Oleh:
NIM. 201610330311096
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
i
Oleh :
Dwita Erca Cintika
NIM. 201610330311096
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
ii
Diajukan kepada
Fakultas Kedokteran
Oleh:
NIM. 201610330311096
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal :
Pembimbing I
NIP 0725096801
Pembimbing II
NIP. 11307040456
Mengetahui,
Dekan,
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya tulis akhir ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
NIM : 201610330311096
Penulis
v
LEMBAR PENGUJIAN
pada tanggal :
Tim Penguji
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Alhamdulillah, Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas
karunia dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini yang
Penyusunan karya tulis akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
ini telah banyak mendapat bantuan serta bimbingan. Oleh sebab itu, penulis
4. dr. Indra Setiawan, SP.THT selaku Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran
penulisan saya.
8. Orang tua dan saudara, terima kasih sudah mendukung dan mendoakan
9. Sahabat dan teman-teman yang selalu bersedia menerima keluh kesah saya
tentang skripsi Irma, Arum, Savira, Safira, Ilma, Nadia, dan teman teman
Saya mengharapkan semoga karya tulis akhir ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan pihak terkait. Saya menyadari bahwa penulisan karya tulis akhir
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik serta
Penulis
viii
RINGKASAN
Erca Cintika, Dwita. 2020. Perbedaan Kejadian Infeksi Luka Operasi Sectio
Caesar Pada Pemakaian Antibiotik Profilaksis Ceftriaxone dan
Cefazoline, Karya Tulis Akhir. Fakultas Kedokteran, Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) (Kusuma Andriana) *(2)
(Rahayu)**
Metode : Penelusuran pustaka pada publikasi dari database PubMed dan Google
Scholar dengan menggunakan kata kunci: “ceftriaxone”, “cefazoline”, “sectio
caesar”, “profilaksis”, “infeksi”, serta variasinya dalam Bahasa Indonesia maupun
Bahasa Inggris. Proses pencarian dibatasi pada artikel terpublikasi pada jurnal
nasional terakreditasi Sinta atau jurnal internasional bereputasi baik, diterbitkan
paling lama tahun 2017, dan berbahasa Indonesia atau Inggris.
SUMMARY
Method : Literature searches were done on publications from the PubMed and
Google Scholar databases by using keywords: "ceftriaxone", "cefazoline",
"caesarean section", "prophylaxis", "infection", as well as variations in Indonesian
and English. The search process is limited to articles published in Sinta accredited
national journals or reputable international journals, published no later than 2017,
and written in Indonesian or English.
Results : The results of the search were 6 journals that studied the incidence of
caesarean section wounds in the use of Ceftriaxone and Cefazoline as prophylactic
antibiotics.
DAFTAR ISI
JUDUL DALAM i
HALAMAN PRASYARAT GELAR ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
HALAMAN PERNYATAAN ORIGINALITAS iv
LEMBAR PENGUJI v
KATA PENGANTAR vi
RINGKASAN viii
SUMMARY ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR SINGKATAN xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Fokus Pembahasan Gagasan Utama 2
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 3
1.4.1 Manfaat Akademis 3
1.4.2 Manfaat Klinis 3
1.5 Metode Penulusuran 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Sectio Caesarean 5
2.1.1 Jenis Sectio Caesarean 5
2.1.2 Indikasi Sectio Caesarean 7
2.1.3 Kontraindikasi Sectio Caesarean 9
2.1.4 Faktor Risiko Sectio Caesarean 9
2.1.5 Komplikasi Sectio Caesarean 10
2.2 Infeksi Luka Operasi Sectio Caesarean 14
2.2.1 Etiologi Infeksi Luka Operasi Sectio Caesarean 14
2.2.2 Klasifikasi Infeksi Luka Operasi Sectio Caesarean 14
2.2.3 Faktor Risiko Infeksi Luka Operasi Sectio Caesarean 15
2.2.4 Kritertia Diagnosis Infeksi Luka Operasi Sectio
Caesarean 15
2.2.5 Pencegahan Infeksi Luka Operasi Sectio Caesarean 16
2.3 Antibiotik Profilaksis 17
2.3.1 Indikasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Sectio
Caesar 17
2.3.2 Pemilihan Antibiotik Profilaksis pada Sectio Caesar 18
2.3.3 Resistensi Antibiotik Profilaksis pada Sectio Caesar 18
2.3.4 Uji Kepekaan Antibiotik Profilaksis pada Sectio
Caesar 19
2.4 Cefalosporin 20
2.4.1 Ceftriaxone 20
2.4.2 Cefazolin 20
BAB 3 PEMBAHASAN 22
BAB 4 PENUTUP 29
xi
4.1 Kesimpulan 29
4.2 Saran. 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 36
xii
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Angka kejadian sectio caesar (SC) semakin meningkat tiap tahunnya yang
caesar yang disertai kejadian infeksi luka pasca SC dimana didapatkan data
sekitar 90% morbiditas pasca SC disebabkan oleh infeksi luka operasi (Afroz
generasi ketiga dari Cefalosporin golongan ketiga dengan spectrum yang luas
gram positif pada saat SC dan penetrasi yang tinggi dijaringan (Muzayyanah
dari WHO juga efektif mengurangi risiko infeksi luka operasi pada operasi
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
profilaksis.
