Laporan Hasil
PraktekKerjaLapanganI (PKL I)
Disusun Oleh:
KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Upaya
MeningkatkanPengetahuanTerhadapPentingnyaMenjagaKebersihan
Gigi dan MulutdenganMetodePenyuluhan pada Masyarakat di
DesaTurirejo,Kecamatanlawang, Kabupaten Malang”. Penyusunan
laporan ini merupakan salah satu tugas Praktek Kerja Lapangan I jenjang
akademik Pendidikan Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
Dalam penulisan laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, pengarahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Multia Ranum Sari, drg, M.Med.Ed, selaku Dekan dan pembimbing
akademik Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri dan selaku pembimbing yang telah mengizinkan
kegiatan Praktek Kerja Lapanganini.
2. Kutut Priambada, SKM, SH, MKN., selaku Kepala UPT Pelatihan
Kesehatan Masyarakat Murnajati Lawang.
3. ArifSukmawanto, SH.MM selakuKepalaDesaTuriRejo yang
telahmengizinkanpenulismelakukanPraktekKerjaLapangan I.
4. Siti MaisyarohselakuSekertarisDesaTuriRejo yang
telahmemberikanbanyakinformasidalam proses
pelaksanaanPraktekKerjaLapangan I
5. Ema, A.Md, Keb. SelakuBidanDesaTurirejo yang telahmeluangkan
banyak waktu untuk membantu proses pelaksanaan
PraktekKerjaLapanganI
6. MarlindaNurika Y., S.Farm,M.Sc selaku pembimbing operasional
yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses
penulisan laporan Praktek Kerja Lapanganini.
ii
7. Segenap PerangkatDesaTurirejo yang telah membantu penulis dalam
pelaksanaan program ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PKLI.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 LatarBelakang......................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................2
1.2.1. TujuanUmum...................................................................................2
1.2.2. TujuanKhusus..................................................................................2
1.3 Sasaran.................................................................................................3
1.4.Manfaat................................................................................................4
1.4.1. ManfaatBagi Masyarakat.................................................................4
1.4.2. ManfaatBagiMahasiswa..................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................5
2.1 Pengetahuan.........................................................................................5
2.1.1. Definisi......................................................................................5
2.1.2. Tingkat Pengetahuan.................................................................6
2.2 Penyuluhan..........................................................................................7
2.2.1. Definisi......................................................................................7
2.2.2. Alat Bantu dan Media Penyuluhan............................................8
2.3 Kebersihan Gigi dan Mulut.................................................................11
2.3.1. Definisi.......................................................................................11
2.3.2. OHI-S..........................................................................................12
BAB III ANALISA SITUASI........................................................................17
3.1. GambaranDesaTurirejo......................................................................17
3.1.1. KondisiGeografis dan Luas Wilayah..........................................17
3.1.2. KeadaanDemografi.....................................................................18
3.1.3. AnalisisSituasiKhusus.................................................................19
iv
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH ..20
4.1.Identifikasi Masalah............................................................................20
4.2. PrioritasMasalah.................................................................................20
4.3. PenyebabMasalah...............................................................................21
4.4. PrioritasPenyebabMasalah..................................................................24
4.5. AlternatifPemecahanMasalah.............................................................25
4.6. PemecahanMasalahTerpilih................................................................26
4.7. RencanaKegiatan................................................................................27
Daftar Pustaka............................................................................................28
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
mempengaruhikesehatanindividumaupunkesehatanmasyarakat,
1
perlumendapatkanperhatianseriusdaritenagakesehatan, karenakesehatangigi
halinididukungdengankejadianangkaprevalensikariesgigimasihtetaptinggi.
Sumberdaripenyakittersebutadalahterabaikannyakebersihangigi dan
karenakebersihangigi dan
Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene dan Vermillion. Oral Hygiene
menunjukkantingkatkebersihanseseorang yang
(CI)(Sherlyta M, 2017).
