Disusun Oleh:
Kelompok VI
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang “Asuhan
Kesehatan Gigi dan mulut Pada Pasien Rawat Inap”.Terima kasih kami ucapkan
kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 PENGKAJIAN........................................................................................................3
2.2 DIAGNOSA............................................................................................................4
2.3 PERENCANAAN....................................................................................................4
2.4 IMPLEMENTASI....................................................................................................6
EVALUASI...................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................15
3.2 Saran......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGKAJIAN
1. Tujuan pengkajian
3
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
2.2 DIAGNOSA
Diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan tahap kedua dari
proses asuhan kesehatan gigi dan mulut setelah tahap Assesment (pengkajian)
2.3 PERENCANAAN
4
Pedoman Penyusunan Perencanaan Selama Proses Keperawatan Gigi
5
Menetapkan Kriteria Hasil (Indikator)
Tujuan klien dan tujuan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah standar atau
ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan
perawat gigi.
Menetapkan Kriteria Hasil (Indikator)
Tujuan klien dan tujuan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah standar atau
ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan
perawat gigi.
Menuliskan Dan Mendokumentasikan Perencanaan Asuhan Keperawatan
Mendokumentasikan perencanaan asuhan keperawatan perlu dilakukan
sebagai bukti dan acuan terhadap proses selanjutnya.
2.4 IMPLEMENTASI
6
memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi untuk klien,
menjadi panutan (role model) dalam kesehatan gigi dan mulut. Kemampuan
lain yang juga sangat penting -bahkan menjadi kemampuan inti sebagai
perawat gigi- adalah keterampilan dalam melaksanakan tindakan.
Keterampilan melaksanakan tindakan meliputi kemampuan dalam
memberikan perawatan kebersihan gigi dan mulut, melakukan aktivitas rutin
keperawatan, mengakomodasi perubahan dari data dasar klien, melakukan
tindakan keperawatan mandiri, melakukan kolaborasi dalam tim, dan
membuat rujukan.
Secara khusus diperlukan pengetahuan dan keahlian dalam setiap
tindakan intervensi yaitu sebagai berikut:
Tindakan promotif, perlu memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang
Pendidikan Kesehatan Gigi dan Media Komunikasi.
Tindakan preventif, diperlukan pengetahuan dan keahlian di bidang
Preventive Dentistry dan Komunikasi Terapeutik.
Tindakan kuratif, diperlukan pengetahuan dan keahlian di bidang Penyakit
Gigi Mulut, Konservasi, Pencabutan Gigi, Child Management dan
Komunikasi Terapeutik.
B. Tahap-tahap dalam Implementasi
1. Tahap Persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap terminasi
C. Upaya-upaya dalam Implentasi
Dalam implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut, perawat gigi
menjalankan fungsi tindakan yang bersifat promotif, preventif dan kuratif
yaitu sebagai berikut.
1. Tindakan Promotif
Upaya promotif merupakan suatu upaya atau kegiatan yang
dilaksanakan dengan tujuan meningkatnya pengetahuan individu
dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut sehingga akan
7
diikuti meningkatnya kemampuan sasaran dalam hal pelihara diri di
bidang kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
2. Tindakan preventive
Upaya preventif merupakan suatu upaya yang dilaksanakan oleh
perawat gigi dengan tujuan mencegah timbulnya penyakit gigi dan
mulut.
3. Tindakan kuratif
Upaya kuratif merupakan suatu upaya yang dilaksanakan oleh
perawat gigi, dengan tujuan menyembuhkan penyakit gigi dan
mulut untuk mencegah sakit yang lebih lanjut dan kembalinya
fungsi kunyah gigi.
2.5 EVALUASI
8
b. Evaluasi bersifat menyeluruh dan dinamis, menaruh perhatian pada
kebijakan pengujian dan alternatif-alternatif rencana, mengawasi kemajuan
dalam proses penerapan dan memberi penilaian sumatif kepada hasil akhir.
c. Evaluasi dilandasi prinsip manajemen berdasar tujuan dan dimulai dengan
pernyataan yang jelas mengenai pengaruh-pengaruh yang harus dicapai
pada populasi mana dan dalam jangka waktu kapan.
d. Strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan harus
diperiksa ketepatan dan kesesuaiannya.
e. Ketepatan waktu dan tempat laporan-laporan eevaluatif harus disesuaikan
dengan kebutuhan akan keputusan yang tepat waktu.
f. Karena evaluasi bersifat membandingkan, evaluasi bergantung pada
indikator-indikator yang menggambarkan tingkat dan rasio yang tepat,
daripada tingkat-tingkat penyelesaian yang tepat
g. Penilaian-penilaian harus membedakan antara hasil yang merupakan pusat
perhatian pengendalian keputusan dan keluaran yang timmbul sebagai
akibat ketidakpastian dan kesempatan.
h. Efisiensi, efektivitas, dan keadilan harus didefinisikan dengan jelas.
9
C. Fungsi Evaluasi
1. Menentukan perkembangan kesehatan klien.
2. Menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas.
3. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab.
D. Kriteria Evaluasi
1. Efektifitas: yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang
diinginkan telah optimal.
2. Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar
berguna atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat
memadai secara efektif.
3. Responsivitas: yang menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan
memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok
tertentu terhadap pemanfaatan suatu sumber daya.
E. Tehnik Evaluasi
1. Wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut
dengan anamnesa. Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data
tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan klien, serta untuk
menjalin hubungan antara perawat dengan klien.
Tahapan wawancara / komunikasi :
a. Persiapan
b. Pembukaan atau perkenalan
c. Isi / tahap kerja
d. Terminasi
10
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan
klien adalah :
a. Menerima keberadaan klien sebagaimana adanya
b. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan
keluhan-keluhannya / pendapatnya secara bebas
c. Dalam melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman
dan nyaman bagi klien
d. Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian
e. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
f. Tidak bersifat menggurui
g. Memperhatikan pesan yang disampaikan
h. Mengurangi hambatan-hambatan
i. Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat/sesuai, cara
duduk)
j. Menghindari adanya interupsi
k. Mendengarkan penuh dengan perasaan
l. Memberikan kesempatan istirahat kepada klien
2. Pengamatan/observasi
Pengamatan adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk
memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang
dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan observasi adalah :
a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara
terinci kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus
dilakukan), karena terkadang hal ini dapat meningkatkan
kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang diperoleh
menjadi tidak murni). Misalnya : “Pak, saya akan menghitung
nafas bapak dalam satu menit”. Kemungkinan besar data yang
11
diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien akan
berusaha untuk mengatur nafasnya.
b. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien
c. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca
dan dimengerti oleh perawat yang lain.
3. Studi Dokumentasi
a. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dapat dibagi menjadi 5 komponen (Pinnell dan
Meneses, 1986, hlm. 229-230) :
1) Menentukan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan
evaluative
Kriteria
Kriteria digunakan sebagai pedoman observasi
untuk pengumpuln data dan sebagai penentuan
kesahihan data yang terkumpul. Semua kriteria
yang digunakan pada tahap evaluasi ditulis sebagai
kriteria hasil. Kriteria hasil menandakan hsil akhir
asuhan keperawatan. Sedangkan standar
keperawatan digunakan sebagai dasar untuk
evaluasi praktik keperawatan secara luas. Kriteria
hasil didefinisikan sebagai sandar untuk
menjelaskan respons atau hasil dari rencana asuhan
keperawatan.
Standar Praktik
Standar asuhan keperawatan dapat digunakan untuk
mengevaluasi praktik keperawatan secara luas.
Standar tersebut menyatakan hal yang harus
dilaksanakan dan dapat digunakan sebagai suatu
model untuk kualitas pelayanan.
Pertanyaan Evaluatif
12
Untuk menentukan suatu kriteria dan standar, perlu
digunakan pertanyaan evaluative (evaluative
questions) sebagai dasar mengevaluasi kualitas
asuhan keperawatan dan respons klien terhadap
intervensi. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi :
Pengkajian : apakah dapat dilakukan pengkajian
pada klien?
Diagnosis : apakah diagnosis disusun bersama
dengan klien?
Perencanan : apakah tujuan telah diidentifikasi
dalam perencanaan?
Implementasi : apakah klien mengetahui tentang
intervensi yang akan diberikan?
Evaluasi : apakah modifikasi asuhan keperawatan
diperlukan?
2) Mengumpukan data mengenai status kesehatan klien yang
baru terjadi.
3) Menganalisis dan membandingkan data terhadap kriteria
dan standar.
4) Merangkum hasil dan membuat kesimpulan.
5) Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan
kesimpulan.
13
kesehatan tiap tahun,maka suatu indikator langsung untuk mengevaluasi boleh
jadi berupa jumlah tenaga kesehatan yang betul-betul dilatih setiap tahunnya.
Macam Indikator kesehatan :
1. Indikator yang berkaitan dengan status kesehatan yang
berhubungan dengan kualitas hidup dan itu berarti mengukur
pelayanan kesehatan. Sebagai indikator survival yang utama
untuk mengukur sistem kesehatan. Indikator yang berkaitan
dengan status kesehatan yang berhubungan dengan kualitas
hidup dan itu berarti mengukur pelayanan kesehatan.
2. Indikator non kesehatan yang berhubungan dengan kualitas
hidup seperti: indikator sosial ekonomi, pendidikan, budaya,
lingkungan hidup dan perumahan, status kesehatan wanita.
Kulaitas hidup bersifat multi sektoral dan menjadi masalah serta
diselesaikan secara multi sektoral. Dengan demikian evaluasi,
juga multisektoral.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pasien rawat inap,
asuhan dilaksanakan untuk membantu mengatasi masalah kebersihan gigi dan
mulut yang dialami klien/pasien yang sedang menjalani rawat inap. Sebagai
perawat gigi diharapkan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
perawat gigi dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
kepada klien/pasien rawat inap.
Rawat inap merupakan bentuk perawatan dimana pasien dirawat dan tinggal
di Puskesmas rawat inap/rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Pelayanan
rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien yang masuk Puskesmas rawat
inap/rumah sakit, menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi,
diagnosis, terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya.
3.2 Saran
Penulis tentu menyarankan bahwa dalam membuat suatu asuhan kesehatan
terutama dalam kesehatan gigi dan mulut harus dibuat berdasarkan data dari
pasien agar mempermudah terapis gigi dalam menentukan tindakan keperawatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Gultom, Erni. dan RR. Ratnasari Dyah P. (2017). KONSEP DASAR PELAYANAN
ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT I. Jakarta Selatan:
Gultom, Erni. dan Deru Marah Laut. (2018). KONSEP DASAR PELAYANAN
ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT II DAN III. Jakarta Selatan:
Mardelita, Sisca. Sulur Joyo Sukendro., dan Ita Astit Karmawati. (2018). KONSEP
DASAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT INDIVIDU.
Jakarta Selatan:
16