Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERENCANAAN PRAKTIK DOKTER GIGI

MODUL :

MANAJEMEN PRAKTIK KEDOKTERAN GIGI

Dosen :

drg. Aurelia S.R. Supit, M.Kes

OLEH:

Stevia Ekhlesia Nonutu (16011103021)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

MANADO

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
karuniaNya saya diberi kekuatan untuk mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas modul Manajemen Praktik
Kedokteran Gigi yang diampu oleh drg. Aurelia S.R. Supit, M.Kes yang merupakan dosen serta
penanggung jawab modul Manajemen Praktek Kedokteran Gigi ini.

Saya memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya bagi kita sebagai mahasiswa kedokteran gigi dalam menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai “Perencanaan Praktik Kedokteran Gigi” dalam mata kuliah
Manajemen Praktik Kedokteran Gigi ini. Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam
merancang sebuah tempat praktik, kita sebagai seorang dokter gigi harus mempertimbangkan
segala aspek yang akan berpengaruh dalam kita membangun dan menjalankan praktek nanti. Oleh
karena itu, makalah ini berupaya memberikan sedikit sumbangsih mengenai bagaimana cara kita
merencanakan dan merancang sebuah tempat praktik.

Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna karena
berbagai keterbatasan yang saya miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan juga saran
yang membantu dan membangun akan sangat saya harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.

Manado, Mei 2019


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Pasal 1 ayat (1) UUPK, “Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan”.
Tempat praktik dokter disebut sebagai sarana pelayanan kesehatan.
Pada penyelenggaraan praktik kedokteran, dokter yang membuka praktik
kedokteran atau layanan kesehatan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
pemerintah. Kendatinya dokter telah mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) atau telah
resmi menyandang profesi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis.
Setelah mempunyai STR seorang dokter yang hendak menyelenggarakan praktik
kedokteran wajib mempunyai Surat Izin Praktik (SIP). Kewajiban mempunyai SIP tertuang
pada Permenkes No.2052/MenKes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran.

Praktik perorangan/praktik mandiri adalah praktik swasta yang dilakukan oleh


dokter, baik umum maupun spesialis. Dokter mempunyai tempat praktik yang diurusnya
sendiri, dan biasanya memiliki jam praktik. Adakalanya dokter dibantu oleh tenaga
administrasi yang mengatur pasien, kadang juga dibantu oleh perawat, ada juga yang
benar-benar sendiri dalam memberikan pelayanan, sehingga dokter tersebut menangani
sendiri semua prosedur pelayanan kesehatanyang diberikannya.
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan (praktek pribadi), seorang Dokter
Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga profesional yang tugas dan
fungsinya adalah memberikan pelayanan medis kedokteran gigi secara holistik kepada para
pelanggan (pasien) sesuai standar profesi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai Investor atau
Pemodal Usaha yang tugas dan fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus berjalan
sesuai tatanan manajemen, baik manajemen pelayanan, manajemen keuangan, manajemen logistik
atau bentuk manajemen lainnya.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana perencanaan dan analisis SWOT dalam praktik kedokteran gigi?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui perencanaan dan analisis SWOT dalam praktik kedokteran gigi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rencana praktek dokter gigi

Situasi lokasi tempat praktek :

Saya akan mendirikan praktek pribadi di kota Tondano, dimana Tondano merupakan ibukota

Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Kota ini terletak di tepi Danau Tondano dan memiliki suhu

yang cukup sejuk. Kota ini dapat dijangkau dari kota Manado sejauh 35 km ke arah selatan lewat Kota

Tomohon, arah timur via Kecamatan Tombulu, dan arah timur laut via Kota Airmadidi (Ibu Kota Kabupaten

Minahasa Utara). Kota Tondano meliputi empat dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa, yaitu

Kecamatan Tondano Barat; Tondano Selatan; Tondano Timur; dan Tondano Utara. Keseluruhan penduduk

Kota Tondano mencapai 63.537 jiwa atau sekitar 20,50 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Minahasa.

Kota Tondano meliputi 35 desa/kelurahan tersebar di Kecamatan Tondano Barat sembilan desa/kelurahan,

Tondano Selatan tujuh desa/kelurahan, Tondano Timur 11 desa/kelurahan, dan Tondano Utara delapan

desa/kelurahan. Di Kecamatan Tondano Utara terdapat sebuah desa/kelurahan yang bernama Kampung

Jawa. Kampung Jawa merupakan tempat pengasingan Kyai Modjo yang merupakan panglima perang dari

Pangeran Diponegoro (Perang Jawa 1825 - 1830. Para pengikut Kyai Modjo menikahi perempuan Tondano

kemudian keturunannya berkembang di Kampung Jawa.