Pustaka yang dipakai sebagai pustaka utama harus memenuhi kriteria inklusi
yang relevan yang diacu oleh pustaka utama dan buku literatur atau textbook
TINJAUAN PUSTAKA
mengeluarkan bayi dari perut seorang ibu dengan cara menginsisi bagian
jaman, bedah, insisi ini dapati dilakukan dibagian perut bawah. SC ini bisa
dilakukan secara elektif apabila ada indikasi bayi tidak bisa dilahirkan
apabila ada kondisi dimana bayi harus dilahirkan segera (Ni et al., 2018).
seperti perdarahan luka insisi yang tidak banyak, risiko peritonitis yang
tidak besar, jaringan parut saat proses penyembuhan pada uterus umumnya
kuat sehingga risiko ruptur uteri dikemudian hari tidak besar karena dalam
masa nifas ibu pada segmen bagian bawah uterus tidak banyak mengalami
kontraksi seperti korpus uteri sehingga luka dapat sembuh lebih sempurna
(Prawirhadjo, 2017).
6
7
bagian tengah dari korpus uteri sepanjang 10-12 cm dengan ujung bawah
di atas batas plika vesio uterine. Tujuannya dibuat hanya jika ada halangan
dimaksud misal karena uterus melekat pada dinding perut karena riwayat
( plasenta menempel menutupi jalan lahir). Kerugian dari jenis ini adalah
risiko peritonitis dan rupture uteri 4 kali lebih bahaya pada kehamilan
(Prawirhadjo, 2017)
Dokter akan menginsisi dinding dan fasia abdomen dan musculus rectus
pada sang bayi atau ibu jika tetap dilakukan persalinan melalui
yaitu indikasi absolut dan indikasi relative. Untuk indikasi absolut yaitu:
Absolut disproportion
Ukuran panggul ibu yang terlalu kecil dapat menjadi faktor penyulit
Chorioamnionitis
pervaginam.
Eklamsia
perlu dilakukan.
9
kehamilan.
Plasenta Previa
dilakukannya SC.
Prolapse tali pusat ini berisiko terkena bayi sampai bayi tercekik
dilahirkan pervaginam.
Ruptur Uteri
Pembukaan yang lama saat persalinan ini juga merupakan salah satu
Riwayat SC sebelumnya
IUFD
Anemia berat
anenchephaly
Tipe insisi
Tipe insisi vertical pada bagian line alba akan menyebabkan nekrosis
sedikit.
Hemoglobin prabedah
risiko infeksi.
Jenis anestesi
Lama pembedahan
Kematian ibu
kematian ibu setelah operasi caesar adalah tiga kali lebih tinggi
Thromboembolism
Bisanya terjadi akibat ada indikasi dari SC itu sendiri yaitu obesitas
2017).
Perdarahan
darah uterus yang disebabkan insisi yang kurang tepat pada uterus.
Infeksi
13
2018).
al., 2019).
