SKRIPSI
Oleh :
ANGGILIA IRJUANTI
1710070110075
SKRIPSI
Oleh :
ANGGILIA IRJUANTI
1710070110075
ii
Halaman Pengesahan
SKRIPSI
Oleh:
ANGGILIA IRJUANTI
1710070110075
iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas
NPM : 1710070110075
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila
dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
ANGGILIA IRJUANTI
1710070110075
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan scoping review ini yang berjudul “
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
dari segala pihak yang telah bersedia membantu penulis. Akhirnya penulis
mengharapkan agar kiranya tulisan ini dapat menjadi salah satu bahan
kedepannya, juga dalam usaha peningkatan perbaikan kualitas kesehatan gigi dan
Penulis
v
ABSTRAK
Pencegahan transmisi virus dengan cara menghindar dari paparan virus tersebut.
Salah satu tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi dapat dilakukan dengan
menggunakan masker. Jenis masker terdiri atas masker medis dan masker non
medis. Masker medis dibagi menjadi dua jenis yaitu masker bedah dan masker
respirator FFP. World Health Organization (WHO) menekankan bahwa
penggunaan masker bedah dan masker respirator FFP harus diprioritaskan bagi
tenaga kesehatan, sedangkan masyarakat dianjurkan menggunakan masker
nonmedis. Tujuan dari scoping review ini untuk mengetahui tingkat efektivitas
dari beberapa jenis masker terhadap pencegahan transmisi virus. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka. Data yang berupa
artikel didapatkan melalui pencarian database PubMed, Science Direct, dan
Google Scholar. Artikel yang dijadikan sampel penelitian adalah artikel yang
dipublikasi pada tahun 2011-2020, artikel yang berbahasa inggris, artikel yang
menggunakan metode penelitian in-vitro, dan artikel yang dapat diakses dengan
gratis. Berdasarkan hasil dari review 15 artikel, menyatakan bahwa penggunaan
masker dapat mencegah transmisi virus. Dari 15 artikel paling banyak membahas
tentang masker N95, masker bedah dan masker kain. Indikator yang digunakan
untuk mengukur efektivitas masker terhadap pencegahan virus adalah filtrasi
efisiensi masker. Masker FFP2 memiliki efektivitas paling tinggi dalam
mencegah penularan virus dengan filtrasi efisiensi 99,9%.
Kata kunci: virus, transmisi, jenis masker, efektivitas
vi
ABSTRACT
The best way to prevent the transmission of the virus is to avoid being exposed of
the virus. Wearing a mask can help prevent the spread of the virus to others.
Types of masks consist of medical masks and non-medical masks. Medical masks
are divided into two types, namely surgical masks and FFP respirator masks.
The World Health Organization (WHO) emphasizes that the use of surgical
masks and FFP respirator masks must be prioritized for health workers, while
people are encouraged to use non-medical masks. The purpose of this scoping
review is to determine the level of effectiveness of several types of masks in
preventing virus transmission. The method used in this research is literature
study method. Data in the form of articles was obtained through database
searches of PubMed, Science Direct, and Google Scholar. The articles used as
research samples are articles published in 2011-2020, articles in English,
articles using in-vitro research methods, and articles that can be accessed for
free. Based on the results of a review of 15 articles, it states that the use of masks
can prevent virus transmission. Most of the 15 articles discuss N95 masks,
surgical masks and cloth masks. The indicator used to measure the effectiveness
of masks against virus prevention is the filtration efficiency of the mask. FFP2
masks have the highest effectiveness in preventing virus transmission with a
filtration efficiency of 99.9%.
Keywords: virus, transmission, type of mask, effectiveness
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Depan................................................................................................. i
Sampul Dalam................................................................................................. ii
Halaman Pengesahan..................................................................................... iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas................................................................. iv
Kata Pengantar............................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................... vi
Abstract............................................................................................................. vii
Daftar Isi.......................................................................................................... viii
Daftar Tabel.................................................................................................... x
Daftar Gambar................................................................................................ xi
Daftar Lampiran ............................................................................................ xii
Daftar Singkatan ............................................................................................ xiii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Ilmiah...................................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis..................................................................................... 6
viii
BAB 4. PEMBAHASAN ................................................................................ 34
4.1 Pencegahan Transmisi Virus Dengan Penggunaan Masker....................... 34
4.2 Indikator Untuk Menentukan efektivitas Masker ...................................... 35
4.3 Menentukan Efektivitas Masker................................................................. 35
4.4 Masker yang Digunakan Sebagai Sampel.................................................. 36
4.5 Tingkat Efektivitas Masker......................................................................... 38
4.6 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 39
4.7 Implikasi Penggunaan Masker.................................................................... 39
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
diinginkan. Virus adalah agen penyebab infeksi yang berukuran paling kecil.
Virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat (RNA atau DNA). Virus
yang tidak terinfeksi dan dari sel yang terinfeksi ke sel yang tidak terinfeksi
CoV, seperti genom RNA dan cara penularannya. Saat ini dunia sedang
1
2
oleh SARS-CoV-2 memiliki gejala seperti flu yang dapat menjadi serius
zoonotik yaitu virus yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Host alami
virus ini berasal dari hewan liar yaitu kelelawar (Manigandan et al., 2020;
langsung. Penularan melalui droplet terjadi saat air liur dan tetesan saluran
pernapasan yang keluar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara,
atau menyanyi. Droplet saluran napas memiliki ukuran diameter > 5-10 μm
Penularan melalui aerosol terjadi saat virus menguap dan bertahan di udara.
atau mulut (Chua et al., 2020; Jayaweera et al., 2020; Otter et al., 2016).
mulut dan hidung dengan tisu jika batuk dan bersin kemudian dibuang
dengan aman; cuci tangan dengan sabun atau desinfeksi yang mengandung
dan menjaga jarak minimal 1 meter; dan menahan diri untuk menyentuh
yaitu masker medis dan masker non medis. Masker medis dapat dibagi
menjadi dua kelompok utama: masker bedah dan masker respirator FFP yang
droplet dan aerosol (Davies et al., 2013; Hines et al., 2014; Szarpak et al.,
2020).
mencegah inhalasi partikel kecil di udara. Masker ini juga diharuskan melalui
tes filtrasi. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health’s
(NIOSH) masker ini memiliki filter yang menghapus setidaknya 95% dari
ukuran partikel di udara. Masker ini juga memiliki beberapa jenis masker
seperti masker N95, N99, N100 dari United States, masker KN95 dari China,
4
dan masker FFP2, FFP3 dari European Union (Hines et al., 2014; Bartoszko
Masker bedah adalah masker yang terbuat dari bahan non-woven air-
laid paper (tidak dijahit) dan polypropylene. Masker bedah dirancang hanya
Masker bedah terdiri dari tiga jenis yaitu, 2-layered surgical mask, 3-layered
surgical mask dan 6-layered surgical mask (Lepelletier et al., 2020; Pattillo,
Masker kain merupakan masker non medis yang dibuat dari berbagai
jenis kain tenun dan non-anyaman, seperti poliester, katun, sutra alami, dan
sifon. Masker kain dapat dibuat dari berbagai kombinasi kain, urutan
pelapisan, dan tersedia dalam berbagai bentuk. Kombinasi kain dan bahan
langsung dengan debu, droplets, dan virus tetapi masker kain belum diuji
Organization, 2020).
Beberapa waktu lalu masyarakat ramai membeli masker untuk disimpan dan
rumah sebagai alternatif untuk mencegah penularan virus, tetapi masih belum
jelas apakah masker kain ini efektif untuk memblokir virus (Ma et al., 2020;
Sunaryo, 2020).
masker?
4. Apa jenis masker yang paling efektif untuk mencegah transmisi virus?
virus.
dari masker.
transmisi virus.
Universitas Baiturrahmah.
2. Bagi Masyarakat
METODE PENELITIAN
journal. Kriteria eksklusi artikel pada scoping review ini adalah artikel
ganda, artikel yang tidak dapat diakses, dan jenis artikel yang digunakan
(Musa & Khamis, 2016). White papers adalah sebuah laporan resmi
al., 2020).
adalah jenis dokumen yang meliputi original paper, disertasi, dan white
7
8
Initial keyword
Database
Final keyword
Database: Pubmed dan Science
direct
Grey literature: Google Scholar
N=
10
seleksi artikel terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, yaitu artikel akan
artikel yang lolos pada proses seleksi artikel tahap pertama akan
holar telah terkumpul artikel dan daftar dari semua artikel tersebut
data.