Sarana kesehatan antara lain berupa Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan
tenaga kesehatan merupakan sarana dan prasarana yang penting yang harus ada dilingkungan
masyarakat guna mendukung dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat serta membantu dalam
menanggulangi berbagai masalah kesehatan yang ada. Pemerintah dan masyarakat merupakan
pihak yang berperan dalam pembangunan kesehatan. Dan pemeritah sebagai salah satu pihak yang
berperan harus mampu menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang dapat dijangkau luas
oleh masyarakat baik dari segi fungsional maupun lokasinya.
Pada tahun 2015, di kota Tondano terdiri dari 1 RSUD, 3 Pusekesmas, 1 puskesmas
pembantu. Selain itu sarana kesehatan lain berupa tenaga kesehatan terdiri dari 4 dokter
spesialis, 17 dokter umum, 3 dokter gigi, 3 apoteker, 188 perawat, 10 bidan, 20 farmasi, 43
kesehtan masyarakat, 20 kesehatan lingkungan, dan 22 gizi.

Jadi, rencananya saya ingin membuka praktek di Tondano selatan di area Kampus Unima
tepatnya di kelurahan Tonsaru. Saya memilih lokasi tersebut karena menurut saya lokasinya
cukup strategis dan berada dipusat keramaian serta sangat berpeluang bagi saya.

Desain rancangan tempat praktik, meliputi :

1) Tempat parker (max 2 mobil, 5 motor)


2) Ruang tunggu luar:
-Kursi (2)
3) Ruang tunggu dalam:
-Poster dan gambar yg mengedukasi
-Kursi (4)
-Meja (1)
-Pendingin ruangan (AC)
-Toilet
-Telvisi
4) Tempat administrasi :
-Meja dan kursi
-Komputer
-Lemari rekam medik
5) Ruang tindakan :
-Dental chair -Dental cabinet
-Dental stool -Meja dan kursi (dokter gigi dan pasien)
-Sterilisator -Lemari alat dan bahan
-Wastafel -Pendingin ruangan (AC)
-Speaker -Tong sampah medis dan non medis
Rancangan fisik, antara lain :

1) Luas Bangunan ± 8 x 8 m2 , terdiri atas :


 Luas ruang praktek 5 x 5 m2
 Luas ruang tunggu 3x 3 m2
2) Luas dan suasana ruang tunggu yang nyaman
3) Pembangunan dikonsultasikan dengan ahlinya, meliputi :
a) Parkir
b) Interior ruangan
c) Fondasi, listrik saluran air masuk dan keluar
d) Saluran udara/ac dan saluran angin untuk dental unit
e) Sarana Pembuangan Akhir Limbah

2.2 Nama dan Jenis praktik

drg. Stevia Nonutu (Saya memilih perencanaan praktek pribadi dengan menggunakan nama
saya sendiri)

2.3 Alamat tempat praktik

2.4 Persiapan untuk mendirikan klinik, antara lain :

a) Pembuatan STP & STR

b) Persiapan papan nama

c) Persiapan modal

d) Persiapan untuk design bangunan dan design ruangan


e) Persiapan alat & bahan

f) Jumlah SDM yang dibutuhkan, terdiri dari :

1) 1 dokter gigi (operator)

2) 1 perawat gigi (dental assistant)

3) 1 petugas front office (bagian pendaftaran & keuangan)


4) 1 petugas kebersihan

2.5 Jenis-jenis tindakan Pelayanan KESGIMUL (preventif, promotif, kuratif, &


rehabilitative)
 Konsultasi Kesehatan Gigi dan mulut
 Upaya pencegahan penyakit
1) Fissure sealant
2) Aplikasi flour
 Pelayanan kesgimul
3) Penambalan gigi lubang
4) Pembersihan karang gigi
5) PSA
6) Pencabutan gigi sulung
7) Pencabutan gigi tetap dengan lokal anastesi
8) Perawatan pasca tindakan
 Perawatan gigi tiruan
 Perawatan orthodonti (lepasan

2.6 Analisis Intenal & Eksternal


Berdasarkan analisis SWOT didapatkan data sebagai berikut:
a. Lingkungan Internal
1. Kekuatan / Strength
 Skill dan kemampuan baik.
 Up to date dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi.
 Lokasi strategis, berada di pusat kota dan pertokoan serta berada di jalan utama
 Pelayanan yang ramah serta komprehensif.
2. Kelemahan / Weaknesses
 Manajemen belum teruji
 Citra dokter gigi baru
 Sulitnya dental supply dan laboratorium karena berada di kota kecil
 Modal masih terbatas
b. Lingkungan Eksternal
1. Peluang / Opportunities
 Masih sedikit praktek dokter gigi
 Daya beli masyarakat tinggi
 Banyak keluhan penyakit gigi dan mulut
 Dikenal di daerah tersebut
2. Ancaman / Threats
 Daya saing dengan tukang gigi
 Drg. Senior baik citranya
 Masyarakat kurang peduli akan kesehatan gigi
 Masyarakat lebih mementingkan kebutuhan sekunder

