Anda di halaman 1dari 67

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP


OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2 LENEK PESIRAMAN

ZURRIYATUN TAYYIBAH
712501S19043

PRODI D-III KESEHATAN GIGI


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
AKADEMI KESEHATAN GIGI KARYA ADI HUSADA MATARAM
MATARAM
TAHUN 2022
KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP


OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2 LENEK PESIRAMAN

Diajuakan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya


Kesehatan Gigi Pada Program Studi Kesehatan Gigi Jenjang Diploma III
Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram

ZURRIYATUN TAYYIBAH
712501S19043

PRODI D-III KESEHATAN GIGI


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
AKADEMI KESEHATAN GIGI KARYA ADI HUSADA MATARAM
MATARAM
TAHUN 2020

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP


OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2 LENEK

Disusunoleh:
ZURRIYATUN TAYYIBAH
712501S19043

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui


Untuk Mengikuti Ujian Karya Tulis Ilmiah
Program Studi Kesehatan Gigi Jenjang Diploma III
Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram

Menyetujui,

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Dony Hidayat, SE.M.Acc.AK Kurnia Erma Puri, M.Tr. TGM


NIDM : 0818119002 19950105 202101 2 045

HALAMAN PENGESAHAN

iii
KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP


OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2 LENEK PESIRAMAN

Disusun Oleh:
ZURRIYATUN TAYYIBAH
712501S19043

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satur
Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kesehatan
Pada Program Studi Kesehatan Gigi Jenjang Diploma III di Akademi Kesehatan
Gigi Karya Adi Husada Mataram

pada tanggal ……

dewan penguji:

Ketua ,

Dony Hidayat, SE. M. Acc. AK (……………………………………….)


NIDN. 0818119002
Anggota,

Kurnia Erma Puri. M. Tr. TGM


19950105 202101 2 045 (……………………………………….)
Anggota,

Drs. Irianto, M.M.


NIDN. 0013015807 (……………………………………….)

Mengesahkan
Direktur/ketua jurusan

H.M. Supnawadi, SKM., M., MKes.


NIDN.0823118001

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua sumber
yang dikutup maupun dirujuk telah yatakan benar

Nama : ZURRIYATUN TAYYIBAH


NIM : 712501S19043
Tanda Tangan :

Tanggal :

KEASLIAN PENELITIAN TULISAN

v
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ZURRIYATUN TAYYIBAH
NIM : 712501S19043
Program Studi : D III KESEHATAN GIGI
Judul KTI : Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Terhadap
OHI-S Pada Siswa Kelas III di SDN 2 Lenek
Pesiraman.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil saya sendiri, bukan merupakan pengambilan data,
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis
Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.

Mataram,………..
Yang Membuat Pernyataan,

Materai 10.000

ZURRIYATUN TAYYIBAH
712501S19043

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram, saya yang
bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ZURRIYATUN TAYYIBAH


NIM :712501S19043
Program Studi : D III KESEHATAN GIGI
Jurusan : KESEHATAN GIGI

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk Memberikan kepada


Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas Karya Tulis Ilmiah saya
yang berjudul:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP


OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2 LENEK PESIRAMAN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : ………………..
Pada tanggal : ………………..

Yang Menyatakan

Materai 10.000

(Zurriyatun Tayyibah)
712501S19043

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’aalamin, Syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi


Robbi, atas segala petunjuk dan pertolongan-nya sehingga telah terselesaikannya
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
ORANG TUA TERHADAP OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2
LENEK PESIRAMAN.” tepat pada waktunya. Penulisan proposal ini adalah
dalam rangka memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Ahli Madya
Kesehatan program Studi Keperawatan Gigi Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi
Husada Mataram. Penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih,
jazakumullahu khoiron katsiron kami sampaikan kepada :
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Bapak H. M. Supnawadi, SKM., M.Mkes. Selaku direktur Akademi
Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram yang telah memberikan
kesempatan untuk menimba ilmu di Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi
Husada Mataram.
2. Ibu Dr. Bq. Mutmainnah, S.Si.,M.Si selaku wakil direktur Akademi
Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram.
3. Bapak Dony Hidayat, SE., M. Acc Selaku pembimbing 1 yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah.
4. Ibu Kurnia Erma Puri, M.Tr.TGM. Selaku pembimbing ke II atas
bimbingan dan arahan dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
5. Semua Dosen dan Staf Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada
Mataram.
6. Kepada kedua orang tuaku Bapak Usnaeni dan Ibu Raehanah terimakasih
atas dukungan, do’a, bantuan, material dan moral, mensuport,
memotivator, dan memberikan arahan semangat kepada penulis.
7. Kepada keuarga yang selalu mendukung, membantu penulis selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

viii
8. teman-temanku terimakasih yang telah mendukung dan membantu
penulis.
Besar harapan penulis, Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini memberikan
manfaat seluas-luasnya kepada seluruh pihak. Tiada gading yang tak retak,
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis
harapkan untuk kemajuan bersama.

Mataram, 23 April 2022

Penulis

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...............................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............v
KATA PENGANTAR.........................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................ix
ABSTRAK............................................................................................................x
ABSTRCK............................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka.........................................................................................6
B. LandasanTeori.........................................................................................16
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konseptual...............................................................................18
B. Hipotesis...................................................................................................18
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.........................................................................................19
B. Populasi Dan Sampel...............................................................................19
C. Waktu Dan Tempat Penelitian.................................................................19
D. Metode Pengumpulan Data......................................................................20
E. Instrumen dan Bahan Penelititan.............................................................21
F. Definisi Operasional................................................................................21
G. Prosedur Penelitian..................................................................................22
H. Analisis Data............................................................................................23
I. EtikaPenelitian.........................................................................................23
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian..........................................................................................25
B. Pembahasan...............................................................................................28
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................31
B. Saran..........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................33
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Kalkulus Index..............................................................................