Item data adalah daftar dan definisi variabel penelitian yang datanya
diambil dari setiap artikel yang direview. Item data berisi nama penulis,
penelitian, metode penelitian dan hasil dari penelitian. Item data dapat
Google Scholar
PubMed Science Direct
identification
Total artikel
{N= }
Artikel yang ganda
(duplicated removed)
{n= }
{n = }
- Tidak dipublikasi antara 2011-
2020
- Tidak membahas tentang
efektivitas dari beberapa jenis
masker terhadap pencegahan
transmisi virus
- Artikel tidak dapat diakses
- Artikel selain bahasa Inggris
- Artikel selain original paper,
eligibility
0 bu
Artikel untuk pembacaan
full-text {n}
Artikel 1
Penulis
Tahun terbit
Nama jurnal/situs
Judul
Negara penerbit
Sampel penelitian
Metode Penelitian
Hasil penelitian
BAB 3
HASIL
Dari proses pencarian tersebut didapatkan 534 artikel dari PubMed, 264
artikel dari Science Direct, dan 701 artikel dari Google Scholar. Total
excel. Hasil dari penyaringan duplikasi tersisa 1397 artikel. Tahap ketiga
dipereloh 1263 artikel yang dikeluarkan. Hasil dari penyaringan judul dan
abstrak yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi tersisa 134
tidak relevan dan hasil penelitian tidak sesuai dengan topik scoping
13
14
Google Scholar
PubMed Science Direct
{n =701}
{n = 534} {n = 264}
identification
Total artikel
{N= 1499}
Artikel yang ganda
(duplicated removed)
{n =102}
{n = 1263}
- Tidak dipublikasi antara 2011-
2020
- Tidak membahas tentang
efektivitas dari beberapa jenis
masker terhadap pencegahan
transmisi virus
- Artikel tidak dapat diakses
- Artikel selain bahasa Inggris
- Artikel selain original paper,
eligibility
0 bu
Artikel untuk
pembacaan full-text {n=
134}
Artikel yang dikeluarkan setelah
pembacaan full-text {n = 119}
included
Artikel yang masuk dalam kriteria inklusi pada scoping review ini
Direct, dan 4 artikel dari Grey Literature. Karakteristik dari 15 artikel yang
30% dan 7 artikel pada tahun 2016-2020 dengan persentase 70%. Ditemukan
persentase 100%.
17
Metode penelitian yang digunakan dari semua artikel adalah metode in-
vitro dengan alat uji filtrasi aerosol. Berdasarkan penggunaan alat filtrasi
Safety and Health) dan ASTM (American Society for Testing and Material)
dengan persentase 6,7%, 1 artikel dibuat dengan pipa kaca dengan persentase
25%, 1 artikel dibuat dengan pipa kaca dengan persentase 25%, dan 1 artikel
100% 50,85%,
masker kain syal
48,87%, masker
kain handuk teh
72,46%, masker
kain sarung
bantal 57,13%,
masker kain
sarung bantal
antimikroba
68,90%, masker
kain tas
penyedot debu
85,95%, masker
kain campuran
kapas 70,24%,
masker kain
masker kain
linen 61,67%,
dan masker kain
sutra 54,32%
2 Alat uji filtrasi N95 Zhou et al., >99,7 % 99,70%
aeresol nebulizer 2018
menggunakan jenis
FFP2 Bernard et 99,90% 99,90%
virus influenza
al., 2020
Bedah Bernard et 96,20% 96,20%
al., 2020
3 Alat uji filtrasi N95 Patel et al., N95 80–90%, 94,5%
aeresol nebulizer 2016 Dan N95
mengunakan tersegel 100%.
partikel NaCl
aerosol
Zhou et al., >99,3 %
2018
Hao et al., 94,40%
2020
Skaria et al., N95 84,47%
2014 dan saat disegel
98,98%
penelitian yang dilakukan oleh Zhou et al., tahun 2018; Wen et al., tahun
2013; dan Whiley et al., tahun 2020. Menurut Zhou et al., yang melakukan
99,7% (Zhou et al., 2018). Selanjutnya penelitian oleh Wen et al., masker
N95 jenis F memiliki filtrasi 99,75%, masker N95 jenis G memiliki filtrasi
97,98% (Wen et al., 2013). Selanjutnya penelitian oleh Whiley et al., masker
dengan alat uji filtrasi aerosol nebulizer menggunakan jenis virus influenza
terdapat 1 buah penelitian, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Zhou et al.,
tahun 2018, yang menunjukkan filtrasi efisiensi masker N95 > 99,7%.