Pengetahuan yang
baikmempengaruhiperilakukesehatandalammeningkatkankesehatankhususnya
1
kesehatangigi dan mulutsebaliknyapengetahuan yang
kurangmengenaipentingnyapemeliharaangigi dan
mulutdapatmenyebabkantimbulnyasikapmengabaikankebersihangigi dan
mulut(Rahtyanti, 2018).
Berdasarkanpermasalahanini,
makadilakukanintervensikepadamasyarakatDesaTurirejoberupapenyuluhanme
ngenaicaramenjagakebersihangigi dan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkanpengetahuanterhadappentingnyamenjagakebersiha
2. Tujuan Khusus
DesaTurirejo
1
3 Meningkatkanpengetahuantentangcaramenjagakebersihangigi dan mulut
pada masyarakatDesaTurirejodenganmetodepenyuluhan
C. Sasaran
SasarankegiatanadalahmasyarakatDesaTurirejo,
D. Manfaat
1. ManfaatBagi Masyarakat
Meningkatkankesadaransertapengetahuanmasyarakatpentingnya
2. ManfaatBagiMahasiswa
1. Mahasiswamampumengidentifikasimasalah, prioritasmasalah,
terjadi di masyarakat
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Definisi
Pengetahuanadalahsuatuhasildari rasa keingintahuanmelalui proses
sensoris, terutama pada mata dan telingaterhadapobjektertentu.
Pengetahuanmerupakan domain yang
pentingdalamterbentuknyaperilakuterbukaatau open behavior (Donsu, 2017).
Pengetahuanatauknowledgeadalahhasilpenginderaanmanusiaatauhasilta
huseseorangterhadapsuatuobjekmelaluipancaindra yang dimilikinya.
Pancaindramanusiagunapenginderaanterhadapobjekyaknipenglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Pada
waktupenginderaanuntukmenghasilkanpengetahuantersebutdipengaruhi oleh
intensitasperhatiandan persepsiterhadapobjek.
Pengetahuanseseorangsebagianbesardiperolehmelaluiindrapendengaran dan
indrapenglihatan (Notoatmodjo, 2014).
Pengetahuandipengaruhi oleh faktorpendidikan formal dan
sangaterathubungannya. Diharapkandenganpendidikan yang
tinggimakaakansemakinluaspengetahuannya. Tetapi orang yang
berpendidikanrendahtidakmutlakberpengetahuanrendahpula.Peningkatanpenge
tahuantidakmutlakdiperolehdaripendidikan formal saja, tetapi juga
dapatdiperolehdaripendidikan non formal.
Pengetahuanakansuatuobjekmengandungduaaspekyaituaspekpositif dan
aspeknegatif. Keduaaspekiniakanmenentukansikapseseorang.
Semakinbanyakaspekpositif dan objek yang diketahui,
makaakanmenimbulkansikapsemakinpositifterhadapobjektertentu
(Notoatmojo, 2014).
2. Tingkat Pengetahuan
1
MenurutNotoatmodjo (dalamWawan dan Dewi, 2010)
pengetahuanseseorangterhadapsuatuobjekmempunyaiintensitasatautingkatan
yang berbeda. Secaragarisbesardibagimenjadi 6 tingkatpengetahuan, yaitu :
a. Tahu(Know)
Tahudiartikansebagai recall ataumemanggilmemori yang
telahadasebelumnyasetelahmengamatisesuatu yang spesifik dan
seluruhbahan yang telahdipelajariataurangsangan yang
telahditerima. Tahudisisnimerupakantingkatan yang paling rendah.
