Diajukan guna memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Klinik Pada Bagian
Dental Public Health
Oleh
BUNGA RIKA AUDILLA
191007060804048
YUHELMINA KHAMISLI
191007060804071
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulisan laporan kasus “Manajement dan Perencanaan
Disain Praktek Dokter Gigi“ untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan kepanitraan klinik modul 8 (Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
Pencegaha) dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini dengan tulus dan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya khususnya kepada yang
terhormat Ibu drg. Intan Batura Endo Mahata, MM selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bantuan, dan dorongan. Selain itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna sebagaimana
mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan
saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita
semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan
sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
2
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................5
1.3 Tujuan ...................................................................................................................5
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Pelayanan Kesehatan.............................................................................................6
2.2 Praktek Kedokteran...............................................................................................6
2.3 Praktek Dokter Gigi..............................................................................................11
2.4 Pemilihan Tempat Praktek....................................................................................12
2.5 Sistem Interior.......................................................................................................13
2.6 Konsep Klinik dan Praktek Dokter Gigi...............................................................16
2.7 Metode Analisa Manajemen Perencanaan Praktek...............................................17
2.8 Ergonomi...............................................................................................................25
2.9 Tinjauan Tata Letak Alat.......................................................................................27
2.10 Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ..................................................27
Bab III Pembahasan
3.1 Analisis Situasi......................................................................................................28
3.2 Disain Praktek.......................................................................................................29
3.3 Anggaran Biaya.....................................................................................................33
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpualan..........................................................................................................42
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari atas perencanaan,
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan manfaatkan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya. Seorang manajer atau pemimpin hendaknya
untuk mengelola perangkat manajemen yang terdiri atas sumber daya manusia, dana,
Peran manajemen bagi kebanyakan dokter gigi adalah sebagai metode untuk
harus dapat menciptakan praktik yang efektif agar timbul suatu komunikasi yang
terbuka dan baik antara personal yang terlibat dalam praktik dan pasien. Dokter gigi
harus bersikap ramah dan peralatan yang optimal agar dapat memberikan pelayanan
medis sebagai pedoman yang mencakup standar prosedur, ketenagaan dan sarana
yang harus dipenuhi dalam menjalankan praktek. Dokter gigi dalam melaksanakan
praktek harus sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien. Praktek swasta dokter gigi bukan hanya sebagai suatu
4
pekerjaan sambilan, oleh karena itu dibutuhkan keseriusan dalam mengelolanya.
Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi dan tingkat
kebutuhan masyarakat. Dokter gigi harus mengetahui prinsipprinsip dan konsep dari
management praktik dokter gigi untuk diterapkan pada bisnis praktik dokter gigi
( Dewanto, 2014).
analisis praktik. Adanya analisis praktik ini diharapkan dokter gigi mampu
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, dapat dibuat tujuan pembuatan makalah,
sebagi berikut :
1. Mendeskripsikan perencanaan tempat praktek dokter gigi
2. Mendeskripsikan desain ruang tempat praktek dokter gigi
3. Mendeskripsikan layout desain ruang praktek dokter gigi
4. Mendiskripsikan ergonomi kesehatan.
5. Mengetahui cara menganalisis metode SWOT.
6. Mendeskripsikan biaya dan rencana yang diperlukan untuk tempat praktek dokter
gigi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pelayanan Kesehatan
Setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan
masyarakat merupakan suatu contoh upaya kesehatan gigi dan mulut. Upaya
kesehatan gigi ini dilakukan oleh tenaga kerja kesehatan professional yang dapat
berupa klinik, Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) dan praktek pribadi (Cottone,
2001).
Menurut Pasal 1 ayat (1) UUPK, “Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan”.
Tempat praktik dokter disebut sebagai sarana pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan
dokter, baik umum maupun spesialis. Dokter mempunyai tempat praktik yang
diurusnya sendiri, dan biasanya memiliki jam praktik. Adakalanya dokter dibantu oleh
tenaga administrasi yang mengatur pasien, kadang juga dibantu oleh perawat, ada
juga yang benar-benar sendiri dalam memberikan pelayanan, sehingga dokter tersebut
(Hargianti, 2006).