Histerektomi
histerektomi perlu dilakukan agar tidak terjadi syok pada sang ibu
Nyeri akut
luar biasa pasca tindakan SC. Biasanya ditangani dengan anti nyeri
narkotik dapat berefek pada psikologi sang ibu (Borges et al., 2017).
14
Nyeri kronik
Tingkat rata-rata intensitas rasa sakit pada saat rasa sakit terburuk
adalah 6,6. Nyeri intensitas tinggi pasca operasi adalah kondisi sering
Infertilitas
Ada juga beberapa komplikasi terkait dengan sang bayi dan juga
Kematian neonatal
Transient tachypnea
15
Trauma
Rupture uteri
Rupture uteri ini lebih berisiko terjadi pada wanita yang sudah pernah
superfisial (kulit). Dalam kasus SC, infeksi luka operasi 20 kali lebih
luka operasi yang terjadi terdapat didaerah organ panggul, dinding uterus,
grup B. Patogen umum lain yang terlibat dalam infeksi luka adalah
menjadi:
kulit vertikal, ketebalan jaringan subkutan lebih dari 2 cm, dan jenis
3. Muncul setidaknya satu dari tanda atau gejala infeksi berikut ini:
kulturnya negatif.
et al., 2019).
18
dikelola oleh inang bawaan dan respons imun adaptif (Kumari et al.,
2017).
petri lain dalam toples dengan suhu 35-37 ° C selama 24-48 jam.
2019).
2.4 Cefalosporin
2.4.1 Ceftriaxone
efektif terhadap bakteri gram negatif dan gram positif (Mugisa et al,
2018).
2.4.2 Cefazoline
sayatan kulit. Untuk wanita dengan (IMT> 30 kg/m2 atau berat >100
PEMBAHASAN
23
24
yang sama yaitu kriteria dari CDC dimana infeksi luka operasi dibagi menjadi 2
yaitu infeksi luka operasi superfisial dan infeksi luka operasi dalam dengan waktu
ini, pasien dipantau mengenai kondisi tempat insisi dilakukan dalam jangka waktu
3 hari pasca operasi SC saat opname dirumah sakit sampai 30 hari pasca operasi.
Antibiotik profilaksis ini dikatakan efektif apabila data yang didapatkan adalah p
> 0,005.
ketiga) untuk antibiotik profilaksis karena pola resisten lokal resisten terhadap
biaya, aman dan efektif terhadap mikroorganisme yang mungkin ditemui dalam
prosedur SC. Pasien dalam kelompok inklusi menerima dosis tunggal, injeksi 1
gram Ceftriaxone, setelah tes sensitivitas kulit, 30 menit sebelum sayatan pada
kulit dilakukan dalam operasi caesar. Karena tidak ada morbiditas infeksi yang
sakit tersier di Thailand mulai 1 Januari 2007 hingga 31 Desember 2012 pada
semua wanita yang menjalani operasi caesar. Sebanyak 911 pasien menerima
0,001) dan infeksi luka operasi ruang organ adalah (1,2% vs 2,9%; p = 0,003)
disesuaikan untuk perancu, rasio tingkat infeksi luka operasi SC pada kelompok
secara klinis tingkat infeksi luka operasi SC pada kelompok ceftriaxone lebih
antibiotik profilaksis di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Care pada tahun 2016
dimana dari 43 pasien diberi ceftriaxone dengan dosis 1 gram dan diberi 0 – 2 jam
sebelum dilakukan insisi. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dari 43 pasien
yang diberi ceftriaxone tidak mengalami infeksi luka operasi sehingga terbukti
Purbadi & Fadli melakukan penelitian uji klinis acak tersamar tunggal
dengan dua kelompok perlakuan yaitu cefazolin dosis tunggal 2 gram pada 30
menit sebelum insisi dan cefazolin dosis multipel (cefazolin dosis tunggal 2 gram
pada 30 menit sebelum insisi dan 1 gram pada delapan jam setelah dosis awal).
Fatmawati dan RS Anna, Jakarta pada Januari - Maret 2016. Terdapat 46 subjek
dengan 23 subjek pada kelompok cefazolin dosis tunggal dan 23 subjek pada
yang serupa dengan dosis multiple (Purbadi & Fadli, 2017). Dari penelitian ini
tampak bahwa cefazolin profilaksis efektif untuk mencegah terjadinya infeksi luka
operasi SC.
26
2012-2017 pada semua wanita dengan usia kehamilan 23 minggu atau lebih yang
6.584 subyek, 6.163 (93,6%) menerima cefazolin, 274 (4,2%) menerima alternatif
standar (klindamisin dan gentamisin), dan 147 (2,2%) menerima alternatif yang
al., 2018).
Jalil et al. melakukan penelitian kohort dari Juli 2015 hingga Mei 2016
pada semua wanita yang menjalani operasi caesar di Rumah Sakit Universitas
pemberian dosis tunggal cefazolin 2 gram untuk wanita dengan berat kurang dari
120 kg, dalam jangka waktu 60 menit sebelum sayatan pertama. Mereka
melaporkan frekuensi infeksi luka operasi SC yang tinggi (14,4%); faktor yang
berhubungan antara lain: indeks massa tubuh ≥36 kg/m2 sebelum kehamilan,
rawat inap lebih dari 3,5 hari, menjalani operasi pada usia kehamilan lebih dari 40
27
minggu. Menerima dosis cefazolin profilaksis yang lebih tinggi yang disesuaikan
dengan berat badan ditemukan berhubungan dengan risiko infeksi luka operasi SC
yang lebih rendah (Jalil et al., 2017). Meskipun penggunaan dosis yang lebih
tinggi telah dipertimbangkan pada wanita dengan IMT> 40 kg/m2, satu studi
Kajian pustaka ini memfokuskan hanya pada kejadian infeksi luka operasi
menilai ada tidaknya perbedaan kejadian infeksi luka operasi di antara keduanya.
dan Cefazoline dalam hal kejadian infeksi luka operasi. Hal ini kemungkinan
karena kedua obat adalah dari golongan yang sama yaitu Cefalosporin.
bedah sedangkan Cefalosporin generasi III dan generasi IV tidak dianjurkan untuk
generasi ketiga merupakan antibiotik yang mempunyai daya kerja spektrum luas
yang efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, antara lain
28
luas dan memiliki efikasi tinggi (Kawakita & Landy, 2017). Penggunaan
terbukti secara empiris dapat menurunkan risiko kejadian infeksi luka operasi
(Rusdiana, 2017). Salah satu rumah sakit di daerah Pekalongan yaitu RSUD
spectrum yang lebih luas dan waktu paruh yang lebih lama disbanding antibiotik
pada pasien yang menjalani tindakan pembedahan SC dan sering disebabkan oleh
spektrum yang luas, yaitu cefazolin sebagai regimen terapi profilaksis untuk SC
dimana dikatakan efektif apabila data yang didapatkan p < 0,005. (Jalil et al.,
dosis tunggal sudah tepat untuk dijadikan protokol dalam prosedur SC terkait
efikasi dan efisiensinya (Purbadi & Fadli, 2017). The American Society of Health-
pasien dengan berat badan kurang dari 120 kg dan 3g untuk pasien dengan berat
badan lebih dari 120 kg sebagai antibiotik profilaksis untuk mencegah kejadian
WHO adalah 15-60 menit sebelum dimulainya prosedur SC untuk mencapai kadar
antibiotik yang cukup pada saat prosedur dilakukan (WHO, 2017). Penggunaan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
4.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Adane, F., Mulu, A., Seyoum, G., Gebrie, A., & Lake, A. (2019). Prevalence and
Afroz, S., & Rashid, M. (2019). Study on Risk Factors and Microorganisms for
90–96.
Alfouzan, W., Al Fadhli, M., Abdo, N., Alali, W., & Dhar, R. (2019). Surgical
https://aricjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13756-018-0304-6
Bodean, O., Bratu, O. G., Munteanu, O., Marcu, D., Spinu, D. A., Socea, B., …
31
32
Borges, N. C., Silva, B. C. e, Pedroso, C. F., Silva, T. C., Tatagiba, B. S. F., &
Butwick, A. J., Ramachandran, B., Hegde, P., Riley, E. T., El-Sayed, Y. Y., &
523–532.
Choudhary, B., Choudhary, Y., Pakhare, A. P., Mahto, D., & Chaturvedula, L.