Kata kerja yang digunakanuntukmengukur orang yang
tahutentangapa yang dipelajariyaitudapatmenyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehention)
Memahamisuatuobjekbukanhanyasekedartahuterhadapobje
ktersebut, dan juga tidaksekedarmenyebutkan, tetapi orang
tersebutdapatmenginterpretasikansecarabenartentangobjek yang
diketahuinya. Orang yang telahmemahamiobjek dan
materiharusdapatmenjelaskan, menyebutkancontoh,
menarikkesimpulan, meramalkanterhadapsuatuobjek yang
dipelajari
c. Aplikasi (Application)
Aplikasidiartikanapabila orang yang telahmemahamiobjek
yang dimaksuddapatmenggunakanataupunmengaplikasikanprinsip
yang diketahuitersebut pada situasiataukondisi yang lain. Aplikasi
juga diartikanaplikasiataupenggunaanhukum, rumus, metode,
prinsip, rencana program dalamsituasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisisadalahkemampuanseseorangdalammenjabarkanatau
memisahkan, lalukemudianmencarihubunganantarakomponen -
komponendalamsuatuobjekataumasalah yang
diketahui.Indikasibahwapengetahuanseseorangtelahsampai pada
tingkataniniadalahjika orang tersebutdapatmembedakan,
1
memisahkan, mengelompokkan, membuatbagan (diagram)
terhadappengetahuanobjektersebut.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam
merangkum atau meletakkan dalamsuatuhubungan yang
logisdarikomponenpengetahuan yang sudahdimilikinya. Dengan
kata lain
suatukemampuanuntukmenyusunformulasibarudariformulasi yang
sudahadasebelumnya.
f. Evaluasi (Evaluation)
B. Penyuluhan
1. Definisi
1
yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dengan
meminta pertolongan (Depkes, 2016).
1
ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan misalnya slide,
film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua
dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia,
boneka dan lain-lain.
2) Alat bantu dengar
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi
indera pendengar, pada waktu proses penyampaian bahan
penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan
lain-lain.
3) Alat bantu lihat-dengar
Alat ini berguna dalam menstimulasi indera
penglihatan dan pendengaran pada waktu proses
penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain.
Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan
dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan
dalam penyuluhan (Adlina, 2015).
b. Media Penyuluhan
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya
yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif
terhadap kesehatan. Penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari
media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih
menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan
tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya
keperilaku yang positif (Adlina, 2015).
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media
ini dibagi menjadi 3 yakni:
1) Media cetak
1
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual,
biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau
foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini
adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flipchart(lembar
balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah
poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada
beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama,
mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa
kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah
pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media
cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir
efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat (Adlina,
2015).
2) Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan
dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya
melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media
ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD.
Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki
kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik,
sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut
sertakan seluruh pancaindera, penyajiannya dapat
dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih
besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih
tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk
produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan
dan keterampilan untuk mengoperasikannya (Martin dan
Sirat, 2018).
3) Media luar ruang
1
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa
melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan
reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.
Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami,
lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan,
bertatap muka, mengikut sertakan seluruh pancaindera,
penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif
besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi,
sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya,
persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan
berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan
keterampilan untuk mengoperasikannya. Media
penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu
memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang
sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga
sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai
dengan pesan yang disampaikan (Antika, 2018).
C. Kebersihan Gigi dan Rongga Mulut
1. Definisi
Oral hygiene atau kebersihan gigi dan mulut adalah tindakan untuk
membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi. Oral hygiene adalah
tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa
mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membrane mulut dan bibir.Oral
hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang
dihospitalisasi.Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara
mandiri atau dengan bantuan perawat.Untuk pasien yang tidak mampu
mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau
sepenuhnya oleh perawat. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Pasal 93
menyebutkan, pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi, penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan
1
pemulihan kesehatan gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan (Gabrielly,Damajanty dan Juliatri, 2016).
2. Cara Pengukuran Kebersihan Gigi dan Mulut
a. Pengukuran Debris
2
a. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak
1 1
yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan
atau kurang dari 1/3 permukaan.
b. Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada
debrislunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang
menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya.
3 Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak
2 2
yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3
permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.
4 Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang
3 3
menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3
permukaan atau seluruh permukaan gigi.
