E. Peran Perawat dalam meningkatkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan


Kerja)
Perawat adalah tenaga kerja yang termasuk tenaga kesehatan yang
merawat pasien dalam 24 jam. Perawat memiliki pengetahuan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) yang baik akan dapat menurunkan angka kecelakaan
kerja hingga tercapainya zero accident

2
Menurut American Association of Occupational Health Nurses, ruang
lingkup pekerjaan perawat hiperkes adalah :
1. Health promotion / Protection
Meningkatkan derajat kesehatan, kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja
akan paparan zat toksik di lingkungan kerja. Merubah faktor life style dan
perilaku yang berhubungan dengan resiko bahaya kesehatan.
2. Worker Health / Hazard Assessment and Surveillance
Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis
pekerjaannya .
3. Workplace Surveillance and Hazard Detection
Mengidentifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja. Bekerjasama dengan tenaga profesional lain
dalam penilaian dan pengawasan terhadap bahaya.
4. Primary Care
Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan kecelakaan
pada tenaga kerja, termasuk diagnosis keperawatan, pengobatan, rujukan
dan perawatan emergensi.
5. Counseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya dan
membantu untuk mengatasi dan keluar dari situasi krisis
6. Management and Administration
Acap kali sebagai manejer pelayanan kesehatan dengan tanggung-jawab
pada progran perencanaan dan pengembangan, program pembiayaan dan
manajemen
7. Research
Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah kesehatan,
mengenali faktor – faktor yang berperanan untuk mengadakan perbaikan.
8. Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang lingkup pelayanan
kesehatan pada tenaga kerja sesuai perundang-undangan, mampu menjaga
kerahasiaan dokumen kesehatan tenaga kerja.

3
9. Community Organization
Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan kepada tenaga
kerja (Santoso,2018).

4
DAFTAR PUSTAKA

Irzal.2016. Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Kencana

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang


Pedoman Manajemen Kesehatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Rumah
Sakit, Tanggal 10 April 2007

Santoso, Susanti.2018. Makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


https://docplayer.info/73037754-Makalah-kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-k3-fungsi-dan-tugas-perawat-dalam-k3.html (diakses tanggal 24
September 2020)

Anda mungkin juga menyukai