Dolivet, E., Delesalle, C., Morello, R., Blouet, M., Bronfen, C., Dreyfus, M., &
Donnez, O., Donnez, J., Orellana, R., & Dolmans, M. M. (2017). Gynecological
Elkomy, M. H., Sultan, P., Drover, D. R., Epshtein, E., Galinkin, J. L., &
Friese, K, & Mylona, L (2018). Indications for and Risks of Elective Cesarean
33
Huque, S., Roberts, I., Fawole, B., Chaudhri, R., Arulkumaran, S., & Shakur-Still,
Medical Center (PMC) Tahun 2014. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR)
Riau
7(5), 178–187.
Jalil, M. H. A., Abu Hammour, K., Alsous, M., Awad, W., Hadadden, R., Bakri,
https://www.nature.com/articles/s41598-017-12431-2.pdf
single dose ceftriaxone for elective caesarean section before skin incision and
Kallianidis, A. F., Schutte, J. M., Roosmalen, J. Van, & Akker, T. van den.
229, 148–152.
Kawaguchi, R., Haruta, S., & Kobayashi, H. (2017). Efficacy and safety of
antibiotics and surgical site infections after cesarean delivery. Obstetrics and
https://journals.lww.com/greenjournal/Fulltext/2018/10000/Choice_of_Proph
ylactic_Antibiotics_and_Surgical.21.aspx
Kawakita, T., & Landy, H. J. (2017). Surgical site infections after cesarean
Kumari, R., Sharma, A., Sheetal, P., & Anupriya, R. (2017). To study the
Retrieved from
https://www.msjonline.org/index.php/ijrms/article/view/3985/3553
35
Molla, M., Temesgen, K., Seyoum, T., & Melkamu, M. (2019). Surgical site
Motomura, K., Ganchimeg, T., Nagata, C., Ota, E., Vogel, J. P., Betran, A. P., …
Mugisa, G. A., Kiondo, P., & Namagembe, I. (2018). Single dose ceftriaxone and
Muthoharoh, A., Agustin, N.W., Diana, N., (2018). Pola Penggunaan dan
Muzayyanah, B., Yulistiani, Y., Hasmono, D., & Wisudani, N. (2018). Analysis
Ni, L., Elsaharty, A., & McConachie, I. (2018). Cesarean birth – What’s in a
597–603.
36
Pereira, S. L., Silva, T. P. R. da, Moreira, A. D., Novaes, T. G., Pessoa, M. C.,
Purbadi, S., & Fadli, M. (2017). Single vs Multiple Dose of Cefazolin Prophylaxis
Profilaksis Bedah Sesar Terencana di Rumah Sakit Ibu dan Anak "X" di
Sumanti, E. W., Ayu, W. D., & Rusli, R. (2016). Pola Penggunaan Antibiotik
https://www.unboundmedicine.com/5minute/view/5-Minute-Clinical-
Consult/116969/all/Endometritis_and_Other_Postpartum_Infections
https://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/ managing-
complications-pregnancy-childbirth/en/
Zejnullahu, V. A., Zejnullahu, V. A., Isjanovska, R., & Sejfija, Z. (2019). Surgical
LAMPIRAN
1 Choice of Prophylactic Menilai tingkat Antibiotik profilaksis Penelitian Di antara 6.584 subyek, 6.163 Penggunaan
Antibiotics and Surgical infeksi bedah SC direkomendasikan pada kohort (93,6%) menerima cefazolin, antibiotik
Site Infections After pada wanita yang wanita yang menjalani retrospektif 274 (4,2%) menerima alternatif standar
Cesarean Delivery menerima persalinan sesar untuk dari Januari alternatif standar (klindamisin dan alternatif
antibiotik non- mengurangi risiko infeksi 2012 hingga dan gentamisin), dan 147 yang tidak tepat
Tetsuya Kawakita, Chun- sefalosporin luka. Pengobatan lini Desember (2,2%) menerima alternatif sebagai
Chih Huang, Helain J. dibandingkan pertama adalah 2017 pada yang tidak tepat (misalnya profilaksis
Landy; 2018. dengan mereka sefalosporin generasi semua wanita hanya klindamisin). berhubungan
yang pertama seperti cefazolin. dengan usia Penggunaan antibiotik dengan
Obstetrics & Gynecology menggunakan Untuk wanita dengan kehamilan 23 alternatif standar dibandingkan peningkatan
Vol. 132, No. 4: Oct 2018 profilaksis alergi b-laktam, alternatif minggu atau dengan cefazolin berhubungan peluang infeksi
[948-955] sefalosporin yang direkomendasikan lebih yang dengan peningkatan peluang luka operasi SC
(ISSN: 0029-7844) generasi pertama. oleh American College of menjalani selulitis. dibandingkan
https://journals.lww.com/ Obstetricians and persalinan Penggunaan antibiotik dengan
greenjournal/Fulltext/201 Gynaecologists (ACOG) sesar di alternatif yang tidak tepat cefazolin.
