- R. menstruasi: menarche
usia 13 tahun, lama haid 5
– 7 hari, siklus haid 28-30
hari, nyeri saat haid –
- R. obstetric: Hamil ini
- R. kontrasepsi: -
- Hpht: 16-11-2020
- Hpl : 23 – 8 - 2021
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: cukup.
GCS: 456
Vital sign:
Tekanan Darah : 112/78
mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,6 °C
SpO2: 97%
Status obstetric:
- Inspeksi:
Abdomen: gravid+, bekas
operasi -, tanda – tanda
peradangan -.
Vulva-vagina: secret -,
darah -, lendir –
L1: teraba bundar lunak
(kesan bokong), TFU 32
cm
L2: puki, djj 140x/menit
L3: teraba bulat keras
(kesan kepala),
L4: belum masuk PAP, 5/5
- VT: belum ada
pembukaan
Pemeriksaan Penunjang:
- USG: oligohidramnion
- DL :
Hb : 13,3 g/dl
WBC : 12.450 /uL
PLT : 284.000 /uL
- UL: dbN
- GDA : 88,5
- SGOT : 16,1 U/l
- SGPT : 5,7 U/l
- Albumin : 3,48 mg/dl
- Ureum : 11,1 mg/dl
- Creatinin : 0,72 mg/dl
- Rapid Antigen : non
reaktif
LANDASAN TEORI
I. Cairan Amnion
Cairan ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang memenuhi rahim. Cairan ini
ditampung di dalam kantung amnion yang disebut kantung ketuban atau kantung janin. Cairan
ketuban diproduksi oleh buah kehamilan, yaitu sel-sel trofoblas, kemudian akan bertambah
dengan produksi cairan janin, yaitu air seni janin. Sejak usia kehamilan 12 minggu, janin
mulai minum air ketuban dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk air seni. Jadi ada pola
Cairan amnion pada keadaan normal berwarna putih agak keruh karena adanya
campuran partikel solid yang terkandung di dalamnya yang berasal dari lanugo, sel epitel, dan
material sebasea. Volume cairan amnion pada keadaan aterm adalah sekitar 800 ml, atau
antara 400 ml -1500 ml dalam keadaan normal. Pada kehamilan 10 minggu rata-rata volume
adalah 30 ml, dan kehamilan 20 minggu 300 ml, 30 minggu 600 ml. Pada kehamilan 30
Cairan amnion diproduksi oleh janin maupun ibu, dan keduanya memiliki peran
tersendiri pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan awal, cairan amnion sebagian besar
diproduksi oleh sekresi epitel selaput amnion. Dengan bertambahnya usia kehamilan,
produksi cairan amnion didominasi oleh kulit janin dengan cara difusi membran. Pada
kehamilan 20 minggu, saat kulit janin mulai kehilangan permeabilitas, ginjal janin mengambil
Cairan amnion memiliki fungsi yang penting dalam kehamilan, antara lain :
gastrointestinalis.2
Pada permulaan kehamilan, cairan amnion di ultrafisasi oleh plasma ibu. Pada
permulaan trimester kedua, cairan amnion sebagian besar terdiri dari cairan ekstra seluler
yang berdifusi melalui kulit janin yang kemudian mencerminkan komposisi plasma janin.
Setelah minggu ke-20 kornifikasi dari kulit janin tetap mempertahankan difusi ini dan pada
saat ini komposisi terbesar pada cairan amnion adalah urine janin. Ginjal janin mulai
memproduksi urine pada minggu ke-12 usia kehamilan dan setelah minggu ke-18
memproduksi 7-14 ml per hari. Urin janin lebih banyak terdiri dari urea, kreatinin dan asam
urat dibandingkan plasma. Cairan amnion juga mengandung zat – zat lain seperti prolaktin,
II. Definisi
Oligohidramnion adalah jumlah cairan amnion yang berkurang secara tidak normal.
air ketuban kurang dari 500 cc. Oligohidramnion kurang baik untuk pertumbuhan janin karena
pertumbuhan dapat terganggu oleh perlekatan antara janin dan amnion atau karena janin
oligohidramnion biasanya didasarkan pada AFI kurang dari 5 cm atau satu kantong cairan
III. Etiologi
traktus urinarius janin atau renal agenesis. Oligohidramnion harus dicurigai jika tinggi fundus
uteri lebih rendah secara bermakna dibandingan yang diharapkan pada usia gestasi tersebut.