Jumlah gigi yang diperiks
1
Debris Index diperoleh dengan menjumlahkan skor penilaian debris
kemudian dibagi dengan banyaknya gigi yang diperiksa. Penilaian
Debris Index yaitu:
0-0,6= Baik
0,7-1,8= Sedang
1,9-3,0= Buruk
(Nurjanah,2016)
b. Pengukuran Kalkulus
Kalkulus merupakan deposit bakteri dari plak yang
termineralisasi atau terkalsifikasi di gigi. Kalkulus yang sudah mengeras
tidak dapat dihilangkan dengan cara menyikat gigi atau menggunakan
floss. Calculus Index diperiksa dengan cara yang sama seperti Debris
Index. Penjumlahan penilaian kalkulus kemudian dibagi dengan jumlah
gigi yang diperiksa akan didapatkan Calculus Index (Herijulianti, 2011).
Calculus Index =
Jumlah penilaian kalkulus
Jumlah gigi yang diperiksa
1
Tabel 2.2 Kriteria Skor Calculus Index (CI)
Skor Kriteria
0
T Tidak terlihat adanya kalkulus
1
KaKalkulussupragingiva menutupi tidak lebih dari sepertiga dari
permukaan gigi yang terlihat.
2
Ka Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari sepertiga permukaan
gigi tetapi tidak lebih dari dua pertiga permukaan gigi yang
terlihat atau adanya kalkulus yang berbintik bintik di
subgingivaatauservikal gigi.
3
Ka Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari dua pertiga permukaan
gigi yang terlihat, atau seperti kalkulus yang tebal
membalutiservikal gigi.
c. Pengukuran OHI-S
Atau
OHI-S = DI + CI
1
21
BAB III
merupakan jenis tanah litosal coklat. Perincian luas tanah kering / pemukiman
adalah ± 139 Ha, sawah dengan total luas ± 23Ha, serta tegal / perkebunan yang
Purwodadi
22
Singosari
Jabung
Singosari
2. Keadaan Demografi
9025 orang, terdiri dari laki-laki 4487 orang dan perempuan 4538
orang.
berikut :
NO JumlahPenduduk Jumlah
1 Laki-laki 4487 orang
2 Perempuan 4538 orang
Total 9025 orang
Jumlah sarana dan prasarana Pendidikan di DesaTurirejo,
NO JENIS JUMLAH
1 Playgroup 1
2 Taman kanak-kanak 6
3 SMP 3
4 SMA 4
5 Perguruan Tinggi 1
B. Analisis Situasi Khusus
b. Bidan : 4 orang
c. Perawat : 5 orang
C. HASIL SURVEI
a. Pengetahuan
24
No Kriteria Prosentase
1 Baik 20 %
2 Sedang 36 %
3 Buruk 76 %
Berdasarkan prosentase pada tabel didapatkan hasil pengetahuan yang buruk
yaitu sebesar 76%.
b. Sikap
No Kriteria Prosentase
1 Baik 40 %
2 Sedang 70 %
3 Buruk 6,6 %
Berdasarkan prosentase pada tabel didapatkan hasil sikap yang sedang
c. Tindakan
25
berikut :
No Kriteria Prosentase
1 Baik 56 %
2 Sedang 53 %
3 Buruk 0%
Berdasarkan prosentase pada tabel didapatkan hasil sikap yang baik yaitu
sebesar 53%.
26
BAB IV
A. Identifikasi Masalah
Ranking 2 : Besar.
Ranking 3 : Sedang.
Ranking 4 : Kecil.
Keterangan:
A : SekertarisDesa
B : BidanDesa
C : PerangkatDesa
b. Rencana Kegiatan
33
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Persiapan Kegiatan
1. MenemuiKepalaDesa
Hasil yang diperoleh adalah mendapatkan izin dari kepala desa untuk
melakukan survey dan pemeriksaan di desa Turirejo.
2. Menemui Sekertaris Desa
Lokasi : PolkesdesTurirejo
Tempat : LatkesmasMurnajati
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pemeriksaan Gigi Dan Mulut Masyarakat
Hasil yang diperoleh yaitu mendapatkan data USG, NGT serta CARL
desa Turirejo.
3. Penyuluhan Gigi Dan Mulut
15.32 : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode cetak berupa
poster, gambar debris dan kalkulus serta alat phantom dan sikat gigi.
16.00 : Demonstrasi kembali cara menyikat gigi dengan baik dan benar
BAB VI
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka