Anda di halaman 1dari 14

CASE BASED DISCUSSION

“Pit And Fissure Sealant”


Dosen Pembimbing :
drg. Oniel Syukma pertiwi

Anggilia Irjuanti
20100707360804071
Skenario Kasus
Seorang pasien anak laki-laki berusia 9 tahun datang ke RSGM ditemani ibunya, dengan
keluhan tidak nyaman jika mengunyah makanan. Gigi geraham kanan dan kiri bawah sering
terselip makanan. Ibunya berkeinginan gigi anaknya dirawat agar tidak mudah terselip
makanan dan agar tidak berlubang. Pada pemeriksaan intraoral tidak ditemukan gigi karies.
Pada gigi 36 dan 46 terdapat pit dan fissure yang dalam. Dokter gigi menyarankan untuk
melakukan pencegahan terhadap gigi tersebut agar tidak terjadi karies, terutama pada gigi 36
dan 46. Dokter gigi menyarankan untuk dan melakukan tindakan pit fissure sealant sebagai
perawatan pencegahan.
Nama : Bagus
No. Rekam Medis : -

Identitas Umur
Jenis Kelamin
: 9 Tahun
: Laki-laki

Pasien
Alamat : Jl. Berlian
Pekerjaan : Pelajar kelas 1 SD
Agama : Islam
No Hp Orang Tua : 08238745776
Pemeriksaan Subjektif
1. Keluhan Utama 5. Riwayat Penyakit Terdahulu
Tidak nyaman jika mengunyah Pasien tidak memiliki penyakit sistemik/belum
makanan. Gigi geraham kanan pernah dirawat dirumah sakit dan pasien tidak
memiliki alergi obat ataupun makanan.
dan kiri bawah sering terselip
makanan. 6. Riwayat Penyakit dalam Keluarga
2. Riwayat penyakit saat ini Pada keluarga pasien tidak ada yang
Tidak ada mengalami penyakit sistemik atau pun keluhan
seperti yang dialami pasien.
3. Riwayat perawatan gigi dan
mulut 7. Riwayat Sosial
Pasien belum pernah ke dokter Tidak ada
gigi

4. Riwayat Penyakit Sistemik


Tidak ada
Pemeriksaan Objektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum 3. Pemeriksaan Intraoral
a. Kesadaran :Composmentis a. Mukosa labial : Normal
b. Tanda-tanda vital b. Frenulum : Normal 4. Pemeriksaan Penunjang
- Tekanan Darah: 110/70mmHg c. Lidah : Normal a. Radiologi : Tidak dilakukan
- Nadi : 60x/menit d. Dasar mulut : Normal b. Patologi klinik : Tidak dilakukan
- Suhu : 37o C e. Palatum : Normal c. Patologi anatomi : Tidak dilakukan
- Respirasi : 18x/menit f. Gingiva : Normal d. Mikrobiologi : Tidak dilakukan
- Tinggi Badan : 130 cm g. Jaringa periodontal : Normal e. Imunologi : Tidak dilakukan
- Berat Badan : 20 kg h. Gigi geligi : 36 dan 46 pit dan
fissure dalam
2. Pemeriksaan Ekstra Oral i. Kelenjar saliva : Normal
a. Kelenjar getah bening j. Uvula : Normal
- Submandibula : kanan, kiri (normal) k. Tonsil : Normal 5. Diagnosa
- Submentale : kanan, kiri (normal) l. Kebersihan mulut : Baik a. Diagnosa klinis : Gigi sehat dengan
- Servikal : kanan, kiri (normal) pit dan fissure yang
b. Tmj : Normal dalam
c. Wajah : Simetris b. Perawatan : Pit dan Fissure
d. Mata : Normal sealant
e. Bibir : Normal
Pit adalah suatu titik terdalam yang
berada pada pertemuan terdalam
beberapa groove.

Pit &
Fissure adalah garis yang berupa celah
yang dalam.

Fissure Pit dan Fissure adalah kondisi anatomis


berbentuk ceruk yang sempit dan dalam
pada permukaan oklusal gigi. Setiap
individu memiliki pit dan fissure dengan
bentuk yang berbeda-beda.
Bentuk pit dan fissure

 Tipe 1: pit dan fissure yang berbentuk seperti


huruf V yaitu dangkal dan lebar
 Tipe 2 : pit dan fissure yang berbentuk seperti
Tipe huruf U dengan ukuran lebar
 Tipe 3 : pit dan fissure seperti huruf I, sempit,
ukuran dari permukaan atas sampai dasar sama
Pit & Fissure pitnya
 Tipe 4 : pit dan fissure sealant tipe huruf I dan K
celah sempit, dilanjutkan celah lebar di
dalamnya
 Tipe 5 : pit dan fissure sealant seperti huruf Y,
celah sepit di atasnya, dasarnya berbentuk
bifurkasi
Pit and fissure sealant merupakan bahan yang diletakkan pada pit dan fisura gigi yang bertujuan untuk
mencegah proses karies gigi, dimana pada daerah tersebut saliva dan alat pembersih mekanis sulit
menjangkaunya sehingga terjadi penumpukan sisa makanan. Bentuk pit dan fisura beragam, akan tetapi
bentuk umumnya adalah sempit, melipat dan tidak teratur

Tujuan utama diberikannya pit and fissure sealant adalah agar terjadinya penetrasi bahan ke
dalam pit dan fissure dan berpolimerisai sehingga menutup daerah tersebut dari masuknya bakteri
dan debris. Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan dalam pemberian fissure sealant adalah
umur anak yang berhubungan dengan waktu awal erupsi gigi-gigi tersebut. Umur 3-4 tahun
merupakan waktu yang tepat untuk pemberian fissure sealant pada gigi sulung; umur 6-7 tahun
merupakan saat erupsi gigi permanen molar pertama, umur 11-13 tahun merupakan saatnya molar
kedua dan premolar erupsi. 7
Bahan fissure sealant dibagi atas 2 kategori.
1. Sealant berbasis resin
2. Sealant berbasis glass ionomer

Jenis Bahan Resin Komposit Glass Ionomer Cement


Kelebihan Resin mampu bertahan lebih lama dan Kemampuan dalam melepaskan fluor,
kuat karena memiliki kemampuan pelepasan fluor yang tinggi memberikan
penetrasi yang lebih bagus. Proses etsa kemampuan antikariogenik yaitu
pada enamel gigi yang menghasilkan dengan cara menghambat demineralisasi
kontak yang lebih baik antara bahan dan meningkatkan remineralisasi dan
resin dengan permukaan enamel selain pengaplikasian yang mudah
itu juga mampu mengurangi perlekatan
koloni S. mutans atau bakteri lain yang
ada di dalam rongga mulut melalui
permukaan restorasi resin komposit
yang halus .

Kekurangan Adanya penyusutan selama polimerisasi Daya tekan dan kekuatan tarik rendah
sehingga menimbulkan kebocoran tepi sehingga penggunaannya terbatas pada
tumpatan yang membentuk kebocoran daerah dengan tekanan oklusi yang
mikro. Celah ini menyebabkan penetrasi kecil.
mikroorganisme, cairan, substansi kimia
rongga mulut sehingga dapat
menyebabkan terjadinya karies
sekunder
Indikasi dan Kontra
Indikasi Pit and Fissure
Sealent
Indikasi Kontraindikasi
• Pit dan fisur dalam • Self cleansing yang baik pada pit dan fisur
• Pit dan fisur dengan dekalsifikasi minimal • Terdapat tanda klinis maupun radiografis adanya
• Tidak adanya karies interproksimal karies interproksimal yang memerlukan perawatan
• Memungkinkan isolasi adekuat terhadap dan restorasi
kontaminasi saliva • Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan
isolasi dari kontaminasi saliva.
TEKNIK
APLIKASI
1. Bersihkan permukaan oklusal dengan brush dan pumice hingga bersih.
2. Irigasi dengan air.
3. Isolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan.
4. Etsa permukaan gigi dengan memakai aplikator, diamkan selama 20 detik. Lepas cotton roll didalam
mulut, kemudian bilas dengan air dan keringkan permukaan gigi selama 15 detik
5. Reisolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan. Jika permukaan enamel tidak tampak putih, etsa ulang.
6. Aplikasi bahan sealant pada pit dan fissure. Hindari gelembung udara
7. Polimerisasi dengan sinar selama 20 detik
8. Aplikasikan varnish
9. Lepas cotton roll
10. Periksa oklusi dengan articulating paper
11. Jika ada peninggian gigit, hilangkan dengan menggunakan round bur diamond
KIE
1. Memberikan petunjuk kepada orang tua dan pasien bagaimana cara menyikat gigi
yang tepat dan teratur
2. Meningkatkan kebersihan rongga mulut dan melakukan kontrol rutin ke dokter
gigi minimal 6 bulan sekali
3. Kontrol diet dengan cara mengurangi mengkonsumsi makanan kariogenik
TERIMA KASIH....

Anda mungkin juga menyukai