8/10000/Choice_of_Proph adalah klindamisin yang MedStar dibandingkan dengan cefazolin
ylactic_Antibiotics_and_S dikombinasikan dengan Washington berhubungan dengan
urgical.21.aspx aminoglikosida. Hospital peningkatan peluang selulitis,
Center. endometritis, infeksi luka
Jurnal internasional. dalam, abses, dan sepsis.
2 Surgical site infections Mengevaluasi Tim pengendalian infeksi Penelitian Ditemukan frekuensi infeksi Penggunaan
39
following caesarean frekuensi infeksi di Rumah Sakit kohort dari luka operasi SC yang tinggi cefazolin
operations at a luka operasi SC Universitas Jordan Juli 2015 (14,4%); faktor yang sebagai
Jordanian teaching selama 30 hari mengadaptasi pedoman hingga Mei berhubungan antara lain: antibiotik
hospital: Frequency and pasca operasi dan American Society of 2016 pada indeks massa tubuh ≥36 kg/m2 profilaksis dapat
implicated factors mengidentifikasi Health-System semua wanita sebelum kehamilan, rawat inap menurunkan
faktor-faktor yang Pharmacists (ASHP) yang lebih dari 3,5 hari, menjalani risiko infeksi
Mariam Hantash Abdel terkait dengan untuk profilaksis menjalani operasi pada usia kehamilan luka operasi SC.
Jalil, Khawla Abu peningkatan antimikroba sebagai operasi caesar lebih dari 40 minggu.
Hammour, Mervat risiko infeksi luka protokol profilaksis di Rumah Menerima dosis cefazolin
Alsous, Wedad Awad, operasi SC. antibiotik bedah mereka. Sakit profilaksis yang lebih tinggi
Rand Hadadden, Faris Untuk operasi caesar Universitas yang disesuaikan dengan berat
Bakri, Kamil Fram; 2017. tanpa alergi β-laktam, Jordan. badan berhubungan dengan
ASHP merekomendasikan risiko infeksi luka operasi SC
Scientific Reports Vol. 7, pemberian dosis tunggal yang lebih rendah.
No. 12210: Sep 2017 [1- cefazolin 2 gram untuk
9] wanita dengan berat
https://www.nature.com/a kurang dari 120 kg, dalam
rticles/s41598-017-12431- jangka waktu 60 menit
2.pdf sebelum sayatan pertama.
Jurnal internasional.
3 The efficacy of Membandingkan Profilaksis antibiotik Penelitian Sebanyak 911 pasien Tidak ada
ampicillin compared with efikasi ampisilin direkomendasikan untuk kohort menerima ceftriaxone perbedaan
ceftriaxone on dan ceftriaxone mengurangi tingkat dilakukan di sedangkan 3238 pasien antara ampisilin
preventing cesarean dalam mencegah infeksi luka operasi SC. rumah sakit menerima ampisilin sebagai dan ceftriaxone
surgical site infections: infeksi luka Ini harus diberikan dalam tersier di antibiotik profilaksis. Insiden untuk mencegah
an observational operasi SC. 60 menit sebelum sayatan Thailand mulai infeksi luka operasi insisional infeksi luka
40
prospective cohort study pertama. Saat ini, dosis 1 Januari adalah (0,1% vs 1,2%; p = operasi SC.
