Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 2722-98311 (Online)1

ISSN: 2715-98171 (Printed)1

PENERAPAN ERGONOMI PADA RUANG FILLING REKAM


MEDIS DI KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
Ali Hanafiah1 , Nursela Maharani2, Adi Santosa3
1,2,3 Perekam Medis & Informasi Kesehatan
1,2,3 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang
E-mail : alihanafiah218@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Ergonomi adalah ilmu dan teknologi yang bertujuan untuk menyesuaikan metode,
alat, dan lingkungan kerja dengan kemampuan manusia, serta menyelaraskan semua peralatan yang
digunakan selama aktivitas dan istirahat dengan kemampuan manusia1 sehingga manusia1 dapat
bekerja secara optimal tanpa berdampak negatif terhadap pekerjaannya. Untuk meningkatkan mental
dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan, Anda harus terus-menerus menyeimbangkan
persyaratan tugas, kapasitas kerja, dan ergonomi untuk mencapai kinerja kerja yang tinggi.
Tujuan: Penelitiani ini dilakukan di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Tujuan dari Penelitiani ini
adalah1 untuk mengetahui penerapan ergonomi pada ruang filling rekam medis mengetahui faktor
pendukung dan penghambat penerapan ergonomi pada ruang filling. Berdasarkan ergonomi yang
ada RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Metode: Jenis Penelitiani ini merupakan Penelitiani dektriptif. Objek penelitian ini adalah benda yang
ada di tempat penyimpanan rekam medis seperti, pencahayaan, kelengkapan peralatan kerja, suhu
ruangan. Teknik pengumpulan data yang adalah dengan dokumentasi, pengukuran observasi
langsung,. Analis data yang digunakan adalah analisis data dekstriptif.
Hasil: Hasil penelitian ini adalah belum dilakukan penerapan ergonomi pada ruang filling faktor
pendukung dan penghambat juga dapat mempengaruhi penerapan ergonomi jika tidak segera di
atasi.
Kesimpulan: Hal ini sangat mempengaruhi kinerja kerja petugas dan kenyamanan yang ada ditempat
penyimpanan.
Kata kunci: Ergonomi, Ruang Filling, Rekam Medis, Rumah Sakit

Abstract
Background: Ergonomics is a science and technology, which1 seeks to harmonize1 methods, tools and the work
environment to human abilities, so that1 humans can work optimally without the bad influence of their work in
balancing all facilities1 used both in activities and rest with human abilities both physically. as well as mentally
so as to make the overall quality of life better, from the demands of the task, work capacity from an ergonomic
angle must always be in balance to achieve high work performance.
Objective : This research was conducted at Kanjuruhan Hospital, Malang1 Regency. The purpose of this study
was to determine the application of ergonomics in the medical record filling room, to determine the supporting
and inhibiting factors for the application of ergonomics to the filling room. Based on the existing ergonomics
Kanjuruhan Hospital, Malang Regency. This type of research is descriptive research.
Methods : The object of this research is objects that are in the medical record storage area such as lighting,
completeness of work equipment, room temperature. Data collection techniques are documentation, direct
observation, measurement. The data analysis used is descriptive data analysis.
Results : The result of this study is that the application of ergonomics in the filling room has not been carried
out, the supporting and inhibiting factors can also affect the application of ergonomics if not addressed
immediately.
Conclusion : This greatly affects the work performance of officers and the comfort in the storage area.

Keywords : Ergonomic, Filling Room, Medical Records, Hospital

1|JRMIK S T I A M A L A N G
P R O G R A M S T U D I R M I K 2 0 2 3
ISSN: 2722-98311 (Online)1
ISSN: 2715-98171 (Printed)1

