Oleh:
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
Gigi” untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses
yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Intan Batura Endo Mahata, MM
selaku dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai
pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memerlukan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Daftar Gambar.......................................................................................................v
Daftar Tabel...........................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Postur Tubuh. (Colin, G. 2002)..........................................................13
Desain tata letak adalah proses alokasi ruangan, penataan ruangan dan
operator yang bekerja serta pasien yang menerima pelayanan (Dougherty, 2017).
pada konsep Four Handed Dentistry dan ergonomis. Dalam konsep Four
Handed Dentistry dikenal Clock Concept yang membagi zona kerja menjadi Static
Zone, Assisten’s Zone, Transfer Zone, dan Operator’s Zone. Zona- zona ini
keserasian atau keseimbangan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih
Setiap dokter gigi yang akan melakukan praktik wajib memiliki SIP . Selain
itu dokter gigi yang menyelenggarakan praktik wajib mengikuti standar pelayanan
tahun 2004 tentang Praktik kedokteran diatur berbagai hal yang berkaitan dengan
7
penyelenggaraan praktik. Setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktik
wajib memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) yang dikeluarkan oleh pejabat kesehatan
dan sarana yang harus dipenuhi dalam menjalankan praktik. Di samping itu dokter
gigi dalam melaksanakan praktik harus sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien. Praktik swasta dokter gigi
bukan hanya sebagai suatu pekerjaan sambilan, oleh karena itu dibutuhkan
keseriusan dalam mengelolanya. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh tingkat
social ekonomi dan tingkat kebutuhan masyarakat. Dokter gigi harus mengetahui
prinsip-prinsip dan konsep dari managemen praktik dokter gigi untuk diterapkan
analisis praktik. Adanya analisis praktik ini diharapkan dokter gigi mampu
Pasal 3 Ayat 6
diberi nama tertentu yang diambil dari nama orang yang berjasa dalam bidang
kesehatan yang telah meninggal dunia atau nama lain sesuai fungsinya.
2. Model Praktik Kedokteran Gigi Berdasarkan Permenkes No.2052
tahun 2011
Pasal 4
(1) SIP Dokter dan Dokter Gigi diberikan paling banyak untuk 3 (tiga) tempat
praktik, baik pada fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah, swasta, maupun
praktik perorangan.
(2) SIP 3 (tiga) tempat praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berada
dalam kabupaten/kota yang sama atau berbeda di provinsi yang sama atau
provinsi lain.
Model praktik
1) Praktik Sendiri
Keuntungan Kerugian
2) Praktik bersama
Terdiri dari tiga atau lebih dokter gigi yang saling membantu untuk
modal awal. Sperti yang telah dijelaskan sebelumnya, praktik dengan yang
Keuntungan Kerugian
lebih mudah
digunakan.
Keuntungan Kerugian
1. Modal awal tidak ada atau 1. Ada peraturan yang harus ditaati
memperluas pengalaman
Syarat-syarat mendirikan klinik berdasarkan Permenkes 2014:
harus memiliki Surat Izin Praktik (SIP) di Klinik tersebut, dan dapat
kedokteran paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter
Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Tahun 2016 :
Etika Profesi.
Kota setempat.
10. Dan hal-hal lain yang ditentukan oleh peraturan perundang- undangan.
Selain itu dibutuhkan surat izin mendirikan bangunan, surat izin limbah. Surat
izin ini dibuat melalui tahap yaitu: mulai dari ACC para tetangga, RT, RW,
kelurahan, kecamatan kemudian ke balai kota. Selain itu juga harus melaporkan
perorangan
peraturan perundang-undangan
i. izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
izinnya
1. Surat permohonan
2. Fotokopi IMB
3. Fotokopi IG/HO
diberikan
10. Surat kerjasama pengelolaan limbah medis dengan institusi yang telah
1. Surat permohonan dari pemilik sarana atau pimpinan badan usaha untuk
(bermaterai 6000)
1. Manajemen praktik dokter gigi kelompok harus dapat menciptakan praktik yang
efektif agar timbul suatu komunikasi yang terbuka dan baik antara personal yang
2. Poin penting di dalam manajemen praktik kelompok antara lain adalah dokter
dengan personal yang terlibat dalam praktik, komunikasi yang baik di tempat
pasien.
3. Dokter gigi (koordinator), salah satu peran penting koordinator dalam praktik
dokter gigi kelompok adalah pemilihan tenaga kerja. Penempatan tenaga kerja
harus sesuai dengan posisi yang dicari, kriteria yang diinginkan, pengalaman
kerja, tempat tinggal, dan semua detil tentang pelamar. Di dalam hal ini antara
lain perawat gigi, pembantu, petugas sekretariat, juru parkir, satpam dan
sebagainya.
gigi saja, untuk pembantu, petugas sekretariat, juru parkir, satpam yang
terlibat dalam praktik, dalam poin ini dokter gigi/dokter gigi spesialis yang
memahami juga semua personal yang terlibat di dalam praktik dokter gigi
kelompok.
6. Komunikasi yang baik di tempat praktik, komunikasi yang baik tetap diperlukan
walaupun para personal yang terlibat dalam praktik selalu bertemu setiap saat,
salah satunya dengan membicarakan masalah yang sedang terjadi dengan para
personal yang terlibat dalam praktik di dalam sebuah pertemuan.
7. Pemecahan masalah (problem solving), para dokter gigi/dokter gigi spesialis
terjadi di tempat praktik, sehingga tidak ada salah satu pihak/personal dalam
tempat praktik yang dirugikan. Hal ini memerlukan sikap mendengar dan
masalah tersebut akan mempengaruhi kerja tim praktek dokter gigi kelompok
yang ingin membuka praktik, tidak lagi diperbolehkan menggunakan nama „balai
gigidibagi menjadi dua, yakni klinik pratama dan klinik utama. Klinik
pratama ditujukan untuk melayani pelayanan medik dasar dan klinik utama
interior desain praktik dokter gigi harus didesain sesuai dengan beberapa
ketentuan berikut:
6. Memiliki toilet
Paling tidak keenam bagian tersebut harus ada dalam desain ruangan
praktik dokter gigi. Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam tata
letak
ruangan dokter gigi, yakni:
(2) pencahayaan
2.5 Ergonomi
Ergonomi berasal dari Bahasa Yunani, yang terdiri dari ergos yang artinya
kerja, sedangkan nomos artinya hukum atau ukuran. Kepentingan dengan ilmu
Ergonomi sudah dikenal sejak abad 19, pada saat itu dilakukan pembatasan waktu
kerja pekerja yang bekerja di tambang/ pabrik. Hal tersebut merupakan awal
2.4.1 Defenisi
adalah ilmu yang mempelajari atau mengukur pekerjaan. Ergonomi adalah ilmu
yang multidisiplin, yaitu perpaduan anatara ilmu kesehatan dan ilmu teknik.
Dalam ilmu kesehatan dipelajari antara lain anatomi tubuh manusia, biologi,
antara lain dipelajari ilmu teknik mesin, industri, disain dan mekanika. Disiplin
tugas/pekerjaan, tempat kerja dan sstem kerja. (Kroemer, K.H.E dan Grandjean,
E. 2004).
lingkungan fisik, beban kerja fisik dan psikologis. Keterbatasan itu terjadi karena
dengan membuat tempat kerja (work station) sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
dan aktivitas yang dilakukan pekerja. Selain itu dengan membuat atau
menggunakan alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh pekerja itu, serta
sesuai dengan gerakan gerakan yang dilakukannya dan memberikan rasa nyaman
alat ataupun perabot rumah yang ergonomis sehinggamembuat rasa nyaman dari
penghuni rumah.
1. Gerakan Repetitif
2. Penggunaan Kekuatan
3. Stres Mekanik
5. Awkward position
5. Vibrasi
6. Stres
1. Tidak membungkuk
2. Tidak jongkok
6. Letak obyek pada lapang pandang (30 derajat dari masing-masing mata –
60 derajat)
Secara garis besar, prinsip melaukan disain suatu tempat kerja harus
memperhatikan :
diperlukan.
tubuhnya atau posisi tubuhnya agar selalu ergonomis dan juga sebaiknya tidak
melakukan posisi tubuh yang statis terlalu lama seperti duduk, berdiri atau
memeriksa pasien. Usahakan untuk sellau seimbang dalam melakukan hal hal
dengan kursi pasien sesuai dengan kenyamanan duduk. Dan bekerja (dengan
2.4.8 Alat
a. Kursi Dokter
Karakteristik dari kursi dokter gigi adalah berkaki 5, tinggi yang daoat
b. Kursi Pasien
Kursi pasien merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Ini
tempat duduk pasien sebaiknya dapat diatur, yaitu sandaran dapat tegak atau
nyaman dan rileks. Ketinggian kursi pasien dapat diatur oleh dokter gigi dengan
c. Tempat Alat
(Lay-Out Ergonomis) , artinya harus dalam area jangkauan pemakai, dalam hal
ini dokter gigi. Perhatikan juga agar penggunaan jari jari yang berlebihan
agar cahaya lampu mengenai obyek yang dijadikan area kerja. Cahaya jangan
Suhu ruangan tempat praktik dokter gigi harus nyaman dan tidak boleh
terasa panas, karena akan mengganggu aktivitas dokter gigi saat bekerja. Suhu
memilih lampu yang tidak menimbulkan panas tinggi saat dipergunakan. Lampu
penerangan untuk bekerja harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat
pemeriksa.
Desain tata letak (lay out design) adalah proses alokasi ruangan, penataan
nyaman kepada operator yang bekerja serta pasien yang menerima pelayanan.
Desain tata letak memegang peranan penting dalam efektifitas dan efisiensi
operasi tempat praktik dokter gigi, oleh karena itu perlu direncanakan secara
matang sebelum tempat praktik dibangun dan tidak tertutup kemungkinan untuk
perhitungan pergerakan informasi, bahan, dan manusia. Selain itu juga dengan
ada 2 macam desain tata letak yaitu yang dibuat dengan memperhatikan proses
dan yang dibuat dengan memperhatikan produk, pada tempat praktik dokter gigi
(Chaikumarn, 2004).
Efektifitas dan efisiensi desain tata letak dihitung dari jumlah jarak
letak.
saat bekerja dokter gigi sering melakukan pergerakan di luar zona netral mereka
sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Pekerjaan dokter gigi yang menuntut
ketelitian dan konsentrasi tinggi sering kali membuat dokter gigi berlama-lama
dalam suatu posisi. Ketika posisi kerja dan postur dari dokter gigi tersebut tidak
Musculoskeletal Disorders.
baru yang diintegrasikan dalam suatu praktik dokter gigi modern selama beberapa
dekade terakhir. Konsep ini dikenal sebagai four handed dentistry yang terdiri dari
dokter gigi dan asisten. Four handed dentistry merupakan perawatan gigi yang
asisten. Dalam konsep four handed dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja
di sekitar dental unit yang disebut clock concept. Zona kerja diidentifikasi
dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien. Zona kerja
tersebut dibagi menjadi 4, yaitu operator’s zone, assistant’s zone, transfer zone
adalah zona tempat pergerakan perawat gigi atau asisten. Transfer zone adalah
daerah tempat transfer alat dan bahan antara tangan dokter gigi dan tangan asisten.
Instrumen diberikan dari asisten ke dokter gigi lewat dada pasien. Jangan
memberikan alat di atas mata pasien. Sedangkan static zone adalah daerah tanpa
pergerakan dokter gigi maupun perawat gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona
ini untuk menempatkan meja instrumen bergerak yang berisi instrumen tangan
Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat
Gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini ini untuk menempatkan Meja
Instrumen Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta
peralatan yang dapat membuat takut pasien. Assistant‟s Zone adalah zona tempat
pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan
Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada Dental
Unit yang lengkap. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan
dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan
pergerakan yang menegangkan otot serta perpindahan pandangan dokter gigi dari
daerah mulut pasien yang menyebabkan kelelahan pada mata. Namun konsep ini
bukan sekedar pemindahan alat dari asisten ke dokter gigi atau agar pekerjaan
menjadi lebih cepat dan mudah. Juga butuh keterampilan dalam melaksanakan
suatu kerja tim yang handal (Manji, 2012). Walaupun telah bekerja dengan konsep
ergonomik atau penempatan alat yang jauh dari jangkauan asisten maupun dokter
gigi sendiri, maka akan tetap terjadi ketegangan otot akibat pergerakan yang
berlebihan. Kelelahan fisik juga dapat dialami oleh pasien akibat postur yang
tegang karena posisi duduk pasien di atas kursi gigi. (Finkbeinr, 2014; Manji,
2012).
Prinsip utama dalam desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi
kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik6. Tata letak hanyalah salah
satu faktor dalam ergonomis, banyak faktor lain yang merupakan unsur ergonomis
seperti desain warna, pencahaaan, suhu, kebisingan, dan kualitas udara ruangan,
Ruang Periksa adalah ruang utama dalam praktik dokter gigi, tata letak
bagi Dokter Gigi, Perawat Gigi, berserta Pasiennya ketika proses perawatan
dilakukan. Ukuran minimal Ruang Perawatan untuk satu Dental Unit adalah 2,5 X
3,5 Meter, dalam ruangan ini dapat dimasukan satu buah Dental Unit, Mobile
Cabinet, serta dua buah Dental Stool8. Unsur penunjang laindapat turut
dimasukan seperti audio video atau televisi untuk hiburan pasien yang sedang
terhadap Dental Unit. Alat ini bukan kursi statis tetapi dapat direbahkan dan
dinaik- turunkan.
Pada saat posisi rebah panjang Dental Unit adalah sekitar 1,8-2 Meter. Di
belakang Dental Unit diperlukan ruang sebesar 1 Meter untuk Operator‟s Zone
dan Static Zone, oleh karena itu jarak ideal antara ujung bawah Dental Unit
dengan dinding belakang atau Dental Cabinet yang diletakkan di belakang adalah
3 Meter; sementara jarak antara ujung bawah Dental Unit dengan dinding depan
minimal 0,5 Meter. Dental Unit umumnya memiliki lebar 0,9 Meter, bila Tray
dalam kondisi terbuka keluar maka lebar keseluruhan umumnya 1,5 Cm. Jarak
dari tiap sisi minimal 0,8 Meter untuk pergerakan di Operator‟s Zone dan
Asistant‟s Zone.
Mobile Cabinet sebagai tempat menyimpan bahan dan alat yang akan
digunakan pada saat perawatan diletakan di Static Zone. Zona ini tidak akan
terlihat oleh pasien dan terletak diantara Operator‟s Zone dan Assistant Zone
sehingga baik Dokter Gigi maupun Perawat Gigi akan dengan mudah mengambil
bahan maupun alat yang diperlukan dalam perawatan Bila Mobile Cabinet lebih
dari satu, maka Mobile Cabinet kedua diletakan di Operator‟s Zone. Alat besar
terakhir yang berada di Ruang Perawatan adalah Dental Cabinet sebagai tempat
bufet setengah badan seperti Kitchen Cabinet dengan ketebalan 0,6-0,8 Meter.
Bila hanya satu sisi, lemari ini ditempatkan di Static Zone, sedangkan bila
menempatkannya.
Seorang dokter gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai
medis kedokteran gigi secara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai
standar profesi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai investor atau pemodal
usaha yang tugas dan fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus
Indonesia antara lain adalah : 1) terjadi inflasi biaya kesehatan yang tinggi karena
disebabkan tidak seimbang dengan peningkatan inflasi serta tidak didasarkan pada
perhitungan riil atau bersifat “cost-based”. Oleh karena itu bisnis praktik
revenue (pendapatan)
harga tertentu
kendali biaya
Langkah yang harus dilakukan, provider (dalam hal ini dokter gigi yang
memproduksi suatu pelayanan dengan melakukan analisis biaya dan harus bisa
menetapkan tarif yang rasional berdasarkan perhitungan biaya satuan (unit cost).
Dengan adanya tarif yang rasional akan didapatkan revenue bagi pihak provider
32
Revenue yang didapatkan pihak provider akan menghasilkan kemampuan
membayar gaji SDM pemberi pelayanan (dokter gigi, perawat gigi, tenaga
memberikan banyak manfaat terlebih bagi provider yang bekerjasam dengan pihak
ketiga seperti perusahaan kerjasama atau dengan pihak asuransi baik dengan
sistem fee for service maupun kapitasi. Penetapan tarif yang didasarkan pada
analisis biaya dan perhitungan biaya satuan (unit cost) akan memberikan daya
tawar dalam menjalin kerjasama dengan pihak ketiga tersebut sehingga pemebrian
pelayanan kepada customer sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur di
bidang kedokteran gigi untuk mencapai nilai dan mutu yang diaharapkan. Provider
dapat mengetahui batasan tarif yang masih rasional dengan perhitungan biaya
satuan (unit cost) suatu produk pelayanan sehingga provider tidak mengalami
kerugian karena tariff yang disepakati dengan pihak ketiga lebih rendah dari biaya
33
BAB 3
PEMBAHASAN
tertentu. Adapun untuk melakukan studi kelayakan pendirian praktik dokter gigi
Kecamatan Curug
pengganti
1. Ya 65 81,25%
2. Tidak 15 18,75%
Total 80 100%
Jumlah dokter : 14
Jumlah bidan : 38
No. Demand n %
1. Pilihan faskes saat berobat
Rumah Sakit 17 21,25%
Puskesmas 18 22,50%
Bidan 15 18,75%
Praktek dokter gigi 30 37,50%
2. Pernah mengunjungi dokter gigi
Ya 56 70%
Tidak 24 30%
3. Jenis perawatan gigi yang
Dilakukan
Pencabutan gigi 20 25%
Pembersihan karang gigi 30 37,50%
Penambalan gigi 30 37,50%
4. Waktu perawatan yang dipilih
Pagi-Siang 10 12,50%
Siang-Sore 30 37,50%
Sore-Malam 40 50%
5. Pembayaran
Pribadi 50 62,50%
JAMKESMAS 30 37,50%
e. Desain Praktik
- Struktur organisasi
Dokter gigi
Pengecekan ulang
Pasien menunggu vital sign (bila Tindakan oleh dokter
panggilan di ruang perlu) oleh gigi yang
tunggu dengan perawat gigi menggunakan APD
duduk berjarak 1 dan anamnesa lengkap
kursi antar pasien oleh dokter gigi
I. TOWS Analisis
Ancaman (Threats)
- Anggapan masyarakat bahwa dokter gigi yang masih fresh graduate belum
terpercaya
- Pelayanan alternatif
- Sudah mulai adanya jasa home service dokter gigi yang siap
Peluang (Opportunities)
social
Kelemahan (Weakness)
- Keuangan masih
terkini
Logistik
Umum
Harga (Rp)
ringan
JUMLAH 283.400.000
Logistik Medis
Perkiraan Harga
No Bahan Jumlah Total (Rp)
(Rp)
Total 92.700.000
Sistem Pembagian Modal
Sistem yang digunakan dalam pembagian profit dan modal adalah Sistem
Porsi Tetap (Fixed Equity Split). Sistem ini membagi hasil keuntungan 50%
dengan tetap sesuai berapa presentase modal yang diberikan di awal. Sistem ini
memang memudahkan dalam proses pembagian bagi hasil karena porsinya yang
1) Pricing/Penentuan Tarif
o 1 Hari : 5 pasien
Biaya tambalan
Biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi (output )
Plastis filling
11 2 2880 200.000 69,4
instrument
Handpiece
15 5 7200 2.000.000 277,77
hihspeed
TOTAL 58,534,21
Biaya variable adalah baiaya yang nilainya dipengaruhi oleh banyak output
Oleh sebab itu biaya variable sering disebut juga sebagai biaya rutin. Contohnya
adalah baiaya obat, biaya alat, biaya bahan habis pakai dimana besarnya akan
Biaya semi variabel adalah biaya yang mengandung biaya tetap, tetapi juga
mengandung biaya tidak tetap. Contohnya adalah biaya intensif penerimaan selain
gaji yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya jumlah pelayanan
yang diberikan.
No Keterangan Bulan Jumlah (Rp) Satuan
1 ATK 1 150.000 1.250
2 Listrik 1 500.000 4.166,67
3 Telepon dan Internet 1 400.000 3.333,33
4 Air dan limbah 1 500.000 4.166,67
5 Gaji Perawat gigi + 1 1.700.000 14.583,33
Komisi
6 Gaji Petugas Bagian 1 1.500.000 12.500
Administrasi
TOTAL 39.583,34
D. Biaya total (total cost )
Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan variabel
Biaya tambalan
Total Unit cost = fixed cost + variable cost + semi variable cost
= 115,933,85
= 115.000 + 50.000
= 165.000
Biaya Scalling
A. Fixed cost
TOTAL 57.652,58
B. Variabel cost
Biaya scalling :
Total Unit cost = fixed cost + variable cost + semi variable cost
= 102,185,65
= 100.000 + 50.000
= 150.000
2) Administrasi dan Financial
1. Rekam Medik
yang digunakan)
revisi ke-3 yang dilaksanakan pada 1 Maret 2020 dan 3 Maret 2020 tentang
kesehatan meliputi:
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi semua pasien
berbasis alkohol; 2) Cuci tangan dengan sabun dan air ketika terlihat
darah, cairan tubuh, sekresi dan kulit yang terluka. APD yang
dan memadai.
klinis di fasilitas layanan kesehatan untuk tujuan identifikasi dini pasien yang
tenaga kesehatan dan pasien lain. Dalam rangka memastikan identifikasi awal
skrining sindrom agar pasien memberi tahu tenaga kesehatan, algoritma untuk
Tempatkan pasien ARI di area tunggu khusus yang memiliki ventilasi yang cukup
(droplet) dan langkah pencegahan kontak (jika ada kontak jarak dekat dengan
pasien atau peralatan permukaan/material terkontaminasi). Area selama triase
Pastikan ada ruang yang cukup untuk triase (pastikan ada jarak
risiko)
Pastikan agar alur gerak pasien dan staf tetap satu arah
yang dapat menghasilkan aerosol dalam berbagai ukuran, termasuk partikel kecil
(<5 mkm). Tindakan kewaspadaan harus dilakukan saat melakukan prosedur yang
aerosol:
Memakai respirator partikulat seperti N95 sertifikasi NIOSH, EU FFP2
pertukaran udara setiap jam dan setidaknya 160 liter/ detik/ pasien di
negatif.
Gambar 5. Rekomendasi APD untuk dokter gigi/perawat gigi
Lampiran
BAB 4
PENUTU
dan sarana yang harus dipenuhi dalam menjalankan praktik. Di samping itu dokter
gigi dalam melaksanakan praktik harus sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien. Praktik swasta dokter gigi
bukan hanya sebagai suatu pekerjaan sambilan, oleh karena itu dibutuhkan
keseriusan dalam mengelolanya. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh tingkat
social ekonomi dan tingkat kebutuhan masyarakat. Dokter gigi harus mengetahui
prinsip-prinsip dan konsep dari management praktik dokter gigi untuk diterapkan
analisis praktik. Adanya analisis praktik ini diharapkan dokter gigi mampu
Conditions using RULA methodology-A Pilot Study, British Dent. J., 203
(10): 601.
1(4):3-5.
10 (2): 137)
Dentistry.
Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia. 2008. Model Praktik Kedokteran Gigi
Menurut PDGI.
Kroemer, K.H.E dan Grandjean, E. 2004. Fitting the Task to the Human, 5th
edition.
Dent Assoc.
Ontario. 2007. Occupational Health Clinics for Ergonomics and Dental Work.
17
4
Keterangan:
1. Pintu masuk
Disebelah pintu masuk, disediakan westafel, agar pasien/pengunjung yang datang
melakukan cuci tangan dengan air dan sabun.
6. Meja dokter
7. Dental Unit
8. Alat sterilisasi/AutoClave
12. Toilet
14. Musholla
15. AC
16. Taman