Penyebab oligohidramnion adalah absorpsi atau kehilangan cairan yang meningkat, ketuban
yakni kelainan ginjal kongenital akan menurunkan keluaran ginjal janin obstruksi pintu keluar
kandung kemih atau uretra akan menurunkan keluaran urin dengan cara sama. Sebab
oligohidramnion secara primer karena pertumbuhan amnion yang kurang baik, sedangkan
IV. Patofisiologi
tidak adanya produksi urine janin atau penyumbatan pada saluran kemih janin dapat juga
menyebabkan oligohidramnion. Janin yang menelan cairan amnion, yang terjadi secara
kongenital yang paling sering menimbulkan oligohidramnion adalah kelainan sistem saluran
Pada insufisiensi plasenta oleh sebab apapun akan menyebabkan hipoksia janin.
Hipoksia janin yang berlangsung kronik akan memicu mekanisme redistribusi darah. Salah
satu dampaknya adalah terjadi penurunan aliran darah ke ginjal, produksi urin berkurang dan
terjadi oligohidramnion.3
V. Manifestasi Klinis
a. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.
d. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas.
e. Persalinan lebih lama dari biasanya.
g. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.5
VI. Diagnosis
Pengukuran volume cairan amnion dengan ultrasonografi (USG) telah menjadi suatu
komponen integral dari pemeriksaan kehamilan untuk melihat adanya resiko kematian janin.
emeriksaan cairan amnion dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: pemeriksaan secara
subjektif, pemeriksaan dengan vertical deep single pocket, dan dengan metode AFI (Amniotic
a. Secara Subjektif
2) Secara subjektif dikatakan normal bila: tampak sebagian tubuh janin melekat pada
dinding uterus, dan sebagian lagi tidak menempel ,diantara tubuh janin dan
b. Single Pocket
2) Diambil kantong terbesar yang terletak antara dinding uterus dan tubuh janin.
3) Tidak boleh ada bagian janin yang terletak di dalam area pengukuran tersebut.
Gambar 1. Contoh pengukuran secara single pocket, dimana yang diukur adalah jarak
vertikal terjauh antara bagian janin dan dinding uterus, dan tidak ada bagian janin
3) Pengukuran harus tegak lurus dengan bidang horizontal dan tidak boleh ada
Indeks cairan ketuban diukur dengan membagi rahim menjadi empat kuadran
imajiner. Linea nigra digunakan untuk membagi rahim menjadi bagian kanan dan kiri.
Umbilikus berfungsi sebagai titik pemisah untuk bagian atas dan bawah.6
Transduser dijaga sejajar dengan sumbu longitudinal pasien dan tegak lurus dengan
lantai. Kantong cairan vertikal terdalam, tidak terhalang, diukur di setiap kuadran
dalam sentimeter (Gambar 3). Empat pengukuran saku kemudian ditambahkan untuk
menghitung AFI. Nilai AFI normal berkisar dari 5 hingga 25 cm [1, 4]. Berdasarkan
data yang tersedia dari uji coba kontrol acak (RCT), American College of
VII. Tatalaksana
fasilitas kesehatan yang lebih lengkap mengingat prognosis janin yang tidak baik. Kompresi
tali pusat selama proses persalinan biasa terjadi pada oligohidramnion, oleh karena itu
persalinan dengan sectio caesarea merupakan pilihan terbaik pada kasus oligohidramnion.
1) Tirah baring
3) Perbaikan nutrisi
4) Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin)
a. Pengobatan dari variabel atau deselarasi denyut jantung janin yang memanjang.
ketuban lama.
c. Untuk mendilusi atau membersihkan mekonium yang tebal. Cara ini dilakukan
dengan memberikan 500 sampai dengan 800 ml bolus cairan normal salin yang
hangat diikuti dengan pemberian infus secara kontinu sebanyak 3 ml per jam.
VIII. Prognosis
Prognosis oligohidramnion tidak baik terutama untuk janin. Bila terjadi kehamilan
muda akan mengakibatkan gangguan bagi pertumbuhan janin, bahkan bisa terjadi foetus
papyreceous, yaitu picak seperti kertas karena tekanan-tekanan. Bila terjadi pada kehamilan
lanjut akan terjadi cacat bawaan, cacat karena tekanan atau kulit menjadi tebal dan kering.
Oligohidramnion yang berkaitan dengan PPROM pada janin kurang dari 24 minggu
dapat mengakibatkan terjadinya hypoplasia paru-paru. Ada tiga kemungkinan yang akan
terjadi, yaitu:
3) Terganggunya produksi serta aliran cairan paru-paru berakibat pada pertumbuhan dan
perkembangan paru-paru.5
DAFTAR PUSTAKA
1. Williams JW, Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS. Williams
https://accessmedicine.mhmedical.com/book.aspx?bookid=1918
fluid volume: an adjunct to antepartum fetal heart rate testing. In: Obstet Gynecol.
1987. p. 353–6.