Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
kasihNya yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul “ The Scientifitic Study Of Human Behavior”. Makalah ini kami buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas matakuliah Psikologi Industri dan Organisasi.

Atas kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen kami yang telah
memberikan kami kesempatan untuk mendapat pengalaman dan pembelajaran dalam proses
kami menyelesaikan dan memahami isi dari makalah ini. Adapun makalah ini memiliki
banyak kelemahan atau kekurangan dan apabila terdapat kesalaha-kesalahan di dalamnya,
kami mohon maaf. Untuk itu kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 10 Juli
2019

Kelompok 1

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1. METODE PENELITIAN...............................................................................................5
Observasi : Desain Penelitian..........................................................................................5
Inference : Statistical Analysis......................................................................................11
Verifiaction : Realibilty(Keandalan), Validitas, and Generalisasi................................18
Ethics in the Conduct of Research.................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 2


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada makalah ini akan membahas topik model-model penelitian dalam bidang industri
dan organisasi. penelitiian dalam psikologi industri organisasi bergantung pada prinsip
metode ilmiah. Pendekatan ilmiah membutuhkan investigator untuk menggunakan kata yang
tepat untuk menggambarkan observasinya. Menyusun rencana untuk melakukan pengamatan
yang konsisten dengan aturan metode ilmiah di sebut desain penelitian. Kebanyakan
penelitian psikologi menggunakan subyek manusia individu (disebut peserta). Mengingat
bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang perilaku
seseorang dalam organisasi dan akan terlihat bagaimana kemampuan mereka.

Dalam psikologi organisasi dan industri dibutuhkan melakukan eksperimen. Apa itu
eksperimen? eksperimen yaitu cara lain untuk menyelidiki pertanyaan tentang perilaku
manusia adalah bahwa hal itu memungkinkan seorang peneliti untuk membuat kesimpulan
tentang sebab dan akibat. Untuk menggambarkan konsep eksperimen, ringkasan percobaan
laboratorium di I/O psikologi muncul dalam penelitian. Pada psikologi organisasi dan industri
juga membahas field study (studi lapangan), peneliti bergantung pada keadaan yang ada
untuk menyediakan petunjuk untuk hubungan antara variabel yang penting.

Dalam psikologi I/O, alat utnuk membuat kesimulan biasanya adalah analisis statistik
yang memungkinkan satu atau lebih hipotesis yang akan diuji. Prosedur analisis bervariasi,
tetapi konsep utama untuk semuanya adalah signifikansi. Dan selanjutnya membahas tentang
korelasi, dimana Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang sering
digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel. Dan yang terakhir makalah ini juga
akan membahas tentang determinants, variabel prediktor, analisis varians, meta-analisis,
verifikasi dan etika dalam melakukan penelitian.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 3


1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses metode ilmiah dalam penelitian ?
2. Bagaimana proses eksperimen dalam penelitian ?
3. Bagaimana etika dalam melakukan penelitian ?

1.3. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui dan memahami proses metode ilmiah dalam penelitian
2. Agar dapat memahami apa itu eksperimen dan bagaimana cara melaksanakannya
3. Agar mengetahui dan memahami etika dalam melakukan penelitian.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 4


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. METODE ILMIAH


Peneliti psikologi bergantung pada prinsip-prinsip metode ilmiah apakah mereka
mencoba untuk menjawab pertanyaan tentang mengapa bos lebih banyak mendengar
bawahan tertentu, apa metode pelatihan bekerja terbaik untuk satu set tertentu dari tugas,
bagaimana meningkatkan tingkat motivasi karyawan, atau salah satu dari ratusan topik
lainnya.
Metode Ilmiah adalah penyelidikan fenomena oleh proses yang teratur dari observasi,
inferensi, dan verifikasi. 4 karakteristik utama yang membedakannya dari pendekatan lain
dalam hal memecahkan masalah atau memperoleh pengetahuan :
1. Memerlukan kosakata yang tepat
2. Memiliki aturan untuk mengumpulkan dan mengatur data
3. Didasarkan pada sistem logika untuk membuat keputusan (disebut kesimpulan)
tentang arti observasi

Proses dasar penelitian yang terkandung dalam metode ilmiah terdapat dalam gambar
Dimana digambarkan hubungan antara 4 karakter
dalam metode ilmiah dan 3 unsur penting dari proses
penelitian, yaitu observasi, inferensi, dan verifikasi.
Proses ini adalah satu siklus, secara teoritis, tahap
verifikasi tidak memiliki batas.

OBSERVASI : DESAIN PENELITIAN


Pendekatan ilmiah untuk pengetahuan membutuhkan penyidik untuk menggunakan kosakata
yang tepat untuk menggambarkan pengamatan mereka. Kosakata ilmiah memiliki fungsi
penting dalam penelitian, memungkinkan ilmuwan untuk menggambarkan pengamatan
mereka jelas dan tepat. Mempersiapkan rancangan untuk melakukan pengamatan yang
konsisten dengan aturan metode ilmiah disebut desain penelitian.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 5


4 pertanyaan utama yang harus dijawab di tahap perencanaan ini :
Apa yang harus diamati?
Siapa yang harus diamati?
Dimana suatu pengamatan akan dilakukan?
Bagaimana suatu pengamatan akan dibuat?

1. Apa yang akan diamati?


Semua penelitian ilmiah dimulai dari sebuah pertanyaan.