Tabel 4.1 Definisi Oprasional....................................................................................
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................25
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ..................................26
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua ..........................................26
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi OHI-S pada Siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek
Pesiraman...................................................................................................27
Tabel 5.5 Crosstabs pengetahuan terhadap OHI-S ...................................................27
Tabel 5.6 Chi- Square test..........................................................................................28

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Studi Pendahuluan


Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3. Infromen Concent
Lampiran 4. Kuesioner
Lampiran 5. Format Pemeriksaan OHI-S
Lempiran 6. Lembar Konsultasi
Lampiran 7. Dokumentasi

xii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP
OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2 LENEK

ABSTRAK

Kebersihan gigi dan mulut menjadi salah satu bagian penting dari kesehatan
tubuh secara keseluruhan. Indicator derajat kebersihan gigi dan mulut dengan rata-
rata Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang didapatkan dari menjumlahkan
angka debris indeks dan kalkulus indeks. untuk mengetahui tingkat pengetahuan
orang tua terhadap OHI-S pada siswa kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman
metode penelitian yang di gunakan adalah metode survei penelitian dilakukan
pada orang tua siswa/i di SDN 2 Lenek Pesiraman dengan sampel yang diambil
dari keseluruhan orang tua siswa/i kelas III SDN 2 Lenek Pesiraman berjumlah 32
orang. Data yang diambil adalah data primer yang dilaksanakan dengan cara
pembagian kuisioner pada orang tua dan melakukan pemeriksaan langsung kepada
siswa/i.
hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan orang tua tentang kebersihan
gigi dan mulut anak paling banyak berada dalam kriteria buruk sebanyak 17 orang
(53,125%) dan frekuensi OHI-S pada siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman
dengan kriteria baik sebanyak 3 orang (9,375%), kriteria sedang sebanyak 12
orang (37,5%) dan kriteria buruk sebanyak 17 orang (53,125%).
Adanya hubungan tingkat pengetahuan orang tua terhadap OHI-S pada siswa/I
kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman yang memiliki kategori buruk sebanyak 17
(53.1%), rata-rata debris indeks anak SD kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman
sebanyak 58.90, rata-rata kalkulus indeks anak SD kelas III di SDN 2 Lenek
Pesiraman sebanyak 30.4, rata-rata OHI-S anak di SDN 2 Lenek Pesiraman
sebanyak 89.6, dan adanya hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan OHI-
S nilai sig 2 tailed 0.01

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, OHI-S

xiii
THE RELATIONSHIP OF PARENTS' KNOWLEDGE LEVEL TOWARDS
OHI-S IN CLASS III STUDENTS AT SDN 2 LENEK

ABSTRACT
Dental and oral hygiene is an important part of overall body health.
Indicator of the degree of dental and oral hygiene with the average Oral Hygiene
Index Simplified (OHI-S) obtained from adding up the debris index and calculus
index numbers. to determine the level of parental knowledge of OHI-S in third
grade students at SDN 2 Lenek Pesiraman. The research method used is the
survey method
the study was conducted on parents of students at SDN 2 Lenek Pesiraman with
samples taken from all parents of third grade students at SDN 2 Lenek Pesiraman
totaling 32 people. The data taken is primary data which is carried out by
distributing questionnaires to parents and conducting direct examinations to
students
the results of the study showed that the level of parental knowledge about
children's dental and oral hygiene was mostly in bad criteria as many as 17 people
(53.125%) and the frequency of OHI-S in third grade students at SDN 2 Lenek
Pesiraman with good criteria was 3 people (9.375%), 12 people (37.5%) moderate
criteria and 17 people (53.125%).
There is a relationship between the level of parental knowledge and OHI-S in
grade III students/I at SDN 2 Lenek Pesiraman which has a bad category of 17
(53.1%), the average debris indek of grade III elementary school children at SDN
2 Lenek Pesiraman is (58.90), the average –the average calculus index of the third
grade elementary school children at SDN 2 Lenek Pesiraman is (30.4), the
average OHI-S of children at SDN 2 Lenek Pesiraman is (89.6), and there is a
relationship between the level of knowledge of parents and the OHI-S value of sig
2 tailed (0.01).
Keywords:Knowledge level,OHI-S

xiv
xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual,

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomi. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain

kesehatan tubuh secara umum adalah kesehatan gigi dan mulut, Karena

kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh

secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara

umum (Yusmanijar & Adulhaq, 2018).

Kesehatan gigi dan mulut adalah sangat penting karena apabila gigi dan

gusi rusak dan tidak dirawat bisa menyebabkan rasa sakit, dan gangguan pada

pengunyahan serta dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Masalah

kesehatan gigi dan mulut juga merupakan hal yang sangat penting dalam pen

gembangan kesehatan, terutama pada anak usia sekolah dasar merupakan

masa yang tepat untuk meletakkan landasan kokoh manusia yang berkualitas.

karena kesehatan merupakan faktor penting untuk menentukan kualitas

sumber daya manusia (Sherlyta et al., 2017).

Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 terdapat peningkatan

yang cukup tinggi jumlah penduduk yang bermasalah gigi dan mulut di

Indonesia yaitu sebesar 57,6% sedangkan yang menerima perawatan dan

pengobatan sebesar 10,2%. Data di atas menunjukkan masalah tingginya

masalah kesehatan gigi dan mulut diIndonesia, sehingga diperlukan

1
2

komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah serta pemangku

kepentingan terkait dalam upaya menurunkan angka kesakitan gigi dan mulut

(Dedi et al., 2019).

Kesehatan gigi dan mulut pada anak di indonesia masih sangat

memprihatinkan sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius dari

tenaga kesehatan. Berdasarkan data riskesdas tahun 2018 diketahui bahwa

data kesehatan gigi anak yang rusak, berlubang ataupun sakit sebanyak

49,2%, gigi yang hilang karena dicabut atau tanggal sendiri 28,6%, gigi yang

telah di tambal atau mendapatkan perawatan sebanyak 3,1%, dan data gigi

goyang sebanyak 17,5%. Kesehatan gigi dan mulut seringkali tidak

menjadikan prioritas bagi sebagian orang, padahal gigi dan mulut merupakan

pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu

kesehatan organ tubuh lainnya (Abdullah, 2018).

Selain kesehatan gigi dan mulut, kebersihan gigi dan mulut juga perlu di

perhatikan. Karena jika kebersihan gigi dan mulut di jaga maka kesehatan

gigi juga akan meningkat. Salah satu faktor yang berhubungan langsung

dengan status kebersihan gigi pada anak adalah orang tua. tugas orang tua

sendiri adalah memberikan bimbingan dan pengetahuan yang baik pada

anaknya dalam upaya menjaga kesehatan, termasuk juga menjaga kebersihan

gigi dan mulut serta kontrol secara teratur sangatlah diperlukan untuk

mencegah terjadinya suatu kelainan yang lebih lanjut (LIU, 2020).

Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya

prilaku yang mendukung kebersihan gigi dan mulut anak, pengetahuan


3

tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui

proses pendidikan. Orang tua pengetahuan rendah mengenai kebersihan gigi

dan mulut merupakan faktor predisposes dari perilaku yang tidak mendukung

kebersihan gigi dan mulut anak (LIU, 2020).

Tingkat pengetahuan orang tua tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut perlu ditingkatkan untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut

yang baik. Karena tingkat pengetahuan orang tua merupakan faktor terpenting

yang dapat mempengaruhi kesehatan dan penyakit gigi pada anak. Orang tua

yang memiliki pengetahuan kebersihan gigi dan mulut yang buruk akan

kesulitan dalam menerapkan kebiasaan dalam menjaga kebersihan gigi dan

mulut yang sehat (Dew & Wirata, 2017).

Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan pada 10 anak di SDN 2

Lenek Pesiraman ditemukan 8 anak yang kebersihan gigi dan mulutnya dalam

kategori butuk sedangkan 2 anak lainnya kebersihan gigi dan mulutnya dalam

kategori baik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk

mengetahui“Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Terhadap

Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Siswa/i Kelas III Di SDN 2 Lenek

Pesiraman.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua

Terhadap OHI-S Pada Siswa Kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman?”


4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua terhadap OHI-S pada

Siswa Kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Orang Tua terhadap OHI-S

pada Siswa kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman.

b. Untuk mengetahui rata-rata debris indeks pada siswa/i kelas III di

SDN 2 Lenek Pesiraman

c. Untuk mengetahui rata-rata kalkulus indeks pada siswa/i kelas III

di SDN 2 Lenek Pesiraman.

d. Untuk Mengetahui rata-rata OHI-S pada siswa/i kelas III di SDN 2

Lenek Pesiraman.

e. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua

dengan OHI-S pada siswa/I kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasi penelitian ini dapat memberikan masukan

dan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang

kesehatan gigi dan mulut.

b. Manfaat Praktis
5

1. Manfaat Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan

kemampuan peneliti dalam penerapan dan penulisan metode

penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan orang tua

terhadap OHI-S pada siswa kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman

2. Manfaat Bagi Institusi

Memberikan manfaat dan sumber informasi mengenai

manfaat Hububuangan Tingkat pengetahuan Orang Tua

Terhadap Kebersihan gigi dan mulut. serta sebagai bahan

masukan untuk Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada

Mataram dalam perencana program usaha kesehatan gigi dan

mulut sekolah dasar.

3. Manfaat Bagi Siswa

a. Memberikan masukan dan menambah pengetahuan tentang

pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan

mulut sejak dini.

b. Mendapatkan pengetahuan tentang Tingkat Pengetahuan

Orang Tua terhadap Kebersihan gigi dan mulut pada Anak.

c. Memberikan informasi bagi siswa Pentingnya mengetahuai

tentang kebersihan gigi dan mulut.


6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderan manusia

atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra

yang di milikinya. Pancaindra manusia berguna untuk penginderan

terhadap o bjek yakni penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan peradabaan (Yusmanijar & Adulhaq, 2018).

Pengetahuan mengenai kesehatan gigi anak menjadi hal

keharusan bagi seorang orang tua demi perkembangan dan

pertumbuhan gigi-geligi anak yang baik, pengetahuan dan

kemampuan orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak dapat

dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu usia, pendidikan, status sosial

ekonomi, pengalaman, informasi media masa dan lingkungan

(Rompis et al., 2016).

b. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat

yaitu:

1) Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

7
8

dipelajari atau ransangan yang telah diterima, oleh sebab itu

tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, dan

untuk mengukur bahan seseorang, atau tentang apa yang

dipelajari antaralain harus dapat menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara besar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar.

3) Aplikasi (aplication) yang diartikan sebagai suatu kemampuan

untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi sebenarnya.

4) Analisa (analysis) adalah suatu kemapuan untuk menjabarkan

5) materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi

masih didalam struktur organisasi tersebut dan masih berkaitan

satu sama lain.

6) Sintesis (synthesis) menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis

adalah suatu kemampuan untuk menyusun informasi baru dari

informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusuaikan

terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.


9

7) Evaluasi (evaluation) ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek (Sukarsih, 2018).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

1. Faktor Internal

a. Pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh

seseorang untuk pengembangan orang lain menuju kearah cita-

cita tertentu yang menentukan manusia untuk melakukan dan

memenuhi kehidupan supaya dapat mencapai keselamatan dan

kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi

seperti hal-hal yang mendukung kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi

seseorang termasuk perilaku seseorang dalam gaya hidup

mereka. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah

menerima informasi

b. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kebaikan yang harus dilakukan terutama

untuk membantu kehidupannya dan kehidupan keluarga.

Pekerjaan bukan sumber kesenangan, tetapi lebih kepada cara

mencari nafkah yang membosankan, berulang dan mempunyai


10

banyak hambatan. Secara umum, bekerja merupakan kegiatan

yang mengambil banyak waktu.

c. Umur

Menurut Huclok, semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dan berfikir dan

berkerja manakala Elisabeth BH, usia merupakan umur individu

yang terhitung mulai saaat dilahirkan. dari segi kepercayaannya

masyarakat, seseorang yang lebih dewasa dipercayai dari orang

belum tinggi kedewasaannya. hal ini terjadi dari pengalaman dan

kematangan jiwa.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar

seseorang, baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial dan

dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang.

lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

kedalam seseorang yang berada dalam lingkungan tersebut.

b. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap seseorang dari menerima informasi

(Nurwani, 2019).
11

d. Orang Tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan

ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah

yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki

tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-

anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak

untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Sedangkan pengertian orang tua tidak terlepas dari pengertian

keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang

sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anak (Ruli, 2020).

e. OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)

OHI-S atau oral hyiene index simplified merupakan

pemeriksaan gigi dan mulut dengan menjumlahkan debris index (DI)

dan calculus index (CI), DI adalah skor atau nilai dari endapan lunak

yang terjadi karena adanya sisa makanan yang melekat pada gigi. CI

adalah skor atau nilai endapan keras atau karang gigi yang terjadi

karena debris yang mengalami pengapuran yang melekat pada gigi

(Nurwani, 2019).

1. Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut.

Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut kita menggunakan

oral hygiene indeks simplified dari Green dan Vamilion. OHI-S


12

diperoleh dengan cara menjumlahkan debris index dan kalkulus

index.

OHI-S = Debris index +kalkulus index

Atau

OHI-S = DI + CI

Untuk menilai kebersihan gigi dan mulut seseorang yang di lihat

adalah adanya debris (plak) dan kalkulus pada permukaan gigi

pemeriksaan klinis yang dilakukan pada gigi tertentu dan pada

permukaan tertentu dari gigi yaitu:

Untuk rahang atas yang diperiksa:

a. Gigi M1 kanan atas pada permukaan bukal.

b. Gigi I1 kanan atas pada permukaan labial.

c. Gigi M1 kiri atas pada permukaan bukal.

Untuk rahang bawah yang diperiksa:

a. Gigi M1bawah permukaan lingual.

b. Gigi I1 kiri bawah pada permukaan labial.

c. Gigi M1 bawah pada permukaan lingual.

Bila terdapat salah satu dari gigi-gigi tersebut tidak ada (telah

dicabut/tinggal akar) penilaian dilakukan pada gigi-gigi pengganti

yang sudah ditetapkan untuk menggantikannya yaitu:

1) Bila gigi M1 rahang atas atau rahang bawah tidak ada, penilaian

dilakukan pada gigi M2 rahang atas atau rahang bawah.


13

2) Bila gigi M1 dan M2 rahang atas atau rahang bawah tidak ada

penilaian dilakukan pada gigi M3 rahang atas atau rahang bawah.

3) Bila gigi M1 dan M2 dan M3 rahang atas dan rahang bawah tidak

ada, maka tidak dapat melakukan penilaian.

4) Bila gigi I1 kanan rahang atas tidak ada, penilaian dilakukan pada

gigi I1 kiri rahang atas.

5) Bila gigi I1 kanan dan kiri rahang atas tidak ada, maka penilaian

tidak dapat dilakukan.

6) Bila gigi I1 rahang bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada

gigi I1 rahang bawah.

7) Bila gigi I1 kiri dan kanan rahang bawah tidak ada, maka

penilaian tidak dapat dilakukan.

Bila terdapat beberapa kasus dari ke-enam gigi yang seharusnya

diperiksa tidak ada, debris index dan kalkulus masih dapat dihitung

apabila terdapat paling sedikit 4 gigi yang dapat dinilai.

Penilaian dapat diperoleh dengan melakukan penilaian pada gigi

permanen.

Kriteria OHI-S :

Baik : 0 -1,2

Sedang : 1,3- 3,0

Buruk :3,1- 6,0


14

2. Debris Index

Debris adalah sisa-sisa makanan yang tertinggal didalam mulut,

pada permukaan gigi dan dibawah gingival setelah seseorang makan.

Sebelum kita menilai untuk debris dan kalkulus, pertama-tama

permukaan gigi yang akan dilihat dengan garis-garis khayalan

menjadi 3 yang sama luasnya.

Bagian A1= 1/3 permukaan gigi bagian servikal.

Bagian A2= 1/3 permukaan gigi bagian tengah.

Bagian A3= 1/3 permukaan gigi bagian incisal.

1. Penilaian debris index :

a) Untuk pemeriksaan kita menggunakan alat sonde atau

periodontal explorer. Pertama-tama lakukan pemeriksaan

debris 1/3 permukaan incisal/oklusal gigi, jika pada daerah

ini debris yang terbawa sonde , nilai yang diperoleh untuk gigi

tersebut adalah 3. Sonde diletakkan secara mendatar pada

permukaan gigi.

b) Bila pada daerah 1/3 incisal/oklusal tidak ada debris yang

terbawa oleh sonde, pemeriksaan dilanjutkan pada bagian 1/3

tengah. Jika ada debris yang terbawa oleh sonde dibagian ini,

nilai untuk gigi tersebut adalah 2.

c) Jika pada permukaan di daerah 1/3 tengah titik ada debris

yang terbawa oleh sonde, pemeriksaan dilanjutkan pada


15

bagian 1/3 bagian servikal. Jika ada debris yang terbawa

sonde dibagian ini, penilaiaan untuk gigi tersebut adalah 1.

d) Jika pemeriksaan di daerah 1/3 servikal tidak ada debris yang

terbawa sonde (bersih), penilaian untuk gigi tersebut adalah 0.

Untuk rumus penilaian debris indeks dapat dilakukan seperti di

bawah ini.

Debris Indeks = Jumlah gigi yang diperiksa

2. Kriteria Debris Indeks

Menurut Green and Vemilion, kriteria penilitian debris adalah

sebagai berikut:

Baik : jika nilai antara 0 - 0,6

Sedang : jika nilai antara 0,7 - 1,8

Buruk : jika nilai antara 1,9 - 3,0

3. Kalkulus

Kalkulus merupakan suatu masa yang mengalami kalsifikasi

yang terbentuk melekat erat pada permukaan gigi, dan objek sosial

lainya di dalam mulut, misalnya restorasi dan gigi-geligi, dan objek

solid lainya di dalam mulut, misalnya restorasi dan gigi geligi

tiruan. kalkulus adalah plak terkalsifikasi. tahap-tahap pembentukan

dapat dipantau dengan mengamati vener plastic yang terpasang pada

gigi-geligi atau tiruan.

Kalkulus jarang ditemukan pada gigi susu dan tidak sering

ditemukan pada gigi permanen anak mudah usia. Meskipun


16

demikian, pada anak usia 9 tahun, kalkulus sudah dapat ditemukan

pada sebagian besar rongga mulut, dan pada hampir seluruah

anggota mulut individu dewasa.

a. kalkulus

1) Kalkulus Supragingival

Kalkulus supragingiva adalah kalkulus yang melekat pada

permukaan mahkota gigi mulai pucuk gingival margin dan

dapat dilihat. Kalkulus ini bewarna putih kekuningan,

kosistensinya keras seperti batu tanah liat dan mudah

dilepaskan dari permukaan gigi menggunakan skeler. warna

kalkulus dapat dipengaruhi oleh pigmen sisa makanan atau dari

merokok. Kalkulus supragingival dapat terjadi satu gigi,

sekelompok gigi, atau pada seluruh gigi.

2) Kalkulus Subgingiva.

Kalkulus subgingiva adalah kalkulus yang berada dibaw ah

batas gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan

tidak dapat dilihat pada waktu pemeriksaan. kalkulus ini

biasanya padat dan keras, warnanya coklat tua atau hijau

kehitam-hitaman, konsistensinya seperti kepala korek api, dan

melekat erat kepermukaan gigi.

b. Skor penilaian Kalkulus:

1. Kriteria untuk kalkulus indexs

Table. 2.1 kriteria kalkulus index


17

Kriteria Penilaian

0 Tidak ada karang gigi


Pada bagain permukaan gigi terlihat adanya gigi supragingiva
1 menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3 permukaan gigi.
a. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi
supragingiva menutupi permukaan gigi.
2 b. Sedangkan di bagian servikal gigi terdapat sedikit
adanya subgingiva
a. Pada permukaan gigi terlihat adanya gigi supragingiva
yang menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 atau
3 seluruh permukaan gigi.
b. Pada permukaan gigi terlihat adanya karang gigi
subgingiva yang menutupi d an melingkari seluruh
servikal.

Kalkulus Indeks = Jumlah skor kalkulus


jumlah gigi yang diperiksa

2. Kriteria Kalkulus Indexs

Menurut greeb dan vermilion, kriteria penilaian kalkulus

adalah sebagai berikut:

Baik = jika nilainya antara

Sedang = jika nilainya antara 0,7-1,8

Buruk = jika nilainya antara 1,9-3,0

B. Landasan Teori

Pengetahuan merupakan hasil dari tau dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderan terhadap suatu objek. tingkat pengetahuan orang tua

tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut perlu di tingkatkan untuk

mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang baik, pengetahuan dan

pemahaman kesehatan gigi yang kurang pada orang tua akan menyebabkan
18

dan menimbulkan perilaku yang kurang mendukung kepada anak tentang

kesehatan gigi dan mulut.

Kebersihan gigi dan mulut adalah awal munculnya berbagai penyakit

gigi dan mulut, kebersihan gigi dan mulut yang buruk menyebabkan

akumulasi plak, kalkulus yang dapat menyebabkan gingivitis dan berbagai

penyakit lainya. untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut di kenal dengan

OHI-S (Oral Hygiene Index Simplifield).

Besarnya angka OHI-S didapat dengan menjumlahkan banyaknya

angka Debris Index dan Calculus Index yang ada pada gigi index yaitu gigi

16, 11, 26, 36, 31, 46, kurangnya pengetahuan tentang menyikat gigi angka

menyikat angka OHI-S pada siswa.


BAB III

KERANGKA KOSPETUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau

kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain, atau antara variable yang

satu dengan variable yang lain dari masalah yang di teliti.

Tingkat Pengetahuan Oral hygiene


Orang Tua Simplified (OHI-S)

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

B. Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan orang tua terhadap

kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada siswa kelas III di SDN 2

Lenek Pesiraman.

Ha: Terdapat hubungan tingkat pengetahuan orang tua terhadap

kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) pada siswa kelas III di SDN 2

Lenek Pesiraman.

19
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan metode

survey dengan tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan

Orang Tua terhadap OHI-S pada siswa/i kelas III di SDN 2 lenek

pesiraman.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan

waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah anak SD kelas III di SDN 2 Lenek

Pesiraman yang berjumlah 32 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan di anggap mewakili

seluruh populasi. Subjek yang mewakili penelitian berjumlah 32 siswa-

siswi kelas III SDN 2 Lenek Pesiraman. Peneliti menentukan sampel

menggunakan total sampling, dimana sampel yang di gunakan sebanyak

32 sampel.

C. Waktu dan Tenpat Penelitian


1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan maret-april 2022
2. Tempat pen elitian
Penelitian di lakukan di SDN 2 Lenek Pesiraman

20
21

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada

dua yaitu pengumpulan data primer dan data skunder. data primer

adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumber datanya.

1. Data Primer

Data primer disebut juga data asli atau up to date. untuk mendapatkan

data primer penelitian menggunakannya secara langsung dengan

menggunakan teknik pemeriksaan gigi dan mulut anak SDN 2 Lenek

Pesiraman dan pembagian kuesioner kepada ibu/wali yang mewakili

anaknya di SDN 2 Lenek Pesiraman.

Penilain pada kuesioner sebagai berikut:

Untuk jawaban benar nilai = 1

Untuk jawaban salah nilai = 0

Skor maksimum−skor minimum


Rumus =
kategori

15−1
=
3

= 4,66

Untuk penilaian akhir perhitungan memiliki 3 kategori (baik, sedang, dan

buruk).

Baik = 1-15
Sedang = 5- 10
Buruk = 0- 4
22

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti

dari berbagai sumber yang telah ada, data sekunder penelitian ini

diperoleh dari buku registrasi murid berupa nama, umur, jenis

kelamin, alamat siswa/I kelas III SDN 2 Lenek Pesiraman.

4. Istrumen dan Bahan Penelitian


1. Instrumen
a) Lembar kuesioner tentang hubungan tingkat pengetahuan orang
tua terhadap OHI-S pada siswa-siswi
b) Format pemeriksaan status OHI-S
2. Alat Penelitian
a) Alat tulis
b) Alat oral diagnostik
c) Masker
d) Handscoon
e) Box plastic
3. Bahan
a) Alkoho
b) Tampon
c) Kapas
d) Tisu
e) Hand sanitizer
5. Definisi Operasional

Variabel Definisi operas Alat ukur Skala Kategori


ional
23

Pengetahuan Adalah
orang tua pemahaman
tentang kebersihan Kuesione Nominal Baik 75-100
gigi dan mulut r Sedang 45-
(OHI-S) pada anak. 75
Buruk 0- 45

Kebersihan Merupakan suatu


gigi dan mulut kon disi atau Baik : 0,0-
(OHI-S) keadaan terbesar 1,2
gigi geligi dari plak Pemeriksa Pemeriksaa Sedang:1,3-
dan kalkulus, an n 3,0
keduanya selaku Buruk : 3,1-
terbentuk pada gigi 6,0
dan meluas
permukaan.

6. Prosedur Penelitian
1. Persiapan

a. Survey tempat penelitian

b. Perizinan dari lembaga Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada

Mataram jurusan Kesehatan Gigi kepada pihak sekolah SDN 2

Lenek Pesiraman.

c. Menyiapkan kartu status pemeriksaan dan kuesioner tentang

pengetahuan orang tua terhadap kebersihan gigi dan mulut dan pem

eliharaan kebersihan gigi dan mulut anak.

d. Persiapan dan tempat waktu yang telah disepakati.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Memperkenalkan diri seperti nama, asal institusi, dan tujuan

kegiatan
24

b. Menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan, serta

meminta persetujuan dari orang tua/wali yang bersetuju anaknya

menjadi subjek penelitian.

c. Membagikan lembar Kuesioner kepada orang tua untuk di isi

d. Menjelaskan prosedur pengisian kuesioner kepada orang tua/wali

yang harus di jawab dengan penuh dan jujur.

e. Melakukan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut pada anak

dengan menggunakan OHI-S di mana pemeriksaan ini dilakukan

untuk melihat indeks debris dan indeks kalkulus pada 6 buah gigi

permanen memenuhi tingkat kebersihan gigi dan mulut yang baik,

sedang dan buruk yang mempunyai skor tersendiri.

3. Setelah Penelitian

a. Menyusun laporan hasil penelitian yang meliputi interpretasi data

dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan data yang ada

b. Penyajian data dalam bentuk tertulis dan perbaikan atau revisi

c. Penyerahan laporan hasil penelitian yang telah direvisi

7. Analisa Data

Analisa pada penelitian ini adalah Analisa Bivariat (Analisa Korelasi).

Analisa Bivariat merupakan analisa data yang digunakan untuk mencari

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya yang ingin

diketahui hubungan atau korelasinya.


25

8. Etika Penelitian

Etika penelitian diperlukan untuk menghindari terjadinya tindakan

yang tidak etis dalam melakukan penelitian (NA Fatimah, 2020).

1. Lembar Persetujuan

Lembar persetujuan berisi penjelasan mengenai penelitian yang

dilakukan, tujuan penelitian, tata cara penelitian, dan manfaat yang

diperoleh responden. Pernyataan dalam persetujuan jelas dan mudah

dipahami sehingga responden tahu bagaimana penelitian ini

dijalankan.Untuk responden yang bersedia maka mengisi dan

menandatangani lembar persetujuan secara sukarela.

2. Anonimitas (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama

responden tetapi lembar tersebut hanya diberi kode.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil penelitian

berdasarkan data individual, namun data dilaporkan berdasarkan

kelompok.

4. Sukarela

Peneliti bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan

secara langsung maupun tidak langsung dari peneliti kepada calon

responden atau sampel yang akan diteliti.


26
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. SDN 2 Lenek Pesiraman

a. Nama Sekolah : SDN 2 Lenek Pesiraman


b. Alamat : Lenek Pesiraman,Kec. Lenek,kab.Lombok Timur Prov.
Nusa Tenggara Barat.
c. Tanggal Operasional : 01-07-1984
d. Akreditas : A
e. Luas Tanah : 2,941 M2
f. Jumlah Siswa : 247
g. Telpon :-
h. Email :sd06lenek@gmail.com
B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan april 2022 di SDN 2 Lenek

Pesiraman, Kec. Lenek Kab. Lombok Timur dengan jumlah responden 32

siswa/i. Data yang dikumpulkan adalah hasil penelitian terhadap orang tua

siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman. Pengumpulan data dilakukan

dengan memberikan kuesioner dan pemeriksaan langsung pada mulut siswa/i

yang menjadi sampel. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada

orang tua dan siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi Prekuensi responden penelitian berdasarkan jenis kelamin

Siswa/i Kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman.

27
28

N Presentasi (%)
Jenis Kelamin

Laki-laki 13 40.6%

Perempuan 19 59.4%

Total 32 100

Berdasarkan Tabel 5.1 di ketahui bahwa responden paling banyak

berjenis kelamin pe rempuan sebanyak 19 (59,4%) dan paling sedikit

dengan jenis kelamin Laki-laki sebanyak 13 (40,6%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Dapat di

lihat Pada Tabel 5.2

Usia Frekuen Persentasi


(%)

10 5 84.4%

9 27 15.6%

Total 32 100

Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa responden paling banyak

berusia 9 tahuan sebanyak 27 (15.6%) sedangkan yang paling sedikit

berusia 10 tahuan sebanyak 5 (84.4%).

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua Tentang

Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa/i Kelas III di SDN 2 Lenek

Pesiraman.

Kriteria Jumlah Persentase


Pengetahuan
Baik 5 15.6%
Sedang 10 31.3%
29

Buruk 17 53.1%
Total 32 100

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa pengetahuan orang tua paling

banyak dengan kategori buruk sebanyak 17 (53.1%) dan kategori sedang

sebanyak 10 (31.3%) dan paling sedikit kategori baik sebanyak 5 (15.6%).

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi OHI-S pada siswa/i kelas III di SDN 2

Lenek Pesiraman.

OHI-S Jumlah Persentase


Baik 3 9.4%
Sedang 12 37.5%
Buruk 17 53.1%
Total 32 100

Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa nilai OHI-S

responden paling banyak dengan kategori buruk sebanyak 17 (53.1%),

paling sedikit dengan kategori baik 3 (9.4%), sisanya berada pada kategori

sedang sebanyak 12 responden.

Tabel 5.5 Crosstabs

Crosstabs Pengetahuan terhadap OHI-S

Tingkat
OHI-S
Pengetahua Total
n Baik Sedang Buruk
Baik 1 4 0 5
Sedang 2 6 2 10
Buruk 0 2 15 17
Total 3 12 17 32

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat di lihat hasil Tingkat Pengetahuan

Orang Tua dengan OHI-S pada siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek
30

Pesiraman yang menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan orang

tua memiliki kriteria buruk sebanyak 17 responden dan OHI-S pada

siswa/i SDN 2 Lenek Pesiraman yang memiliki kriteria buruk sebanyak 17

responden,

Chi-Square Test

X2 Hitung X2 Tabel Df Sig

X2 (Chi- Square) 18.827 9.4888 4 .001

Data Tabel diatas menjukkan bahwa hasil analisis diperoleh nilai X2

hitung lebih besar dari pada X2 tabel, yaitu 18,827 > 9.488 dan nilai tarap

signifikansi adalah 0,000 < 0,05 maka Ha di terima dan Ho di tolak.

Sehingga, ada hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua terhadap

OHI-S pada siswa di SDN 2 Lenek Pesiraman. Artinya, semakin baik

tingkat pengetahuan orang tua maka semakin baik status kebersihan gigi

anak.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di proleh hasil

tingkat pengetahuan orang tua dari 32 siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek

Pesiraman berada pada kategori paling banyak pada kriteria butuk yaitu 17

orang (53,1%).

Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan pemahan

mengenai kebersihan gigi dan mulut hasil penelitian ini sejalan dengan

(Raule & Harapan, 2018)


31

Dan pada hasil pemeriksaan OHI-S yang dilakukan pada 32 siswa/i

kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman dapat diketahui bahwa nilai OHI-S

responden paling banyak dengan kategori buruk sebanyak 17 (53.1%),.

Berdasarkan kebiasaan dari siswa/i yang memiliki kriteria ohi-s dalam

kategori buruk biasanya di pengaruhi oleh kebiasaan hidup sehari-hari,

misalnya sering mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket seperti

coklat, serta tidak rutin menyikat gigi atau orang tua yang kurang

memperhatikan atau peduli terhadap kesehatan gigi khususnya kebersihan

gigi anak tersebut.

Berdasarkan dari analisa data yang telah di lakukan, diproleh hasil

analisis nilai X2 hitung lebih besar dari X2 tabel, yaitu 18,827 > 9.488 dan

nilai signifikansi adalah 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan antara tingkat

pengetahuan orang tua dengan OHI-S.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Raule & Harapan,

2018) yang menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan orang tua

dengan status kebersihan gigi dan mulut anak dengan hasil (29.7%)

Penelitian lain yang dilakukan oleh (Supriatna, 2016) menyatakan

bahwa kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi tingginya pravelensi karies gigi dan penyakit periodontal.

Oleh sebab itu seharusnya anak harus diajarkan untuk menjaga kebersihan

gigi dan mulut . dan hal yang terutama ialah orang tua harus mendidik

anak untuk rutin menyikat giginya 2 kali sehari. Kebiasaan menggosok


32

gigi secara rutin akan membuatnya menjadi kebiasaan baik disaat dewasa

nanti.

Dengan ini kita lihat bahwa masih perlunya peningkatan pelayanan

asuhan kesehatan gigi dengan melibatkan guru dan orang tua murid,

dengan sosialisasi terhadap orang tua agar lebih memperhatikan kesehatan

gigi dan mulut anak-anaknya dan sarankan untuk berkunjung kedokter gigi

setiap 6 bulan sekali.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua

Terhadap OHI-S pada siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman dengan

sampel 32 orang dapat ditemukan suatu hasil kesimpulan yaitu:

1. Sebagian besar Tingkat pengetahuan Orang tua memiliki kategori

buruk sebanyak 17 (53.1%)

2. Rata-rata debris indeks anak SD kelas III SDN 2 lenek pesiraman

sebanyak 58.90

3. Rata-rata kalkulus indeks anak SD kelas III SDN 2 lenek pesiraman

sebanyak 30.4

4. Rata-rata OHI-S anak SD kelas III 2 Lenek Pesiraman sebanyak 89.6

5. Adanya hubungan tingkat pengengetahuan orang tua dengan OHI-S

dengan nilai sig 2 tailed 0.01

B. Saran

Dari kesimpulan diatas bahwa Hubungan Tingkat Pengetahuan Oarang

Tua terhadap OHI-S pada siswa/i kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman:

1. Diharapkan kepada orang tua siswa/i kelas III SDN 2 Lenek Pesiraman

agar lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang

kebersihan gigi dan mulut agar anaknya termotipasi untuk selalu

menjaga kebersihan gigi dan mulutnya

33
34

2. Diharapkan kepada siswa/i SDN 2 Lenek Pesiraman agar menjaga

kebersihan gigi dan mulutnya dengan cara menyikat gigi yang baik dan

benar.

3. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk menjalin kerjasama tentang

kebersihan gigi dan mulut dengan bagian kesehatan gigi baik dari instusi

pendidikan kesehatan gigi maupun puskesmas di sekitar lingkungan

sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Dedi, I. P., Hardy, K., & Suarjana, I. N. (2019). Wilayah Kerjapuskesmas Iii
Denpasar Selatan. SINTESA Prosiding 2019, 2(2), 49–58. NLE Juliastuti,
IPDK Hardy… - … Teknologi, Sains, dan …, 2019 - jurnal.undhirabali.ac.id

Dew, G. A. C., & Wirata, N. (2017). Gambaran Karies Gigi Sulung Dan Tingkat
Pengetahuan Orang Tua Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Pada Anak Prasekolah. Jurnal Kesehatan Gigi, 5(1), N0. 2

Fatimah, Nur Aini, Yani Widyastuti, and Dwi Estiwidani. Gambaran Kejadian
Kurang Energi Kronis Siswa Kelas X smk N 1 Tepus. Diss. poltekkes
Kemenkes Yogyakarta, 2020

LIU. (2020). No Analisa strukturkoverianns indeks terkait kesehatan pada orang


tua di rumah dengan fokus pada rasa kesehatan subjektif. No 151- 156

Nurwani, D. (2019). Analisis struktur kovarian indeks terkait kesehatan pada


orang tua di rumah dengan fokus pada rasaa kesehatan subjektif (Issue April)

Raule, J. H., & Harapan, I. K. (2018). Tingkat Pendidikan Ibu Dan Status
Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa Kelas Iv Dan V Sd Negeri 51 Manado.
JIGIM (Jurnal Ilmiah Gigi Dan Mulut), 1(2), 60–66.
https://doi.org/10.47718/jgm.v1i2.1400

Rompis, C., Pangemanan, D., & Gunawan, P. (2016). Hubungan tingkat


pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan karies
anak TK di Kota Tahuna. E-GIGI, 4(1).
https://doi.org/10.35790/eg.4.1.2016.11483

Ruli, E. (2020). Tugas Dan Peran Orang Tua Dalam Mendidk Anak. Jurnal
Edukasi Nonformal, 1(1), 143–146.
https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/view/428
\
Sherlyta, M., Wardani, R., & Susilawati, S. (2017). <p>Tingkat kebersihan gigi
dan mulut siswa Sekolah Dasar Negeri di desa tertinggal Kabupaten
Bandung</p><p>Oral hygiene level of underdeveloped village State
Elementary School students in Bandung Regency</p>. Jurnal Kedokteran
Gigi Universitas Padjadjaran, 29(1), 69–76.
https://doi.org/10.24198/jkg.v29i1.18607

Sukarsih. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pemeliharaan Kesehatan


Gigi dengan Status Karies pada Anak TK AL-HIKMAH Kota Jambi tahun
2018. Jurnal Bahan Kesehatan Masyarakat, Vol 2 No 2(2), 131–134.

Supriatna, A. (2016). Gambaran Tingkat Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Murid

35
36

Kelas Iii, Iv Dan V Di Sdn Rappocini 1 Kota Makassar Tahun 2016. Jurnal
Kesehatan Gigi Dan Mulut, 5–24.

Yusmanijar, & Adulhaq, M. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang


Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Perilaku Perawatan Gigi dan Mulut pada
Anak Usia Sekolah 7-9 Tahun di SD Islam Al Amal Jaticempaka. Jurnal
Keperawatan, 2(3), 1–11.
37

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


38

Nama : Zurriyatun Tayyibah


Tempat, Tanggal Lahir : Dasan Nyiur, 06 Agustus 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Email :
Alamat :

Nama Orang Tua


Ayah : Usnaini
Ibu : Anah
Alamat :

Riwayat Pendidikan
SDN 01 Lenek Lauk : 2007 - 2013
SMP IT Al-Mannan Bagek Nyaka : 2013 - 2016
SMAN 02 Lenek : 2016 - 2019
Akademi Kesehatan Gigi Mataram : 2019 - 2022

Lampiran 1
Waktu
N
Kegiatan November Desember Maret April
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
39

1 Pengajuanjudul
2 Penyusunan proposal KTI
3 Revisi proposal KTI
4 Perijinanpenelitian
5 Persiapanpenelitian
6 Pelaksanaanpenelitian
7 Pengolahan data
8 Laporan KTI
9 Sidang KTI
1 Revisilaporan KTI
0

Lampiran 2
40

Lampiran 3
41

Lampiran 4
PERSETUJUAN RESPONDEN
42

(INFROMED CONSENT)

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama :

No.Hp :

Anak Dari:

Nama :

Kelas :

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah memahami penjelasan segala sesuatu

mengenai penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang

Tua Terhadap OHI-S Pada Siswa Kelas III di SDN 2 Lenek Pesiraman” dan

saya mengizinkan anak saya untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini dengan

penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun dengan kondisi:

a) Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan

hanya diperlukan untuk kepentingan ilmiah

b) Apabila saya menginginkan, saya boleh memutuskan anak saya untuk

tidak berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa harus menyampaikan

alasanapapun.

Tanggal.......……..

Tanda Tangan Orang Tua Tanda Tangan Saksi

………………………… ……………………………
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
43

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP


OHI-S PADA SISWA KELAS III DI SDN 2 LENEK PESIRAMAN

Identitas Orang Tua


Nama :
Umur :
Alamat :
Identitas Anak :
Nama :
Umur :
Kelas :
Jenis Kelamin :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan membuat tanda silang (x) untuk jawaban
yang benar dianggap benar.
1. Menurut ibu/bapak apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan
kesehatan gigi anak?
a. Suatu cara yang ditempuh untuk menjaga dan mempertahankan
kesehatan gigi dan mulut secara optimal.
b. Suatu cara yang ditempuh untuk memutihkan gigi
c. Suatu cara yang ditempuh untuk menjaga dan merapikan susunan
gigi
2. Menurut ibu/bapak sejak kapan sebaiknya memelihara kesehatan gigi
anak?
a. Sejak dini
b. Saat dewasa
c. Tidak tau
3. Menurut ibu/bapak apa saja akibat dari tidak memelihara kesehatan gigi
dan mulut?
a. Gigi menjadi berantakan dan kurang
b. Terdapatnya kelainan-kelainan penyakit gigi dan mulut
c. Gigi menjadi hitam
4. Menurut ibu/bapak gigi dan mulut yang sehat itu seperti apa?
a. Tidak sakit dan tidak berantakan
b. Gigi bersih, mahkota gigi utuh dan tidak sakit
c. Gigi putih dan berkilau
5. Menurut ibu/bapak waktu yang tepat untuk menyukat gigi adalah?
a. Pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur
b. Pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur
c. Pagi sebelum sarapan
44

6. Menurut ibu/bapak pasta gigi yang baik di gunakan saat menyikat gigi
adalah?
a. Yang mengandung banyak vitamin
b. Yang mengandung flour
c. Yang mengandung banyak zat besi
7. Menurut ibu/papak pasta gigi yang baik digunakan saat menyikat gigi
adalah?
a. Agar gigi tidak berjejal dan putih
b. Untuk menghilangkan sisa makanan dan plak yang menempel
dipermukaan gigi
c. Untuk menghindari gigi berlubang
8. Menurut ibu/bapak apakah penting menyikat gigi anak dengan teknik
yang benar?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tau
9. Menurut ibu/bapak berapa lama sebaiknya menyikat gigi
a. 1-2 menit
b. 2-3 menit
c. 3-4 menit
10. Menurut ibu/bapak sikat gigi yang baik di gunakan untuk anak?
a. Sikat gigi milik sendiri
b. Sikat gigi milik bersama
c. Sikat gigi yang sudah ada
11. Menurut ibu/bapak makanan apa yang baik untuk kesehatan gigi
a. Makanan yang bergizi dan berserat
b. Makanan yang manis dan lengket
c. Makanan yang berserat dan banyak mengandung air
12. Menurut ibu/bapak amakanan apa yang dapat mencegah kerusakan pada
gigi?
a. Permen dan semangka
b. Coklat dan permen
c. Makanan yang berserat
13. Menurut ibu/bapak apabila memiliki karang gigi yang banyak sebaiknya
dilakukan?
a. Mencabut gigi
b. Membersihkan karang gigi
c. Kumur-kumur dengan obat kumur yang mengandung flour
14. Menurut ibu/bapak karang gigi yang banyak di sebabkan oleh?
a. Tidak pernah menyikat gigi
45

b. Makan-makanan yang berserat


c. Minum-minuman yang bersoda
15. Menurut ibu/bapak kapan sebaiknya pergi ke dokter gigi untuk
membersihkan gigi
a. 6 bulan sekali
b. Tidak pernah
c. Kalau sakit gigi saja.

Lampiran 6
46

FORMAT PEMERIKSAAN OHI-S


PADA SISWA KELAS III DI SDN 02 LENEK PESIRAMAN

A. Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Alamat :
Kelas :

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Debris Index Calculus Index

Skor OHI-S =
Kriteria OHI-S =
47

Lampiran 7l
48
49

Lampiran 8
50
51
52

Anda mungkin juga menyukai