kesehatan adalah semua undang-undang


PENDAHULUAN yang berhubungan langsung dengan
Sehat adalah dimana keadaan tubuh, jiwa dan pelayanan kesehatan. Dalam hal kode
sosial yang memungkinkan seseorang dapat kesehatan, itu adalah peraturan tertulis
beraktivitas dengan sangat baik. Sehat adalah yang memengaruhi penyedia layanan
nikmat Allah SWT yang diberi dalam segala kesehatan dan komunitas. Undang-
nikmat dan kemampuan. Nikmatnya tidur, Undang Kesehatan sendiri mengatur
minum, makan, serta kemampuan bergerak tentang hak dan tanggung jawab semua
akan berkurang bahkan hilang jika kesehatan penerima pelayanan masyarakat, baik
kita terganggu. manusia yang sakit adalah sebagai individu (pasien) maupun
manusia yang membutuhkan bantuan sebagai kelompok masyarakat
pengobatan baik secara fisik dan mental. (Vidhisvara et al., 2021).
Menurut WHO sehat adalah manusia dalam
keadaan sehat sempurna, baik mental, sosial Rekam1 medis adalah berkas yang berisi
maupun fisik, dan bebas dari penyakit dan catatan dan dokumen yang meliputi
kecacatan (NURFIDAH, 2021). identitas pasien, pengobatan yang
diterima, diagnosis, hasil pemeriksaan,
Sakit merupakan suatu keadaan tidak serta tindakan1 dan pelayanan lain3 yang
menyenangkan yang dirasakan seseorang dilakukan terhadap pasien. Dokumen
yang sangat mengganggu aktifitas, secara fisik yang disebutkan dalam laporan medis
dan mental sehingga seseorang tersebut tidak adalah catatan1 dari dokter, dokter gigi
bisa menjalankan aktifitasnya secara normal atau tenaga medis lainnya, laporan
dalam masyarakat. Menurut (Sutarto, 2021) laboratorium, catatan observasi3 dan
Sakit1 adalah suatu keadaan manusia yang1 asupan obat harian, dan semua catatan
tidak seimbang dari aspek medis, fisik, mental, termasuk2 rontgen, temuan dan
sosial, psikologis1 dan bukan hanya kesakitan pemeriksaan (Divisekera et al., 2021);
tetapi juga1 kecacatan. Pelayanan Kesehatan (Ufa, 2021). Rekam medis pasien meliputi
yang berkembang di Indonesia ada beragam, identitas2 pasien, tanggal dan waktu
diantaranya yaitu puskesmas dan rumah sakit tindakan, keluhan pasien, anamnografi
(Togatorop et al., 2021). Rumah sakit1 adalah pasien, hasil anamnesis, hasil
suatu tempat pelayanan kesehatan yang pemeriksaan medis dan bantuan medis,
melayani secara perorangan dan kelompok diagnosis, rencana perawatan, dll.
yang menyediakan1 pelayanan1 rawat jalan, Perlakuan. atau perilaku; layanan lain
gawat darurat dan rawat inap. Rumah sakit1 untuk pasien; serta dokumen lainnya
adalah tempat di mana orang sakit menerima (Wakhyuni et al., 2021).
pelayanan kesehatan dan di mana mahasiswa
kedokteran, perawat dan profesional medis
METODE
lainnya dilatih (Wahyuni, 2021).
Jenis1 penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif,
Dalam sebuah organisasi rumah sakit, upaya
yaitu penelitian1 yang mendeskripsikan
membangun citra rumah sakit yang baik
atau mendeskripsikan1 alat dan
(bermutu tinggi) di mata pasien sangat
penerangan1 pada rekam medis (Triyani
ditentukan oleh standar kualitas sumber daya
& Herfiyanti, 2021). Untuk penelitian ini,
manusia (SDM) yang dimilikinya. Personil
peneliti menggunakan metode deskriptif
yang terstandar adalah personel yang dimiliki
kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah
oleh suatu organisasi yang keterampilan dan
gambaran berbagai keadaan, rangkuman
pengetahuannya sesuai dengan bidang
dan analisis situasi dengan
pekerjaan yang dilakukan, baik dari segi
menggunakan berbagai informasi yang
tingkat pendidikan maupun pengalaman
dikumpulkan dalam bentuk observasi
personel (Sitepu dan Agsmy, 2021). Staf rumah
atau wawancara tentang masalah-
sakit umumnya meliputi: perawat, bidan,
masalah jurusan yang dipelajari. Jenis
dokter, spesialis dan apoteker, rekam medis,
penelitian deskriptif kualitatif ini
ahli gizi dan lain-lain (Maharani & Santoso,
merupakan perpaduan antara penelitian
2021).
kualitatif dan deskriptif.Jenis penelitian
deskriptif kualitatif ini menunjukkan
WHO mendefinisikan kesehatan sebagai
hasil materi apa adanya, tanpa
keadaan kesehatan mental, sosial dan fisik,
manipulasi atau pengolahan lainnya.
bukan hanya penyakit atau kecacatan.
Kesehatan juga hukum. Undang-undang
Tujuan deskripsi kualitatif adalah untuk

