( KLINIK)
Disusun oleh :
Kelompok 2
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , yang senantiasa
memberi nikmat yang tak terhingga sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kebutuhan dasar dalam desain ruang dan pengaturan ruang “
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.7. Strukturisasi dan Analisa Kerja Di Kantor Gigi Dari Titik Ergonomis Of
View.......................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai peralatan kedokteran gigi yang dijual di pasaran pada saat
ini, hampir semuanya telah memperhatikan aspek ergonomis ketika didesain
oleh pabrik pembuatnya. Namun kelebihan ini akan berkurang nilainya
apabila pada saat penempatan peralatan tidak berdasarkan prinsip desain tata
letak yang benar. Dalam makalah ini akan dibahas desain tata letak
penempatan alat kedokteran gigi, namun terbatas pada alat-alat utama saja
yaitu Dental Unit, Mobile Cabinet, dan Dental Cabinet.
Desain tata letak (lay out design) adalah proses alokasi ruangan,
penataan ruangan dan peralatan sedemikian rupa sehingga pergerakan
berlangsung seminimal mungkin, seluruh luasan ruangan termanfaatkan, dan
menciptakan rasa nyamankepada operator yang bekerja serta pasien yang
menerima pelayanan. Desain tata letak memegang peranan penting dalam
efektifitas dan efisiensi operasi tempat praktek dokter gigi, oleh karena itu
perlu direncanakan secara matang sebelum tempat praktek dibangun dan tidak
tertutup kemungkinan untuk direvisi dikemudian hari bila dinilai sudah tidak
layak lagi.
Desain tata letak berbeda dengan gambar arsitek, desain tata letak
hanya berupa sketsa yang mengambarkan penataan ruangan, dibuat
berdasarkan perhitungan pergerakan informasi, bahan, dan manusia. Selain itu
juga dengan memperhatikan pertimbangan ergonomis, medis dan kepatutan.
Secara garis besar ada 2 macam desain tata letak yaitu yang dibuat dengan
memperhatikan proses dan yang dibuat dengan memperhatikan produk, pada
tempat praktek dokter gigi yang digunakan adalah desain tata letak dengan
memperhatikan proses efektifitas dan efisiensi desain tata letak dihitung dari
jumlah jarak pergerakan yangterjadi, dengan asumsi setiap pergerakan yang
4
terjadi menimbulkan biaya. Menimimalisasi pergerakan adalah tujuan dari
desain tata letak.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah dental asisstent
2. Untuk menambah pengetahuan tentang kebutuhan dasar dalam
desain ruang dan pengaturan ruang .
3. Untuk mengetahui pengaturan dalam ruang klinik dan desain
ruang.
4. Bagi dosen, sebagai tolak ukur atau penilaian terhadap mahasiswa
dalam memahami tentang penataan ruangan di dalam klinik.
5. Bagi penulis, sebagai sarana yang bermanfaat untuk memperoleh
keterampilan dalam melakukan penulisan dan perbendaharaan
pengetahuan tentang kebutuhan dasar dalam desain dan pengaturan
desain.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Jalur Kerja Dan Pergerakan
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona
kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien
dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah
jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4
disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone,
kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai
tempat pergerakan Dokter Gigi Clock Concep(Nusanti, 2000). Static
Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi serta
tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen
Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang
dapat membuat takut pasien. Assistant’s Zone adalah zona tempat pergerakan
Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan Semprotan
Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang
lengkap.
Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan
antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operator’s
Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi Selain pergerakan yang terjadi
di seputar Dental Unit, pergerakan lain yang perlu diperhatikan ketika
membuat desain tata letak alat adalah pergerakan Dokter Gigi, Pasien, dan
Perawat Gigi di dalam ruangan maupun antar ruangan. Jarak antar peralatan
serta dengan dinding bangunan perlu diperhitungkan untuk memberi ruang
bagi pergerakan Dokter Gigi, Perawat Gigi, dan Pasien ketika masuk atau
keluar Ruang Perawatan, mengambil sesuatu dariDental Cabinet, serta
pergerakan untuk keperluan sterilisasi. Pergerakan dalam Ruang Pemeriksaan
(Kilpatrick, 1974).