Hipotesis
Untuk menjawab pertanyaan, penyidik mengikuti aturan dalam metode ilmiah akan
mulai dengan menegaskan kembali pertanyaan dalam bentuk hipotesis
Hipotesis adalah sebuah pernyataan dari jawaban yang diprediksi oleh pertanyaan penelitian.
Hipotesis sendiri didapat dari teori, pengalaman, maupun penelitian yang sudah
dipublikasikan. Dan merupakan hal yang biasa untuk menjelaskan sumber hipotesis saat
menerbitkan hasil penyelidikan penelitian

Variabel
Salah satu keuntungan dari menyatakan pertanyaan penelitian sebagai hipotesis
formal yaitu lebih menyorot variabel yang akan diamati dalam penelitian.
Variabel adalah beberapa aspek di dunia yang dapat mengambil setidaknya dua nilai yang
terukur yang berbeda. antara variabel-variabel lain yang diteliti sering penelitian adalah
motivasi, kepuasan kerja, kinerja pekerjaan.

Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah mendefenisikan suatu variabel yang akan diamati dalam proses
dengan mana variabel itu akan diukur (L.N. Jewel dan Marc Siegal, 1998, 27). Berikut ini
adalah defenisi operasional yang serig dalam penelitian psikologi industri dan organisasi :

Intelligence (Kecerdasan): sebuah penilaian terhadap test khusus kecerdasan.

Work performance (Performa Kerja): sebuah evaluasi dari supervisor dalam bentuk standar
evaluasi.

Turnover rate: persentase dari pekerja pekerja baru direkrut yang meninggalkan perusahaan
secara sukarela dalam waktu 6 bulanan.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 6


Setiap variabel variabel dapat dan sering diartikan dalam cara yang berbeeda. Dalam
sebuah studi ketidakhadiran contohnya, Haccoun dan Jeanrie (1995) mendefenisikan
ketidakhadiran dalam hal hitungan rata hari absen dari pekerjaan. Dua alternatif dari defenisi
operasinal ini yang banyak ditemukan dalam penelitian adalah (1) Rasio dari waktu absen
dengan waktu hadir bekerja dan (2) Menghitung ketidakhadiran karena adanya insiden dalam
periode waktu yang diberikan (dari tiga hari bolos hanya satu karena insiden).

2. Siapa yang akan diamati?


Ada beberapa pengecualian, sseperti ketika keseluruhan organisasi adalah “subjek”, tetapi
kebanyakan peneliti dalam psikologi industri dan organisai menggunakan subjek subjek
individual (yang biasa disebut partisipan). Sayangnya, tidak selalu bisa untuk mendapatkan
akses kepada subjek subjek tersebut. Menemukan organisasi yang bersedia mengizinkan
adanya gangguan terhadap aktivitas rutin mereka menjadi sebuah masalah. Dan banyak juga
variabel yang tidak dapat dikontrol dalam setingan kehidupan nyata mereka.
Dalam desain penelitian, populasi merujuk pada keseluruhan orang orang (organisasi,
departemen, atau unit lain) yang memiliki kerelevanan karakteristik terhadap pertanyaan
penelitian. Pada 1918 studi dari Dalton dan Perry contohnya, populasi diartikan sebagai
pekerja pekerja dari semua organisasi yang telah disatukan. Jika subjek dari sampel tidak
dapat merepresentasikan populasi, tidak menutup kemungkinan bagi para peneliti untuk
langsung mengambil konklusi dari penelitian terhadap populasi

3. Bagaimana observasi dilakukan?


Metode klasik adalah metode dimana ilmuwan membuat pengamatan mereka dengan
melakukan eksperimen di laboratorium (atau, baru-baru ini, dalam pengaturan
lapangan) .Experiment atau percobaan bukan satu-satunya cara untuk melakukan suatu
pengamatan . Seorang ilmuwan dapat masuk ke pengaturan tertentu dan hanya merekam
pengamatan yang menarik, yaitu, ia mungkin melakukan observasi lapangan.
Kalau tidak, pengamatan dapat dikumpulkan dengan kuesioner atau dari catatan
lain.Metode ini dikenal sebagai penelitian survei dan studi sejarah, masing-masing.Seiring
dengan eksperimen dan observasi lapangan, mereka membuat metode primer dimana para
psikologi industri dan organisasi mengumpulkan data.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 7


Penelitian Experimental
Dalam sebuah percobaan, pengamatan perilaku subjek yang dibuat di bawah negara-
negara yang berbeda dari lingkungan yang diciptakan oleh manipulasi eksperimen dari yang
ditentukan variable. Manipulasi eksperimental yang dimaksud disini adalah perubahan yang
dimaksudkan oleh eksperimen dalam suatu situasi dan perubahan tersebut di sengaja.
Variabel yang dimanipulasi dalam percobaan oleh eksperimenter disebut independen(bebas)
variabel. Dan dalam suatu eksperimen terdapat kondisi yang diciptakan dan di kontrol oleh
peneliti yang dibuat oleh peneliti manipulasi dalam percobaan yang disebut perawatan atau
kondisi eksperimental (kedua istilah muncul dalam buku ini karena keduanya muncul dalam
literatur psikologi organisasi industry).
Hal penting bagi setiap eksperimen adalah variable terikat yaitu variable yang diukur
dan diharapkan akan berubah sebagai hsil dari suatu perubahan yang disebabkan manipulasi
terhadap variable bebas.
Terdapat beberapa konsep dalam penelitian eksperimental yang umum dilakukan dalam
penelitian.
Hipotesis penelitian yaitu prediksi yang berasal dari teori yang dinyatakan sedemikian rupa
agar dapat diuji
Jenis penelitian yaitu cara yang dilakukan untuk melakukan penelitian misalkan apakah
melakukan penelitian di laboratorim atau di lapangan bebas
Subjek yaitu siapakah yang akan diteliti
Variable bebas yaitu variable yang dimanipulasi oleh eksperimenter
Variable terikat yaitu variable yang akan diukur dan diharapkan berubah sebagai hasil dari
perubahan yang disebabkan manipulasi eksperimenter
Pelaksanaan umum yaitu apa apa saja langkah langkah dan tata cara yang diambil dalam
pelaksanaan penelitian
Hasil penelitian yaitu dari penelitian itu apa apa saja yang mendukung hipotesi yang telah di
berikan
Kesimpulan yaitu hasil pasti yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan penelitian