2|JRMIK S T I A M A L A N G
P R O G R A M S T U D I R M I K 2 0 2 3
ISSN: 2722-98311 (Online)1
ISSN: 2715-98171 (Printed)1

memberikan gambaran lengkap tentang


lingkungan sosial, atau untuk menjelaskan dan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkaji suatu realitas atau fenomena sosial. mengamati penggunaan ergonomi di
ruang riwayat pasien RSUD Kanjuruhan
Teknik pengolahan data yang dilakukan yaitu Kabupaten Malang untuk mengamati alat
(Valentina & Sinaga, 2021): kerja dan meningkatkan kesejahteraan
A. Wawancara. Kegiatan tanya jawab yang fisik dan mental dengan mencoba
dilakukan untuk mengumpulkan data. mencegah cedera dan penyakit akibat
B. Penyajian Data. Metode pengolahan data kerja yang tidak ditemukan. terjadi dalam
dengan cara menyajikan hasil pengumpulan praktek tidak sesuai dengan standar.
data berupa wawancara, observasi dan
observasi. Data hasil penelitian ini dianalisis Ergonomi mempermudah pekerjaan
secara deskriptif untuk menyajikan hasil dengan cepat, mengurangi resiko
penelitian secara verbatim dan kecelakaan, mengurangi resiko penyakit
membandingkannya dengan teori untuk akibat kerja, mengurangi waktu efektif,
menarik kesimpulan. Dalam Penelitiani ini, mengurangi kebosanan, mengurangi rasa
kami menganalisis metode pengolahan data sakit atau kaku, dll. Berdasarkan hasil
berdasarkan proses dan alur penelitian ini. penelitian ruang lingkup Ergonomi
Metode penyajian data dalam penelitian ini ruang rekam medis RSUD Kanjuruha
adalah penyajian dalam bentuk tekstual hasil Kabupaten Malang adalah aspek
observasi, observasi, dan wawancara. ergonomis belum terlaksana seperti
Lokasi penelitian ini di lakukan di RSUD belum adanya tempat penyimpanan
Kanjuruhan Kabupaten Malang. dokumen medis yang artinya masih
banyak dokumen yang tidak tertata
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan baik., dan juga kurangnya
Dari hasil penelitian yang di lakukan di RSUD pencahayaan mencegah prosedur
Kanjuruhan Kabupaten Malang, awal mula perawatan. Saat mencari rekam medis
berdirinya dimulai dari masih menjadi balai pasien, pendingin/AC tidak menyala
Kesehatan lalu menjadi Puskesmas dan pada dan kipas angin kecil diganti sehingga
tahun 1984 mulai menjadi Rumah Sakit yang menyebabkan suhu ruangan menjadi
masih tipe c pada tahun 2001 sudah mulai panas dan pengap. Minimnya
menjadi RSUD Kanjuruhan Kabupaten pencahayaan juga menyulitkan pekerjaan
Malang. Tugas dan fungsi rumah sakit adalah petugas mencari dokumen karena kurang
sebagai tempat pelayanan Kesehatan untuk terang (Hardi, 2021).
melakukan upaya penyembuhan bagi pasien.
Ada banyak instalasi yang ada di RSUD Peralatan kerja seperti meja, kursi yang
Kanjuruhan Kabupaten Malang. Rekam medis kurang nyaman bagi pegawai diruang
memiliki standard fasilitas yaitu : standard rekam medis mengakibatkan ketidak
fasilitas ruang kerja Rekam Medis, standard nyamanan pegawai dalam melakukan
fasilitas isi formular Rekam Medis, standard pekerjaanya, dan tidak ada tangga untuk
fasilitas fisik ruang penyimpanan (Putra et al., mengambil dokumen rekam medis yang
2021). berada di atas hanya menggunakan kursi
dari plastik yang kemungkinan bisa
Dari judul yang di ambil yaitu “Penerapan membahayakan pegawai saat mengambil
Ergonomi Pada Ruang Filing di RSUD dokumen rekam medis yang ada di atas.
Kanjuruhan Kabupaten Malang” dalam
melakukan Penelitiani di ruang filing ada Berdasarkan temuan fasilitas filing rekam
beberapa system yang dilakukan diruang filing medis Bagian Rekam Medis RSUD
contohnya sistem penomoran, RSUD Kanjurhan Provinsi Malang diperoleh
Kanjuruhan Kabupaten Malang menggunakan informasi bahwa ruang filling berikut
sistem yaitu “unit numbering system” yaitu belum lengkap: Penyedot debu, waslap,
setiap orang mempunyai nomor Rekam Medis pembersih tangan, masker, alat bantu
sendiri atau nomor Rekam Medis Perorangan. tangga. Perlengkapan fisik di ruang
Dibagian pendaftaran juga disediakan KIUP pembotolan adalah sebagai berikut
(kartu indeks utama pasien) kegunaanya untuk (Sartika dan Gunawan, 2021):
menemukan berkas Rekam Medis pasien. a) Roll O’pack, jarak1 ideal untuk akses
Sistem penyimpanan di RSUD Kanjuruhan jalan petugas antara1 lemari di
Kabupaten Malang menggunakan anjurkan panjang rak 1m, lebar
Desentralisasi (Purwowiyoto & Surya, 2021). 4,6m, tinggi 2m selebar 90cm, Tetapi