efisiensi masker N95 > 99,7%. Penelitian dengan sampel masker N95 yang
dengan alat uji filtrasi aerosol nebulizer menggunakan jenis virus influenza
terdapat 1 buah penelitian, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Zhou et al.,
tahun 2018, yang menunjukkan filtrasi efisiensi masker N95 >99,3 % (Zhou
et al., 2018).
dengan alat uji filtrasi aerosol nebulizer menggunakan partikel NaCl aerosol
terdapat 4 penelitian yang sama, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Zhou
et al., tahun 2018; Patel et al., tahun 2016; Hao et al., tahun 2020; dan Skaria
(Zhou et al., 2018). Hasil penelitian dari Patel et al., menunjukkan filtrasi
efisiensi masker N95 80–90% dan masker N95 tersegel 100% (Patel et al.,
efisiensi masker N95 94,4% (Hao et al., 2020). Hasil penelitian oleh Skaria
et al., menunjukkan filtrasi efisiensi masker N95 84,47% dan saat disegel
dengan alat uji filtrasi aerosol automated filter tester yang menggunakan
2017).
dengan alat uji aerosol automated filter tester yang menggunakan partikel
NaCl terdapat 4 penelitian yang sama, yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Long et al.,tahun 2020; Mueller et al., tahun 2020; Lu et al., tahun 2020;
dan Rengasamy et al., tahun 2017. Hasil penelitian Long et al., menunjukkan
filtrasi efisiensi masker N95 98,89% (Long et al., 2020). Hasil penelitian
Mueller et al., menunjukkan filtrasi efisiensi masker N95-1 > 99% dan
masker N95-2 90% (Mueller et al., 2020). Selanjutnya hasil penelitian oleh
Lu et al., menunjukkan filtrasi efisiensi masker N95 97,4% (Lu et al., 2020).
dengan alat uji aerosol automated filter tester yang menggunakan partikel
lateks polistiren (PSL) terdapat 2 penelitian yang sama, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Lu et al., tahun 2020 dan Rengasamy et al., tahun 2017. Hasil
2017).
dengan alat uji aerosol automated filter tester yang menggunakan partikel
26
berukuran 3.0 μm yang mengandung phiX 174 dan Escherichia coli terdapat
dengan alat uji filtrasi aerosol dibuat dengan pipa kaca yang memiliki
penelitian yaitu penelitian yang dilakukan oleh Joshi et al., tahun 2020
dengan alat uji filtrasi aerosol serupa yang digunakan sesuai dengan metode
menunjukkan filtrasi efisiensi masker N95 98,0%; 95,4%; dan 95,1% (Berger
et al., 2020).
27
dilakukan oleh Hao et al., tahun 2020 dan Berger et al.,tahun 2020.
in vitro dengan alat uji filtrasi aerosol nebulizer mengunakan partikel NaCl
94,4% (Hao et al., 2020). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Berger
et al., menggunakan metode penelitian in vitro dengan alat uji filtrasi aerosol
serupa yang digunakan sesuai dengan metode pengujian NIOSH dan ASTM
filtrasi efisiensi masker KN95 86,3% dan 83,9% (Berger et al., 2020).
Penelitian masker FFP2 dilakukan oleh Bernard et al., pada tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian in vitro dengan alat uji filtrasi
2020).
penelitian. Penelitian ini dilakukan oleh Wen et al., pada tahun 2013 yang
2013).
28
Penelitian ini menggunakan metode penelitian in vitro dengan alat uji aerosol
et al., 2020).
