3. Pada standard yang di tentukan REFRENSI STANDARD yang dimana keadaan pekerja
bisa di sebut dengan tidak ergonomis dengan dengan dapat dinilai anatara lain ;
Hasil kerja tidak memuaskan
Sering terjadi kecelakaan
Pekerja sering melakukan kesalahan
Alat kerja tidak sesuai
Pekerja mudah Lelah dan sakit
Postur tubuh memburuk karna sering menjongkok
Lingkungan kerja yang brisik dan pengap
Pekerja mengeluh beban yang berlebih
Komitmen kerja yang rendah
Hilangnya kepedulian terhadap pekerjaan
Diantara point yang tertera ada beberapa yang terjadi di beberapa daerah di
beberapa jurnal dan artikel seperti Berdasarkan hasil penelitian ruang lingkup
Ergonomi ruang rekam medis RSUD Kanjuruha Kabupaten Malang adalah aspek
ergonomis belum terlaksana seperti belum adanya tempat penyimpanan dokumen medis
yang artinya masih banyak dokumen yang tidak tertata dengan baik., dan juga kurangnya
pencahayaan mencegah prosedur perawatan. Saat mencari rekam medis pasien,
pendingin/AC tidak menyala dan kipas angin kecil diganti sehingga menyebabkan suhu
ruangan menjadi panas dan pengap. (Hardi, 2021).
dan beberapa fenomena lain di artikel ( LANJUTKAN NANTI)
4. URGENSI
Dalam pengematan sya pribadi dimana penerapan ergonomis sendiri perlu diperhatikan di bagian
pekerja dimana karna menyangkut keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan dan terutama
pada setase bagian Kesehatan seperti keperawatan yang menjadi setase atau bagian yang meng
bantu atau menolong pasien yang dimana kondisi tidak ergonomis yang di acuh kan ini bisa
beresiko terjadi nya bahaya pada perawat dan pasien secara bersamaan
5. Manfaat
Insallah bermanfaat bagi masukan untuk bagian kantor untuk menjaga kesehtan saat aktivitas
demi kelancaran perawat dan keselamatan pasien .