Field Observation
Variabel lain yang menarik untuk psikolog atau peneliti yang tidak bisa, atau tidak
harus, dimanipulasi adalah semangat kerja karyawan, struktur organisasi, volume bisnis, dan

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 8


pola persahabatan karyawan. Variabel-variabel tersebut merupakan variabel tetap. Salah satu
cara untuk mempelajari variabel-variabel tersebut adalah dengan metode studi lapangan.
Dalam studi lapangan, peneliti bergantung pada keadaan yang ada untuk memberikan
petunjuk kepada hubungan antar variabel penting. Misalnya peneliti mungkin tertarik dengan
bagaimana tingkat pengambilan keputusan secara otonomi yang diberikan kepada karyawan
mempengaruhi kepuasan kerja mereka. Hipotesis nya adalah bahwa individu dengan
pengambilan keputusan secara otonomi lebih puas dengan pekerjaan mereka. Penyidik tidak
bisa memanipulasi kebijakan perusahaan atau karyawan kepuasan kerja, namun ia dapat
melakukan pengamatan sistematis terhadap kepuasan kerja di beberapa perusahaan dengan
kebijakan terukur yang berbeda tentang pengambilan keputusan secara otonomi. Kemudian
prosedur stastistikal dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang hubungan hipotesis
antara dua variabel tersebut.
Studi lapangan berguna untuk psikolog atau peneliti sebagai cara untuk menyelidiki
efek dari peristiwa di mana mereka tidak memiliki kontrol atau kuasa terhadap peristiwa itu
(seperti pemogokan, PHK besar-besaran, merger perusahaan, dan sebagainya). Psikolog bisa
mengambil kesempatan untuk mempelajari sikap pekerja terhadap pekerjaan mereka di dua
pabrik milik perusahaan yang sama, salah satu yang memiliki karyawan yang penuh dan
salah satunya yang mengalami pengurangan jumlah karyawan dalan jumlah yang cukup
banyak.
Metode lapangan ini bisa untuk mengamati dan mencatat apa yang terjadi sehubungan
dengan beberapa aspek situasi yang menarik. Peneliti yang tertarik dengan sikap para
karyawan, mungkin akan melakukan wawancara yang mendalam dengan si karyawan.
Contohnya sisa karyawan di pabrik yang mengalami PHK. observastions seperti sering
muncul dalam bentuk observasional akrab, atau kasus, studi.
Karakteristik yang membedakan dari studi kasus ini sebagai strategi penelitian adalah
bahwa strategi ini berfokus pada pemeriksaan intens pada peristiwa di lingkungan tanpa
mengganggu peristiwa tersebut. Penelitian tersebut memakan waktu untuk melaksanakan nya
dan sulit untuk menuliskannya sehingga pembaca benar-benar dapat merasakan pengalaman
atau peristiwa tersebut. Jika dilakukan dengan baik, bagaimanapun juga, mereka dapat
memiliki sumber yang sangat banyak untuk hipotesis penelitian eksperimental. ada juga
metode dalam pengembangan untuk menundukkan studi kasus diri untuk analisis statistik.

Historical Studies and Survey Research

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 9


Dalam studi observasi, studi lapangan dan eksperimen digunakan metode dimana
peneliti berinterakasi dengan subjek, namun pada studi historikal dan survei penelitian
peneliti dan subjek tidak berinteraksi atau dengan kata lain subjek tidak dapat melihat
siapakah si peneliti. Dalam studi historikal, observasi penelitian didapat melalui rekaman atau
arsip atau dokumen yang telah ada atau disimpan. Psikolog industri dan organisasi
menggunakan dokumen atau arsip untuk meneliti dengan hubungan antara jenis kelamin dan
absensi dalam suatu perusahaan.

Pada survei penelitian, observasi dilakukan dengan memberikan kuesioner. Subjek


dapat dipilih berdasarkan keanggotaan dalam beberapa kelompok atau berdasarkan
karakteristik tertentu. Data dalam survei penelitian adalah self-report data. Self-report data
adalah data yang diperoleh melalui jawaban si responden atau subjek tanpa dibantu atau
diganggu oleh peneliti. Kuisioner diisi oleh subjek tanpa diketahui peneliti atau mereka tidak
mengetahui penelitinya.

