SKRIPSI
Oleh :
1710070110084
SKRIPSI
Oleh :
1710070110084
ii
Halaman Persetujuan
Oleh :
MOH. FURQON KHOMAINI
1710070110084
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. drg. Utmi Arma, MDSc Dr. drg. Widyawati, M.Kes., Sp.KG
NIDN. 0024046902 NIDN. 1008037202
iii
Halaman Pernyataan Orisinalitas
NPM : 1710070110084
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila
dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
1710070110084
iv
KATA PENGANTAR
Dengan meyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat Hidayah, kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi tentang “Pencegahan Infeksi Silang Penyakit Hepatitis di
Praktik Dokter Gigi: Scoping Review”.
Skripsi ini telah disusun dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
terutama ibu Dr. drg. Utmi Arma MDSc dan ibu Dr. drg. Widyawati M.Kes Sp.KG
sebagai dosen pembimbing sehingga dapat memperlancar pembuatan skripsi ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan skripsi ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik agar penulis dapat memperbaiki skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
v
ABSTRAK
Infeksi silang adalah masalah utama di tempat praktik dokter gigi. Dokter gigi
merupakan salah satu profesi yang rawan untuk terjadi infeksi silang, sehingga
dokter gigi butuh proteksi diri yang maksimal dan universal. Dalam menjalankan
profesinya, dokter gigi berkontak secara langsung dengan mikroorganisme dalam
saliva dan darah pasien. Kontaminasi silang terjadi antara pasien-dokter gigi,
pasien-pasien, pasien-perawat, serta lingkungan. Dokter gigi merupakan tenaga
kesehatan yang sangat erat dengan infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebaran hepatitis, dan
pencegahan infeksi silang hepatitis terhadap dokter gigi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode studi pustaka yang dilakukan melalui pencarian
database PubMed, Science Direct, Google Scholar. Hasil dari scoping review ini
memperoleh 18 artikel yang akan direview. Kesimpulan pada scoping review ini
adalah tindakan pencabutan gigi ditemukan sebagai faktor risiko yang signifikan
dalam penularan infeksi HBV dan HCV, dokter gigi yang kurang vaksinasi
hepatitis B berisiko lebih tinggi tertular infeksi HBV, dan dokter gigi yang terluka
oleh benda tajam saat melakukan tindakan perawatan gigi merupakan sarana
penularan infeksi silang, sehingga upaya yang paling efektif dilakukan adalah
melakukan pembelajaran tentang pencegahan infeksi silang saat masa pendidikan
dan dokter gigi harus mendapatkan vaksin hepatitis, kemudian dokter gigi harus
melakukan upaya pencegahan infeksi dengan cara memcuci tangan, memakai baju
pelindung, menggunakan masker, menggunakan handscoon satu kali pakai setiap
pasien, menggunakan kaca pelindung, menggunakan larutan disenfektan,
mempunyai alat sterilisasi.
Kata Kunci : Hepatitis, Pencegahan infeksi silang, Infeksi silang.
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN ..................................................................................................i
SAMPUL DALAM ................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iii
HALAMAN
ORISINALITAS .............................................................................iv
KATA PENGANTAR ...........................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................vi
ABSTRACT ..........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................4