6
B. Klinik bersama
Klinik bersama adalah tempat dokter umum dan dokter spesialis melakukan
praktik berkelompok dan biasanya dokter di klinik bersama terdiri dari berbagai
dokter yang memiliki keahlian berbeda (spesialisasi). Menurut pasal 3 ayat 6(1)
tentang kode etik kedokteran gigi bahwa “Untuk praktik berkelompok harus diberi
nama tertentu yang diambil dari nama orang yang berjasa dalam bidang kesehatan
yang telah meninggal dunia atau nama lain sesuai fungsinya” (Hargianti, 2006).
yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat. Dokter yang ditempatkan adalah
pegawai negeri sipil atau pegawai tidak tetap Departemen Kesehatan atau Pemerintah
yang disediakan oleh pihak swasta. Dokter yang bertugas di balkesmas sama halnya
E. Rumah sakit
“Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat. Rumah sakit dapat
yang diberikan, rumah sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum (RSU) dan
7
2.3.2 Penyelenggaraan Praktik Kedokteran
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien dalam melaksanakan
(STR) atau telah resmi menyandang profesi dokter, dokter gigi, dokter spesialis,
dokter gigi spesialis. Setelah mempunyai STR seorang dokter yang hendak
Surat Tanda Registrasi (STR) dokter adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
dokter yang akan melakukan praktik kedokteran mandiri di Indonesia wajib menjalani
mandiri. Kegiatan internsip dilakukan terpisah dari program pendidikan dokter yang
Tanda Registrasi STR yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Menurut
Pasal 4 ayat (5) Perkonsil No. 1/KKI/Per/I/2010, Dokter peserta internsip yang telah
8
memiliki STR diberikan kewenangan untuk melakukan praktik pelayanan primer dan
terbatas di tempat pelaksanaan internsip. Pada Pasal 5 ayat (3) Perkonsil No.
untuk praktik mandiri, dengan nomor registrasi yang sama pada waktu menjalankan
( Muhammad, 2006).
SIP berlaku untuk masa berlaku 5 tahun bisa diperpanjang, sedangkan SIP untuk
internsip hanya berlaku satu tahun. Apabila masa STR telah habis, SIP tetap dapat
organisasi profesi dengan masa berlaku maksimal 6 (enam) bulan ( Rachmad, 2014).
Setelah dokter mempunyai STR dan SIP seorang dokter sudah sah menyelenggarakan
9
praktik layanan kesehatan baik di tempat pemerintah maupun pribadi/mandiri.
Sebelum melakukan praktik, yang wajib dilakukan dokter adalah memasang papan
Papan nama harus memuat nama dokter, nomor STR, nomor SIP. Kewajiban
mengenai papan ini juga tercantum dalam UUPK. Selanjutnya bila prosedur tersebut
penunjang), diagnosis penyakit, informed consent, terapi dan prognosis. Dokter yang
telah mempunyai surat izin praktik dan menyelenggarakan praktik kedokteran wajib
memasang papan nama praktik kedokteran. Aturan papan nama berdasarkan Kode
maksimal 60 X 90 cm. Tulisan memuat nama, dan atau sebutan professional yang
sah sesuai dengan SIP , hari dan jam praktik, Nomor Surat Ijin Praktik, Alamat
7(2) Dokter gigi yang praktik berkelompok papan nama praktiknya ukurannya
tidak boleh melebihi 250 x 100 cm. Tulisannya memuat nama praktik dokter gigi/
spesialis berkelompok (misalnya Ibnu Sina) , hari dan jam praktik, alamat, nomor
7(3) Selain tulisan tersebut di 7(1) dan 7(2) tidak dibenarkan menambahkan
tulisan lain atau gambar, kecuali yang dibuat oleh PDGI. Dalam hal tertentu,
10
dapat dipasang tanda panah untuk menunjukkan arah tempat praktik, sebanyak-
7(4) Papan nama dasar putih, tulisan hitam dan apabila diperlukan, papan nama
7(5) Papan nama praktek bila dianggap perlu bisa disertai bahasa Inggris.