tunggal cefazolin 2007 hingga 0,001) dan infeksi luka operasi Ampisilin dapat
Srisuda intravena 1-2 g 31 Desember ruang organ adalah (1,2% vs digunakan
Assawapalanggool, direkomendasikan sebagai 2012 pada 2,9%; p = 0,003) pada sebagai
Nongyao Kasatpibal, antibiotik preoperatif lini semua wanita kelompok ceftriaxone antibiotik
Supatra Sirichotiyakul, pertama untuk pasien SC. yang dibandingkan dengan profilaksis pada
Rajin Arora, Watcharin Perbedaan dalam praktik menjalani kelompok ampisilin. Setelah operasi SC.
Suntornlimsiri, Anucha klinis tetap ada, operasi caesar. disesuaikan untuk perancu,
Apisarnthanarak; 2018. tergantung pada rasio tingkat infeksi luka
preferensi dokter operasi SC pada kelompok
Antimicrobial Resistance kandungan. Ceftriaxone ceftriaxone dibandingkan
and Infection Control Vol. dan ampicillin masih dengan kelompok ampisilin
7, No. 13: Jan 2018 [1-8] dipakai di Thailand tidak berbeda.
https://aricjournal.biomed sebagai profilaksis
central.com/articles/10.11 operasi SC.
86/s13756-018-0304-6
Jurnal internasional.
4 To study the effectiveness Menilai Saat ini, database Penelitian Di antara 110 subyek, Dosis tunggal
of prophylactic use of efektivitas Cochrane, ACOG dan prospektif komplikasi berupa infeksi luka Ceftriaxone
ceftriaxone (single dose) Ceftriaxone CDG merekomendasikan single-blind operasi SC yang paling banyak efektif untuk
in caesarean section in sebagai antibiotik profilaksis sefalosporin dilakukan di adalah infeksi luka operasi SC pencegahan
low risk patients in a profilaksis (dosis generasi pertama atau departemen superfisial dengan discharge infeksi luka
tertiary care center, tunggal) pada ampisilin dosis tunggal, Obstetri dan purulen (2,72%), sedangkan operasi SC.
Moradabad, India operasi caesar karena keduanya sama- Ginekologi di infeksi luka operasi SC
pada pasien risiko sama efektif. Universitas superfisial dengan discharge
Ruby Kumari, Arti rendah. dan Pusat serosanguinous sebesar 1,81%.
41
2014.
6 Single vs Multiple Dose Mengetahui Efikasi dan efisiensi dosis Penelitian uji Didapatkan 46 subjek dengan Dosis tunggal
of Cefazolin Prophylaxis adakah perbedaan tunggal cefazolin tidak klinis acak 23 subjek pada kelompok cefazolin
in Elective Cesarean kejadian infeksi berbeda dengan dosis tersamar cefazolin dosis tunggal dan 23 memperlihatkan
Section pascapersalinan multipel. tunggal subjek pada cefazolin dosis angka kejadian
dengan dengan dua multipel. Didapatkan 9 dari infeksi yang
Sigit Purbadi, Muhamad penggunaan kelompok seluruh subjek mengalami serupa dengan
Fadli; 2017. cefazolin perlakuan infeksi (19,6%). Tidak dosis multipel.
profilaksis dosis yaitu cefazolin ditemukan perbedaan kejadian Pemberian dosis
Indonesian Journal of tunggal dan dosis tunggal 2 infeksi pada kedua kelompok tunggal dapat
Obstetrics and multipel. gram pada 30 perlakuan. dijadikan
Gynecology Vol. 5, No. 1: menit sebelum protokol dalam
Jan 2017 [60-65] insisi dan prosedur SC
http://inajog.com/index.ph cefazolin dosis terkait efikasi
p/journal/article/view/468 multipel dan efisiensinya.
/447 (cefazolin
dosis tunggal 2
Jurnal nasional. gram pada 30
menit sebelum
insisi dan 1
gram pada
delapan jam
setelah dosis
awal).
Penelitian
dilakukan pada
wanita yang
43
menjalani
operasi SC
elektif di RS
Fatmawati dan
RS Anna,
Jakarta pada
Januari -
Maret 2016.