Kedua metode ini menawarkan peneliti keuntungan dalam mengumpulkan observasi


dalam jumlah yang besar dengan mempersingkat waktu dan mengurangi kekacauan atau
gangguan aktivitas si subjek. Dalam penelitian historikal, peneliti bergantung pada
keakuratan dan kelengkapan dokumen atau arsip yang telah disimpan. Contohnya seperti,
apakah tulisan yang ada pada dokumen tersebut berantakan atau dokumen yang sudah lama
telah terhapus.

Masalah yang sama juga terjadi pada survei penelitian dimana terdapat jawaban yang tidak
diisi atau dijawab, jawaban diisi dua kali, dan ketidakjujuran terhadap pertanyaan yang
disajikan. Seperti tulisan tangan tidak terbaca, atau responden lain menumpahkan
minumannya yang mengakibatkan kuesioner basah atau tulisan kabur. Masalah tersebut
membuat para peneliti untuk memberhentikan survei penelitian (e.g., Campbell, 1982).

Kejujuran dalam data self-report menunujukkan masalah yang besar bagi peneliti dari
pada pengembalian kuesioner. Salah satu masalah yang umum adalah keinginan untuk tampil
atau menonjol dalam hal yang menguntungkan. Seorang subjek yang kurang puas dengan
pekerjaannya akan lebih memilih untuk menuliskan atau melaporkan tingkat kepuasan kerja
yang tinggi, hal tersebut terjadi karena persepsi seseorang jika ia merasa kurang puas maka
hal itu merupakan hal yang negatif. Kecenderungan untuk melaporkan atau memberitahukan
karakteristik dan perasaan pribadi yang dianggap diinginkan secara social (seperti menyukai
satu pekerjaan) dikenal sebagai bias keinginan sosial (Crowne & Marlowe, 1964).

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 10


INFERENCE : STATISTICAL ANALYSIS

Model penelitian bisa sangat lama, prosesnya kompleks. Peneliti meletakkan waktu
rencana sehingga mereka bisa membuat kesimpulan tentang pertanyaan penelitian dengan
beberapa keyakinan setelah pengamatan yang telah dibuat. Kesimpulan adalah proses yang
mana peneliti memperoleh hasil dari pengamatan. Dalam Psikologi Industri dan Organisasi,
istilah inference berarti analisis secara statistik dalam menguji hipotesis-hipotesis. Langkah-
langkah analisis sangat beragam, tetapi konsep utamanya adalah signifkansi.

Statistical Significance

Suatu penelitian dikatakan signifikan secara statistik, apabila hasil yang diperoleh dari
penelitian tersebut adalah tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Sebaliknya, suatu
penelitian dikatakan tidak signifikan apabila hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut
dapat dikatakan terjadi secara kebetulan.

Dalam Psikologi Industri dan Organisasi, terdapat istilah pernyataan probabilitas yang
dinyatakan dalam bentuk symbol dan huruf, seperti “p (probabilitas) < .05 (5%)” yang dapat
dibaca “probabilitasnya adalah lebih kecil dari 5%”. Signifikansi dapat dinyatakan apabila
probabilitas terjadi secara kebetulannya lebih kecil dari 5% atau 1%. Standar yang paling
lama digunakan oleh Psikologi Industri dan Organisasi dalam menyatakan signifikansi adalah
.05 (5%) dan .01 (1%).

Contohnya pada suatu penelitian dengan koin yang dilempar selama 30 kali,
menghasilkan 17 kali ( kepala) dan 13 kali (ekor) sehingga rasionya adalah 17:13, sedangkan
yang diharapkan terjadi adalah 15:15. Apakah 17:13 adalah hasil yang signifikan atau hanya
terjadi secara kebetulan? Jawabannya dapat diperoleh dengan melempar kembali koin 30 kali
dalam 100 set. Apabila standar yang digunakan adalah .05, maka apabila hasil yang diperoleh
terjadinya 17:13 adalah lebih kecil dari 5 kali (5%), maka hasil tersebut dikatakan signifikan
dan bukan kebetulan.

Standard dan prosedur tradisional tidak semua dapat diterima oleh psikolog.
Pengukuran adalah salah satu bidang utama dalam penelitian dalam menguji asumsi-asumsi

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 11


dan keakuratan metode dan standar terutama dalam mengembangkan alat dan teknik baru.
Ada kemungkinan bahwa di masa depan, penelitian di bidang ini akan menghasilkan
perubahan standar tradisional signifikansi yang dapat diterima secara umum.

Statistik yang paling sering ditemui dalam Psikologi Industri dan Organisasi adalah r,
F, t, x2 , dan R. Di setiap kasus, statistik yang dihasilkan dari analisis penelitian dapat
dibandingkan dengan angka-angka dari tabel untuk membentuk pernyataan bahwa
kemungkinan angka yang dihasilkan adalah terjadi secara kebetulan, atau dengan kata lain
dapat menyimpulkan signifikansi dari penelitian tersebut.

The Normal Curve (Kurva Normal)

Sebagian besar dari prosedur analisis statistik dalam penelitian umum yang digunakan
berdasarkan pada asumsi observasi variabel yang memiliki distribusi normal dalam populasi
yang besar. Jika variabelnya adalah distribusi normal, grafik dari angka yang besar dari
observasi variable akan memiliki bentuk bel tertentu yang disebut normal curve. Jika tinggi
variabel dari besarnya angka dari laki-laki atau perempuan yang memilih secara acak pada
satu sudut jalan yang sibuk mengukur di pagi hari, sebagai contoh, persentasi relatif kecil dari
sampel yang akan menjadi sangat pendek atau sangat tinggi. Sisanya akan berkumpul di
tengah bersama. Secara grafis, kumpulan ini dari observasi yang akan menghasilkan kurva
normal yang ditampilkan dalam Figure 2-2.

Seluruh kurva normal daapat dideskripsikan dalam ketentuan dari dua penjumlahan.
Satu dari penjumlahan itu adalah rata-rata yang diperoleh pengukuran pada wujud skala ini,
yang didistribusi dari mean (µ). Yang ditampilkan dalam Figure 2-2, itu terletak di tengah

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 12


kurva. Penjumlahan lain itu mendeskripsikan sebuah kurva normal mengukur dari
variabilitas, atau penyebaran, dari sekitar kurva mean. Proses dari sebuah transformasi
matematika, variabilitas dari semua yang seperti itu bisa menyatakannya dalam satuan
standart yang disebut standart deviasi.

Jika mean dan standart deviasi dari kurva normal diketahui, maka salah satunya bisa
menghasilkan kurva yang akurat, karena persentasi yang persis dari observasi di dalam
sebuah kurva normal yang jatuh dengan setiap standart deviasi, plus atau minus, dari mean.
Persentasi itu terlihat di dalam Figure 2-2; untuk contoh, 68,26% dari semua yang di
observasi dalam kurva normal terletak dengan satu standart deviasi dari mean (34,13% pada
setiap sisi). Kurva normal memiliki jumlah dari yang menggunakan di luar pelayanan dari
sebuah dasar analisis formal statistika. Salah satu yang lebih penting dari penggunaan ini
membantu orang memahami arti skor mereka pada tes. Jika rata-rata untuk tes standar
kemampuan matematika adalah 50 dan standar deviasi adalah 10, misalnya, seseorang yang
mendapat skor 70 pada tes telah melakukan lebih baik daripada sekitar 95% dari orang yang
mungkin mengikuti tes. Skor 70 adalah dua standar deviasi di atas rata-rata (50 + 10 + 10 =
70). Kebanyakan prosedur statistik didasarkan pada asumsi kurva normal, tetapi beberapa
variabel penting dalam penelitian tidak sesuai dengan distribusi ini. Jenis kelamin memiliki
distribusi bimodal yaitu, ada dua nilai yang diukur - pria dan wanita. Variabel lain memiliki
apa yang disebut distribusi miring, di mana pengamatan cenderung berkumpul pada suatu
titik pada skala selain tengah. Di Amerika Serikat, berat badan memiliki distribusi yang
miring; untuk tinggi dan jenis kelamin tertentu (yaitu, mengontrol tinggi dan jenis kelamin),
ada lebih banyak orang di ujung distribusi yang lebih tinggi daripada di ujung bawah.
Prosedur statistik khusus diperlukan untuk distribusi variabel bimodal, condong, dan non-
normal lainnya, tetapi dengan beberapa pengecualian (seperti jenis kelamin), variabel ini
jarang dijumpai dalam psikologi I / O. Distribusi sampel tertentu yang diamati mungkin tidak
normal, namun, karena keputusan desain atau kesalahan pengambilan sampel.

Correlation And Correlates


Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang sering digunakan untuk
mencari hubungan antara dua variabel. Korelasi diartikan sebagai hubungan. Analisis korelasi
bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara dua atau lebih variabel.

Adapun jenis dari korelasi yang dapat terjadi antara dua variabel bisa berupa :

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 13


 Korelasi Negatif
Korelasi ini terjadi apabila nilai dari variabel X meningkat, maka nilai variabel Y
cenderung menurun ataupun sebaliknya.

 Korelasi Positif
Korelasi ini terjadi apabila nilai dari variabel Y meningkat, maka nilai dari variabel Y
cenderung meningkat pula.

Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti
hubungan antara dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika nilai mendekati 0 berarti
hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X
naik, maka Y naik) sementara nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik, maka Y
turun).

Correlation Relationships

Hubungan antara variabel pada gambar adalah hubungan linear. Yang paling cocok
pada semua titik tersebut yaitu membentuk garis lurus. tidak semua hubungan korelasi adalah
linear, namun beberapa riset berpendapat bahwa hubungan antara level sempurna
pembelajaran (completed level of education) dan melaporkan kepuasan kerja adalah
curvilinear (bentuknya melengkung. Misalnya, kepuasan kerja yang lebih tinggi adalah
bereketerkaitan dengan tinggi dan rendahnya level tingkatan pendidikan. Pada kepuasan kerja
yang lebih rendah, berkaitan dengan tingkat menengah dalam pendidikan.

Jika seorang peneliti yang menerapkan prosedur korelasi perhitungan standar untuk
variabel yang benar-benar sedang curvilinearly terkait, itu mungkin sangat baik muncul
bahwa ini ada hubungan diantara semua variabel. Pada kasus ini, pria atau wanita akan
membuat kesimpulan yang salah bahwa tidak ada hubungan antara kepuasan kerja dan
tingkat pendidikan. untuk menjaga terhadap kemungkinan ini, telah menjadi prosedur standar
bagi para peneliti untuk melakukan tes untuk curvilinearity sebelum menyimpulkan bahwa
ada yang tidak behubungan antara variabel lain.

Selain kemungkinan bahwa hubungan yang benar sebenarnya lengkung, kehadiran


variabel moderator yang kuat juga dapat mengaburkan hubungan sebenarnya lengkung,
kehadiran variabel moderator yang kuat juga dapat mengaburkan hubungan antara dua
variabel dan menyebabkan kesimpulan yang salah jika tidak terdeteksi. Variabel moderator

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 14


adalah variabel yang diprediksi memiliki sifat pada hubungan antara dua variabel lainnya.
Misalnya, dalam hipotesis Jackman dan Oldham (1976) bahwa sifat hubungan dengan:

a. Job (membuat pekerjaan lebih bermakna)

b. Prestasi kerja Peningkatan dan / atau kepuasan dimoderatori oleh

c. Kebutuhan individu untuk pertumbuhan pribadi dan prestasi.

Ketika kebutuhan tersebut rendah, akan sedikit atau tidak ada hubungan antara
variabel a dan b, ketika kebutuhan mereka tinggi, mungkin ada korelasi positif yang kuat.
Dalam situasi di mana moderator penting beroperasi, kekuatan hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen tergantung pada tingkat variabel moderator. Jika hipotesis
Hackman dan Oldham benar, penyidik yang gagal untuk memperhitungkan kebutuhan
individu tingkat yang berbeda untuk pertumbuhan pribadi akan paling mungkin menemukan
sedikit atau tidak ada korelasi antara nya tindakan pengayaan kerja dan pekerjaan
kinerja/kepuasan. Seperti melengkung, variabel moderator, merupakan langkah maju dari
hubungan korelasional sederhana dalam mengatasi kompleksitas perilaku manusia.

A Note Cause And Effect (catatan terkait sebab dan akibat)

Korelasi adalah konsep dasar yang dihadapi sering dalam penelitian psikologi I/O,
tetapi itu adalah ukuran asosiasi saja. Tidak peduli seberapa jelas mungkin tampak bahwa
salah satu dari dua variabel berkorelasi kuat yang menyebabkan lainnya, inferensi seperti itu
hanya bisa dilakukan atas dasar prosedur biasa untuk menghitung korelasi. Ketika korelasi
positif yang tinggi ada antara dua variabel x dan y, situasi sebab-akibat benar mungkin salah
satu dari berikut:

 X menyebabkan y
 Y menyebabkan x
 X dan y adalah penyebab dari variabel ketiga, Z
Seperti contoh yang menjadi poin penting, mempertimbangkan korelasi positif mencatat dari
ilmuwan sosial antara jumlah pecandu alkohol di area particular geographic (x) dan jumlah
pengangguran di area yang sama (y). Karena dasar korelasi sederhana, penyebab efek
korelasi antara 2 variabel tersebut memungkinkan:

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 15


 Pecandu alkohol terjadi karena pengangguran
 Pengangguran terjadi karena pecandu alkohol
 Pecandu alkohol dan pengangguran terjadi karena variabel ketiga

Literatur psikologi Industri dan Organisasi juga mengandung banyak referensi “anteseden”
dari beberapa perilaku atau sikap. Anteseden adalah variabel (atau kelompok variabel yang
disebut kondisi anteseden) yang diyakini terletak pada contoh hubungan yang sering
ditemukan antara absensi (kehadiran) dan turnover.

Sebuah hubungan yang signifikan antara absensi dan turnover berarti bahwa kedua variabel
tersebut berkorelasi. Absensi selalu ada sebelum omset didapatkan, bagaimanapun jadi jelas
omset bisa menyebabkan ketidakhadiran. Namun, analisis korelasional standar tidak
menyediakan informasi ini.

Determinants, Predictor Variables, And Analysis Of Variance

Menyimpulkan sebab dan akibat di mana dua variabel yang bersangkutan adalah masalah
mencari tahu yang mana dari dua memiliki efek pada yang lain. Pemeriksaan faktor penyebab
di balik korelasi tinggi-berat badan positif, misalnya, akan mengarah pada kesimpulan bahwa
tinggi harus "menjadi penyebab" berat badan. Beratnya tidak bisa membuat orang lebih
tinggi, tetapi lebih tinggi memberikan kerangka lebihkemudian untuk menutupinya dan
sehingga mereka akan cenderung lebih berat, hal lain dianggap sama.

Sebuah fakta dari sebuah penelitian adalah bahwa hal-hal lain yang jarang sama.
Banyak faktor penting selain tinggi menentukan apa individu tertentu beratnya. Di antaranya
adalah faktor keturunan, metabolisme, tingkat aktivitas, persentase lemak tubuh dibandingkan
persentase otot, dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Faktor-faktor ini, bersama-sama
dengan banyak kurang penting yang tidak terdaftar, menjelaskan varians (perbedaan) dalam
bobot tubuh yang diamati.

Sebuah daftar penentu lengkap dari setiap atribut tertentu (seperti berat badan) atau
perilaku sangat tidak mungkin. Ada terlalu banyak diketahui. Namun demikian, ada banyak
contoh dalam penelitian I/O psikologi dimana peneliti tertarik dalam mengidentifikasi
setidaknya beberapa dari lebih dari penentu penting dari perbedaan yang diamati antara
orang-orang pada beberapa variabel. Untuk melakukannya, pria dan wanita mengacu pada

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 16


pengalaman, teori, dan penelitian yang relevan sebelumnya untuk membentuk hipotesis
tentang variabel yang mungkin relevan. Variabel ini disebut variabel prediktor. Variabel
prediktor adalah adalah variabel yang menjelaskan varians yang diamati dalam mengukur
variabel lain. Dalam penelitian, variabel prediktor menyerupai variabel independen karena
merupakan variabel yang menarik (tidak relevan atau membingungkan) dan itu juga bukan
variabel dependen. Namun, variabel prediktor tidak dimanipulasi (seperti dalam percobaan),
juga tidak dicari pada tingkat tertentu (seperti dalam studi lapangan); sebaliknya, mereka
diukur sebagaimana adanya untuk subjek tertentu dalam sampel.

Bagian dari varians yang tidak dapat dijelaskan atau hilang dalam contoh
diperhitungkan oleh faktor-faktor penentu yang tidak dikenal yang dikeluarkan dari hipotesis,
tetapi sebagian disebabkan oleh kesalahan. Beberapa kesalahan ini adalah kesalahan
pengukuran, sementara beberapa berasal dari mata pelajaran tertentu yang dipilih untuk
penelitian. Baik pengukuran dan kesalahan subjek hadir dalam semua penelitian psikolog I/O.
Banyak yang bisa dilakukan untuk mengurangi kesalahan ini dengan memberi perhatian pada
desain penelitian, tetapi tidak bisa dihilangkan. Karena itu, menjadi penting untuk
memperkirakan berapa banyak kesalahan yang terjadi.
Prosedur yang sangat umum untuk memperkirakan berapa banyak varians dalam
kumpulan pengamatan yang disebabkan oleh kesalahan disebut analisis varians (ANOVA).
Ada sejumlah variasi pada ANOVA, tetapi semuanya didasarkan pada konsep
membandingkan jumlah varians (dalam variabel dependen minat) yang dijelaskan oleh
variabel yang dimanipulasi secara eksperimental dengan jumlah yang dijelaskan oleh
kesalahan.

Tiga sektor lingkaran yang mewakili proporsi varians, yaitu:

1. Variabel Independen, yang merupakan variabel yang diminati (konfigurasi panel


instrumen berbeda).
2. Kesalahan yang berasal dari karakteristik tertentu dari subjek dalam sampel (seperti
perbedaan ketajaman visual).
3. Kesalahan yang berasal dari sumber lain, seperti masalah pengukuran (contohnya:
kesalahan dalam merekam respons subjek).

Bahkan tanpa mengetahui angka sebenarnya, orang dapat melihat bahwa lebih banyak
perbedaan dalam kinerja membaca instrumen pilot dijelaskan oleh perbedaan dalam panel
instrumen daripada oleh kesalahan. Ini adalah hasil yang diinginkan dalam penelitian, tetapi

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 17


masih ada kesalahan dalam grafik, dan dalam beberapa percobaan kesalahan ini akan
signifikan secara statistik.

Meta-Analysis

Psikolog I/O dan lain-lain telah mempelajari kepuasan kerja sama selama bertahun-
tahun, misalnya. Apa yang telah mereka pelajari tentang arti keseluruhan dan dampak dari
variabel ini pada perilaku orang dalam organisasi? Salah satu cara untuk menjawab
pertanyaan ini adalah dengan melihat laporan penelitian individu dan kemudian membuat
penilaian mengenai konsensus atau tren. Prosedur ini memiliki tradisi panjang dalam
psikologi dalam bentuk artikel khusus dalam jurnal yang disebut arikel review.

Alternatif atau suplemen untuk tinjauan literatur tradisional adalah sekelompok


prosedur statistik yang disebut meta-analisis. Meta analisis adalah penggunaan metode
kuantitatif untuk merangkum temuan di studi penelitian independen. Seperti, Ones,
Viswesvaran, dan Schmidt (1993) teratrik dengan hubungan antara skor pada jenis tes
skrining kerja disebut tes integritas (kejujuran) dan aspek-aspek tertentu dari perilaku kerja.
Pencarian literatur menghasilkan lebih dari 600 koefisien korelasi yang relevan dengan
hubungan ini. Sejak diperkenalkan pada 1970-an (Glass, 1976; Schmidt & Hunter, 1977),
teknik meta-analisis telah datang untuk menempati posisi penting dalam metodologi
penelitian psikologi industri/organisasi.

Verifiaction : Realibilty(Keandalan), Validitas, and Generalisasi


Dalam psikologi 1/O, kesimpulan ini biasanya pada konsep-konsep penting
(signifikan). Namun, pencapaian hasil yang signifikan tidak cukup untuk metode ilmiah. Hal
ini juga perlu untuk memastikan hasil. Verifikasi berarti konfirmasi atau berdasarkan hasil.
Memverifikasi hasil penyelidikan penelitian tertentu membutuhkan menjawab tiga
pertanyaan.

1. Apakah kesimpulan yang dapat diandalkan (realible) ? yaitu, jika penyelidikan


diulangi persis seperti yang dilakukan, akankah pengamatan memungkinkan untuk
inferensi yang sama ?
2. Apakah kesimpulannya valid ? yaitu, apakah penyelidik mengukur variabel yang
ingin diukur, mengendalikan variabel pengganggu yang lebih penting dan

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 18


menggunakan teknik yang sesuai untuk inferensi ? jika demikian, seharusnya tidak
ada penjelasan alternatif yang masuk akal untuk temuan ini.
3. Apakah kesimpulannya dapat digeneralisasikan ? yaitu, dapatkah hasil diperluas ke
orang (populasi) selain yang khusus (subjek) yang digunakan dalam penyelidikan
(sampel) ?

Sebuah studi tentang absensi oleh kim dan campagna (1981) berfungsi untuk
menggambarkan bagaimana ketiga pertanyaan ini diterapkan pada kesimpulan yang dibuat
dari studi penelitian. Investigasi ini melakukan percobaan lapangan dimana mereka
memanipulasi aspek tertentu dari kondisi kerja (variabel independen) dan mengamati tingkat
absensi karyawan (variabel dependen). Mereka melihat absensi karyawan di bawah waktu
yang fleksibel (di mana orang memiliki beberapa pilihan dalam jam kerja mereka) dan di
bawah pengaturan jam kerja standar (dimana setiap orang bekerja pada jam yang sama).
Berdasarkan analisis pengamatan mereka, mereka sampai pada kesimpulan bahwa “flexitime
secara signifikan mengurangi ketidakhadiran karyawan yang tidak dibayar secara umum” (p.
739).

Jika kesimpulan yang dibuat oleh kim dan campagna dapat diandalkan, peneliti yang
sama atau berbeda akan mencapai kesimpulan yang sama jika percobaan diulangi dalam
kondisi yang sama. Jika kesimpulannya valid, pemeriksaan metode, pengamatan, dan analisis
data mereka akan memungkinkan penjelasan alternatif yang jelas untuk tingkat absensi yang
lebih rendah di bawah flexitime untuk dikesampingkan. Penjelasan yang mungkin bersaing
untuk hasil penelitian ini termasuk masalah statistik, ukuran ketidakhadiran yang bias, dan
perbedaan relevan yang tidak terkontrol antara subyek yang diamati dengan waktu fleksibel
dan subyek yang diamati di bawah jam kerja normal. Akhirnya, jika kesimpulan peneliti
tentang flexitime dan absensi dapat digeneralisasikan, kesimpulan yang sama akan diambil
dari investigasi menggunakan subyek yang berbeda dalam organisasi yang berbeda.
Beberapa aspek verifikasi inferensi yang dibuat dari pengamatan penelitian dapat
dievaluasi dengan pengamatan cermat terhadap desain penelitian, pelaksanaan penelitian, dan
analisis data. Uji sebenarnya dari kemampuan generalisasi, terletak pada penelitian lebih
lanjut yang sifatnya serupa dengan subjek yang berbeda―yaitu, setelah replikasi. Replikasi
seperti itu, dengan dan tanpa perubahan desain, adalah cara penting bagi para ilmuwan untuk
meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam setiap temuan penelitian.
Standar untuk mengevaluasi kesimpulan yang dibuat tentang pengamatan harus
memperkuat pentingnya mengikuti aturan umum untuk menggunakan prosedur analitis yang

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 19


diketahui dan dipahami dalam penelitian. Tanpa mereka, tidak akan ada dasar untuk
perjanjian untuk keandalan (reliability), validitas, dan generalisasi. Setiap peneliti dapat
membawa metode individual dan prasangka sendiri kedalam proses, dan tidak akan ada dasar
untuk menggabungkan upaya-upaya individual ini untuk membangun pengetahuan yang
solid.

Ethics in the Conduct of Research

Manipulasi istilah telah muncul beberapa kali dalam bab ini. Banyak orang memiliki
reaksi negatif terhadap kata ini dan, bagi asosiasi, itu adalah sikap negatif terhadap
penyelidikan ilmiah tentang perilaku manusia. Prasangka peneliti yang dingin dan penuh
perhitungan tentang memanipulasi situasi dan mempertajam keinginan mereka dalam
pengejaran sains tanpa henti yang mungkin kita juga memiliki hal tersebut di beberapa
bagian, tetapi itu sepenuhnya asing bagi semangat dan pelaksanaan penelitian psikologis
kontemporer.

Psikolog I/0 profesional, bersama dengan kolega mereka mengejar minat lain di
bidang psikologi, berkomitmen untuk melakukan penelitian etis. Perdebatan tentang arti
sebenarnya dari perilaku ini sering terjadi, tetapi memang sudah seharusnya demikian.
Masalah etika baru muncul dan yang lama tetap ada; debat adalah cara di mana masalah
tersebut dapat diklarifikasi. Beberapa psikolog, seperti yang digambarkan dalam psikologi di
tempat kerja yang membuka bab ini, mulai mengumpulkan data empiris untuk membantu
proses ini.

Asosiasi psikologi amerika memiliki Komite Etika yang berdiri untuk membantu
dalam klarifikasi masalah, menyelidiki dugaan pelanggaran etika, dan merumuskan prinsip-
prinsip etika yang memenuhi konsensus keanggotaannya. Dalam bentuk yang di
publikasikan, ini merupakan "Prinsip Etika Psikolog dan Kode Etik" (APA, 1992). Dokumen
ini diterbitkan secara berkala, seperti juga Prinsip Etis dalam Melakukan Penelitian dengan
Peserta Manusia (APA, 1982), pedoman standar APA untuk melakukan penelitian psikologis
yang melibatkan subyek manusia.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 20


DAFTAR PUSTAKA

Jewell, L.N. (1998) Contemporary Industrial/Organization Psychology. USA :Brooks/Cole


Publishing Company.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI | 21

Anda mungkin juga menyukai