PERHITUNGAN ANALISIS SWOT

1) Analisa SWOT Kekuatan

Indicator Peringkat Bobot Rating R×B

Kekuatan

Lebih nyaman 2 0,2 3 0,6

Tempat

praktek

strategis, 4 0,4 2 0,8

lokasi mudah

dijangkau

Pelayana

ramah dan 3 0,3 3


0,9
bersahabat

Parkir Luas 1 0,1 3 0,3

TOTAL 10 1 11 2,6
2) Analisa SWOT Kelemahan

Indicator Peringkat Bobot Rating R×B

Kelemahan

Keterbatasan 2 0,2 3 0,6

Skill

Dokter Gigi 3 0,3 2 0,6

baru

Manajemen 4 0,4 2 0,8

belum teruji

Modal 1 0,1 3 0,3

terbatas

TOTAL 10 1 10 2,3

3) Analisa SWOT Peluang

Indicator Peluang Peringkat Bobot Rating R×B

Masih sedikit 4

praktek dokter gigi 4


0,4 3 1,2
Daya beli 2

masyakarakat 2
0,2 2 0,4

Banyak keluhan 1

penyakit gigi dan 1


0.1 2 0,2
Mulut

Dikenal warga 3 0,3 2 0,6

sekitar/Putra daerah

TOTAL 10 1 9 2,4

4) Analisa SWOT Ancaman

Indicator Ancaman Peringkat Bobot Rating R×B

Daya saing dengan 2 0,2 3 0,6

tukang gigi

Fasilitas pendukung 1 0,1 2 0,4

klinik yang kurang

Drg senior baik 3 0,3 3 0,9

citranya
Masyarakat kurang

peduli akan
4 0,4 2 0,8
kesehatan gigi

TOTAL 10 1 10 2,1

HASIL :

1. Analisa SWOT kekuatan didapat 2,6

2. Analisa SWOT kelemahan didapat 2,3

3. Analisa SWOT peluang didapat 2,4

4. Analisa SWOT ancaman didapat 2,1

Diagram

Sumbu X = hasil pengurangan antara KEKUATAN dan KELEMAHAN

= 2,6– 2,3 = 0,3

Sumbu Y = hasil pengurangan PELUANG dan ANCAMAN

= 2,4 – 2,1 = 0,3


ANALISIS SWOT

Mendukung strategi turn Mendukung strategi agresif


around

I
III

Kelemahan 0,3 Kekuatan


0,3

IV II

Mendukung strategi Mendukung strategi


defensive diversifikasi

Ancaman Peluang

Analisis SWOT, terletak di kwadran I, yaitu : Mendukung Strategi agresif, artinya situasi
yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan.
2. Inovasi produk yang disesuaikan dengan target konsumer.
3. Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan.
4. Menjalankan pelayanan dengan lebih baik

Peluang (O) Ancaman (T)

internal 1. Lokasi yang lumayan 1. Banyaknya jumlah


ramai karena terletak tukang gigi di area tsb
di daerah kampus dan 2. Kurangnya kepedulian
padat penduduk masyarakat akan
2. Belum ada praktik kesehatan gigi &
dokter gigi pribadi mulut
eksternal 3. Pesaing sedikit

Kekuatan (S) Strategi SO Strategi ST

1. Tempat nyaman 1. Dengan adanya 1. Meningkat pelayanan


2. Tempat praktek tempat yg strategis yg ramah dan
strategis, mudah dan mudah dijangkau bersahabat untuk
dijangkau 2. Peningkatan menghadapi citra
3. Pelayanan ramah dan pelayanan yg ramah dokter gigi yg baik
bersahabat dan bersahabat untuk
4. Tempat parker yg mengurangi angka
memadai kesakitan yg tinggi

Kelemahan (W) Strategi WO Strategi WT

1. Keterbatasan skil 1. Meningkatkan skill 1. Meningkatkan skill


2. Drg baru dgn memanfaatkan untuk menghadapi
3. Manajement belum pesaing yg sedikit citra pesaing baik
teruji (aktif mengikuti ataupun praktek
4. Modal terbatas seminar dan table tukang gigi yang
clinic) semakin marak
2. Sebagai dokter
pendatang baru harus
meningkatkan
promkes kepada
masyarakat
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam membuat suatu praktek kedokteran gigi yang memberi pelayanan yang baik dan
tepat harus dilakukan persiapan dimulai dari perencanaan praktik kedokteran gigi pribadi yang
matang dan teliti dengan mengunakan metode analisis SWOT yaitu melihat lingkungan internal
juga lingkungan eksternal berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga dapat
bertahan dalam menghadapi berbagai persaingan jasa melalui orientasi kepada pasien tanpa
meninggalkan etika kedokteran gigi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai