MODUL :
Dosen :
OLEH:
MANADO
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
karuniaNya saya diberi kekuatan untuk mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas modul Manajemen Praktik
Kedokteran Gigi yang diampu oleh drg. Aurelia S.R. Supit, M.Kes yang merupakan dosen serta
penanggung jawab modul Manajemen Praktek Kedokteran Gigi ini.
Saya memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya bagi kita sebagai mahasiswa kedokteran gigi dalam menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai “Perencanaan Praktik Kedokteran Gigi” dalam mata kuliah
Manajemen Praktik Kedokteran Gigi ini. Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam
merancang sebuah tempat praktik, kita sebagai seorang dokter gigi harus mempertimbangkan
segala aspek yang akan berpengaruh dalam kita membangun dan menjalankan praktek nanti. Oleh
karena itu, makalah ini berupaya memberikan sedikit sumbangsih mengenai bagaimana cara kita
merencanakan dan merancang sebuah tempat praktik.
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna karena
berbagai keterbatasan yang saya miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan juga saran
yang membantu dan membangun akan sangat saya harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
Menurut Pasal 1 ayat (1) UUPK, “Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan”.
Tempat praktik dokter disebut sebagai sarana pelayanan kesehatan.
Pada penyelenggaraan praktik kedokteran, dokter yang membuka praktik
kedokteran atau layanan kesehatan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
pemerintah. Kendatinya dokter telah mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) atau telah
resmi menyandang profesi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis.
Setelah mempunyai STR seorang dokter yang hendak menyelenggarakan praktik
kedokteran wajib mempunyai Surat Izin Praktik (SIP). Kewajiban mempunyai SIP tertuang
pada Permenkes No.2052/MenKes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui perencanaan dan analisis SWOT dalam praktik kedokteran gigi
BAB II
PEMBAHASAN
Saya akan mendirikan praktek pribadi di kota Tondano, dimana Tondano merupakan ibukota
Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Kota ini terletak di tepi Danau Tondano dan memiliki suhu
yang cukup sejuk. Kota ini dapat dijangkau dari kota Manado sejauh 35 km ke arah selatan lewat Kota
Tomohon, arah timur via Kecamatan Tombulu, dan arah timur laut via Kota Airmadidi (Ibu Kota Kabupaten
Minahasa Utara). Kota Tondano meliputi empat dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa, yaitu
Kecamatan Tondano Barat; Tondano Selatan; Tondano Timur; dan Tondano Utara. Keseluruhan penduduk
Kota Tondano mencapai 63.537 jiwa atau sekitar 20,50 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Minahasa.
Kota Tondano meliputi 35 desa/kelurahan tersebar di Kecamatan Tondano Barat sembilan desa/kelurahan,
Tondano Selatan tujuh desa/kelurahan, Tondano Timur 11 desa/kelurahan, dan Tondano Utara delapan
desa/kelurahan. Di Kecamatan Tondano Utara terdapat sebuah desa/kelurahan yang bernama Kampung
Jawa. Kampung Jawa merupakan tempat pengasingan Kyai Modjo yang merupakan panglima perang dari
Pangeran Diponegoro (Perang Jawa 1825 - 1830. Para pengikut Kyai Modjo menikahi perempuan Tondano
Sarana kesehatan antara lain berupa Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan
tenaga kesehatan merupakan sarana dan prasarana yang penting yang harus ada dilingkungan
masyarakat guna mendukung dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat serta membantu dalam
menanggulangi berbagai masalah kesehatan yang ada. Pemerintah dan masyarakat merupakan
pihak yang berperan dalam pembangunan kesehatan. Dan pemeritah sebagai salah satu pihak yang
berperan harus mampu menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang dapat dijangkau luas
oleh masyarakat baik dari segi fungsional maupun lokasinya.
Pada tahun 2015, di kota Tondano terdiri dari 1 RSUD, 3 Pusekesmas, 1 puskesmas
pembantu. Selain itu sarana kesehatan lain berupa tenaga kesehatan terdiri dari 4 dokter
spesialis, 17 dokter umum, 3 dokter gigi, 3 apoteker, 188 perawat, 10 bidan, 20 farmasi, 43
kesehtan masyarakat, 20 kesehatan lingkungan, dan 22 gizi.
Jadi, rencananya saya ingin membuka praktek di Tondano selatan di area Kampus Unima
tepatnya di kelurahan Tonsaru. Saya memilih lokasi tersebut karena menurut saya lokasinya
cukup strategis dan berada dipusat keramaian serta sangat berpeluang bagi saya.
drg. Stevia Nonutu (Saya memilih perencanaan praktek pribadi dengan menggunakan nama
saya sendiri)
c) Persiapan modal
Kekuatan
Tempat
praktek
lokasi mudah
dijangkau
Pelayana
TOTAL 10 1 11 2,6
2) Analisa SWOT Kelemahan
Kelemahan
Skill
baru
belum teruji
terbatas
TOTAL 10 1 10 2,3
Masih sedikit 4
masyakarakat 2
0,2 2 0,4
Banyak keluhan 1
sekitar/Putra daerah
TOTAL 10 1 9 2,4
tukang gigi
citranya
Masyarakat kurang
peduli akan
4 0,4 2 0,8
kesehatan gigi
TOTAL 10 1 10 2,1
HASIL :
Diagram
I
III
IV II
Ancaman Peluang
Analisis SWOT, terletak di kwadran I, yaitu : Mendukung Strategi agresif, artinya situasi
yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan.
2. Inovasi produk yang disesuaikan dengan target konsumer.
3. Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan.
4. Menjalankan pelayanan dengan lebih baik
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam membuat suatu praktek kedokteran gigi yang memberi pelayanan yang baik dan
tepat harus dilakukan persiapan dimulai dari perencanaan praktik kedokteran gigi pribadi yang
matang dan teliti dengan mengunakan metode analisis SWOT yaitu melihat lingkungan internal
juga lingkungan eksternal berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, sehingga dapat
bertahan dalam menghadapi berbagai persaingan jasa melalui orientasi kepada pasien tanpa
meninggalkan etika kedokteran gigi yang ada.