3|JRMIK S T I A M A L A N G
P R O G R A M S T U D I R M I K 2 0 2 3
ISSN: 2722-98311 (Online)1
ISSN: 2715-98171 (Printed)1

di RSUD Kanjuruhan Malang masih dan letak ruangan yang sempit, fasilitas
belum dipergunakan untuk meletakkan yang belum lengkap, belum
berkas rekam medis. menggunakan rak roll o’pack, ukuran
b) Rak terbuka, adapun1 ukuran ideal rak dan jarak antar rak tidak sesuai dengan
terbuka1 yaitu panjang 115 cm, lebar 40 ergonomic.
cm, tinggi 210 cm, Sedangkan di RSUD
Kanjuruhan Malang panjang: 90 cm, lebar: Oleh karena itu, untuk menunjang sistem
38 cm, tinggi: 180 cm. kerja yang ergonomis dan lancar di ruang
c) AC (Air Conditioner), suhu1 untuk entri rekam medis, sebaiknya pengelola
menggunakan1 ac sebaiknya 22-26ºc dan rumah sakit mengembangkan luas dan
untuk ruangan yang tidak ber ac berkisar tata letak ruangan khususnya area entry,
antara 18-28°C. Sedangkan di RSUD serta memperhatikan fasilitas dan
kanjuruhan Malang AC tidak digunakan perlengkapan untuk pekerjaan entry.
dan memakai kipas angin kecil yang ada harus membayar ruang.
di meja kerja.
d) Pencahayaan, intensitas cahaya di ruang PENUTUP
kerja idealnya minimal 100 lux. Berdasarkan1 hasil penelitian dan
Sedangkan di RSUD Kanjuruhan Malang pembahasan, dapat1 ditarik kesimpulan
hanya ada 2 lampu yang masing masing dari penelitian ini sebagai berikut:
hanya 30 watt.
e) Perawatan Debu juga harus dilakukan di a) Roll-O-Pack Jarak ideal antar loker
ruang pengisian untuk memastikan petugas adalah panjang 1 m, lebar
bahwa kandungan debu dan debu di 4,6 m dan tinggi 2 m, lebar 90 cm.
udara di ruang pengisian memenuhi Masih belum digunakannya
persyaratan kesehatan: penyimpanan rekam medis di
1. Ruang penyimpanan harus RSUD Kanjuruhan Malang.
dibersihkan dengan kain pel basah b) Rak terbuka1 Ukuran rak terbuka
pada pagi dan sore hari. yang ideal adalah panjang 115 cm,
2. Dinding dibersihkan secara rutin lebar 40 cm1 dan tinggi 210 cm
dua kali setahun dan dicat ulang sedangkan panjang di RS
setahun sekali. Kanjuruhan Malang adalah :
3. Sistem ventilasi yang memenuhi 90 cm, lebar:
syarat. 38 cm, tinggi:
f) Ladder Tool digunakan oleh petugas 180 cm.
rekam medis untuk mencari berkas rekam c) AC (air conditioner) Suhu
medis yang terlalu tinggi. Ukuran tangga pengoperasian AC harus 22-26 °C
sebaiknya 20-30 cm (Rustiyanto, 2011:47). dan 18-28 °C di ruangan tidak ber-
Sedangkan RS Kanjurhan Malang tidak AC. Sedangkan di RSUD
memiliki tangga dan hanya Kanjuruhan Malang AC tidak
menggunakan kursi plastik untuk digunakan dan menggunakan kipas
mengumpulkan berkas. angin kecil yang berdiri di atas
meja.
Faktor pendukung penerapan ergonomi d) Pencahayaan Intensitas cahaya
adalah pegawai merasa kurang nyaman tempat kerja minimal 100 lux.
dengan fasilitas yang kurang memadai pada Sedangkan RS Kanjuruhan Malang
ruang filing rekam medis di RSUD Kanjuruhan hanya memiliki dua buah lampu
Kabuapten Malang. penerapan ergonomi akan dengan daya masing-masing hanya
membantu dan mempermudah para pegawai 30 watt.
dalam melaksanakan tugasnya dan untuk e) Debu Perhatian juga harus
mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang diberikan pada debu di ruang
tidak diinginkan. Faktor penghambat adalah pengisian. Langkah-langkah
kurangnya perhatian atasan pada fasilitas – berikut diperlukan untuk
fasilitas yang dibutuhkkan pegawai pada memastikan bahwa kebersihan
ruang filing rekam medis di RSUD1 ruang pengisian memenuhi
Kanjuruhan Kabupaten Malang1 yang persyaratan kesehatan:
mengakibatkan tidak terlaksanakannya 1. Kegiatan1 membersihkan
penerapan ergonomi tersebut faktor-faktor1 ruangan1 filling harus
yang mempengaruhi ergonomi di RSUD dilakukan1 pada pagi hari dan
Kanjuruhan1 Kabupaten Malang1 adalah luas

4|JRMIK S T I A M A L A N G
P R O G R A M S T U D I R M I K 2 0 2 3
ISSN: 2722-98311 (Online)1
ISSN: 2715-98171 (Printed)1

sore hari dengan1 menggunakan 9


kain pel. Purwowiyoto, S. L., & Surya, S. P. (2021).
2. Pembersihan1 dinding1 dilakukan1 Pelatihan Kardiovaskular untuk
secara berkala 2 kali/ tahun dan Kalangan Non-Medis dengan Media
dicat ulang1 1 kali setahun. Daring di Era Pandemi Covid-19.
3. Sistem1 ventilasi yang1 memenuhi PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian
syarat. Kepada Masyarakat, 7(3), 438–443.
f) Alat bantu1 tangga digunakan1 petugas1
https://doi.org/10.33084/pengabdian
rekam medis1 untuk membantu
mu.v7i3.2817
mengambil file rekam1 medis1 yang
letaknya terlalu tinggi, ukuran tangga Putra, H. N., Sari, D., Putra, D. M.,
sebaiknya1 antara1 20-30cm (Rustiyanto, Mardiawati, D., Anisa, D. P., Helmi, N.,
2011:47). Sedangkan di RSUD Sari, A. E. S., & Swara, R. (2021).
Kanjuruhan Malang tidak memiliki alat Pelaksanaan Penyuluhan pada Tenaga
bantu tangga dan hanya menggunakan Rekam Medis di TPPRJ terhadap
kursi plastik untuk mengambil berkas. Terjadinya Penomoran Ganda di
g) Faktor penghambat dan pendukung juga Rumah Sakit Ibnu Sina Padang. Jurnal
mempengaruhi penerapan ergonomi jika Abdidas, 2(3), 720–724.
tidak segera di atasi. https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i3
h) Kenyamanan dan ketenangan pegawai .350
juga perlu diperhatikan agar tercapai Sartika, R., & Gunawan, E. (2021).
prinsip ergonomi yang diinginkan. Pelaksanaan Pelayanan Pasien
Menggunakan Rekam Medis Elektronik
DAFTAR PUSTAKA di Klinik Utama Cahaya Qalbu pada
Divisekera, D. M. W. D., Madage, S. S. K.,
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sosial
Jayawardana, T. M. D. A., Medis, W. U. D.,
Sains, 1(9).
Indunil, R. K. P. N., & Gooneratne, J. (2021).
https://doi.org/10.36418/sosains.v1i9.
Pathogenic and Spoilage Causing
200
Microorganisms Associated with Traditional
Sitepu, Q. F., & Agsmy, A. A. (2021). Pandemi
Seafood Product Jaadi Manufactured in
COVID-19 dan Diplomasi Medis
Southern and Western Coastal Belt of Sri
Tiongkok: Manifestasi Nilai
Lanka. Asian Food Science Journal, 25–35.
Kemanusiaan atau Kepentingan Politik.
https://doi.org/10.9734/afsj/2021/v20i1030
Jurnal Hubungan Internasional, 15(1),
356
112–129.
Hardi, V. A. (2021). Pelatihan Pembuatan Media
https://doi.org/10.20473/jhi.v15i1.291
Pembelajaran Berbasis Teknik Rekam Layar
11
bagi Guru. Jurnal Abdidas, 2(4), 884–888.
Sutarto, S. (2021). PENERAPAN
https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i4.362
REHABILITASI MEDIS DAN
Maharani, I., & Santoso, D. (2021). Pansinusitis
REHABILITASI SOSIAL TERHADAP
kronis dengan komplikasi abses serebri dan
KORBAN PENYALAHGUNAAN
selulitis preseptal: laporan kasus. Intisari
NARKOTIKA DITINJAU DARI TEORI
Sains Medis, 12(2), 477.
PEMIDANAAN RELATIF. Jurnal
https://doi.org/10.15562/ism.v12i2.1014
Penegakan Hukum Indonesia, 2(1), 115–
Nengsih, Y. G. (2021). Pelaksanaan Pemeliharaan
135.
Dokumen Rekam Medis Di Ruang
https://doi.org/10.51749/jphi.v2i1.18
Penyimpanan Puskesmas Polonia Medan
Togatorop, S., Fitriani, A. D., & Suroyo, R. B.
Tahun 2021. Jurnal Ilmiah Perekam Dan
(2021). PENGARUH KARAKTERISTIK
Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 7(1), 73–79.
DAN AKSES INFORMASI
https://doi.org/10.52943/jipiki.v7i1.694
TERHADAP PEMBERIAN
NURFIDAH, N. (2021). PENERAPAN
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
PEMBELAJARAN BERBASIS
(INFORMED CONSENT) DI
LABORATORIUM VIRTUAL DENGAN
PUSKESMAS SAMBAS KOTA
BANTUAN APLIKASI REKAM LAYAR
SIBOLGA TAHUN 2020. JURNAL
PADA MATERI ROUTING. VOCATIONAL:
KESMAS DAN GIZI (JKG), 4(1), 30–37.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan, 1(3), 87–92.
https://doi.org/10.35451/jkg.v4i1.825
https://doi.org/10.51878/vocational.v1i3.34
Triyani, R., & Herfiyanti, L. (2021).

5|JRMIK S T I A M A L A N G
P R O G R A M S T U D I R M I K 2 0 2 3
ISSN: 2722-98311 (Online)1
ISSN: 2715-98171 (Printed)1

Pelaksanaan K3 di Ruang Penyimpanan


Rekam Medis RSU Bina Sehat. Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 1(9), 1207–1216.
https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i9.185
Ulfa, H. M. (2021). Pelaksanaan Assembling Rekam
Medis di Rumah Sakit. Jurnal Rekam Medis
Dan Informasi Kesehatan, 4(2), 57–62.
https://doi.org/10.31983/jrmik.v4i2.6708
Valentina, & Sinaga, W. A. (2021). Pelaksanaan
Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan
Unsur Manjemen 5M di Puskesmas Medan
Johor. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi
Kesehatan Imelda (JIPIKI), 6(2), 152–160.
https://doi.org/10.52943/jipiki.v6i2.590
Vidhisvara, I. B. Y. A., Widiarsa, I. B. P., Helena, M.
G., & Himawan, I. P. I. C. (2021). Parametrial
hematoma following fetal craniotomy and
curettage in intrauterine fetal death: a case
report. Intisari Sains Medis, 12(3), 749.
https://doi.org/10.15562/ism.v12i3.1108
Wahyuni, I. F. (2021). PENGARUH
KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR
TRANSFER PASIEN INTERNAL
TERHADAP MUTU REKAM MEDIS. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Media Husada, 10(2), 124–131.
https://doi.org/10.33475/jikmh.v10i2.267
Wakhyuni, I., Wulandari, P., Purnama, D., &
Adam, E. (2021). Pelaksanaan Audit Medis
Rujukan Non Spesialistik (RNS) dengan
Time, Age, Comorbid, Complication (TACC)
pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) di wilayah Kota Administrasi Jakarta
Utara. Jurnal Jaminan Kesehatan Nasional, 1(2),
107–122.
https://doi.org/10.53756/jjkn.v1i2.33

6|JRMIK S T I A M A L A N G
P R O G R A M S T U D I R M I K 2 0 2 3

Anda mungkin juga menyukai