PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kesehatan baik dari sisi medis maupun non medis. Pekerjaan rekam medis
beban kerja yang dimiliki oleh seorang perekam medis cukup tinggi. Beban
kerja yang cukup tinggi dapat mengakibatkan kelelahan kerja dan akan
pelayanan kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
1
Lingkungan kerja yang baik memperhatikan semua aspek baik dari
sisi psikologis maupun fisik. Sisi psikologis menekankan hubungan yang baik
antar petugas rekam medis sedangkan sisi fisik lebih menekankan aspek
keruangan yaitu berupa lingkungan fisik disekitarnya seperti meja, kursi, dan
fisik mempunyai dampak langsung bagi petugas. Penggunaan kursi dan meja
ergonomi.
ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan
pekerja.
2
Suatu ruangan kerja harus memperhatikan aspek ergonomis. Dalam
nilai estetika dan efisien penggunaan dan peletakan barang di suatu ruangan.
Sehingga perancangan atau desain yang dibuat tidak hanya ergonomis tetapi
juga indah.
Seperti yang diutarakan oleh Budi (2011), penataan ruang kerja di unit rekam
tata ruang kerja di unit rekam medis perlu diperhatikan agar pelayanan yang
diberikan oleh unit rekam medis dapat berjalan lancar. Tata ruang kerja di
unit rekam medis dapat disesuaikan dengan alur kerja unit rekam medis.
Sebagai gambaran alur kerja rekam medis dapat terlihat pada alur berkas
rekam medis, di bawah ini akan ditampilkan contoh alur berkas rekam medis
memerlukan rak tambahan dan ruang yang lebih luas. Ruang filing yang akan
bersebelahan dengan ruang filing. Oleh karena itu pihak RSUD Kota
3
Dengan adanya rencana tersebut, penulis mempunyai ide untuk merancang
ulang interior ruangan rekam medis agar sesuai dengan kebutuhan dan
Yogyakarta?
C. TUJUAN PERANCANGAN
kerja Instalasi Rekam Medis agar nyaman dan efisien untuk meningkatkan
D. MANFAAT PERANCANGAN
Rekam Medis.
4
2. Bagi Perancang
rekam medis.
E. KEASLIAN PENELITIAN
proses desain ruang dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pra-desain dan
adalah perancangan ruang berdasarkan letak meja kerja petugas dan rak
(2012) adalah empat buah rancangan ruang kerja rekam medis. Dari
5
Rancangan yang terpilih adalah rancangan alternatif ketiga disebabkan
interior ruang kerja rekam medis yang telah disediakan lokasi dan
adalah ruang kerja rekam medis di lokasi yang baru, yaitu di RS PKU
6
sedangkan Utami (2010) menggunakan teori Nurmianto. Selain landasan
sudah ditempati.
medis yang nyaman untuk digunakan, memberikan alur kerja yang baik
interior ruang kerja unit rekam medis yang aman, nyaman, dan
7
perancang menggunakan tempat yang sudah ditempati. Persamaan