7
2.3 Tata Letak Penempatan Alat
Prinsip utama dalam desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi
adalah prinsip ergonomis, yaitu menyerasikan atau menyeimbangkan antara
segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat
dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, baik fisik maupun mental
sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik letak hanyalah
salah satu faktor dalam ergonomis, banyak faktor lain yang merupakan unsur
ergonomis seperti desain warna, pencahaaan, suhu, kebisingan, dan kualitas
udara ruangan, serta desain peralatan yang digunakan. Ruang Periksa adalah
ruang utama dalam praktek dokter gigi, tata letak peralatan dalam ruangan ini
berorientasi memberi kemudahan dan kenyamanan bagi Dokter Gigi, Perawat
Gigi, berserta Pasiennya ketika proses perawatan dilakukan. Ukuran minimal
RuangPerawatan untuk satu Dental Unit adalah 2,5 X 3,5 Meter, dalam
ruangan ini dapat dimasukan satu buah Dental Unit, Mobile Cabinet, serta
dua buah Dental Stool. Unsur penunjang lain dapat turut dimasukan seperti
audio-video atau televisi untuk hiburan pasien yang sedang dirawat.
Perhatian pertama dalam mendesain penempatan peralatan adalah
terhadap Dental Unit. Alat ini bukan kursi statis tetapi dapat direbahkan dan
dinaik-turunkan. Pada saat posisi rebah panjang Dental Unit adalah sekitar
1,8-2 Meter. Di belakang Dental Unit diperlukan ruang sebesar 1 Meter
untuk Operator’s Zone dan Static Zone, oleh karena itu jarak ideal antara
ujung bawah Dental Unit dengan dinding belakang atau Dental Cabinet yang
diletakkan di belakang adalah 3 Meter; sementara jarak antara ujung bawah
Dental Unit dengan dinding depan minimal 0,5 Meter. Dental Unit umumnya
memiliki lebar 0,9 Meter, bila Tray dalam kondisi terbuka keluar maka lebar
keseluruhan umumnya 1,5 Cm. Jarak dari tiap sisi minimal 0,8 Meter untuk
pergerakan di Operator’s Zone dan Asistant’s Zone.Mobile Cabinet sebagai
tempat menyimpan bahan dan alat yang akan digunakan pada saat perawatan
diletakan di Static Zone. Zona ini tidak akan terlihat oleh pasien dan terletak
8
dianatara Operator’s Zone dan Assistant Zone sehingga baik Dokter Gigi
maupun Perawat Gigi akan dengan mudah mengambil bahan maupun alat
yang diperlukan dalam perawatan. Bila Mobile Cabinet lebih dari satu, maka
Mobile Cabinet kedua diletakan di Operator’s Zone.
Alat besar terakhir yang berada di Ruang Perawatan adalah Dental
Cabinetsebagai tempat penyimpanan utama bahan maupun alat kedokteran
gigi. Umumnya berbentuk bufet setengah badan seperti Kitchen
Cabinet dengan ketebalan 0,6-0,8 Meter. Bila hanya satu sisi, lemari ini
ditempatkan di Static Zone, sedangkan bila berbentuk L, ditempatkan
di Static Zone dan Assistant’s Zone. Keberadaan Dental Cabinet akan
menambah luas ruangan yang diperlukan untuk menempatkannya.
9
c. Temperatur, kelembaban dan ventilasi
d. Mobilisasi (aktifitas kerja).
e. Fasilitas sanitasi dan drainase (tempat pembuangan limbah cair dan
padat).
Fungsi dan tugas: fungsi dan tugas orang dengan pekerjaan yang pantas.
Misalnya: Karyawan dibagian pengecoran logam, pengepressan harus
punya spesifikasi tertentu misalnya berat dan tinggi badan ideal, dan lain-
lain. Kondisi berikut menunjukkan beberapa tanda-tanda suatu sistem
kerja yang tidak ergonomik:
a. Hasil kerja (kualitas dan kuantitas) yang tidak memuaskan
b. Sering terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang hampir berupa
kecelakaan
c. Pekerja sering melakukan kesalahan (human error)
d. Pekerja mengeluhkan adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu,
punggung, atau pinggang
e. Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik
pekerja
f. Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang
g. Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk, menjangkau,
atau jongkok
h. Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap, atau redup
i. Pekerja mengeluhkan beban kerja (fisik dan mental) yang berlebihan
10
j. Komitmen kerja yang rendah
k. Rendahnya partisipasi pekerja dalam sistem sumbang saran atau
hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan bahkan keapatisan
11
kondisi ergonomis. Hasil dari laporan ini - yang berbeda dalam setiap
konsep - adalah peningkatan efisiensi kegiatan serta kenyamanan operator
meningkat. Karakteristik merujuk baik untuk menempatkan berbeda untuk
setiap kategori peralatan dalam ruang kerja fisiologis (instrumen nampan,
handpieces, sistem aspirasi dan mobile sub-unit) dan dengan berbagai
desain dari unit itu sendiri. Dalam melakukan hal ini, sistem tampilan jam
untuk orientasi (titik pasien pada jam 12 dan dagu pukul 6) digunakan.