melakukan praktek wajib memiliki SIP. Selain itu dokter gigi yang menyelenggarakan
Praktek Kedokteran yang menyatakan bahwa surat izin praktik adalah bukti tertulis
yang diberikan pemerintah kepada dokter gigi yang akan menjalankan praktik setelah
memenuhi persyaratan, serta dalam UU kesehatan No. 36 tahun 2009 diatur berbagai
hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan praktek. Setiap dokter atau dokter gigi
yang melakukan praktek wajib memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) yang dikeluarkan
medis sebagai pedoman yang mencakup standar prosedur, ketenagaan dan sarana
yang harus dipenuhi dalam menjalankan praktek. Di samping itu dokter gigi dalam
melaksanakan praktek harus sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien. Praktek swasta dokter gigi bukan hanya
sebagai suatu pekerjaan sambilan, oleh karena itu dibutuhkan keseriusan dalam
mengelolanya. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh tingkat social ekonomi dan
11
konsep dari management praktik dokter gigi untuk diterapkan pada bisnis praktik
kaitannya dengan pasar potemsial suatu perusahaan. Misalnya rumah sakit umumnya
menempati daerah yang cukup luas dan berlokasi dekat daerah yang padat
penduduknya, karena rumah sakit bertujuan untuk melayani masyarakat umum secara
luas. Sedangkan restoran fast food bisa berlokasi dimana saja, bahkan didaerah yang
permintaan, dan focus. Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi
umum
2. Veasibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan
3. Lalu Lintas (traffic) dimana ada dua hal yang dipertimbangkan yaitu:
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari
12
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing
a) Pencahayaan
praktik kedokteran gigi. Secara nasional maupun internasional telah terdapat regulasi
untuk area kerja membutuhkan sekitar 1.000 lx yang dapat diperoleh dengan
Untuk pencahayaan yang maksimal berada pada angka 9.000 hingga 21.000 lx
(Khasawneh, 2016). Pencahayaan yang digunakan pada dental unit ditempat diatas
dengan arah mid-sagital dari pasien serta 5° ke arah kepala operator pada posisi pukul
12. Tujuan dari hal tersebut yaitu untuk memperoleh pencahayaan yang tepat dan
bebas bayangan (Sarkar, 2012).Pencahayaan yang terlalu tajam atau sangat terarah
akan menimbulkan bayangan yang terlalu besar. Oleh karena itu dengan pencahayaan
yang tidak terlalu tajam akan menimbulkan bayangan yang halus sehingga objek
dalam rongga mulut yang akan diamati dapat terlihat lebih jelas serta pasien tidak
akan merasa silau.5 Selain itu, juga perlu diperhatikan rasio intensitas antara cahaya
dental unit dan cahaya ruangan yang tidak lebih dari 3-4 (Gupat, 2014).
b) Kebisingan
Faktor akustik (kebisingan) memegang peranan penting di klinik gigi. Sistem akustik
di klinik gigi ini dapat dibagi menjadi dua bagian: pengendalian terhadap bising yang
masuk ke ruang dan sebagai salah satu sarana hiburan. Bising dapat mengganggu
13
konsentrasi dokter gigi juga membuat pasien tidak nyaman sehingga kualitas
pelayanan medis menjadi kurang memuaskan. Pengendalian bising ini terutama vital
bunyi yang cukup keras, sehingga plafon akustik dan dinding yang terbuat dari
gympsum berlapis wool untuk meredam kebisingan akan menjadi pilihan yang baik.
Guna membuat pasien merasa lebih rileks dan terhibur, maka dipasang speaker-
speaker yang akan mengalunkan music-musik misalnya music klasik (Mulyo, 2017)
c) Suhu Ruangan
Suhu pada ruang kerja memiliki pengaruh terhadap proses dan hasil kerja dari tempat
praktik kedokteran gigi. Suhu, ventilasi, serta kelembapan dari ruang kerja harus
selalu terjaga. Jika suhu ruangan dan juga kelembapan terlalu tinggi akan
mengakibatkan keletihan, suhu tubuh meningkat dan juga akan menimbulkan kelainan
pada respirasi dan sirkulasi darah (Khasawneh, 2016). Di sisi lain, jika ruang kerja
memiliki suhu ruang yang terlalu rendah akan menimbulkan penurunan aliran
sirkulasi darah pada daerah eksterimitas (Sarkar, 2012). Suhu ruangan rendah kadang
diperlukan dalam manipulasi bahan dingin atau instrumen namun dapat menyebabkan
suhu jari rendah (Gupat, 2014). Sebenarnya tidak ada standar khusus untuk suhu jari
tangan, namun jari dan tangan direkomendasikan untuk berada pada suhu diatas 25°C
atau 77°F untuk menghindari efek merugikan terhadap kecekatan dan kekuatan
genggaman tangan.7 Secara umum, ruang kerja dalam praktik kedokteran gigi
memiliki kelembapan yang cukup dan suhu yang dingin, sehingga disarankan untuk
menggunakan sarung tangan dan melakukan pemanasan pada tangan sebelum bekerja
(Sarkar, 2014).
14
d) Warna
Tempat praktek disarankan menggunakan warna yang menciptakan kesan ramah dan
menyenangkan. Tujuannya yaitu untuk membuat pola pikir positif dan membuat
lingkungan yang nyaman dan tidak mengancam. Untuk pengaturan ruang praktek
dokter gigi penerapan warna biru dapat memberikan kesan tenang, tentram dan
darah, dan menghapus stress. Selain itu, warna ini juga memperluas imajinasi dan
tenang, motivasi menurun dan menyebabkan depresi. Warna kuning memiliki reputasi
sebagai rona bahagia. Seringkali, kuning dikenal sebagai warna yang inspiratif,
menghasilkan dampak positif pada orang yang melihatnya. Kuning juga merupakan
warna yang menarik perhatian. Sedangkan warna gradasi coklat-krem memiliki sifat
e) Lantai
Lantai merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan jenis bahan,
penampilan. Beberapa material yang dapat dijadikan pilihan adalah keramik, vinyl,
dan kayu. Bahan keramik memiliki daya tahan yang terkuat dibanding pilihan
material lainnya. Keunggulan lainnya dari keramik yaitu mudah dibersihkan (tidak
membekas saat terkena noda), mempunyai cukup banyak pilihan pola estetik, tidak
menyerap air, pemasangan mudah, dan tidak mudah tergores. Namun, keramik juga
memiliki kelemahan yang cukup serius, yaitu licin jika basah (hal ini akan
15
membahayakan keselamatan orang-orang di klinik) dan harganya cukup mahal.
Bahan vinyl juga memiliki keunggulannya sendiri, yaitu: kedap air, tidak berpori dan
tidak bercelah antar sambungannya (sehingga tidak dapat jadi habitat bakteri), tahan
terhadap zat kimia, serta memiliki berbagai macam motif dan warna. Namun, bahan
vinyl tidak tahan gores, butuh perawatan ekstra (harus diaplikasikan cairan pelapis
agar tidak tampak buram, diberi underlayer foam agar tidak keras dan meredam suara
langkah kaki), serta harganya mahal. Kayu merupakan pilihan bagus untuk
sulit dan harganya pun relatif lebih mahal dibandingkan bahan lainnya. Selain itu,
bahan kayu juga mudah terbakar dan tergores. Bahan kayu terdiri dari tiga jenis,
Lantai juga berperan dalam estetika ruangan. Warna-warna gelap seperti hitam,
ungu, cokelat tua, dst dapat menimbulkan efek kurang bersih dan terkesan gelap
karena warnawarna itu menyerap cahaya. Warna-warna terang seperti putih, kuning,
hijau muda, dst juga tidak disarankan karena dapat melelahkan mata. Warna yang
dengan warna krem dapat menjadi pilihan baik, karena bersifat antiseptic dengan
warna yang cukup cerah namun tidak melelahkan mata (Mulyo, 2017).
f) Dinding
ilustrasi yang menarik. [8] Penggunaan stiker dinding yang bergambar bunga juga
dirasa sudah sesuai dengan konsep keindahan oleh anak-anak. Karena bunga
merupakan objek sehari-hari yang disukai oleh anak-anak. Dinding juga dapat
menggunakan warna coklat atau krem untuk mendapatkan kesan welcoming. Gypsum
16
didasarkan atas kemampuannya meredam suara. Tersedia berbagai bahan lain sebagai
terhadap sebuah regulasi. Peraturan tentang klinik gigi dapat disandarkan pada
Permenkes no. 9 tahun 2014 tentang klnik dan Permenkes no. 28 tahun 2011. Dalam
pasal 1 ayat 1 Permenkes no. 9 tahun 2014 disebutkan bahwa klinik adalah fasilitas
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik. Pada pasal 2 Permenkes no.
9 Tahun 2014 dijelaskan bahwa pada ayat (1) Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik
a. Klinik pratama
b. Klinik utama.
Dalam ayat (2) dijelaskan bahwa yang dimaksud Klinik pratama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar baik umum maupun khusus. Dalam ayat (3) Klinik utama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Pada ayat (4)
dijelaskan bahwa Klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengkhususkan
pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan cabang/disiplin ilmu atau sistem
organ. Selanjutnya pada ayat (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Klinik dengan
kekhususan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur oleh Menteri.
Lebih lanjut disebutkan dalam Undang-Undang no. 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat 7
yang disebut fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
17
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
daerah, dan/atau masyarakat. Sesuai dengan Permenkes no. 46 tahun 2015 yang
umum maupun khusus. Pada pasal 12 Permenkes no 9 Tahun 2014 disebutkan dalam
ayat (1) bahwa Tenaga medis pada Klinik pratama yang memberikan pelayanan
kedokteran paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai
pemberi pelayanan. Konsep, dasar hukum dan regulasi terkait pendirian klinik harus
dipahami oleh dokter gigi. Karena ini adalah landasan secara de jure dalam pendirian
analisis praktik. Adanya analisis praktik ini diharapkan dokter gigi mampu
c. Persiapan
18
Persiapan untuk mendirikan klinik antara lain:
3. Persiapan modal
- 1 petugas front office yang bertugas untuk pendaftaran pasien dan bagian Keuangan.
dokter gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga
kedokteran gigi secara holistic kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar profesi
yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai investor atau pemodal usaha yang tugas dan
fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus berjalan sesuai tatanan
19
bidang kesehatan termasuk kedokteran gigi serta makin tingginya tuntutan
didasarkan pada perhitungan riil atau bersifat “cost-based”. Oleh karena itu bisnis
artinya :
revenue (pendapatan).
e) Perlu ada indicator biaya sebagai alat manajerial dalam melakukan kendali
biaya.
Langkah yang harus dilakukan, provider (dalam hal ini dokter gigi yang praktek
pelayanan dengan melakukan analisis biaya dan harus bisa menetapkan tarif yang
rasional berdasarkan perhitungan biaya satuan (unit cost). Dengan adanya tarif yang
rasional akan didapatkan revenue bagi pihak provider sesuai rumus berikut
( Andreson, 2008):
bahan habis pakai yang digunakan dalam pelayanan, membayar gaji SDM pemberi
20
pelayanan (dokter gigi, tenaga chairside, tenaga administrasi, pekarya dan lainnya)
Dengan melakukan strategi pentarifan yang rasional dan tepat akan memberikan
banyak manfaat terlebih bagi provider yang bekerjasam dengan pihak ketiga seperti
perusahaan kerjasama atau dengan pihak asuransi baik dengan system fee for service
maupun kapitasi. Penetapan tariff yang didasarkan pada analisis biaya dan
perhitungan biaya satuan (unit cost) akan memberikan daya tawar dalam menjalin
customer sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur di bidang kedokteran
gigi untuk mencapai nilai dan mutu yang diaharapkan( Sarkar, 2012).
Provider dapat mengetahui batasan tariff yang masih rasional dengan perhitungan
biaya satuan (unit cost) suatu produk pelayanan sehingga provider tidak mengalami
kerugian karena tariff yang disepakati dengan pihak ketiga lebih rendah dari biaya
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
21
spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut ( Arafah,
2013).
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru
( Arafah, 2013).
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
22
Setiap kelompok membuat sebuah matriksSWOT sesuai dengan contoh.•Siapkan
( Bhekti, 2013).
Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam
organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah kartu
pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru,
peluang.
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang( Arafah,
2013).
23
Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan
Kekuatan diisi sesuai rankingyang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar di
paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan
harus dihindari.
Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk
Metode evaluasi manjemen yang banyak digunakan adalah Cost Benefit Analysis
atau Benefit-Cost Analysis. Metode ini juga dapat dipergunakan untuk perencanaan
yang konsisten terhadap sebuah keputusan dan berbagai konsekuensi yang timbul dari
pengambilan keputusan ini (Stern, Nicholas and Dreze, Jean: 910-911). Lebih lanjut
keuntungan atau kerugian dari sebuah investasi dari segi ekonomi ( Nusanti, 2000).
24
Keputusan menilai biaya dan manfaat untuk menilai perubahan kesejahteraan dalam
kerangka analisis dari CBA mengacu pada konsep dasarsebagai berikut ( Nusanti,
2000) :
1. Opportunity cost
Dalam memutuskan sebuah investasi tentunya akan muncul biaya sebagai bagian
keuntungan yang didapat dari investasi di masa yang akan datang, mengadopsi
berbagai potongan biaya yang mungkin terjadi, atau biaya yang mungki terjadi di
memberikan nilai moneter untuk semua sisi positif (manfaat) dan sisi negatif
(biaya) dari sebuah proyek. Nilai-nilai ini dihitung untuk kemudian untuk
keseluruhan diukur dengan indikator, yaitu Economy Net Present Value (ENPV),
25
Pendekatan ini memungkinkan penilaian dampak proyek terhadap masyarakat
5. Incremental approach
2.8 Ergonomi
2.8.1 Definisi
Ergonomi berasal dari Bahasa Yunani yaitu kata ergos berarti kerja,
sedangkan nomos berarti hokum atau aturan. Ergonomi adalah ilmu yang
ilmu yang multidisplin yaitu perpaduan antara ilmu Kesehatan dan ilmu
Teknik. Dalam ilmu kesehatan dipelajari antara lain anatomi tubuh manusia,
teknik antara lain dipelajari ilmu teknik mesin, industry, disain, dan mekanika.
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko ergonomi antara lain (Kroemer,
2004) :
26
1. Gerakan Repetitif
2. Penggunaan kekuatan
3. Stress mekanik
5. Awkward position
6. Vibrasi
8. Stress
Dalam melakukan pekerjaan dan aktifitas, perlu diperhatikan sikap tubuh yang
1. Tidak membungkuk
2. Tidak jongkok
mata- 60 derajat)
berdasarkan pada konsep Four Handed Denstistry dan ergonomis. Dalam konsep
Four Handed Denstistry dikenal Clock Concept yang membagi zona kerja
menjadi Static Zone, Assisten’s Zone, Transfer Zone dan Operator’s Zone, zona-
27
zona ini menjadi pedoman dalam penempatan alat kedokteran gigi (Nusanti, 2000)
Dental Unit yang disebut Clock Concept, bila kepala pasien sebagai pusat dan jam
12 terletak lurus dengan kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut
dengan zona static (static zone), Jam 2 sampai jam 4 ialah daerah kerja dari
asisten dokter (assisten’s zone), arah jam 4 sampai jam 8 disebut zona pertukaran
alat (transfer zone), dan kemudian jam 8 sampai dengan jam 11 disebut dengan
operator zone yaitu sebagai tempat pergerakan dokter gigi (Nusanti, 2000).
28
Kewaspadaan standar harus selalu diterapkan di semua fasilitas pelayanan
meliputi :
tangan mencakup :
Cuci tangan dengan sabun dan air ketika tangan terlihat kotor
antisipasi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan kulit yang
coverall.
29
c. Pencegahan luka akibat benda tajam dan jarum suntik
pasien
hipoklorit 0,5% atau etanol 70% merupakan prosedur yang efektif dan
memadai.
Memakai gaun lengan Panjang dan sarung tangan bersih, tidak steril
30
Melakukan prosedur di ruangan berventilasi cukup yaitu di sarana-sarana
31
BAB III
PEMBAHASAN
- Promosi dapat dilakukan dengan mudah karena salah satu dokter gigi berasal
3. Lokasi : Karang Baru, Kec. Kejuruan Muda, Kab. Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
4. Jumlah Penduduk :
32
Jumlah penduduk pada tahun 2014 ± sebanyak 265 penduduk
Total seluruh dokter gigi di provinsi Aceh : 491, sedangkan di daerah aceh
1. Ruang pendaftaran
Dengan luas ruangan 1,0-1,5 m2 per pengunjung, jadi luas ruangan tunggu
m2
4. Ruangan Teknisi
5. Ruangan farmasi
lasa
33
7. Kamar mandi buat pasien laki laki dan perempuan dengan ukuran
minimal 2 X 2 m2
8. Mushola
9. Gudang umum
10. Parkiran kendaraan roda 2 dan 4 untuk pasien, petugas, dan keluarga
bujur sangkar
34
Gambar 2: Bentuk Praktek dari samping
Ruang
Teknisi
Ruang
Sterilisasi
Alat
35
Gambar 4 : Ruang Tunggu
36
Gambar 5: Ruang Praktek Dokter Gigi
37
1. Memiliki halam yang luas dan 1. Keterbatasan perawatan karena
aman untuk parkir kendaraan dokter gigi baru menyelesaikan
2. harga pengobatan dan perawatan study
dapat dijangkau oleh masyarakat 2. Keterbatasan alat dan bahan
sekitar karena modal terbatas
3. Pelayanan yang optimal di 3. Merupakan tempat praktek baru
berikan pada masyarakat dan baru di ketahui masyarakat
4. Memiliki ruang tunggu yang sekitar
nyaman bagi pasien 4. Menambah skill pengetahunan
dokter gigi dengan mengikuti
seminar
Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Lokasi merukapakn daerah yang 1. Merupakan daerah yang
baru berkembang memiliki tingkat kesadaran
2. Tidak banyak pesaing rendah untuk kesehatan gigi
3. Parkiran luas dan strategis dan mulut
4. Merupakan kota lintas yang 2. Mengadakan promosi kesehatan
selalu di lewati masyarakat pada masyarakan dan di bantu
5. Tempat tertera dalam googel dengan memajang iklan di
maps dan mudah untuk di pinggir jalan
jangkau
berikut:
1 Hari : 5 pasien
38
5 Tahun : 1440 x 5 = 7200 pasien
1. Biaya Scalling
a. Fixed cost
No Keterangan Tahun Pasien Jumlah Satuan
1 Dental Unit 5 7.200 70.000.000 9.722,22
2 Sewa gedung 5 7.200 200.000.000 27.777,77
3 Meja dan kursi dokter 5 7.200 4.000.000 555,55
4 Emergency lamp 5 7.200 1.000.000 1.378,88
5 Kompresor 5 7.200 2.000.000 277,77
6 Wastafel 5 7.200 1.500.000 208,33
7 Sterilisator 5 7.200 1.500.000 208,33
8 Set diagnostik 5 7.200 1.900.000 263,88
9 Scaller Ultrasonik 5 7.200 4.000.000 555,55
10 Probe 5 7.200 1.000.000 138,88
11 Kuret 5 7.200 4.000.000 555,55
Total 41.636
b. Variabel cost
No Keterangan Jumlah Jumlah (Rp) Satuan per-
Pasien Pasien
1 Sarung tangan 120 240.000 2.000
2 Masker N95 120 708.000 5.900
3 Masker 120 90.000 750.00
4 Kapas 120 11.040 92.00
5 Cotton Roll 120 10.000 83.33
6 Tissue 120 9.000 75.00
7 Saliva ejector 120 48.000 400.00
8 Povidone iodine 120 7.200 60.00
9 Pasta Provilaksis 120 10.600 88.33
10 Baju scrub 120 600.000 5.000
11 Gown 120 1.680.000 14.000
12 Oco Tooth Cleansing 120 1.080.000 9.000
13 Gelas kumur disposible 120 48.000 400.00
14 Sabun cuci 120 8.532 71.11
15 ATK 120 195.840 1.632
16 Limbah medis 120 65.000 541.66
17 Ruber cups dan ruber 120 120.000 1.000
brush
Total 41.093
39
No Keterangan Bulan Jumlah (Rp) Satuan
1 Listrik 1 500.000 4.166
2 Telepon dan Internet 1 450.000 3.750
3 Air 1 65.000 541.66
4 Gaji Petugas Administrasi 1 1.000.000 8.333
5 Gaji Clining Service 1 500.000 4.166
6 Gaji Tekniker 1 500.000 4.166
7 Gaji perawat 1 1.500.000 12.500
Total 37.622
Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan variabel
Biaya Scalling
Total Unit cost = fixed cost + variable cost + semi variable cost
= 120.351
= 228. 665
2. Biaya Penambalan
a. Biaya tetap (Fixed Cost)
No Keterangan Tahun Pasien Jumlah Satuan
1 Dental Unit 5 7.200 70.000.000 9.722,22
2 Sewa gedung 5 7.200 200.000.000 27.777,77
3 Meja dan kursi dokter 5 7.200 4.000.000 555,55
4 Emergency lamp 5 7.200 1.000.000 1.378,88
5 Kompresor 5 7.200 2.000.000 277,77
6 Wastafel 5 7.200 1.500.000 208,33
7 Sterilisator 5 7.200 1.500.000 208,33
8 Set diagnostik 5 7.200 1.900.000 263,88
9 Handpiec 5 7.200 2.000.000 277,77
10 Plastis filling instrument 5 7.200 1.000.000 138,88
13 Light cured 1 1.440 500.000 347,22
Total 41.150
40
Pasien
1 Sarung tangan 120 240.000 2.000
2 Masker 120 90.000 750.00
3 Kapas 120 11.040 92.00
4 Cotton Roll 120 10.000 83.33
5 Tissue 120 9.000 75.00
6 Mikrobrush 120 32.400 270.00
7 Bonding 120 1.200.000 10.000
8 Resin komposit 120 560.000 4.666
9 Selluloid strip 120 318.000 2.650
10 Gelas kumur disposible 120 48.000 400.00
11 Sabun cuci 120 8.532 71.11
12 Masker N95 120 708.000 5.900
13 Baju scrub 120 600.000 5.000
14 Gown 120 1.680.000 14.000
15 Matriks holder 120 204.000 1.700
16 Set bur 120 706.000 5.883
17 ATK 120 195.840 1.632
18 Limbah Medis 120 65.000 541.66
Total 48.405
Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan variabel
Biaya Penambalan
Total Unit cost = fixed cost + variable cost + semi variable cost
= 127.177
41
= 241.634
3. Biaya Pencabutan
a. Biaya tetap (Fixed Cost)
No Keterangan Tahun Pasien Jumlah Satuan
1 Dental Unit 5 7.200 70.000.000 9.722
2 Sewa gedung 5 7.200 200.000.000 27.777
3 Meja dan kursi dokter 5 7.200 4.000.000 555,55
4 Emergency lamp 5 7.200 1.000.000 1.378
5 Kompresor 5 7.200 2.000.000 277.77
6 Wastafel 5 7.200 1.500.000 208.33
7 Sterilisator 5 7.200 1.500.000 208,33
8 Set diagnostik 5 7.200 1.900.000 263.88
9 Bein 5 7.200 2.000.000 277.77
10 Tang Cabut 5 7.200 5.000.000 694.44
Total 41.154
b. Variabel cost
No Keterangan Jumlah Jumlah (Rp) Satuan per-
Pasien Pasien
1 Sarung tangan 120 240.000 2.000
2 Masker N95 120 708.000 5.900
3 Masker 120 90.000 750.00
4 Kapas 120 11.040 92.00
5 Cotton Roll 120 10.000 83.33
6 Tissue 120 9.000 75.00
7 Benzalkonium klorida 120 4.200 35.00
2%
8 Povidone iodine 120 7.200 60.00
9 Lautan anastesi 120 384.000 3.200
10 Baju scrub 120 600.000 5.000
11 Gown 120 1.680.000 14.000
12 Spuit 120 117.000 1.700
13 Gelas kumur disposible 120 48.000 400.00
14 Sabun cuci 120 8.532 71.11
15 ATK 120 195.840 1.632
16 Limbah Medis 120 65.000 541.66
Total 35.540
42
3 Air 1 65.000 41.66
4 Gaji Petugas Administrasi 1 1.000.000 8.333
5 Gaji Clining Service 1 500.000 4.166
6 Gaji Tekniker 1 500.000 4.166
7 Gaji Perawat 1 1.500.000 12.500
Total 37.622
Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan variabel
Biaya Penambalan
Total Unit cost = fixed cost + variable cost + semi variable cost
= 114.316
= 217.199
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
43
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam bentuk pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah dan masyarakat merupakan suatu contoh upaya kesehatan gigi dan mulut.
Praktek dokter gigi menurut standar pelayanan ditegaskan dalam undang-undang
No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran yang menyatakan bahwa surat izin
praktik adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter gigi yang akan
menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan, serta dalam UU kesehatan No. 36
tahun 2009 diatur berbagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan praktek.
Setiap dokter atau dokter gigi yang melakukan praktek wajib memiliki Surat Ijin
Praktek (SIP) yang dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di tingkat
Kabupaten/Kota (Dinas Kesehatan setempat).
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, D., (2008), Palliative Care Unit Design: Patient and Family Preferences,
Design Akdon.2007. Strategic Management For Educational Management
(Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Alfabeta:. Bandung.
44
Bhekti Suryani. Panduan Yuridis Penyelenggaraan Praktik Kedokteran. Niaga
Swadaya: Jakarta. 2013. Hlm.83
Cottone JA, Terezhalmy, G.T. dan Mounari, J.A. Mengendalikan Penyebaran Infeksi
pada Praktek Dokter Gigi (terj). Cetakan 1. Jakarta: Widya Medika; 2000.
Finkbeiner, B, dan C. Fainkbeiner. 2001. Practice Management for Dental Team.
St Louis : Mosby
Dewanto Iwan. 2014. Penetapan Dokter Gigi Layanan Primer di Indonesia. Majalah
Ked Gi. 21(2)109- 116
th
Kroemer, K.H.E & Grandjean, E., Fitting the Task to the Human, 5 edition, 2004
Novak, C.A., Richardson, B., (2012), Functional Color and Design in Healthcare
Environments, Architectural Record, Continuing Education, McGraw Hill
Peterson S. Clinical Dental Hygiene. Saint Louis: CV. Mosby Company; 1972
Nusanti, D. (2000) “Dental Surgeon Assistant” Oktober 2000. Dental Horison. 2, (7),
31-33
45
Sedarmayanti. 1996. Tata Kerja Dan Produktivitas Kerja, Suatu Tinjauan Dari Aspek
Ergonomi atau Kaitan Antara Manusia dan Lingkungan Kerjanya. Cetakan
Pertama. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Rintoko B. Kebersihan gigi dan mulut mempengaruhi adanya gingivitis pada ibu
hamil. Dalam: Aritonang I, Manurung NL., Nurasniwati S. Hubungan umur
kehamilan ibu dengan keadaan gingivitis di Desa Patumbak I dan II Kecamatan
Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. 2012.
46