PENERAPAN PRINSIP
ERGONOMI PADA
TEMPAT PENYIMPANAN
BERKAS REKAM MEDIS
KRISTAL SIMON
NIM 17.03.197
Latar Belakang
Ergonomi adalah ilmu yang meneliti tentang keterkaitan antara orang
dengan lingkungan kerjanya. Ergonomi juga suatu cabang ilmu yang
sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenal sifat kemampuan dan
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja. Sehingga orang
dapat bekerja pada sistem tersebut dengan baik guna mencapai tujuan
melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien, aman dan nyaman.
PICO merupakan metode pencarian informasi klinis yang merupakan
akronim dari 4 komponen: P (Population atau Problem atau Patient atau
Program), I (Intervention, Prognostic Factor atay Exposure), C
(Comparison), O (Outcome). Dengan menggunakan PICO, kita dapat
menyimpilkan bahwa penelitian yang dicari sesuai dengan pertanyaan
klinis. Pertanyaan klinis dalam literature rivew ini menggunakan format
PICO yaitu : P Ruang Penyimpanan berkas rekam medis, I - , C -, O
Prinsip Ergonomi.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Sunaryo (2014) dalam Sari (2019) juga menyatakan bahwa terlalu dingin suhu akan berdampak pada
produktifitas pekerja sedangkan terlampau panas dapat mengakibatkan kelelahan dalam bekerja akan
membuat banyak kesalahan dan standar suhu nyaman untuk bekerja berkisar 24-26°C.
Menurut peneliti dari literature yang telah di review, ini tidak sesuai dengan teori diatas dimana pada ke 5 jurnal
penelitian sebelumnya masih ditemukan yang tidak sesuai dengan standar dimana suhu bukan hanya berpengaruh
pada kerja petugas saja namun juga berpengaruh pada kelembaban rekam medis.sehingga seharusnya perlu adanya
kesesuaian suhu ruang pada ruang penyimpanan rekam medis guna untuk petugas dan rekam medisnya sendiri.
Faktor yang Mempengaruhi Ergonomi
Ruang Penyimpanan
Hasil review dari 5 jurnal penelitian sebelumnya dapat diketahui
bahwa faktor yang mempengaruhi ergonomi ruang penyimpanan
diantaranya adalah letak dan luas ruangan yang sempit, fasilitas fisik
yang belum lengkap, pencahayaan yang kurang, rak yang tinggi, rekam
medis yang berada diluar rak yang belum disusun yang menyulitkan dan
menghambat petugas dalam pencarian rekam medis.
Dari 5 jurnal penelitian yang telah di review dapat diketahui faktor
yang mempengaruhi ergonomi ruang penyimpanan pada setiap penelitian
berbeda-beda. Diantaranya adalah letak dan luas ruangan yang sempit,
fasilitas fisik yang belum lengkap, pencahayaan yang kurang, rak yang
tinggi, rekam medis yang berada diluar rak yang belum disusun yang
menyulitkan dan menghambat petugas dalam pencarian rekam medis.
Faktor yang Mempengaruhi Ergonomi
Ruang Penyimpanan
Hal ini sejalan dengan PMK No. 7 tahun 1964 menyatakan bahwa
penerangan yang cukup diatur secara baik dapat mempengaruhi
lingkungan kerja yang nyaman dan dapat meningkatkan produktivitas
petugas.
Menurut peneliti dari literature yang telah di review, masih
ditemukan pada setiap jurnal penelitian sebelumnya faktor yang
mempengaruhi ergonomi pada ruang penyimpanan. Dimana faktor-
faktor tersebut menjadi penghambat kerja petugas. Dan akan
mempengaruhi kenyamanan petugas dalam bekerja.
Kesimpulan Saran
Aspek ergonomi pencahayaan dari ke 5 Sebaiknya lebih diperhatikan lagi aspek
penelitian sebelumnya yang telah di ergonomi khususnya suhu dan
review masih terdapat penelitian yang pencahayaan agar meningkatkan
tidak sesuai dengan standar, dimana produktivitas kerja petugas dan tidak
pencahayaan dibawah 100 lux. menjadi penghambat dalam bekerja.
Pada pengaturan suhu dapat diketahui dari
ke 5 penelitian sebelumnya masih ada
yang tidak sesuai dengan standar, Dari ke
5 penelitian sebelumnya rata-rata suhu
didapatkan berkisar 18°C-29,4°C.
Faktor yang mempengaruhi ergonomi
ruang penyimpanan pada setiap penelitian
berbeda-beda. Diantaranya adalah letak
dan luas ruangan yang sempit, fasilitas
fisik yang belum lengkap, pencahayaan
yang kurang, rak yang tinggi, rekam medis
yang berada diluar rak yang belum
disusun yang menyulitkan dan
menghambat petugas dalam pencarian
rekam medis.
TERIMA KASIH