2.7 Strukturisasi Dan Analisa Kerja Di Kantor Gigi Dari Titik Ergonomis Of
View
Dua aspek - fisik dan kognitif, ciri desain dari pengguna / teknologi
interface (antarmuka manusia / mesin). Misalnya, ukuran fisik dari
peralatan harus sesuai dengan ukuran anthropometrical dari user (s).
Ketika merancang peralatan gigi, kriteria fisik berikut harus
dipertimbangkan:
1. Peralatan gigi harus sesuai dengan berbagai pasien sebagai besar
mungkin;
2. Interval penyesuaian ketinggian harus besar
3. Peralatan gigi harus memungkinkan penempatan nyaman peralatan
lainnya, ini harus mudah diaksesselama pemeriksaan pasien pada
ketinggian tertentu;
4. Warna, bentuk, tekstur instrumen, arah gerakan dan gaya yang
diperlukan untuk beroperasi yang dipilih dalam batas-batas kapasitas
manusia.
12
Desain kognitif mengacu pada:
1. Disposisi dari perintah pada panel kontrol dari unit gigi secara logis
2. Maklum instruksi untuk menggunakan peralatan.
3. Desain tempat kerja dan pembagian ruang mempengaruhi kesehatan
operator dan kualitas nya / pekerjaannya.
13
dasar konsep ISO yang dipilih, bersama dengan organisasi rasional dari
seluruh aktivitas .
14
dokter gigi posisi. Keputusan ini posisi yang nyaman dan fisiologis serta
pengaturan optimal dari lingkungan kerja adalah hasil dari umpan balik
proprioseptif, dimana individu menyesuaikan kegiatannya menanggapi
tanda-tanda yang dikirim oleh reseptor internal. Pada tahun 1987,
Organisasi Kesehatan Dunia, mengacu pada konsep ini, kutipan yang
keluar laporan ahli: "Logika efisiensi adalah pendekatan yang dapat
dianggap sebagai indikator masa depan"
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep Four Handed Dentistry dan ergonomis menjadi dasar dalam
desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi, semuanya bertujuan agar
seluruh luasan ruangan termanfaatkan dengan baik serta menciptakan rasa
nyaman kepada operator yang bekerja dan pasien yang menerima
pelayanan.
Ergonomi menawarkan untuk dokter, kepada anggota lain dari tim
gigi kemungkinan untuk melaksanakan kinerja potensial tanpa menempatkan
pada risiko kesehatan dan kondisi fisik, dan kemungkinan untuk memberikan
yang optimal peduli kepada pasien
Aspek terpenting adalah pencegahan penyakit akibat kerja, tanggung
jawab hukum untuk melindungi kesehatan keselamatan karyawan dan
mahasiswa, pendidikan di ergonomi gigi untuk siswa kesehatan gigi dan
mulut, perkembangan akademik dan penelitian ergonomi gigi, menggunakan
model organisasi dalam setiap gigi setiap hari praktek dan pengembangan
ergomoni di tingkat eropa.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan teliti dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.tmj.ro/article.php?art=9932424586124484
2. http://www.molaris.co.uk/images/4%20handed%20dentistry.jpg
10. Endro, H. Presfektif Baru dalam Desain Tempat Praktek. Dentamedia, Nomor
1 Volume 8. Januari 2004. Hal 4-5.
11. Jones. Klinik Gigi Toothfairy, Periksa Gigi di Ruang Biru. 115 Sudut Ruang
Usaha. Jakarta : PT Samindra Utama. Hal 72-75.
17