1.4.1 Manfaat Teoritis......................................................................................4
1.4.2 Manfaat Praktis.......................................................................................4
BAB 2 METODE PENELITIAN..........................................................................5
2.1 Kriteria Artikel...................................................................................................5
2.1.1 Kriteria Inklusi................................................................................................5
2.2.2 Kriteria Eksklusi..............................................................................................5
2.2 Sumber Informasi...............................................................................................5
2.3 Strategi Pencarian...............................................................................................6
2.4 Proses Seleksi Artikel........................................................................................8
2.5 Ekstraksi Data ................................................................................................9
2.6 Item Data ........................................................................................................9
BAB 3 HASIL ..................................................................................................... 21
3.1 Hasil Seleksi Sumber Bukti ............................................................................
21
3.2 Karakteriksik Sumber Bukti ........................................................................... 23
3.3 Hasil Dari Setiap Sumber Bukti ..................................................................... 24
viii
3.4 Sintesis Hasil .................................................................................................. 33
BAB 4 PEMBAHASAN ..................................................................................... 39
4.1 Penyebaran Hepatitis di Praktik Dokter Gigi………………………...............39
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Final Keyword Dan Query.......................................................................6
Tabel 2.2 Item Data..................................................................................................9
Tabel 3.1 Karakteristik Sumber
Bukti....................................................................23
Tabel 3.2 Hasil Dari Setiap Sumber Bukti.............................................................24
Tabel 3.4 Penyebaran Hepatitis di Praktik Dokter
Gigi………………………......33
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Strategi Pencarian................................................................................7
Gambar 2.2 Proses Seleksi Artikel..........................................................................8
Gambar 3.1 Hasil Seleksi Sumber Bukti................................................................21
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
pada organ hati manusia yang disebabkan oleh banyak hal, antara lain
sel hati, yang biasanya disebabkan beberapa infeksi (virus, bakteri dan
pasien. dengan sirosis hati, dan 37 sampai 68% pada pasien dengan
kanker hati. Data tentang hepatitis C juga terbatas. Salah satu dari
sedikit data yang dihasilkan dari studi tentang donor darah pada tahun
gigi. Dokter gigi merupakan salah satu profesi yang rawan untuk
terjadi infeksi silang, sehingga dokter gigi butuh proteksi diri yang
kedokteran gigi yaitu melalui kulit atau mukosa yang terluka oleh
plak gigi. Dokter gigi merupakan tenaga kesehatan yang sangat erat
4
tajam yang digunakan setiap hari lebih besar dalam praktik gigi dan
dan Hepatitis C.
secara tepat.
review.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu sebagai
berikut :
gigi?
dokter gigi.
dokter gigi
dokter gigi.
METODE PENELITIAN
3) Skripsi
inklusi.
Hasil Pencarian N=
8.700.651
n=
Database:
PubMed = 165
science direct = 1.111
Google Scholar. = 743
Hasil pencarian
N = 2.019
Total artikel
{n=}
Artikel ganda
{n=}
Setelah pembuangan artikel ganda
{n=}
Artikel 1
Artikel 2
12
Metode Deskriptif
penelitian
Tujuan penelitian Penelitian ini ingin mengetahui upaya dokter gigi di Kota
Makassar dalam pencegahan terhadap bahaya infeksi silang
di tempat praktik
Artikel 3
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proteksi diri yang
dilakukan oleh dokter gigi.
Artikel 4
Artikel 5
Tujuan penelitian The aim of this study was to study tooth extraction as a
potential risk factor for the seroprevalence of HBV and
HCV infection and other associated risk factors in the Al
Farsha area (a low deficiency area), southwest Saudi
Arabia.
Artikel 6
Tujuan penelitian The aim of this study was to evaluate infection control
measures actually implemented by dental surgeons
during dental practice, because patients and professionals
are exposed to high biological risks in the dental care
environment.
Artikel 7
Artikel 8
Artikel 9
Penulis H Khalil
Tujuan penelitian The aim of this study was to investigate the willingness of
Saudi dental professionals to treat hepatitis B virus
infected patients.
Tipe sumber artikel Original paper
Artikel 10
Lakshya Kumar
Artikel 11
Artikel 12
Artikel 13
Artikel 14
Artikel 15
Artikel 16
Artikel 17
Artikel 18
Tujuan penelitian The present study was conducted to assess the knowledge
and awareness of dental health-care professionals
regarding various aspects of HCV.
