DOSEN PEMBIBING:
FUJI LESTARI,STr.Kep.Gi,M.Tr.TGM
Di susun oleh:
1. Baiq Elingge Ayu Wardani (20AKG1240104)
2. Eka Wulandari (20AKG1240108)
3. Iit Tri Utari (20AKG1240111)
4. Indah Puspita Asmaraa (20AKG1240113)
5. Lupita Anjani (20AKG1240117)
6. Ratna Febrianti (20AKG1240126)
7. Rupiani (20AKG1240131)
8. Shofia Maqbulla (20AKG1240134)
9. Yulis Ridarosa (20AKG1240145)
10. Uswatun Hasanah (20AKG1240140)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................
A. Metode dan Strategi Asuhan Keperawatan........................................................................
B. Dental Assistant....................................................................................................................
C. Dental Therapist.................................................................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Metode fungsional ini efisien, namun asuhan seperti ini tidak dapat memberikan
kepuasan kepada pasien maupun perawat gigi. Keberhasilan asuhan keperawatan
secara menyeluruh tidak bisa dicapai dengan metode ini, karena asuhan keperawatan
yang diberikan kepada klien/pasien terpisah-pisah sesuai dengan tugas yang
dibebankan kepada masing-masing perawat gigi tersebut. Di samping itu, asuhan
keperawatan yang diberikan tidak profesional berdasarkan masalah pasien. Perawat
gigi senior cenderung akan sibuk dengan tugas-tugas administrasi dan manajerial,
sementara asuhan keperawatan kepada pasien dipercayakan kepada perawat gigi
junior.
c. Metode Tim:
Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
kperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. Namun
dengan metode ini, kesinambungan asuhan keperawatan belum optimal sehingga para
pakar mengembangkan metode keperawatan primer (Douglas,1992).
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan menurut Arwani &
Supriyatno (2005), adalah untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan objektif pasien sehingga pasien merasa puas. Selain itu, metode tim dapat
meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar sesama perawat gigi dalam
melaksanakan
tugas, memungkinkan adanya transfer pengetahuan dan pengalaman di antara perawat
gigi dalam memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan dan motivasi perawat gigi dalam memberikan asuhan keperawatan secara
paripurna.
Dental Assistant adalah seseorang yang bekerja di klinik gigi di bawah pengawasan
dokter gigi dan bertanggung jawab pada ruang lingkup yang luas di dalam bidang administrasi
dan fungsi laboratoris. Fungsi dental asisstant fleksibel dan bervariasi dari satu klinik gigi ke
klinik gigi lain. Sebagai dental assistant dibutuhkan kemampuan klinikal, administrasi,
interpersonal dan teknologikal.
Bila suatu saat Anda harus bertugas sebagai dental assistant, maka ada berbagai
fungsi yang harus Anda lakukan. Dental assistant bertugas sebagai asisten yang dapat
bertugas untuk mengisi Rekam Medis, melakukan tindakan Preventive Dentistry seperti
membersihkan karang gigi, serta membantu dokter gigi mengambil alat, menyiapkan
bahan,mengontrol saliva dan membersihkan mulut.
Pengelolaan pasien
Dalam mengelola pasien, Anda sebagai dental assistant harus mampu
menempatkan diri selain sebagai asisten juga sebagai resepsionis yang
mumpuni. Untuk itu, perhatikan teknik-teknik yang harus Anda kuasai, meliputi
kemampuan untuk:
1) Berkomunikasi yang efektif pada waktu menerima dan menangani pasien
2) Mencatat data pasien secara baik
3) Pengaturan sistem perjanjian dan penjadwalan pasien
4) Memelihara hubungan baik dengan pasien / klien.
Mendudukkan pasien
Untuk mempersilahkan dan mendudukkan pasien di dental chair, langkah-
langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan dental chair dalam posisi 60⁰ dan kedudukan terendah.
2) Menaikkan tangan dental chair
3) Mempersilahkan pasien duduk
4) Mengembalikan tangan dental chair ke posisi semula
5) Meletakkan napkin pada dada pasien
6) Menaikkan dental chair ke posisi kerja
7) Mengkondisikan pasien dalam posisi rendah dan rongga mulut setinggi siku
operator. kepala pasien pada posisi jam 12.00 dan sejajar lantai
8) Mempersilakan operator untuk bekerja.
b. Prosedur selama perawatan
Selama proses perawatan, yang perlu diperhatikan seorang dental assistant adalah
cara memegang alat (pen grasp, inverted pen grasp, palm grasp, dan palm –thumb
grasp) serta ketika dilakukan transfer alat. Ada beberapa teknik saat melakukan
transfer alat, yaitu:
1) Teknik transfer parallel
Teknik ini biasanya digunakan ketika melakukan transfer alat-alat penambalan
dan hand instrument
2) Teknik transfer palm grasp
Teknik ini biasanya digunakan ketika melakukan transfer untuk alat-alat yang
lebih besar seperti tang, spuit, citojet.
3) Teknik transfer pe
4) Teknik transfer palm and thumb grasp
5) Teknik dan Mulut
6) Teknik transfer one handed
7) Teknik transfer two handed
b. Komunikasi
Kemampuan menunjukkan komunikasi dan hubungan antar manusia yang
efektif dengan pasien dan tim kesehatan gigi baik secara perorangan
maupun dalam tim.
Kemampuan melaksanakan komunikasi yang efektif dan proses pendidikan
kesehatan gigi dan mulut termasuk saran pre/post operation (chair side talk).
Kemampuan menilai kebersihan mulut dan memotivasi pasien untuk
berperilaku yang menunjang kesehatan gigi dan mulut.
Kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan saluran-saluran
komunikasi formal maupun informal.
Kemampuan berkomunikasi dalam taraf international.
Kemampuan melakukan information concern dengan pasien
Kemampuan melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien.
Dalam menjalankan profesinya, terapis gigi dan mulut wajib melakukan pencatatan
yang disimpan/didokumentasikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Terapis gigi juga senantiasa perlu meningkatkan mutu pelayanan dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan bidang tugasnya. Pelatihan terapis gigi ada yang diselenggarakan oleh
organisasi profesi, atau pun pemerintah, ataupun pihak-pihak swasta lainnya.
BAB III
PENUTUP
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap ini dapat dijadikan pedoman bagi teman-teman
agar dapat melakukan tindakan ataupun prosedur sesuai dengan baik dan benar sesuai dengan aturan
yang diberlakukan
Akhirnya kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang ikut terlibat hingga tersusunnya
makalh ini dan semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Darby, ML dan Walsh, MM. 2003. Dental Hygiene Theory and Practice 2nd ed. Saunders:
USA.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 20 tahun 2016 tentang izin dan Penyelenggaraan
Praktik Terapis Gigi dan Mulut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, nomor 20 Tahun 2016, “Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi dan Mulut”
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, nomor 284/Menkes/SK/IV/2006,
“Standar Pelayanan asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut”.
Effendy, Nasrul Drs. Perawatan Kesehatan Masyarakat, EGC,1995
Arwani dan Supriyatno, H .2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. EGC; Nursalam.
2007.
Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba
Medika; Sumijatun (2008)
Manajemen Keperawatan Metode Penugasan dalam library.usu.ac.id; Sitorus, R. 2006.