metode penelitian in vitro dengan alat uji filtrasi aerosol automated filter
kedua menggunakan metode penelitian in vitro dengan alat uji filtrasi aerosol
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wen et al., 2013; Whiley et al., 2020;
dan Davies et al., 2013. Hasil penelilian yang dilakukan oleh Wen et al.,
99,74%; 98,28%; 99,73%; dan 99,93% (Wen et al., 2013). Hasil penelitian
al., 2013).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian in vitro dengan alat uji filtrasi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian in vitro dengan alat uji filtrasi
yang sama, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Patel et al., tahun 2016; Hao
et al., tahun 2020; dan Skaria et al., tahun 2014. Hasil penelitian yang
Smnat 5 – 20% masker bedah SF 50% (Patel et al., 2016). Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hao et al., menunjukkan filtrasi efisiensi masker bedah
73,4% (Hao et al., 2020). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Skaria et al.,
saat segel menjadi 84,52% PT (SF dengan filter serat nano) 65,03% dan
aureus). Hasil dari penelitian ini menunjukkan filtrasi efisiensi masker bedah
uji filtrasi aerosol automated filter tester yang menggunakan partikel NaCl
terdapat 4 penelitian yang sama, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Long
et al., tahun 2020; Mueller et al., tahun 2020; Lu et al., tahun 2020; dan
filtrasi efisiensi masker bedah 74,36% (Long et al., 2020). Hasil penelitian
filtrasi efisiensi masker bedah 84,4% (Lu et al., 2020). Hasil penelitian
metode penelitian in vitro dengan alat filtrasi aerosol dibuat dengan pipa
partikel NaCl. Hasil dari penelitian ini menunjukkan filtrasi efisiensi masker
Penelitian masker sekali pakai dilakukan oleh Whiley et al., tahun 2020.
menunjukkan filtrasi efisiensi masker sekali pakai 98% - 99% (Whiley et al.,
2020).
yang sama, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Whiley et al., tahun 2020
dan Davies et al., tahun 2013. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Whiley
et al., menunjukkan filtrasi efisiensi masker kain 50% - 63% (Whiley et al.,
2020). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Davies et al., yang melakukan
masker kain kaos katun 100% 50,85%, masker kain syal 48,87%, masker
kain dari handuk teh 72,46%, masker kain dari sarung bantal 57,13%, masker
kain sarung bantal antimikroba 68.90%, masker kain tas penyedot debu
85,95%, masker kain campuran kapas 70,24%, masker kain linen 61,67%,
beberapa jenis kain, menunjukkan filtrasi efisiensi Masker kain kaos katun
32
100% 69,42 (70,66)%, masker kain syal 62,30%, masker kain dari handuk
teh 83,24 (96,71)%, masker kain dari sarung bantal 61,28 (62,38)%, masker
kain sarung bantal antimikroba 65,62%, masker kain tas penyedot debu
94,35%, masker kain campuran kapas 74,60%, masker kain linen 60,00%,
masker kain menunjukkan filtrasi efisiensi masker kain dibawah 60% (Hao
et al., 2020).
uji filtrasi aerosol automated filter tester yang menggunakan partikel NaCl
terdapat 2 penelitian yang sama, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Long
et al., tahun 2020 dan Mueller et al., tahun 2020. Hasil penelitian yang
berkisar antara 35% dan 53% (Long et al., 2020). Selanjutnya hasil
menggunakan metode penelitian in vitro dengan alat uji filtrasi aerosol dibuat
dengan pipa kaca yang memiliki ketentuan untuk menahan bahan filter
penelitian yang dilakukan oleh Konda et al., tahun 2020 yang menggunakan
polidispersi. Hasil penelitian yang dilakukan dari beberapa jenis masker lain
alami, dan masker kain sifon baik biasanya di atas 50% (Konda et al., 2020).
BAB 4
PEMBAHASAN
masker yang tersedia, dan jenis yang berbeda menawarkan tingkat kinerja
memiliki lebih dari satu jalur penularan. Jadi, masker apa pun tidak akan
34
35
komposisi kain, ukuran, kecepatan, bentuk, dan sifat fisik partikel yang
infeksi, jika sebagai masker bahan tersebut tidak pas di sekitar hidung dan
masker bedah hanya perlu memenuhi dua syarat terakhir dan memiliki
adalah alat uji filtrasi aerosol nebulizer dan automated filter tester.
36
terhadap virus karena pada dasarnya setiap partikel aerosol akan menguap
di udara. Oleh karena itu, penelitian ini telah menguji patogen virus yang
lebih kecil dari virus dan patogen bakteri yang lebih besar dari virus
(Davies et al., 2013). Partikel NaCl yang berkisar dari 0,01 μm hingga 1,0
2020).
masker N95; masker KN95; masker FFP2; masker N99; masker respirator
3M; masker KF94; masker bedah; masker sekali pakai; dan masker kain.
terdapat 3 jenis masker, yaitu masker N95, masker bedah, dan masker
kain.
bahan masker, diikuti oleh dua lapisan polipropilen bukan tenunan leleh
respirator FFP yang ekuivalen dengan masker N95 yaitu FFP2 (EN 149-
manusia. Masker bedah dirancang untuk dipakai dalam waktu lama dan
paling depan biasanya diberi variasi warna agar terlihat lebih menarik.
Masker kain adalah non-medis yang dapat dibuat dari kombinasi kain
Beberapa kombinasi ini telah dievaluasi secara sistematis dan tidak ada
desain tunggal, pilihan bahan, pelapisan atau bentuk diantara masker non-
medis yang tersedia. Kombinasi kain dan bahan yang tidak terbatas
mungkin jika persediaan masker medis tidak tersedia. Masker kain buatan
lain yang terinfeksi penyakit pernapasan. Oleh karena itu, kami tidak akan
2013).
melebihi kriteria efisiensi penyaringan diatas 95% dan bekerja lebih baik
39
kain umumnya lebih rendah dari masker bedah dan masker respirator
signifikan apabila diproduksi dengan baik dan dipakai secara benar sesuai
dari masker N95 yaitu rata-rata 97,44%; masker KN95 rata-rata 89,75%;
tangan dan tindakan lain yang membentuk suatu tindakan preventif saling
efektifitas filtrasi efisiensi yang tinggi seperti masker respirator N95 dan
yang dianjurkan WHO adalah masker kain 3 lapis. Masker dapat dipakai
maksimal hanya 4 jam dan harus ganti dengan masker baru dan bersih.
Apabila masker yang dipakai basah atau lembab harus segera diganti.
Jika lapisan kain masker terlihat lusuh, segera buang masker tersebut
(WHO, 2020).
dan hidung, dan ikat dengan erat untuk meminimalkan celah di antara
wajah dan masker; Hindari menyentuh bagian selain tali pengkat atau
tetapi lepaskan dari belakang atau dari tali pengikat ; Setelah melepas atau
setiap kali memakai kembali masker bekas bersihkan dengan sabun atau
antiseptik berbasis alkohol dan air jika tangan terlihat kotor (WHO, 2020).
BAB 5
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari review 15 artikel, dapat disimpulkan bahwa
vitro dengan alat penghasil aerosol dan mikrooganisme uji. Masker FFP2
5.2. Saran
Melalui hasil penelitian ini, maka saran yang diberikan ialah:
artikel dan dapat mengakses artikel lebih luas lagi dan perlu dilakukan
tidak hanya secara in vitro saja tetapi dapat juga dilakukan dengan
penelitian lainnya.
WHO yaitu masker medis yang memiliki filtrasi efisiensi yang tinggi
42
43
Ahmad, N. A., Mat Ludin, A. F., Shahar, S., Mohd Noah, S. A., & Mohd Tohit,
N. (2020) ‘Willingness, perceived barriers and motivators in adopting
mobile applications for health-related interventions among older adults: A
scoping review protocol’, BMJ Open, 10(3), pp. 1–5. doi:
10.1136/bmjopen-2019-033870.
Akbar, F. Islam, F., Ashari, A. E., Mahmud, A., Ashriady., & Saeni. R. H. (2020)
‘Tindakan Tenaga Kesehatan dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Saat
Berangkat Kerja pada Era Kebiasaan Baru’, Jurnal Kesehatan Manarang,
6(Khusus), p. 41. doi: 10.33490/jkm.v6ikhusus.328.
Bartoszko, J. J., Farooqi, M. A. M., Alhazzani, W., & Loeb, M. (2020) ‘Medical
masks vs N95 respirators for preventing COVID-19 in healthcare workers:
A systematic review and meta-analysis of randomized trials’, Influenza and
other Respiratory Viruses, 14(4), pp. 365–373. doi: 10.1111/irv.12745.
Bernard, L., Desoubeaux, G., Montagutelli, E. B., Pardessus, J., Brea, D.,
Allimonnier, L., Eymieux, S., Raynal, P. I., Vasseu, V.,Vecellio, V.,
Mathé, L., Guillon, A., Lanotte, P., Pourchez, J., Verhoeven, P. O.,
Esnouf, S., Ferry, M., Eterradossi, N., Blanchard, Y., Brown, P.,
Roingeard, P., Alcaraz, J. P., Cinquin, P., Tahar, M., & Vourc, N. H.
(2020) ‘Controlled Heat and Humidity-Based Treatment for the Reuse of
Personal Protective Equipment: A Pragmatic Proof-of-Concept to Address
the Mass Shortage of Surgical Masks and N95/FFP2 Respirators and to
Prevent the SARS-CoV2 Transmission’, Frontiers in Medicine,
7(October), pp. 1–9. doi: 10.3389/fmed.2020.584036.
Campbell, K. S., Naidoo, J. S., & Campbell, S. M. (2020). Hard or Soft Sell?
Understanding White Papers as Content Marketing. IEEE Transactions on
Professional Communication, 63(1), 21–38.
Carroll, K. C., Butel, J. & Morse, S. (2015) Jawetz Melnick & Adelbergs Medical
Microbiology 27 E. Available.
Chua, M. H., Cheng, W., Goh, S. S., Kong, J., Li, B., Lim, J. Y. C., Mao, L.,
Wang, S., Xue, K., Yang, L., Ye, E., Zhang, K., Cheong, W. C. D., Tan, B.
H., Li, Z., Tan, B. H., & Loh, X. J. (2020) ‘Face Masks in the New
COVID-19 Normal: Materials, Testing, and Perspectives’, Research, 2020,
pp. 1–40. doi: 10.34133/2020/7286735.
Davies, A., Thompson, K. A., Giri, K., Kafatos, G., Walker, J., & Bennett, A.
44
45
Dewi, Y.C. (2016) 'Sintesis Material Transparan Berpori sebagai Filter Debu.
Thesis'. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Djasri, H., Laras, S. & Utarini, A. (2019) ‘Quality indicators for clinical care of
patients with hypertension: Scoping review protocol’, BMJ Open, 9(7), pp.
1–5. doi: 10.1136/bmjopen-2018-026167.
Dzieciatkowski, T., Szarpak, L., Filipiak, K.J., Jaguszewski, M., Ladny, J.R., &
Smereka, J. (2020) ‘COVID-19 challenge for modern medicine’, Cardiology
journal. doi: 10.5603/CJ.a2020.0055.
Hao, W., Parasch, A., Williams, S., Li, J., Ma, H., Burken, J., Wang, Y. (2020)
‘Filtration performances of non-medical materials as candidates for
manufacturing facemasks and respirators’, International Journal of Hygiene
and Environmental Health, 229(April). doi: 10.1016/j.ijheh.2020.113582.
Hines, L., Rees, E. & Pavelchak, N. (2014) ‘Respiratory protection policies and
practices among the health care workforce exposed to influenza in New York
State: Evaluating emergency preparedness for the next pandemic’, American
Journal of Infection Control. Elsevier Inc, 42(3), pp. 240–245.
Ippolito, M., Vitale, F., Accurso, G., Iozzo, P., Gregoretti, C., Giarratano, A., &
Cortegiani, A. (2020) ‘Medical masks and Respirators for the Protection of
Healthcare Workers from SARS-CoV-2 and other viruses’, Pulmonology.
Sociedade Portuguesa de Pneumologia, 26(4), pp. 204–212. doi:
10.1016/j.pulmoe.2020.04.009.
Konda, A., Prakash, A., Moss, G. A., Schmoldt, M., Grant, G. D., Guha, S.
(2020) ‘Aerosol Filtration Efficiency of Common Fabrics Used in Respiratory
Cloth Masks’, ACS Nano, 14(5), pp. 6339–6347. doi:
10.1021/acsnano.0c03252.
Klimek, L., Huppertz, T., Alali, A., Spielhaupter, M., Hörmann, K., Matthias, C.,
Hagemann, J. (2020) ‘A new form of irritant rhinitis to filtering facepiece
particle (FFP) masks (FFP2/N95/KN95 respirators) during COVID-19
pandemic’, World Allergy Organization Journal. Elsevier Inc, 13(10), p.
100474. doi: 10.1016/j.waojou.2020.100474.
Lepelletier, D., Grandbastien, B., Romano-Bertrand, S., Aho, S., Chidiac, C.,
Géhanno, J. F., & Chauvin, F. (2020) ‘What face mask for what use in the
context of the COVID-19 pandemic? The French guidelines’, Journal of
Hospital Infection, 105(3), pp. 414–418. doi: 10.1016/j.jhin.2020.04.036.
Long, K. D., Woodburn, E. V., Berg, I. C.., Chen, V., & Scott, W. S. (2020)
‘Measurement of filtration efficiencies of healthcare and consumer materials
using modified respirator fit tester setup’, PLoS ONE, 15(10 October), pp. 1–
13. doi: 10.1371/journal.pone.0240499.
Lu, H., Yao, D., Yip, J., Kan, C. W., & Guo, H. (2020) ‘Addressing COVID-19
spread: Development of reliable testing system for mask reuse’, Aerosol and
Air Quality Research, 20(11), pp. 2309–2317. doi:
10.4209/aaqr.2020.06.0275.
Ma, Q. X., Shan, H., Zhang, H. L., Li, G. M., Yang, R. M., & Chen, J. M. (2020)
‘Potential utilities of mask-wearing and instant hand hygiene for fighting
SARS-CoV-2’, Journal of Medical Virology, (March). doi:
10.1002/jmv.25805.
Marsh, M. & Helenius, A. (2006) ‘Virus entry: Open sesame’, Cell, 124(4), pp.
729–740. doi: 10.1016/j.cell.2006.02.007.
Mueller, A. V., Eden, M. J., Oakes, J. M. Bellini, C., & Fernandez, L. A. (2020)
‘Quantitative Method for Comparative Assessment of Particle Removal
Efficiency of Fabric Masks as Alternatives to Standard Surgical Masks for
PPE’, Matter, 3(3), pp. 950–962. doi: 10.1016/j.matt.2020.07.006.
Otter, J. A., Donskey, C., Yezli, S., Douthwaite, S., Goldenberg, S. D., & Weber,
D. J. (2016) ‘Transmission of SARS and MERS coronaviruses and influenza
47
Pascarella, G., Strumia, A., Piliego, C., Bruno, F., Del Buono, R., Costa, F.,
Scarlata, S., & Agrò, F. E. (2020) ‘COVID-19 diagnosis and management: a
comprehensive review’, Journal of Internal Medicine, (March), pp. 1–15.
doi: 10.1111/joim.13091.
Rengasamy, S., Shaffer, R., Williams, B., & Smit, S. (2017) ‘A comparison of
facemask and respirator filtration test methods’, Journal of Occupational
and Environmental Hygiene. Taylor & Francis, 14(2), pp. 92–103. doi:
10.1080/15459624.2016.1225157.
Szarpak, L., Smereka, J., Filipiak, K. J., Ladny, J. R., & Jaguszewski, M. (2020)
‘Cloth masks versus medical masks for COVID-19 protection’, 27(2), pp.
48–49.
Wen, Z., Yu, L., Yang, W., Hu, L., Li, N., Wang, J., Li, J., Lu, J., Dong, X., Yin,
Z., & Zhang, K. (2013) ‘Assessment the protection performance of different
48
Whiley, H., Keerthirathne, T. P., Nisar, M. A., White, M. A.F., & Ross, K. E.
(2020) ‘Viral filtration efficiency of fabric masks compared with surgical and
n95 masks’, Pathogens, 9(9), pp. 1–8. doi: 10.3390/pathogens9090762.
Zhou, S. S., Chiossone, C., Nims, R. W., Suchmann, D. B., Ijaz, M. K (2018)
‘Assessment of a respiratory face mask for capturing air pollutants and
pathogens including human influenza and rhinoviruses’, Journal of Thoracic
Disease, 10(3), pp. 2059–2069. doi: 10.21037/jtd.2018.03.103.
LAMPIRAN
49
50
Artikel 1
Artikel 2
Artikel 3
Artikel 4
CHINA
Sampel Penelitian Masker respirator 3M 1870, masker
respirator 1860 N95, masker bedah, masker
kain
Metode Penelitian In vitro mengunakan automated filter tester
dengan uji TSI 8130 Shoreview, MN.
Pengujian dikembangkan berdasarkan
prosedur pengujian NIOSH TEB-APR-STP-
0059, yang digunakan Untuk mengevaluasi
filtrasi dari respirator N95 Pengukuran ini
menggunakan generator partikel. Dalam
prosedur ini menggunakan partikel NaCl
aerosol yang dipompa melalui bahan sampel
uji pada 85 Lpm.)
Hasil Penelitian Hasil filtrasi dari masker respirator 3M 1870
dan masker 1860 N95 menunjukkan filtrasi
masing-masing 99,43% ± 0,18 dan 98,89%,
filtrasi efisiensi terukur dari masker bedah,
74,36 ± 4,54%. Filtrasi untuk bahan kain
berkisar antara 35 dan 53%.
Artikel 5
Artikel 6
Artikel 7
Artikel 8
Artikel 9
Artikel 10
Artikel 11
Artikel 12
Artikel 13
Artikel 14
Artikel 15