22
HASIL
Total artikel
{n=1.105}
Artikel ganda
{n=122}
Setelah pembuangan artikel ganda
{n=983}
pencarian elektronik yaitu Pubmed, Science Direct, dan Google Scholar. Pada
proses pencarian artikel pada kata kunci awal menggunakan database Pubmed
terdapat 3.649.001 artikel, Science Direct terdapat 2.004.240 artikel, dan Google
Scholar terdapat 3.047.400. Total pencarian artikel pada kata kunci awal
Direct, dan Google Scholar, pada Pubmed terdapat 165 artikel, pada Science
Direct terdapat 1.111 artikel, dan pada Google Scholar terdapat 743 artikel.
Penulis mendapatkan artikel dengan total 2.019 artikel pada pencarian kata kunci
akhir. Seluruh artikel yang didapat akan di masukkan ke dalam proses seleksi
artikel.
ditemukan 914 artikel yang dipublikasi sebelum tahun 2011, sehingga total artikel
yang tersisa terdapat 1.105 artikel. Pada tahap kedua, penulis memasukkan artikel
Desktop, ditemukan 122 artikel yang memiliki judul dan penulis yang sama,
sehingga total artikel tersisa setelah melakukan pembungan artikel ganda terdapat
983 artikel. Pada tahap ketiga, penulis melakukan pengecekan artikel , terdapat
920 artikel yang tidak sesuai kriteria. artikel yang tidak sesuai kriteria diantaranya
artikel tidak berbentuk jurnal, tidak berbentuk fulltext dan artikel tidak dapat di
26
akses, dan tidak membahas tentang pencegahan infeksi silang penyakit hepatitis
dipraktik dokter gigi. setelah melakukan pengecekan artikel yang tidak sesuai
dengan kriteria, tersisa 63 artikel yang berbentuk fulltext. Setelah itu, didapatkan
artikel yang tidak seusai dengan topik dengan jumlah 45 artikel yang tidak sesuai
dengan topik. Dari hasil pemeriksaan tersebut hasil akhir dari seleksi artikel
didapatkan 18 artikel terdahulu yang sesuai dengan topik. Artikel terpilih sesuai
artikel terdapat 38,89% artikel dengan tahun terbit 2011-2012 dengan persentase
tertinggi, 5,56% artikel dengan tahun terbit 2013-2014, 22,22% artikel dengan
tahun terbit 2015-2016, terdapat 11,11% artikel dengan tahun terbit 2017-2018,
dan terdapat 22,22% artikel dengan tahun terbit 2019-2020. Berdasarkan lokasi
penulis paling banyak terdapat 50% artikel yang dibuat di Indonesia, 22,22%
dibuat di India, 11,11% dibuat di Arab saudi, untuk persentase yang paling sedikit
terdapat 5,56% dibuat di Lebanon, China dan Brazil. Berdasarkan bahasa dalam
artikel, terdapat artikel berbahasa Indonesia 44,44% dan artikel berbahasa inggris
artikel yaitu original paper dengan persentase 100% dan tidak ada tipe sumber
Seluruh Artikel
(N=18)
27
Tahun Publikasi
2011-2012 7 38,89%
2013-2014 1 5,56%
2015-2016 4 22,22%
2017-2018 2 11,11%
2019-2020 4 22,22%
Lokasi penulis
Indonesia 9 50%
Lebanon 1 5,56%
Brazil 1 5,56%
China 1 5,56%
India 4 22,22%
Bahasa
Indonesia 8 44,44%
Inggris 10 55,56%
Grey literature 0 0%
10. Balendra Pratap 494 dokter gigi Sebanyak 494 dokter gigi
Singh, Suleman A. menanggapi, memberikan
Khan, Neeraj tingkat tanggapan 61,8%.
Agrawal, Dari jumlah tersebut, 228
Ramashanker dari 323 (70,6%) dokter
Siddharth, Lakshya gigi umum melaporkan
Kumar menggunakan air mendidih
sebagai media sterilisasi
dan 339 (68,6%) dokter
gigi melaporkan
membuang limbah
berbahaya seperti jarum
suntik, pisau dan ampul di
tempat sampah dan
mengosongkannya ke
tempat sampah perusahaan
kota.
pengetahuan tinggi, 3
responden (10%) memiliki
pengetahuan sedang, dan
tidak ditemukan responden
yang memiliki
pengetahuan rendah.
Sedangkan untuk tindakan
(praktek) menunjukkan
hasil dari 30 responden
yaitu sebanyak 20
responden (66,6%)
memiliki tindakan yang
baik, dan tidak ditemukan
responden yang memiliki
tindakan yang rendah.
13. Moh. Fahmi M. 35 dokter gigi Hasil penelitian
Mokodompit, menunjukkan bahwa
Vonny N. S. pencegahan dan pengen-
Wowor, Christy N. dalian infeksi silang
Mintjelungan sebelum tindakan ekstraksi
gigi sebesar 46,07%;
selama tindakan sebesar
59,92%; dan setelah
tindakan sebesar 23,81%.
Hasil rerata keseluruhan
tindakan ekstraksi gigi
dilakukan sebesar 60,59%.
penyebaran hepatitis dipraktik dokter gigi, bagaimana cara infeksi silang hepatitis
Jing Su, dkk Dokter gigi berisiko tinggi terpapar darah dan cairan tubuh
(2012) pasien yang terinfeksi HBV atau HIV
Singh, dkk (2012) Penelitian telah menunjukkan bahwa bahaya infeksi hadir
dalam praktik gigi karena banyak infeksi dapat ditularkan
melalui darah atau air liur melalui kontak langsung atau
tidak langsung, tetesan, aerosol atau instrumen dan
peralatan yang terkontaminasi
Lumunon, dkk Infeksi virus hepatitis B yang ditularkan melalui darah dan
(2019) saliva dari pasien
Viragi, dkk (2013 Kontak dengan air liur dan darah pasien dapat membuat
dokter gigi terpapar berbagai biohazard terkait pekerjaan
termasuk jenis yang berbahaya
Gambhir, dkk Infeksi HCV dapat menyebar melalui beberapa jalur yang
(2017) meliputi kontak langsung dengan darah, kontak tidak
langsung dengan instrumen yang terkontaminasi, dan
kontaminan udara lainnya yang terdapat dalam percikan
droplet atau aerosol cairan mulut dan pernapasan.
38
Jing Su, dkk Dokter gigi berisiko tinggi terinfeksi oleh patogen yang
(2012) ditularkan melalui darah karena mereka terus menerus
terpapar darah dan air liur, dan bahkan mungkin
mengalami tusukan jarum. Dokter gigi memiliki
kemungkinan lebih tinggi tertular HBV dibandingkan
profesional non-gigi. HBV adalah potensi ancaman yang
paling luar biasa bagi staf gigi, kemudian handpiece gigi
yang tidak disterilkan dapat menularkan HBV
Tabel 3.6 Pencegahan Infeksi Silang Penyakit Hepatitis Terhadap Dokter Gigi
Khalil (2015) Dokter gigi harus divaksinasi untuk melawan HBV karena
dokter gigi yang tidak divaksinasi lima kali lebih mungkin
terkena infeksi daripada dokter gigi yang divaksinasi.
Dokter gigi juga harus dididik tentang risiko infeksi
bahkan jika mereka tidak bersedia merawat pasien yang
terinfeksi HBV
PEMBAHASAN
silang hadir dalam praktik gigi karena banyak infeksi dapat ditularkan melalui
darah atau air liur melalui kontak langsung atau tidak langsung, tetesan, aerosol
atau instrumen dan peralatan yang terkontaminasi dan Penelitian yang dilakukan
Matsuda dkk (2011) menyatakan bahwa banyak instrumen kedokteran gigi yang
tajam dan menusuk serta dapat dengan mudah menyebabkan luka saat ditangani,
seperti jarum anastesi, probe eksporasi yang paling sering menyebabkan luka.
Jenis kecelakaan ini, terutama dengan pajanan pada darah atau cairan tubuh yang
diantaranya menyatakan terluka oleh cryer, alat-alat endo, bur, sonde, dan jarum
suntik, pada penelitian ini masih ada responden yang sama sekali belum pernah
divaksin hepatitis sebanyak 31%, serta masih ada 10% responden yang terkadang
tidak menggunakan alat bantu penglihatan (mouth mirror) untuk rahang atas. Hal
kesehatannya dan hal ini dapat dicegah bila responden selalu mengikuti
bahaya kerja pada penelitian ini sebanyak 63%. Mata mungkin sebagai media
infeksi silang dikarenakan serpihan kalkulus saat prosedur skeling dan percikan
dari cairan tubuh (aerosol bakteri dan virus) saat menggunakan handpiece
kecepatan tinggi tidak bisa dihindari oleh para responden. Pada penelitian ini
ada 10% responden yang terkadang tidak menggunakan alat bantu penglihatan
(mouth mirror) untuk rahang atas. Paparan langsung dari beberapa responden
bekerja, dalam hal ini menurut mereka bila menggunakan kacamata pelindung
dapat menghambat mereka saat bekerja serta saat bekerja dengan gigi rahang atas
gigi berisiko tinggi terinfeksi oleh patogen yang ditularkan melalui darah
karena mereka terus menerus terpapar darah dan air liur, dan bahkan mungkin
yang paling luar biasa bagi staf gigi, kemudian handpiece gigi yang tidak
menyatakan insiden terluka oleh benda tajam dialami dokter gigi sangat tinggi
risiko yang signifikan dalam penularan infeksi HBV dan HCV, dokter gigi yang
kurang vaksinasi hepatitis B berisiko lebih tinggi tertular infeksi HBV. Prosedur
gigi sering mengakibatkan pendarahan dan paparan cairan tubuh yang terinfeksi
yang merupakan sarana penularan penyakit menular. Selain itu, penelitian Khalil
(2015) menyatakan bahwa dokter gigi yang tidak menerima vaksin akan lima kali
lebih rentan terinfeksi HBV dari pada dokter gigi yang menerima vaksin. Dan
penelitian Humayed (2016) menyatakan bahwa infeksi HBV dan HCV ditularkan
melalui darah.
terbawa melalui darah dan saliva berpotensi menyebabkan infeksi silang lewat
kontaminasi yang terjadi. Lewat tindakan ekstraksi gigi, penyebaran agen infeksi
di praktik dokter gigi dapat terjadi melalui pasien ke tenaga kesehatan gigi, tenaga
Dagher dkk (2017), Beberapa langkah nyata harus dilakukan oleh instansi
standar central of disease control, kelima adalah vaksinasi dan konfirmasi status
imunisasi dokter gigi. Pelatihan asisten gigi dalam praktik pengendalian infeksi
harus dilaksanakan melalui kursus pendidikan lanjutan wajib pada awalnya dan
sterilisasi peralatan medis yang tepat, sistem pengelolaan limbah yang tepat dan
vaksinasi. Selain itu, profilaksis pasca pajanan (PEP) dapat digunakan sebagai
sarana pencegahan HBV setelah tidak sengaja terpapar darah atau tubuh yang
terkontaminasi.
kontrol infeksi dan keselamatan pasien. Proses sterilisasi dan pengaturan tempat
ilmiah scoping review, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu dari
sama, hanya beberapa bahasan saja yang berbeda. Hal ini menyebabkan
5.1 Kesimpulan
pencabutan gigi ditemukan sebagai faktor risiko yang signifikan dalam penularan
infeksi HBV dan HCV, dokter gigi yang kurang vaksinasi hepatitis B berisiko
lebih tinggi tertular infeksi HBV, dan dokter gigi yang terluka oleh benda tajam
pembelajaran tentang pencegahan infeksi silang saat masa pendidikan dan dokter
gigi harus mendapatkan vaksin hepatitis, kemudian dokter gigi harus melakukan
upaya pencegahan infeksi dengan cara memcuci tangan, memakai baju pelindung,
sterilisasi.
5.2 Saran
2. Diperlukan sosialisasi kepada dokter gigi tentang tata cara pencegahan infeksi
LAMPIRAN
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68